Pages

11 September 2011

Obsesi Roti 9: Pau Isi Ayam Pedas & Bawang Bombay

Obsesi Roti 9: Roti Kukus Isi Ayam Pedas & Bawang Bombay

Besar, putih dan empuk! Hmm, jangan berfikiran negatif dahulu, karena deskripsi yang saya sebutkan itu adalah untuk roti kukus isi ayam pedas yang saya tampilkan kali ini. Roti kukus atau biasa disebut pau atau steamed bun ini menurut saya pau terlezat yang pernah saya makan. Rotinya begitu empuk, lembut  dan selayaknya steamed bun umumnya cukup kenyal ketika dikunyah. Untuk roti kukus yang ini, rasanya pas sekali berpadu dengan tumisan ayam dan bawang bombay yang pedas, asam, manis, asin. Bahkan air liur saya masih menetes ketika membayangkannya hangat-hangat keluar dari kukusan walaupun saya telah melahap sebuah roti berukuran besar. Saya sarankan, anda harus mencoba membuatnya karena resep yang satu ini memang layak untuk dijadikan koleksi dan menjadi salah satu kudapan favorit di rumah.

Obsesi Roti 9: Roti Kukus Isi Ayam Pedas & Bawang Bombay
Obsesi Roti 9: Roti Kukus Isi Ayam Pedas & Bawang Bombay

Pengalaman selama ini membuat steamed bun, hasilnya tidak terlalu empuk dan lembut, sehingga ketika mencoba resep yang ini saya menjadi cukup surprise ketika roti keluar dari kukusan. Mekar sempurna dan ketika disobek rotinya begitu empuk. Sama sekali tidak mengecewakan apalagi dengan proses pembuatannya yang mudah. Untuk resep ini saya menggunakan tepung Hongkong atau tepung khusus untuk membuat pau. Umumnya supermarket menyediakannya, namun jika tidak ada anda bisa menggantinya dengan tepung terigu protein tinggi seperti Cakra Kembar. Sengaja saya buat ukuran yang besar sehingga menyantapnya satu buah saja telah cukup memuaskan. Yakin?

Obsesi Roti 9: Roti Kukus Isi Ayam Pedas & Bawang Bombay


Tips membuatnya:
  1. Gunakan ragi instant yang masih fresh sehingga adonan starter/biang yang anda buat mampu mengembang baik.
  2. Gunakan baking powder yang berkualitas (double acting lebih baik), saya menggunakan Hercules. Anda bisa baca artikel saya sebelumnya mengenai Mengenal Baking Powder disini.
  3. Ayak tepung terlebih dahulu untuk menghilangkan gumpalan dan memasukkan udara ke dalamnya. Tepung yang diayak menjadi berkurang kelembabannya dan lebih ringan.
  4. Saat menguleni adonan, jika adonan masih kering dan tercerai berai walau telah menggunakan semua porsi air di resep, tambahkan air sedikit demi sedikit menggunakan sendok makan. Uleni kembali adonan. Adonan yang terbentuk lembut tidak terlalu lembek, liat dan lentur serta sama sekali tidak menempel di tangan. Usahakan untuk tidak menambahkan tepung, jika dirasa masih lengket uleni lagi beberapa menit hingga menjadi lentur dan kalis.
  5. Saat menipiskan adonan untuk diisi dengan isian ayam, usahakan agar bagian tengah lebih tebal di bandingkan bagian tepinya. Sebaiknya jangan mengisi terlalu banyak jika ukuran pau yang anda buat tidak terlalu besar, karena kulit yang terlalu tipis dan isi yang penuh akan membuat pau retak dan pecah saat dikukus. 
  6. Tarik bagian tepi adonan ke tengah, lipat dan tekan, hingga semua bagian tepi adonan menyatu di tengah menutupi isi. Jika isi terlalu banyak, cairannya akan mengalir membasahi bagian tepi adonan sehingga menjadi sulit untuk di satukan.
  7. Gunakan kreatifitas anda untuk membentuk pau. Pau yang anda buat tidak harus berbentuk lipatan-lipatan cantik seperti di resto dimsum, karena untuk membuatnya memang membutuhkan skill dan jam terbang. Jika anda akan mencobanya, sebaiknya buatlah eksperimen kecil menggunakan adonan tanpa isi terlebih dahulu, sehingga jika gagal adonan tidak bercampur aduk dengan isinya. Beberapa kali mencobanya berakhir dengan bencana dan sayapun menyerah ^_^
  8. Kukus pau dalam kukusan yang telah dipanaskan terlebih dahulu airnya hingga mendidih, tutupi permukaan dandang dengan kain bersih. Nah, kain bersih ini kalau bisa berwarna putih ya, atau jika tidak putih pastikan kain tidak luntur ketika terkena uap air. Tidak lucu kan jika pau yang harusnya putih bersih menjadi bertotol-totol seperti terkena cacar air?
  9. Isinya bisa diganti sesuai selera dan favorit anda dan keluarga. Suwiran ayam, telur rebus, cacahan sawi putih, serutan wortel atau tumisan daging cincang, sedap juga sebagai bahan isi.
Obsesi Roti 9: Roti Kukus Isi Ayam Pedas & Bawang Bombay

Poin penting tentu saja, mencoba membuatnya, karena tidak ada yang lebih lezat dan memuaskan selain roti kukus buatan anda sendiri. Saat si roti baru saja keluar dari kukusan dengan uap panas yang menguarkan bau harum menggoda dan ketika disobek tampak ayam dan irisan bawang bombay bergelimang bumbu merah merona. Jika anda membuatnya dalam jumlah banyak, bekukan saja roti kukus dalam plastik rapat di dalam freezer, jika akan disantap kukus kembali atau panaskan di microwave sebentar dan trala... roti kukus lezat siap menemani sarapan atau makan malam anda. Tertarik untuk mencoba?

Berikut resepnya ya.

Obsesi Roti 9: Roti Kukus Isi Ayam Pedas & Bawang Bombay

Pau Isi Ayam Pedas & Bawang Bombay
Resep diadaptasikan dari blog No-Frills Recipes - Steamed Bun - Pau

Untuk 10 buah roti kukus yang besar 

Bahan  dan bumbu isi:
- 250 gram dada ayam atau daging ayam, potong kecil, tipis panjang
- 1 butir bawang bombay, belah dua, iris tipis
- 1 sendok teh minyak wijen
- 1 sendok teh saus tiram
- 1 sendok makan kecap manis
- 1 sendok makan kecap asin
- 5 sendok makan saus sambal botolan
- 4 sendok makan saus tomat botolan
- 1 sendok makan cabai rawit dihaluskan (jika kurang pedas)
- 1/2 sendok teh merica bubuk
- 1/2 sendok teh kaldu bubuk (optional)
- 1/2 sendok makan gula pasir
- 1 sendok makan minyak untuk menumis

Bahan roti:
Bahan starter/biang (A):
- 100 ml air hangat
- 2 1/2 sendok teh ragi instant, pastikan fresh dan cek tanggal kedaluarsa (saya pakai Fermipan)
- 130 gram tepung Hongkong atau tepung pau

Bahan untuk adonan roti (B):
- 370 gram tepung Hongkong atau tepung pau
- 125 gram gula pasir
- 2 1/4 sendok teh baking powder, pastikan masih fresh
- 5 sendok teh margarine/mentega putih, bisa menggunakan margarine biasa hanya saja adonan pau anda akan berwarna sedikit kekuningan.
- 1/4 sendok teh garam
- 100 - 115 ml air

Cara membuat:
Membuat isi roti kukus
Anda bisa membuatnya satu hari sebelumnya dan simpan di kulkas. 

Obsesi Roti 9: Roti Kukus Isi Ayam Pedas & Bawang Bombay
Obsesi Roti 9: Roti Kukus Isi Ayam Pedas & Bawang Bombay

Siapkan wajan, panaskan minyak. Masukkan potongan daging ayam, minyak wijen, saus tiram, kecap manis, kecap asin, aduk rata. Masak hingga daging ayam berwarna pucat dan empuk. Masukkan bawang bombay, merica, kaldu bubuk, aduk rata. Masak hingga bawang layu. Tambahkan saus tomat dan saus sambal, aduk rata dan masak hingga semua bahan matang dan ayam agak sedikit mengering. Cicipi rasanya, jika kuranga sin tambahkan sedikit garam. Angkat dan dinginkan. 

Membuat adonan roti
Starter/biang (A)

Obsesi Roti 9: Roti Kukus Isi Ayam Pedas & Bawang Bombay

Siapkan mangkuk ukuran sedang, masukkan air hangat kuku dan ragi instant, aduk rata hingga ragi larut. Pastikan air jangan terlalu panas dengan mencelupkan ujung jari anda, jika air terlalu panas ragi akan mati. Masukkan tepung pau, aduk rata dan uleni sebentar hingga menjadi bola adonan yang kasar. Tutup dengan kain dan biarkan selama 15 menit. 

Obsesi Roti 9: Roti Kukus Isi Ayam Pedas & Bawang Bombay

Siapkan mangkuk besar, masukkan tepung pau yang telah diayak, tambahkan gula pasir, baking powder dan garam. Aduk rata. Masukkan adonan A (starter/biang saat ini terlihat mengembang dan ketika di buka adonan terlihat berongga-rongga). Tambahkan mentega putih dan air. Aduk dan uleni hingga semua bahan tercampur baik. Tambahkan air sedikit jika adonan terasa terlalu kering dan tercerai berai.

Obsesi Roti 9: Roti Kukus Isi Ayam Pedas & Bawang Bombay

Uleni adonan hingga kalis dan tidak menempel di tangan. Anda bisa memindahkannya ke atas meja bertabur tepung untuk memudahkan menguleni adonan. Uleni selama 20 menit. Adonan yang terbentuk halus dan lentur. Bentuk menjadi bola. Olesi permukaan mangkuk bekas adonan dengan sedikit minyak, letakkan bola adonan di mangkuk, tutup dengan kain dan istirahatkan selama 1 - 1 1/2 jam. Adonan akan mengembang lebih dari 2 kali lipat. 

Obsesi Roti 9: Roti Kukus Isi Ayam Pedas & Bawang Bombay

Kempiskan adonan, uleni sebentar untuk menghilangkan gas yang terperangkap di dalam adonna. Bagi adonan menjadi 10 bagian (berat @ 100 gram), jika anda akan membuat versi raksasanya seperti yang saya buat. Atau menjadi 20 bagian dengan berat masing-masing 50 gram. Bulatkan masing-masing potongan. 

Obsesi Roti 9: Roti Kukus Isi Ayam Pedas & Bawang Bombay
Obsesi Roti 9: Roti Kukus Isi Ayam Pedas & Bawang Bombay

Letakkan sepotong adonan diatas meja, gilas dengan kayu penggilas dengan ketebalan + 1 - 1,5 cm, pastikan bagian tengah lebih tebal agar roti tidak berlubang dan pecah saat diisi dengan isian ayam. Berikan 1 1/2 - 2 sendok makan adonan isi (porsi takaran tergantung besar kecilnya roti yang akan anda buat). Tarik bagian pinggir adonan ke tengah dan gabungkan hingga semua bagian tepi adonan berkumpul di tengah dan menutupi adonan isi. Tekan ujung adonan dengan jari agar rapat dan tidak terbuka saat dikukus. Posisi roti saat dikukus bisa dua cara: roti di balik dan bagian yang smooth di atas atau biarkan saja seperti saat ini.

Obsesi Roti 9: Roti Kukus Isi Ayam Pedas & Bawang Bombay

Alasi setiap bagian adonan roti dengan kertas minyak, saya menggunakan kertas minyak yang umum untuk mengalasi stoples kue kering. Lakukan hingga semua bagian adonan dan isi habis. Pastikan adonan selalu tertutup kain saat anda bekerja agar permukaan adonan selalu lembab. Tata adonan di atas meja/loyang, tutupi dengan kain bersih dan istirahatkan selama 15 menit. 

Panaskan dandang kukusan hingga airnya mendidih, masukkan adonan roti beserta dengan kertas minyak yang melekat di bagian bawahnya. Tata di dandang jangan sampai berdempetan. Dandang kukusan saya hanya muat 2 roti setiap kali mengukus. Tutup permukaan kukusan dengan kain putih, dan tutup dengan penutup dandang. Kukus selama 15 menit, hingga roti matang. 

Buka penutup kukusan, biarkan roti sejenak di kukusan agar sedikit mengeras. Roti yang masih panas sangat empuk sehingga mudah rusak saat diangkat. Letakkan roti di piring saji dan sajikan hangat-hangat. Enjoy!

Sources:
Blog No-Frills Recipes - Steamed Bun - Pau

TESTIMONI PEMBACA:

Anna Maria Apria:
Hi mba endang..
Bakpao rye flournya sukses.
Tp aku tetep pake resep bakpao mba endang. Cm tepungnya sebagian aku ganti pake rye flour. Trus takaran airnya ditambah. Enak... kenyel2 trus ga keras.



Obsesi Roti 9: Roti Kukus Isi Ayam Pedas & Bawang Bombay

185 komentar:

  1. hai Endang, saya udah beberapa kali bikin roti kukus pake resep ini, gampang banget n nggak pernah gagal, tepungnya saya pakai terigu cakra kembar jadi nggak begitu putih penampilannya, tapi tetep enak :). Tks for sharing resepnya ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau menggunakan tepung cakra bisa ditambahkan pemutih pao pasti hasilnya kinclong n bersih pao nya .... atau menggunakan terigu whole white yang tersedia di beberapa supermarket biasanya menggunakan pembungkus kertas itu tepung jangan lupa yang high gluten ,,,

      Hapus
    2. halo mba kikana, thanks ya mba infonya, pasti berguna buat pembaca lainnya.

      Hapus
  2. Halo Mba Nathalia, thanks juga atas sharing pengalamannya mencoba resep ini. Saya senang sekali mendengar jika ada yang sukses mencoba resep di blog ini dan suka sedih jika ada yang gagal. Sukses untuk Mba dan keluarga. ^_^

    BalasHapus
  3. bismillah

    mbak..saya ga kuat liat ayam yang buat fillingnya itu loh...mana tahannnnnnnn...aw...pengen ikut makhannn...heheheheh..yuuukk...

    this recipe worth to try jg nih..ngemeng2 mba..ehem..ayam yakinikunya udah saya cowbe..heheh..rasanya..aw..aw..aw..awesome...heheh....suami saya langsung mendelik (bahasa jawa melotot) pas coba tuh resep..

    wes..vokoknya y mba..saya akan cowbe resep ini..

    wassalamu'alaikum warrohmatullohi wabarokatuh...

    chicken regard..

    Lia Wahyu..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Lia,

      Hahaha, yoiii Mba, memang ayamnya sedep banget neh. pedas, asin, manis dan gurih. Nano-nano banget.Saya buat banyak banget ini bakpao dengan ukuran jumbo2, masuk freezer sampai sebulan, masih oke2 saja dan mantap dipanaskan di micro. Truly worth to try! hehehe.

      Waduh, asal itu suami gak melotot ngamuk ya, hahaha, becanda. Saya yakin masakan Mba Lia pasti jauh, jauh lebih sedap! Sukses selalu dan thanks atas sharing komennya ya. ^_^

      Hapus
  4. Wah...yang ini kudu dicoba deh. Soalnya saya kangen banget sama bakpao bangka yang pake daging (maaf) B2 dikasih irisan telor rebus. Di jakarta gak pernah ada yang jual kayak gitu, hiks... thanks ya resepnya Mbak...

    BalasHapus
  5. Waduh Mbak, mencatat cara bikinnya aja saya udah pegel nih...(printer lg error, hiks) belum nguleni adonannya hahaha...tapi pasti saya coba bikin biar gak penasaran...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahah, Mba Lisa, catat resep bahannya saja, cara bikinnya di baca dulu saja. gampang kok, itu karena bahsa saya yang mendayu2 dan sansekerta banget alias bertele2 maka prosesnya jadi kelihatan panjang, padahal sangat simple. hehhee

      Hapus
  6. mbak...pengen coba resep ini tepung hongkong ato pau itu yg seperti apa....ya biar gak keliru belinya mksh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo, tepung hongkong/tepung pau ini biasa digunakan untuk membuat bakpau, bisa dibeli disupermarket, biasanya dalam kemasan kotak seperti tepung maizena. Jika tidak ada bisa juga mengguanakn terigu biasa kok, rasanya tetap sedap.

      Hapus
  7. Dear Mba Endang, aku berhasil membuatnya so happyyyyyyy,dapat pujian dari suami dan anak (senangnya....ruar biasa)...tapi agak nyeleneh sedikit dari resepnya karena disesuaikan dengan persedian yg ada di rumah dan warung sekitar rumah. tepungnya pakai segitiga biru, isianya makai persediaan kornet. Urutan di resep bener2 ta' ikutin...tahap demi tahap...lumayan lama nunggu ya, sabarku diuji heheheheh(aku praktek sepulang kantor)....makasih yah mba...lain waktu mau nyoba resep lainnya....
    -Dissa-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Dissa, wah senang mendengarnya. Saya dah lama gak bikin bakpau nih, jadi pengen dengar cerita Mba Dissa wakkaka. Sip, thanks sharingnya ya dan moga suka dengan reseo lainnya ^_^

      Hapus
  8. Hai mbak...Trima kasih resepnya... saya sudah berhasil bikin resep ini.... gampang n enak bgt.... pacar saya sampe bilang bakpao terenak yang pernah dimakan...kekeke.. (biasanya yang dijual isinya sedikit), pengen bikin lagi.... tapi kalau dibanding resep yang bakpao Isi Ayam Tumis ..kira2 enak mana ya mbak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Ria, wah maaf saya terlewat pertanyaan ini, jadi balasannya sangat2 telat. Menurut saya, resep bakpao ini yang paling oke dibanding lainnya, jadi untuk bakpaonya pakai resep adonan ini saja, isinya disesuaikan selera ya.

      Hapus
  9. aduuh mbak pengen banget nyoba resep ini...tapiii....selalu takut nyoba kalo ada yg pake adegan diuleni..T-T
    emang diuleninya harus bener2 diuleni ya mbak?*saya kok jadi bingung sama pertanyaan saya sendiri. mudah2an mbak endang ngerti maksud saya...hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Dia, kenapa tidak coba skala kecil dulu dan benar2 ikuti resep, artinya jangan melakukan modifikasi. Menguleni adonan itu nggak ribet kok, tidak ada teknik spesial. Dicoba dulu saja dan temukan cara yang nyaman. ^_^

      Hapus
  10. huhu..baiklah akan dicoba mbak...kalo mau bikin setengah resep...starternya juga setengah ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yep, semua bahan setengah ya Mba ^_^

      Hapus
    2. mbak berhasiiiiiiiiiiiil...akhirnya....
      ternyata nguleninnya ga susah amat kok..hmm yummy....rasa rotinya aja udah enaaak banget...ditambahin isi makin luar biasa...sukaaa banget..
      jadi pengen bikin roti lagi tapi yg dioven....masih bingung yang mana yg gampang...hehehe

      Hapus
    3. Sip Mba Dia, pelan2 dulu saja hehehe, banyak waktu kok. Thanks sharingnya ya.

      Hapus
  11. Mba, barusan bikin dan berhasil! Awalnya sempet deg2an krn pas ngulenin adonannya kok agak keras dan kering. Tp begitu dikukus jd empuk juga. Lgs makan 3 :) Untung bikin seresep, pdhal niatnya mau setengah resep aja, krn takut gagal. Thanks atas resepnya!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo, wah bakpao ini saya suka bangetttt. Saya suka bikin banyak, masuk ke freezer, kalau lappar tinggal micro 2 menit, cinggg beres dah buat sarapan ehhehehe

      Hapus
    2. Yg sdh dikukus masukin freezer?

      Hapus
    3. yep, saya simpan dalam kondisi sudah dikukus, mau dimakan tinggal dipoanaskan

      Hapus
    4. Mbak Endang.. Klo bakpao kukus dr freezer dipanaskan pakai oven bisa tidak ya? Soalnya tidak punya micro, hehe.. Terimakasih sebelumnya.. -Stania-

      Hapus
    5. kukus lagi saja mba, jangan dioven ya, nanti kering hasilnya.

      Hapus
  12. Halo mbak, salam kenal, saya mau tanya...
    Waktu saya bikin adonan starter A, kenapa adonan saya tetap lengket di tangan walau sudah diuleni hingga 45 menit? apa memang begitu mbak atau saya masih kurang lama uleninnya? mohon sarannya ya mbak... thanks sebelumnnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba, salam kenal. Apakah sudah dibaca instruksinya dengan seksama? Bahan biang (adonan A) nggak diuleni ya, itu adonan starter, jadi hanya dibiarkan saja untuk mengaktifkan ragi dan nantinya dicamour bahan B. Tentu saja lengket karena kandungan air tinggi. ^_^

      Hapus
  13. sy udah bikin ini mbak. tp adonannya memang agak kering ya. mgkn harusny sy nambahi air dikit2. pas hbis dikukus sih bakpaony lumayan empuk, tp klo udah dngin jd ga empuk lg mbak, kayak agak alot gitu. tp isian ayamnya maknyus mbak, hehe..
    dah 5 resep sy coba.. berikutny pingin brownis pisang ma lemon cake :) tp sy cari2 almondny blm dpt2 ni mbak. tbk agak jauh, mesti nunggu weekend. klo misalnya ga pake gmn ya mbak? ato gntinya apa? misal ga pake apa takaran bahannya ada yg ditambah? itu bikin gurih kan mb, klo pake wijen beda jauh ya, hehe.. makasih mbak, maaf bnyk tnya :)
    -nur-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Nur, yep takaran air disesuaikan saja, kalau adonan masih terlalu kering tambahkan sedikit sedikit. Adonan seharusnya lemas dan lembut, bukan kering ya. Almond skip saja Mba, gak pakai gpp. atau ganti sama kacang mete saja ya.

      Hapus
    2. Sama kasus nya nih. Apa pengaruh ragi jg ya? Sy pk yg instant. Kykna gk ngembang2 di a dan stl dicampur. Pas dikukus sih ngembang. Hbs dikukus klo dingin jd agak keras ya

      Hapus
    3. hai mba melly, mungkin ragi kurang aktif, ragi instant reaksinya cepat dan langsung terlihat tapi ragi mudah sekali gak aktif ya, harus disimpan rapat dalam kulkas. atau bisa jadi adonan kurang air, sehingga gak ngembang maksimal ya.

      Hapus
  14. mm..ga kering jg sih sebenernya mb, cm kurang lemes n elastis. sy pikir mbak kan cm nulis kalis sj, jd ga usah trllu elastis, hehe.. sy pikir mungkin emang beda kali adonan bakpao ma roti *sok teu :p
    oh..skip aja gpp ya almondnya. sy trtarik bikin cake lemon, kayakny seger, pa lg dr lemon asli :) makasih ya mbak dah jawab smua prtanyaanq, hehe..
    -nur-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Nur, kalis disini berarti lemas, elastis dan tidak menempel di tangan hehehe. Sama Mba adonan bakpau dan roti, sama-sama menggunakan ragi jadi prosesnya sama ya.

      Hapus
  15. Mbak Endang, kemarin saya coba membuat bakpao tapi mengikuti resep lain. Bahan2 dan takaran mirip dg resep mbak Endang, bedanya hanya pemakaian tepung terigu protein rendah dicampur dg protein sedang, perbandingan 2:1). Tekstur bakpao empuk, tapi agak padat. Hanya permukaannya tampak mengkilat dan kering (walaupun tdk kering), beda dg penampakan bakpao yg dijual, lembab, lembut dan ringan. Apakah krn penggunaan tepung yg berbeda? Mohon saran.
    Sisca - Surabaya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Sisca, kemungkinan karena tepung. Bakpau sebagaimana jenis roti lainnya memerlukan protein tinggi agar mengembang dengan baik. Tapi bisa jadi karena faktor bahan lainnya.Maaf ya, saya nggak bisa kasih saran lebih baik karena saya tidak mencobanya sendiri Mba.

      Hapus
    2. Mba, mau share aja.. saya kemarin ada buat berdasar resep ini, enak banget Mba, resepnya TOP. Cuma kemarin aku pakai tepung kunci biru, ga ada masalah koq Mba, jadinya tetap enak. Masalah kembang mengembang, juga ga ada masalah Mba, walau pakai kunci biru, sebelum sejam sudah ngembang dengan sukses.. cuma memang warnanya ga putih Mba. Mungkin karena jenis tepungnya ga bleached kali ya? :) Thanks ya MBa, kedua kali nih aku komen, padahal sih resepnya sudah banyak yang saya coba :D

      Hapus
    3. Halo Mba, memang kalau pakai terigu hasil akhirya kurang putih ya, berbeda dengan menggunaka tepung pau, tapi untuk tekstur saya yakin sama empuknya. Thanks sharingnya ya Mba.

      Hapus
    4. Hello lg Mba Endang.. sy laporan lg nih.. tgl 9 kmrn sy coba resep bakpao yg lain.. itu, resep pembacanya jtt.. tp tetap aja sy hr ini balik lg ke resep yg disini.. menurut selera sy tetep sy lbh doyan yg ini Mba.. hehehe.. thanks sekali lg ya Mba Endang...

      Hapus
    5. wakakka, iya ya, menurut saya resep bakpao ini juga mantep kok, setuju dehhh hihii

      Hapus
  16. Terima kasih, mbak. Kalo ke tbk, saya akan cari tepung hong kong/pau, dan mencoba resep ini. Dan berbagi cerita sesudahnya spt biasa.
    Sisca - Surabaya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Sandra, sudah banyak yang pakai resep diatas dengan tepung terigu protein tinggi dan hasilnya katanya oke juga kok.

      Hapus
    2. Mbak, punya resep isi kacang hitam/taosa? Saya dengar dari kacang hijau kulit lalu dikasih abu merang, tapi saya malas ah... kalau pake bakar2 merang. Mungkin mbak Endang punya cara yg lebih praktis? Terima kasih.
      Sisca - Surabaya

      Hapus
    3. Halo Mba Sisca, waak saya malah belum pernah dengar wakakakak. Iya suka makan bakpao kacang hitam, cuman gak tahu bikinnya dari apa hahhaha

      Hapus
    4. Mbak, saya juga coba resep bakpao ini. Krn belum berhasil dpt tepung Hongkong, saya pakai tep terigu protein tinggi spt saran mbak. Tekstur bakpao oke banget, sesuai yg saya inginkan, mendekati bakpao yg biasa dijual. Isiannya muantap. Hanya saja... adonan starter (A) kering, sempat tercerai berai. Setelah saya diamkan 15', tdk mengembang (saya pakai air hangat, dan ragi aktif), jadi saya tambah wktnya sekitar 30', baru kmd sedikit mengembang. Lalu wkt saya tambahkan adonan B, juga tercerai berai. Setelah saya bulatkan, permukaan adonan ber-bintil2, ada banyak serpihan2 kecil, padahal tepung saya ayak dulu. Setelah adonan siap dibentuk, saya gilas, adonan mulai sedikit mulus. Namun, hasil akhir bakpao empuk dan lembut. Terima kasih.
      Sisca - Surabaya

      Hapus
    5. hai Mba Sisca, yep adonan agak kering, air disesuaikan saja dengan tekstur adonan ya. Kalau terlalu kering dan tercerai berai, tambahkan dikit. Sip, thanks sharingnya ya, jadi pengalaman yang lain juga kalau ingin mencoba pakai tepung terigu protein tinggi. Sukses selalu ya Mba! ^_^

      Hapus
  17. Mbak kl waktu ngkus alasny pake kertas roti apa bisa?

    BalasHapus
  18. Mbak endang tadi saya sudah praktek ini, alhamdulillah suami n anak suka, cm agak kurang puas hasilnya tidak spt ft mbak endang, bakpao saya menul2 kl dgigit kenyal permukaan mengkilat, saya pakai cakra kr2 ada saran tdk mbak?yani..

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo Mba yani, coba tambahkan air dikit di adonan, kalau pakai cakra sepertinya adonan menjadi terlalu kering. Ada saran dari Mba Sisca, di komentar di atas mungkin bisa dipraktekkan Mba. Thanks ya! ^_^

      Hapus
  19. Tepung tang mien itu bisa bikin pao ini ƍα' ya mba?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba, saya belum pernah coba tepung tang mien untuk Pao, selama ini saya pakai tepung itu untuk dumpling ya. Pakai tepung terigu protein tinggi saja kalau tepung pau/hongkong tidak ada. Hasilnya oke juga kok

      Hapus
  20. Yuhuuuuu Mba Endaaaaaaang...ini resep uda lama banget saya catet..2x praktek 2x gagal..karena sepertinya ragi yang saya pake uda tidur untuk selama2 nya..jadi adonan biangnya nda ngembang..malah terkesan bantet..
    kali ini saya coba lagi, pake tepung khusus roti pao dan mantao keluaran dari bogasari (hasil jelalatan di interfood expo hehehe)...dan tadaaaaaa....berhasil..berhasil..berhasil..**joged2 ala dora sambil teriak saya suka..saya suka..ala meimei upin ipin**
    empuuuuuk...isiannya manteeeep..suami pun cocok sekali...TOP MARKOTOP deh pokoknya...maturnuwun ya mba resepnya...izin share ya di milis NCC :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Desma, hehehhe saya ikutan cengar cengir dengan kegembiraanya, saya cuman bisa bilang sipppp mantap dah wakakakk. Udah lama juga gak bikin di pao, hiks jadi ngiler wakakkak. Silahkan di share mba resepnya, thanks sahringnya yaaa. sukses selalu!

      Hapus
  21. hay mba, saya suka banget roti kukus ayamnya enak banget, oia mba kan saya bikin banyak tuh rotinya, trus saya masukkin feezer, pas mau dikukus kan di cairkan dulu sampai kering, nah kenapa ya setelah dikukus kan mengembang tuh, pas udah dingin jadi kaya bantet menciut gitu ya roti punya saya, padahal yang ngak saya masukkin freezer lebih bagus hasilnya meskipun masih tetep empuk sih, kenapa ya itu mba? btw makasih mba resepnya ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Roti dalam kondisi sudah matang kan ya Mba waktu dimasukkan ke freezer? Saya juga buat banyak, saya kukus semua, sebagian saya bekukan di freezer, ketika akan disantap saya panaskan sebentar di microwave. hasilnya oke2 saja tuh, tetap enak sama seperti yang biasanya.

      Hapus
  22. halo Mba.. Bisa nda kalau buat kue ini di malam hari? sepertinya kok butuh udara panas (sinar matahari) supaya kue mengembang dengan baik.

    misalnya saya beri isian kacang hijau, lalu sudah saya bentuk dan isi dalamnya, lalu saya masukkan freezer. esok paginya saya baru kukus gitu, apa hasilnya jelek ya?

    makasih^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba, bisa kok. Tidak perlu sampai panas sinar matahari, kalau suhu dapur sudah cukup hangat, sudah mampu untuk mengembangkan adonan, kalau suhu dingin, butuh waktu lebih lama saja. Saya biasa bikin roti malam hari.

      Lebih baik, adonan jangan diisi dulu. simpan adonan di wadah tertutup rapat di kulkas, bukan freezer, besok bisa digunakan. kalau mau wakktu lebih lama (lebih dari 2 hari) baru harus masuk freezer.

      Hapus
  23. Mba, saya uda coba resepnya. Duh empuknya, enak banget. Dapetnya 16 buah, yang langsung dimakan cuma 2. Sisanya. Masuk freezer. Setelah dikukus lagi masih tetep empuk. Buat bekal jadinya enak karena empuknya bertahan sampai sore.
    Jadi favorit papaku, padahal dia super rewel soal bakpao yang harus empuk ​‎​​ƗƗɐƗƗɐˆ⌣ˆ

    Marieska

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Marieska, waduh saya jadi pengen bikin lagiiii huaaaa. ngiler bayangin isi ayam pedasnya. udah lama gak bikin bakpau heheh. thanks sharingnya ya, senang resepnya disuka ^_^

      Hapus
  24. Hai mbak Endang :) mbak sy sdh coba resep bakpaonya pake terigu cakra,hasilnya sukses bakpao empuk,trus lain waktu sy coba lg pake terigu Kunci biru (protein rendah) hasilnya sukses bngt, bakpao lebih empuk dan lembut,tanpa nempel di gigi. Suamiku bilang lbh enak pake terigu protein rendah,nguleninya juga lebih enteng loh :)
    *nieken*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Nieken, thanks sharingnya ya Mba, bisa bermanfaat buat yang lainnya yang mau coba buat tapi gak ada tepung pau. Thanks ya dan sukses selalu

      Hapus
  25. haloo mbaa, saya udah coba resep pao ini 2x lhoo, lembut, enak, isinya juga manteb tapi kulit bakpaonya kenapa mengkilap ya, ngak sama kaya yang mba buat (lebih keliatan empuk) meskipun hasilnya masih enak sih hehe... tulungin duunk mba supaya kulit paonya gak mengkilap lagi... ^_^ makasi ya mba..

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba, kalau warna mengkilap kayanya tepungnya ya, Mba pakai terigu biasa gak pakai tepung pau ya? saya pernah pakai terigu biasa hasilnya mengkilap.

      Hapus
  26. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  27. Mba', barusan sy nyoba bikin ini tp kosongan aja biar bs diisi mcm2, enak bgt y jadinya, empyukk montok menul2..^^
    Kmrn sy udah coba bikin burger+hotdog bun jg, jadinya cihuy semua..rada ajaib aja liatnya coz biasanya kalo roti tu musti beli eeh ini bisa nongol di oven sndiri..^o^
    Resepnya gampang dipahamin pemula ky sy gini, ceritanya seru2 lg, enak dibacanya. Bsk2 mo coba2 resep lainny lg ah, nnti sy share lg. Makasih lho mba', ternyata bikin roti sndiri tu menyenangkan yaa..^^ (plus lebih kenyang! Heuheuheu..^0^)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Nina, memang membuat roti sendiri terasa menakjubkan yaaaa, serasa baker pro wakkaka., Sip, senang dengan trialnya yang sukses dan thanks sharingnya ya Mba. ^_^

      Hapus
  28. mbak, buat ini kalau adonan didiamkan lebih dari 2 jam boleh ngak ya mbak? misalnay sebelum tidur diuleni, pagi2 baru bungkus n kukus ? makasih sebelumnya mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau mau didiakan lama harus masuk kulkas ya Mba. Tutup mangkuk berisi adonan rapat2, gak boleh kena udara kulkas, kalau didiamkan disuhu ruang kelamaan roti rasanya gak enak.

      Hapus
  29. mbak endang, sy nini.
    barusan sy udh coba resepnya mbak, uenake tenan... hehehe...
    cuma kok agak membal ya perasaan saya, apa pengaruh saya pake tepung segitiga biru mbak? atau kerena kelamaan didiemin adonannya?
    soalnya kan sy punya anak kecil, jadi udh diulenin saya diemin agak lama ampe 4 jam an. udh dibungkus isi juga didiemin lagi .
    tapi tetep enak seh mbak, kalau ngak inget diet udh dimakan langsung satu kukusan hehehehe.... baru angkat dari kukusan, masih panas langsung saya sikat satu sambil berhuhahuhah ria hehehe...
    saya jadinya 16 buah , ada yang besar , ada yang kecil. ngak sama ukurannya hehehehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Nini, mungkin pengaruh tepung ya, cuman saya gak pasti juga. Next time bisa dicoba lagi dengan tepung berbeda, Fermentasi di suhu ruang gak perlu lama2 mba, saya rasa didiamkan 1 jam dan dibentuk didiamkan lagi 30 menit sudah cukup. Thanks sharingnya ya ^_^

      Hapus
    2. iya , udah ngak sabar ne mau coba lagi mbak. mungkin lain kali pakai tepung lain aja. tapi tepung pao di sini susah, mau beli di tempat jauh , susah bawa anak hehehe...
      tapi yang ini juga kata hubby udh enak banget, tadi pagi dia keluar kota langsung bawa buat bekal 3 buah hehehe...
      kalau mentaga atau margarin kurang, mempengaruhi rasa ngak ya mbak? soalnya kemerin kan lupa beli mentega, ada sisa sedikit, 5 sendok teh lebih dkt, tapi ngak muncung. apa karena itu jg pengaruh pao nya jadi membal ya?

      Hapus
    3. Halo Mba, yep mentega/margarine membuat adonan roti dan teksturnya lebih lembut dan empuk. next time pakai sesuai resep saja dan coba pakai tepung cakra ya, sepertinya banyak yang pakai itu dan hasilnya lebih oke.

      Hapus
    4. iya mbak. udah gak sabar ne buat coba lagi. bearti mentega/margarinnya uk nya satu sendok teh muncung2 ya mbak? kalau di gram kira2 berapa ya?
      nanti kalau saya udah coba lagi saya share lagi ya mbak. tapi kalau isinya udah gak ada masalah, mantap habis uenake tenan hehehe....

      Hapus
    5. sekitar 25 gram ya mba. silahkan dicoba lagi ya, moga next trial lebih oke hehehe

      Hapus
  30. hai mau nannya donk cara ngetest baking powder masi aktif apa tidak gmn ya?punya aq sama kayak mba endang yg hercules jg he he

    BalasHapus
    Balasan
    1. coba masukkan 1 sendok teh BP ke sekitar 200 ml air, kalau muncul gelembung2 busa yang banyak maka BP masih aktif. So far saya pakai hercules selama tutup rapat sampai 1 tahun masih oke.

      Hapus
  31. mbak saya melakukan suatu kesalahan besar dalam membuat reseo ini, gara2 kurang konsentrasi direcokin 2 krucil saya, bapao saya jadinya agak bantat, padat gitu rotinya. ngak ngembang, yang salah bp nya atau raginya ya? soalnya pertama buat adonanngembang banget, kalau disentuh aja langsung kempis.nah kemerin buat ngak terlalu ngembang. apa karena bp nya sudah dipakai saya simpan dikulkas?
    setelah itu mbak, saya cek lagi resepnya, ternyata oh ternyata saya ngak masukin gula... astaga... apa karena ngak pake gula jadi ngak ngembang ya mbak?

    tapi untung suami saya ngak cerewet, jadi masih tetep dibawa juga itu roti buat bekal hehehehe....

    kalau yang ini udah habis saya mau coba lagi, mudahan lebih bagus dari sebelumnya... doain ya mbak.

    nanti kalau udah coba lagi saya sharing lagi.
    makasih... ^nini^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Nini, saya rasa bukan BP nya ya, mungkin ragi atau mungkin karena faktor lainnya, saya juga gak bisa nebak2 karena gak tahu prosesnya hahahhah. Gula memang biasanya diperlukan di roti agar ragi lebih aktif tapi tepung juga mengandung gula, jadi sebenarnya mungkin gak terlalu besar pengaruhnya.

      next time coba lagi saja dengan seksama ya ^_^

      Hapus
  32. Mbak, saya kmrn uda nyoba. Enak buanget, pagi hr buat, eh mlmnya disuruh buat lg sm suami. Hahaha..Tp saya ada 3 prtanyaan, mbk..
    1. Agar atasnya roti tdk pecah, mksudnya mulus spt yg d jual itu gmn caranya ya?2. Klo dingin koq jd keras ya? Wlopun isiannya msh enak.
    3. Klo mau pkai isian coklat gmn ya mbk? Apa bs pakai coklat blok?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba, wah ini kendala saya juga dengan bakpao permukaanya gak mau mulus wakakak, mungkin jangan pakai api terlalu besar dan terlalu lama ngukus bisa membuat bakpao pecah ya.

      yep dingin keras, karena gak pakai pelembut, lebih sehat mba

      kalau mau lihat isian coklat, cek ke resep roti unyil Mba, atau pakai coklat blok di potong2 juga bisa

      Hapus
  33. Mba klo baking powder nya pake Ɣƍ biasa bisa g ўά?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau masih fresh dan aktif bisa kok, tapi saya jarang pakai BP biasa, selalu gatot hehhehe

      Hapus
  34. Malam Kak Endang... Mau tanya kisaran harga tepung pao/tepung hongkong yang biasa mb beli itu brp ya dan merknya apa? karena sejauh ini saya sering belanja di supermarket saya belum pernah nemuin :(
    Ijin praktikin resepnya ya kak untuk saya ajarkan ke murid-murid saya disekolah *maklum saya belum pernah bikin dengan resep sendiri pernah bikin pao tapi pakai tepung premiks pao, hehe. trims kak responnya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo, wah saya lupa ya, tapi kayanya sbeungkus ukuran 1 kg sekitar 30 rban ya, saya beli di Titan. Memang tidak ada di spm ya. Kalau gak ada tepung hongkong pakai terigu cakra saja, banyak yang kasih komentar diatas sukses membuatnya pakai terigu saja, silahkan dicek komentarnya Mba, mungkin bisa membantu. Moga sukses acara masak2nya ya ^_^

      Hapus
  35. mbak endang, beli baking powder double acting di mana ya? saya udah nyari ke Carrefour, Giant, gak nemu juga hikss.. pengen bikin ini, tapi kalo pake baking powder yg biasa takut gak jadi..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba, saya beli di TBK Titan, tapi di Giant juga ada kok, saya sering banget lihat.

      Hapus
  36. asik asik....mbak endang mau lapor..aku sukses berat bikin pau pakai resep ini..kata suami lebih enak dari pada yang beli..thanks

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo mba Janitra, waaah mantappp, thanks sharingnya yaa ikutan happy saya hahhahha

      Hapus
  37. Mb. Klo mau buat bakpao panggang ala dimsum, komposisinya perlu dimodifikasi ngga?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba, saya belum pernah coba bakpao versi panggang, tapi saya rasa basic adonan bakpao baik panggang atau kukus sama ya Mba.

      Hapus
  38. Mba, saus sambalnya bisa diganti apa y? Anak sy ga bisa makan pedas :)
    Tq - Reinnitha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pakai saus tomat saja Mba, skip saus sambalnya, gpp kok hehee

      Hapus
  39. Mbak,aq udah nyobain resep ini...untuk isisan nya emg enak bgt,aq pake mix herbs dikit...
    Tp buat tekstur roti nya kok agak aneh ya jdnya???
    aq kelupaan,menteganya masih dingin...jd tektur roti pas udah slese di kukus malah jd kering di permukaan,tp lembut di dalam&agak sedikit basah di bawahnya.
    Klo di makan jg lengket di gigi...ga bs kyk bakpau yg beli terkturnya...apa karna pake tepung terigu yg protein tinggi bukan tepung pau y Mbak???

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai mba, berdasarkan pengalaman pembaca yang menggunakan tepung terigu protein tinggi hasilnya oke2 saja ya, saya sendiri belum pernah coba pakai terigu biasnya pakai tepung pau. Mungkin proses menguleni dan fermentasi kurang maksimal ya.

      Hapus
  40. Mbak Endang, knpa ya kl aku bikin bakpau pas kukus hasilnya mengkerut? Uda aku coba dengan kurangi wkt fermentasi, kukusannya jg uda lapis serbet tetap aja mengkerut, kira2 knpa ya mbak? Thanks sebelumnya - cherish

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin api kebesaran ya, coba next time apinya jangan terlalu besar ya Mba.

      Hapus
  41. Roti kukus yg ga cukup satu makannya stlh mateng....enak bangeeeed...pgn nyobain versi pedes pake rawit tp si kecil (4thn) ntar ga bs makan hehehe jd sll bikin ga pedes. Supaya ga merekah bgt pas di kukus gimana ya mba?? Pdhal pas nyatuin dr pinggir ke tengahnya ud diteken2 biar nempel -puji-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Puji, kalau saya biasanya saya balik jadi bagian yang ada sambungannya saya letakkan dibawah saja wakakka, memang seringkali merekah kalau sambungan diatas,

      Hapus
  42. wah lengkap banget ya step by stepnya jadi memudahkan kalo mau coba bikin juga :D

    BalasHapus
  43. Mbak Endang,

    Saya penggemar berat bakpau dan sudah mencoba berbagai macam resep bakpau. Terakhir saya coba resep bakpau dari blog maangchi (she's my mecca of korean cooking recipes), tapi teksturnya tidak sehalus yang saya harapkan.
    Jum'at lalu, saya coba resep bakpau ini, tapi fillingnya saya ganti dengan resep siomay Mbak Endang dan 1/2 telur rebus.
    1/2 telur rebus dibalut adonan siomay dan kukus sampai matang, baru dibungkus adonan bakpau.
    Mencoba re-live jaman abg makan bakpau theresia menteng ^^ (ketauan kan generasi tahun berapa....hahahaha...)
    They made 8 huge buns and were gone in matter of minutes.
    Kebetulan, ipar2 saya yang kelas berat juga lagi menginap di rumah.
    Terima kasih atas resep-resepnya Mbak Endang, so far, they don't disappoint ^_^ -Fara-

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai Mba Fara, thanks sharingnya ya. wah ide fillingnya oke juga ya, terus terang belum pernah mencicipi bakpau dengan isi seperti siomay waakakka, next time saya pngen coba juga jadinya.

      senang sekali resep JTT so far berhasil memuaskan. sukses selalu ya

      Hapus
  44. Resep bakpao' y ajib bgt mb...berhubung resep'y ga sy catat, stiap mo bikin harus buka JTT dulu ^_^
    Mksh byk mb endang

    Ummi-Cilacap

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Ummi, thanks yaa, ikutan senang resep bakpaonya disuka.^_^.

      Hapus
  45. Dear mbak Endang :)

    Wah resepnya tokcer lho mbak, langsung jadi, sesuai harapan sy. Seumur2 br kali ini bikin bakpau. Awalnya sempat malas, karena bikin roti berkali2 gatot maning, gatot maning.....sampai mblenger sy. Padahal sdh sy uleni dg sepenuh jiwa raga, krn sy melakukan adegan banting membanting yg konon bisa membantu membuat roti jd cepat lembut & kalis; pernah jg tanpa banting2 tp sy uleni ckp lama, hasilnya sama sj. Eh kemarin pas nguleni bakpau cuma bentar & pelan2 nggak ngoyo (1/2 resep cm 15 mnt) malah jadi. Entah beruntung atau apa. Tp sy perhatikan koq sepertinya penentunya di proofing nya ya mbak, entah benar / salah dugaan sy. Krn sy menggunakan tehnik panci berisi air panas seperti yg pernah sy share di martabak manis ala chanty. Haslnya mengembang gedheeeee banget, lebih dr 2x lipat sy rasa, adonannya ringan sekali & waktu membungkus adonan isi saat menempelkan pinggiran2nya bisa menempel. Kalau biasanya nglawan; waktu digilaspun biasanya mengkerut lg, pokok adonannya nggak nurut de. Oya, krn awalnya sy pesimis jd sy malas beli bahan & hanya menggunakan bhn seadanya di rmh: tepung segitiga yg krn tdk cukup akhirnya sy campur dg tepung kunci, margarin biasa & BPDA yg umurnya entah berapa tahun (mungkin 3 thn atau lbh hehehe), tp raginya kualitas bagus & hiper aktif heheheee (krn sebelum sy camur tepung utk starter sy campur dulu dg air hangat + sdkt gula seperti di martabak manis, & hasilnya muntuk2 menjulang tinggi smp hampir tumpah)

    Jika berhasil dg bakpau apakah basic pengerjaan (terutama pengulenan & proofing) apakah bisa diterapkan dg sukses jg di roti mbak? Lalu utk proofing terakhir sebelum dikukus utk resep di atas pengembangannya sampai berapa kalinya kah? Karena kemarin sy hanya berpatokan pada waktu yg mbak Endang tulis, & pengembangannya tdk sebanyak yg pertama, mungkin hanya bertambah 1/2 x nya

    Mbak terimakasih banyak ya, sudah mau membagi ilmunya. Mbak Enndang sdh banyak manjadi berkat utk org lain, semoga berkahnya kembali pada mbak Endang ya ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Pris, thanks sharingnya ya, dan senang sekali bakpaonya berakhir sukses ya.

      Kunci roti menurut saya adalah kualitas ragi, proses menguleni dan fermentasi. Kalau ragi instan saya biasanya gak pakai proofing lagi (mengetes keaktifan ragi dengan mencampurnya dengan air dan gula). So far sih roti mengembang ya, saya tidak pernah menggunakan metode air hangat dalam proses fermentasi, saya hanya diamkan di suhu ruang minimal 1 jam atau hingga adonan mengembang minimal 2 kali lipat. Saya lebih suka proses fermentasi yang slow, karena dipercaya membuat roti terasa lebih enak dibandingkan proses yang cepat dengan menambahkan suhu saat fermentasi. Proses slow membuat ragi bekerja perlahan sehingga rasa lebih terbentuk.

      menurut saya selama ini adonan mba gak kembang karena kualitas ragi nya gak oke dan proses menguleni serta mungkin komposisi bahan ya, air yang kurang juga membuat ragi gak bekerja. saya lebih suka adonan lembek yang lengket karena akan membuat roti menjadi empuk dan berpori2.

      mba bsa pakai metode yang dipakai untuk semua jenis roti, karena prinsip basicnya sama ya. fermentasi biasanya dilakukan 2 kali. pertama setelah adonan diuleni, kedua setelah adonan dibentuk biasanya difermentasi sekali lagi. fermentasi kedua biasanya adonan gak terlalu ngembang.

      senang bisa membantu Mba. Mungkin bisa dibaca artikel saya ini supaya lebih jelas:
      http://www.justtryandtaste.com/2012/06/buatlah-roti-anda-sekarang-i-roti.html

      Hapus
  46. ih mba endang bkin nyeces aja liad foto paonya :(
    lg males mkn nih mba.. tumben gt males bgt mkn nasi.. gr2 efek pempek kmrn kali yaaa.. wkwkwk keenakan mkn pempek smpe lupa nasi trs bablas smpe skrg..
    kyknya msti mkn yg instan kyk pao ini dh, aku buat dlu ya.. tar laporan lg..
    wish me luck! :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bikin yang banyak Mba Bella, simpan di freezer, sewaktu2 pengen tinggal panasin di micro atau kukus bentar. Mantapppp

      Hapus
  47. hai hai.. laporan lg nih mba.. udah slesai kukus batch pertama, skali kukus 5 biji soalnya kecil2 50gr.. lsg abis mba.. td pas lg proofing malah mati lampu hiks.. maklum dh pinggiran kampung sih blm stabil listriknya, untung aja dikukus.. wkwkwk ttp jadi deh.. mkn didpn api unggun maknyus mba..
    oia mba, aku pake tepung biasa lho bkn yg cakra.. abisnya td nyari di alfa gak ada yg cakra, nekat aja dh krn udh ngiler dluan.. hehe..
    isiannya pake isian samosa sisaan kmrn ditambah telur rebus cincang, berhubung adikku sukanya coklat jd aku buatin jg isian coklat dr resep roti unyil.. doyan bgt tuh bocah.. klo dia doyan brarti uenak mba.. scara dia susah mkn, klo gak yg enak bgt gak mao mkn.. parah..
    laporan selesai ^^

    karna sukses bkin bakpao kyknya aku mau bkin lg bwad stok sarapan :D

    makasih byk yah mba.. muach.. hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba bella, thanks sharingnya ya, waah mantap banget itu bakpao, ngeces bacanya.Saya dah lama banget gak bikin bakpao niihhh pengen yang isi telur rebus hehheheh

      Hapus
  48. Mau laporan nih mba Endang,  seneng bgt nyoba resep bakpao ini,  dulu bikin bakpao pertama kali enak Tp agak bantet krg ngembang, hr ini bikin pake resep mba Endang Alhamdulillah sukses berhasil ngembang, empukkkk,  isian nya aku bikin ayam pedas ini sm isi daging teriyaki, sm 3 potong coklat buat si kecil, Alhamdulillah semua suka, bikin 20 td abs isya Baru mateng sisa 8 buat sarapan bsok pagi, si kecil bs abs 2 sendiri yg daging dan coklat..... Suami jg suka bgt, yg msh trouble cm mslh peripatan si isi ayam, agak kurang rapet kayanya, Pdhl perasaan dah rapet #soktahu hehehe,  si kuahnya sedikit kluar Dr celah2 yg ada jd warnanya bagian bawah agak marah2 gtu, Pdhl ga berkuah encer,  kental saus saja,.... But over all I like it, thanx for your sharing, big hug mba Endang.... #Salam kenal Dr saya Dahlia.......

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Dahlia, salam kenal ya, dan thanks sharingnya ya, saya senang sekali resep bakpaonya disuka. Memang kendala kalau buat kurang rapat biasanya karena saat menutup terkena cairan kuah isi, jadinya adonan gak mau nempel dengan baik. Sukses ya mba.

      Hapus
  49. Lagi menghemat listrik karena TDL naik..jadi saya lebih banyak cari resep yang dikukus.Pas ketemu resep dirimu ini aq langsung penasaran, dari tampilannya kok ya lembut sekali. Saya coba dengan tepung cakra , dan hasilnya wahhh passs bangettt lembutnya, padahal diulenin sekuatnya..( cepet pegel ..he..) .Suami suka anak2 pun suka..isinya saya ganti sesuai persediaan filling di rumah. Penasaran kalo roti ini di panggang bisa ga ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba desy, silahkan kalau mau dipanggang mba, tetap bs kok, yang penting jangan menambahkan banyak tepung di adonan, adonan lembek dann banyak air hasilnya akan lebih empuk dibandingkan yang padat ya.thanks sharingnya ya mba.

      Hapus
  50. Mba endang...sukses berat, saya coba panggang roti kukusnya, dan ternyata oke banget hasilnya.. :) gak bisa posting foto sayangnya.Tapi kalo ditanya roti ini pakai metode apa saya gak tau..he..pokoke metodenya JTT. Makasih mba atas ilmu nya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba desy, thanks sharingnya ya, wah saya belum pernah coba dipanggang pasti baunya harum banget ya. sukses selalu yaaaa

      Hapus
  51. Mbak endang salam kenal. Sebenernya udah dari kemaren aku rajin liatin resep2 di blog ini. Gila ketje-ketje banget asli hahaha apalagi resep macem-macem roti sama cakenya. Aku mau nanya, kalau bikin bakpau ini baking powdernya pake yg single acting atau double acting ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba silmi, salam kenal ya. thanks ya sudah menyukai jtt, moga resep2nya juga sukses dicoba yaa.

      untuk bp, saya selalu pakai double acting ya, pengalaman pakai single acting selalu gatot wakkakak

      Hapus
  52. Hai mba endang salam kenal...sy termasuk salah fans blog mba endang hahhaha...sdh bbrp resep yg saya coba dan berhasil...sy mau nanya utk resep isiannya bgmn cara buat agar kliatan segar spt gbr mba endang..wrn isiannya bnr2 menggiurkan hehehhehe...sy punya tdk spt itu.....

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba, salam kenal ya, thanks ya sudah menyukai resep2 di JTT. warna yang baik merupakan campuran dari saus tomat, saus sambal dan sedikit kecap. Kalau saus tomatnya berwarna cerah dan baik, maka sausnya akan memberikan warna yang lebih terang.

      Hapus
  53. Halo mba endang salam kenal...mhn maaf sy baru pertama kali comment di blog..barusan sy posting pertanyaan tp stlh baca peraturan tdk blh pk alamat blog...jd sy pk nama saja...diskip aj pertanyaan sebelumnya..terima kasih....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba, komen dengan menggunakan id alamat blog tidak masalah ya, yang akan saya delete adalah komen dngan link di dalam yang menyertakan nama blog. Thanks ya

      Hapus
  54. Salam kenal mba Endang..saya salah satu pengikut blog mba..banyak yang sudah tak praktekkan dan hasilnya memuaskan..mau tanya mba untuk bakpao ini takaran mentega putihnya kira-kira berapa gram ya takut kebanyakan n kekurangan mentega putihnya,pengaruhnya apa ya mba kira-kira kalau kebanyakan atau kekurangan mentega putihnya.. Saya lagi buat dan adonannya langsung pas enak teksturnya nggak kekeringan jadi nggak perlu di tambah air lagi,takutnya kasih shorteningnya kemunjungan sendoknya hihi..Makasih banyak mba..sambil nungguin profing bakpaonya hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam kenal ya mba menik, thanks ya sudah menyukai JTT dan mengkuti resep2nya,

      takaran mentega sekitar 50 gram ya mba, sendok teh saya rasa nggak akan over kok walau munjung, banyak mentega akan membuat adonan dan roti lebih lemas dan empuk. Tapi kalau 'terlalu' banyak lemak, maka akan membuat adonan susah mengembang maksimal ya.

      Hapus
  55. Mba, resepnya dasyat bgt. Padahal aku pake kunci biru dan bikinnya jg stgh resep. Tapi empuk hasilnya. Trims ya mba :)

    Oiya mo tanya, klo pake tepung protein tinggi spt cakra kmbar, apa gak bantat ya mba? (Soalnya liat kegunaannya di b*gasari. ^^)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi Mba, untuk pau diatas bs pakai protein sedang atau rendah supaya hasilnya lebih empuk ya., pakai protein tinggi juga oke2 saja kok, nggak bantat asalkan air cukup dan ragi aktif ya., sama seperti membuat roti.

      Hapus
  56. saya mau tanya mba tau ga cara buat biang awal yang harus proses fermentasi dulu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mas fajar, biasa saja prosesnya mas, sedikit tepung + ragi+ gula dan air, diamkan sampai berbusa dn kembng baru dimasukkan ke adonan lainya.

      atau ini ada reep bakpau lainnya yang bs dicoba:
      http://www.justtryandtaste.com/2014/10/resep-pembaca-jtt-roti-pau-empuk-la.html

      Hapus
  57. Mb endang, mw tanya, knp gg pake bread improver ajah ya?
    Aman mana ya baking powder sama bread improver?
    Klo diliyat dr komposisinya, BP bahan kimia semua sedangkan bread improver, masih ada ragi dan tepung yk lebih alami.
    Yg paling bikin aku bingung mb, kapan aku harus pake bread improver atau baking powder pada resep ya mb...tq bgt before...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba, silahkan ya kalau mau pakai bread improver, saya sendiri jarang pakai karena BP lebih tersedia di rumah. Pengalaman pakai bread improver juga gak terlalu lembut hasilnya, dengan BP adonan dikembangkan dua kali, oleh ragi dan BP.

      komposisi BP sebagian besar adalah baking soda (yang menurut banyak artikel justru sangat bermanfaat buat kesehatan) dan cream of tartar, kalau double acting nah ini biasanya ada tambahan logam alumunium, cari produk BP yang aman saja bagi kesehatan, di Indo sayangnya jarang BP organik yang lebih aman.

      bread improver juga gak selalu aman, ada yang berbahaya juga dan memicu kanker, coba baca2 artikel ini deh di net. jadi cari yang berkualitas merknya.

      Hapus
  58. Makasih banyak mba endang resep bakpaonya, aku bikin isi coklat tapi bentuk mini mini biar lucu.... hasilnya lembut empuk

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba aya, thanks sharingnya ya mba, senang sekali bakpaunya disuka yaa

      Hapus
  59. Hai mba salam kenal ya ... saya mau nanya mentega bisa diganti minyak sayur ngk??? Apa bisa mempengaruhi tekstur nya??? tq ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam kenal ba zhe zhe, saya rasa bisa ya dan nggak terlalu berpangaruh kok

      Hapus
  60. Halo mba.. Pengen banget bikin pao nya soalnya pao itu favorit aku bangettt hehehe. Lagi nyari tepung hongkong dulu siapa tau nemu di Tbk. Oiya mba mo tanya nih, kan aku punya stok ubi ungu kukus.. Kira2 kalo dibuat pao memakai resep ini bisa ga ya? Kalo bisa kira2 butuh berapa gram? Dan apa mengurangi jumlah tepungnya? Pertanyaan kedua kalo air diganti santan/susu bisa kan ya? Thanks ya mba jawabannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Imelda, kalau mau pakai ubi jalar bisa kok, pakai resep bolang baling ini saja, tapi dikukus ya.
      http://www.justtryandtaste.com/2015/05/bolang-baling-ubi-jalar-jingga.html?showComment=1432715478518#c5264512303869997145

      pakai susu cair atau santan tentunya lebih enak ya mba.

      Hapus
    2. Hai mba, aku udah bikin nih pao nya kemarin.. Isinya aku pake Molten salted egg custard mba.. Wenaaak deh. Sayangnya nih sebagian besar rada gagal soalnya ga bs lumer isinya, malah mateng ky kacang ijo hahahaa #curhat . Mungkin problem saat ngebungkusnya, aku kurang bisa ngunci adonan kulit pao'nya jadi banyak yg bocor.. Hixx. Oiya tanya lagi mba.. Kok pao nya masih bau ragi & teksturnya agak alot ya klo dingin? Apa krn kelamaan fermentasi & kurang lama nguleninya ya? Kmrn ngulen 10mnt pk mixer phillips + 20mnt ngulen manual. Thank you mba jawabannya😊

      Hapus
    3. Hai Mba Imelda, thanks shringnya ya. Untuk masalah bau ragi next time kurangi saja takaran ragi yang dipakai ya, saya rasa 1 1/2 s/d 2 sendok teh sudh bs mengembangkan adonan.proses fermentasinya mungkin agak lama tetapi bau raginya gak terlalu menusuk.

      kalau mau lebih lembut dan nggak pakai tepung hongkong coba next time pakai tepung terigu protein sedang plus 1/2 sendok teh bking powder double acting ya. saya rasa 30 menit menguleni sudah cukup kok. sukses yaa

      Hapus
  61. Mba Endang, pao ayam ini kegemaranku juga (dasar tukang makan). Dulu waktu aku kecil mama sering bikin (karena di daerahku yg jual cuma di daerah pecinan yg diragukan kehalalannya). Waktu pindah ke Jakarta baru tahu banyak yg jual di mana-mana dan isinya ayam. Tapi tetep pao bikinan mama yg paling enak. Pas ada bazar di sekolah, aku dibawain mama 30 pao ukuran mini, buat dibagi sama teman-teman yg jaga stand. Tapi setelah makan satu, temenku usul, kita jual aja (secara dagangan di stand kita kurang laku). Karena sudah stress lihat stand kita cuma dilewatin saja (brownies yg sekeras batu), aku tergoda dengan usul temen se-gang. Akhirnya pao ayam bekal dari mama ndak jadi di makan malah dijual di stand...laku keras...he he he... sekarang jadi pingin bikin pao ayam nostalgia masa kecil ^_^ salam dari Dina.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Dina, thanks sharingnya ya Mba, waaak saya yakin pasti resep pao buatan Mama lebih mantep rasanya yaaa. Ayo dibikin paonyaaa, moga sukses yaaa

      Hapus
  62. salam kenal mbk.....thanks y mbk da sharing.saya da coba dan berhasil...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba, salam kenal juga ya. Thanks sharingnya yaa, senang sekali resep JTT disuka. Sukses selalu yaaa

      Hapus
  63. halo mba endang..resep nya ok bngt d..suka bngt liat blog jTT.makin jatuh cinta.saya udh coba.isian nya mantap abiss..cuma kok saya bikin rotinya (pake tepung protein tinggi) itu stlh buka kukusan jd mengkerut ya mbk??penggennya bs mulus gt..hehe..trus sama pas hari berikutnya itu udh keras mbak..kenapa ya..apakah mb endang pnya resep bakpau yg bs tetep empuk sampai 2/3 hari mbk tp tanpa bread improver.??setau saya klo roti itu akan tetep empuk sampai 3 hari bhkan bs 4 hari kalau pakai telur minimal 7 butir sekilo.hehee..ayah saya pedagang roti mb.tnpa bread improver..
    klo ada segera di share mbk soalnya dh pengeeen bngt..anak.saya sukak bngt makan bakpao..thx mba endang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba, pau mengkerut bisa karena terlalu lama dikukus atau terlalu lama proses fermentasinya. Untuk masalah empuk sebaiknya pau disimpan dalam plastik rapat dan tidak kena udara luar. Kalau saya tidak pernah simpan roti/pau di udara luar mba, selalu saya freezer supaya tetap lembut.

      Hapus
  64. Gambarnya bikin mupeng.:)
    Mba tadi aq bikin isiannya,enak bget,kyk saus burger menurutku,trial yg ke 2.
    Pertama kali bikin sukses bantat,mungkin karna waktu itu aq pakek ragi& BP yg gak fresh kali yha? Jadinya mbaa q goreng aja,jadi roti goreng deh.wkwkwk walaupun gagal tetep di elu2 sm suami n mertua.untung ketolong sama isiannya.hehe
    Mksh banyak mbaa endang syg.

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba Marisa, thanks sharingnya ya, senang resepnya disuka. bnyak faktor adonan roti gak ngembang, bs karena ragi gak aktif atau karena memang butuh waktu lama untuk mengembang. Sukses selalu yaa

      Hapus
  65. mba.. aq tanya tepung pau di Tbk g jual,jd pakai cakra,hasil pau nya ngembang,tp padat! Kira2 apanya ya yg salah?hehe Sukses sllu juga untuk mbg endang.;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. memang pakai terigu semua akan membuat tekstur lbh padat, bikin lebih lembek adonannya (tambah air atau telur) dan uleni sampai benar kalis mba

      Hapus
  66. hallo mba endang yg baik hati...saya mau tnya . saya suka bgd tuh pngn bkin resep2 dr mba yg pake saos tiram ,kecap asin, minyak wijen dan kecap inggris .. saya kok klo lgi lihat2 di supermarket besar merk sprti ler kum kee itu kok ngga ada label halalnya ya? ( ataubsayanya yg ngga liat ?ypi bneran udh aaya cek kok ) pdhl saya pngn bgd beli utk eksekusi resep2nya mba endang..naah jdi saya pngn request mba utk posting seputar bumbu masakan yg sering mba gunakan..

    shofa

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai Mba Shofa, lee kum kee saus tiram ada yang pakai logo halalnya ada yang tidak, jadi mungkin di cek saja ya, kalau soy saucenya saya belum menemukan yang pakai logo halal, tapi sepertinya ada karena produk ini diproduksi di Malaysia.

      saya tidak tergantung dengan satu brand ya mba, dan sepertinya juga pembaca punya kesukaan dan syarat sendiri, misal mba perlu yang ada logo halal sedang saya tidak masalah jika tdak ada (tergantung keyakinan masing2 juga yaa hehhehe

      Hapus
  67. Mbak Endang, woww enak banget ini bakpaonya. Saya pake tepung segitiga biru 350gr tepung tang mien 150gr (yg udah nganggur 6 bln hehe...). Saya lihat di blognya mbak Diah Didi resepnya pakai tang mien tapi yg dieksekusi resep JTT sebab kami sekeluarga penyuka pedaas. Sebagai org yg hari2 biasa bikin roti, pas beres ngulenin sampai kalis agak pesimis juga krn tekstur adonannya spt ngga bakalan ngembang. Pakai tang mien ngga seputih yg diharapkan tapi hasilnya mengembang sempurna dg rasa yg prima. Oh ya saya pakai bp cap koepoe2 3 sdt, herculesnya habis. Modif isi: ditambah jamur hioko (stok di kulkas), plus extra minyak wijen n saus tiram spy lebih oriental, mantaap! Tengkyuu mbak Endang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Diopti, thanks sharingnya ya! Senang resep JTT disuka, sukses yaaa.

      Hapus
  68. ternyata pau yg di stok di freezer lebih empuk rotinya setelah dipanasin lagi.daripada yg langsung matang dr kukusan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. yep betul, saya stock banyak dan saya micro kalau mau dimakan, behhhh empuk banget

      Hapus
  69. Halo bunda..
    Mau tanya kalo roti nya ini difrozen gimana ya Step nya ?
    Harus di kukus dlu baru di frozen
    Atau adonan mentah yg udah dibentuk baru di frozen?
    Pengen bikin stok Frozen Food untuk Sarapan 😣 Kan enak tuh Pagi pagi ditemeni Roti Kukus Sama Teh Anget bunda. 😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba putri, saya bisanya kondisi sudah dikukus matang baru dibekukan ya. kalau mau disantap bs di microwave atau kukus sebentar

      Hapus
  70. Hi mba..maksih banyak resepnya aku sudah coba dan berhasilll berhasil..teksturnya mantap..lembut...makyossss dagingnya sy ganti pake daging kecap manis..nyummmm...
    Dr bbrp resep yg sy coba yg ini paling oke. Makasih loh mbak...hug hug hug..:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Lilyana, thanks ya sharingnya, senang resepnya disuka, sukses yaa

      Hapus
  71. Halo mb endang..ak dh coba ini.kayaknya bakpao terenak yg pernah kumakan hahaa..adonananya rasanyaa mantcaapss..suamiku suka.ak buat isi ayam sama coklat .tp dia plg suka sama bakpao isi kacang ijo..nah itu mb end tau ga cara buat isian yg kacang ijo..hehee..maturtengkiu mb endang..

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Savina, thanks sharingnya yaa, senang resepnya disuka. kalau mau pakai kacang ijo, tinggal rebus saja kacang hijau sampai lunak, saring, ambil ampasnya. Masak dengan santan kental kemasan, gula pasir dan padan sampai pekat, kalau sudah dingin bisa dipakai isian mba.

      Hapus
    2. Halo mb Endang..dtg lgi..hehe
      Makasii resepp isi kascang ijoo..enaak pol mb

      Trs tb2 ak pengen makan bakpao versi resep JTT lg hehe.bakpao plg enyaaakk sih soalnya..tp d kulkas cma ada keju mozarela ma coklat batang..aneh ga ya mba kalo isinya keju mozarela? Soalnya kyaknya tukang bakpao g peenrah jual yg isi keju..ehehe..tengkiu yah mba End

      Hapus
    3. hi mba Savina, saya belum pernah makan bakpao isi mozarella mba, menurut saya keju jenis ini kurang nendang rasa kejunya (agak tawat) hehhee, keju cheddar menurut saya lebih enak ya

      Hapus
  72. Halo mba Endang, sy mau tanya,gmn dgn pau yg nunggu antrian masuk kukusan, apa tdk over fermentasi nantinya? Secara waktu fermentasi keduanya akan lebih dari 15 menit..mohon pencerahannya mba. Thanks

    Ika

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba ika, nggak masalah karena tidak terllu lama, over fermantasi biasanya jika sudah berjam2 ya

      Hapus
  73. Yeeee... berhasil buat 16 bakpau imut. Bahan isian bersisa karena setengah adonan diisi coklat,keju oleh putri saya. Walau tampilan tidak seperti bakpau toko yang putih (karena saya memakai terigu protein tinggi dan margarine biasa), tapi rasanya sih mantap. Mamang tukang bakpau langganan.. maaf saya absen beli dulu, ada bakpau lebih enak dan ga pelit isi buatan sendiri. Bakpau coklat besok jadi isian bekal putri saya deh.. Terimakasih mbak Endang cantik..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thanks sharingnya ya Mba, senang resepnya berhasil dicoba dan disuka. Masukkan freezer than sampai 3 bulan mba bakpaonya, tinggal kukus saja kalau pengen hehehhe

      Hapus
  74. mbak Endang aku tadi bikin pau ini setengah resep tapi isiannya pake semacam ayam kecap, soalnya kalo pedes takut ga semua bisa makan hehe. mbak, masa aku masukin mentega putihnya kebanyakan. harusnya kan 2 1/2 sendok TEH yaa lha aku pede bgt masukin 2 1/2 sendok MAKAN. aheey pas ngulenin baru terasa kok berminyak banget ya adonannya. buru2 cek resep,, lemes deh takut gak ngembang. tapi kupikir2 yaudahlah go ahead. tetep kuuleni sepenuh hati. meskipun memang proofingnya lebih lama dan ga bisa naik bgt krn agak berat adonannya. dia ngembangnya melebar. trus pematangannya sengaja sebagian kupanggang krn lagi pengen roti abon. ternyataa tetap uenak kok mbak Endang, ga terlalu pengaruh kebanyakan mentega. cuma mungkin jadi less healthy ya hehehe. yang panggang bagus hasilnya, mungkin krn banyak lemaknya jadi cocok jg dipanggang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thanks mba Rissa sharingnya ya, senang resepnya disuka, sukses yaaa

      Hapus
  75. Malam mba endang, saya mau tanya, itu bakpao kukus setelah matang terus dimasukin freezer, nanti dikukus sebentar gitu yaa, trus bisa bertahan berapa lama mba, kalo didiamkan diluar / dibungkus diplastik tanpa masuk freezer lagi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dikukus lagi supaya hangat boleh, didiamkan saja disuhu ruang juga akan kembali lemas sendiri. Kalau diluar sih hanya 1 hari sja karena isinya ayam

      Hapus
  76. Hai, Mbak Endang. Semoga nggak bosen lihat komen saya yaaa hihi. Sebelumnya makasiiiih banget loh mbak karena tiap saya bikin makanan apapun pakai resep Mba Endang, pasti hasilnya enak banget! Kemarin saya muter2 TBK sekitar rumah saya tapi kok nggak ada yang jual tepung hongkong, eh, kok ada produk tepung baru yang katanya tepung khusus kue, roti, dan pau, namanya tepung T*ko M*r*h, terus daripada nggak dapet akhirnya saya beli deh tepung itu, ternyata bakpau saya berhasil2 ajaa tuh. Jadinya empuuuuk banget, the best bakpau in my life! hehe lebay yaa... Tapi serius deh, saya baru kali ini makan bakpau selembut ini. Saya bikin 2 resep sekaligus, separo saya isi coklat, separo saya isi ayam kecap. Yum! Sekali lagi makasih ya mbaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Anindya, thanks sharingnya ya, senang resepnya disuka yaa. Wah saya penasaran sama tepung merk itu, blm pernah lihat di toko bahan kue, mungkin serupa seperti tepung bakpau yang saya pakai ya. sukses yaaa

      Hapus
  77. mba end... klo misalnya saus sambal diganti saus barbeque rasanya masih nyambung nggak ya? tp tetep pake cabe jg buat pedasnya. trimakasih mbaa...

    BalasHapus
  78. Mbak,kalau tepung terigunya dimix sama tepung tangmien gimana mbak??
    Ngefek kehasilnya gk mbak??

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa dimix ya, tdk terlalu berpengaruh menurut saya mba

      Hapus
  79. Puji Tuhan mbk, bakpao nya jadi dan enak. Suami saya suka. Resepnya jozz deh

    BalasHapus
  80. Malam mba Endang...tepung hongkong itu sama gak sama tepung tang mien mba? Terima kasih mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. beda Mba, tang mien sebenarnya wheat starch atau pati gandum, sejenis kanji, memberikan efek translucent di pau atau dumpling. Tepung hongkong/pau adalah campuran tepung terigu dan tang mien. Jadi kalau punya tang mien gunakan sebagai campuran tepung terigu saja, misal pakai 25% dari berat tepung terigu yang akan dipakai.

      Hapus
  81. Mba, mau tanya nih.
    1. Kan susah dapat tepung hongkong, jadinya mau coba pakai tepung biasa aja. Ada yg bilang kalau bikin bakpao mesti pakai tepung yg rendah protein, jadi agak bingung... sebenarnya yg paling baik pakai yg tepung rendah protein atau tinggi protein?

    2. Saya pernah coba buat bakpao trus teksturnya kalau digigit malah lengket di gigi. Kenapa bisa begitu y?

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai Mba, bs mix saja tepunnya, coba cek resep pau lainnya di JTT yang pakai protein rendah.

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^