Ahh, lagi-lagi saya harus berterima kasih dengan teman saya Chanti, di Aceh, yang memberikan ide untuk membuat martabak manis ini. Berawal dari email Chanti kemarin siang yang bercerita mengenai kesuksesannya membuat martabak manis untuk keluarganya, sayapun menjadi terbayang-bayang dengan makanan lezat nan legit ini. Martabak manis favorit saya tentu saja adalah martabak Bangka, tampilannya tebal, berminyak, dengan tekstur yang lembut. Selain itu martabak Bangka selalu royal dengan keju parut, coklat dan susu kental manis. Duh, bisa tiga potong sekaligus saya santap hanya dalam satu kali kesempatan saja jika kebetulan makanan ini terhidang di depan hidung. Untungnya jarang sekali saya membeli martabak jenis ini, karena bisa-bisa tidak ada satu potongpun celana jeans di lemari pakaian yang muat. Berbekal dengan bayangan martabak Bangka yang laziz, melihat aksi penjual martabak di warung, cerita Chanti yang membuat semangat terpompa dan rasa percaya diri yang terlalu tinggi maka sayapun nekat membuatnya sepulang dari kantor
Martabak manis atau biasa juga disebut dengan terang bulan atau kue bulan atau apam balik ini merupakan penganan sejenis kue dadar yang terbuat dari tepung terigu, gula, susu cair atau santan, telur, ragi dan baking powder/baking soda. Adonan kental yang tercipta kemudian di panggang dengan menggunakan penggorengan besi yang tebal hingga adonan menjadi berlubang-lubang atau bersarang. Untuk topping-nya, umumnya martabak manis di taburi dengan cincangan kacang tanah sangrai, keju parut, coklat meses, dan susu kental manis. Walaupun banyak juga penjual terang bulan melakukan modifikasi dengan menggunakan durian atau nangka sebagai alternatif topping lainnya.
Nah, sekarang saya akan berbagi cerita mengenai si terang bulan yang saya buat yang sepertinya sinarnya tak seterang harapan saya. Walaupun tidak bisa dibilang bantat, karena testurnya cukup lembut dan empuk. Namun kondisi bersarang atau berlubang-lubang selayaknya martabak manis umumnya yang dijual di luar tidak terbentuk. Okeh, ketika awal dipanggang memang adonan mengeluarkan gelembung-gelembung dan bagian tepinya mulai berlubang-lubang, namun ketika seluruh adonan mengeras dan matang, lubang-lubang itu sepertinya menghilang dan hanya tersisa sedikit saja di bagian tepinya. Kecewa? Pasti. Walaupun kemudian rasa kecewa itu sedikit terobati dengan rasanya yang lumayan sedap dan hampir mirip dengan martabak yang dijual di pinggir jalan. Untuk memotivasi diri atau lebih tepatnya menghibur diri, sayapun berulangkali berkata ke Tedy - yang menatap takjub ke martabak dengan ukuran selebar nampan kecil dan sepertinya mengalami kesulitan untuk membedakannya dengan telur dadar - "Ini martabak pertama, wajar agak gagal". Saya terus terang agak ragu, siapa sebenarnya yang hendak saya yakinkan?
Walaupun begitu, dari dua loyang martabak jumbo yang saya buat, satu loyang habis kami sikat berdua. Jangan tanya ke saya berapa kalori yang kami santap di malam hari itu, apalagi dengan tambahan keju parut yang melimpah dan gelimangan susu kental manis yang berleleran kemana-mana. Martabak pertama yang keluar dari penggorengan datar berakhir dengan bagian bawahnya yang terlalu kecoklatan, sepertinya api terlalu besar dan saya memanggangnya terlalu lama. Ketika Tedy bertanya apakah ini bisa dimakan, saya oke saja toh masih ada porsi kedua yang akan saya panggang, dan kali ini saya akan lebih berhati-hati dan memasaknya dengan benar. "Nggak difoto nih? Bisa langsung dimakan" ?, tanya adik saya. "Yup, sikat saja. Nanti porsi kedua baru dibikin yang bagus untuk difoto", jawab saya dengan yakinnya. Berebutanlah kami melahapnya. Bagaimana dengan martabak kedua, apakah hasilnya memuaskan? Ternyata saudara-saudara, martabak kedua berakhir lebih parah karena saya keasyikan browsing internet dan lupa dengan masakan di kompor. Alhasil gosong!
Berikut resepnya jika anda berminat ya. ^_^
Untuk 2 loyang martabak diameter 20 cm
Resep martabak manis lainnya yang lebih bersarang bisa dicek pada link Martabak Terang Bulan disini
- 20 gram tepung tapioka (resep asli tidak pakai)
Sangrai kacang tanah di wajan menggunakan api kecil hingga matang. Angkat, dinginkan dan tumbuk kasar. Saya meggilingnya dengan penggiling kopi, anda juga bisa menggilingnya dengan blender.
Membuat adonan martabak
Siapkan mangkuk ukuran besar, masukkan tepung terigu, baking powder, ragi instant, garam dan gula pasir. Aduk rata menggunakan spatula.
Memberi topping martabak
Wikipedia - Martabak Manis
Hallo Jeng...makasih buat resepnya, aku sering coba berbagai resep martabak manis tapi kok gak bisa mengembang dan keluar lubang2nya alias bantat ya...
BalasHapusHalo Mba Vitra, makasih komennya. Iya untuk martabak manis saya juga belum bisa membuat seperti yang dijual di luar. Resep diatas menghasilkan martabak yang tidak bantat hanya saja kurang berlubang-lubang seperti yang diinginkan. Saya juga sedang mencari resep yang mantap nih, kalau sukses pasti akan saya posting ^_^
BalasHapusMbak... ini resepnya menggunakan baking soda atau baking powder ya? krn menurut bahan dituliskan baking powder sementara dicara membuatnya ditulis baking soda, makasih mbak....
BalasHapusHalo, sori ya, yang benar adalah baking powder hehehe. makasih atas koreksinya. ^_^
BalasHapusMbak tolong posting resep Martabak Bolu lengkap dengan step by stepnya dong, kaya Martabak Bolu GOLDEN BELL yang terkenal di BANDUNG...Makasih mbak...
BalasHapusHalo, salam kenal. Hehehe, martabak bolu? baru kali ini saya mengdengarnya dan belum pernah juga mencicipi Golden Bell. Mungkin harus banyak browsing dulu untuk mencari resepnya ya.But thanks atas idenya ^_^
Hapushalo..saya mw sharing aja nih. kebetulan saya usaha terang bulan, tapi jualnya ke pasar2 tradisional. terang bulan BANTAT dikarenakan waktu menuang adonan, kondisi loyang belum cukup panas. karena BANTAT, otomatis tidak bersarang. jadi keduanya ( BANTAT-TIDAK BERSARANG >> MENGEMBANG-BERSARANG ) saling terkait. demikian semoga berguna. thanks
BalasHapusHalo, makasih ya atas komentarnya yang sangat berguna, saya sampai sekarang belum berani lagi membuat terang bulan, habis gak mau jadi kaya yang dijual2 di luar hehe. Tapi saya memang masih penasaran pengen coba lagi, saya pasti akan ikuti caranya. Makasih sekali lagi ya ^_^
HapusSaya suka terang bulan (di Surabaya disebut begitu). Sdh coba beberapa resep namun berakhir gagal. Persis spt pengalaman mbak Endang, sempat keluar gelembung2, kemudian menghilang. Saya juga pake wajan teflon. Baru2 ini saya menemukan blog Revina Octavianita yg membuat posting "Martabak Manis Anti Gagal", tapi saya belum sempat coba. Mbak Endang boleh intip resepnya, barangkali berkenan. Habis itu ... kabar2i. he...he..
BalasHapushalo mba, wah saya juga kurang sukses kalau buat ini tapi saya pernah buat lagi pakai resep dari teman di Aceh, hasilnya oke.
Hapushttp://www.justtryandtaste.com/2013/03/resep-pembaca-jtt-martabak-manis-la.html
Lezat n simple... seneng bgt berhasil dgn sukses buat martabak pake resep dr mbak Endang.....
BalasHapusHai Mba Merry, thanks sharingnya ya Mba. sukses selalu
HapusMba, numpang tanya,
BalasHapusKalau di dalam resep ada tertulis susu cair, itu artinya apa ya mba? Apakah susu bubuk yg dilarutkan dg air, atau susu kental manis yg diencerkan, atau susu sapi segar ya mba? Terimakasih informasinya Mba,
hai mba, bisa pakai susu cair kemasan kotak yang banyak dijual di supermarket, atau susu kental manis/susu bubuk dicairkan dengan air, ikuti insturksi di kemasan saja mba. Saya tidak pernah pakai susu sapi segar ya
HapusTerimakasih infonya ya Mba,
BalasHapusLagi penasaran dg martabak.
Oh iya, sebenernya lebih tepat panggil sy pakai Pak :)
Wakaka, maaf ya Pak. Sip, monggo dicoba resepnya ya. Moga suka yaa
Hapusmba endang yth,, saya ada resep martabak bangka yang OK, dan perlu dicoba nih,, hehe,,, kalau berkenan, saya coba kirim di sini mba.. buat share sama2 dan dicoba sama sama,, (ini resep dari temen saya yg dagang martabak bangka mba.. )
BalasHapusHola Mas Indra, waah makasih atas tawarannya, sampai sekarang saya belum mastering martabak manis nihhh, jadi tawaran resepnya sangat2 saya hargai, jika berkenan bisa di email ke endangindriani@justtryandtaste.com yaaaa.
Hapusthanks ya mas! ^_^
Assalamualaikum. Mba Endang... salam kenal ya.... sy dah coba resep martabak nya... sy pake resep aslinya, susu cair pake susu bubuk yg diencerin... alhamdulillah ennaaak lembut dan bersarang banget mba... anak2 dan suami suka banget... klo darippengalaman saya, waktu manggang martabak jangan ditutup mba krn adonan perlu udara biar bisa bersarang gt.. Makasih ya mba..... aku dah sering nyontek resep di blog mba.. hehe
BalasHapusIrma Karawang
Walikum salam Mba Irma, salam kenal juga ya dan thanks sharingnya mba. Senang sekali resepya disuka ya dan thanks tipsnya, next time kalau buat lagi kepengen dicoba hehhehe. Thanks yaaa
HapusHalooo mbak endang, saya jg penasaran bgt sama yg namanya martabak bangka hehe.. klo dr resep mbak Endang yg saya baca ini sepertinya martabak bolu. Krn dr bbrp resep yg saya baca soal martabak bolu yg saya sudah buat ya seperti ini. Teksturnya jg sama berpori tp tidak berserat. Katanya kalau martabak bangka itu tidak pakai ragi, adonan diberi soda kue sesaat sebelum dipanggang. Kalau tidak salah begitu.
BalasHapusHai Mba Nina, wah sya sendiri kurang begitu tahu ya mba, mungkin saya seperti itu ya.
Hapus