Tidak seperti di film laga dimana tokoh protagonisnya menang di ujung cerita, di sate buntel story ini bencana sebenarnya justru menunggu di penghujung cerita. Saat dipanggang lemak tipis yang membungkus si sate mengkerut dan terlepas dengan sukses dari daging cincang yang seharusnya dia lindungi. Sate pun retak-retak di beberapa tempat, buyar dan berjalan menjauh dari sumpit, meninggalkan saya yang terbengong dan tidak sempat panik. Tamatlah sudah kisah perjalanan saya membuat sate buntel dan sepertinya tidak akan saya ulangi lagi untuk membuatnya tentu saja hingga saya berhasil mewawancari penjual sate buntel dan mendapatkan informasi akurat mengenai tips buntel-membuntel daging. Kembali ke adonan daging cincang berbumbu, akhirnya saya tetap membuatnya menjadi sate namun kali ini saya membungkusnya dengan alumunium foil. Cepat, praktis dan anti gagal ^_^
Untuk rasanya, anda tidak perlu khawatir. Sangat lezat! Karena daging telah dicincang maka bumbupun meresap dengan sempurna, ditambah dengan aroma daging yang terpanggang. Sate daging cincang ini disajikan seperti sate kambing dilengkapi dengan rajangan daun kol mentah, tomat merah, irisan bawang merah dan ulekan kasar cabai rawit merah. Siraman saus kacang yang kental dan kucuran jeruk nipis di atasnya membuat nafsu makan bertambah menjadi berkali lipat. Hmm, bahaya!
Untuk 8 -10 tusuk sate
- 1 butir telur
- 2 sendok makan kecap asin
- 1 sendok teh madu
- 1 sendok makan air asam jawa
- 2 sendok makan minyak untuk menumis
- 2 lembar daun jeruk, iris halus
Bumbu yang dihaluskan:
- 5 butir bawang merah
- 2 siung bawang putih
- 1 sendok teh ketumbar
- 1/2 sendok teh jintan
- 1 sendok teh garam
- 1/2 sendok teh merica bubuk
Bahan saus kacang:
- 200 ml air
- 3 sendok makan kecap manis
- 2 lembar daun jeruk
- 1 sendok makan gula jawa
Bahan & bumbu saus kacang yang dihaluskan:
- 100 gram kacang tanah goreng
- 3 siung bawang putih
Siapkan wajan, panaskan minyak dan tumis bumbu halus bersama daun jeruk hingga harum dan matang. Masukkan kecap asin, air asam jawa, madu. Aduk rata, angkat.
Tuangkan tumisan bumbu ke daging cincang, aduk rata. Tambahkan madu dan telur. Cicipi rasanya. Siapkan sebuah tusukan sate, sebaiknya gunakan tusukan sate yang lebar agar bisa menahan daging dengan baik, bisa dibuat dari bambu atau seperti saya menggunakan sumpit kayu yang masih menempel menjadi satu.
Ambil sekitar 1 sendok makan penuh adonan daging, kepalkan hingga padat di ujung bagian tusukan sate. Bungkus dengan selembar alumunium foil hingga rapat. Lakukan hingga seluruh adonan habis terbungkus.
Bakar sate di atas bara api atau pemanggang kawat seperti yang saya lakukan, hingga permukaan alumunium foil tampak kecoklatan. Balik-balikkan sate selama dipanggang agar merata matangnya. Angkat.
Membuat saus kacang:
Rebus air di panci kecil bersama semua bumbu dan bahan saus kacang hingga mendidih, matang dan kental. Aduk-aduk saus selama direbus. Cicipi rasanya dan angkat.
Menyiapkan sate:
Buka alumunium foil pembungkus sate dengan hati-hati agar sate tidak lepas dari tusuknya. Tata di piring datar, lengkapi dengan irisan daun kol, tomat merah, bawang merah dan ulekan cabai rawit merah kasar.
Terakhir siram dengan saus kacang dan kucuran jeruk nipis dan kecap manis. Mantap dengan nasi hangat! Selamat makan. ^_^
Selamat pagi, mbak Endang. Saya sdh coba resep ini dan ehm... nikmat. Spy benar2 matang, saya mengukusnya. Setelah matang, saya panaskan margarin dan kecap manis di atas wajan anti lengket, kmd saya goreng satenya sebentar untuk efek manis mengkilat. Terima kasih atas idenya.
BalasHapusSisca - Surabaya
Hai Mba Sisca, wah dah lama banget gak buat masakan ini. Lebih mudah bikin kebab tanpa tusuk, adonan dipipihkan dan panggang di wajan heheh
HapusDari gambarnya sudah bisa dibayangkan kelezatannya. Ga sabar buat praktekin resepnya.
BalasHapusYep, ini memang maknyuss, silahkan dicoba ^_^
HapusMbak, kalau kecap asinnya digantikan garam atau kaldu bubuk gimana??
BalasHapushalo Mba Tina, bisa ya mba, silahkan diganti ya
HapusAkhirnya enggak saya ganti mbak...hehehhee
BalasHapusRasa satenya uenakkkk mbak, makasih untuk resepnya Mbak Endang.
Hai Mba Tina, sippp senang sekali membacanya hehhe
HapusMbak endang, ini Hayu Malang, makasih mbak resepnya, sudah q uji coba di dapur mungilku, rasanya manteep banget, lebi praktis pake aluminium foil, ga pengen nyoba yg pake lemak, pasti susah, hhehee
BalasHapushalo Mba Hayu, thanks sharingnya ya mba, wah saya juga waktu itu kesulitan pakai lemak, susah boooo bungkusnya wakakkakka
HapusMbak, ini sebenernya pake daging sapi atau kambing sich? Di resep di atas tertulis daging sapi, tp koq di daftar resep termasuk daging kambing ya? Btw klo seandainya pake daging kambing gmn ? Soalnya saya lg nyari resep daging kambing nich.. (Anty)
BalasHapushai mba anty, bisa pakai sapi atau kambing ya, di tukang sate biasanya pakai kambing.
HapusMakasi mba resepnya...suka bgt sama resep2 mba endang, rasanya top bgt.
BalasHapussama2 Mbak, thanks yaa
Hapus