Pages

17 November 2012

Yuk Membuat Ayam Kodok!


Libur empat hari! Betapa indahnya dunia. Membayangkan empat hari yang tenang. Yang bisa saya habiskan untuk tidur hingga siang hari; Berkunjung ke rumah Wiwin, adik saya, dan bermain dengan keponakan-keponakan yang lucu; Jalan-jalan ke mall tanpa terhadang kemacetan karena Jakarta menjadi lengang, sebagian besar penghuninya hijrah ke Bandung dan luar kota lainnya. Hmm, apalagi ya... Oh ya, tentu saja mempraktekkan beberapa resep yang sudah lama diidamkan. Ahh, andai setiap hari bisa seperti ini. ^_^


Salah satu resep yang sudah lama saya inginkan untuk dicoba tetapi sulit terlaksana adalah ayam kodok. Sulit terlaksana bukan karena membuatnya susah, tetapi karena saya memerlukan partner untuk melakukan sesi foto step by step saat saya melakukan operasi besar-besaran pada ayam. Nah, berhubung saya sedang bermain ke rumah Wiwin, saya bisa berdayakan Septi, asisten rumah adik saya sebagai fotografer kagetan. Walau hasil gambar kurang maksimal namun setidaknya cukup jelas untuk menunjukkan kepada anda, para pembaca JTT, bagaimana membuat ayam kodok. Ternyata tidaklah sulit, yang anda butuhkan hanya 'sedikit' ketelatenan dan kesabaran, namun percayalah hasilnya luar biasa maksimal. Yuk, lanjut....


Bagi anda yang belum pernah mendengar ayam kodok maka dengan membaca postingan saya kali ini, saya harap anda sedikit mendapatkan pencerahan mengenai masakan yang satu ini. Walaupun mengandung nama kodok, namun percayalah, masakan ini sama sekali tidak berhubungan dengan kodok secara harfiah. Menurut saya, koreksi jika saya salah, nama ayam kodok diberikan mungkin karena bentuk ayam yang setelah dipermak sana dan sini menjadi menyerupai kodok yang sedang duduk. Ayam kodok merupakan makanan yang terbuat dari ayam utuh yang dikeluarkan daging dan tulangnya tanpa merusak kulitnya sama sekali. Bagian sayap dan paha bawah disisakan agar bentuknya masih menyerupai ayam. Daging ayam lantas dipisahkan dari tulang-tulangnya, dicincang dan dicampur dengan aneka bahan lain seperti daging sapi, kentang rebus tumbuk, roti tawar dan aneka bumbu untuk kemudian dimasukkan kembali ke dalam rongga kulit ayam hingga terbentuk kembali ayam yang utuh. Biasanya juga ditambahkan telur rebus ke dalamnya sehingga ayam terlihat lebih gemuk dan berisi. 


Sayatan di kulit ayam dibuat seminimal mungkin dan kemudian dijahit hingga rapat. Ayam lantas dikukus hingga matang dan dipanggang sebentar hingga kulitnya menjadi kecoklatan. Masakan ini umumnya disajikan dengan sayuran rebus seperti wortel, buncis, kentang rebus dan di lengkapi dengan saus coklat. Karena memisahkan antara kulit, daging dan tulang ayam tanpa merusak kulit sama sekali terbilang cukup sulit, maka ayam kodok umumnya hanya disajikan pada acara-acara tertentu saja dan jarang diperjual-belikan secara umum di pasaran, harganya pun terbilang cukup mahal. Saya pernah mencicipi masakan ini beberapa kali tatkala kantor saya menyelenggarakan suatu acara, kebetulan si Ibu pemilik katering memang mahir membuat ayam kodok ini. Saat itu saya hanya bisa terheran-heran dan terkagum-kagum dengan kemampuan si Ibu mempermak ayam hingga tulang dan dagingnya bisa keluar dengan sukses tanpa merusak kulitnya sama sekali. Tanpa mencobanya pun saya sudah tahu hasilnya, gatot.com, jika saya nekat membuatnya. 


Jika dulu impossible maka sekarang it's very possible. Karena sebenarnya jika anda bersedia meluangkan waktu dan bersusah-susah sedikit di dapur, maka membuat ayam istimewa ini terbilang cukup mudah. Awalnya, sebelum saya memberanikan diri untuk mencoba, saya mengumpulkan terlebih dahulu banyak informasi mengenai pembuatan ayam kodok ini, yang terutama adalah bagaimana teknik mengeluarkan daging dan tulang ayam dari kulitnya. Ternyata tidak banyak informasi mengenai proses pembuatan ayam kodok dan sepertinya ayam yang dimasak dengan cara ini hanya ada di Indonesia, karena saya tidak menemukan website luar yang membahas tentangnya. Semakin kagum saya dengan kuliner Ibu Pertiwi yang begitu kaya dan juga penuh kreatifitas. Kebanyakan website dan buku masak hanya membahas mengenai resep ayam dan sisanya adalah blog yang menjual si ayam kodok tanpa berbagi sedikitpun informasi mengenai bagaimana membuatnya. Saya menjadi sedikit terbantu ketika menyaksikan video di internet mengenai pembuatan ayam kodok, anda bisa melihatnya di sini dan di sini. Berbekal dengan dua video itu sayapun meluncur ke dapur dan membuat ayam kodok versi saya sendiri. ^_^


Jika anda akan membuatnya, saran saya untuk pertama kali, gunakan ayam negeri karena tulangnya empuk dan kulitnya pun mudah dilepaskan dari dagingnya. Cari ayam yang ukurannya cukup besar dan memiliki kulit yang tebal, usahakan untuk mengecek apakah kulit ayam utuh atau tidak. Semakin kulit mulus dan tidak ada lubang semakin baik. Ayam kodok anda akan semakin menarik jika masih ada bagian kepalanya, sehingga sayatan di kulit hanya ada di bagian bawah ayam. Tapi sepertinya menemukan ayam potong di supermarket dengan kepala masih terpasang cukup sulit, jadi saya pun menggunakan ayam potong tanpa kepala yang banyak dijual di sana. Untuk bahan pengisinya anda bisa gunakan aneka bahan, saya sendiri mencampur daging ayam cincang dengan daging sapi, dan roti tawar yang dihaluskan. Bahan lainnya yang umum digunakan sebagai pengisi adalah kentang rebus tumbuk, wortel cincang, dan telur rebus. Sesuaikan ayam kodok anda dengan selera anda masing-masing. Ayam ini sesuai untuk anda hadirkan kala menjamu tamu di rumah atau sebagai pot luck kala menghadiri suatu undangan acara. Niscaya, pujian mereka akan menjadi milik anda (lebay.com). ^_^

Okeh, yuk kita lihat proses pembuatannya di bawah. 


Ayam Kodok
Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk 15 - 20 porsi

Bahan:
- 1 ekor ayam negeri, saya menggunakan ayam dengan berat 1 kg 
- 500 gram daging ayam cincang dari ayam yang dilepaskan kulit dan tulangnya 
- 4 butir telur rebus, kupas kulitnya
- 300 gram daging sapi cincang
- 6 lembar roti tawar
- 200 ml susu cair
- 2 butir telur, kocok lepas 

Bumbu, dihaluskan:
- 1 1/2 sendok teh merica bubuk
- 1/2 butir pala
- 8 butir bawang putih
- 8 butir bawang merah

Bumbu lainnya:
- 2 sendok makan kecap asin
- 1 sendok makan saus tiram
- 1 1/2 sendok teh kaldu bubuk
- 1/2 sendok teh garam

Saus untuk mengoles ayam saat dipanggang, aduk jadi satu:   
- 2 sendok makan kecap manis
- 1 sendok makan kecap asin
- 1 sendok makan minyak sayur atau margarine cair

Saus coklat: 
- 1 sendok makan margarine
- 1 butir bawang bombay, cincang halus 
- 4 siung bawang putih, cincang halus
- 1 1/2 sendok teh merica hitam butiran, tumbuk kasar
- 1/2 butir pala, haluskan
- 1/4 sendok teh merica bubuk
- 2 sendok teh saus tiram
- 3 sendok makan kecap manis
- 1 1/2 sendok makan kecap asin
- 1/2 sendok teh kaldu bubuk
- 500 ml air kaldu
- 2 sendok makan maizena, cairkan dengan 2 sendok makan air

Cara membuat:
Melepaskan kulit ayam 


Siapkan ayam,  letakkan di meja datar, bersihkan ayam dengan menggosok permukaan kulit ayam dengan menggunakan garam kasar. Gosok hingga kulit ayam bersih, cuci bersih ayam dari sisa garam dengan air mengalir. Kulit ayam akan terasa kesat dan terlihat kinclong setelah proses ini. 

Persiapkan pisau dapur kecil yang sangat tajam dan gunting, kita akan melepaskan kulit ayam.

Letakkan ayam di atas meja, mulailah melepaskan kulit ayam dari bagian bawah ayam yang terbuka. Lepaskan dengan hati-hati dan perlahan dengan menggunakan pisau. Gunakan jari anda untuk masuk ke dalam kulit dan lepaskan hati-hati jaringan di bawah kulit ayam. Jika sulit dilepas, gunakan gunting sebagai bantuan. 


Lakukan proses pelepasan kulit ini dari dua arah, yaitu dari bagian atas ayam yang terbuka. Ini untuk memudahkan jari anda menjangkau bagian tengah. Potong sendi antara sayap dengan badan menggunakan pisau tajam, biarkan sayap tetap utuh. Lakukan pada kedua sayap. 


Jika semua bagian badan telah lepas, keluarkan bagian badan ayam dari sayatan di bawah, sekarang kita akan melepaskan bagian paha. Tarik kulit di bagian paha hingga menyentuh bagian bawah, potong bagian sendi paha bawah yang tersambung dengan paha atas. Lakukan pada kedua paha. Sekarang bagian badan ayam yang telah terlepas dari kulitnya bisa anda pisahkan, letakkan di mangkuk terpisah. 


Potong setengah bagian paha bawah yang masih menempel di kulit, lakukan pada kedua paha. Gunakan pisau tajam dan alat pemukul yang berat saat melakukannya, saya menggunakan ulekan batu. 


Letakkan kulit ayam di meja, rapikan sehingga kulit terpentang. Jahit bagian kulit yang berlubang dengan benang. Jahit bagian leher yang terbuka sehingga tertutup rapat. Kita akan memasukkan isi lewat bagian bawah ayam. Masukkan kulit ke dalam mangkuk, tutup rapat agar tetap lembab dan sisihkan. 

Membuat isi: 


Lepaskan daging ayam dari tulang-tulangnya, akan terkumpul sekitar 500 gram daging. Cincang daging menggunakan pisau tajam atau masukkan ke dalam food processor dan proses hingga lumat.

Rendam roti tawar dengan air susu, remas-remas hingga roti hancur. Tambahkan susu/air jika roti kurang basah. Sisihkan.


Siapkan mangkuk, masukkan daging ayam cincang, daging sapi cincang, telur kocok, bumbu halus dan roti tawar. Aduk rata. Tambahkan kecap asin, saus tiram, kaldu bubuk dan garam. Aduk hingga rata. Cicipi rasanya, jika kurang asin tambahkan kecap asin ke dalamnya.


Bentangkan kulit ayam di meja, rapikan. Masukkan setengah adonan isi ke dalam kulit ayam, tekan dan dorong sehingga isi menjadi padat. Masukkan dua butir telur ayam rebus di sisi dan kanan ayam, masukkan kembali sisa adonan tekan dan padatkan di bagian paha dan badan ayam. Masukkan dua butir telur rebus dengan mendorongnya ke dalam adonan, letakkan di sisi bawah, kanan dan kiri. Padatkan adonan dan tarik kulit yang terbuka agar menutup, jahit dengan menggunakan jarum dan benang hingga kulit tertutup rapat.


Balikkan ayam, rapikan bentuknya. Letakkan ayam di panci kukusan, kukus dengan api sedang selama 35 - 40 menit atau hingga ayam matang. Terlalu lama mengukus akan membuat kulit ayam menjadi pecah dan rusak. Angkat ayam.

Cek air bekas mengukus ayam, jika masih tersisa, ambil sebanyak 500 ml. Ini merupakan air kaldu yang menetes dari ayam, kita akan menggunakannya untuk membuat saus coklat.


Olesi permukaan ayam dengan bumbu pengoles menggunakan kuas, ratakan hingga menutupi seluruh permukaan ayam. Panggang ayam di dalam oven dengan suhu 170'C selama 15 menit atau hingga permukaan ayam menjadi coklat keemasan dan terlihat mengkilap. Keluarkan ayam, olesi dengan bumbu pengoles sekali lagi dan panggang selama 5 menit. Angkat ayam, pindahkan ke piring saji. 

Membuat saus coklat:


Siapkan wajan, panaskan margarine hingga meleleh dan panas, tumis bawang bombay dan bawang putih hingga harum dan kecoklatan. Tuangkan air kaldu sisa mengukus ayam sebanyak 500 ml. Masak hingga mendidih.


Masukkan kecap manis, saus tiram, kecap asin, lada hitam, kaldu bubuk dan merica bubuk. Aduk rata. Tuangkan larutan maizena ke dalamnya, aduk rata hingga larutan mengental. Cicipi rasanya. Angkat. 

Penyajian:


Potong ayam membujur di tengah-tengah dari bagian leher ke bagian ujung belakang. Iris tipis masing-masing potongan sehingga telur bisa teriris dengan baik. Letakkan di piring saji dan siram dengan saus coklat.


Menyantap ayam kodok lebih sedap dengan sayur rebus seperti wortel dan buncis rebus. Yummy!

86 komentar:

  1. keren sekalii.... ngiler liatnya. itu benang yang dipake benang jahit biasa, mbak? jarumnya jg?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Heti, wakakak yep saya pakai jarum dan benang jahit biasa, kalau ayamnya dah mateng tarik saja benang sampai lepas.

      Hapus
  2. aduh, kayaknya enak banget. kagum sama proses mengeluarkan dagingnya. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kelihatannya ribet, tapi sebenarnya nggak susah kok, hanya butuh ketelatenan hehehe

      Hapus
  3. Mbak...

    Makasih ilmunya... Berkat blog mbak, ӚҞƯ jd berani bikin n berhasil. °\(^▿^)/°

    Jgn capek bagi ilmu dgn step by step ♈g̶̲̥̅̊ mbak bikin disini ya ( ‾̴̴͡͡ ε •‾̴̴͡͡ʃƪ)

    Makasih
    Eka

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Eka, sippp, senang mendengarnya. Sebenarnya gampang ya hehheheh

      Hapus
  4. Makasih banyak Mba...
    Dulu pernah nyobain masakan ini tahun 2008 di acara lamaran sepupu, tapi ngga tau namanya apa, sampai akhirnya tau dari tulisan Mba ini.

    Wiken ini akan saya coba resep nya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo salam kenal ya, iya masakan ini memang jarang ya, biasanya kalau ada acara2 spesial saja. Padahal mudah banget buatnya, cuman memang kudu telaten. Moga sukses uji cobanya ya Mba ^_^

      Hapus
  5. horeee...
    kebetulan natal ini dapat tugas masak ayam kodok (tugas dr mertua) untuk makan malam keluarga besar...okeh, saya akan coba resepnya dan semoga saya bisa telaten ngelupas si kulit ayamnya...hahaha...doain berhasil yaaaa... thanks

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sip, silahkan dicoba ya, moga acaranya sukses dengan ayam kodoknya ^_^

      Hapus
  6. mabak endang aku udah cobaaaa. muanteebbbb. berhasil-berhasil #joged ala dora :))

    makasih banyak yaaa #kecup2 mbak endang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Ita, hahahha, gampang kan ya mebuat ayam kodok? Saya dah beberapa kali buat dan sukses. Tapi saran saya jangan kebanyakan isi walau kulit ayam fleksible diisi banyak2, karena kulit bisa sobek saat ayam dikukus kalau isi terlalu penuh ^_^

      Hapus
  7. akhirnyaaa :) nemu juga website yg g peLit bagi iLmu..mow coba masakin suami,,susah banget cari resepnya di inet..
    makasiy banget :* deep kiss n big hug sistaaa

    iLmu nya pasti berkah..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Wulan, silahkan dicoba fresepnya ya, moga suka. terlihat ribet tapi sebenarnya sangat mudah dan rasanya mantappp.

      Hapus
  8. Mba Endang,.mohon tipsnya supaya meminimisir resiko gagal donk.. Mau bikin ini buat sajian Idul Adha. Makasih mba..

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe, semua tips sudah saya tuliskan di atas Mba, ikuti saja proses dan resep secara seksama, pasti berhasil kok. gak susah hehheh

      Hapus
  9. Haii mb endang, salam kenal,, ku salah satu penggemar blogmu mba..mau ksh testi nih,,untuk pertama kali aku bikin ayam kodok langsung berhasil atas bantuan resepdari mb endang. Awalnya ragu2, kok kayanya ribet bgt n super susyah, tp setelah diikutin step2nya alhamdulillah berhasil, yeeayyyy ^_^makasiiiih banyak mba udah bikin blog sebagus ini, sangat bermanfaat buat orang2 spt saya,, oiya boleh copas resepnya?
    Salam,
    Mira

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Mira, salam kenal juga ya. Silahkan dicopy resepnya Mba, thanks sharingnya disini ya, Ayam kodok terlihat susah padahal mudah banget kan, hehehe dan hasilnya mantep. Moga suka resep lainya ya. ^_^

      Hapus
    2. makasih banyak mb endang :-* ,kmrn juga udah nyobain yang red velvet,ntar kutesti langsung di foto red velvet ajah yaaa ;)

      Hapus
  10. Mba, makasih sharingnya!! Keren bgt. Ini berapa lama Mba masaknya?
    -indi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak lama masaknya kok, yang agak lama hanya persiapannya saja. gampang kok, ayo dicoba hehhehe

      Hapus
  11. Mba mkasih bnyak infonya ya ...
    Ngiler pgen coba bikin ...hrus extra hati2 ya mb pas misah kulitnya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Asih, gampang kok bikinnya, memang kudu telaten tapi nggak susah sama sekali hehhehe

      Hapus
  12. Halloooo mba' endang,, salam kenal ya, aku sudah mencoba resep ayam kodok ini dan aku suguhkan pada perayaan Natal kemaren,,, Dan ayam kodoknya pun sukses mencuri perhatian saudara, teman dan tetangga saya,,, alhasil saya pun dipuji2 karna sukses menyuguhkan ayam kodok,, Tentunya saya harus berbagi kebahagiaan dan pujian ini untuk mba' endang,,, Terima kasih ya mba' endang atas blog yang sangat bermanfaat ini,,, Natalku kali ini jadi sangat berkesan,,, :)
    -Vane (Bintaro)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halooo Mba Vane, salam kenal juga dan maaf beribu maaf saya terlambat balas komentarnya taaa. Senang sekali perayaan Natalnya berkesan, saya ikutan senang resep ayam kodoknya bisa bermanfaat untuk Mba. Thanks sharingnya disini ya, sukses selalu ^_^

      Hapus
  13. Sudah lama sekali saya pengen belajar bkin ayam kodok.sebenarnya mama juga pintar bikinnya tapi saya tak punya kesempatan unutk belajar dari mama.Sekarang setelah menikah dan hidup di negara suami saya jadi suka ingat dulu kalo mama bikin ayam kodok.Sekarang mau coba tapi terbentur masalah di negara tempat saya tinggal saya tidak tahu dimana tukang ayam yg jual ayam dengan kulit.karena di tempat saya ayam dijual tanpa kulit.Moga-moga nanti bisa dapat ayam berkulit jadi bisa praktek..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba, sipp saya bantu doa supaya bisa ketemu ayam utuh dengan kulitnya ya, hehehhe. Saya yakin pasti Mba bisa wujudkan ayam kodoknya dan semoga resep diatas selezat buatan mamanya. Salam.

      Hapus
  14. halo mbak endang... salam kenal. sebelumnya makasih ya buat sharing resepnya. aku kemarin nyontek saus coklatnya. dan beberapa resep yang lain tp baru sempet ijin skr hehehe... saus coklatnya enak. pas disandingkan dengan galantin yang aku bikin hehe. sekali lg makasih ya mbak :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Ida, okeh sip Mba, silahkan dicontek resepnya ya. Thanks sharingnya disini, senang jika resep disini bisa bermanfaat ^_^

      Hapus
  15. mhemmm mantatap keliatane enak tuh

    BalasHapus
  16. Ya ampoooonnn akhirny bisa ngeliat step by step ngangkat tulang n daging nya...makasih mbak...iisssshh jadi terharuuuu hihihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba ftria, sama2 mba, moga tutorialnya membantu untuk praktek membuat ayam kodok dii rumah ya.

      Hapus
  17. mbak kalo pake daging ayam aja boleh? daging sapi di skip

    BalasHapus
    Balasan
    1. skip saja daging sapinya mba, pakai ayam saja juga bisa kok

      Hapus
  18. Sudah 2x kali nyoba. Istri dan anak2 saya suka mbak. Thank yo mbakyu
    -Hisjam-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Hisjam, waah hebat, salut saya membacanya. Thanks sharingnya yaaa, sukses selalu!

      Hapus
  19. mbak endang mau tny..ayamnya yg gampang ngulitin pakai ayam apa ya..
    baru mau coba...smoga telaten saya....^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo mba Fila, pakai ayam potong biasa saja. Cari yang ukurannya besar dan agak tua supaya kulitnya tebal. Jangan pakai ayam kampung, selain keras juga dagingnya kurang tebal ya.

      Hapus
  20. mbak Endang , apa manggangnya harus pake oven listrik ya ? kalo pake oven biasa apa bisa ya ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa pakai oven apa saja mba, fungsi pemanggangan haya untuk membuat permukaan ayam kering saja

      Hapus
  21. terima kasih banyak ya mbak endang , saya senang sekali membaca blog yang mbak buat :) pengen rasanya bisa mencoba setiap masakan yang di ajarkan :) .... terima kasih ya mbak buat infonya :)

    -els -

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Els, thanks sharingnya ya. senang sekali resep2 jTT disuka. Moga ketika dipraktekkan sukses juga yaa hhehehe

      Hapus
  22. mba endaaang.. saya sukses membuat ayam kodok.. hahaha emank masakan ini masterpiece banget ya mba.. sampe 5 jam loh saya buatnya saking amatirnya.. bagian tersusah ya itu ngeluarin isinya dan tulang2nya.. apalagi ayamnya masih dingin setengah akibat masih dari freezer..
    hasilnya kulit ayam penuh luka operasi alias banyak jaitannya hehehe..
    trus yang susah lagi adalah mengangkat ayam dari kukusan karena panas banget sampe menyebabkan kecelakaan kulit ayam robek robek dan telurnya keluar 1 hiks..
    untuk hasilnya mah mantap mba hehehe.. tapi saya punya teksturnya ga sehalus mba.. kayanya harus beli chopper atau meat grinder deh nextnya.. mending mana ya mba? kalo bole tau chopper mba merk apa dan berapa? bisa menghaluskan daging sebanyak apa?
    tq mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Maria, thanks sharingnya ya, senang sekali ayam kodoknya suskes dicoba. memang awalnya suka grogi ya, tapi kalau dah bebrapa kali buat akan oke hasilnya dan lebih cepat membuatnya hehehhe. Saya pakai chopper phillips utnuk menghaluskan daging ya mba

      Hapus
  23. Mbak. Kalo pake ayam pejantan bisa gak ya? Kami sekeluarga jarang banget masak ayam negeri. Makan ayam negeri kalo jajan diluar aja

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba, kayanya agak susah buat melepaskan daging ayam dengan tulang dan kulitnya ya. Ayam pejantan sizenya kecil dan dagingnya kurang banyak.

      Hapus
  24. assalamualaikum...mb endang, i luv u so much........selama ini saya sering banget SR di blog mba,gaya tulisan mba bagus, enak dan lucu kalo dibaca, dan sudah banyak resep2 mba yang saya coba dan alhamdulillah langsung berhasil di percobaan pertama (whoaa...padahal saya juga baru belajar masak),dan semua hasil masakannya enak2 (suami, anak, tetangga, n temen2 pada bilang enak).
    Nah,dulu saya pikir buat ayam kodok ini susahhhhh bgt, eh ga sengaja liat resep mb, kok kayaknya gampang, iseng saya coba, alhamdulillah sukses. akhirnya saya nekat mau masak ayam kodok bwt acara pengajian di rumah (6 ekor mb, gak tanggung2, langsung tepar kecapean habis masakx mb, hihihihihi).alhamdulillah semuanya habis diserbu dan dibagi2 ke tetangga n teman2, katanya enak, hehehehehe.
    nah, saya juga dapat tips dari teman katanya supaya gampang pas ngulitin ayam, sebaiknya ayamnya direndam air dulu sebentar , ya sekitar 1/2 sampai 1 jam mba. waktu bwt yg pertama saya butuh hampir 1 jam mba bwt ngulitin ayam saja, pas masak 6 ekor saya rendam dulu sebentar,ehhh hanya butuh 10-15 menit bwt ngulitin ayam.
    ohiya, kalo boleh usul mb, kenapa gak bwt kumpulan resep2 mb dalam bentuk e-book , soalnya di daerah saya terkadang susah dapat sinyal bwt internetan (maklum mb, kota kecil) :)
    pokoknya makasih banyak y mba endang atas semua resep2 dan cerita yang sudah dibagi2 bwt kita semua, semoga menjadi ladang amal bwt mba,dan mba n keluarga selalu dalam lindungan Allah,amin..

    -annisa-

    BalasHapus
    Balasan
    1. walaikumsalam mba Annisa, salam kenal dan terima kasih sudah menjadi pembaca JTT dan saya senang sekali resep2 disni disuka.

      Thanks yaaa untuk tips ayam kodoknya, saya gak ingat sama sekali dengan teknik itu padahal ibu saya sering kasih tahu kalau mau potong ayam supaya mudah direndam dulu air sebentar hehhehe rupanya ini berlaku juga buat menguliti ayam ya.

      wah 6 ekor ayam pasti gempor, saya pernah hanya 3 ekor saja kelenger wkkakak. sukses selalu untuk mba dan keluarga ya

      untuk ebook buku homecooking bs dibeli di play store ya mba, kalau mba punya hape android atau ipad bs didownload di sana.

      Hapus
  25. Hai mbak...
    Mau tanya dunk...
    Kalo misal ngukusnya hari ini.. trz dsimpen di kulkas... besoknya baru di panggang... isa gak yak...?
    Makasih.. ;)

    BalasHapus
  26. Assalamualaikum wr wb.
    Mbak mau tanya, kl dikukus tapi terus digoreng gmn mb?
    Maklum nggak punya oven.. T.T
    Atau ada cara lain biar warna ayam lbh brownie gitu?
    Kl digoreng juga brp lama n apinya bgaimna?
    Maaf y mb bnyak nanya... amatir..

    Oya mbak, sya lagi nyari resep ayam utuh rebus atau kukus tapi didalamnya isi urap atau sayur lain gitu... kira" mbak bisa buat n bagi resepnya nggak ?
    Saya nyari nggak ketemu....
    Maaf dan makasih y mb
    Wassalamu'alaikum wr wb.
    Ina

    BalasHapus
    Balasan
    1. Walaikumsalam Mba Ina, goreng saya belum pernah coba, menurut saya rada susah karena ukuran ayam yang besar dan butuh tempat besar untuk menggoreng dan minyak banyak. Tapi kalau mau dcoba monggo ya mba, satu2nya cara supaya kecoklatan adalah dengan pangang ya mba.

      belum punya resep ayam isi sayuran ya mba, kalau sudah ada pasti dishare ya

      Hapus
  27. mb endang katanya guru bogaku proses skinning memisahkan kulit dgn daging dgn cara bawang merah yg ditusuk lalu masukan ke ayam dan dimuter2 gitu akunya belum pernah coba.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba, yep bisa juga pakai cara itu ya, cara lainnya supaya gampang rendam dulu saja ayam dengan air, kulitnya akan lepas dengan mudah dari daging

      Hapus
    2. Terima kasih atas resepnya Ayam kodok, dahulu alm Mamah sering buat tetapi saya kurang perhatikan sekian puluh tahun,saya sering rindu masakan tsb, sekarang sudah ketemu lagi saya mau coba 2 membuatnya, maklum sudah Kakek.🙏👍

      Hapus
  28. Salam kenal mba. Hari ni udah praktekin resep ayam kodok nya. Jadi sih...tp saya kesulitan buat bolak balik ayam saat mau olesin utk dipanggang atau pun saat ingin ditaruh di piring saji yg udah disiapkan dg hiasan. Ada tips kah mba biar naruh nya bs rapih gtu. Berencana pengen di jadiin hantaran ke sodara. Makasih sebelumnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Irma, memang harus hati2 ya, saya sendiri kalau panggang gak saya bolak balik karena ayam sudah matang dikukus. panggang hanya agar olesan ayam mengering dan ayam jadi lebih mengkilap saja.

      Hapus
  29. assalamualaikum,

    yuhuuu mbak endang salam kenal dari saya , nina, sy suka banget blog JTT. xixixiixi, asik untuk variasi menu di rumah. saya minta ijin untuk di print yah resep2nya, buat menemani didapur :)))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Nina, salam kenal juga ya mba,thanks ya sudah menyukai JTT. silahkan di print resepnya ya, selama untuk keperluan pribadi saya nggak masalah kok. sukses selalu yaaa

      Hapus
  30. Salam kenal mba, terimakasih untuk sharing tutor dan resep ayam kodoknya, silahkan jalan jalan ke blogland saya juga ya mba. Terimaksih mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba lydia, salam kenal juga ya mba, dan thanks ya sudah menyukai proses membuat ayam kodok. moga sukses juga setelah dicoba ya,

      yep saya pasti akan mampir di blognya ya mba,

      Hapus
  31. Balasan
    1. silahkan ya mba, jangan lupa sumber dan link back nya ya

      Hapus
  32. Halo mbak.. akhirnya saya beranikan diri untuk eksekusi ayam kodok ini.
    Sudah beli ayam, pas di cuci baru lihat ternyata bukan hanya kepala ayam yg hilang tapi sayap juga hilang.
    Trus waktu mengkuliti jg ada bbrp yang sobek, jadi jahitannya banyak.

    Saya pakai ayam 3/4kg, pakai roti tawar 4 rasa daging ayamnya ga dominan. Mungkin lain kali bisa dikurangin..
    Tapi rasanya enak banget...

    Makasih sdh berbagi resepnya mbak..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Laily, thanks ya sharingnya. Senang sekali resep JTT disuka, memang membuat ayam ini pertama kali butuh perjuangan hahahha. Tapi lama2 akan terbisa, sukses selalu ya! ^_^

      Hapus
  33. Alhamdulillah berhasil buat ayam kodoknya.meski td yang pertama agak meletus krn kebanyakan dan g da telornya.mksh mb....sy jadi terinspirasi usaha homemade ayam kodok.mhn doa restunya y....mksh.rini nganjuk jatim

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Rini, thanks ya sharingnya. Senang sekali resep JTT disuka, moga bisa terwujud usaha ayam kodoknya yaaa. sukses selalu ya! ^_^

      Hapus
  34. Makasih resepnya mba, ijin copas ya resepnya...

    Orang biasa AKA The Commoner Man

    BalasHapus
  35. Hai mbak. Sy coba resepnya kemarin. Pd aja pas bikin pasti langsung enak. Jadi langsung bikin 3 resep. Hehehe bener kan enaaak banget. Dipuji seluruh keluarga. Tp isiannya banyak berlebih nih mbak. Mungkin pas ngisi sy ga berani penuh2 jadi ayamnya agak kurang montok ^_^ sisa isian itu bisa sy bikin apa ya mbak? Yang kepikiran di sy cuma ditata di pyrex atasnya dikasih mashed potato terus dikukus dan dioven lg kaya proses bikin ayam kodoknya. Ada ide lain ga mbak kalau next time bikin lg ada lebihan isiannya lg? Thank you ya mbak sudah share resep enak ini ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai mba Rinova, thanks sharingnya ya, senang sekali resepnya disuka.

      Isi sisanya bs dibuat rolade mba, bungkus pakai daun pisang bentuk lontong, kukus dan siap dipotong2 dan siram saus ayam kodoknya.

      Hapus
  36. Mba.. kalau boleh tau mba suka pakai panggangan apa? Pakai oven bkn? Atau pakai microwave jg bisa ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau untuk ayam kodok ini saya pakai oven ya, supaya merata matangnya dan cantik warnanya. Saya belum pernah panggang pakai micro ya mba.

      Hapus
  37. Halo Mbak Endang, beberapa tahun yang lalu saya pernah membuat ayam kodok karena merasa tertantang dari diri sendiri. Ayam kodok adalah spesialisasi keluarga kami, eyang putri almh., tante-tante dan ibu saya semua ahli bikin ayam kodok. Tapi saya tidak ingin semata-mata mengandalkan resep jadul warisan keluarga, maka saya browsing internet untuk mendapatkan versi ayam kodok saya sendiri. Pollo Ripieno adalah ayam kodok versi Italy yang saya pakai ketika saya membuat ayam kodok saya. Tekhnik deboning / cabut tulangnya sangat bagus, dan dijelaskan step by step, bahkan bagian sayap dan paha yang biasanya dibiarkan pada ayam kodok versi Indonesia, ikut dikeluarkan daging dan tulangnya, dan versi ayam kodok ini tanpa jahit sama sekali. Ini websitenya: http://www.annamariavolpi.com/page44.html#.V7kzR5N97WV.
    Isian ayam kodok versi Italy ini sangat lengkap, selain daging sapi cincang, daging ayam cincang, juga ada daging babi cincang, sosis mortadella cincang, keju parmesan, kismis, pistachio dan pine nuts. Saya membuat versi halalnya. Tips dari saya adalah pilih ayam utuh yang kulitnya tak ada sobekan, ayam potong supermarket lebih baik dari pada ayam potong dari pasar. Sedapat mungkin gunakan jari untuk memisahkan kulit dengan daging ayam. Jika terpaksa menggunakan alat bantu, jangan pakai pisau, gunakan gunting kecil berujung tumpul (gunting kuku bayi) sehingga tidak berpotensi menusuk / merobek kulit ayam. Untuk memotong sendi ayam (paha dan sayap) gunakan gunting dapur. Saya hindari pemakaian pisau karena gunting lebih mudah dikontrol. Ketika mengukus ayam, saya gunakan mangkuk pyrex untuk menampung sari pati ayam yang keluar selama proses pengukusan sehingga tidak jatuh ke dalam air kukusan. Jadi ayam saya letakkan di dalam mangkuk pyrex (yang biasa untuk bikin pie), baru diletakkan dalam kukusan.
    Waktu mengukus dan memanggang saya pantau dengan timer, agar ayam kodok matang sempurna. Alhamdulillah dengan tips-tips di atas, proses menguliti ayam selesai dalam 20 menit. Proses pembuatan ayam kodok dari awal sampai akhir kira-kira 1,5 jam. Salam, Dina Rawkins.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Dina, wah mantap sharing resep Pollo Ripieno-nya! Yep, saya pernah lihat video deboning chicken di utube, sudah lama pengen coba hanya gak ada waktunya hehhehe.

      Mungkin next time saya akan coba tips dan sharing dari Mba yaaa. Thanks ya, sukses selalu!

      Hapus
  38. Mba slm knl ya..aq maya.. izin minta resepny ya mba..blog ny membantu skali..Top deh pokokny..mksh..

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam kenal mba Maya, silahkan dicoba resepnya, moga suka ya, sukses selalu

      Hapus
  39. Mbak endang...kl roti tawarnya di ganti tepung roti kira2 bisa ga yaa...?coz ini mau buat ternyata kurang roti tawarnya....
    Makasi mbak endang...^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa ya mba, bs juga pakai bread crumbs panko atau kentang rebus yang dihaluskan.

      Hapus
  40. Asaalammualaikum mbak endang sy dah coba resepnya berhasil mbak
    Cma aku mau tanya daging dlm ayam kodoknya q masih aga basah/berair
    Itu kenapa ya mbak apakah mengukusnya kurang lama atw memenggangnya yg kurang lama
    Oiya mbak aku mangganbnya pake otang
    Makasih mbak endang

    BalasHapus
    Balasan
    1. walaikumsalam Mba, bs karena memgukusnya kurang lama, jadi masih belum matang hingga ketengah ayam.

      Hapus
  41. Hai Mbak....salam kenal.
    Selama pandemi anak-anak di rumah semua hobbynya cari makanan. Terima kasih resepnya yah Mbak aku sukses membuatnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mbak sari, salam kenal juga ya, thanks yaa sudah suka resepnya

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^