Pages

30 Desember 2012

Apa yang anda ketahui tentang Saffron?


Telah lama sebenarnya saya mengetahui mengenai bumbu masakan bernama saffron, puluhan literatur mengenainya pun telah saya lahap, namun melihatnya dengan mata kepala sendiri belum pernah, apalagi merasakannya. Harganya yang mahal bahkan banyak yang mengatakan setara dengan emas membuat saya sama sekali tidak berminat untuk meliriknya. Tapi itu cerita lalu, sekarang saffron menjadi salah satu bumbu masakan sehari-hari, karena Said banyak membawanya dari Iran. Iran merupakan salah satu negara penghasil saffron dan masayarakat di sana umum menggunakannya sebagai bumbu masakan. Pertama kali merasakannya kala Said memasak ayam saffron, masakan yang sangat sederhana dimana potongan ayam dibumbui dengan bawang bombay, bawang putih dan tentu saja saffron. Rasanya luar biasa lezat! Sungguh sulit mengungkapkan keunikan rasa saffron, namun satu hal yang saya ingat, ayam saffron membuat saya sangat, sangat ketagihan!

Saffron dalam paket yang dijual di Iran
Saffron yang digerus dengan garam

Saffron merupakan bumbu masakan yang berasal dari benang sari bunga crocus (Crocus sativus), umumnya disebut sebagai saffron crocus. Crocus merupakan genus dari keluarga Iridaceae. Setiap bunga saffron crocus tumbuh dengan tinggi 20 - 30 cm dan menghasilkan empat buah bunga dimana masing-masing bunga dilengkapi dengan tiga buah benang sari berwarna merah menyala. Bersama-sama dengan tangkai bunga sari yang melekat di dasar bunga, maka benang sari bunga saffron crocus lantas dikeringkan dan digunakan dalam berbagai aneka masakan sebagai bumbu dan pewarna. Saffron telah lama dikenal sebagai bumbu masakan yang paling mahal di dunia berdasarkan beratnya, tanaman ini berasal dari Yunani atau Asia Barat Daya dan pertama kali di budidayakan di Yunani. 


Jika digunakan berlebihan maka saffron akan memberikan rasa sedikit getir. Rasa getir dan aroma yang mirip dengan rumput kering ini karena saffron mengandung bahan kimia picrocrocin dan safranal. Safranal merupakan sejenis minyak dan yang memberikan rasa yang unik pada saffron. Selain itu terdapat juga kandungan pewarna carotenoid, crocin yang memberikan warna kuning keemasan pada makanan dan kain. Saffron telah diperdagangkan dan digunakan lebih dari empat millenium dan 90% saffron dunia di suplai oleh Iran. Karena setiap benang sari harus di kumpulkan menggunakan tangan dan hanya sedikit benang sari di setiap bunga menjadikan saffron sebagai bumbu masakan termahal di dunia. Sebagai gambaran untuk menghasilkan 450 gram saffron maka diperlukan sekitar 50.000 - 70.000 bunga crocus, atau setara dengan satu buah lapangan football. Lapangan football umum digunakan sebagai satuan ukuran untuk berapa banyak saffron yang dihasilkan.


Ayam yang dimasak dengan saffron

Aroma saffron yang unik oleh para pecintanya seringkali dideskripsikan sebagai campuran madu, logam dan rumput kering sementara rasanya merupakan campuran dari rasa rumput kering dan manis. Hmm, kombinasi aroma dan rasa yang membingungkan. Namun yang jelas ayam yang dimasak dengan saffron memberikan rasa yang sangat unik, daging ayam yang cenderung mengeluarkan bau kurang sedap sama sekali tidak terdeteksi baunya dan digantikan dengan aroma dan rasa saffron yang membuat ketagihan. Menurut Said, saffron memang akan mengeluarkan rasa yang terbaik jika dimasak dengan ayam dibandingkan dengan daging sapi atau seafood. Selain memberikan aroma dan rasa, saffron juga menyumbangkan warna kuning keemasan pada masakan dan banyak digunakan di kuliner Persia, India dan Eropa. Saffron seringkali digantikan dengan bahan lainnya seperti safflower (biasa dijual sebagai saffron Portugis), annatto dan kunyit. Namun tentu saja bahan-bahan pengganti tersebut mungkin bisa menggantikan warna keemasan dari saffron namun tidak bisa menggantikan rasa dan aromanya yang khas.


Untuk menggunakan saffron pada masakan biasanya helaian kering saffron direndam di dalam air yang panas (bukan air mendidih) selama beberapa menit hingga air rendaman berubah warna menjadi kuning keemasan. Cara ini  membuat bahan-bahan yang terkandung di dalam saffron keluar secara maksimal. Saffron lantas siap digunakan dalam aneka masakan. Saffron juga mudah kehilangan aroma dan rasanya jika tidak disimpan dengan baik, cara terbaik untuk menyimpannya adalah dengan meletaknya di dalam wadah tertutup rapat di dalam kulkas. Karena harganya yang mahal maka saya berusaha untuk menghemat penggunaanya. Salah satunya adalah dengan menggerus helaian kering saffron dengan garam dapur sehingga berubah menjadi bubuk saffron yang mudah untuk ditambahkan ke dalam masakan. Maklum saja untuk mendapatkannya saya sangat bergantung pada kebaikan teman saya Said sebagai pemasok utama. ^_^

Okeh, demikianlah sekilas tentang saffron yang saya ambil dari Wikipedia dan berdasarkan pengalaman pribadi menggunakannya. Semoga artikel ini memberikan secercah pengetahuan anda tentang bumbu masakan yang mahal ini.

Source:
Wikipedia - Saffron
  


34 komentar:

  1. selama ini q kira saffron itu sm dgn kunyit, jd g' prnh cb cr info ttg saffron, ini gara2 nnton pelem rattatouille.. di text nya saffron = kunyit. Hahaa..
    Thx info b'harganya, mba..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yep, karena mahal dan susah nyarinya sering2 memang diganti kunyit hehehhe. Sip, thanks sharingnya ya ^_^

      Hapus
  2. sorry to say mbak, kayaknya saffron yg mbak penah pake tu aspal,
    itu safflower, soalnya ujung saffronnya ngelebarnya gak cuma di ujung...
    aku juga pernah ketipu sama produk saffron yg katanya dr iran n india...
    harganya jg lumayan "murah" untuk ukuran saffron, skitar 50 rb sampai 100 rb untuk 1 gr..
    sya diksi tau sm ro chef, klo air rendaman saffron yg asli iyu bright yellow/ terang, bukan orange...
    ciri lainnya adalah safronnya tetep merah cerah abis di rendam n gak terlarut/hancur klo digerus..
    klo mau yg asli ada saffron spanyol di Kem chick, 1 gr 200 rb-an.......*bukan agen...hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai thanks infonya. Tapi saffron yang saya tampilkan ini asli bukan aspal. Merknya Sahar Khiz, ini produsen saffron premium di Iran. Bisa cek di http://www.saharkhizsaffron.com/. harganya nggak murah ya, saffron itu mahal.

      Btw, saya nggak mendapatkannya di kemchik atau dimanapun di Indo, ini didatangkan langsung oleh teman Iran saya dari Tehran. Dia asli Iran dan keluarganya ratusan tahun bermukim di sana. Selama ini keluarga besarnya menggunakan merk ini untuk bumbu masakan sehari-hari. Di Iran, saffron adalah hal yang biasa dan dipakai dalam masakan sehari2 tidak ekslusif seperti Indonesia.

      Tentu saja banyak saffron palsu karena itu teman saya menyarankan pakai merk Shar Khiz dan dibeli di tokonya langsug di Mashhad, Iran. Jika komposisi air sedikit dan saffronnya banyak, akan kental dengan warna jingga, namun jika airnya banyak baru berwarna kuning cerah. Apakah teman chefnya cukup ahli mengenai saffron? Sebaiknya baca2 lagi literatur mengenai spice ini.

      Hapus
    2. hai, thanks linknya ya but I am very sure that this is original. 90% saffron dunia dihasilkan oleh Iran, dan shar khiz adalah salah satu produsen terbaik saffron disana. Saat ini Iran juga merupakan penghasil saffron dengan kualitas terbaik di dunia. Yunani, Maroko dan Spanyol juga menghasilkan saffron dengan kultivar berbeda yang dikembangkan di iran disesuaikan dengan iklim dan kondisi disana.Selain bentuk fisik dan warna, aroma dan rasa juga yang membedakan safflower dan saffron, saffron yang asli aromanya sangat kuat, antara besi dan rumput2an sementara safflower tidak beraroma.

      Ah yang saya bingung, kenaapa anda ngotot sekali untuk membuktikan saffron saya palsu? Sementara si pembawa saffron adalah orang Iran asli yang menggunakannya berpuluh2 tahun lamanya di negaranya dan membelinya langsung di produsen saffron disana? ^_^

      Hapus
    3. you missed my point mbak, aku gak bermaksud untuk membuktikan saffron mbak palsu, tp skedar sharing aja, jgn sampai miss leading sama pembaca sitenya....
      tp mbak mungkin menanggapinya salah..hehehe
      Motivasinya cm satu mbak, minta dikirimin saffron yg merk sahar khiz biar aku bisa cobain juga*kidding

      Hapus
    4. I missed your point? Wah saya rasa nggak ya, justru kalimat komentar anda yang pertama bisa memicu misleading: "sorry to say mbak, kayaknya saffron yg mbak penah pake tu aspal,
      itu safflower, soalnya ujung saffronnya ngelebarnya gak cuma di ujung...". Anda langsung men-judge saffron yang saya gunakan palsu, anda begitu yakin sekali lho hanya dengan melihat gambar. Lucunya anda bukan ahli saffron, pengetahuan saffron anda saya rasa sama seperti saya hasil baca sana sini bukan langsung melihatnya di produsennya/petaninya padahal kultivar saffron banyak juga. ^_^

      But anyway, thanks a lot atas komentar2nya dan thanks juga atas perhatiannya untuk menjaga pembaca tidak misleading. Salam.

      Hapus
  3. makasih blognya mbak... banyak resep2 menarik masakan2 indonesia dan dunia. mau coba resep2nya, paling depan di antrian itu resep rawon. saya juga suka tulisan artikel2 tentang bumbu2 (lah sampe sekarang belum pernah masak dengan keluak!)

    safron ini yg resep pernah saya coba (masakan moroko) disangrai dikit pake api kecil sampe agak kering, trus diremes aja pake jari langsung dibubuhkan dalam masakan. katanya dipanaskan dulu supaya rasanya lebih keluar. pake dikiit aja, daging 1.5kg paling pake 3-4 helai stamen, kalo kebanyakan agak aneh rasanya (bener sih rumput kering.. hehe). ngomong2 klo suka masakan timur tengah, coba buat preserved lemon, enak banget buat ditambah macem2 masakan, rasanya pas lidah orang indonesia dan mudah sekali dibuat (menurut saya).. http://nourishedkitchen.com/morrocan-preserved-lemons/

    ini yg pernah dicoba, masakan moroko http://moroccancuisinemarocaine.blogspot.sg/2011/11/moroccan-lamb-tagine-with-preserved.html

    yg ini juga enak masakan itali
    http://fxcuisine.com/Default.asp?language=2&Display=75&resolution=high

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba, thanks link resep2nya ya, sangat bermanfaat. Saya belum pernah coba pakai saffron ke daging sapi, biasanya hanya ke ayam dan nasi/polow ala Iran ya. Wah preserved lemonnya terlihat sedap banget, mau coba ah, lemon harganya lagi miring di Jakarta.

      Yep, saffron memang kalau kebanykan justru terasa aneh dan hati-hati bisa kecanduan juga katanya. Kepengennya bikin Paela a la Itali, cuma belum ada waktu.

      Thanks ya! Sukses selalu.

      Hapus
  4. boleh bagi resep ayam saffron nya ga mba? heheheheheee
    kalo dibolehin siihh..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Icha, ini linknya untuk ayam saffron ya: http://www.justtryandtaste.com/2013/01/ayam-saffron-la-iran.html

      Moga suka ^_^

      Hapus
  5. aneh ya mbak secara fisik warna nya merah tapi efek nya setelah di gunakan jadi nya kuning keemasan...
    mbak tuh jadi mentor saya loh..tiap masak or gosip resep di kantor saya nyari cara nya di JTT termasuk resep es krim... tapi kl yg aneh unik langka gini ngiler dulu...
    mbak mang top bgt dah...
    trimakasih ya semoga berkah

    sri

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Sri, yep ini karena kandungan alpha crocin yang membawa warna orange kuning keemasan pada saffron. Ketika kering, kondisi saffron dalam konsentrasi tinggi maka warnaya terlihat merah jingga namun ketika telah di larutkan dalam air warna kuning keemasannya baru muncul.

      Thanks sharingnya ya Mba, senang JTT bisa membantu menjadi mentor walau tentu saja masihhhhhh banyak kekurangannya hehhehe. Sukses ya! ^_^

      Hapus
  6. Jika mau pesen saffron gimana...?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba, sayang sekali saya tidak menjual saffron, Mba mungkin harus search di google untuk ini ya.

      Hapus
  7. saya masih ada stok 1 kotak kecil saffron hasil kiriman dari iran.

    BalasHapus
    Balasan
    1. pakainya dikit2 saja mas aroel, saya punya sekotak selama 2 tahun keknya masih utuh saja wakakka. simpan di kulkas (chiller) dalam wadah rapat, supaya aroma dan rasanya gak hilang ya.

      Hapus
  8. Hi ^^ mau tanya Kalau untuk di seduh seperti teh pakai berapa helai ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. hasilnya tidak akan semaksimal dibandingkan digerus ya, jumlah helai ssebenarnya tergantung banyaknya porsi masakan yang akan dibuat, standar sekitar 7 helai ya, dan harus direndam dengan air panas lebih dulu supaya warnanya keluar

      Hapus
  9. Makasih info nya mbak endaang :)
    Cari2 info soal saffron soalnya mertua minta beliin pas suami lg umroh, ee ga tau nua ada info nya di blog favorit saya inii :))
    Akhirnya dapet persis bungkus nya kyk di atas, tak comotin dikit punya mertua buat nyobain resep ayam saffronnya mbak endang :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo Mba Haniah, sama2 Mba, thanks sharingnya yaa, waah setelah saffron ditangan pasti gak sabar membuat ayam saffron ya, saya ada resep2 menggunakan safforn di JTT, tapi ayam saffron paling mudah dibuat hehheheh. Pakai dikit saja udah nendang kok

      Hapus
  10. Mba tau ga kira2 yang di titan baking fatmawati yg di jual per 1gr,,asli atau palsu ya?? Bedainya bagaimana??

    BalasHapus
    Balasan
    1. sayang sekali saya belum pernah melihat saffron titan, saffron asli berbentuk seperti gambar saya diatas,dan harum khas saffron. Saya pernah lihat saffron turki yang palsu warnanya agak oranye kekuningan.

      Hapus
  11. Wah saya sudah bayangin.. Kelezatannya.. Walaupun belum pernah makan d:
    Saya udah googling dan benar merk saharkhiz saffron paking eklusif. Dan saya belum nemu penjualnya.
    Mau beli di toko online harganya bermacam macam untuk barang yang sama, jadi ragu yang mana yang asli ya.. Mba kan punya akses kesana ya.. Kenapa ga jualan sekalian #hehehe ngarep banget saya bisa nitip ke mba endang.
    Makasih mba.. Saya banyak belajar dan bisa masak berkat mba salah satunya...
    Semoga mba sehat selalu, sehingga tetap bisa berbagi ilmu memasak kepada kami. Semoga ini menjadi ladang pahala dan kebaikan buat mba endang sekeluarga aamiiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Nafiul, hahahah saya sendiri sudah lama nggak masak dengan saffron. Dulu mmg ada teman yang punya akses skrg udah nggak wakakkak. Thanks yaa

      Hapus
  12. Halo semuanya, salam kenal. Saya ada saffron ,kebetulan saya sdg di Turkey dan beli kebanyakan (Saya beli langsung di Toko Munira, Bursa jadi InshaAllah 100% asli . Siapa tahu ada yang berminat bisa hubungi saya di nomor 085742404666. Saya jual harga asli di Turkey 75 lira/gram. Terima kasih sebelumnya.

    BalasHapus
  13. selain buat masakan apa boleh konsumsi untuk minum seperti minum teh??

    BalasHapus
    Balasan
    1. saffron bisa diseduh bersama teh dan rempah2 lain, googling saja ada banyak resepnya di net

      Hapus
  14. Mba boleh share saya baru beli saffton
    Dan pas di buka ada aroma khasnya kaya wangi betadin gtu yah percampuran besi dan rempah jamu gtu emang kaya gtu kah yg asli ??
    Sy udh coba campur air dan warna airnya kuning keemasan gtu
    Btw, saffron grad 1 apa bisa buat rempah masakan jg ga yah ? Sy jd pengen coba resep ayam saffronnya 😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. yep, memang aromanya ada besi dan rempah. Ketika diberi air warna airnya merah oranye keemasan. Saya rasa semua saffron bisa dipakai untuk masakan mba

      Hapus
  15. mba nanya dong...apa beda safron dari turki tepatnya di kota safranbolu..sama safran iran

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba. kebetulan saya menjual saffron dari turkey. krena temen saya tinggal disana jadi dia kirim ke indo. tapi yg dia jual adalah saffron yg dikirim dari Iran lalu dikemas di turkey. lebih tepatnya namanya Bahraman kualitas Super Negin
      dan kalau perbedaannya adalah. saat ini kualitas saffrin terbaik itu masih dipegang oleh Iran, jadi secara gak langsung saffron dari turkey kalah saing 😁

      Hapus
    2. Secara literatur bahasa Turki Saffron = Safran; bol = plenty/banyak. Jadi nama kotanya pun seperti itu karena banyak saffron di dalamnya.
      Saffron merupakan bunga native di Safranbolu, Turki. Hanya saja pemerintah Safranbolu membatasi peredaran saffron Safranbolu karena memang masih langka, ladangnya masih sedikit, jadi kalaupun Mbanya ke Turki trus nyari saffron Safranbolu di Istanbul ngga akan dapet, harus ke Safranbolunya.
      Dari segi penampakan, saffron Safranbolu putiknya lebih panjang, warna putiknya lebih gelap, lebih harum.
      Produksi saffron di dunia memang 90% dari Iran, yg terkenal selanjutnya Kashmir, lalu Spanyol. Selama masih sama-sama saffron asli saya kira khasiat & manfaatnya semua sama, bahan yg terkandung di dalamnya sama.
      Memang yg Safranbolu ngga terlalu terkenal karena jumlahnya yg dibatasi, tapi tidak berarti jg yg dari Safranbolu (Turki) palsu, coba main-main ke Safranbolu. :)

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^