07 Juni 2013

Obsesi Roti 29: Amatir Cooking Class dengan Sintya - Caterpillar Bread



Kamis kemarin, mengisi waktu libur satu hari yang terjepit, saya mengundang Sintya untuk datang ke rumah Pete. Sudah lama tidak bertemu - lebih dari satu bulan teman dekat saya ini mengalami sakit pencernaan yang cukup parah dan harus bed rest di rumah - senang juga saat saya telepon minggu lalu kondisinya sudah jauh lebih baik. Bahkan sudah bisa menyantap beberapa jenis makanan. Tersentuh dengan berat badannya yang turun hingga lima kilogram (Sintya sangat kurus dan imut), saya pun mengajaknya ber-cooking ria bersama sambil tentu saja menaikkan berat badan Sintya (sedikit) dan membengkakkan badan saya yang memang sudah bengkak dari sananya. ^_^


"Oke Mba, tapi jangan masakan yang pedas dan asam ya", jawabnya. "Sip! Kita bikin roti saja ya Sin, aman dan mengenyangkan", saran saya. Sebenarnya saran ini bukan tanpa alasan dan tujuan, sudah lama saya ingin membuat caterpillar bread yang lucu ini namun kesempatannya yang belum kunjung tiba. Nah sekarang dengan ditemani teman yang menyenangkan, membuat saya menjadi lebih bersemangat untuk mencobanya. ^_^


Seringkali jika saya melihat roti sosis berbentuk ulat bulu ini terpajang di bakery kontan dalam hati pasti bertanya, "Bagaimana cara membuatnya ya?". Dari bentuknya yang ruwet, saya langsung mengklaim proses pembuatannya pasti rumit. Apakah anda juga berpikiran hal yang sama dengan saya? Tapi ternyata dugaan tersebut salah. Caterpillar bread ini sangat mudah dibuat dan tidak memerlukan proses yang lama, yang anda perlukan hanyalah adonan roti manis yang lembut, sosis dan sedikit kreatifitas. Jika anda ingin si ulat bulu ini terlihat semakin meyakinkan maka anda bisa tambahkan topping di bagian atasnya, seperti saus tomat, saus sambal, mayonaise dan abon sapi. Bahan topping ini akan memberikan warna dan tampilan yang membuat caterpillar bread yang anda hasilkan lebih cantik. Sayangnya saking terburu-buru dan bernafsu untuk segera memanggangnya, saya lupa menaburkan wijen di atasnya. Tapi tanpa wijen pun tampilan roti ini sudah cukup manis.


Untuk adonan rotinya, saya menggunakan resep yang sama dari blog asal resep caterpillar bread. Walau lumayan empuk dan lezat namun menurut saya tidak seempuk resep roti unyil Ny. Liem yang pernah saya posting. Klik link di sini untuk melihatnya ya. Bisa dimaklumi, mengingat resep roti dasar Ny. Liem menggunakan bahan yang lebih kompleks dan juga biaya yang lebih mahal dibandingkan resep roti yang saya tampilkan kali ini. Untuk anda, saya kembalikan ke selera masing-masing dalam memilih jenis adonan roti dasar apa yang akan anda gunakan disesuaikan dengan kebutuhan, budget dan ketersediaan bahan di rumah. Termasuk juga untuk pemilihan topping-nya. Sebenarnya tanpa tambahan bahan-bahan topping, hanya roti dan sosis, rasanya sudah cukup lezat. Namun dengan kucuran saus, mayo dan taburan abon tentunya membuat si caterpillar bread ini lebih nendang rasanya.


Resep adonan dasar yang saya sertakan ini mampu menghasilkan roti dalam jumlah yang cukup banyak. Tentunya besarnya roti tergantung juga dengan sosis yang anda gunakan, makin panjang sosis maka adonan yang digunakan makin banyak dan ulat bulu yang anda hasilkan lebih panjang badannya. Saya menggunakan sosis Fiesta dengan panjang sekitar 15 cm, tak heran caterpillar bread yang saya hasilkan menjadi berukuran super jumbo, membuat Sintya harus bersusah payah untuk menghabiskan satu buah roti yang baru saja selesai dipanggang. Komentarnya? "Ayo Mba, kita jualan roti saja! Enak!". Pagi ini ketika saya bawa ke kantor tekstur roti masih cukup empuk dan semua yang mencicipinya berkomentar, "Mantap"!

Yuk kita langsung terjun membuatnya.  


Caterpillar Bread
Resep diadaptasikan dari  blog Fresh from the Oven - Caterpillar Bread

Untuk 15 buah caterpillar bread

Bahan roti: 
- 7 gram ragi instan, sekitar 2 1/4 sendok teh (pastikan fresh, cek masa kedaluarsanya)
- 300 ml air hangat suam kuku
- 480 gram tepung terigu protein tinggi
- 120 gram tepung terigu serba guna
- 8 sendok makan gula pasir
- 4 sendok makan susu bubuk 
- 1 sendok teh garam
- 1 butir telur, kocok lepas
- 60 gram mentega/margarine (sekitar 4 sendok makan)

Bahan lainnya:
- 15 buah sosis sapi atau ayam
- mayonnaise
- saus tomat atau saus sambal botolan
- abon sapi
- biji wijen untuk taburan

Olesan:
- susu cair atau kocokan telur

Cara membuat roti:


Siapkan mangkuk, masukkan air hangat suam kuku, ragi instan dan 2 sendok makan gula pasir. Aduk hingga rata dan biarkan selama 10 menit hingga tampak gelembung-gelembung udara di permukaan larutan ragi. 

Siapkan mangkuk besar, masukkan tepung terigu, sisa gula, susu bubuk, dan garam, aduk hingga rata. Tuangkan larutan ragi, dan telur, aduk rata dengan spatula hingga menjadi adonan kasar yang basah. Tambahkan mentega/margarine, aduk rata.


Siapkan meja, taburi permukaannya dengan tepung. Tuangkan adonan roti, lumuri tangan anda dengan tepung dan mulailah menguleni adonan hingga kalis. Adonan tidak terlalu lengket jadi tambahkan tepung seperlunya saja. Bulatkan adonan.

Olesi permukaan mangkuk bekas adonan dengan minyak goreng, letakkan bola adonan di mangkuk. Tutup mangkuk dengan kain bersih. Biarkan hingga adonan mengembang minimal 2 kali lipat. Kira-kira butuh waktu 1 jam di dapur saya untuk membuat adonan mekar dengan sukses. Kempiskan adonan.

Membentuk adonan: 
Siapkan oven, set di suhu 170'C. Letakkan rak pemangang di tengah oven. Siapkan loyang datar untuk memanggang kue kering. Alasi permukaan loyang dengan kertas baking. Sisihkan. 


Taburi permukaan meja dengan tepung, tuangkan adonan di atasnya. Bagi adonan menjadi 12 bagian yang sama besarnya. Kira-kira masing-masing seberat 100 gram. Bulatkan masing-masing potongan adonan. Tata di loyang datar, tutup dengan kain dan biarkan mengembang kembali 2 kali lipat. 

Ambil sebuah adonan, letakkan di permukaan meja bertabur tepung. Gilas hingga adonan memanjang dengan panjang yang sama dengan panjang sosis yang anda akan gunakan. Jadi ukur panjang adonan dengan sosis. Lebar adonan kurang lebih sekitar 12 cm. 


Letakkan sosis agak pinggir di satu sisi adonan, tekuk adonan sebelahnya hingga menutupi sosis. Tekan-tekan sambungan adonan agar rapi. 


Potong-potong adonan berisi sosis tetapi jangan sampai adonan di bagian sambungan menjadi putus. Lebar potongan sekitar 1/2 sampai dengan 1 cm. Jika anda ingin si caterpillar memiliki jumlah kaki yang sedikit maka potong adonan lebih tebal sekitar 1 - 1 1/2 cm.


Puntir potongan pertama sehingga sosis menghadap keatas, puntir potongan berikutnya dengan cara yang sama ke arah sebaliknya. Lakukan secara berselang-seling hingga potongan adonan habis. 


Rapatkan masing-masing potongan adonan sehingga menempel satu sama lain. Letakkan adonan yang telah dibentuk di atas permukaan loyang beralas kertas baking yang telah di siapkan. Olesi permukaannya dengan susu cair atau kocokan telur. 


Semprotkan saus tomat atau saus sambal (untuk versi pedasnya) di permukaan adonan roti. Semprotkan juga mayonaise. Terakhir taburi dengan abon sapi, tata abon hingga terlihat seperti bulu-bulu menyebar di permukaan roti. Taburi dengan wijen. 

Panggang roti selama 20 menit hingga permukaan roti coklat keemasan. Keluarkan dari oven dan pindahkan ke rak kawat supaya bagian dasar roti tidak lembab. Roti siap disantap. Jika tidak habis saat itu juga, masukkan roti ke dalam kantung plastik, ikat rapat untuk menjaga kelembabannya.  

Yummy!

Source:
Blog Fresh from the Oven - Caterpillar Bread 



74 komentar:

  1. caterpilarnya bikin ngeces mb Endang. Kemarin baru aja bikin roti piscok keju. Liat pic diatas jadi pingin bikin roti lagi...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Piscoc-nya Mba Rina juga bikin ngeces tuh hehehe. Ayo Mba bikin roti lagi ^_^

      Hapus
  2. Pingin bikin roti tapi kok males nguleni ya?Hέe:p•Hέe:p•Hέe:p.mbak m tanya, saya punya mixer phillip n ada alat kocok yang bentuk spiral d kardusny gambarny bwt bkin roti, kl pake itu apa b isa mbak adonan kalis elastis rtanpa diuleni manual?mungkin mbak pernbah ada pengalaman..terimakasih..

    BalasHapus
    Balasan
    1. akpernah nguleni pake alat spiral itu,hasilnya mengecewakan ga kumpul2 adonannya,yg ada mixernya puaanaasss hehe akhirnya ya olah raga aja make tangan,trus dibanting 10 kali dr atas hasile elastis hehe

      Hapus
    2. Halo, yep mikser phillips yang pengocok spiral untuk menguleni roti ya. Saya pernah coba pakai (walau jarang banget, lebih suka nguleni manual), pengalaman sih adonan rotinya kudu yang agak lembek (kandungan air cukup tinggi), pakai kecepatan yang paling rendah saja, jadi putarannya slow ya supaya mesin gak berat dan cepat panas. Memang agak lama membuatnya kalis, sekitar 15 - 20 menit. Tapi hasilnya oke kok, lembut dan elastis.

      Hapus
  3. mbaaa, need help ni, aku baru beli oven toaster, baru ngeh ternyata api atas dan bawah ga ada fungsi yg terpisah..
    kira2 kalo manggang cake dll yg mengharuskan pake api salah satu (atas atau bawah) gimana ya, any idea?
    desperado mbaa :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Flo, saya selama ini kalau manggang cake gak pernah pakai api bergantian, selalu saya pakai api atas bawah secara sekaligus. Saya suka pakai suhu yang gak terlalu tinggi (untuk cake2 biasa atau roti manis), sekitar 150 - 170'C. Saya letakkan di rak paling bawah karena oven saya pendek, saya tidak mau permukaan cake cepat gosong. Nah loyangnya, saya suka taruh di atas loyang lainnya yang lebar jadi double loyang, supaya panas stabil dan tidak cepat gosong bawah sementara cake permukaan atas belum matang. Kalau permukaan sudah terlihat kuning kecoklatan tapi bagian dalam di test masih basah, saya tutup permukaan cake dengan alumunium foil, hasilnya cake matang merata.

      Oven itu penggunaannya pakai feeling2an juga, makin sering dipakai makin tahu celahnya. Harus ada chemistry juga dengan oven ya hehehe

      Hapus
  4. hai mba endang.. mba saya ga punya open gaS,, adanya open kompor,, apakah akan mempengaruhii tingkat kematangan roti?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Dita, saya rasa bisa2 saja kok, asal panas merata. Tidak harus oven gas untuk membuat roti sukses, dengan otang atau oven listrik pun oke. Apalagi caterpillar bread ini roti yang tipis jadi cepat matang ya.

      Hapus
  5. yes...dapet 1 lagi cara ngebentuk roti...makasi mbak endang...
    dear...yg pake mixer philip...saya slalu pake itu juga kok tiap kali bikin roti...dan udah berkali-kali bikin pake itu...puluhan kali malah..tapi mixer saya gak rusak2 kok mpe sekarang...dan hasil rotinya slalu bagus..tekstur rotinya bagus,empuk, dan kalis juga... adonanya juga ngumpul...untuk adonan 400gr cuma skitar 20menit untuk sampe kalis...maklum saya mah penggemar roti homemade tapi tergolong yang malas nguleni...hehe...so...coba aja...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba, sama-sama. Thanks tips penggunaan mikser phillips untuk menguleni ya, hehehe,saya pakainya baru beberapa kali, dan memang hasilnya baik2 saja ya. Sukses selalu! ^_^

      Hapus
  6. Trims ya mbak atas sharing mixer phillip, jd smangat bikin roti sblumny ga jd mlulu gr2 mles nguleni adonan n blm pd pake mixerny..

    BalasHapus
    Balasan
    1. yep, bisa dicoba terutama untuk adonan2 lembut dan lembek ya. Pakai speed paling slow supaya gak berat. Sukses ya. ^_^

      Hapus
  7. haiii mba endang yang cantik....
    makasi y mb resepnya q udah

    "berhasil berhasil horeee"
    *nyanyi ala dora.....

    walaupun pakai otang tp berhasil jg mblmyn sukses walaupun baru pertama kali buat roti mb..tp kok rotinya pas udah mateng pada nempel dkertas bakingnya ya mb,susah dlepas dari kertasnys,gmn caranya y mb supaya ga lengket....

    makasih y mb...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Risa, coba taburi permukaan kertas baking dengan tepung sebelum adonan roti di letakkan. Hmm, kok kertas baking bisa lengket ya? hehehhe

      Hapus
  8. Mbaa, tHank youuuuuu so much for posting this recipe. Coz finally i have a great success in making bread for my family after My 7th attempt! Yup, 7th attempt mba! SebelUmnya di resep roti blog lain aq selalu gagal, even they said its the easiest bread, ttp aja a failed, hehe. Makanya skrg Aku seneeengggg bgt mba.

    Tp aq gagal bikin ulat bulunya, kyknya sosisku kegedean, jd aq isi pk coklat, sosis, juga keju.

    Tx ya mba, youre recipe has rescued me from a total bread looser, heehehe.

    Oia aq yg kmrn nyoba nastar pake vanilla bean ;)

    Txxxx, sure i'll try for your another recipe ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Dita, happynya sepertinya sama seprti pertama kali saya membuat roti sendiri dan berhasil, kaya mau jejingkrakan ya dan semua orang maunya dipamerin hasil karya wakakaka. Terus terang saya juga awal2nya bolak balik bikin samppai gak keitung banyaknya, hasilnya parah2 hahaha, gak layak makan, cuman ya itu nekattt. Lama2 ternyata membuat roti gampang banget asal sudah tahu tipsnya.

      Kalau sosisnya besar, maka adonan pembungkusnya juga dibesarkan.

      Nah sekarang pasti bisa coba resep2 roti adonan yang lain ya. Lebih senang memang bisa mmebuat roti sendiri untuk konsumsi pribadi dan keluarga ya. ^__^

      Hapus
    2. Thank you for your reply mba endang:). Emang betul banget, itu yg aq rasain, hahahhaa! Jingkrak2, bahkan aq foto n apload ke FB, hihi. Ternyata mba endang awal2 pernah gagal juga ya bikin rotinya? Sama ya qita ^^

      Iya mba, mmg niatnya mau bikin roti tuk keluarga, mmg si roti beli jadi lebih praktis, tapi bikin roti homemade buat keluarga kayaknya lebih satisfying :).

      Tx n keep posting n sharing great recipe mba^^

      Hapus
    3. Wakakak, sip thanks sharingnya Mba. Waduh pengalaman saya membuat roti penuh dengan suka duka wakakka, pernah bikin kerasnya minta ampyuun sampai gigi bisa patah. Kalau Mba Dita baca postingan2 resep roti yang saya pernah tulis pasti akan tahu heheheh.

      Hapus
  9. mba endang, aku mau nanya nih..
    kalo aku mau bikin roti goreng dgn adonan roti manis yg muantebs. mba lebih nyaranin pake resep ini atau resep Ny. Liem yg sebelumnya?
    makasih ya mba masukannya :)

    resep2 mba udah bnyk aku cobain loh. hehe, keren mba.

    salam kenal, khairiah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau roti goreng pakai saja resep adonan roti goreng yang pernah saya posting, itu sudah cukup empuk kok. kalau mau versi panggang pakai yang ny liem, hasilnya lembut. resep roti ny. liem kandungan mentega/margarinenya banyak jadi bagusnya dipanggang ya.

      Hapus
  10. mbak td sore aya buat caterpillar bread dgn bentuk yg mash berantakn n blepotan hehe..topping jg cm saus sambal n keju parut"yg ada d kulkas"..jujur semenjak berhasl bkin roti sendiri "walau blm seempuk n semenarik d toko" saya ud kurang tertarik beli roti, mending meluangkan waktu sebentar d dapur sekalian ngajak anak main masak-masakn hehe...tp rasanya puas kl roti yg kluar dr oven mengembang n keluarga jg suka..trimakash mbak endang...yani-bogor.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Yani, wakakak, saya rasa lama2 pasti bisa menghasilkan roti sedap, empuk dan gak belepotan. Tapi diatas itu semua, yang penting homemade ya Mba, dan kalau bikin roti sendiri, seluruh keluarga pasti happy karena harum baunya kemana2 hehheheh. thanks sharingnya ya Mba

      Hapus
  11. mbak ,saya sudah nyoba buat roti ulat bulu ini mbak meski tanpa bulu ..hehe .alhamdulillah jadi meski agak keras ..maklum mbak pake otang dan saya pengen permukaan roti bisa coklat ..oki, waktu ngovennya saya tambah ..hehe .jadi sekali langsung ketagihan nyoba2 yang lain ..makasih resepnya ya mbak ,sekalian izin ngesave resep2nya mbak ... rara.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Rara, yep kalau terlalu lama manggang maka roti jadi keras ya, kendala pakai otang memang permukaan roti sulit kecoklatan. Tapi rotinya tetap mantap yaa, senang saya membacanya. Thanks sharingnya yaa ^_^

      Hapus
  12. Enak banget mb, sya uda nyoba malam ini.nyam nyam pokoknya!siap siap mencoba resep mb endang yg lain insyaallah ^^ makasih ya mb..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba, thanks sharingya yaa, senang sekali resep rotimya disuka. sukses selalu!

      Hapus
  13. Hai mbak Endang, salam kenal. Setelah sekian lama jadi silent reader akhirnya saya berani meninggalkan jejak di sini. Sayaberani meninggalkan jejak di sini juga setelah perjuangan panjang saya menaklukkan roti. Sekarang saya bisa bilang "hey, ternyata bikin roti itu gampang". Hahaha, setelah entah berapa kali saya bikin roti yang berakhir menyedihkan. Terimakasih mbak..

    Salam,
    Cindera

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Cindera, sippp thanks sharingnya ya, memang roti itu butuh jam terbang karena membedakan tekstur roti memang gak bs hanya dengan baca2 buku saja hehehhe. thanks yaaa

      Hapus
  14. Mbak endang mo nanya saos tomat n saos sambl n mayones d semprotkan pd roti yg blum d pangang ya? N bs g roti langsung d letakkan d loyang tanpa d alas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Aza, yep semprotkan ke roti sebelum dipanggang ya. Roti bs langsung diletakkan di atas loyang tanpa alas ya.

      Hapus
  15. halo mba salam kenal..
    saya sudah beberapa kali membuat roti tapi hasilnya selalu saja hanya empuk pas baru keluar oven tapi setelah beberapa jam apalagi besokannya roti menjadi kerasan.. dan saat saya belah roti juga rongganya kurang mengembang cantik.. kenapa ya mba? pdhl saya uda pake tepung komachi segala..
    apa karena menguleni pake tangan ya?
    berapa lama untuk menguleni adonan sampa kalis elastis?
    saya sampe 1jam an menguleni..
    mba menguleni dengan mixer atau tangan mba?
    tq mba sory banyak nanyanya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Maria, salam kenal juga ya. Memang kendala homemade bread adalah roti mengeras ketika dingin. Mungkin mba harus coba yang pakai tangzhong method, hasilnya akan lebih empuk dan gak cepat keras. Ini linknya:
      http://www.justtryandtaste.com/2011/06/obsesi-roti-3-hokkaido-milky-loaf-roti.html

      Menurut saya jumlah air juga menentukan kelembutan roti, makin lembek adonan roti makin empuk.

      Menguleni pakai mikser tentu saja lebih maksimal dan kalis dibandingkan tangan. Saya seringkali pakai tangan dan hanya menguleni sekitar 20 - 30 menit saja.

      Hapus
  16. udah lama beli sosis.. niatnya mw bikin ini, apa daya klo rasa malasnya melebihi niatnya..
    ditambah lg tergiur resep2 mba yg lain, makin malas lah rasanya ngeliat sosis dikulkas wakakak
    ah tp besok mesti dieksekusi ni sosis, udah beberapa kali org rumah mau nyomot si sosis bwad campuran mie rebus, harus kuatkan niat sbelum tergoda resep2 mba yg lain.. hiks..
    btw mba, klo disimpan dikulkas trus pas mw di makan ngovennya brp menit ya? bwad simpenan sarapan wkwwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Bella, masukkan ke freezer saja ya, jangan simpan di chiller. Kalau di chiller kulkas, roti jadi keras dan kering, kalau di freezer ketika roti dicairkan di suhu ruang akan kembali lemas seperti semula dan hangatkan bentar saja di oven atau micro hanya hangat saja ya.

      Hapus
  17. halo mba.. tempo hari pas bkin caterpillar bread ini jd disaster mba.. gara2 otangnya gosong.. wakakkaka.. parahh.. saking asiknya ngebentuk si ulet bulu gak liad klo jarak si otang sm kompor kdeketan, smpe kompor2nya jg gosong.. wuih panik sendirian mba.. untunglah gak knapa2 slain gosong.. smpe si ulet bulu di dalem otang jg gosong.. hiks.. kyk abs dibakar idup2 tuh ulet bulu.. salahku jg sih udh kcapean abs bkin macem2 tp terlanjur udh ulenin adonan, jd mw gk mw dikerjain smpe habis dh, bkin ekstra jumbo gr2 udh kmaleman.. bused dh mbaa.. stengah pun gak habis mkn sndiri.. wakakka..
    yg serem ya mba, pas ngelongok dlm otang, itu ulet bulunya ngeliatin aq.. (aq bkin yg model caterpillar bread satunya yg ada matanya).. dan sedihnya gr2 kejadian gosong itu jdnya gak mateng2 tengahnya mski udh lama n gosong bawahnya..
    tapiii.. gara2 otangku gosong, jd dibeliin oven listrik oxone sm misua.. horeeee... ada hikmahnya jg.. wakakka
    nanti kapan2 aq bkin lg versi kecilnya, biar bs makan dikit2.. hehhe
    pnasaran jg klo blm sukses ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Bella, hahhahah, ada hikmah dibalik disaster yaaa, siplah moga dengan otrix baru jadi sukses rotinya ya. Jangan besar suhunya dan jangan terlalu rendah meletakkan rak panggang, apalagi otang kan suhunya gak bs diatur otomatis ya. sukses yaaa untuk next-nya

      Hapus
  18. mbak Endang, nanya dooong....help help. setiap kali bikin roti, kenapa adonanku pada saat dibentuk kok susah ya? misalnya pada saat aku mau bikin cinnamon scroll, udah digilas lebar pas mau ditaburin bubuknya eeeeeh.....menciut lemes deh. apa terlalu kelembekan ya? tapi meskipun susah dibentuk, pada akhirnya tetep bisa mengembang dan empuuk banget, dan rotinya itu looo.....lembuuut banget. apa yang salah dengan adonanku? apa ya memang seperti itu? waduuuh....ngapunten, nanyanya rombongan. matur suwun ya jeng....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba, untuk adonan cinnamon roll memang susah dibentuk karena kandungan air tinggi, karena adonan lembek itulah yang membuat roti menjadi empuk banget. Kalau mau lebih mudah dibentuk tambahkan sedikit porsi tepung ya, walau hasil akhirnya nanti gak akan seempuk resep aslinya ya.

      Hapus
  19. mbaa helpp, resep ini sama resep roti yg pake thaizong kayak http://www.justtryandtaste.com/2011/07/obsesi-roti-7-roti-gandum-isi-daging.html lembut mana ya?hehe

    BalasHapus
  20. mba aku ud coba, berhasil kok ngembang mekar dan enak hehehhe tpi kendala nya ada satu mba, pas roti dibelah ada bagian yg masih bantet tp ga keseluruhan bantet ya, cm sdikit di tengah2, itu kenapa ya? :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba, mungkin kurang maksimal pemanggangan ya, roti ini sebenarnya tidak perlu lama memanggangnya karena tipis dan adonannya lembut banget

      Hapus
  21. mba endang salam kenal.. saya uda coba buat caterpillar ini.. rasanya enak,saya buat dgn ukuran 100gram,sebagian saya buat isi coklatdgn resep pasta coklat dr mba.Enak... Ohya kenapa ke esokan harusnya agak keras ya mba,apa karena saya ndak bungkus dlm plastik? saya masukkan ke dalam tupperware aja... Mba, karena saya oven pake otang,trus permukaan roti diolesi susu evaporasi,tp kenapa ya permukaan ndak bisa kecoklatan? apa harus olesi pake kuning telur? mba bisa ndak resep roti unyil ato metode tangzhong untuk buat roti ini? terimakasih.. ditunggu balasan nya ya mba...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba, memang homemade bread kendalanya keras keesokan harinya, mungkin next time pakai metode tangzhong/water roux saja mba, banyak yang bilang lebih lembut beberapa hari,

      kalau saya selalu simpan roti di freezer, kondisi beku membuat roti tetap lembab dibandingkan dengan disimpan di udara terbuka atau chiller kulkas. Kalau mau dimakan tinggal didiamkan sebentar agar lemas di suhu ruang atau di micro sebentar.

      otang tidak bisa kecoklatan permukaanya, karena api hanya bawah saja. roti coklat dengan api atas bawah mba, atau oven gas dengan api di dalam oven.

      Hapus
  22. Terima kasih balasan nya mba endang... mau tanya lagi nih.. kalau pake metode tangzhong,bagaimana cara komposisi bahan nya? Apa menggunakan resep roti hokkaido milky? Atao tetap pake komposisi ini mba? Maklum mba saya pemula... ohya saya uda pernah coba resep mba,agar2 kelapa muda dan nastar lumer dimulut,semuanya berhasil mba... heheeee senengnya.... makasi mba..

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba fina, bisa pakai resep hokaido ya Mba, karea so far dengan resep itu hasil roti empuk ya.

      Hapus
  23. Dear mba Endang...mohon saran nih...klo mau beli mixer sbaiknya merk & tipe yg apa ya? Baru mo belajar bikin2 kue & roti nih...Trus klo mo beli oven, sbaiknya yg apa ya ? mohon sarannya ya biar tdk salah pilih...maturnuwun...(aylien)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba, wah untuk mikser saya sendiri di rumah hanya pakai mikser duduk phillips, saya hanya pakai untuk membuat cake saja, kalau untuk roti diuleni manual. Kalau ada budget merk sico oke kok, coba cari2 reviewnya di internet mba.

      kalau oven saya pakai yang listrik merk sico, so far sih oke ya.

      Hapus
  24. Salam kenal mb indriani :) Resepnya oke2 deh.Utk caterpillar ini pgn coba,tp d kbupaten aq tinggal g ad tuh sosis yg gedean,adanya ya yg seukuran di iklan2 TV gitu.Nah,kondisi spt itu butuh brp gram ya tiap caterpillar spy imbang wkt gigit sosis n rotinya?Klo resep mb Indriani kn 100grm/caterpillar dg sosis yg lingkarnya lbh bsr dr ibu jari..
    Makasih pncerahannya.Doakeun sukses n bs dijual utk bantu2 suami hahahahaa *bonus curcol

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba, salam kenal ya, thanks sudah menyukai JTT. Untuk resep ini saya pakai sosis yang besar ya, ukurannya lebih besar dari jempol tangan orang dewasa. jadi kalau mba pakai sosis kecil kurangi takaran adonan saat akan membentuknya. mungkin 50 gr ok ya.

      Hapus
  25. kemarin nyoba bikin bentuk ini sebagai variasi roti manis, selain isi coklat dan keju. kebetulan ada stok sosis, hasil jalan jalan sama mertua ke Bandung.( ce ileh, beli sosis aja sampai bandung, kayak di cikarang gak ada). Bentuknya gak karuan hehe, adonannya susah nurut pas ditekuk ke kanan ke kiri. walau amburadul tetep jadi rebutan anak anak pas keluar dari oven. Jadi semangat bikin roti walo tangan pegel pegel ( maklum, saya nggak punya mixer heavy duty, Mbak, semua masih tenaga nasi)."

    tapi kayaknya sesuatu yang bau tangan lebih enak deh, ( mencoba menghibur diri)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Inge, thanks sharingnya yaa, senang sekali resepnya disuka. Yep saya setuju yang berbau tangan biasanya memang lebih sedap wakakkak, menghibur diri juga karena saya selalu nguleni manual pakai tangan (gak punya heavy duty huaaaa).

      thanks yaaa

      Hapus
  26. Hai mba endang. Roti ini taha brapa lama ya jika dlam suhu ruang dan dmasukan dlam plastik rapat? Oiya mba kalau bisa resepnya dicantumkan brapa hari tahannya hehe thanks ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. roti homemade tanpa pengawet hanya tahan 2 sd 3 hari disuhu ruang ya mba, saya rasa itu sudah standar waktu simpan roti buatan rumah ya.

      Hapus
  27. Hai mba Endang, saya boleh request cara membuat sosisnya yang homemade?..trims

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah saya belum berani bikin mba, karena alat memasukkan cincangan daging ke sosisnya saya belum ada ya

      Hapus
  28. ajiiiibv bgd mbaaaaa...

    -shofa-

    BalasHapus
  29. Hai Mba Zah, kalau hanya 1 malam bs disimpan di chiller saja, yng pentig tutup rapat adonan jangan kena udara kulkas. kalau lebih dari 1 malam masuk freezer.

    BalasHapus
  30. Hi Mbak Endang,
    Mau nanya kenapa ya pas saya kempesin adonannya jadi tidak kalis lagi?
    Syediiih..
    Tlg di share tipsnya mbakk..
    Terimakasih
    Uthie

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya bingung jadinya mba, kalau sudah kalis dan difermentasikan mengembang, harusnya adonan oke2 sjaa yaa, gak masalah kalau hnya lengket2 sedikit mba.

      Hapus
  31. Mba,,kan aku manggang pake oven bakar jadul kan mba,rotinya sih ngembang tapi kok atasnya masih putih yakk bukan kuning kecoklatan cantik gt,padahal sudah diolesin kocokan telur atasnya,dipanggang lebih lama lg malah rotinya kering hehehe,,kira2 salah dimana ya mba,beda oven beda hasil kah?

    Ummi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai mba Ummi, kalau mau permukaan roti coklat kudu pakai oven dengan api atas bwah. pakai otang memang susah coklat permukaanya, tp roti sebenarnya sudah matang

      Hapus
  32. Hai Mbak Endang. Minggu lalu saya buat adonan roti ini. Isinya saya kasih tumisan sosis potong dan bumbu kare. Rotinya enak banget mbak. Teksturnya empuk. Bapak saya aja sampe berkali-kali bilang enak & request bikin lagi dengan isian daging ayam. Makasih y mba. Resep mba yang saya eksekusi engga ada yang pernah gagal.gak pernah kapok deh eksekusi koleksi resep mba endang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba, thanks sharingnya ya, senang resepnya berhasil dicoba dan disuka. Sukses yaa

      Hapus
    2. Mbak, kalo boleh tanya nih. Mbak Endang kan selalu mengingatkan untuk pakai ragi instan yang fresh. Seperti kita tahu, ragi per kemasan itu kan rata isinya kalau gak salah 11 gr, dan dalam pembuatan roti biasanya hanya dipakai setengahnya atau anggap saja misal 8gr atau 7gr. Berarti masih ada sisanya kan. Nah kalau Mbak Endang pribadi sisa ragi yang terpakai itu dibuang atau disimpan. Karena terkadang saya suka menyimpan rapat ragi sisa tapi ragu untuk memakainya kembali. Menurut pendapat Mbak gimana?

      Salam
      Andree (aq cewe ya, hehehe)

      Hapus
    3. Halo Mba Andree, maksud fresh bukan berarti baru ya, tapi masih aktif dan tidak kedaluarsa. Saya sendiri beli ragi 500 gram hehhehe, sudah ada di frezer selama 3 tahun, dan masih baik2 saja. Jadi simpan di freezer kalau mau awet dan kemasan sudah terbuka.

      Hapus
    4. Oh gitu, jadi sisa ragi yang sudah dibuka pun gak apa-apa dipakai lagi. Soalnya di kulkas ada beberapa ragi sisa yang saya simpan tapi ragu buat dipaka. Makasih banget ya mba atas infonya. Btw, Saya naksir mo bikin burger bun resep JTT nih. Rencana mau bikin yang ukuran besar seperti yang ada di restoran Dino Steak. Wish me luck ya mbak.
      Sukses selalu untuk blognya.

      Hapus
    5. Selama sisa ragi yang sudah terbuka bungkusnya itu ditutup sangat rapat dan tdk terkena udara serta disimpan dikulkas mba, ragi tetap rusak kalau bungkusnya terbuka walau di kulkas

      Hapus
  33. Assalamualaikum mbak Endang...saya suka dgn blognya sdh beberapa resep saya coba, sekarang mau coba resep rotinya tp ga ada terigu protein tinggi, bisa diganti dgn terigu serba guna semua? Saya tinggal di KSA, di sini blm pernah nemu terigu protein tinggi.sukses selalu buat mbak Endang dan terimakasih buat resepnya yg enak2

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thanks ya Mba, senang resepnya disuka.

      Untuk roti bs pakai protein tinggi atau sedang (all purpose flour) ya, gak masalah kok. Saya skrg juga hanya stock yang serba guna saja.

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...