22 Oktober 2013

Gluten Free Oatmeal, Choco Chips, Almond & Raisin Cookies



Demam OCD melanda, yang ini bukan Obsessive-Compulsive Dissorder tetapi Obsessive Corbuzier's Diet. Bukan saja di televisi ramai membicarakan mengenai diet a la Deddy Corbuzier ini tetapi di kantor saya pun demikian. Nah, saya pun harus mengakui bahwa saya adalah salah satu yang terkena demamnya. Sudah satu bulan ini saya menjalankannya dan lumayan juga, sekitar 4 kilo lemak (atau air?) hilang dari tubuh saya, membuat saya berjingkrak girang kala jarum timbangan mulai menunjukkan angka di bawah 60 kg. Sejak usia merangkak naik (selalu faktor usia disalahkan!) berat saya tidak pernah beranjak dari angka 60-an, paling sering bertengger di angka 65 kg dan itu sudah termasuk kategori overweight kalau dilihat dari Body Mass Index (BMI). 


Melihat tubuh saya yang 'sedikit' mengecil, teman-teman di kantor pun menjadi ribut dan mulai menerapkan OCD juga. Awalnya tidak mudah, apalagi bagi saya yang selalu rutin sarapan, peminum coklat susu di pagi hari dan ngemil di malam hari. Satu minggu pertama kepala terasa berdenyut dan otak saya hanya penuh dengan aneka makanan yang akan saya sikat di siang hari. Tapi setelah seminggu terlewati dan merasa celana yang dulu sesak mulai terasa sedikit longgar, semangat pun tumbuh dan proses dilalui dengan mudah. Tiga minggu lewat mulailah saya rajin update foto profile di WhatsApp dan meminta Wiwin dan Tedy, dua adik saya yang juga overweight untuk melihat tampilan saya saat ini sambil dengan pe-de melancarkan motivasi. Mereka pun menjadi heboh dan meminta saya mengirimkan e-book OCD yang bisa di-download gratis di internet. Setelah satu minggu e-book saya kirimkan, saya pun iseng telp ke Wiwin, "Gimana progressnya? Turun berapa kilo"? tanya saya penasaran. "Huaa, aku nggak sanggup! Berat! Tiap hari lihat tahu goreng di meja aku sikat dan kepalaku cuman penuh dengan tahu goreng dan cabai rawit. Enak banget!". Untuk memulai program diet apapun memang nomor satu yang kita perlukan hanyalah niat. ^_^



Walau Deddy mengatakan boleh makan apa saja namun tetap saja kalori harus terkontrol. Nah kalori yang saya butuhkan setiap hari kalau dihitung dari BMR (Basal Metabolic Rate) hanyalah sekitar 1200 kalori. Jadi saya berusaha mengeliminir makanan berat berkalori tinggi dan berusaha lebih banyak mengkonsumsi sayur dan buah yang memiliki kalori lebih rendah sehingga saya bisa menyantapnya banyak-banyak hingga puas. Kulkas saya yang dulu selalu berisi mentega dan aneka bahan kue, sekarang lebih sehat dan berwarna-warni dengan hadirnya macam ragam sayur dan buah yang saya stok banyak disana. Tapi jangan khawatir, urusan trial membuat kue tetap jalan, dan thanks untuk rekan-rekan kantor yang selalu kelaparan dan bersedia menerima hasil trial dalam bentuk apapun. 

Nah untuk urusan pola makan saya bisa sesuaikan dengan mudah tapi semuanya harus juga diimbangi dengan olah raga agar tubuh lebih kencang dan singset. Saya lantas kembali menjalankan program jalan kaki yang dulu pernah saya lakukan setiap hari, berjalan dari kantor hingga stasiun Trans Jakarta di jalan Sudirman saat pulang kantor. Diperlukan 30 menit berjalan cepat untuk sampai kesana, dan 30 menit senam di kamar mengikuti video yang banyak bertebaran di internet dan saya harapkan exercise yang saya lakukan cukup untuk membakar kalori berlebihan di badan. Yah kita lihat saja nanti perkembangannya saudara-saudara, apakah saya akan terus lanjut atau 'klenger'.


Kembali ke cookies yang kali ini saya posting, ini saya buat untuk menunjang aktifitas 'ngemil' yang susah sekali hilang dalam hidup saya. Setelah makan siang, saya masih punya 'jendela makan' hingga pukul 6 sore. Nah biasanya jam-jam inilah saya tergoda untuk mengunyah makanan kecil yang kemungkinan besar tinggi kalori dan tidak sehat. Saya masih punya rolled oat di kulkas dan aneka buah kering dan almond, jadi dengan sedikit aksi cemplang-cemplung minggu lalu maka kue ini pun tercipta. Saya sudah sering sekali membuat kue kering sejenis, jika penasaran maka anda bisa melihatnya di daftar kue kering yang ada di JTT, hanya saja kali ini saya membuatnya tanpa campuran tepung terigu sama sekali dan tanpa mentega/margarine. Salah satu kendala membuat kue kering seperti ini adalah teksturnya yang tidak garing, alias cenderung chewy. Nah untuk itu saya punya tipsnya agar oatmeal cookies ini lebih garing dan bergemertak saat dikunyah. Bentuk adonan tipis-tipis saja, tekan bola adonan dengan ujung jari agar menjadi lebar dan pipih. Panggang dengan waktu lebih lama, ketika warna permukaan kue terlihat kecoklatan jangan buru-buru panik untuk dikeluarkan dari dalam oven, panggang hingga berubah menjadi coklat tua. Ketika kue masih panas teksturnya akan lembek namun ketika mendingin kue akan menjadi keras. Masukkan kue dalam wadah tertutup dan simpan di kulkas, saya bahkan memasukkannya ke freezer dan kue renyah dengan sukses. 


Jika anda tidak memiliki rolled oats atau oatmeal utuh (oat utuh lebih kaya serat dan lebih lambat dicerna di dalam perut sehingga memberi efek kenyang lebih lama dibandingkan oat instan), anda bisa menggantinya dengan oat instan atau quick cooking oats. Kurangi takaran gulanya jika anda merasa peanut butter yang digunakan sudah cukup manis. Terus terang ketika memasukkan gula ke adonan, ide memasukkan peanut butter belum terlintas di benak saya, namun karena homemade peanut butter ini sudah terlalu lama di kulkas akhirnya saya masukkan juga ke adonan dan yey, hasilnya yummy! Secara garis besar, prosesnya super duper mudah. Hanya cemplung, aduk, cetak sebentar di loyang - karena ini drop cookies anda tidak perlu terlalu memperhatikan estetika dan keindahan - dan panggang. Kue lezat dan lebih sehat ini siap anda santap di jam ngemil anda, tentu saja dalam jumlah yang terkontrol ya. 

Berikut prosesnya.

   
Gluten Free Oatmeal, Choco Chips, Almond & Raisin Cookies
Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk sekitar 36 buah cookies

Tertarik resep kue kering dengan oatmeal lainnya? Klik link di bawah ini:
Oatmeal Dates-Chocolate Cookies
Oatmeal Fruit Bars
Oatmeal Cookies Sehat 

Bahan:
- 3 butir telur
- 60 gram gula palem bubuk
- 1 sendok teh kayu manis bubuk
- 1/2 sendok teh garam
- 100 ml minyak canola, bisa menggunakan minyak sayur lainnya
- 200 gram peanut butter. Tertarik homemade-nya? Klik disini. 
- 2 sendok teh vanilla ekstrak
- 100 gram almond di cincang kasar, bisa diganti kacang-kacangan lainnya
- 120 gram choco chips
- 100 gram kismis, cincang kasar
- 250 gram oatmeal utuh/rolled oat, bisa diganti dengan oat instan/quick cooking oats
- 50 gram tepung maizena

Cara membuat:


Siapkan mangkuk, masukkan telur, kocok lepas dengan spatula balon. Masukkan gula, kayu manis bubuk, garam, minyak canola, peanut butter dan vanila ekstrak. Aduk hingga rata. 


Masukkan almond, kismis, choco chips, oatmeal, dan tepung maizena, aduk dengan spatula hingga tercampur dengan baik. Masukkan ke kulkas (chiller) selama 30 menit agar cukup keras dan mudah dibentuk. 

Siapkan oven, set disuhu 170'C. Letakkan rak pemanggang di tengah oven, jika oven anda rendah letakkan di bagian bawah. Siapkan loyang datar, alasi dengan kertas baking. Sisihkan. 


Keluarkan adonan dari kulkas, ambil 1 sendok makan adonan dan jatuhkan ke loyang. Menggunakan jari yang dibasahkan dengan air, bentuk adonan menjadi bulat pipih dengan diameter sekitar 3 cm atau terserah anda. Lakukan pada adonan lainnya, tidak perlu memberi jarak yang terlalu berjauhan antar kue karena kue tidak akan mengembang. 

Panggang selama 30 menit dengan api atas bawah, hingga kue terlihat kecoklatan permukaannya. Makin kecoklatan kue maka akan semakin garing ketika telah dingin. Keluarkan dari oven, biarkan dingin di rak kawat. 

Jika kue telah dingin, masukkan ke wadah (stoples atau tupperware). Kue ini bukan jenis crispy, teksturnya agak chewy namun saya suka menyimpannya di dalam kulkas membuat kue menjadi keras dan garing (hampir crispy). Yummy!



32 komentar:

  1. hai mbak...salam kenal...senang rasanya ada blog yg sangat membantu dan ga pelit ilmu kyk gini, tetap semangat dan terus berkarya...
    ps: sekali2 posting menu mingguan donk mbk, buat nambah referensi kalo pas lg mati gaya...makasih
    -dilla-

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai Mba Dilla, salam kenal juga ya. Hahah, saya juga suka bingung sama menu mingguan, benerrrr, dan saya suka bikin satu menu banyaaak sekalian, simpan freezer dan setiap hari buat bekal kantor wakkaka. bener2 gak kreatif hiiks.

      Hapus
  2. wah mba Endang ocd juga ya mbak. sama dunk yak, aku empat minggu turun 4kg, trs selanjutnya ga disipilin makanya ga turun2 lagi. mo coba resep yg ini ahhh krn saya jg cinta bgt ama ngemil. thanks mba Endang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah mantep, langsung 4 kilo hiks, saya 1 bulan cuman 4 kilo hahahhah. Moga tetap bisa semangat dan konsisten ya. silahkan dicoba resepnya, moga suka ya ^_^

      Hapus
  3. Halow mbak endang..wah diet OCD ya??saya jg pernh mau ikutan diet ini mbak, paling ga biar timbangn d angka 50 kg gitu, cuma berhubung saya punya anak 1,5 th yg aktif n d tambh urusan rmh pg2 nyiapin ni itu jdny blm kelaksana dech. Biasa soalny jam 9 biasanya tenaga ud terkuras n perut mint d isi Hέe:p•Hέe:p•Hέe Hέe:p•Hέe:p•Hέe._ntuk mbak endang smg sukses dietny tetep Semangat...(ง`☐´)ง....)Yani-bogor.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah nasib kita sama mba..aku jg punya baby umur 1th tertarik mencoba ocd cuma bs 2hari lgsg klenger..soale aku ASI..Btw mba endang cookies ini cocok bt bayi usia 1th ga yaa..hehe

      Hapus
    2. Halo Mba Yani, yep Mba akhirnya saya nekat ber-OCD ria juga wakakaak, habis dah hilang akal buat nurunin berat. Celana saya cuman 1 yang muat, tobatttt, saya pakai ngantor 5 hari dalam seminggu. Sekarang semua celana muat lagi heheheh. Wah iya, kalau masih punya baby susah ya, tenaga terkuras banget. Thanks Mba Yani! ^_^

      Hapus
    3. Halo Mba Putri, kalau untuk baby 1 tahun saya rasa oatmealnya pakai yang instan oat saja ya, jangan rolled oat (lebih keras). Tambah susu bubuk keknya sedap juga tuh.

      Hapus
  4. halo mba, mau tanya utk peanut butter bisa di skip kah?
    saya ga suka peanut butter soalnya....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba, skip saja ya, dan kalau kurang manis, tambah gulanya ya.

      Hapus
  5. Mba, kayanya harus nerbitin buku masak deh, saya pasti beli buku masakan yang disusun sama mba endang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Doakan saja ya semoga ada penerbit yang bersedia mengajak saya menulis buku heheheh

      Hapus
  6. Kemarin salam balik dari mama+ade saya mba'..^^
    Btw td sy tunjukin artikel ni ke mama, beliau trus request resep2 roti+muffin yg sehat gtu, smpe td bela2in nyari tepung whole wheat, bsk pagi didaulat kudu bikin muffin oatny mba' Endang.. XD
    Sy ocd jg lho mba', 2mggu prtama teiwas dah! Laperrr! Tp perjuangan dr 21 agustus kmrn mpe skarang udah total turun 11 kg'an, target msh jaooh..hayu kita kudu semangat mba'! ^o^
    Mo bikin cookiesny jd maju mundur tp, klo ada camilan nganggur ntar bolak balik gatel mulutny pengen ngunyah mulu.. :'D
    O y mba', mo tanya oot dikit boleh y..^^..kalo resep2 roti yg pake terigu putih tu diganti pake tepung gandum utuh, aturanny gmn y mba', biar tetep empuk apa perlu tambah bahan cairny lg or sebagian tetep harus pake cakra? Pengen bikin burger bun pake whole wheat flour (pengen diet tp tetep makan enak :p)..
    Makasih mba'..^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Non Nina, wah mantep banget OCD nya, 11 kg!!!! ini saya udah sampai 58 kg, mau ke 55 susaaah banget. padahal makan sudah saya jaga juga gak over kalori, banyak sayur buah, olah raga, tapi timbangan gak turun2, hiiks. tapi saya baru mulai 1 bulan ini sih wakakkak, mungkin kalau 3 bulan baru bisa ke 55 ya.

      strategi saya, tidak menyediakan camilan di rumah, hanya buah, buah,buah hehheh. karena kalau ada camilan OCD nya berubah menjadi: Ono Camilan Dicaplok.

      kalau mau pakai gandum utuh, air/cairan lebih banyak, tambahkan saja hingga adonan terasa lembut. whole wheat membuat adonan keras, proses menguleni berat, tapi kalau adonan lembek prosesnya lebih mudah. strategi lainnya memang campur sama terigu putih biasa, cuman kalau lagi diet mending yang benar2 whole wheat dan hindari tepung putih

      sukses ya! semangat heheheh

      Hapus
    2. Laporrr mba', udah bikin ini, cm diganti mete aja almondnya, cookiesnya enakk, n terjadilah ocd versi mba' endang yang "ono camilan dicaplok" itu..ludesnya cepet.. XD
      Dulu sy pernah nyoba bikin cookies coklat, tp jadinya mleber segede-gede piring, jadi makannya dipritilin dari loyang, hiks.. Ini penampakannya padet gitu jadi lumayan berani nyoba bikin, hwehehe..

      Trus udah nyoba bikin roti dari whole wheat juga, susu cairnya ditambah, hasilnya agak lebih kenyal n ga gitu mumbul, tapi teksturnya tetep empuk n enakk..tapi pegeel yaoloh, alot bener nguleninnya, mana kemarin bikinnya hotdog bun yang pake tepung stengah kilo..x___x..jadi pas manggang tu wangi rotinya bercampur bau koyo, mwehehe.. Masih belom nangkep banget sampe seberapa musti nambahin cairan biar adonannya kalis bagus..coba teruuuuus! XD Asik juga bikin roti yah, bisa ditambahin ke list home-gym! :'D

      Hapus
    3. Laporan diterima Mba Nina, heheheh. Jangan takut menambahkan air di adonan air, adonan lembek roti empuk, itu kuncinya, nguleninya memang susah2 gampang tapi itu seninya wakkakak. Wah seru juga trialnya ya, sipp, moga cookiesnya bisa sedikit membantu meringankan program OCD hahhaha

      Hapus
  7. mBak Endaaaang :D Apa kabar? Udah lama saya gak nyobain resep-resep mBak. Kemarin kegiatan buat kue sempat dihentikan karena terjadi instabilitas berat badan, sungguhlah membuat kontroversi hati wkwkkwkw!! Tapi sekarang udah mulai lagi, mudah-mudahan tidak menimbulkan prahara batin lagi :D
    mBaaaak, beli dimana Vanilla ekstrak? Saya selalu pakai Vanilla esens yang beli di tbk. Kalau kebanyakan (lebih dari 1/4 sdt) suka pahiitttt.
    Saya minat banget buat cookies ini. Beneran ya, tdk (terlalu) menambah berat badan? Raisinnya? Buah kering kan mengandung banyak gula ...
    Mohon infonya yaaa, tx in advance!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Sandra, hahahah sama kek saya, suka masak dan makan akhirnya terjadi kontroversi berat badan wakkaka. Saya beli vanila ekstrak di TBK (Titan atau WT), memang mahal tapi gak pahit kalau dipakai banyak. sayangnya itu eceran jadi merknya saya tidak tahu.

      cookies diatas kalau dimakan berlebihan tetap menaikkan berat badan wakkaka, yep setuju buah kering mengandung gula tinggi dan kalau diet sebaiknya dihindari dan lebih baik nyemil anggur segar. Tapi kalau porsinya masih terkontrol, 100 gram kismis mengandung 302 kalori, saya rasa masih gpp karena kisimis tidak mengandung fat, kaya vitamin, serat dan besi, kalsium, dan vit C.

      sukses ya!

      Hapus
    2. Tx mBak Endang! Pasti akan saya coba (semangat 45 niihhhh) wkwkwwk! Nanti saya update kalau udah ada hasil

      Hapus
  8. Mbak Endang kalau diskip selai kacangnya apakah adonannya tidak kering, soalnya saya mau membuat tanpa selai kacang. terimaksih Mbak Endang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. skip saja selai kacangnya Mba, saya rasa gak kering kok.

      Hapus
  9. Salam kenal mbak..blognya keren..resepnya bagus bagus..terima kasih..:)

    BalasHapus
  10. Hai mba.. salan kenal.. mau tanya dong saya sudah coba buat cookies ini rasanya pas. Tidak terlalu manis. Nah yang mau saya tanya gimana ya biar agak lebih crispy, thanks mbs..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba, untuk cookies ini memang kurang crispy, kalau mau yang crispy mungkin jangan pakai resep gluten free ini ya, pakai resep cookies biasa saja.

      http://www.justtryandtaste.com/2014/08/kue-kering-kismis-dengan-choco-chips.html

      Hapus
  11. Hi mba, saya sudah coba beberepa resep di sini dan mau coba bikin cookies ini. Tapi di rumah lagi ada brown sugar bukannya palm sugar, bisa diganti gak ya mba?

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba, yep bisa pakai brown sugar ya, hasilnya akan lebih oke

      Hapus
  12. Halo mba endang, keren2 masakannya sangat membantu mommy2 pemula sprt saya, hihiii
    Saya sbenernya sangat bersemangat pengen bs bikin cookies yg enak terutama bwat babybiy saya. Pernah bbrp kali nyoba gagal trus. Kendala terbesar saya adalah blom punya oven jd biasanya saya pake oven teflon. Mohon sarannya mba bagusnya gmn kalo manggang pake oven teflon?ada kah resep cookies yg pas yg bs saya eksekusi dgn oven teflon?makasih bnyaj ya mba, sukses selaluuuu 😘😘

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba maria, thanks ya mba

      untuk cookies dengan teflon memang susah yaa, karena cookies memang membutuhkan panas tinggi agar mampu kering dengan baik dan itu diprovide sama oven.

      saya ada 1 resep kue mirip cookies/biskuit dengan pan:
      http://www.justtryandtaste.com/2012/02/30-menit-welsh-cake-kue-goreng-ala.html

      moga sesuai ya

      Hapus
  13. mbak, ada yang mau saya tanyakan nih, maaf ya kalau tanyanya sekalian borongan.
    1. kalau tidak ada gula palem bubuk, apakah boleh diganti dengan gula pasir biasa yang sudah dihaluskan dgn blender terlebih dahulu?
    2. gimana caranya mencincang almond? apakah bisa di blender sebentar saja?
    3. kismis yang mbak gunakan yang merk ap ya?
    terima kasih mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Intan, berikut jawaban saya ya:
      1. bs, tidak perlu dihaluskan gulanya gak papa ya
      2. cincang pakai pisau tajam atau proses sebentar di food pro atau chopper, kalaau mau blender tekan pulse saja beberapa kali supaya hasilnya berupa cacahan kasar
      3. tidak bermerk, saya pakai kiloan saja hehhehe

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...