06 Desember 2013

Sup Tuna dengan Wortel, Buncis dan Kentang



Beberapa minggu yang lalu saat kaki saya hampir memasuki gerbang rumah, tiba-tiba sebuah Pajero berhenti tepat di samping saya. Pemiliknya yang masih duduk di belakang kemudi kemudian menyapa saya dari jendela yang terbuka, "Baru pulang ya Mba"? Ah saya mengenalinya sebagai tetangga sebelah yang baru saja menempati rumah tersebut sekitar tiga bulan yang lalu. Tidak ingin berbasa-basi lebih lanjut saya hanya mengangguk, menebar sedikit senyum dan langsung masuk ke dalam rumah. Di lingkungan ini para tetangga jarang sekali saling mengenal, apalagi para pendatang seperti saya yang sehari-harinya bekerja di kantor.  Baru saja sekitar lima menit saya di dalam rumah terdengar gerbang di depan digedor dan suara teriakan memanggil, "Mba! Mba"! tatkala saya longok dari jendela, saya melihat samar bayangan tetangga sebelah berdiri di depan gerbang. Aduh! Mau apalagi sih cowok ini! Gerutu saya sedikit kesal. Terus terang tetangga sebelah ini terlalu ramah untuk ukuran orang asing bagi saya, beberapa kali ketika saya sedang menyapu halaman, pria ini sering kali menongolkan kepalanya dari pagar di samping rumah dan menyapa lebay membuat saya merasa tidak nyaman. 



"Ya Mas, ada perlu apa ya"? Tanya saya cepat ketika gerbang telah terbuka. "Hm, begini Mba, kita ini kan tetanggaan jadi nggak ada salahnya kan kalau kita saling mengenal", katanya sambil mendorong pintu, saya pun terpaksa mundur beberapa langkah ke belakang. Di bawah tatapan saya yang speechless si tetangga super ramah ini kemudian melenggang ke halaman dan melongok-longok ke seantero halaman rumah. "Mas-nya ini perlu apa ya"? Tanya saya lagi dan mulai merasa tidak nyaman, menurut saya tingkahnya sudah termasuk kategori kurang ajar. "Kita ini kan sering pergi keluar kota Mba, jadi sebagai tetangga sekali-sekali tolong dong Mba rumah kita dilihat-lihat. Ya bantuin jagain juga". What?! Tak mungkin mengutuk-ngutuk di depan cowok tengil ini saya pun hanya bisa teriak-teriak di dalam hati, "Dipikir satpam apa ya"?! Sambil melebarkan tangan dengan gaya mempersilahkan pergi saya pun berkata, "Wah sorry ya Mas, saya sendiri juga butuh satpam buat rumah saya", pintu pun saya tutup tepat di depan mukanya. Baru kali ini ada tetangga menyebalkan seperti ini, walau kalau dipikir-pikir baru kali ini jugalah saya bertegur sapa dengan tetangga selama lima tahun menempati rumah Pete. ^_^


Kejadian di atas hanya intermezo singkat peristiwa beberapa minggu yang lalu, walau telah lama berlalu namun masih teringat kuat di dalam memori saya. Lucunya setelah kejadian itu tetangga baru ini masih tetap nekat menongolkan kepalanya dan ber-hai ria dari balik pagar ketika saya sibuk membersihkan halaman. Okeh kembali ke sup yang kali ini saya posting. Makanan berkuah memang paling afdol untuk menemani musim hujan kali ini, apalagi jika di dalamnya telah lengkap dengan semua zat gizi yang dibutuhkan. Sayur, ikan dan kentang yang dimasak dalam bumbu simple yang terasa fresh dan gurih. Sengaja saya menambahkan bubuk kunyit ke dalamnya untuk memberikan warna segar di sup dan rasa yang sedikit unik. 

Tahukah anda bahwa kita disarankan untuk mengkonsumsi kunyit secara rutin? Nah menurut beberapa literatur, kunyit atau turmeric atau Curcuma longa mengandung pigmen berwarna oranye yang bernama curcumin yang dikenal sangat ampuh sebagai anti peradangan. Jika dibandingkan dengan obat anti peradangan lainnya maka curcumin jauh lebih aman karena tidak ada efek samping yang ditimbulkan walau dikonsumsi dalam jumlah yang banyak. Selain itu curcumin juga berperan sebagai antioksidan dimana pigmen ini berperan untuk menekan pertumbuhan sel kanker. Di masyarakat kita sendiri, kunyit sudah lama dimanfaatkan untuk mengobati sakit perut, diare dan sebagai penambah nafsu makan. Selain manfaat itu semua, kunyit juga mampu mengobati masalah hati, ginjal, penyakit bronkitis, infeksi di paru-paru dan masih banyak lagi. Dengan manfaat yang luar biasa banyaknya, tidak ada salahnya untuk mulai menambahkan kunyit baik segar maupun bubuk ke dalam masakan yang kita buat di rumah.

Nah berikut resep sup tuna plus aneka sayuran yang super mudah dibuat, simple namun terasa maknyus dengan tambahan sedikit kunyit bubuk di dalamnya. 


Sup Tuna dengan Wortel, Buncis dan Kentang
Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk porsi  

Tertarik dengan resep sup lainnya? Silahkan cek link di bawah ini: 
Sup Krim Ayam Jagung
Sup Seafood & Sayuran: Lezat, Sehat, Bergizi! 
Sup Ayam dengan Jagung Manis, Wortel, Kacang Polong & Jamur Merang 

 Bahan:
- 200 gram ikan tuna, potong dadu 2 x 2 cm + 1/4 sendok teh merica bubuk + 1/2 sendok teh garam
- 2 batang wortel, kupas dan potong dadu
- 2 buah batang seledri besar, potong sepanjang 1 cm atau 10 buah buncis, potong sepanjang 2 cm
- 2 buah kentang, kupas dan potong dadu
- 2 batang daun bawang, rajang kasar
- 500 - 700 ml air

Bumbu:
- 1 buah bawang bombay ukuran sedang, cincang kasar
- 4 siung bawang putih, cincang halus
- 1/2 sendok teh kunyit bubuk
- 1/2 sendok teh merica bubuk
- 1 sendok makan saus tiram
- 2 sendok makan kecap ikan
- 1 1/2 sendok teh garam 
- 2 sendok makan minyak untuk menumis

Cara membuat:


Siapkan tuna, taburi dengan 1/4 sendok teh merica dan 1/2 sendok teh garam, lumuri permukaan tuna dan diamkan 15 menit, tidak perlu dibilas.

Siapkan panci tahan panas,  panaskan 2 sendok makan minyak. Tuangkan tuna yang telah dilumuri bumbu ke dalam minyak panas, aduk dan masak hingga permukaannya kecoklatan. 

Masukkan bawang bombay dan bawang putih ke dalam tumisan tuna dan tumis  hingga harum dan transparan. Masukkan kunyit bubuk, aduk dan tumis hingga harum dan berubah warna menjadi sedikit gelap. Masukkan saus tiram, aduk sebentar.

Masukkan semua sayuran ke dalam masakan, aduk-aduk hingga rata. Tambahkan kecap ikan, merica, dan garam, aduk rata. Tuangkan air dan masak dengan api kecil hingga semua bahan menjadi matang dan empuk. 


Masukkan daun bawang, aduk sebentar hingga daun bawang layu. Cicipi rasanya dan sup siap dihidangkan. Yummy!

Sources:
WebMD - Turmeric: Uses, Side Effects, Interactions and Dosing
WHFoods - Turmeric   




31 komentar:

  1. heummm....enak nih,ada yg sger2....^^

    BalasHapus
  2. Wah yummy banget nih kelihatannya, jadi pengen buru buru coba dirumah hehe,by the way ikannya bisa diganti dengan ikan lain gak ya? Well soalnya orang rumah kurang familiar sama si tuna jadi ya gitu hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ikannya bisa diganti jenis apa saja, tidak harus tuna kok: kakap, tongkol, kembung, baiknya jenis ikan laut ya. silahkan dicoba, mantep dimusim hujan plus cabe rawit hhehehhe

      Hapus
  3. "Horre..ada yang baru", kira2 begitulah mba' ekspresi saya setiap kali membuka blog nya mba' ada resep yang baru.., hehe.. Kaya'nya kegiatan wajib sebelum tidur mlm baca blog ini, biar besok bs ancang2 masak apa, hehe..Sangat membantu sekali..
    -natassa-

    BalasHapus
    Balasan
    1. waduh Mba Natassa, saya jadi merasa berdosa akhir2 ini jarang posting, mood lagi jelek dan semangat drop wakakkak, plus program diet, jadi setiap hari makannya salad dan jus, tapi saya usahakan untuk tetap update. Thanks ya Mba ^_^

      Hapus
  4. Wahaaha ciyee mbak, pengen pdkt kali itu tetangga barunya :p

    BalasHapus
  5. Hehe.....Kirain ada hubungan antara resep ini ama si tetangga....

    BalasHapus
  6. Mba,aku pnah masak tuna,aku sup juga. Tp kenapa tunanya jd liat ya, alias alot bin kinyil2 kaya daging..

    BalasHapus
    Balasan
    1. yep, terlalu lama dimasak memang tuna jadi keras ya.

      Hapus
  7. halo mbak endang, mo tanya kalo tunanya diganti ikan lain enak ga yah? misal kyk ikan patin gitu...tks

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba, sebaiknya pakai ikan jenis laut ya kaya kakap, tongkol, kembung, salem, kalau ikan tawar keknya terasa amis dan kurang afdol ya

      Hapus
  8. Mba, g punyakecap ikan. Gnti kecap biasa gpp?

    BalasHapus
    Balasan
    1. skip saja, kecap ikan dan kecap biasa beda sekali rasanya ya.

      Hapus
  9. salam kenal dari malaysia...blog kamu sangat menarik dgn berbagai resepi yg enak...follow kamu ya..:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam kenal juga ya Mba, silahkan kalau mau difollow, thanks ya ^_^

      Hapus
  10. mbak...msh diet ya? sudah kuduga...coz aq liat2 koq agak lama updatenya, nie aq jga mulai diet lo mbk, jd saranku posting aja aneka jus or smoothie salad ato apalah yg penting makanan sehat tp tetep enak n praktis khas JTT...oke mbak? btw aq jga membiasakan sarapan oat, tlg bagi resep enak makan oat donk, lama2 kalo iman lg turun, eneg jga khan makan oat terus, hehe...
    oke deh mbk moga saranku bsa dtrima ....makasih
    -dilla-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Dilla, thanks sarannya, saya masih diet tapi bukan itu yang menjadi penyebab tidak update. akhir2 ini memang sibuk sekali dan tidak mood untuk update blog hehhehe.

      Hapus
  11. Mba Endang, kalo ga punya bubuk kunyit ganti kunyit segar bisa? Takarannya seberapa yaa.? Makasi sblm nya.. Salam - Lili

    BalasHapus
  12. Pagiii mba...resep ini dh sy eksekusi td malam dg sedikit modif (maaf yaa mba,krn sy jg hoby modif spt mba..hehehe..kdg2 ujung2nya ancur g jd)..resep ini sy modif dg ikan nya d ganti ikan tenggiri,sy tambahkan cabe rawit iris n cabe keriting llu buncisnya sy ganti dg kol...huaduuhhh rasanya yummy mbaa...ada pedas2 nya n ada wangi kol dikit jd unik dh..kbetulan d rumah trbiasa dg chinas food,nah resep yg ini d anggap agak unik tp slruuppp habiss sma suami sy...makasii yaa mba ats resep2 nya yg semuanya mantaafff euii...sy dh byk praktekin resep mba,sdgkan brownies kukusnya dh dpt repeat order...makasii yaa mba...joice, dili

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pagi juga Mba Joice, thanks sharingya ya Mba. Waah saya juga suka banget menambahkan cabai rawit di sup, jadi tambah mantap. Actually sup ini fleksibel kok untuk dimodif sayuran dan isinya, jadi bisa kembali ke selera masing2 dan ketersediaan bahan di kulkas.

      Hapus
  13. makasih resep sup tunanya mbak... buat krucils oye kyknya. kalo dibilang masak tuna kelamaan jd alot, trus brp lama baiknya mbak? pdhl juga, sy masak 1x sehari utk krucil2 sy..
    BTW, sy kepo bgt dg kelanjutan kisah kasih dg tetangga mbak Endang.hihi...
    Itu ciri2 org naksir gitu mbak. Caper dg cara nyebelin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Titi, yep tuna dimasak kelamaan memang alot hiiks, tapi tuna memang teksturnya keras yaa wakkak. Untuk waktu keknya 3 - 5 menit sejak tuna diceburkan di air mendidih, saya jga sering kelamaan dan alot.

      hahhhha, tetangga itu sudah nggak ada lama, dia cuman nyewa di sebelah dan skrg sudah pindah.

      Hapus
  14. Mba Endang ini saya lagi ya, selfy ^^' rencananya saya mau buat, ini baru pertama kali nyoba ikan tuna dan kebetulan bahan2nya lainnya ada semua di kulkas ^^ oiya, di resep memang ga ada gula ya? Terus ini total waktu masaknya kira2 brp menit? Td saya baca dikomen klo kelamaan masak tuna bisa alot.. Tp sup mba Endang ini ga alot kan ya? Makasih jawabannya ya mba..
    ~Selfy~

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Selfy, nggak pakai gula ya mba, kalau mau tambah silahkan ya. Tuna masuk ketika kuah mendidih, rebus sekitar 5 menit saja kalau potongannya gak gede ya

      Hapus
  15. kalau gak pakai kecap ikan gmna mba?

    BalasHapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...