11 September 2014

Ayam Panggang Kecap Nan Spicy



Memiliki seekor ayam yang membeku di freezer lebih dari 1 bulan lamanya membuat saya akhirnya harus berpikir ekstra, makanan seperti apa yang akan saya buat darinya. Teringat membelinya waktu itu gara-gara menonton tayangan ayam Hainan di internet membuat air liur ini menetes membayangkan nasi ayam Hainan yang pernah saya santap saat ke Malaka, Malaysia beberapa tahun yang lalu.  Potongan ayam yang lembut, juicy dengan aroma yang sedap - sama sekali tidak ada aroma ayam di masakan tersebut - sangat mantap bersanding dengan saus jahe dan bawang putih yang menjadi pelengkapnya. Jujur, makanan tersebut merupakan nasi ayam Hainan terlezat yang pernah saya santap. 

Kembali ke seonggok ayam di freezer. Sebelum saya masukkan ke freezer maka ayam telah saya bersihkan dan gosok permukaannya dengan garam plus air jeruk nipis hingga kinclong. Namun seperti biasa terkadang nafsu besar saya ketika hendak memasak suatu masakan tiba-tiba bisa sirna saat perhatian teralihkan dengan kegiatan lainnya. Ujung-ujungnya ayam pun hanya masuk ke dalam kulkas hingga minggu lalu akhirnya saya keluarkan juga dari sana. Tampaknya sudah tiba waktunya bagi si ayam untuk berakhir di dalam perut saya. ^_^ 


Ayam masak garam dan bawang putih atau spicy chicken a la Fiesta? Dua jenis makanan tersebut bersliweran di dalam kepala saya. Ayam masak garam dan bawang putih yang sering saya santap di Imperial Kitchen cukup lezat rasanya dan membuat saya penasaran untuk membuatnya sendiri di rumah. Sejujurnya masakan tersebut bisa dibilang sederhana, hanya potongan ayam fillet berbalur tepung yang digoreng kering, permukaan ayam lantas di taburkan tumisan kering yang terbuat dari bawang putih dan cabai yang terasa asin dan gurih. Hmm lantas bagaimana dengan spicy chicken a la Fiesta? Potongan ayam yang berasa manis gurih ini sedap sebagai camilan teman menonton TV. Sebenarnya masakan ini mirip dengan spicy chicken wings yang pernah saya tampilkan di JTT dan tidak ada yang terlalu istimewa dengan masakan tersebut kecuali bahwa saya bisa menjadikannya snack yang mantap.

Namun melihat seekor ayam utuh yang terlihat cantik dalam kesederhanaannya membuat saya enggan juga untuk memotong-motongnya. Akhirnya saya pun berputar haluan dan memutuskan untuk membiarkannya dalam kondisi utuh. Jadilah ayam panggang kecap yang kali ini saya bagi ke anda. ^_^


Membuat ayam panggang sebenarnya tidak terlalu sulit. Dulu ketika saya masih kecil, setiap kali ada acara kenduri atau selamatan di rumah Mbah, maka menu utama yang wajib kudu ada adalah ayam panggang. Kami semua menyebutnya dengan nama ayam ingkung. Ayam yang digunakan haruslah ayam kampung, biasanya satu atau due ekor ayam yang dipelihara oleh nenek saya di halaman belakang akan dieksekusi untuk acara ini. Ayam kampung terkenal alot dagingnya terutama jika menggunakan ayam jago tua, karena itu biasanya nenek saya akan merebus si ayam hingga lama dalam gelimangan bumbu kuning yang beraroma sedap. Air kaldu bekas rebusan ayam ini lantas digunakan untuk mempergurih aneka masakan seperti mie goreng, sambal goreng kentang dan gulai tahu. 

Saya tidak pernah tertarik untuk mengetahui bumbu dasar yang digunakan untuk merebus ayam ingkung saat itu, namun Ibu saya yang selalu terlibat dalam proses masak memasak tentu hafal di luar kepala rumusannya. Hingga saat ini beliau masih menggunakan resep dari nenek saya tersebut untuk membuat ayam ingkung di rumah. Jadi resep itulah yang saya gunakan untuk merebus ayam dalam postingan kali ini. Resep aslinya menggunakan santan untuk merebus namun saya skip bahan tersebut. Namun jika anda hendak menambahkan santan maka sekitar 200 ml bisa anda masukkan ke dalam air rebusan ayam untuk memberikan rasa yang lebih gurih.


Biasanya setelah ayam ingkung empuk direbus kemudian dipanggang sebentar di atas bara panas hingga permukaanya kering. Ayam kemudian disantap bersama nasi uduk dan aneka pelengkap menu kenduri lainnya yang alamak banyaknya. Berhubung modal saya hanyalah ayam dan nasi, serta segunung rasa malas - kalau harus membuat sambal goreng sebagai pelengkapnya! -  maka saya pun mengoleskan saus pedas yang terbuat dari kecap manis, cabai dan bumbu sisa merebus ayam. Ayam lantas saya panggang di dalam oven hingga permukaannya menjadi kering. Ternyata keputusan saya sama sekali tidak salah, selain membuat tampilan ayam menjadi lebih wah juga cita rasanya menjadi lebih nendang. Plus satu hal lagi, saya tidak perlu membuat sambal untuk menemaninya karena ayam panggang kecap nan spicy ini sudah terasa pedas


Bagian tersulit dalam membuat ayam panggang ini adalah kala mengeluarkannya dari panci setelah ayam direbus. Proses perebusan yang lama membuat ayam menjadi lunak sehingga ketika hendak diangkat keluar panci dan dipindahkan ke loyang maka risiko bagian ayam terlepas dari engselnya pun mengancam. Agar bentuknya tetap utuh cantik maka saran saya keluarkan ayam dari panci menggunakan kedua jemari tangan anda, untuk itu anda harus membiarkan ayam hingga dingin di dalam panci. Cara lainnya adalah keluarkan ayam menggunakan sebuah piring kecil yang muat masuk ke dalam panci dan pas dengan ukuran ayam. Letakkan piring dengan posisi permukaan piring menyentuh ayam, kemudian tekan piring dengan tangan kiri dan balikkan panci dengan tangan kanan. Maka ayam akan berpindah dengan mulus ke piring, sekarang ayam cukup anda geserkan dari piring ke loyang pemanggang. Nah kegiatan ini tentu saja baru bisa anda lakukan jika air rebusan dalam panci sudah anda pindahkan seluruhnya ke wadah lainnya ya

Selebihnya membuat ayam panggang kecap ini sangat mudah. Berikut resep dan prosesnya ya.


Ayam Panggang Kecap Nan Spicy
Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk 1 ekor ayam panggang

Tertarik dengan masakan berbahan baku ayam lainnya? Silahkan klik link di bawah ini ya:
Ayam Ungkep Bumbu Kuning
Ayam Betutu a la Just Try & Taste
Yuk Membuat Ayam Kodok!   

Bahan:
- 1 ekor ayam potong

Bumbu dihaluskan untuk merebus ayam:
- 6 siung bawang putih
- 1/2 buah bawang bombay atau 5 siung bawang merah
- 1 sendok makan ketumbar bubuk
- 1 sendok teh kunyit bubuk atau 2 ruas jari kunyit segar
- 1/4 sendok teh merica bubuk
- 1/4 sendok teh jintan bubuk

Bumbu lainnya untuk merebus ayam:
- 5 lembar daun salam
- 4 lembar daun  jeruk purut
- 2 batang serai, ambil bagian putihnya saja dan pipihkan
- 3 ruas jari lengkuas, belah membujur tipis dan pipihkan
- 3 sendok makan kecap manis
- 1 sendok makan asam Jawa rendam dengan 5 sendok makan air panas
- 2 sendok teh garam
- 1 sendok makan gula jawa sisir
- 500 ml air

Bumbu untuk mengoles ayam, haluskan dengan blender:
- 2 butir cabai merah besar
- 4 butir cabai rawit merah (skip jika tidak ingin pedas)
- 5-7 sendok makan kecap
- 3 sendok makan minyak goreng
- 1/2 sendok teh garam
- bumbu sisa merebus ayam

Cara membuat: 


Siapkan ayam potong (ayam negeri), gosok permukaan kulit ayam dengan garam dapur yang kasar hingga permukaan ayam menjadi licin dan bersih. Belah bagian di tengah dada ayam dari bawah hingga ke bagian leher dan bentangkan ayam menjadi melebar. 

Gosok bagian dalam ayam dengan garam dan buang bagian di dalam rongga ayam yang berwarna kemerahan (paru-paru) dan sisa darah disana. Buang juga bagian lemak yang berlebihan di bagian bawah. Cuci ayam hingga bersih, lumuri permukaannya dengan air jeruk nipis, sisihkan.

Siapkan panci masukkan sekitar 500 ml air, bumbu halus dan semua bumbu untuk merebus ayam lainnya, aduk rata. Masukkan ayam ke dalam panci.  


Pastikan ayam terlumuri oleh air bumbu di panci, sendokkan air dan guyurkan ke permukaan ayam sehingga semua bagian ayam basah oleh air bumbu. Tutup panci dan rebus ayam perlahan dengan api kecil hingga empuk dan matang. 

Jika air habis sementara ayam belum empuk dan matang maka tambahkan air kembali sekitar 200 ml, balikkan ayam dan rebus hingga ayam matang dan air habis. 


Siapkan loyang untuk memanggang, alasi permukaannya dengan alumunium foil yang cukup lebar dan alasi kertas baking pada permukaan alumunium foil. Fungsi alumunium foil untuk mencegah loyang menjadi kotor terkena tetesan air ayam ketika ayam dipanggang.  Dan kertas baking untuk mencegah ayam lengket di permukaan alumunium foil.

Biarkan ayam agak dingin kemudian keluarkan ayam dari panci dan letakkan di permukaan loyang yang sudah disiapkan. Jika ayam terlalu lunak karena proses perebusan sehingga mudah hancur ketika diangkat dari dasar panci maka cara yang saya lakukan di bawah ini mungkin bisa anda contek.

Tuangkan semua sisa air merebus ayam ke wadah lainnya sehingga tidak ada air tersisa di panci. Letakkan sebuah piring kecil di permukaan ayam, bagian permukaan atas piring menutup permukaan ayam di panci. Balikkan panci berisi ayam menggunakan tangan kanan sementara tangan kiri anda menekan piring di panci sehingga ayam sekarang berpindah ke permukaan piring. Pindahkan ayam dari piring ke loyang dengan cara menggeser ayam ke permukaan loyang. 

Olesi permukaan ayam menggunakan kuas dengan bumbu pengoles ayam yang sudah kita haluskan dengan blender secara merata di permukaan ayam.


Panggang ayam selama 20 menit di oven dengan suhu 180'C hingga permukaannya menjadi kering dan bumbu tampak melekat dengan baik. Keluarkan dari oven dan siap disajikan. 

Ayam sedap disantap dengan nasi putih hangat. Super yummy!



52 komentar:

  1. enakkkkkk......*ngiler deh di jam-jam kritis gini (jam 15:00) wkwkwkwkwk....
    Makasi mba resep ayamnya. bsok sabtu mau dicoba. btw E-mail (5 sept'2014) saya tolong dibalas ya mba Endang yang cantik.
    -inge

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Inge, waah iya saya masih banyak pe-er bales email dan komentar di blog, tobat dah banyak banget hiiks. Moga suka dengan resepnyya yaaa

      Hapus
  2. Mba bisa ga manggangnya pake oven biasa (oven yang di bakar di atas kompor) ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa ya mba Ika, oven fungsinya untuk membuat permukaan ayam kering ya

      Hapus
  3. wah makin bulat tekad saya untuk membeli oven. Setelah beberapa kali 'menjelajah' blog mbak endang, mencoba dan merasakan resep2 mbak saya ingin level memasak saya makin hari makin meningkat ;p
    selama ini saya hanya bs menatap nanar ke layar dg liur dimulut setiap melihat aneka masakan yg di baking dg tanpa daya karena tidak py oven sehingga tdk bs mempraktekannya dirumah.
    Mau tanya, merk oven yg dipakai mbak endang apa ya? dan kertas baking itu spt apa? biasa beli dimana? (maaf mencecar mbak dg pertanyaan beruntun)..
    anyway terima kasih banyak telah menginspirasi saya dg resep2 masakanya yg mengugah selera dan mengugah iman setiap kali melihat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba, wakakkak, senang sekali level memasaknya makin meningkat. saya pakai oven listrik merk Sico, banyak merk oven baik listrik, gas atau tangkring di atas kompor, saya sendiri gak terlalu ahli di bidang ini heheh.

      kertas baking itu kertas utuk memanggang, biasanya dipakai sebagao alas loyang supaya kue gak lengket, jadi gak perlu oles2 mentega dan tepung di loyang

      untuk resep diatas kalau gak ada kertas baking pakai saja selembar daun pisang untuk mengalas.

      Hapus
  4. Waduh mba e...rajin bgt posting'a...smp binun mo bikin yg mn lg....tp sejauh ini smua sukses...dr ayam bacem,pizza,roti gulung coklat,brownies classic,brownies mba chanti,muffin,cake tape,cake kukus klapa pandan,es krim,opor ayam....apa lagi y?lupa...lupa...lupa...tp sy kok agak kecewa sm cake coklat ku2s y mba...ga bgtu nendang...hehehe...sy orang'a suka coba resep2 baru klo da brhasil y cari resep lain lg.....next time mo coba povitica,cinnamon bun sm hokaido milky toast...doakan sy smga brhasil y mba???????????sy pnya ank 3 kecil2,yg harus mnyediakan jajanan sehat drumah biar ga jajan dluar...mf mba kpanjangan...mksh bwt smua resp2'a...

    BalasHapus
    Balasan
    1. wakaak, saya jadi bingung nih, kalau saya gak posting lama saya dikumplin berat gak update. Kalau rajin juga kena kumplin heheheh, becanda....

      senang sekali resep2 JTT banyak yang sudah dicoba dan sukses yaa. Thanks sharingnya ya Mba,

      Hapus
  5. Mba saya sudah coba resep ini tuk makan siang kami ..alhamdulillah anak anak pada suka..ayamnya potong kecil kecil.tuk olesannya saya pake cabe kering yang di blender.kebetulan saya buat cabe kering..tapi saya pake oven tangkring..thanks sharingnya mba sangat membantu ..

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba hana, thanks sharingnya ya Mba, senang sekali krucil2 di rumah suka dengan ayam panggangnya. sukses selalu! ^_^

      Hapus
  6. Haloo Mba Endang,,,
    salam kenal ya mba.terima kasih udah sharing resep2 nya.terus terang saya makin suka masak jadinya.hehe
    anyway,mba endang udah nerbitin buku resepnya ya mba?kalau mau beli gimana ya mba?pengen punya,biar g nyatet2 lagi,hhihi
    makasih mba endang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Evi, salam kenal ya mba, thanks sharingnya yaa, senang sekali resepnya disuka. Yep, home cooking judul bukunya mba. Ada ditoko2 buku ya, sayangnya stock buku di saya sudah habis hiiksss. Thanks yaa

      Hapus
  7. Favorit ayam panggang mamaku nh mba..
    Ktnya uenak.. bs nambah mulu wkwkkw
    Maknyus lah.. klo udh mkn lupa sm timbangan, gaswat!

    Bella

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai Mba Bella, thanks yaaa, waahh ayam panggang ini memang bikin makan jadi buanyakkk hehhehe

      Hapus
  8. Wuaaaaah.... Ngiler, ngiler liat fotonya... Hihihi
    Sdh menjelajah resep2nya, kepingin banget nyobain bikin pdhl kl liat bahan2nya mudah.. Tp apa daya, msh ada krucil2 yg msh kecil jd kepengen coba ini itu harus tggu weekend biar krucils dijaga bapaknya... Hihihi
    Mudah2n bs nyobain weekend ini.. :D #egh kepanjangan, comment ga jelas.. Hihihi
    Oh ya mba kl ga punya oven, dipanggangnya bs pake teplon ga ditutup gtu??

    Mom's of deLdaF

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba, monggo dicoba resepnya ya, moga2 suka ya, Bisa panggang pakai teflon ya, gak perlu ditututp mba, proses pemanggangan hanya supaya permukaannya sedikit kering dan aromanya lebih sedap ya.

      Hapus
  9. mba mw nanya, klo cabenya di skip trus di bakar kyk bakar sate gitu, gak pk oven, jdnya mirip kyk ayam bakar kecap abang2 gak ya?
    dsni gak ada yg jual ayam bakar kecap mba :( ada jg jauh deket pasar gede.. klo lg ngiler pas malem2 trus ujan kan berabe menerjang ujan beserta petir2nya.. lebih aman bkin sendiri :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Bella, yep bisa kok, dan jadinya memang ayam bakar kecap ya. Tinggal bikin sambal terasi saja, maknyusss dahhhh laperrr

      Hapus
  10. iya mbak kemaren saya bikin satu ekor minus dadanya karena dada ayamnya saya bikin bakso dan resepnya pun dari mbak juga. bakso saya berakhir mental hehehehe suami sampai komen "tumben baksonya kenyal"
    oya mbak ijin print resepnya ya, buat buku pintar didapur soalnya suka ribet kl masak sambil buka tab takut kecemplung panci. belum lg kl tabnya dipakai jagoan saya buat main game suka ribet rebutannya....sekali lagi terima kasih ya mbak endang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba okvia, thanks sharingnya ya, silahkan di print resepnya untuk memudahkan proses memasak di dapur, senang bisa membantu ^_^

      Hapus
  11. hai mba endang... numpang tanya klo ungkep ayam kampung berapa lama ya sampai dagingnya empuk? saya sering ungkep ayam kampung hingga 3jam tapi koq dagingnya ga bisa empuk ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba feby, tergantung jenis ayamya, kalau ayam kampung muda yang ukurannya kecil biasanya gak lama merebusnya, kalau ayamnya tua dan jago ya memang lama yaaa

      Hapus
  12. asslkm.mbaa endang, aku tia...
    bahagia banget nemu blog ini...alhamdulillah sejauh ini resep2 nya anti gagal n galau hehehee...
    kebetulan td maksi aku masak ini..aseliii suami, keluarga kakakku yg lg week end disini lahap banget..ponkan yg susyeeeh maem aj tandas ngabisin nasinya..enak banget mi, boleh ni buka katering kata kakku :D
    pas memanggang sulungku asyik banget jilatin saus kecapnya..nenaaaakk katanya ( td panggangny pake arang)
    makasi ya mba resep2nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. walaikumsalam Mba Tia, salam kenal ya. Thanks sharingnya ya mba. senang sekali resepnya disuka ya

      wah pakai arang saya rasa akan memberikan aroma dan rasa yang jauh lebih sedap. jadi ngeces wakakak

      Hapus
  13. Ini menu buka dan sahur kemarin. . .
    Bikin makan jadi lahap hap hap. . .
    Makasih repenya yaa mbaaa. .:D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai Mba Risa, thanks ya sharingnya, ayam, kecap, dan pedas, kolaborasi yang bikin banyk makan hahhahah

      Hapus
  14. Mba Endang makasih banget udah mau berbagi resep-resepnya secara gratis di blog. Keren! sudah bersusah payah masak tapi tetep sempat berbagi memfoto dan menulis masakannya :D saya udah coba ayam panggang ini tapi dipanggang dengan teflon, walau masih berasa basah tapi enak banget. Mau coba untuk di panggang dalam oven listrik yg baru dibeli seminggu ini, ini manggangnya di bawah atau atas atau ditengah menggunakan api bawah atau atas atau atas bawah ya mba? maaf ya mba, baru belajar :) terimakasih banyak :) tiara

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo Mba Tiara, salam kenal dan thanks sharingnya ya, senang sekali resepnya disuka.

      saya dirumah juga pakai oven listrik, saya pakai rak paling bawah, api atas bawah. Biasanya di rak bawah saya tambahkan loyang lagi supaya gak terlalu panas ya.

      Hapus
  15. Halo mbak. Saya tadi nyoba bikin ayam panggang kecapnya. Dan rasanya enak! Ke depannya bakal dibuat lagi dengan resep ini kl lagi pengen makan ayam panggang.. Saya ijin mention blog dan resep mbak Endang ya di blog saya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo Mba, thanks sharingnya ya, senang sekali resepnya disuka ya. Silahkan di share di blognya ya

      Hapus
  16. Hi mbak endang...bru berani kasi comment skrg nih. Pdhl udah bnyk resep mbak endang yg aq cobain. Hehe...makasih buat sharing resepnya ya mbak....blog mbak jd favourite aq utk nyobain resep2 krn pas rasanya sama seleraku dan keluarga. Pdhl selama ini aq hampir ga pernah masak loh mbak, tp dgn resep2nya mbak endang jd berasa chef professional. Hehe...
    Kmrn2 dah nyobain bikin ikan pesmol, tongseng daging, ayam panggang kemiri, buncis schezuan dan hari ini nyobain bikin ayam panggang spicy ini yg hasilnya uenaaakkkk bgt. Dpt compliment dr suami dan keluarga. Horeeee.... ini lg nyobain resep brownies kukus pisang mbak endang yg katanya legendaris. Mudah2an berhasil ya mbak.
    Eh maap jd kepanjangan curhatnya. Hehe... makasih bnyk ya mbak....love ur blog soooo much!!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo Mba Fresty, thanks sharingnya ya, senang sekali resep JTT disuka. Moga sukses dengan brokus pisangnya juga yaa. Sukses selalu!

      Hapus
  17. Hai mbak endang, kebayang enaknya nih resep mbak..br mau coba weekend ini sih, oiya klo utk olesannya aku tambahin madu bisa gak ya mbak? Enaknya setengah2 dg kecapnya atw gmn? Makasih mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba, bisa pakai madu ya, setengah2 saja sama kecap supaya gak terlalu manis ya. monggo silahkan dicoba, moga suka ya

      Hapus
  18. Hi Mb Endang, aku pingin tanya mengenai bumbu yang di pakai di masakan ini dan masakan entoq ala Indramayu yg menngunakan lengkuas n kemiri, bisa di skip gak y ato ada alternative penggantinya? Aku tinggal di irlandia n susah banget dpt beli jenis bumbu tu. Aku pingin bnget nyoba resep masakan mb...kangen mskan indonesia...thanks mb..ditgu blsannya y...Sachi

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo Mba, skip saja ya kedua bumbu itu, tidak akan terlalu berpengaruh banyak ya. Tetap enak tanpa keduanya, atau ganti saja kemirinya dengan beberapa butir walnut/almond/cashew nut, supaya ada sedikit rasa nutty di masakan.

      Hapus
  19. Hai mb, sy pemula pake oven listrik. Ini baking nya pake api atas bawah seperti brownies klasik ato api atas aja?

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau oven listrik saya selalu pakai api atas bawah ya mba, kecuali kalau pakai oven gas saya pakai api bawah saja.

      Hapus
  20. Mba Endang memang top...saya sudah coba berbagai resep dari mba Endang, hasil memuaskan so saya hujan pujian dari suami. Terima kasih banyak mba Endang yang murah hati mau berbagi resep memasak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks ya mba sharingnya, senang resepnya disuka, sukses ya

      Hapus
  21. Mbak Endang, hari ini saya nyoba resep ini. 2 hari yg lalu nyoba resep ayam bacem dari jtt juga. Dan dua2nya berakhir sukses mengoyang lidah mbak :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai mba Rima, thanks ya sharingnya, senang resepnya disuka, sukses yaa

      Hapus
  22. Mbak saya sudah eksekusi resepnya. Enak banget pas selera saya yang suka cita rasa manis dan pedas. Masakannya sukses saat disuguhkan kepada Mamah saat berkunjung ke rumah. Bangga banget saat Mamah yang jago masak bilang masakan saya enak. Contekan saya, Mbak Endang suhu masak yang oke sih...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi Bunda Ghania, thanks sharingnya yaa, senang resepnya disuka. Haaa, cita rasa kita sama yaa, manis pedas hehehheh. Sukses selalu

      Hapus
  23. halo mbaaa...

    aku barusan bikin ini, setelah aku ungkep aku bagi 2, bumbu sisa rebusannya juga, separo buat anak-anak, separo buat papanya. yg buay anak-anak tanpa cabe.. wiiih mantap banget mbaa..biasanya ayam panggang kecap yang aku beli rasanya hanya dominan manis kecap aja...tapi ini bener2 komplit rasanya, manisnya enngak eneg, gurih juga, pedesnya cocok gini drpd yg pake smbel trasi sgala tu..pokoknya makasih byk mbaa. resepnya ga pernah nyesel buat dicoba, selalu sebanding ama capeknya..sukses trs ya mba!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mb Dhia, thanks ya Mba sharingnya, senang resepnya disuka yaa. sukses!

      Hapus
  24. Hallo Mbak Endang, kalo ayam utuhnya saya ganti ayam fillet gitu bisa ga ya mbak? Masih jiper buat ngolah ayam utuh soalnya mbak, bau anyirnya itu suka bikin mual (maklum lagi hamil tp ngiler liat resep ini hehe). Makasih ya mbak.
    Asta

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Asta, basicnya bs pakai ayam bentuk potongan apapun ya. Bagusnya ayam yang sudah dipotong2 seperti bagian paha, sayap atau dada yang msh ada tulangnya ya. Tapi pakai fillet pun oke ya

      Hapus
  25. Berkali2 coba buat dan tetep terpesona sama rasanya yg enaaak bgt

    BalasHapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...