Pages

04 Februari 2015

Martabak Terang Bulan


Martabak, merupakan makanan andalan di kantor saya untuk dibagi-bagikan manakala seseorang sedang merayakan suatu kesuksesan atau hari yang dianggap spesial. Harganya terjangkau dan porsinya pun banyak karena bisa disajikan dalam potongan-potongan yang kecil. Alasan lainnya adalah kebetulan ada satu warung martabak yang cukup ngetop di belakang kantor yang bisa memberikan jasa delivery order. Dengan personil kantor yang cukup banyak dan rata-rata doyan makan, maka makanan 'ringan' ini mantap sebagai pengganjal perut kala hari mulai menjelang sore. 

Martabak telur tentu saja selalu menjadi favorit. Ketika box pembungkus dibuka maka belasan tangan pun langsung terulur menyerbu. Sebagian bahkan membawa box makan siang yang telah kosong atau penutup kotak martabak yang lebar, sehingga beberapa potong bisa diamankan untuk dimakan di meja masing-masing. Martabak manis alias si terang bulan biasanya akan dilirik ketika versi telurnya sudah ludes dan hanya menyisakan semangkuk saus coklat dan acarnya saja. Tidak memakan waktu hingga tiga puluh menit lamanya maka berkotak-kotak makanan tersebut, akan lenyap dari atas meja. ^_^


Membuat martabak telur sendiri memang menjadi impian, namun hingga kini saya masih terkendala dengan proses melebarkan adonan kulitnya. Beberapa kali percobaan selalu berakhir gagal sehingga saya lebih sering membelinya di luar. Ini berbeda dengan martabak manis yang jauh lebih mudah untuk dicoba. Kendala utama untuk menghasilkan martabak manis bak abang penjual martabak di tepi jalan adalah teksturnya yang kurang bersarang dan kurang lembut. Beberapa menyarankan untuk mendiamkan adonan hingga lama atau menjemurnya di bawah sinar matahari agar adonan mampu mengembang dan membentuk gelembung. Beberapa menyarankan menggunakan ragi instan dan yang lain mengatakan baking soda atau baking powder akan menghasilkan adonan bersarang yang diinginkan. Nah dari semua pendapat tersebut,  saya lantas berusaha mengkombinasikannya dan mencobanya pada minggu lalu. Hasilnya martabak bersarang dengan baik dan teksturnya pun sangat lembut, tak kalah dengan martabak a la jalanan.^_^


Tekstur bersarang pada martabak disebabkan karena gelembung udara yang terdapat di dalam adonan terlepas kala adonan dipanggang dan meninggalkan lorong memanjang. Semakin banyak gelembung udara maka akan semakin banyak lorong atau sarang yang terbentuk sehingga menghasilkan tekstur martabak yang khas. Untuk menghasilkan banyak gelembung maka diperlukan bahan pengembang. Nah di Martabak a la Chanti yang pernah saya posting sebelumnya saya hanya menggunakan ragi instan saja, dan untuk membuat martabak bisa  bersarang dengan baik maka adonan pun perlu dijemur selama beberapa saat.

Kendala di proses ini adalah susahnya mendapatkan sinar matahari kala cuaca mendung seperti yang melanda Jakarta akhir-akhir ini, belum lagi saya harus berperang dengan semut-semut nakal yang menyerbu. Jadi pada percobaan martabak manis kali ini saya pun menggunakan cara lainnya, ragi instan tetap saya gunakan karena saya memerlukan gelembung gas hasil fermentasi ragi di dalam adonan plus saya tambahkan dengan baking powder double acting untuk membuat adonan naik tanpa proses penjemuran. Selain penambahan baking powder maka saya pun menggunakan margarine cair untuk membuat terksturnya menjadi lembut. Hasilnya martabak ini pun menjadi 'sip markusip'! ^_^

Martabak Manis a la Chanti


Adonannya sangat mudah dibuat, cukup aduk semua bahan menjadi satu, dan diamkan disuhu ruang hingga terbentuk banyak gelembung dan lubang kala adonan disibak. Jika di dapur saya maka memerlukan waktu sekitar 2 jam-an untuk menciptakan kondisi adonan yang diimpikan, tapi saran saya jangan berpatokan pada waktu namun perhatikan perubahan yang terjadi pada adonan. Karena suhu dapur sangat mempengaruhi cepat lambatnya gelembung terbentuk. Semakin panas dapur anda maka akan semakin aktif ragi bekerja menghasilkan gas.

Bagaimana jika sudah berjam-jam adonan saya diamkan tapi gelembung tidak juga terbentuk? Nah anda mungkin harus segera mengecek keaktifan ragi atau baking powder yang digunakan. Untuk mengecek ragi apakah masih aktif atau tidak maka anda bisa mencampur setengah sendok teh ragi dengan satu sendok makan gula pasir dan satu sendok makan tepung terigu, tambahkan sekitar lima puluh mililiter air, dan aduk rata. Adonan ini didiamkan selama 30 menit. Jika tampak banyak gelembung busa bermunculan di permukaan adonan dan harum ragi tercium maka ragi masih aktif bekerja, tetapi jika tidak ada reaksi apapun yang terjadi maka sebaiknya anda harus membeli ragi yang baru. Satu hal yang harus anda ingat, ragi instan di dalam kemasan yang sudah terbuka harus disimpan di dalam wadah tersegel rapat di dalam kulkas. Menyimpannya dalam kondisi terbuka, terkena udara luar dan tidak di dalam kulkas akan membuat ragi menjadi tidak aktif lagi.  


Adonan martabak manis yang sudah mengembang ini lantas siap untuk anda panggang di atas kompor. Anda bisa menggunakan cetakan martabak seperti yang saya pergunakan, atau penggorengan teflon yang cekung. Jangan lupa olesi panggangan dengan margarine sebelum adonan dimasukkan dan panggang dengan api kecil hingga matang, tandanya seluruh permukaan martabak akan mengeras dan berubah warna menjadi kuning gelap. Martabak yang sudah matang siap dioleskan margarine di permukaannya dengan menggunakan kuas, kemudian taburi dengan topping apapun yang menjadi kesukaan anda. Saya sendiri menggunakan parutan coklat DCC, keju dan susu kental manis. Rasanya mantap dengan tekstur empuk yang masih tetap bertahan hingga keesokan harinya. 

Nah jika anda mengikuti resep dan instruksi yang saya berikan di bawah dengan seksama, maka saya yakin membuat martabak terang bulan bukanlah pekerjaan yang sulit lagi. Berikut proses dan resepnya ya.


Martabak Terang Bulan
Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk 10 buah martabak terang bulan dengan diameter + 10 cm

Tertarik dengan resep kue tradisional lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Kue Apam Abu-Abu Kembang Telang
Serabi Pandan Kuah Kinca
Es Pisang Ijo

Bahan:
- 400 ml santan dengan kekentalan sedang (Santan bisa diganti dengan susu cair)
- 1/2 sendok teh garam
- 1/2  sendok teh ragi instan, pastikan aktif dan cek masa kedaluarsanya
- 220 - 250  gram tepung terigu serba guna/protein sedang
- 1/2 sendok teh baking powder double acting, pastikan aktif dan cek masa kedaluarsanya 
- 3 sendok makan gula pasir.
- 2 butir telur, kocok lepas
- 2 sendok makan margarine/mentega dicairkan

Topping:
- coklat messes atau DCC parut
- susu kental manis coklat
- keju parut


Cara membuat:


Siapkan panci kecil, masukkan santan/susu cair dan garam. Masak dengan api kecil sambil terus diaduk-aduk agar santan tidak mendidih dan pecah. Jika santan sudah terasa hangat, angkat dari kompor. Cek suhu santan dengan memasukkan ujung jari telunjuk ke dalamnya, jika terasa nyaman maka santan sudah pas suhunya. Jika terlalu panas, diamkan sebentar hingga hangat. Santan yang terlalu panas akan membuat ragi menjadi mati.

Siapkan mangkuk, masukkan tepung terigu dan baking powder dengan cara diayak, kemudian tambahkan ragi instan, aduk rata. Tuangkan santan hangat ke dalam campuran tepung, aduk cepat dengan sendok/spatula balon atau alat apapun untuk mengaduk hingga adonan menjadi smooth tidak terdapat gumpalan.


Masukan gula pasir dan telur, aduk rata dan tambahkan margarine cair, aduk hingga rata. Tutup mangkuk dengan kain atau plastic wrap, diamkan selama minimal 2 jam atau hingga tampak adonan membentuk gelembung-gelembung gas yang banyak di permukaannya. Kala adonan disibak maka tampak seperti bersarang.


Siapkan cetakan martabak, olesi permukaannya dengan margarine. Panaskan hingga benar-benar panas menggunakan api kecil saja. Tuangkan adonan martabak ke cetakan. Untuk memudahkan menuang anda bisa menggunakan gelas ukur yang memiliki ujung kerucut sehingga adonan tidak belepotan kemana-mana. Tuangkan adonan hingga hampir penuh dan sisakan sedikit jarak di permukaan cetakan. Panggang dengan api kecil hingga tampak gelembung bermunculan di permukaan martabak.


Martabak dianggap matang jika seluruh permukaannya telah mengeras dan warnanya berubah menjadi kuning gelap, bagian dasarnya menjadi kecoklatan. Congkel dengan sendok atau alat pencongkel khusus, kemudian letakkan di wadah lainnya, selagi masih panas olesi dengan margarine, taburi coklat parut/meses dan keju parut. Super yummy!



66 komentar:

  1. selamat mbak endang akhirnya berhasil juga bikin terang bulan, ini percobaan yg ke berapa ya hehehe.... ikut nyontek resepnya mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo Mba Sasi, wakakak, iya nih percobaan berkali2 hehhehe. Tapi yang ini bagus hasilmya dan enak hehehe

      Hapus
  2. aku belom pernah nyoba martabak terang bulan mba.... huhu d bogor kayaknya ga ada yg jual ;A;

    BalasHapus
  3. kali ini takut mau nyoba resepnya.. udah berkali2 bkin terang bulan tp gatot maning..
    yg bikin takut itu bkn gagalnya, tp hasil gagalnya mau dikemanain.. wakakkaka
    kan gak mungkin bikin seiprit, sedikit2nya jg jadinya gak mungkin sdikit.. mau dibawa kemana~ wkwkwk
    ujung2nya tong sampah, gak tega buang makanan hiks.. :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba bella, resep yang ini gampang banget kok dan pasti berhasil kalau diikuti dengan baik instruksinya heheh

      Hapus
    2. hmm.. bisa pk teflon yg uk. 18 gak mba?
      klo bisa, 1 resep ini jdnya 1 loyang apa lebih? yg gatot2 dlu sih jadinya bs smpe 3 loyang.. mknya trauma wkwkwk malu gatot mulu..

      Hapus
    3. bisa ya mba, mungkin 2 atau 3 loyang jadinya yam tergantung ketebalan yng diinginkan saja ya

      Hapus
  4. mb.Endang izin copas ya hehehe, kalau pake cetakan kue (serabi) bisa ga ya, toh tetep cekung cetakan tersebut..... makasih, HEra

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba hera, bisa pakai cetakan serabi ya mba. silahkan dicontek resepnya mba

      Hapus
  5. Udah pernah coba Bikin Martabak manis waktu itu Tapi gagal karena ga ngembang... Ternyata harus lama toh ya ngediemin adonannya .. Saya waktu itu cuma 1 jam , dan ga pake baking powder yg double acting><

    BalasHapus
    Balasan
    1. yep mba hanny, didiamkan sekitar 2 - 3 jam, sampai busa gelembung banyak banget. plus BP double acting lebih mantap

      Hapus
  6. Hai....,mbak ,,,,sekedar sharing aja ,,,martabak tnp ragi instant keqnya lbh enak loh,mbak ,,,lebih kenyal,legit,,kl pakai ragi keqnya trll empuk jadinya teksturnya keq bolu..spy sarangnya banyak dan bagus,,,setiap loyangnya ditambahkan 1/4 sdt soda kue,,diaduk cpt dan dituangkan lgsg,,tp penambahan soda hrs pas mau dipanggang aja,,,krn katanya soda akan bereaksi lbh bagus pd saat bbrp menit stlh dicmprkan.lain kali sy tls resepnya kalo mbak mau mencobanya.tq.

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba amei, thanks sharingnya ya, wah saya rasa infonya sangat berguna buat teman2 lainnya. Next time saya akan coba tipsnya mba. thanks yaa

      Hapus
  7. Assalamualaikum mbk endang... Mbak saya udah coba resep yg ini dan mak nyuss banget rasanya, malah lebih siiip dr yg dijual abang2 di pinggir jalan... klu adonannya sisa bisa disimpan di kulkas kah?,,, biasanya saya buatnya sore2 dan misalnya adonan bisa disimpan sampai pagi kan lumayan tinggal panggang bentar trus bisa buat bekal anak sekolah, maklumlah klu pagi suka ribet jd mau cari yg praktis2 biar bisa hemat waktu juga, trims mbk endang resepnya menginspirasi banget

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Yuni, thanks sharingnya ya mba, senang resepnya disuka dan sukses dicoba. Saya belum pernah coba tapi kayanya bs disimpan di kulkas. Masukkan saya ke wadah tertutup rapat ya mba, dan hanya simpan semalam saja ya. sukses selalu ya

      Hapus
  8. wah hampir sama, nih kemariin juga baru utak-atik resep martabak, dan pake hampir 10 telur untuk adonannya, jadinya mengembang, lumayan bagus, meski gag pake pan martabak yg hitam itu mbak. lumayan berhasil. dan hasil utak-atiknya juga inspirasi dari salah satu resepnya mbak. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo Mas Henry, thanks sharingnya ya, memang ini adonan kudu dikutak katik supaya bs maksimal ditengah keterbatasan alat wakakka, thanks yaa

      Hapus
  9. Wiihhh kereenn jadi pingin cobaaaaa jugaakk... Selama ini nyoba resep terang bulan manis masih gagal terus... Jadinya bantat martabak manisnya... Salam kenal ya mba dan ditunggu BWnyaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam kenal mba prima, silahkan dicoba ya mba resepnya, moga sukses dan suka yaaa

      Hapus
  10. Mbak, saya mau tanya kalo bikinnya pake wajan telfon bisa gak ya? Belum punya cetakan kaya punya mbak gitu, penget banget coba buat :)

    Tata

    BalasHapus
  11. mb ak nyoba pk wajan teflon n brhasil. 1 day pngen nyiasatin spy bs ready bwt sarapan, jd malamny ak bkin adonan trs lngsung msukin k kulkas. eh bsok pginy mlah adonan jd ngembang... n terpisah antara air n trigu. krn mekso... sy aduk lg n nyoba manggang..eh hsilny jd ky bubur... any idea mb? big thanks y!

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba, waah saya bingung juga mesti diapain adonanya ya, kayanya over fermentasi ya. Mungkin next time, jangan masukkan baking powder dulu, jadi pakai ragi saja, simpan kulkas, baru ktika akan dipanggang tambahkan BP double acting. Saya nggak punya ide mau diapain adonanya. Mungkin tambah tepung plus sedikit BP ya.

      Hapus
  12. Siang mbak...klu buat mix nya adonan cuma pakai sendok aja bisa ngembang mbak??apa harus pakai mixer??

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba danny, nggak ya bisa pakai sendok aja nyampur adonannya ya

      Hapus
  13. Aku udh coba buat 3x mba. Santan diganti susu. Anak2 suka bgt. Thanks Mba
    From monika

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba monika, thanks sharingnya ya mba. senang sekali resepnya sukses dicoba

      Hapus
  14. Hai mba endang, ini sudah ke 4 x nya sy bikin martabak manis, yg pertama gagal, yg kedua berhasil. Ehhh yg ketiga gagal lg
    Alhamdulillah yg ke 4 ini step2nya persis diatas dan berhasil..
    Cuma adonanya ga sy jemur atau didiamkan lama
    Tp sy taruh diatas mejikom, ga begitu lama sudah mengembang dan waktu di eksekusi bisa bersarang cantik ♡♥

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba Aisyah, waah mantap, memang martabak manis suka bikin penasaran ya, kalau belum sukses belum berhenti dicoba hehehe

      thanks sharingnya yaa, senang sekali resepnya berhasil dicoba dan disuka. sukses selalu!

      Hapus
  15. Hai mbak Endang, thanks buat resep-resep nya saya bisa berkreasi makanan untuk anak saya, mbak mau tanya untuk BP apakah bisa jika menggunakan yang biasa ( bukan yang double acting ) ? thanks... - Berlin -

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo Mba Berlin, salam kenal ya, thanks sudah menyukai resep2 JTT. Yep bs pakai single acting atau baking soda ya, selama BP single acting kualitasnya baik dan bs mengembang sih oke2 saja, pengalaman saya selalu gagal pakai single acting.

      Hapus
  16. Balasan
    1. kalau hanya BP kurang maksimal mba, tapi banyak yang sarankan pakai baking soda pada saat akan dipanggang

      Hapus
  17. Mbak endang ..kalau pake susu ,susunya juga diangetin sampe mendidih dulu kah ?
    Thanks mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Ria, susu dipanaskan saja sampai hangat ya tidak perlu sampai mendidih, kondisi hangat membuat ragi cepat bekerja

      Hapus
  18. Tadi, di pagi buta :D bikin martabak versi yang ini, hanya saja saya hanya mendiamkan adonan selama satu jam karena keburu kerja hehehehe. . .

    Keknya emang harus beli cetakan martabak nih mba, pake teflon adonan pertama dan kedua kok dasarnya gak mau mulus, giliran adonan ketiga yang hanya tinggal sebesar pancake, baru mulus wkwkwkwk. . .

    yang ini dan yang a la Mba Chanti sama-sama enak mba. . yummy heheh :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. wakakak Mba Risa, kayanya lagi penasaran sama martabak manis ya?? Ini kue terus terang dulu membuat saya gila, bolak balik cba dan berkali2 gagal hahahha. Jadi tetap semangat yaaaa, sukses!

      Hapus
  19. Hai mbak endang slm kenal..kalo saya pke pan bisa ya klo bisa pke tutupan pan nya..coz pengen bikin yg besar biar puas..dan klo pake baking soda yg biasa bisa jg kan..dunggu jwbnnya..makasih..

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Aisyah, salam kenal ya, bisa pakai pan biasa ya mba, dan sebaiknya ditutup ketika dipanggang ya supaya bs naik dengan baik adonannya.

      diresep ini sya pakai ragi dan baking powder double acting, saya belum pernah coba pakai baking soda, asalkan aktif saya rasa bs ya, yang penting adonan harus ditunggu sampai benar2 berbusa2 baru dipanggang

      Hapus
  20. Gagal terang bulanku Mba :'( Sebelum dimasak, udah kayak sarang dan ada gelembung-gelembungnya. Tapi setelah dimasak, sarangnya ga nampak Mba. Ga kayak punyanya Abang penjual terang bulan. Apa karena aku terlalu lama ngediamin adonannya ya? Mba Endang langsung masak adonannya segera setelah muncul gelembung-gelembung itu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa terlalu lama, atau justru kurang lama hehhehe, yang jelas adonan didiamkan bukan hanya sampai bergelembung2 tapi ketika adonan disibak dengan spatula tampak bersarang didalamnya. Ada yang kasih saran tambah baking soda ketika adonan akan dituang ke cetakan mba,

      Hapus
  21. Mba saya coba resepnya dan berhasil. Adonan saya bikin malem dan saya taruh kulkas (saya tutup rapat) pagi2 tanpa ada tambahan bahan apapun saya buat di teflon alhamdulillah hasilnya berongga dan empuk. Makasih ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Yusda, thanks sharingnya ya, senang resepnya disuka ya.

      Hapus
  22. Hi mba endang, saya suka sekali dengan blogny dan udah banyak banget resep yang dicoba �� Untuk martabak, alhamdulillah saya sudah sering coba dan berhasil. Saya pakai resep yang sangat mirip dgn resep ini (bedanya saya pakai susu cair tidak dihangatkan) tapi saya hanya diamkan 30 menit. Sudah banyak kok gelembungnya walau ga sampai berjam2 didamkan. Dan hasilnya nyarang banget. Memang tekstur martabak manis dengan ragi tidak mirip seperti punya abang2, dgn ragi rasanya lebih empuk seperti setengah martabak setengah bolu. Saya masih penasaran dgn resep yg tanpa ragi (ini banyak org yg gagal wakakak) spt ala abang2..teksturnya kenyal agak mirip bika ambon yah..

    BalasHapus
  23. Mba Endang... Lapor... Habis eksekusi resep ini dan sukses hehehe... Karena ga ada ragi, akhirnya ragi diganti baking powder (bukan double acting) yang ditambahkan sebelum dipanggang. Mak nyuss... Anak-anak suka, emak bahagiaa hehehe...
    Terimakasih resep2 nya mba, semoga semakin sukses, Aamiin

    BalasHapus
  24. Salam kenal mbak endang saya aime shaela dari jember ini pertamakalinya saya buat martabak manis yang enak gini and sukses and rasanya gak kalah dariyang dijual ma toko toko besar malah lebih mantap terimakasih buat resepnya ya mbak and sukses selalu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam kenal Mba Aime, thanks sharingnya ya, senang resep martabaknya disuka. ^_^

      Hapus
  25. Salam kenal mba ... klo pake banking soda bsa ga y mba πŸ˜‰

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam kenal juga mba, bs tapi akan lebih bersarang jika tambah baking powder double acting

      Hapus
  26. 400ml santan/susunya bisa gak diganti air putih/susu bubuk yang dilarutkan air aja mbak?

    BalasHapus
  27. Mba endang tadi aku eksekusi martabak terang bulan pake resep mba endang. Hasilnya mantap sekali, menul2 bersarang empuk, udah dingin juga tetap sedap. Cuma karena dapur panas banget cepet ngembang ndak sampe 15 udah mumbul mau tumpah mba adonanku haha. Anakku yg batita aja suka,sukses selalu ya mba endang. Tetap jadi inspirasi, luvluv.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thanks Mba Sarach sharingnya ya, senang resepnya disuka, yep mengembangkan adonan tergantung suhu dapur, makin hangat makin cepat naik ya

      Hapus
  28. halo Mbak Endang..
    hari ini pertama kalinya saya coba bikin martabak manis, pakai resep ini dan sukses banget..
    saya pikir akan gagal karena tidak muncul gelembung2 di permukaan adonan, tapi setelah adonan disibak, whooahh.. gelembung2 langsung bermunculan..
    terima kasih ya Mbak Endang sudah berbaik hati berbagi resep2.. ����

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Iffa, thanks sharingnya yaa, senang resep martabaknya disuka. Yep memang kadang tdk terlihat dr luar, tapi didalam sudah bersarang banyak, karena itu harus disibak heheheh. thanks yaa

      Hapus
  29. Hallo bak endang lho pkai ragi adonan terletak agak lm jd rasanya menjadi asam kenap ya mbk

    BalasHapus
    Balasan
    1. adonan beragi kalau kelamaan di fermentasi memang jadi asam, jangan over fermentasi di suhu ruang. kalau mau agak lama masuk kulkas mba

      Hapus
  30. Mba Endang mau tanya nih '
    Kalo misalnya adonan didiamkan semalaman bisa gak ya kira2 ??
    Dewi -

    BalasHapus
  31. Mbak.. baca blog nya itu langsung bikin semangat masak deh. Soalnya selama ini berasa kalau masak itu bakat2an.. tapi Mbak yg jago masak pun , sering gagal & tetep semangat yaa nyoba.. hihi.. berarti yg terutama adlh semangat & terus mencoba.. lama2 aku mgkin bisa jadi jago masak juga... kaliii yaa mbaak.. *ngarep.. hihi. Sukses terus ya mbak Endang.. terima kasih banyak resep & cerita2 nya. Menarik banget. Anggi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Anggi, masak itu urusan jam terbang hehhehe, makin sering dicoba, dan diperbaiki tekniknya maka skill akan makin mahir. Saya nggak percaya memasak itu bakat2an mba wakakak, yang penting ada passion, suka kutak katik dan suka uji coba resep.

      Hapus
  32. Mbaaa, aku bikin ini sukses dehh! Untungnya TBK deket rumah ada BPDA. Teksturnya kaya campuran bolu dan martabak manis yaa mbaa, empuk dan bersarang. Dimakan dingin pun tetap empuk. Makasih resepnya, mbaa❤ Emanglah resepnya Mba Endang ini foolproof!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mba endang apa kbrnya? Udah lama ga komen nih.. mba endang klo mw buat topingnya pake ketan hitam kelapa itu gmn yaa resepnya? Ketannya brp gram n direbusnya pke campuran apa aja.. bingung ak tuh mba.. blh minta ilmunya mba endang yang baik hatiiiπŸ™πŸ™πŸ™

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^