09 Februari 2015

Yang Hangat di Musim Hujan - Wedang Ronde



Hari ini perjalanan menuju ke kantor merupakan perjuangan yang sangat berat. Sejak malam hingga pagi hari hujan terus mengguyur Jakarta mulai dari rintik gerimis yang mengundang untuk tetap mendekam di atas kasur hingga hujan deras yang membuat saya lari terbirit-birit mencari tempat berteduh setelah dirasa payung kecil yang saya pergunakan tidak bisa lagi menahan curahan hujan yang deras. Sebenarnya dalam hati, sejak bangun tidur dan menemukan bahwa cuaca di luar sangatlah tidak bersahabat,  saya telah berniat untuk mengambil cuti satu hari dan menikmati cuaca yang sendu ini di rumah sambil berkutat di dapur mengutak-atik satu atau dua resep baru. Namun teringat dengan rencana cuti di minggu depan membuat saya  melupakan keinginan tersebut dan bersiap juga untuk berangkat ke kantor. Nah penyesalan datang kemudian, tatkala harus berjuang mendapatkan taksi di bawah hujan deras dan perjalanan ke kantor yang ditempuh jauh lebih lama karena jalan Sudirman yang luar biasa macet. Ah seandainya saya tetap mengikuti suara hati, betapa nyamannya hari ini dilalui di rumah. ^_^


Kalau berbicara tentang hujan dan cuaca yang sejuk maka biasanya tidak jauh dari makanan atau minuman yang menghangatkan tubuh. Nah salah satu camilan sekaligus minuman hangat nan lezat yang telah ada sejak jaman simbah kita dulu adalah wedang ronde. Jika anda mengira bahwa makanan tradisional ini merupakan sajian khas asli Indonesia maka anda salah. Wedang ronde sebenarnya merupakan makanan tradisional China yang kemudian diadaptasikan ke dalam kuliner Jawa. Dalam kuliner China, wedang ronde (atau biasa disebut dengan ronde) memiliki nama asli tangyuan yang artinya bulatan dumpling di dalam sup.

Makanan ini terbuat dari tepung ketan yang diberi air dan dibentuk menjadi bulatan besar atau kecil, terkadang diberi isi, namun seringkali tangyuan tampil polos. Bola-bola tepung ketan ini lantas direbus hingga matang dan disantap bersama kuahnya yang manis. Di kuliner China, tangyuan bisa hadir dalam dua versi yaitu versi manis dan versi asin/gurih. Tangyuan yang manis mirip seperti ronde yang biasa kita temukan sehari-hari sedangkan tangyuan asin/gurih berupa bulatan adonan ketan yang diisi dengan cincangan daging atau jamur dan dimasak dalam kuah seperti sup. Dalam tradisi China, tangyuan umumnya dikonsumsi saat festival Lampion atau festival Dongzhi atau pada saat perkumpulan keluarga diadakan, misalnya saat pesta pernikahan.


Wedang ronde sendiri berasal dari kata dalam bahasa Jawa, wedang yang artinya minuman yang hangat dan ronde yaitu bulatan adonan tepung ketan yang direbus. Biasanya bola-bola ronde ini diisi dengan aneka isian seperti kacang tanah tumbuk atau irisan gula merah.  Ketika ronde digigit maka kenyalnya ketan akan berpadu dengan isi yang manis dan gurih serta kuah jahe yang hangat,  mampu memberikan sensasi nendang yang membuat ketagihan. Kuah ronde biasanya terbuat dari rebusan ekstrak jahe, dan aneka rempah-rempah lainnya seperti kayu manis, cengkeh dan daun pandan serta pemanis dari gula batu dan gula merah. Karena minuman plus camilan ini bertujuan untuk menghangatkan tubuh maka porsi jahe diberikan agak banyak ke dalam kuahnya, kala diseruput maka jahe akan memberikan sensasi hangat di tenggorokan. 

Biasanya wedang ronde juga dilengkapi dengan aneka pernak-pernik lainnya supaya tampilannya tidak plain. Pelengkap ini tentunya optional dan jenisnya dikembalikan ke selera anda masing-masing. Umumnya terdiri atas kacang tanah goreng, nata de coco, leci kalengan, potongan agar-agar atau jelly, dan roti kering yang dipotong dadu. 


Kembali ke wedang ronde yang saya tampilkan kali ini. Makanan ini saya buat kala berlibur ke rumah kakak saya, Wulan, di Batam pada saat tahun baru kemarin. Kali ini giliran kakak ipar saya, Mas Moko, yang mengundang rekan-rekannya yang bekerja di rumah sakit untuk turut serta merayakan tahun baru bersama. Karena masing-masing tamu telah membawa makanan dalam jumlah banyak untuk dimakan beramai-ramai maka kakak saya pun hanya mempersiapkan makanan ringan yang nyaman disantap kala malam nan dingin sambil menunggu tahun berganti. Wedang ronde sepertinya ide yang pas. 

Ketika saya menginjakkan kaki ke rumah Wulan, maka kakak saya ternyata telah mempersiapkan berbungkus-bungkus tepung ketan, kacang tanah kupas, roti tawar, dan selai kacang. "Kita buat yang gampang-gampang saja Ndang, wedang ronde kan cuman tinggal aduk dan rebus saja," ujar Wulan sambil membuka handphone-nya mencari resep wedang ronde yang nendang di internet. Teringat dengan satu resep klepon mantap yang pernah saya eksekusi sebelumya membuat saya tak rela jika kami membuat ronde dari resep yang lain. "Jangan pakai resep itu, ada resep klepon yang enak banget dan mantap juga buat ronde. Kita pakai air daun suji dan pandan supaya lebih harum aromanya," saran saya. Kakak saya kemudian menyerahkan semua urusan membuat ronde itu ke saya.

Klepon 


Semua bahan lantas saya masukkan ke dalam mangkuk besar dan aduk hingga menjadi adonan yang bisa dipulung. Wulan kemudian sibuk menggelendingkan adonan yang telah diisi dengan kacang tanah tumbuk bercampur peanut jam. Sampai disini semua berjalan smooth dan ronde yang kami hasilkan pun tampak licin dengan besar yang seragam. Untuk urusan kerapian dan ketelatenan maka saya akui, Wulan memang jagonya. Keanehan mulai terjadi ketika ronde yang direbus tak kunjung muncul ke permukaan air yang mendidih. "Wah aneh nih, kok rondenya nggak mengapung ya? Padahal udah lama direbusnya," komentar saya sambil mengaduk-aduk ronde yang tetap tenggelam dengan sukses di dasar panci. "Belum kali, ayo bikin saja lagi adonan batch kedua. Ini masih kurang banyak rondenya," instruksi Wulan membuat saya membuka kembali bungkusan tepung, kali ini iseng-iseng saya mengecek tulisan yang tertera di pembungkusnya. Tepung beras. Saya pun memelototkan mata lebar-lebar sambil melincinkan permukaan plastik di meja. Tepung beras? Tanpa embel-embel ketan di belakangnya


"Waduh kita salah menggunakan tepung"! Teriak saya sekencang-kencangnya. Kakak saya langsung menghentikan pekerjaan menggelindingkan adonan dan menatap saya dengan tampang terkejut. "Ini tepung beras semua"! Dan saya pun langsung ngakak dengan keras kala Wulan mulai mengomel-ngomel tak karuan dan meratapi adonan segunung di depan hidungnya yang masih menunggu giliran untuk di permak. "Dasar itu penjual di pasar, padahal tadi sudah dikasih tahu tepung ketan loh kok dikasihnya tepung beras. Mana aku nggak pakai ngecek lagi. Trus mau diapain ini adonan yang masih banyak ini"? Tanya kakak saya sedikit putus asa. Akhirnya bulatan ronde dari tepung beras yang telah direbus masuk ke keranjang sampah, sedangkan sisa adonan yang belum dipulung saya permak menjadi bubur sumsum pandan dengan kuah kinca durian yang yummy. Nah karena enggan harus berburu durian di luar, maka kakak saya lantas mengambil buah harum itu dari isi pie durian yang selalu disediakannya di freezer. ^_^


Sedangkan untuk wedang ronde, kami pun akhirnya membuat ulang adonan ronde dari tepung ketan yang benar, tentu saja setelah Lek No, asisten rumah tangga Wulan membelinya di toko yang tak jauh dari komplek rumah. Kali ini bola-bola ronde berakhir mantap, mengapung, kenyal dan sedap rasanya. Di malam tahun baru itu kami pun menyediakan wedang ronde, dan bubur sumsum yang sukses diserbu oleh tamu-tamu yang hadir.

Berikut resep dan prosesnya ya.


Wedang Ronde 
Resep diadaptasikan dari buku 500 Resep Kue & Masakan Koleksi Kursus Masak Ny. Liem yang Paling Diminati oleh Chendawati - Klepon

Untuk 4 porsi

Tertarik dengan resep tradisional lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Yuk Kita Buat Tape Ketan!
Martabak Terang Bulan
Kue Apam Abu-Abu Kembang Telang 

Bahan ekstrak pandan:
- 5 lembar daun pandan
- 10 lembar daun suji
- 200 ml air 

Bahan adonan ronde:
- 250 gram tepung ketan putih, pastikan kualitasnya baik supaya tidak apak
- 100 ml air daun pandan, jika tidak menggunakan air pandan maka ganti dengan santan dengan volume sama
- 100 ml santan kental hangat
- 2 sendok teh pasta pandan (optional)
- 2 sendok makan minyak  sayur
- 1 sendok teh garam


Bahan isi ronde:
- 3 sendok makan selai kacang tanah
- 150 gram kacang tanah kupas, goreng dan blender hingga halus
- 100 gram gula pasir
- 1 sendok makan maizena

Bahan kuah:
- 50 - 100 gram jahe, tergantung seberapa kuat rasa jahe yang diinginkan
- 200 gram gula pasir
- 50 gram gula merah/gula Jawa, sisir halus
- 2 lembar daun pandan, simpulkan
- 1/4 sendok teh garam
- 1 liter air 

Pelengkap ronde:
- kacang tanah goreng secukupnya
- nata de coco (optional)
- roti tawar kering yang dipotong dadu
- buah leci kalengan (optional)

Cara membuat:
Membuat isi ronde 


Siapkan pan anti lengket, masukkan semua bahan isi, aduk dan masak hingga menggumpal tetapi tidak lembek. Jika adonan terasa lembek dan susah dipulung, tambahkan kacang tanah tumbuk dan aduk hingga rata. Angkat dari kompor.


Bulatkan segumpal kecil bahan isi ronde, besarnya tergantung dengan besar ronde yang akan anda buat. Sisihkan.

Membuat adonan ronde


Masukkan semua bahan adonan ronde kecuali tepung ketan ke dalam mangkuk atau gelas ukur besar seperti yang saya pakai. Aduk hingga rata. 

Siapkan mangkuk, masukkan tepung ketan dan tuangkan campuran air pandan ke permukaan tepung ketan, aduk dan kemudian uleni dengan jemari tangan hingga padat dan tidak lengket di tangan. Adonan tidak lengket dan sangat luwes untuk dipulung. 

Ambil satu bongkah kecil adonan, pipihkah di telapak tangan, isi dengan adonan isi di tengah-tengah adonan, bulatkan dan gelindingkan di telapak tangan hingga smooth. Letakkan di piring. Lakukan hingga semua adonan habis.


Siapkan panci, isi air agak banyak dan rebus hingga mendidih. Masukkan bulatan ronde dan rebus hingga ronde mengapung. Biarkan selama 1 menit dan angkat dengan serokan kawat. Masukkan ronde rebus ke dalam air es agar dingin, mengeras dan tidak lengket. Diamkan ronde dalam air es selama 5 menit, angkat dengan saringan kawat dan letakkan di wadah tupperware. 

Lakukan hingga semua adonan ronde habis.

Membuat kuah ronde


Siapkan jahe, cuci bersih dan jangan kupas kulitnya. Bakar jahe di permukaan kompor, bisa menggunakan pemanggang ikan seperti yang saya lakukan atau tusuk jahe dengan garpu dan bakar di atas kompor hingga kulitnya hitam terbakar. 

Kupas kulit jahe hingga bersih, potong-potong menjadi ukuran kecil. Masukkan ke gelas blender, tambahkan 50 ml air  dan blender hingga halus. Air berfungsi untuk membantu mata pisau di blender mampu bergerak dengan baik.

Note: membakar jahe berfungsi untuk menghilangkan rasa pahit pada jahe dan membuatnya lebih harum.


Tammbahkan sekitar 200 ml air ke ekstrak jahe ini. Aduk dan remas agar sari jahe keluar, kemudian saring airnya.

Siapkan panci, masukkan semua bahan kuah ronde kecuali ekstrak jahe. Rebus hingga mendidih. Masukkan ekstrak jahe sedikit-sedikit sampai tercapai rasa hangat jahe yang diinginkan. Jika porsi jahe masih kurang maka anda bisa membuat ekstrak jahe yang baru dengan cara seperti di atas.

Rebus kuah hingga mendidih, jika kurang manis tambahkan gula pasir.


Siapkan mangkuk, tata semua bahan ronde kecuali kacang tanah dan roti tawar kering. Siram dengan kuahnya dan taburkan roti dan kacang tanah di permukaannya. Santap selagi panas. Yummy!

Catatan:
Untuk membuat roti tawar kering, anda bisa memanggang roti tawar di oven dengan suhu 170'C  hingga keras dan crunchy. Kemudian potong dadu. 

Sources:
Wikipedia - Tangyuan (food)
Wikipedia Indonesia - Ronde (makanan)





31 komentar:

  1. Wah cocok bgt ni cuaca gini mkn yg anget2, btw mba itu ekstrak pandan kita bikinnya 200ml , trus di pakainya cuma 100ml & kalau ga ada air pandan (ekstrak) di ganti santan 200ml? Mba salah ketik ato emang cuma pakai 100ml air pandan?
    oiya itu kalo daun sujinya di ganti pandan semua bisa ga mba? Jdnya brp lmbar daun pandannya kalo pake pandan semua?
    Mohon infonya, makasi ya mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba soraya, nggak salah ya mba, memang untuk membuat blender mau berputar airnya harus lebih banyak, dan sebagian air meresap ke daun jadi ketika daun diperas airnya gak akan equal 200 ml lagi. tapi kalau tetap mau pakai 100 ml juga silahkan ya.

      bs ganti pandan semua mba, jumlah lembar tergantung selera, kalau mau hijau dan aromanya nendang pakai yang banyak sd 10 lembar

      Hapus
  2. Halo mba Endang,

    Pernah bikin cireng kah? makanan ringan khas Jawa barat yang sekarang lagi cukup populer dengan bumbu rujaknya.
    Saya lagi ngidam pengen cireng bumbu rujak, tapi pengen bikin sendiri yang rasanya nampol. Mba Endang ada resep dan cara bikinnya ?

    Makasih Mbaa :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba, yep saya pernah bikin cireng beberapa kali, tapi menurut saya yang mantap pakai resep cilok di bawah ini.

      http://www.justtryandtaste.com/2014/09/cilok-dengan-sambal-pecel-atau-sambal.html

      tinggal goreng saja mba

      Hapus
    2. Waah, makasih ya Mbaa,
      nanti dicoba

      Hapus
  3. Saya lagi cari resep iniiii...ternyata pas kebetulan mbak endang posting, terima kasih resepnya ya mbak :)

    BalasHapus
  4. Kalo pernah nanya sm yg jualan wedang ronde, maksud 'ronde' itu Loro Onde... Jadi 'onde' ato si klepon isi kacangnya itu harus ada Loro alias dua biji. Hehehe tapi kalo diliat sih hampir rata2 yg jualan pst kasih onde nya yah pakemnya dua biji. Hehehe.

    Salam kenal mba Endang. Sukses terus. ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam kenal mba Ridha, wah makasih atas infonya ya, terus terang saya tidak tahu kata ronde dari mana, tapi memang benar sih setiap penjual hanya kasih 2 saja rondenya hehhehe

      Hapus
  5. aaah wedang ronde kesukaankuu..pas bangeet d dekat rumahku susah nyarinyaa
    makasih mbak endaang..liburan besok mau langsung coba :*

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba uthie, sippp silahkan diicoba ya mba, moga sukses yaa

      Hapus
  6. Mbaa, saya tunggu resep bubur sumsumnya ^_^

    BalasHapus
  7. Maaf mbak endang....kalau isiannya gak pake selai Kacang....komposisinya jd gimana ya mbak Buat isiannya....soalnya klo di skip jadi gak lengket menyatu....makasih ya mbak...
    -Mahirah-

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai Mba Mahirah, kacangnya diblender halus dan dimasak dengan gula pasir, akan menyatu kok mba.

      Hapus
  8. Halo mba endang salam kenal ya mba..
    Saya mau tanya mba sewaktu blender kacang tanahnya agar blender mau jalan biasa diberikan air atau bgmn ya mba? Soalnya kl sy cb pernah blender kacang saja blendernya tidak mau jalan..terima kasih banyak mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai Mb Yana, yep saya pakai blender Phillips biasa dengan gelas blender dry mill yang kecil untuk biji2an. Kuncinya jangn blender bnyk2, sedikit2 saja mba. Untuk resep ini dan sambal pecel sy tidak pernah pkai air ya.

      Hapus
  9. Mbak endang makasih resepnya..tp isinya sy ganti pake enting2 kacang yg sy hancurkan..soalnyabsy gak suka selai kacang..��

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Sienta, thanks sharingnya ya, senang resepnya disuka, sukses yaa

      Hapus
  10. mbak , resepnya saya eksekusi semalam,hohoo.... enak sekali,. hanya saja karena tidak punya selai kacang saya tidak pakai. waktu buat adonan isinya karena tidak bisa menyatu saya tambah sedikit air,. rasanya tetap enak enak enak -yuseva-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Yuseva, thanks sharingnya ya, senang resepnya berhasil dicoba, yep tanpa selai kacang jga tetap sedap ya.

      Hapus
  11. Saya mau tnya, saya br mulai jual ronde, krna ada sisa ronde, saya simpan ternyta mnjd keras...
    Bagaimana mengatasi agar sisa ronde tdk mnjd keras?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai mba Dewi, memag semau kue dr tepung yang direbus akan keras ketika sudah menginap apalagi masuk kulkas, saran saya ya rebus ulang mba. Saya tdk punya tips ya

      Hapus
  12. Hi mbak saya mau tanya klo ekstrak pandan nya diganti santan semua jd 300 ml ya, krn dibawahnya ada 100mk santan hangat...dan apakah santannya dimasak terlebih dahulu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. santan 200 ml mba, itu sudah total semua santan yang digunakan di resep. santan dimasak dulu mba.

      Hapus
  13. Hai Mba Endang, kalau pakai snatan instant itu takarannya sama 100ml jg mba? trus yg air pandannya itu kan diganti santan, itu santan cair braryi ya mba?

    BalasHapus
    Balasan
    1. cairannya 200 ml mba (air pandan + santan), santan kekentalan sedang, jadi terserah takaran santannya yang penting tidak encer sja.

      Hapus
  14. Hi mbak en dang.. Beberapa Ronde di jual berupa kulkas an bahkan ketika di masukkan freezer beberapa hari,. Ketika ronde Di panasi tidak pecah.. Mungkin ada tips ? Mkasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba, saya tidak pernah masukkan freezer, hanya chiller dan maksimal 1 minggu. saya tidak ada tipsnya ya

      Hapus
  15. Maaf mbak, kalo bola2 ronde yg dijual di gerobak2 itu kok mreka pada bisa ngambang ya, saya tiap buat kok tenggelam, gimana cara ngajarin mereka biar bisa berenang dan mengambang dipermukaan?

    BalasHapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...