17 April 2015

Pepes Ikan Nila dalam Satu Pot



Bagi si hobi masak seperti saya, bukan berarti hari-hari akan dilalui dengan selalu memasak makanan yang sophisticated. Memasak bagi saya bukan suatu kewajiban, melainkan karena saya sangat menyukai prosesnya, menikmati hasilnya dan mencicipinya di akhir sesi. Namun ada waktu-waktu tertentu ketika mood sedang begitu so bad, sehingga memikirkan hendak menghabiskan waktu di dapur selama 1 atau dua jam mampu membuat semangat saya terbang. Jika sudah seperti ini maka masakan super simple pasti akan terlintas di kepala, seperti err.... sambal tempe yang tak pernah membuat saya kehilangan selera makan. Atau tumis sambal ikan a la Ibu yang saya gemari tetapi sangat jarang saya eksekusi karena berbahaya bagi lingkar pinggang yang semakin melar. 

Saya suka masakan simple yang mudah dibuat dan rasanya pun sedap. Siapa yang tidak?! Hmm, bagaimana jika saya suka masakan ikan yang hanya dicemplungkan ke dalam satu pot saja dan direbus hingga matang? "Memang enak ya"? Anda mungkin mengajukan pertanyaan itu. Sebenarnya ada banyak sekali jenis masakan yang bisa dimasak dalam satu panci seperti ini namun jika berbicara tentang pepes maka umumnya si lezat ini dibungkus secara individu dengan menggunakan daun pisang dan dikukus. Nah, jika anda ingin pepes versi praktis dalam satu pot saja, super mudah dan rasanya pun tak kalah sedap dengan rekan original-nya maka resep pepes ikan nila kali ini bisa menjadi referensi di rumah untuk dicoba. Yuk!


Pepes ikan nila ini saya buat minggu lalu, kala saya menyadari betapa banyaknya ikan jenis ini dan ikan mas di freezer. Terus terang nila dan mas, bukanlah ikan favorit saya, karena dagingnya yang kurang gurih dan durinya yang banyak. Namun ketika beberapa kali ke pasar Blok A, saya menemukannya berukuran cukup besar, terlihat sangat segar sehingga dua atau tiga ekor pun masuk ke tas belanja. Seringkali yang terjadi adalah saya sendiri lupa bahwa saya memilikinya di freezer, sehingga lambat laun dua ekor pun berubah menjadi empat dan kemudian enam ekor ikan nila dan ikan mas mendekam disana tak tersentuh. 

Berbicara tentang ikan nila, menurut saya ikan ini paling sedap jika dibelah melebar dan dipentangkan hingga pipih dan digoreng hingga kering. Mengingatkan saya akan lauk favorit kala masih kuliah di Jogja. Salah satu warung makan di dekat tempat kos saya selalu menyajikannya dengan harga yang bersahabat bagi kantung mahasiswa low budget seperti saya. Ikan yang telah digoreng hingga kering ini bisa digasak hingga tulang dan kepalanya habis tak bersisa. Benar-benar lauk yang sangat mengerti akan kondisi saya waktu itu. ^_^


Namun membayangkan harus menggunakan minyak goreng dalam jumlah yang banyak, membuat saya berpikir ulang juga untuk membuatnya. Deep fried bukanlah metode yang saya sukai untuk dicoba di rumah karena minyak sisa menggoreng yang sering saya buang sesudah proses memasak usai. Tapi sepertinya pepes dengan bumbu dan rempah yang banyak merupakan pilihan yang bagus untuk mengolah ikan mas, dan walau mungkin pada ikan nila tampaknya bukan pilihan yang tepat. Siripnya yang kaku dan keras seakan menjadi ranjau di daging ikan yang lembut terkukus, sehingga harus ekstra hati-hati kala menyantapnya. 

Kendala membuat pepes, jika anda tinggal di perkotaan seperti saya, adalah daun pisang yang tidak selalu tersedia setiap waktu. Di kampung halaman saya di Paron, setiap kali hendak membuat makanan yang memerlukan daun pisang sebagai pembungkusnya, maka kami hanya perlu berjalan ke halaman belakang dan memanen berlembar-lembar daun pisang disana. Di Jakarta, tentu saja pasar tradisional selalu menyediakannya setiap hari jika anda pergi ke pasar di pagi hari. Biasanya ukuran daun pisang yang dijual sangat imut dan seringkali tidak utuh lembarannya.


Nah minggu lalu saat membuat pepes ini saya tidak memiliki selembar daun pisang pun di rumah Pete, namun bukan berarti hari itu,  saya dan Heni, asisten rumah saya, tidak bisa menyantap nasi hangat dengan pepes sebagai lauknya. Saya pun lantas mencemplungkan semua ikan berlumur bumbu bersama air di panci dan merebusnya hingga air di panci habis. Selama proses memasak, masakan sama sekali tidak diaduk, dan pepes saya masak secara perlahan dengan menggunakan api yang kecil. Hasilnya adalah pepes ikan nila super laziz yang rencananya sebagian akan saya bawa ke kantor sebagai bekal makan siang, namun apa daya, dalam dua hari pepes tersebut amblas, karena saya dan Heni berebutan menggasak sepanci besar pepes dengan rakusnya.^_^

Anda pasti berkata, "Yah, pepes ikan kan enaknya di wangi daun pisang yang membungkusnya". Yep anda benar. Saya sangat setuju sekali dengan pendapat itu, namun umumnya selalu ada kekurangan jika anda berusaha mencari short cut. Yang namanya versi praktis tentu saja tidak akan sesempurna versi aslinya.  Termasuk juga dalam resep kali ini. Nah agar wangi daun pisang sedikit tercium maka anda bisa mengalasi dasar panci dengan selembar daun (jika ada!) atau dalam kasus saya maka saya menggunakan lembaran daun lengkuas yang tumbuh subur di halaman rumah. Mengalasi panci dengan daun selain membuat masakan lebih harum juga mencegah ikan menjadi gosong karena langsung bersentuhan dengan dasar panci. Apakah anda seperti saya yang tidak suka dengan pepes yang nyemek-nyemek basah?  Karena alasan itulah maka masakan ini harus  direbus hingga airnya benar-benar habis, agar pepes menjadi kering. Selain daun pisang atau daun lengkuas seperti yang saya gunakan maka anda juga bisa menggunakan daun salam sebagai alas panci.


Bumbunya cukup banyak, namun umumnya pepes yang lezat memang menggunakan aneka rempah yang kuat. Saya suka aroma serai, lengkuas, daun salam dan daun jeruk di dalamnya, dan jika anda memiliki kemangi maka pepes ini akan menjadi dua kali lebih mantap. Sayangnya kemangi juga merupakan jenis daun aromatik yang jarang saya sediakan di kulkas karena mudah busuk jika disimpan dalam waktu lebih dari dua hari, jadi saya terpaksa skip penggunaanya di masakan. Selain rempah-rempah yang saya sebutkan tersebut, maka pepes juga akan menjadi 'jos gandos' dengan irisan belimbing wuluh (jika ada), tomat (hijau atau merah), cabai keriting hijau yang dipotong kasar, dan cabai rawit utuh.

Agar bumbu meresap dengan baik ke dalam serat daging ikan, dan membuat cita rasanya menjadi lebih spektakuler maka rebuslah pepes secara perlahan dengan menggunakan api kecil. Anda bisa memasaknya di dalam slow cooker, atau pressure cooker untuk membuat durinya menjadi lunak. Masak hingga air habis dan biarkan bumbu lezat kaya rempah itu menyatu dan melekat di permukaan ikan.  Percayalah bumbu yang menempel ini akan mampu membuat anda menyantap nasi hingga berbakul-bakul banyaknya. ^_^

Berikut resep dan prosesnya ya. 


Pepes Ikan Nila dalam Satu Pot
Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk 6 porsi

Tertarik resep ikan lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Otak-Otak Ikan
Tim Ikan dengan Sawi Asin
Sup Ikan Tongkol 

Bahan:
- 2 kg ikan nila/mas, sekitar 6 ekor (bisa menggunakan ikan jenis lainnya baik ikan laut atau air tawar)
- 1 buah jeruk nipis
- 2 sendok makan garam

Bumbu dihaluskan:
- 20 buah cabai merah keriting
- 8 siung bawang merah
- 6 siung bawang putih
- 1/2 sendok makan ketumbar, sangrai
- 5 butir kemiri, sangrai
- 2 ruas jari kunyit
- 2 ruas jari jahe
- 2 sendok teh terasi bakar
- 1 batang serai, ambil bagian putihnya saja

Bumbu lainnya:
- 15 buah cabai rawit utuh
- 5 buah belimbing wuluh, potong melintang setebal 1 cm (optional)
- 5 buah cabai hijau keriting, potong menjadi 2 bagian
- 2 buah tomat merah, rajang tipis
- 1 batang daun bawang, rajang halus
- 5 lembar daun salam, sobek kasar
- 3 lembar daun jeruk, sobek kasar
- 2 sendok makan air asam jawa, rendam dan remas-remas dengan 100 ml air panas
- 3 ruas jari lengkuas, iris tipis
- 2 ikat daun kemangi (optional), saya tidak pakai
- 2 1/2 sendok makan gula jawa, sisir
- 1 sendok makan garam
- 1 sendok teh merica putih bubuk
- air untuk merebus ikan

Bahan pelengkap lainnya:
- daun pisang/daun salam untuk mengalas panci, saya menggunakan daun lengkuas

Cara membuat:


Siapkan ikan, siangi sisik, dan buang insangnya. Lumuri permukaan badan dan rongga perutnya dengan air jeruk nipis dan garam. Diamkan selama 15 menit, cuci hingga bersih dan kesat. Potong ikan menjadi 2 bagian. Sisihkan.

Siapkan panci besar yang mampu menampung semua ikan, alasi dasar panci dengan daun lengkuas/daun pisang. Sisihkan. Siapkan mangkuk besar, masukkan semua bumbu halus dan bumbu lainnya, aduk rata. Cicipi rasanya, tambahkan gula dan garam untuk menyeimbangkan rasa. 


Ambil satu potongan ikan, jejalkan sebagian bumbu ke dalam rongga perutnya, lumuri permukaan ikan dengan bumbu dan tata di panci. Lakukan hingga semua ikan dan bumbu habis. 

Tuangkan air hingga permukaan ikan sedikit saja terendam. Jangan tuangkan air langsung di permukaan ikan, karena bumbu akan terguyur dan mengalir ke dasar panci. Tuangkan air di tepian panci dan air yang jatuh tidak langsung menyentuh ikan dan bumbu. Tutup panci, dan masak dengan api kecil hingga air habis dan pepes kering.

Note: 
*) Banyaknya air hingga permukaan ikan sedikit tenggelam saja, jangan terlalu banyak memberikan air karena pada saat dimasak dalam waktu lama ikan akan menyusut dan tenggelam ke dalam air.Terlalu banyak air akan membuat waktu memasak menjadi terlalu lama, cita rasa ikan akan menjadi berkurang.
*) Jangan mengaduk atau membalik-balikkan rebusan ikan selama dimasak. 
*) Jika anda hendak menggunakan panci tekanan tinggi (pressure cooker). Tata daun pisang di dasar panci, tata ikan dan bumbu, beri air. Masak dengan api besar hingga keluar suara desisan pertama dari panci, kecilkan api dan masak selama 30 menit. Tunggu hingga panci dingin baru dibuka. Jika air dalam panci masih banyak, lanjutkan memasak tanpa panci perlu ditutup hingga kuah mengering. 

Pepes ikan siap disajikan. Super yummy!



24 komentar:

  1. Kreatif sekali mbak .. Sdh terbayang kelezatannya nih ..

    BalasHapus
  2. Wah kebetulan banget nih mbak Endang... di freezer lagi ada stock ikan mas. Udh kepikiran mau di pepes tp lg mualesss main bungkus2an hehehe jd baca posting ini cocok sekali. Thanks ya mbak. Btw salam kenal ya mbak, udh lama jd silent reader baru comment sekarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba, salam kenal juga yaa,

      ayo segera dieksekusi, enak banget dan praktis sekali hehhe. Thanks sharingnya ya mba.

      Hapus
  3. Mba..ini resep yg cocok bwt orang yg doyan masak tp ga mau ribet nyuci perabot masak seperti aku..minggu dpn mau langsung coba eksekusi..trims mba endang. Sukses slalu

    @intan

    BalasHapus
    Balasan
    1. yep Mba Intan, sama saya juga paling sebel lihat perabot kotor bertumpukan.Bumbu tinggal diblender saja mba hehehe

      Hapus
  4. Mantab. Idenya. Sering males juga saya masak pepes. Males mbungkusnya. Ribet.
    BTW Paron itu nJombang bukan ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, sama dengan saya Mas, hehheh. rasanya gak jauh2 beda sama versi originalnya kok.

      Paron itu di Ngawi ya.

      Hapus
  5. Mba, pernah coba masakan Batak Arsik Ikan Mas/Nila? mungkin mirip ya dengan pepes satu pot ini.
    Tapi saya juga gak tau sih sama atau tidak, karena gak hapal bumbu-bumbu nya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba ayu, yep arsik juga dimasak seperti ini, hanya saja bumbunya beda ya.

      ini resep arsik:
      http://www.justtryandtaste.com/2014/01/arsik-ikan-mas.html

      Hapus
  6. Mbk, kalau ikannya di ganti bandeng atau ikan lain bisa ga ya? di kota saya nila dan mujair mahal banget... ikan mas ga ada yang jual... padahal suka banget sama pepes minus mbungkusnya... ga ahli mbungkus soalnya, hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. yep, bisa banget Mba Oka, pakai ikan apa saja maknyus kok.

      Hapus
  7. Mbak, kalau ikannya diganti sama ayam gimana???

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pepes ayam? menu baru donk mba ��

      Hapus
    2. pepes ayam umum di rumah makan sunda ya, sedap juga kok hehhehe

      Hapus
  8. Asiik banget ni ga perlu dibungkus2.. soalnya paling gak bisa ngebungkus pake daun pisang, ribet.. btw untuk seukuran ikan sesuai resep dimasak berapa jam mba? trus empuk gak sampai ke tulang/durinya? Saya kalau bikin pepes ikan mas bisa ngukus sampe 8 jam soalnya biar empuk semuanya. Nyoba aah.. kepasar nih hari sabtu besok... maskasi resepnya mba..
    - susi -

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba susi, thanks sharingnya ya. untuk resep diatas nggak sampai empuk tulangnya ya mba, hanya sampai air rebusan habis saja, sekitar 1 jam an ya, kalau mau dibuat empuk bs ditmbahkan waktu merebusnya ya.

      Hapus
  9. ngiler...ngiler....
    lama tdk mampir di JTT, langsung dibuat berontak isi perut. Minta segera eksekusi resep ini.
    Sehat slalu mb Endang
    :)

    Salam,
    Dian-Solo

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba Dian, thanks sharingnya ya mba, wakakkakka iya ini pepes mudah dan enakk. ayo segera dieksekusi mba.

      sukses dan sehat selalu buat mba dan keluarga yaaa

      Hapus
  10. Halo Mba Endang,selama ininaku silent reader nih.. Tp tenang,ampir smw resep Mba Endang uda aku bookmark di handphone. Hihi.. Hari ini aku lg coba resep ikan nila pepes dpot ini nih.. lg dmasak.. Ga sabar nunggu hasil akhirnya. Uda pasti enak nih.. Makasih ya Mba Endang,hasil akhir nti aku report deh.. hehe.. Salam kenal! Nataly

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Nataly, salam kenal dan thanks sharingnya ya, senang sekali resep JTT disuka. Moga enak ikan nilanya yaa.

      Sukses selalu yaaaa ^_^

      Hapus
  11. Sekedar informasi aja mbak ikan nila durinya sedikit tdk sebanyak ikan mas.. Karena saya penggemar ikan.. Tp resepnya sip bngt

    BalasHapus
    Balasan
    1. ah yaa, tapi kepalanya besar dan badannya cenderung lebih tipis ya hehhehe

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...