08 Mei 2015

Bingka Ubi Jalar - Creamy! Yummy!



Ubi jalar cilembu ini sudah sangat lama membeku di freezer saya, mungkin sejak beberapa bulan yang lalu. Waktu itu saya membelinya karena tertarik dengan salah satu resep cake yang tampak menggugah selera. Namun kemudian terlupa atau mood saya yang tiba-tiba berayun ke arah lainnya, seperti biasa. Membeku bersama kulitnya di wadah tupperware yang rapat, ubi ini masih tetap sangat lezat dan tak berubah teksturnya sama sekali ketika kemarin saya cairkan. Bahkan terasa so creamy dan milky ketika saya mengubahnya  menjadi seloyang bingka ubi jalar yang sedap. 

Mudah dibuat, tanpa mikser dan pengembang, maka bingka mungkin merupakan kue termudah yang bisa kita eksekusi di rumah dengan cepat. Jika pernah membuat bingka sebelumnya, maka anda pasti tahu satu kendala utama membuat kue ini adalah waktu memanggang yang sangat lama.  Namun berbeda dengan bingka ubi kayu dan bingka pandan yang resepnya pernah saya bagikan sebelumnya, maka bingka ubi jalar ini relatif lebih cepat matangnya kala dipanggang. So tunggu apalagi? Weekend ini sepertinya anda bisa planning untuk membuatnya di rumah. ^_^

Bingka Ubi Kayu - Yang tradisional tak kalah sedapnya
Bingka Pandan - Lembut dan harum
Bingka Pisang




Bersyukurlah kita yang tinggal di Indonesia, dimana palawija dan pala kephendem (hasil bumi yang terpendam di dalam tanah) seperti kentang, ketela dan keladi sangat murah harganya. Sejak khasiat dan nutrisi yang luar biasa dalam ubi jalar gencar dipropagandakan sebagai salah satu super food, maka di luar negeri harganya menjadi relatif mahal dan menjadi salah satu bahan makanan yang dianggap luxurious. Setidaknya itulah update yang diberikan oleh Said, teman saya yang menetap di Swedia. Tidak heran ketika beliau tinggal di Indonesia selama tiga tahun maka sweet potato alias ubi jalar ini menjadi menu harian pilihannya dibandingkan kentang.

Manfaat ubi jalar bagi kesehatan tubuh kita memang tidak bisa dianggap remeh. Jenis ubi jalar yang berwarna jingga mungkin merupakan salah satu sumber beta-caroten yang sulit dicari tandingannya. Beta-carotene di dalam tubuh dapat dirubah menjadi retinol atau vitamin A, dan vitamin A memberikan kontribusi yang besar untuk meningkatkan kesehatan mata dan penglihatan. Mengkonsumsi vitamin A dalam jumlah besar dapat menjadi racun di dalam tubuh, namun mendapatkannya dari beta-carotene dianggap lebih aman karena tubuh kita memiliki kemampuan untuk mengatur produksi vitamin A-nya sendiri. Karena kandungan vitamin A-nya ini jualah maka ubi jalar juga memiliki kemampuan untuk meningkatkan kesehatan kulit.  Ini disebabkan vitamin A merupakan anti peradangan alami sehingga mampu membantu membasmi jerawat yang disebabkan oleh bakteri. 



Ubi jalar sendiri tidak selalu hadir dengan daging yang berwarna jingga, tetapi ada juga jenis yang memiliki warna ungu yang cantik. Terkadang sangat sulit sekali untuk mengetahui seberapa pekat warna ungu di dalam ubi hanya dengan melihat dari kulit luarnya saja. Namun saat ini para ilmuwan telah berhasil mengidentifikasikan gen tepat di dalam ubi  yang bisa diaktifkan untuk menghasilkan pigmen antosianin, pigmen ini bertanggung jawab untuk memberikan warna ungu yang pekat di dalam daging ubi jalar. Antosianin - terutama peonidins dan cyanidins - si pigmen pemberi warna ungu pada ubi jalar, memiliki sifat antioksidan dan anti peradangan. Terutama saat melewati saluran pencernaan kita,  maka antosianin dapat menurunkan resiko kesehatan yang disebabkan oleh logam berat dan radikal oksigen. 

Jika ubi jalar jingga memiliki kemampuan anti kanker (anti-carcinogenic), maka ubi jalar ungu diketahui memiliki kemampuan melawan kanker karena kandungan cyanidins dan peonidins, yang memiliki efek positif untuk melawan pertumbuhan sel kanker. Senyawa pelawan kanker ini banyak terkandung di dalam daging ubi jalar dibandingkan dengan bagian kulitnya dan diketahui mampu melawan potensi berbahaya dari logam berat, seperti merkuri, cadmium dan arsenic. Manfaat ini sangat berguna bagi mereka yang didiagnosa memiliki masalah pencernaan seperti irritable bowel syndrome (IBS) dan ulcerative colitis, atau bagi mereka yang ingin mengurangi paparan logam berat berbahaya. 

Ubi jalar juga mengandung dua enzim antioksidan penting:  copper/zinc superoxide dismutase dan  catalase. Menurut salah satu penelitian, ubi jalar ungu memiliki aktifitas antioksidan tiga kali lebih banyak dari pada blueberry. Selain kandungan antioksidannya, maka ubi jalar juga merupakan sumber yang baik untuk vitamin C, B5, copper, serat makanan, niacin, potassium dan besi. 



Teknik memasak atau persiapan dalam setiap bahan makanan yang akan kita masak sama pentingnya dengan makanan yang akan kita santap itu sendiri, termasuk juga dalam hal memasak ubi jalar. Menurut Dr. Mercola di Mercola.com, mengukus dan memanggang ubi di dalam oven merupakan cara terbaik dalam mengolah bahan ini karena akan meningkatkan ketersediaan beta-carotene. Merebus merupakan cara yang tidak disarankan karena akan merusak senyawa bermanfaat yang terkandung di dalam ubi jalar. Mengupas ubi jalar akan menyebabkan daging ubi berubah menjadi kehitaman karena terjadi proses oksidasi dengan udara. Untuk mencegahnya sebaiknya segera rendam ubi di dalam air setelah dikupas. 

Karena beta-carotene merupakan pigmen yang larut dalam lemak maka sebaiknya ubi jalar dikonsumsi bersama dengan lemak seperti olive oil atau mentega, cukup tambahkan sekitar 1 sendok teh minyak/mentega per-porsi ubi jalar (200 gram). Nutrisi yang larut dalam lemak seperti beta-carotene memerlukan lemak agar mampu diserap tubuh secara efektif. Ubi jalar tumbuk, bersama dengan alpukat dan wortel atau kacang polong, merupakan contoh makanan pilihan yang ideal bagi bayi yang sedang belajar mengkonsumsi makanan padat.



Ubi jalar umumnya memiliki rasa yang manis, lantas apakah makanan ini aman dikonsumsi oleh penderita diabetes atau pre-diabetes? Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh College of Agriculture and Life Sciences, ubi jalar termasuk ke dalam makanan dengan indeks glycemic (GI) yang rendah, artinya glukosa yang terkandung di dalamnya akan dilepaskan secara perlahan di dalam darah. Makanan dengan kadar glycemic yang rendah juga bermanfaat bagi pankreas agar tidak bekerja secara berlebihan dan akan membuat kita merasa kenyang lebih lama. 

Penelitian lainnya menunjukkan bahwa ubi jalar juga mampu membantu mengatur gula darah karena kemampuan mereka untuk menaikkan  kadar adinopectin di dalam darah. Adinopectin merupakan hormon protein yang dihasilkan oleh sel-sel lemak di dalam tubuh yang berfungsi untuk membantu mengatur bagaimana tubuh kita memetabolisme insulin. Namun walau begitu tetap saja ubi jalar harus dikonsumsi dalam jumlah yang tidak berlebihan. Tetap harus diingat, bahwa ubi jalar merupakan makanan yang secara alami terasa manis dan setiap varietas memiliki kandungan gula yang berbeda-beda. Sebagai contoh jenis ubi jalar Amerika yang ditanam karena rasanya yang manis mengandung 6.5 gram gula per 100 gramnya. Jadi jika anda penderita diabetes atau memiliki masalah yang berhubungan dengan resistensi insulin maka sebaiknya anda konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter apakah ubi jalar merupakan makanan yang aman untuk anda santap.



Nah sekarang kita menuju ke proses pembuatan bingka ubi jalar ini. Sebagaimana jenis bingka lainnya, kue tradisional ini memiliki tekstur bantat dan padat, karena memang diproses dengan sangat simple, dan tidak mengandung pengembang sama sekali. Saya sendiri memasukkan semua bahan ke dalam blender dan memprosesnya hingga smooth, baru kemudian saya tuangkan ke dalam mangkuk besar dan aduk bersama tepung terigu dengan menggunakan spatula. Apakah bisa jika saya memasukkan semua bahan termasuk tepung terigu ke dalam blender? Bisa, jika blender anda mampu menampungnya. Namun walau blender saya mampu menampung semua adonan saya lebih memilih untuk mengaduk tepung secara terpisah agar teksturnya tidak keras. Tepung terigu mengandung protein yang ketika terkena air akan membentuk gluten, gluten ini akan membuat tekstur kue keras ketika proses mengaduk dilakukan secara berlebihan. Jadi mengaduknya dengan spatula merupakan cara yang paling aman untuk dilakukan.

Sulit menemukan ubi jalar namun anda memiliki banyak persediaan labu kuning? Anda bisa menggantikan porsi ubi jalar dengan labu kuning dan gunakan 100 ml susu cair saja di resep. Labu kuning memiliki tekstur lebih lembut dan berair jadi takaran susu di dalam resep bisa dikurangi agar tekstur adonan tidak terlalu encer dan membuat waktu memanggang menjadi lebih lama. 

Berikut proses dan resepnya ya!


Bingka Ubi Jalar
Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk 1 loyang ukuran 23 x 23 x 10 cm

Tertarik resep dengan bahan ubi jalar lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Muffin Ubi Jalar Ungu
Cake Gulung Ubi Jalar dengan Selai Kacang dan Keju Cheddar Parut
Kue Mangkuk Ubi Jalar Kuning

Bahan:
- 4 butir telur
- 100 gram gula pasir atau sesuai selera
- 750 gram ubi jalar yang telah dikukus hingga lunak dan dikupas kulitnya, potong kasar
- 200 ml susu cair atau santan kental
- 100 gram mentega dilelehkan
- 2 sendok teh vanilla extract atau 1/2 sendok teh vanilli bubuk
- 1 sendok teh garam
- 1 sendok teh kayu manis bubuk (optional)
- 200 gram tepung terigu serba guna 

Cara membuat: 
Siapkan loyang ukuran 23 x 23 x 10 cm, olesi permukaannya dengan margarine dan taburi dengan tepung terigu hingga merata. Balikkan loyang dan ketukkan kelebihan tepung agar terbuang. Atau anda juga bisa mengolesi dengan margarine dan alasi dengan kertas baking. Sisihkan.

Siapkan oven, set disuhu 170'C api atas dan bawah. Letakkan rak pemanggang di tengah oven.


Siapkan ubi jalar (jingga atau ungu), saya menggunakan ubi kuning cilembu. Cuci bersih dan kukus bersama kulitnya hingga matang dan lunak. Kupas kulitnya, potong kasar. 

Siapkan blender, masukkan semua bahan kecuali tepung terigu. Proses hingga menjadi adonan yang halus dan smooth, sekitar 2 menit. Tuangkan adonan ke dalam mangkuk, masukkan tepung terigu. Aduk perlahan dengan spatula hingga tercampur baik. 



Tuangkan adonan ke loyang, ratakan permukaannya dengan spatula hingga smooth.



Panggang selama + 1 jam atau hingga permukaan kue tampak kering kecoklatan, atau ketika lidi ditusukkan di tengah kue maka tidak ada adonan yang menempel. Kue akan mengembang tinggi kala dipanggang dan mengempis kala keluar dari dalam oven. 

Biarkan uap panasnya menghilang, lepaskan dari loyang dan biarkan kue dingin di rak kawat. Potong-potong sesuai selera. Yummy!

Sources:
WhFoods - What's New and Beneficial about Sweet Potatoes
Mercola.com - Sweet Potatoes: A Tasty Treat for Your Health





40 komentar:

  1. Keliatannya oishi, saya yang simple aja deh ubi'a cukup di rebus :D

    BalasHapus
  2. Enaak.kalau mampir di blog ini selalu menginspirasi
    Thanks mbak

    BalasHapus
  3. sy suka bgt ubi ma bingka...makasih bgt resepnya mb.. pas bgt ni bwt sy hehehe... minta ijin y mb.. slm ni sll nyoba resep mb tp g pernah ijin. bwt pribadi mb..alhamdulillah sukses trs... mknya ketagihan tiap hr sll intip webnya mb endang... moga berkah byk rejeki ya mb ats kebaikannya share2 yg maknyus bwt sy klrga

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba neny, thanks sahringnya ya mba, senang sekali resep jtt disuka. Silahkan dicontek resepnya mba, moga keluarga suka yaaa. sukses selalu!

      Hapus
  4. Salam kenal mbak Endang, saya sudah lama menjadi pembaca jtt, resep-resep yang mbak Endang hadirkan selalu berhasil dengan baik. Terima kasih juga dengan step by step yang sangat membantu.
    Maaf kalau pertanyaan saya agak out of topic, bagaimana cara mbak Endang mencairkan makanan atau bahan makanan yang di freezer dengan cepat?

    Salam, Jessica

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba Jessica, salam kenal ya, thanks ya sudah bersedia menjadi pembaca JTT.

      untuk mecairkan makanan biasanya kalau besok pagi akan dimasak maka malamnya saya letakkan di chiller kulkas mba. bs juga dicairkan langsung di suhu ruang tapi kalau sudah cair gak boleh dibekukan lagi ya, karena takut terkontaminasi bakteri.

      dan jangan mencairkan makanan dengan cara merendamnya di dalam air, bakteri bs berkembang dengan pesat ya.

      nggak bisa cepat ya mba, karena saya nggak punya alat khusus untuk itu, dan saya menghindari menggunakan microwave ya

      Hapus
  5. HI Endang,
    Mau konfirmasi sedikit ttg berat ubi. 750 gram berat ubi setelah dikukus kan ya?

    Thanks,
    ~Tuty

    BalasHapus
  6. Hallo mbakyuuu Endang , thx ya sharingnya .. Jd semangat setelah membaca manfaat ubi jalar . Niat kami akan menggantikan separuh dari konsumsi beras ke ubi2an , semoga gak keburu terserang malas .. Hehe .. Ayo ah semangat , supaya lbh sehat !

    BalasHapus
    Balasan
    1. halooo mbakyu Yeni, yep mba manfaatnya buanyaak lho, dan saya sekarang juga mulai beralih ke ubi jalar, sarapan telur pakai ubi jalar atau ayam dengan ubi kukus, enakkkkk heheheh

      Hapus
  7. Balasan
    1. bisa ya mba, hanya saja tasturnya jadi lembek ya, kaya puding. bingka sebaiknya memang dipanggang ya mba

      Hapus
  8. Mba, ngiler deh liat kuenya.. Gampang lagi bikinnya, pas akunya ga punya mixer, cuma punya blender.. Tapii.. Ovennya ga bisa nyalainnya.. Mba, tolongin dong.. Gimana caranya nyalain oven yg jadi satu sama kompor gas.. Ceritanya aku dpt warisan kompor dr mami aku, tp kompor lama yg masih pake pemantik.. Terus utk nyalain ovennya, ga tau lubang gas nya.. Jadi aja ga bisa manggang.. Hiks..hiks.. Tolong ya cariin info.. Makasih yaa Mba.. Maaf banget kalo jadi curhat.. Panjang lagi.. Hehehe... Sekali lagi maaf ya.. Dan makasih..

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba joyce, kayanya ada lubang gasnya dibagian depan ya, memang harus pakai lidi yang disulut api kemudian dimasukkan ke dalam lubang, tapi tombol untuk mengatur gas keluarnya harus dihidupkan dulu ya.

      Hapus
    2. Oohh... Gitu ya, aku coba dulu deh.. Makasih infonya ya Mba.. Jangan bosen2 jawab ya Mba.. Hehehe.. Makasih banyak..

      Hapus
    3. oke sama2 Mb Joyce, sukses selalu ya!

      Hapus
  9. selamat siang mba Endang,,thanks yah ga pelit bagi-bagi resep dan share sema langkah2nya step by step,ini benar-benar mempermudah kita untuk memahami proses pembuatannya
    saya sudah sering bgt praktekin resep mba endang, dan enak-enak
    makasih yah sekali lagi
    dan untuk resep ini saya juga berniat mau praktekkin juga mba, hanya ada yang ingin saya tanyakan, kalau misalnya kita menggunakan ubi cilmbu yang sudah dimatangkan (seperti di Carefour atau Lotte mart itu) bisa atau ngga yah mba?
    sebelumnya saya ucapkan terimakasih untuk jawabnnya mba
    suskes terus untuk buku2nya mba =)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Yuvi, salam kenal ya, thanks ya sudah menyukai jtt dan terima kasih atas sharingnya ya.

      yep bisa pakai ubi cilembu panggang di supermarket ya mba, kupas kulitnya dan blender bersama bahan lainnya.,

      sukses selalu ya!

      Hapus
  10. Mba Endang,saya rencana mau buat bingka ini hari rabu buat acara mendoa dirmh,kebetulan dekat rmh ada yg jual ubi cilembu yg sudah dipanggang..Saya mau tanya mba kalau mentega diganti minyak bisa ngak? Trus kalau diganti takaran nya berapa? Enak kan pake mentega atau minyak ya mba? Trus loyangnya kalau 24x24x 4 bisa ngak mba? Apa kue ini tinggi ya mba? Terima kasih mba...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba fina, berikut jawban saya ya:
      1, bisa, takaran sama ya 100 ml
      2. untuk rasanya tentu saja mentega akan memberika rasa lebih enak dan harum ya
      3. bs pakai loyang 24 hanya saja nanti hasilnya tipis ya, bingka bukan kue yang mengembang, saya pakai loyang 23 dan tinggi kue hanya sekitar 5cm

      Hapus
  11. mba endang tengkiu...resepx dh q eksekusi n hasilx enyak enyak enyak...kiss you :-*

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai Mba Mila, thanks ya sharingnya, senang sekali resepnya disuka ^_^

      Hapus
  12. Hi mba endang, klo terigu dgnti dgn tepung yg lain yg gluten free gt boleh g? Klo bsa apa takaranx sm sj ato gmn?? Salam knal, lina d dpok

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Lina, belum pernah coba ya mba, tapi saya rasa bisa ya, bingka bukan kue yang mengembang jadi gak masalah saya rasa. Takaran sama saja ya mba dengan terigu.

      Hapus
  13. Menteganya boleh diganti margarine ngga sis??

    BalasHapus
  14. Saya barusan mengeksekusi resep ini mbak. Saya pakai santan kental karena di minimarket dekat rumah stok susu cair habis, plus kelupaan masukkan garam dan kayu manis bubuk *tepok jidat. Tapi hasilnya oke, enak, saya suka.
    Hanya saja karena saya pake kertas baking, ketika kertasnya saya kupas, banyak roti yang nempel di kertas, bentuknya jadi ga mulus, hehehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hi Mb Martha, thanks sharingnya ya, yep kalau kertas baking kayanya bakalan lengket karena cake ini berbahan dasar singkong yaaa.

      Hapus
  15. tekstur kuenya lembek ya, mba? punya saya dalamnya "keringetan" gitu. Padahal sudah dipanggang 1 jam 10 menit. Pakai otang sih... Tapi atas, samping, dan bawahnya sudah kering, coklat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Iis, tekstur kuenya padat, dan kering permukakaannya ya. Saran saya pakai oven dengan api atas bawah ya kalau memanggang bingka supaya permukaanya bisa kering gk basah

      Hapus
    2. Permukaannya kering, mba. Tapi dalamnya kayak "keringetan".
      Lobang atas otang sudah ditutup (itu termasuk api atas kan ya kalau pakai otang?!)

      Hapus
    3. Otang tidak ada api atas Mba, api atas itu berarti pengapian dari atas, biasanya terdapat di oven listrik dan gas.

      Tidak perlu pakai tanda seru mba kalau jawab, kesannya gimanaaaa gitu, saya selalu berusaha jawab dengan baik semua pertanyaan yang masuk.

      Hapus
  16. Mohon maaf, mba Endang, sependek pengetahuan saya, tanda ?! itu bertanya yg sebenernya untuk meyakinkan. Mungkin kalau ngomong langsung kayak "iya kan?".
    cmiiw.
    Mohon maaf loh, mba... saya senang banget sama blog ini. Kalau cari resep yg di blog, nyarinya pasti ke blog ini.

    Terima kasih sudah selalu bersedia meluangkan waktu menjawab pertanyaan2 ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mb Iis, waah sepertinya saya yang salah menginterpretasi kata2nya ya, wkakak. maaf ya, saya agak sensitif kalau ada tanda seru, tapi memang percakapan dengan tulisan sedikit lebih susah dicerna dibandingkan dengan berbicara.

      thanks ya sudah menyukai JTT, dan jangan sungkan untuk sharing disini yaaa. Sukses selalu! ^_^

      Hapus
  17. Mbak, klo ubi jalarnya di ganti kentang bisa gak yh?? n kentangnya berapa gram?
    makasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya belum pernah coba mba, mungkin bs dan takarannya mungkin sama dengan ubi

      Hapus
    2. Hallo salam kenal mbak, mau coba bantu jawab yg ini. Bisa juga dgn kentang. Saya biasa nya pakai kentangnya 1kg. Tp santan kental nya jadi 250ml dan terigunya hanya 110gr. Mungkin bisa membantu.

      Hapus
    3. Halo Mba, thanks sharingnya ya, wah saya jadi kepengen buat versi kentang. Thanks idenya yaaa

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...