15 Mei 2015

Joojeh Kabab - Kebab Ayam a la Persia



Grilling alias bakar-bakaran mungkin merupakan salah satu cara asyik untuk berpesta atau saat kita hendak mengundang teman untuk bersantap bersama di rumah. Dulu ketika masih kuliah di Jogya, teman-teman kuliah saya sering mengadakan acara bakar ayam. Bertempat di rumah kontrakan salah satu teman maka dua atau tiga ekor ayam kampung pun dibakar dan disantap beramai-ramai.  Jumlah ayam tentu saja tergantung dari banyaknya donatur yang menyumbang, semakin banyak semakin kenyang. 

Nah, bisanya teman-teman cowok yang telah mempersiapkan semuanya, sementara kaum hawa hanya duduk manis sebagai penonton, pencicip, penyumbang tawa cekikian, dan tentu saja bagian bersih-bersih dan cuci piring. Bumbu bakarannya pun tidak aneh-aneh, mungkin hanya ketumbar, kunyit, bawang putih, dan garam. Namun dengan bahan yang fresh plus bau panggangan membuat rasa ayam bakar pun menjadi luar biasa. Acara ini selain sebagai ajang silaturahmi, pendekatan bagi yang sedang mengincar pasangan, juga dihitung-hitung menambah gizi terutama bagi mahasiswa kos-kosan dan pas-pasan seperti saya. ^_^


Makanan yang terpanggang memang selalu menimbulkan minat dan nafsu makan. Misalnya saja saat Hari Raya Kurban tiba, dimana hampir setiap rumah (yang merayakan) tampak mengepulkan asap dan menguarkan aroma sate kambing yang membuat air liur harus ditampung dengan ember. Tak heran jika begitu banyak varian makanan dipanggang yang tercipta di dunia ini, dan varian teknik yang kemudian digunakan. Misalnya saja hibachi di Jepang, braai di Afrika Selatan, asado di Amerika Selatan, chuanr/char siu di China, sate di negara Asia Tenggara, bulgogi/galbi di Korea dan mangal atau kebab di negara Timur Tengah atau Asia Tengah. Nah salah satu yang akan saya hadirkan disini adalah kebab ayam a la Iran atau biasa disebut dengan joojeh kabab.

Sebenarnya ada beberapa varian keban di Iran, satu diantaranya pernah saya posting di JTT yaitu kabab koobideh, yaitu jenis kebab yang terbuat dari cincangan daging kambing atau sapi bersama aneka rempah dan bumbu. Untuk resep dan proses pembuatan kebab koobideh, anda bisa klik link-nya disini.  Jenis kebab lainnya ada kabab barg atau kabab-e barg yang terbuat dari fillet ayam, daging kambing, sapi dan potongan sayuran yang di-marinade dengan olive oil, bawang bombay, bawang putih, sedikit saffron, garam dan merica hitam selama semalam di kulkas. Daging kemudian ditusuk dengan tusukan besi dan dipanggang hingga matang. 

Sedangkan joojeh kabab merupakan kebab yang terbuat dari potongan ayam yang dipanggang. Biasanya ayam dibumbui dengan cincangan bawang bombay, air jeruk lemon dan terkadang rempah istimewa bernama saffron. Makanan ini merupakan menu yang sangat populer di Iran dan seringkali dihidangkan bersama nasi basmati, atau dibungkus dalam roti lavash (sejenis roti tipis tanpa menggunakan pengembang seperti tortilla atau naan). Kebab sendiri merupakan makanan nasional Iran, dan negara ini memiliki lebih dari tujuh varian jenis kebab, yang masing-masing varian tersebut memegang peranan penting dalam makanan sehari-hari rakyat Iran.


Kembali ke proses pembuatan joojeh kebab. Ayam panggang ini sebenarnya sangat mudah dibuat namun ada satu bumbu yang tidak boleh terlewat karena akan membuatnya terasa sangat istimewa yaitu saffron. Rempah yang berasal dari benang sari bunga crocus yang telah dikeringkan ini selain memberikan rasa umami yang spesial juga membuat warna kebab menjadi kekuningan. Kita tentu saja bisa menggantikan saffron dengan kunyit, namun sayangnya kunyit hanya memberikan warna kuning tapi minus rasa yang unik. Bagi anda yang belum tahu mengenai saffron maka artikel saya disini tentang rempah ini mungkin bisa sedikit menambah wawasan. 

Untuk membuat joojeh kebab, maka fillet ayam (paha atau dada) digunakan dan dipotong menjadi ukuran yang besar sekitar 3 x 3 cm. Fillet kemudian direndam di dalam bumbu marinade-nya yang terdiri atas saffron, bawang putih, bawang bombay dan garam. Idealnya daging yang telah terendam bumbu ini disimpan selama semalam di kulkas agar rasa bumbunya mampu meresap hingga ke serat daging. Potongan daging lantas ditusuk menggunakan tusukan sate dan dipanggang di atas bara hingga matang. Mengingat daging ayam lebih mudah matang dibandingkan dengan daging sapi maka jangan memanggangnya hingga kering karena akan membuat teksturnya menjadi kurang moist. Joojeh kebab yang mantap haruslah tampak terpanggang di luar namun juicy di dalam. Karena itu memanggangnya diatas panggangan yang di letakkan di arang dengan suhu tinggi merupakan pilihan terbaik. 

Berikut resep dan prosesnya ya.  


Joojeh Kabab
Resep koleksi pribadi

Untuk 6 porsi

Tertarik dengan varian resep grilling lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Pan Grilled Sate Ayam dengan Tumis Sayuran
Sate Kambing Bumbu Ketumbar
Sate Sapi Bumbu Dendeng 

Bahan:
- 500 gram fillet daging ayam (dada atau paha), potong menjadi ukuran yang besar sekitar 3 x 3 cm
- sejumput kecil saffron (1/4 sendok teh) +  1 sendok teh garam
- 4 siung bawang putih cincang sehalus mungkin
- 1/2 buah bawang bombay, parut halus
- 2 sendok makan minyak zaitun atau minyak goreng lainnya

Cara membuat:
Proses marinade


Siapkan potongan ayam, jangan buang kulit luarnya supaya ayam tetap juicy dan lembut di dalam kala terpanggang. Siapkan mangkuk kecil dari kaca, masukkan saffron dan garam, haluskan bisa dengan alat penghalus seperti digambar atau dengan punggung sendok, hingga saffron hancur dan menjadi bubuk. 

Masukkan semua bahan bumbu lainnya ke dalam mangkuk termasukkan saffron dan minyak zaitun. Aduk rata. 


Siapkan sebuah plastik bersih, tuangkan ayam ke dalam plastik. Masukkan bumbu yang telah diaduk rata. Pegang ujung plastik yang terbuka kemudian kocok dan remas-remas  hingga potongan ayam tercampur rata bersama bumbu. Keluarkan semua udara di dalam plastik dan ikat ujung plastik rapat-rapat hingga ayam menempel rapat ke plastik dan tidak ada bagian rongga udara yang tersisa. 

Masukkan ayam ke dalam chiller kulkas selama semalam.


Proses memanggang
Siapkan lidi untuk menusuk potongan ayam, rendam lidi dalam air hingga basah. Tusukkan sekitar 3 atau 4 potong ayam ke masing-masing tusukan. Jangan beri jarak antar potongan daging ayam. Lakukan hingga potongan ayam habis.

Panggang kebab di atas panggangan dengan bara panas hingga matang. Jangan over grilling, karena daging ayam akan menjadi keras. Jadi cek sesekali dengan menyobeknya menggunakan garpu untuk melihat apakah ayam telah matang di bagian tengahnya. Angkat dan sajikan.


Joojeh kebab sedap disantap bersama nasi panas dan salad sayuran. Super yummy!




8 komentar:

  1. mba mau tanya, safron itu di jual di supermarket besar ga ya ?? hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Raisa, saya sendiri terus terang belum pernh beli di supermarket tapi katanya di kemchik ada ya.

      Hapus
  2. Duh, safron muahal banget tuh harganya. Diganti pakai kunyit boleh kan ya?
    Nikmatnya BBQ... aku belum pernah ketemu BBQ yg aku nggak doyan ;-)

    Kalau aku kalau bikin kebabs side dishnya pita bread, lettuce, tomat, irisan bawang bombay ungu & yogurt sauce (plain yogurt, lemon juice, salt & pepper, cincangan daun ketumbar, & irisan daun bawang/kucai, kadang2 aku tambahin parutan bawang putih atau garlic powder).

    Cheers,
    Tuty

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Tuty, thanks sharingnya ya, yep diganti dengan kunyit oke2 saja kok mba, hanya saja memang rasanya berbeda ya.

      thanks idenya untuk kebab ya, menarik sekali dan tentunya berguna untuk pembaca lainnya. sukses selalu ya! ^_^

      Hapus
  3. Nostalgia anak kos... Hahaha... Awal bulan agak bergizi, akhir bulan, kalo ga makan yang instant ya nunggu sumbangan.. Ato nunggu kiriman dr rmh, lalu disimpan di lemari, krn byk tangan2 jahil, yg pas mau dimakan jadi rasa kamper... Wkwkwk...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Joyce, yepp wkaakka, awal bulan makan ayam, akhir bulan indomie forever wkkaka, thanks yaaa

      Hapus
  4. Mbak, katanya saffron harus direndam air panas dulu supaya warnanya kluar. Tapi cara di atas ga perlu direndam air panas, apa warnanya bisa kluar?

    BalasHapus
    Balasan
    1. yep, umumnya direndam air panas supaya lebih maksimal warnanya, terutama kalau pakai yang bentuknya lembaran. tetapi dengan cara digerus begini juga oke kok.

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...