Pages

25 Agustus 2015

Resep Ikan Tongkol Masak Woku Belanga

resep ikan tongkol masak woku belanga JTT

"Bu, di daerah sini warungnya mahal! Tomat mahal, cabai mahal, sayuran mahal. Masa kacang panjang cuman 10 biji harganya lima ribu."  Keluhan Heni yang kesekian kalinya ini lama-lama membuat saya 'puyeng' dibuatnya. Mantan asisten rumah tangga saya ini sekarang bekerja di rumah Wiwin di Mampang, dan berbeda dengan rumah Pete yang sangat dekat dengan pasar Blok A maka rumah adik saya cukup jauh jaraknya dari pasar. Setiap hari Heni biasanya berbelanja keperluan sehari-hari di sebuah warung sayuran yang tak jauh dari kompleks rumah. Karena menjadi satu-satunya warung yang menjual sayur di daerah tersebut maka tak heran jika harganya dibandrol gila-gilaan. Bagi Heni yang terbiasa berbelanja di pasar Blok A maka harga bahan makanan di warung  tak urung membuatnya shock. 

Saya tahu jika harga bahan-bahan kebutuhan pokok beranjak naik, berkebalikan dengan harga saham di Bursa Efek yang justru jatuh tiarap. Dimulai dengan harga daging sapi yang tak kunjung turun sejak Lebaran, harga telur pun perlahan namun pasti mulai naik, dan daging ayam yang menjadi andalan saya untuk menggantikan si daging sapi bahkan ikut-ikutan  menjadi mahal. Tapi mau bagaimana lagi? Kondisinya memang seperti ini, pilihannya hanya membelinya atau tidak berbelanja sama sekali.  Tidak belanja berarti dapur tidak 'ngebul' dan ujungnya adalah tidak ada makanan. Semakin dipikir semakin bertambah stress sendiri. Tobat! ^_^

resep ikan tongkol masak woku belanga JTT
resep ikan tongkol masak woku belanga JTT

Jika sudah dalam kondisi seperti ini maka membanding-bandingkan harga satu bahan makanan dengan lainnya pun mulai dilakukan. Bahkan jenis ikan pun turut diseleksi, jika biasanya saya suka memborong aneka ikan untuk dibekukan di freezer kini saya berpikir dua kali sebelum memutuskan hendak membeli satu ikan tertentu. Bagi si pemakan ikan seperti saya maka tidak mengokonsumsi makanan laut ini dalam beberapa waktu rasanya memang tak tertahankan. Tak heran jika saya selalu gagal ketika berusaha menjadi vegetarian.  Jadi ketika pada pagi buta, saat weekend lalu, saya melihat jajaran ikan tongkol segar di pasar Blok A, maka tak urung dua ekor ikan ukuran sedang pun masuk ke dalam timbangan. Ikan tongkol berdaging tebal, gurih dan harganya menurut saya masih reasonable dibandingkan dengan jenis ikan lainnya. Masalah utama dengan tongkol adalah tekstur dagingnya yang kurang lembut, apalagi jika dimasak dalam waktu yang berlebihan. Namun jika dimasak dengan tempo yang tepat maka ikan tongkol tak kalah laziznya dengan tuna, cakalang dan ikan sejenisnya yang lebih tinggi levelnya. ^_^ 

resep ikan tongkol masak woku belanga JTT

Lantas apa sih perbedaan antara tongkol, cakalang dan tuna? Ketiga jenis ikan ini walau serupa namun sebenarnya berbeda. Serupa karena memiliki tampilan fisik yang sekilas mirip karena memang masih dalam satu keluarga yang sama yaitu Scombridae namun dari spesies yang berbeda. Kalau mau diperhatikan lebih seksama maka sebenarnya ketiganya memiliki perbedaan pada ukuran, warna tubuh serta warna dagingnya. Ikan tuna memiliki ukuran panjang yang bervariasi mulai dari 50 cm hingga 2 meter. Umumnya ikan ini memang memiliki ukuran yang besar. Berbeda dengan daging jenis ikan lainnya yang biasanya berwarna putih, maka tuna memiliki  daging berwarna merah  muda sampai merah tua. Menurut Wikipedia, ini karena otot tuna lebih banyak mengandung myoglobin dari pada ikan lainnya. Jenis tuna yang cukup terkenal adalah tuna sirip biru  (bluefin) dan tuna sirip kuning (yellowfin). Karena ukurannya yang besar maka umumnya tuna dijual di pasaran dalam bentuk fillet. 

resep ikan tongkol masak woku belanga JTT

Jenis tongkol yang umum dikonsumsi adalah jenis tongkol como, atau tongkol kurik. Berukuran jauh lebih kecil dari ikan tuna, umumnya memiliki panjang sekitar 60 cm hingga maksimal 100 cm.  Tongkol memiliki warna punggung biru gelap matalik, dengan pola corat-coret miring yang rumit mulai dari pertengahan sirip punggung pertama ke belakang; sisi badan dan perut berwarna putih keperakan dengan bercak-bercak khas berwarna gelap di antara sirip dada dan sirip perut. Hal yang paling khas dari ikan tongkol adalah warna dagingnya yang terdiri atas dua warna, merah gelap dan putih. Dagingnya yang tebal memiliki tekstur lebih kasar dari ikan tuna, dan ikan ini seringkali diperjualbelikan dalam bentuk telah dipindang. 

Cakalang memiliki tubuh yang besar, panjangnya bisa mencapai 1 meter namun yang umumnya dikonsumsi dan menjadi tangkapan adalah jenis ikan dengan ukuran 50 cm. Ikan ini dikenal di luar negeri dengan nama skipjack tuna, sedangkan di negeri kita sebagian menyebutnya dengan nama tongkol putih karena berbeda dengan tongkol yang dagingnya memiliki dua warna maka cakalang hanya memiliki daging berwarna putih saja. Bagian punggung ikan ini berwarna biru keungu-ungan hingga gelap. Bagian perut dan bagian bawah berwarna keperakan, dan biasanya memiliki ciri khas utama adanya 4 hingga 6 garis-garis berwarna hitam yang memanjang di samping badan. Tubunya tanpa sisik kecuali pada bagian barut badan dan gurat sisi. Cakalang umumnya dijual dalam kondisi segar, beku atau diproses sebagai ikan kaleng, ikan kering, atau ikan asap. Di Jepang, ikan ini diproses untuk membuat katsuobushi yang merupakan bahan utama dashi (kaldu ikan) untuk masakan Jepang. Di Manado, dan juga Maluku, ikan cakalang diawetkan dengan cara pengasapan, disebut dengan cakalang fufu (cakalang asap).

resep ikan tongkol masak woku belanga JTT

Kembali ke masakan woku yang saya sharing kali ini, kuahnya yang 'nyemek-nyemek' sepertinya sesuai untuk menaklukkan tekstur daging tongkol yang sedikit keras. Tips lainnya adalah goreng ikan sebentar saja, hanya agar permukaannya sedikit matang dan membuat aroma ikan menjadi lebih harum. Terlalu lama digoreng akan membuat daging ikan seakan melawan dan berubah menjadi karet yang alot. Kita tentu saja bisa menggunakan jenis ikan lainnya dan ikan laut menurut saya akan memberikan rasa yang lebih sedap. Sebagaimana masakan woku lainnya yang pernah saya hadirkan di JTT, kekuatannya terletak pada daun-daun rempah yang digunakan karena woku memang tidak terlalu banyak menggunakan aneka bumbu. Masakan ini disebut dengan woku belanga karena dimasak di dalam panci (belanga) berbeda dengan  masakan woku daun  yang di bungkus dengan daun pisang seperti pepes.

Dedaunan bumbu yang umum digunakan untuk woku adalah daun jeruk, daun bawang, daun kemangi, daun kunyit dalam jumlah yang melimpah dan memberikan aroma harum yang mantap. Tak heran jajaran rumah makan Manado di food court Mall Amabassador tak pernah sepi oleh pengunjung setiap harinya. Walau saya salah satu penggemarnya, namun saya akui restoran Manado selalu membandrol harga makanannya lebih mahal di bandingkan warung Padang atau warteg. Nah, karena membuatnya sendiri juga tidak susah-susah amat dan bahan-bahannya pun cukup terjangkau maka saya lebih memilih untuk meluangkan waktu berkutat di dapur sehingga bisa meyantapnya hingga puas!

 Jadi, yuk kita buat saja sebentar.

resep ikan tongkol masak woku belanga JTT

Resep Ikan Tongkol Masak Woku Belanga
Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk 8 porsi

Tertarik dengan resep masakan a la Manado lainnya? Silahkan klik link di bawah ini ya: 
Mujair Masak Woku Daun
Ikan Tongkol Masak Rica-Rica
Pampis Ikan Tongkol Super Pedas 

Bahan:
- 2 ekor ikan tongkol, berat masing-masing 500 gram. Potong dengan ukuran sesuai keinginan  + 1 sendok makan garam + air perasan jeruk nipis dari 1 butir jeruk
- 2 buah tomat merah belah menjadi 8 bagian
- 3 - 4 ikat kecil kemangi, ambil daunnya saja (saya tidak pakai)
- 1 batang daun bawang, rajang halus
- minyak untuk menggoreng ikan

Bumbu untuk menggoreng ikan (dihaluskan):
- 2 cm kunyit segar
- 1 sendok makan ketumbar bubuk
- 2 siung bawang putih
- 1 cm jahe
- 1/2 sendok makan garam

Bumbu dihaluskan: 
- 6 siung bawang merah
- 5 siung bawang putih
- 2 ruas jari kunyit
- 2 ruas jari jahe
- 5 butir kemiri, sangrai
- 4 buah cabai merah keriting
- 3 buah cabai rawit

Bumbu lainnya: 
- 2 - 3 sendok makan minyak untuk menumis
- 2 batang serai, ambil bagian putihnya dan memarkan
- 3 lembar daun jeruk, sobek batang tengahnya
- 2 lembar daun kunyit, rajang sehalus mungkin
- 2 sendok teh garam 
- 200 ml air panas mendidih

Cara membuat:

resep ikan tongkol masak woku belanga JTT

Siapkan ikan, bersihkan sisik yang melekat di bagian kepala dan gurat sisi. Buang insang dan isi perutnya. Potong sesuai keinginan. Cuci bersih, masukkan kedalam mangkuk tambahkan garam dan air jeruk nipis. Remas-remas dan diamkan 10 menit. Cuci bersih. 

Masukkan ikan ke dalam mangkuk, tambahkan bumbu untuk menggoreng ikan. Lumuri seluruh permukaan ikan dan rongga badannya dengan bumbu hingga rata. Diamkan 10 menit.

Siapkan wajan anti lengket, tuangkan minyak agak banyak. Panaskan hingga benar-benar panas. Goreng ikan setengah matang saja, sampai satu sisinya agak sedikit kecoklatan. Balikkan dan masak sisi sebelahnya. Angkat dan tiriskan.

Note: jangan menggoreng ikan tongkol hingga kering, karena daging ikan akan menjadi keras dan alot. 

resep ikan tongkol masak woku belanga JTT

Panaskan 2 sendok makan minyak di wajan. Tumis bumbu halus hingga harum, masukkan serai, daun jeruk, daun kunyit dan aduk hingga daun layu dan harum. Masak dengan api kecil sambil tumisan diaduk-aduk hingga benar-benar matang dan warnanya berubah menjadi gelap. Jika minyak kurang tambahkan sedikit untuk memastikan tumisan bumbu benar-benar matang. 

Tuangkan air panas, dan garam. Masak hingga mendidih. Masakan woku berkuah 'nyemek-nyemek' jadi jangan tergoda untuk menambahkan banyak air ke dalamnya.

resep ikan tongkol masak woku belanga JTT

Masukkan ikan goreng. Aduk rata dan masak selama 5 menit hingga ikan matang. Tambahkan daun bawang, tomat, aduk rata. Cicipi rasanya. Sesaat sebelum diangkat masukkan daun kemangi (saya tidak pakai, tetapi akan sangat maknyus jika menggunakan daun aromatik ini). Aduk rata hingga kemangi layu. Angkat dan sajikan dengan nasi panas. Super yummy! 

Sources:
Wikipedia - Tuna
Wikipedia Indonesia - Tuna
Wikipedia Indonesia - Cakalang
Wikipedia Indonesia - Ikan Tongkol

44 komentar:

  1. Saya gak suka ikan sama seafood
    kalo diganti sma daging ayam cocok ga mba resep'a?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yep, ayam woku mantap buanget rasanya heheh, Ini resepnya:
      http://www.justtryandtaste.com/2015/06/resep-cara-membuat-ayam-rica-rica.html

      Hapus
  2. Ini adalah menu yang paling jahaaaattt
    Membuat saya menghabiskan nasi satu rice cooker, air 2 liter dalam sekali makan
    Hiks mungkin 10.000 kkal sudah masuk kali ya mbak
    ๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚

    BalasHapus
    Balasan
    1. wakakkaka setuju, saya maniak sama ayam woku, tetapi pernah saya masak sepanci gede, seminggu lebih makan woku terus tiap hari dan akhirnya eneg juga wakkakak

      Hapus
  3. Saya udah pernah coba resep woku mbak endang baik yang woku daun maupun woku belanga dulu mbak... aduhhhh.. rasanya juara bangettttt. Waktu itu saya masaknya untuk salah satu menu diet saya, karena tanpa digoreng.. aihhh.. jadi pengen masak woku ini lagi.. coba ahhh versi yang digoreng gini ikannyaa..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silahkan Mb Shenan, moga suka ya. Tapi woku menghabiskan banyak nasi Mba, jadi gak cocok buat diet wakkakak

      Hapus
    2. wakakakkaaaa..... tenang aja mbak... dietnya mah udah kelar kapan tahun... ga kuattttt...

      Hapus
    3. Jiaaahh, sama Mba kaya saya huaaa, meratap daaah kalau naik ke timbangan hehhehe

      Hapus
  4. resep woku2( ayam.atau ikan )mbak endang jadi masakan favorit keluarga saya mbak...mantap ...enyakkk banget.makasih banyak mbak..

    BalasHapus
  5. Hai Mba Endang,
    akhirnya saya mengeksekusi beberapa resep Mba Endang: pempek lenjer, lumpia rebung, aneka macam sayap ayam dan baso. Sebetulnya saya tuh tipe2 pemasak yang suka ngira2 aja, gak pernah pake resep pakem. Tapi suami saya bilang "udah manut aja sama resep, entar juga sukses" hehehe ternyata dia benar. Resep Mba Endang sedap sedap sedap :D
    Oh, dan ternyata food blogger Indonesia jumlahnya cukup banyak ya. Tapi kesukaan saya tetep JTT deh. Soal rasa masakan sih mungkin ada yang seenak JTT, tapi cara nulis dan kekuatan riset mah gak bisa bohong. Saya yakin deh pasti itu kenapa pageview JTT bisa hardcore gitu. Jujur aja saya suka pusing gara2 baca blog yang tulisannya gak jelas mana S-P-O-K dan tanda bacanya, tapi JTT beda. Mba Endang pasti dari kecil suka baca kan? Penulis yang baik dihasilkan dari pembaca garis keras, katanya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Amalia, thanks sharingnya disini ya, senang sekali resep2 JTT disuka dan sudah banyak juga yang dicoba ya. Ah ya, sejak kecil saya kebanyakan banyak baca novel roman picisan Mba wakkkakka, makanya kadang ceritanya ngalor ngidul gak keruan hehehhe. Thanks ya, dan sukses selalu! ^_^

      Hapus
  6. Wahhhh ini resep harus cpt dieksekusi soal daun2 an tinggal ambil aja dikebun imut dpn rumah, besok tinggal cussssss kepasar beli ikan tongkol soalnya ga bisa nahan klo udh liat fotonya mb endang yg bikin ngiler hehe
    Yeni sby

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah Mba Yeni, saya paling suka membaca 'daun2an tinggal ambil dari kebun' wakkakak, itu rasanya gimanaaa gitu. Ada rasa bangga dan happy bisa panen hasil kebun sendiri yaaa. Thanks sharingnya, moga suka resepnya yaa

      Hapus
  7. Halooo mba endang..salam kenal yah
    Blog ini slalu sukses bikin batre hp saya drop sampe ahirnya mati kala asik ngintipin resep & men-screenshotnya hahaaa
    Sdh bbrp resep saya cb hasil nyontek dr JTT dan hasilnya ruar binasah merontokkan aturan diet saya.Spt resep gulai nangka yg sukses bikin suami makan sampe nambah2. Sampe kuah2 yg sisa di kuali pun lenyap diaduk dgn sepiring nasi plus ditambah lauk balado teri kacang. Ahahaa puas rasanya kl masakan kita amblas dimakan sampe ke akarnya *halahhhh :D
    Tulisan mba ringan, crunchy dan jelas terpampang nyatah
    Gak ribet plus berisi kata2 semangat yg bs membangkitkan hasrat pembaca utk gak takut mencoba
    Jg sumber2 referensi yg disampaikan dgn bahasa yg ringkes
    Kebetulan setiap sabtu di mggu ke 3 saya sll membawa makanan (potluck) ke gereja bersama dgn 5 klg lainnya. Dan resep2 mba endang sll jd inspirasi saya utk mengolah makanan.
    Pokonya trs berbagi yah mba. Sehat selalu biar bs masak dan makan wenak :))
    Oh iya bsk saya mau cb eksekusi si woku tongkol ini skalian buat pampis pedasnya utk stok heheee
    Merdekaaaa mbak ^__^
    -Mama Jerome-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mama Jerome, salam kenal dan thanks sharingnya ya, senang sekali resep2 JTT disuka dan bs membantu memasak variasi makanan di rumah. Hahaha untuk urusan merontokkan aturan diet, saya gak pernah sukses juga diet mba huaaaa.

      Moga sukses dengan woku dan pampisnya ya. Sukses dan sehat selalu!

      Hapus
  8. Mbak, wokunya bikin ngileer. Eh Mbak Endang, maaf OOT, Mbak End beli benih basil di mana?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo, thanks yaa. Saya beli di website 'petani rumahan' coba googling saja, murah dan bisa kirim onlen

      Hapus
  9. ngilerr,,,langsung cus pulang kantor cari tongkol. makasih ya mba buat resep2nya...selalu menginspirasi saya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thanks Mba Aifa, moga suka dengan resepnya ya. Sukses! ^_^

      Hapus
  10. Mba endang, untuk menghentikan versi web jtt gimana ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Annie, mba buka di Hape ya? Coba lihat di bagian paling bawah halaman web biasanya ada tulisan 'lihat versi seluler' klik saya tulisan itu untuk berpndah di versi mobilenya Mba.

      Hapus
  11. Nyari-nyari tongkol dipasar gak ada. . .
    Yo wes diganti kakap aja, jarang-jarang ada ikan kakap segar dibandrol murah dipasar. . .heheheh :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaah, saya gak pernah nemu kakap murah di pasar wakakakak. Yang murah tongkol sma kembung, sekarang juga naik harganya hehhehe

      Hapus
  12. Makan siang keluargaku hari ini woku dengan resep mb endang, tapiiii....tongkol saya ganti dengan tahu (saya goreng dulu) dan saya tambahkan bayam, rasa nya?? Mantaaaaabbbbb gak kalah saing dengan tongkol wkwkwk, mb endang harus nyoba!
    Disaat makan bayam nya serasa makan kemangi deh sueeerr hahaha....

    Udah dikirim y mb resep nya...

    Eh gimana nih? Wkwkwkwk kode

    Salam sayang dariku Anti

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Anti, waaah kreatif buanget Mba, woku tahu bayam, hmm yummy! Resepnya sudah dieksekusi dengan sukses dan sepanci papeda saya habiskan sendiri, la iyalah wong cuman saya sendirian wakakkkak. Gilaaaa enak buangetttt! Sudah saya tampilkan juga di blog. Kayanya weekend ini mau bikin lagi buat Ibu yang lagi datng, supaya ngerasain juga wakakkak.

      thanks sharingnya yaaa.

      jawaban untuk kodennya: huaaa belum mbaaa, udah hampir desperado! Hiiks. hhhahah

      Kiss & Hugs!

      Hapus
  13. Wohooo.. resep udah aku catet besok tinggal pergi ke pasar berburu bahan2 buat prakteknya..
    Thanks buat resepnya ya mba endang! Bermanfaat banget, apalagi buat orang kaya aku yang baru belajar masak ^^
    Wish me luck!

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba Caroline, monggo dicoba mba resepnya, moga sukses dan suka yaaa. pasti enak kok heheheh

      Hapus
  14. Halo mba endang,salam kenal ya..

    Barusan saya eksekusi resep tongkol woku ini,dan hasilnyaa....hmm.. bawaannya pengen nambah nasi teruss#gawatutkdiet
    bener2 maknyuss,trima kasih sudah berbagi resepnya ya mba...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Enny, salam kenal juga ya Mba. Wah masakan manado memang gawat, gawat bs bikin gemuk hahhhh, habisnya ngabisin nasi banyaaakkk thanks sharingnya yaaa

      Hapus
  15. mba endang, kalo ikannya diganti ikan air tawar bisa gak? gurame misalnya, karna ibu saya gak bisa makan ikan laut.

    btw, saya sudah coba pampisnya. juaraaaa banget,,,nambah2 nasi melulu, food combiningnya gagal deh, hahaha. anak saya 20 bulan juga doyan pampisnya, saya buat dua versi yg pedas buat ibunya yg gak pedas buat baby. alhamdulillah suka :)

    makasih ya mba..

    BalasHapus
    Balasan
    1. hi mba ajeng, bs pakai ikan apa saja ya, ganti dengan seafood, ayam atau daging sapi juga oke ya.

      thanks sharingnya, senang resepnya disuka

      Hapus
  16. Mba endang klo ga ada daun kunyit diskip apa berpengaruh thd rasa? Atau diganti dgn daun pandan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba niken, skip saja mba, yng penting daun jeruk dan daun bwang dan kemaangi ada, tetap sedap ya

      Hapus
  17. Mbk endang , kalo pake fillet tuna bisa mbk dimasak seperti ini? Perlu digoreng juga tdk mbk? Mksh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai mba Ika, sebaiknya goreng setengah mtang saja mba supya permukannya lebih kecoklatan dan keras ya.

      Hapus
  18. Mba Endang, apakah ikannya harus digoreng? Bisa tidak ikan mentah langsung saja direbus bersama bumbu dan bahan lainnya? Soalnya saya sedang mengurangi pemakaian minyak untuk konsumsi sehari-hari. Kolesterol saya 290 Mba #hiks. Saya kepingin masak ikan manangin woku. Bosan juga saya makan pepes kuning ikan terus hampir tiap hari. Makasih sebelumnya Mba Endang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba, bs tidak digoreng ya, saran saya ikan tongkol yang sdah dipotong2 dikukus dulu sampai matang. Kuah dimasak seperti diatas, kemudian ikan masuk, masak sebentar saja.

      Hapus
    2. Terima kasih jawabannya Mba. Wokeh, nanti akan saya kukus saja ikannya. Nanti saya kasih laporan gimana hasilnya ;)

      Indira

      Hapus
  19. Mba endang aku udah eksekusi ikan woku nya... Ahhh sedappp sekali... Semua step aku ikutin percisss.. bahkan ga pake daun kemangi pun aku ikutin๐Ÿ˜ฌ๐Ÿ˜ฌ(pdhl krn lupa beli,males balik ke kang sayur).TOP deh rasanya. Thanks resepnya mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah thanks Mba Marisca sharingnya ya, ini bikin banyak makan nasi ahhahhaha

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^