Pages

18 Desember 2015

Resep Kiriman Pembaca JTT - Pecak Ikan Mas a la Sefri Antini


Dear Mbak Endang,

Inget sayakah Mbak..? Sudah lama tidak komen komen di blog, setiap komen pasti gagal.... Sejak android berintegrasi sama Google benar benar menyusahkan saya yang online via HP jadul dengan aplikasi Opera mini... Kali ini saya mau share sedikit resep ikan bumbu pecak ala my Mom ni mbak.... Tidak berharap ditampilin di blog, tapi mengingat mbak Endang penyuka ikan maka saya share ke mbak Endang resepnya.

Mama saya orang Bojonegoro, Jatim, tapi Mama dapetin resep ini dari tetangga yang asli orang Depok. Resepnya pun berbeda dibandingkan 2 resep pecak yg sudah Mbak Endang tampilin di blog. Pecak ini lebih simple dan lebih light rasanya dibanding 2 resep Mbak Endang, tapi seger maknyus dan dijamin bisa ngabisin nasi sak riskuker.... hihi mungkin ini pecak ala Depok ya Mbak.

Buat menu ini ceritanya lagi kangen alm. Mama.... Hehehe lagi makan entah piring ke berapa eh inget Mbak Endang. Keep sharing and posting ya Mbak. Selamat mencoba Mbak Endang!

Sefri Antini


Sudah lama saya mendapatkan resep pecak dari Sefri Antini, atau biasa saya panggil Mba Anti, salah satu pembaca setia JTT. Resep ini masuk ke dalam email saya sejak beberapa bulan yang lalu dan telah saya coba beberapa bulan yang lalu juga. Terus terang resep dan foto step by step-nya kemudian terlupa dan hari ini teringat kembali kala membuka-buka arsip gambar di folder. Minggu lalu Ibu saya datang ke Jakarta dalam rangka menengok cucu-cucunya, beliau terutama penasaran dengan perkembangan Aruna, si baby monthok, putri adik saya Tedy, yang saat ini telah berusia 4 bulan. Sabtu dan Minggu yang biasanya saya pergunakan untuk mencoba aneka resep akhirnya berlalu tanpa ada satu pun masakan yang saya eksekusi. Hari ini, demi blog yang harus di-update, saya lantas membuka-buka arsip lama dan menemukan foto si pecak ikan mas yang pernah membuat saya kalap menghabiskan nasi panas hingga berpiring-piring banyaknya. ^_^


Seperti yang diutarakan oleh Mba Anti dalam tulisannya, maka saya memang pernah menampilkan resep pecak ikan sebelumnya. Keduanya adalah pecak ikan gurame yang menurut saya rasanya sama maknyusnya dengan resep pecak kali ini. Kedua resep pecak tersebut bisa anda klik pada link disini dan disini. Resep pecak yang pertama mungkin sedikit mirip dengan resep yang dikirimkan Mba Anti ke saya, dimana di dalam bumbunya menggunakan kacang tanah, hanya bumbu kuah pecak a la Mba Anti ini lebih simple dan light karena tidak mengandung santan. Resep pecak kedua yang saya posting minus kacang dan santan dengan rasa pedas yang kuat, dan bagi anda yang kurang suka dengan rasa kacang tanah di dalam masakan maka resep pecak ikan yang ini lebih tepat untuk dicoba.

Makanan bernama pecak memang cukup populer terutama di tanah Jawa. Pecak ikan lele mungkin menu yang sangat umum ditemukan di warung tenda kaki lima di berbagai kota  di Indonesia. Biasanya ikan lele yang digoreng garing disajikan bersama sambal tomat dan aneka lalapan. Penyajian masakan pecak terbilang cukup unik dimana ikan goreng di letakkan di atas cobek berisi sambal dan kemudian ditekan (dipenyet) hingga hampir berbaur dengan sambalnya. Dulu ketika saya masih kuliah di Jogya, maka sebulan sekali saya bersama teman-teman satu kos akan nongkrong di sebuah warung pecak ikan lele di daerah Gejayan. Lele bakarnya yang berukuran jumbo memiliki daging tebal yang lembut, rasanya gurih sedap berpadu dengan bumbu bakar kecap yang manis dan sambal tomat yang super pedas. Ah, hujan-hujan seperti ini merupakan waktu yang pas untuk nongkrong di warung tersebut. ^_^


Karena cukup populer maka masakan bernama pecak kemudian hadir dalam versi yang berbeda namun biasanya masih mempertahankan style yang sama yaitu proses dipenyet saat ikan disajikan. Di Jakarta sendiri, tepatnya pada kuliner Betawi, juga dikenal masakan bernama pecak. Protein yang digunakan umumnya adalah ikan, terutama jenis ikan air tawar seperti ikan gurame, gabus, lele atau nila.  Perbedaannya terletak pada bumbu sambal yang digunakan, tidak menggunakan sambal tomat melainkan sambal berkuah yang sarat cabai dan bumbu. Saus sambal atau kuah pecak yang kental ini lantas disiramkan ke atas permukaan ikan goreng dan ikan lantas dipenyet (dipipihkan) dengan cobek atau ulekan batu. Rasanya sangat lezat!

Kembali ke pecak ikan mas kiriman Mba Anti, proses pembuatannya super mudah. Ikan yang digunakan di resep ini adalah ikan mas, namun tentu saja anda bisa menggantikannya dengan jenis ikan lainnya saran saya adalah jenis ikan air tawar. Ikan cukup dibumbui selayaknya seperti ketika kita hendak menggoreng ikan umumnya, goreng hingga tingkat kematangan yang diinginkan dan siramkan bumbu pecak yang terbuat dari cabai, bawang merah dan kacang tanah yang dihaluskan. Rasa bumbu pecak ini asin, sedikit manis dan asam, namun sesuaikan rasa ini sesuai selera. Resep aslinya bumbu yang dihaluskan cukup disiram dengan air panas mendidih, namun saya modifikasi dengan merebusnya sebentar. 

Berikut resep dan prosesnya ya. Terima kasih untuk Mba Anti atas kiriman resepnya yang maknyus!


Pecak Ikan Mas a la Sefri Antini
Resep diadaptasikan dari keluarga Sefri Antini

Untuk 4 porsi

Pecak ikan mas ini sedap disantap bersama: 
Sayur Goreng Asam
Ayam Goreng Tulang Lunak
Tumis Tempe Gembus, Leunca, Teri dan Daun Melinjo  

Bahan:
- 5 ekor ikan mas, sekitar 1 kg + 1 sendok makan garam + 1 butir jeruk nipis peras airnya

Bumbu ikan goreng, dihaluskan:
- 2 cm kunyit
- 1/2 sendok makan ketumbar
- 3 siung bawang putih   
- 1/2 sendok makan garam
- 2 sendok makan air asam jawa

Bumbu pecak dihaluskan:
- 3 siung bawang merah
- 5 buah cabai rawit merah
- 5 buah cabai merah keriting
- 1 cm jahe 
- 150 gram kacang tanah, digoreng dan ditumbuk/blender hingga halus 

Bumbu dan bahan lainnya:
- 200 ml air    
- 1 sendok teh garam
- 1/2 sendok makan gula jawa sisir halus
- 2 butir jeruk limo atau 1 butir jeruk nipis
- bawang merah goreng untuk taburan

Cara membuat:


Siapkan ikan mas yang masih segar, siangi sisiknya, buang isi perut dan insangnya. Cuci hingga bersih, lumuri permukaan tubuh ikan dan rongga perutnya dengan 1 sendok makan garam dan air perasaan dari 1 butir jeruk nipis. Diamkan selama 20 menit agar lendir-lendirnya keluar, cuci ikan hingga bersih.

Lumuri ikan dengan bumbu yang dihaluskan, termasuk juga rongga perutnya. Goreng ikan hingga matang dan kecoklatan permukaannya atau tergantung kematangan ikan sesuai selera anda. Angkat, tiriskan dan sisihkan. 

Siapkan panci kecil, masukkan air dan rebus hingga mendidih. Masukkan bumbu yang dihaluskan, aduk selama 1 menit, matikan api kompor. Masukkan semua bahan dan bumbu pecak lainnya, aduk rata. Cicipi rasanya, sesuaikan rasa asin, manis dan asamnya. Jika kurang asam bisa ditambahkan air asam jawa sesuai selera. 

Letakkan ikan di piring atau cobek, tuangkan sambal pecak diatasnya dan penyet (tekan) ikan dengan cobek hingga pipih. Sajikan dengan nasi hangat. Super yummy!

4 komentar:

  1. Akkkk mbak Endang kirimanku di posting juga, lengkap dengan emailnya...
    aku malu aku malu aku malu.. :') dan aku udah lama banget ga buat ini..
    Makasih ya mbak....
    eia tapi aku kan Mbak bukan Mas :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Anti, wakakkaka, sya dah lama buatnya mba, tapi baru sempat posting sekarang. Thanks ya resepnya yang maknyusss hehheheh

      Hapus
  2. Waaahhh mba ada satu resep lg yg keliatan laaazzziiizzz, gatel pengen nyoba, padahal msh banyak juga resep2 lain yg blm di coba. Hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Ariana, silahkan dicoba Mb, moga suka yaa, banyak waktu untuk mencobanya kok, santai saja hahhaha

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^