25 Januari 2016

Resep Korokke Daging Sapi dengan Saus Tonkatsu



Sebuah warung makanan  yang menjual aneka snack yang digoreng termasuk korokke di Asakusa, Tokyo, terlihat laris. Tepatnya luar biasa ramai hingga antrian berduyun-duyun tampak menyesaki jalan di depan warung 'gorengan' tersebut. Saya dan kakak saya, Wulan, walau penasaran dan berulangkali mengintip dari balik bahu-bahu para pengantri untuk melihat makanan yang sedang dimasak tetap tidak berubah pikiran untuk mencoba. Selama di Jepang, terus terang kami jarang mencoba aneka kuliner disana, kecuali beef ramen di sebuah resto halal di Asakusa, mie udon dan tempura di Sanuki Udon di Kansai International Airport (sebuah resto udon yang mendapatkan sertifikat halal dari Malaysia), dan beberapa camilan seperti takoyaki dan okonomiyaki di Shinsaibashi Shopping Center di Osaka. 

Salah satu alasan kami tidak terlalu menggebu-gebu untuk mencici makanan di Jepang selain harganya yang lumayan mahal adalah adanya kandungan pork (daging babi) di dalam umumnya makanan yang dijual. Sudah bukan rahasia lagi jika ramen yang sedap kaldunya biasanya tidak halal bagi umat muslim. Nah walau korokke terkadang ada jenis vegetariannya, namun umumnya menggunakan cincangan daging babi di dalam adonan kentang yang digunakan. Jadi walau saya menelan air liur melihat para pengunjung menggenggam korokke hangat terbungkus kertas minyak di udara Tokyo yang dingin, saya hanya bisa melangkahkan kaki berlalu, sambil hati ini berjanji akan membuatnya sendiri setiba di tanah air. ^_^


Korokke, alias perkedel kentang dengan daging a la Jepang ini sebenarnya bukan makanan yang asing bagi saya. Sebuah supermarket Jepang, bernama Papaya di daerah Melawai, Jakarta Selatan, menjual gorengan ini bersama dengan aneka lauk-pauk yang digoreng lainnya seperti chicken katsu, ebi furai dan karaage.  Tidak jauh berbeda dengan perkedel a la Indonesia, yang membedakan hanyalah korokke biasanya berbentuk lonjong pipih atau bulat pipih, berukuran cukup besar, terbalut breadcrumbs dan digoreng hingga permukaannya crispy. Basic korokke umumnya terbuat dari kentang tumbuk yang dicampur dengan aneka bahan dan sayuran seperti wortel, kacang polong, brokolli, bawang bombay, jagung manis, cincangan daging, tuna atau seafood lainnya. Namun variasi lain juga tak jarang ditemukan dimana korokke terbuat dari kabocha (sejenis labu kuning/pumpkin), atau okara (ampas kedelai sisa pembuatan susu kedelai atau tahu).


Korokke sendiri sebenarnya sangat erat berhubungan dengan makanan bernama  croquette (atau kita kenal dengan sebutan kroket) yang diperkenalkan oleh bangsa Prancis pada tahun 1887 ke Jepang. Makanan ini dibuat dengan cara mencampurkan daging cincang yang telah dimasak, seafood, atau aneka potongan sayuran dengan kentang tumbuk atau saus putih. Adonan kemudian dibentuk bulat pipih (patty), dilumuri tepung terigu, telur dan breadcrumbs a la Jepang yang memiliki butiran besar, kemudian digoreng dalam minyak yang banyak hingga kecoklatan permukaannya. 

Di Jepang, korokke dengan mudah ditemukan di aneka supermarket yang menjual lauk-pauk atau gorengan di salah satu etalasenya. Harganya berkisar antara 200 hingga 300 yen per-buah atau sekitar 30 ribuan namun di Papaya supermarket di dekat rumah biasanya dibandrol dengan harga 15 rb  saja ^_^. Biasanya korokke di jual di street vendor atau di warung-warung kecil seperti foto di atas, dimana makanan yang tergolong snack ini dibungkus dengan kertas minyak dan dimakan sambil berdiri dan mengobrol. Korokke seringkali juga disajikan sebagai sandwich dengan menjepit sebuah korokke diantara dua iris roti, atau korokke disajikan di piring saji bersama salad yang terbuat dari rajangan halus daun kol, irisan jeruk lemon bersama saus tontkatsu. Tonkatsu adalah sejenis saus coklat kental yang sangat populer di Jepang yang basic-nya sebenarnya terbuat dari Worcestershire sauce dan bahan-bahan lainnya. Saus ini jugalah yang biasanya digunakan untuk menemani makanan bernama takoyaki dan okonomiyaki (pancake sayuran a la Jepang).

Mustard paste, saya pakai merk French's. Bisa dibeli di supermarket besar

Wokeh sekarang bagaimana membuat makanan ini? Tidak perlu khawatir, sebagaimana perkedel kentang yang diajarkan oleh Ibu kita, maka semudah itulah korokke diciptakan. Biasanya jika membuat perkedel maka potongan kentang akan saya goreng hingga empuk dan matang. Menggoreng kentang kala membuat perkedel adalah tips Ibu saya untuk mencegah bulatan adonan hancur dan bubar-jalan kala digoreng. Namun tekstur korokke adalah garing di luar dan lembut di dalam, untuk menghasilkan tekstur lembut maka potongan kentang sebaiknya direbus bersama sedikit garam hingga empuk dan matang. Kentang kemudian dihacurkan hingga lumat dan dicampur bersama tumisan daging cincang dan aneka sayuran. 

Saya menggunakan daging sapi giling untuk resep korokke kali ini, protein hewani lainnya seperti cincangan ayam, cumi-cumi, udang, tuna tentunya juga bisa menjadi alternatif lain yang mantap dan sedap. Untuk sayurannya sebenarnya tak terbatas, namun umumnya korokke menggunakan sayuran yang memiliki tekstur keras seperti wortel, kacang polong, brokkoli, jagung manis, atau rajangan buncis. Daging dan sayur perlu ditumis hingga matang terlebih dahulu bersama bumbu yang hanya terdiri dari bawang bombay, merica bubuk dan garam. Kentang tumbuk dan tumisan kemudian diaduk menjadi satu bersama sebutir telur dan siap dibentuk menjadi patty dan dibalur dengan tepung terigu, telur dan breadcrumbs.  


Tekstur adonan yang lembek kemungkinan besar akan menjadi kendala utama kala membuat korokke. Tidak perlu stress, cukup balur telapak tangan dengan minyak goreng atau tepung terigu kala membentuknya. Atau ketika adonan dimasukkan ke dalam tepung terigu, lumuri adonan dengan tepung sambil tangan merapikan bentuknya yang masih 'brekele'. Ketika adonan dicelupkan ke kocokan telur, kemungkinan anda akan mengalami panick attack yang kedua karena adonan menjadi basah dan lembek, namun celupan terakhir di breadcrumbs akan membuat korokke menjadi lebih kokoh dengan bentuk yang cantik dan 'terlihat' seperti korokke umumnya.  ^_^

Biasanya korokke memiliki ukuran lebar, kira-kira seukuran telapak tangan bocah berusia 4 tahun (kalau anda tidak bisa mengira-ngira telapak bocah usia 4 tahun maka kira-kira separuh telapak tangan orang dewasa), namun ini bukan aturan pakem, artinya anda bebas hendak membentuknya dengan ukuran dan bentuk sesuai selera. Saya sendiri lebih suka ukuran yang jumbo karena membuat adonan lebih cepat habis, sehingga saya bisa segera kembali ke kasur yang hangat, browsing tak tentu arah sambil ditemani rintik hujan dan segelas capuccino panas. Ah hidup memang indah! 


Korokke perlu digoreng dalam minyak banyak, pastikan satu sisi matang kecoklatan, garing dan keras sebelum dibalik untuk menggoreng sisi sebelahnya. Jangan dibalik-balik ketika menggoreng, terutama ketika korokke belum sempurna matangnya.  Membalik-baliknya akan membuat korokke hancur dan kerja keras pun musnah. Angkat, tiriskan dan dinginkan  di rak kawat agar bertahan kerenyahannya. Namun sebagaimana gorengan homemade lainnya, maka makanan ini sebaiknya dimakan saat kondisi masih hangat. Saat itu permukaan korokke masih terasa garing, karena setelah mendingin bagian dalam perkedel yang lembab akan membuat kulit korokke berkurang kereyahannya dan snack ini menjadi melempem.


Walau korokke sedap disantap begitu saja, namun saus tonkatsu yang kental dan terasa nano-nano ini biasanya digunakan untuk menemaninya. Anda bisa menggunakan saus tonkatsu ready made yang biasanya dijual di supermarket makanan Jepang, namun membuatnya sendiri sebenarnya tidak sulit. Ketika saya berkunjung di sebuah supermarket di Shibuya, Tokyo beberapa waktu yang lalu, sulitnya mengenal aneka saus dalam botol yang berjajar disana (karena semuanya menggunakan huruf kanji), membuat saya hanya berani membeli 2 botol ponzu sauce (sejenis soy sauce dengan aroma dan rasa sitrus/jeruk). Namun tonkatsu sauce-nya sendiri tidak saya temukan dan saya tidak berani melakukan spekulasi. Nah resep tonkatsu sauce yang saya berikan dibawah memiliki rasa tak jauh berbeda dengan saus sejenis yang disiramkan diatas takoyaki dan okonomiyaki yang saya santap di Osaka, jadi tidak ada salahnya untuk anda coba juga di rumah. 

Korokke mantap menjadi lauk untuk nasi putih yang hangat, atau sebagai snack, atau disantap bersama salad dan saus tonkatsu. Berikut resep dan prosesnya yang mudah ya, resep ini juga menjadi selingan untuk lanjutan cerita jalan-jalan saya ke Jepang yang akan saya post di artikel berikutnya. ^_^


Resep Korokke dengan Daging Sapi Cincang
Resep hasil modifikasi sendiri 

Untuk 10 - 12 buah korokke ukuran besar

Tertarik dengan resep masakan Jepang lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Crispy Chicken Katsu
Ayam Suwir Saus Teriyaki
Ebi furai dan tips membuatnya tidak melengkung

Bahan:
- 3 buah kentang ukuran besar, sekitar 450 gram
- 1 sendok makan margarine
- 1 buah bawang bombay, cincang kasar
- 150 gram daging sapi cincang, bisa diganti dengan ayam/seafood atau skip protein hewani jika anda hendak membuat versi vegetariannya
- 1 sendok teh merica bubuk
- 1 sendok teh garam
- 2 - 3  sendok makan keju cheddar parut, optional
- 1 batang wortel, potong kotak kecil
- 1 butir telur

*) sayuran lain yang bisa digunakan untuk korokke: kacang polong, brokolli, daun bawang, buncis

Bahan untuk melapisi:
- 3 sendok makan tepung terigu serba guna
- 2 butir telur
- bread crumbs secukupnya

Bahan & bumbu saus tonkatsu:
- 3 sendok makan saus tomat
- 1 sendok makan Worcestershire sauce (kecap Inggris)
- 1 sendok makan saus tiram (oyster sauce)
- 1 sendok makan gula pasir
- 1 sendok makan kecap asin (soy sauce)
- 1/2 sendok teh pasta mustard (optional)
- 1 siung bawang putih diparut  
- 100 ml air panas

Pelengkap (optional):
- rajangan halus kubis
- irisan jeruk lemon 
- irisan ketimun
- irisan tomat

Cara membuat:


Kupas kentang, potong dadu, cuci bersih dan rendam di dalam air dingin agar tidak berubah warna menjadi kehitaman. Siapkan panci, beri 800 ml air dan 1 sendok teh garam. Rebus hingga air mendidih. Masukkan potongan kentang dan rebus hingga empuk. Test kematangan kentang dengan menusukkan ujung garpu atau pisau, jika melesak dengan mudah maka kentang telah matang. 

Angkat, tiriskan dan biarkan hingga kentang benar-benar tiris dan tidak basah. Haluskan kentang ketika masih panas hingga hancur seperti ketika kita membuat perkedel, saya menghancurkan kentang dengan garpu. Sisihkan. 


Siapkan wajan, panaskan margarine. Tumis bawang bombay hingga harum, transparant dan matang. Masukkan daging sapi cincang, aduk-aduk dan masak hingga daging matang dan tidak berwarna kemerahan lagi. Masukkan merica bubuk dan garam, aduk rata. Tambahkan wortel, aduk dan masak hingga wortel empuk dan matang. Cicipi rasanya, tambahkan garam jika kurang asin. Matikan api kompor.


Biarkan tumisan agak mendingin, tuangkan tumisan ke dalam mangkuk berisi kentang tumbuk, aduk rata. Tambahkan telur dan keju parut (jka pakai), aduk rata dan cicipi rasanya.



Bagi adonan menjadi 12 bagian. Ambil satu bagian adonan, bentuk masing-masing bagian adonan menjadi bulat lonjong dan agak pipih. Jika lengket, lumuri tangan dengan tepung terigu atau minyak goreng dan bentuk adonan dengan telapak tangan, lakukan hingga semua adonan habis. Sisihkan. 

Siapkan mangkuk berisi kocokan telur, dan 2 buah piring masing-masing berisi tepung terigu dan breadcrumbs. Celupkan sebuah korokke ke dalam piring berisi tepung, balurkan hingga tepung rata melumuri permukaan korokke. Pada tahap ini kita bisa sekaligus merapikan bentuknya.  

Celupkan korokke ke kocokan telur, dan gulingkan ke breadcrumbs. Pastikan breadcrumbs melumuri korokke dengan baik, sedikit tekan agar breadcrumbs mampu menempel dengan baik. Lakukan pada semua adonan korokke lainnya.


Siapkan wajan anti lengket, isi minyak agak banyak. Panaskan minyak hingga benar-benar panas, goreng korokke, jangan masukkan terlalu banyak supaya tidak menyulitkan ketika akan membaliknya. Goreng dengan api kecil hingga satu sisi kecoklatan, baru dibalikkan untuk menggoreng sisi lainnya hingga matang. Jangan balik-balikkan korokke jika satu sisi belum matang sempurna, atau korokke akan hancur. Angkat dan tiriskan di rak kawat.


Untuk sausnya, aduk jadi satu semua bahan saus. Cicipi rasanya, jika terlalu kental tambahkan porsi air panas. Saus terasa sedikit manis, asin dan asam serta agak kental. 

Tata korokke di piring datar, tata rajangan halus daun kol, ketimun, tomat. Sajikan dengan saus tonkatsu bersama semangkuk nasi putih hangat. Super yummy!

Sources:
Wikipedia - Tonkatsu Sauce
Wikipedia - Korokke



40 komentar:

  1. Mantaplah ini Mba, barusan saya lagi mikir ada kentang di rumah mau dibikin apa ya? Yumm,, ga sabar pengen coba

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai Mba Herlina, thanks sharingnya ya, senang resep korokermya disuka ^_^

      Hapus
  2. hm... ini duplikat kroket bgt ya mba. jadi penasaran mau coba.
    thx for sharing ya mba.
    aku tunggu resep berikutnya ya mba.. kalau bisa sih resep ramen atau udon yg jepang bangettt ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahhaha, iya mirip2 kroket, cuman rasanya gak terlalu kroket. Duplikat perkedel lah ya.

      udon baru saja saya post ya, kalau ramen masih dalam proses wakakkak

      Hapus
  3. Udah lama cari resep "kroket"ala jepang ini. Anak saya suka banget kalau lagi makan di marugame udon. Langsung cuss praktek weekend ini. Makasih mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mb Nadya, thanks sharingnya ya, moga resepnya disuka yaa

      Hapus
  4. Mbak Endang... makasih banget ya, cerita dan resep sama maknyusnya... pengen makan enak tapi halal... yah buat sendiri yang paling terjamin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Elnina, thanks sharingnya ya, senang resepnya disuka. Yep setuju, kalau mau makanan enak, halal dan sehat maka buat sendiri paling tepat ^_^

      Hapus
  5. Halo Mbak Endang, nama saya Adelle, thanks atas resepnya.
    Mau tanya apakah adonan yg sudah dibentuk, bolehkah tidak digoreng dulu dan disimpan di freezer, mungkin beberapa hari lagi baru digoreng. seperti untuk stok gitu lo Mbak? dan bisa tahan berapa lama Mbak apabila di freezer ?

    terima kasih atas waktunya untuk membalas ya Mbak Endang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Ardelia, bisa ya mba, jadi dibentuk, dilumuri dengan tepung roti dan ditata di loyang (tidak bertumpukan) dan dibekukan. Kalau sudah beku bs ditata di tupperware dan di sekat setiap lapisannya dengan kertas roti atau plastik.

      di freezer bs tahan 3 bulan ya mba

      Hapus
  6. Ngebayangin di Jepang lagi dingin terus ngeliat orang lain bisa makan korokke hangat-hangat. Itu sama aja "iso nyawang ra iso nyanding" namanya. Hehe :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. wakakak, bener banget, mana saya maniak gorengan lagi, jadi udah ngiler2 cuman bs mangap saja hehehhe

      Hapus
  7. bener2 top markotopppp mbak.....kebetulan lg bnyk stok kentang ma daging sapi pas bgt mba endang upload resep korokke daging sapi...barusan udah aku bikin mbak...rasanyaaa maknyussss buangetttttt........kok gak bikin kelas kursus masak aja mbak...pasti banyak yang mau daftar...hihihihiiiii

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai Mba Astrid, wah thanks sharingnya ya mba, senang sekali resepnya disuka, keponakan saya juga suka banget ini perkedel hehhehe, sampai diumpetin emaknya supaya gak dihabisin semua wakkakak

      Hapus
  8. Begitu baca resep langsung ngoprek di dapur mba... kebetulan anak2 suka apapun makanan dr kentang. Always love ur rescipes. Cucok buat beginner yg baru masuk dapur.

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks mba sharingnya, senang sekali resepnya disuka yaaa, sukses selalu!

      Hapus
  9. sedikit ralat aja mbak Endang.
    tonkatsu itu sendiri sebenernya bukan nama saus, tapi bahasa jepang dari "katsu babi" alias breaded fried pork.
    penamaan saus cokelat yang sering menemani katsu babi ini sebagai "saus tonkatsu" sama seperti kita menyebut "saus spageti", yang sebenarnya adalah saus tomat, saus marinara, atau saus bolognese.
    semoga membantu ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba, waah makasih ralatnya yaaa, sangat membantu sekali dan tentu saja menjadi informasi yang berguna buat pembaca lainnya. thanks yaaa! ^_^

      Hapus
  10. Hai mbk Endang... sy pembaca setia web ny mbk Endang... resep2 disini simple dan mudah diikuti... udh bbrp resep yg sy contoh dan Alhamdulillah berhasil... seneng bgt pas nemu web ini... selalu ada ide buat sesuatu yg baru... semoga tetep beragi ilmu ya mbk... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo mba, salam kenal dan thanks sharingnya yaa, senang sekli resep JTT disuka, sukses yaaa

      Hapus
  11. suka....enak...thanks mba...

    helen

    BalasHapus
  12. Sudah dipraktekan dan hasilnya enak bangget......padahal saya ga begitu suka kentang.. justru kentangnya berasa kaya fla cream..enak bener...bahaya ini kalo lg diet..makan 1 mah kurang..padahal makannya pas udah dingin. Kalo masih hangat2nya lebih enak lagi pastinya 😤. makasih mbak Endang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks mba Agustina shairngnya, senang resep korokke nya disuka, sukses yaa

      Hapus
  13. Assalaamu'alaikum mbak endang, korokke yg udah di tepungin itu bisa di simpan di freezer g ya? klo bisa brp lama? makasih share resepnya ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. walaikumsalam mba, yep bs ya, maksimal 1 bulan ya mba

      Hapus
    2. Ooh 1 bulan, ok sip, klo gitu kan bisa bikin banyak2 trus di simpan, waktu pingin tinggal panasin 😍😍 yaaaaaayy

      Hapus
    3. yep, kalau mau dipakai taruh di suhu ruang hingga mencair dn panaskan sebentar mba

      Hapus
  14. Halo mba Endang ... apa kabar? Saya pecinta blog nya mba Endang lho ... udah banyak resep yang saya coba Dari blog ini. Alhamdulillah semua berhasil. Kalo punya bahan makanan tapi bingung mau masak apa, tinggal browsing JTT. :-)

    Aku udah nyoba koreke ini, enaaak .... tapi emang bener, sebelum dimasukin ke tepung panir, lembek banget. Tapi lagi Mba Endang udah pesen, jangan panik ... hehehe... akhirnya berhasil deh ...

    Oia ... saus tonkatsu ini aku jadiin saus untuk iga bakar yg ada resepnya Di sini juga lho ... aku lagi males masak saus, tinggal aduk2 jadi deh ... hehehe ... enak juga ternyata :)

    Tetep aktif nge blog yaaa Mba End .... Dan makasih atas semua resepnya ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo Mba Dini, kabar saya baik mba, thanks yaa, moga mba dan keluarga juga sehat selalu.

      thanks sharingnya yaa, senang resep ini disuka, saya malah belum perah coba pakai sausnya untuk iga wakkakak, keknya enak juga sebagai pengganti saus barbecue ya.

      sukses selalu yaa

      Hapus
  15. bismillah,sehat selalu ya mbak...biar kami semua bs selalu menikmati resep2 mbak yang menggugah selera.beda resep ini dgn perkedel kentang apa ya mbak?


    BalasHapus
    Balasan
    1. Thnaks ya mba sudah menyukai resep2 JTT, thanks doanya ya.

      korokke dan perkedel mirip ya, cuman mungkin ada satu dua bahan yang berbeda, silahkan cek resep perkedel kentang JTT saja mba.

      Hapus
  16. Mbak endang salam kenal. Pernah dpt saran dr temen jepang disini kentangnya di ganti pake ubi juga enak loh mbak jadi ada perpaduan manis dan gurih. Aku sdh pernah cb dan enaaaaaak. Trus jangan terlalu halus pada saat menghaluskan kentang / ubi. Tekstur bongkahan kentang dan ubi ini yg bikin sensasi makan korokke makin nyoss.. hehehe. Terima kasih utk resep2nya. Resep terakhir yg aku coba bakwan jagung. Suamiku sukaaaaaaaa sekali. Jadi makin di sayang hehehehe.. bikin 1 adonan buat dia semua hehehehe. Terima kasih mbak endang. God bless you!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal juga ya mba Christine, thanks sharingnya yaa. Sepertinya enak itu korokke dengan ubi jalar. Sukses yaa

      Hapus
  17. Mba kecap inggrisnya halal atau tidak ya? Kalau tidak bisa diganti dengan merk apa ya mba?

    BalasHapus
    Balasan
    1. worcestershire sauce itu nama lain kecap inggris, merknya bs macam2. Lea & perrins setahu saya halal

      Hapus
    2. Terima kasih banya mba Endang hehehe. Mau langsung eksekusi nih hehehe

      Hapus
  18. Mba maaf aku mau nnya lagi. Di botol lea perrinsnya ga ada label halal gimana dong? Hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya kalau itu sesuai kepercayaan masing2 ya mba, saya tdk ahli di masalah ini.

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...