20 Juni 2017

Resep Starbucks Double Chocolate Brownies


Resep Starbucks Double Chocolate Brownies

Hanya ada satu kue yang saya suka jika sedang duduk di Starbucks, apalagi jika bukan Double Chocolate Browniesnya yang nendang.  Bahkan menurut saya, kue tersebut merupakan brownies tersedap yang pernah saya cicipi dari sekian jenis brownies yang pernah saya coba, baik yang dibeli di bakery maupun yang saya buat sendiri di rumah. Sejak dulu tekstur dan rasa brownies Starbucks selalu menjadi acuan ketika mengeksekusi satu resep brownies, namun walau sudah membuat aneka brownies berkali-kali belum ada satupun yang mendekati kelezatan si double chocolate brownies tersebut. 

Nah beberapa minggu lalu, usai berbuka puasa bersama teman saya, Sintya, kami lantas singgah di Starbucks di Plaza Senayan untuk menghabiskan waktu. Saya memesan segelas hazelnut latte sedangkan Sintya memilih es coklat. Sepotong brownies turut juga dipesan untuk disantap berdua. Double chocolate browniesnya padat namun lembut, fudgy, dan super nyoklat. Kue tersebut dipotong berbentuk persegi panjang sekitar 6 x 10 cm dengan ketebalan hanya 2 cm saja. Tampilannya padat dan terlihat keras ketika masih dipajang di etalase, namun saat telah dipanaskan di microwave akan terlihat super moist, lembut dengan lelehan coklat menghiasi di permukaannya. Rasanya yang manis sangat pas jika disantap bersama kopi atau teh yang agak pahit. Setelah sepotong brownies masuk ke perut, kali ini saya berjanji untuk mencobanya kembali  dirumah. Dan kali ini eksperimen tersebut harus, kudu, sukses! ^_^

Resep Starbucks Double Chocolate Brownies JTT

Eksperimennya sendiri ternyata baru bisa dilakukan tadi malam sepulang kantor, padahal saya telah berjanji hendak membuatnya kala weekend kemarin. Ini karena di hari Sabtu, sejak pagi, saya telah sibuk berkebun dan mengganti semua media tanam yang sudah mengeras di pot dengan tanah kompos baru yang dibeli di tukang kembang di daerah Cipete. Pohon jeruk purut yang saya miliki sejak bertahun-tahun yang lalu telah menjulang tinggi, kurus di dalam sebuah pot kecil yang sama sekali tidak sesuai dengan tubuh bongsornya. Kali ini saya meletakkannya ke pot yang lebih besar dan mengganti medianya dengan tanah kompos yang subur, memangkas banyak rantingnya dan menyimpan daun-daun jeruk hasil pangkasan di freezer. Saya yakin kali ini si jeruk akan tumbuh sangat subur dan menghasilkan banyak daun-daun segar yang lebih lebar. 

Tak terasa saya menghabiskan waktu setengah hari penuh membereskan tanaman di halaman, memangkas tanaman, dan mengganti hampir semua media tanam di pot. Ketika sudah panas dan bersemangat seperti ini saya memang sulit untuk berhenti bergerak, namun untuk memulai dan mencapai kondisi seperti itu butuh waktu yang lama, tergantung mood saat itu. Tapi memang akhir-akhir ini saya sedang bersemangat untuk bercocok tanam, tepatnya sejak setiap hari mengisi waktu sepulang kantor dengan menonton aneka video berkebun di You Tube. Sering kali tangan ini terasa gatal hendak segera meraih sekop, ketika melihat tanaman biasa yang terlihat sangat cantik karena dirawat dengan baik dan dikemas dalam pot yang chic. Di depan rumah Pete, aneka sansiviera dan dieffenbachia (blanceng) terlihat mengenaskan antara hidup segan mati pun ogah. Padahal ketika diselamatkan dan diletakkan di dalam pot, serta permukaan daun dilap hingga bersih dan mengkilap, maka tanaman 'ndeso' ini bisa menjelma  menjadi cinderella.

Resep Starbucks Double Chocolate Brownies JTT
Resep Starbucks Double Chocolate Brownies JTT

Wokeh kembali ke brownies yang saya posting kali ini. Proses membuatnya sangat mudah, adonan hanya perlu diaduk-aduk saja, namun untuk membuat kue ini terasa spesial adalah penggunaan coklat (baik bubuk maupun compound) yang banyak jumlahnya. Saya memakai sekitar 35 gram coklat bubuk dan 250 gram coklat compound (DCC), terlihat sangat banyak tapi brownies di Starbucks memang terasa sangat nyoklat. Agar tidak terasa pahit karena porsi coklat yang banyak maka saran saya gunakan coklat bubuk berkualitas. Adonan tidak memerlukan pengembang seperti baking soda atau baking powder, tujuannya agar teksturnya tetap padat dan legit. Kendala membuat brownies di resep-resep terdahulu yang pernah saya coba adalah karena menggunakan pengembang (walau dalam porsi yang sangat sedikit) membuat brownies memiliki tekstur berpori seperti cake. Kondisi itu sama sekali tidak diinginkan karena brownies yang sedap menurut saya kudu padat, fudgy, tidak berpori namun empuk dan lembut. 

Semua bahan cukup diaduk hingga tercampur rata, kemudian dituangkan ke loyang. Perlu diperhatikan karena brownies nantinya tidak akan dibalik kala telah matang maka sisakan kertas baking sedikit lebih panjang disisi loyang. Kertas baking yang menjulur ke luar loyang ini akan membantu kita mengeluarkan brownies ketika telah matang.

Resep Starbucks Double Chocolate Brownies JTT
Resep Starbucks Double Chocolate Brownies JTT

Setelah adonan dituangkan ke loyang maka permukaannya perlu ditaburkan dengan potongan coklat compound yang dipotong kubus. Jika anda bisa menemukan chocolate chips dengan kepingan lebar seperti ini maka jenis coklat tersebut bisa digunakan. Saya sendiri memotong coklat compound menjadi berukuran 1 cm x 0,5 cm. Tata potongan coklat satu persatu (jangan ditebar), agar merata dan seimbang memenuhi permukaan brownies. Beri sedikit tekanan agar sebagian coklat tenggelam, tetapi tidak sampai coklat habis melesak kedalam adonan. Ketika dipanggang maka potongan coklat ini akan meleleh namun tidak tenggelam. 

Pemanggangan juga menjadi faktor penting untuk menghasilkan brownies yang fudgy dan moist. Saya memanggangnya dengan menggunakan oven listrik api atas dan bawah dengan suhu 170'C selama 25 hingga 30 menit. Untuk hasil terbaik, ketika permukaan brownies sudah mengeras coba tes kematangan kue dengan menusukkan sebatang lidi di bagian tengah brownies. Kue dikatakan pas matangnya jika remah-remah kue tampak menempel di ujung lidi, jadi lidi tidak keluar dalam kondisi bersih (licin). Jika masih ada adonan basah yang menempel, masukkan kembali brownies ke oven dan panggang selama beberapa menit. Terlalu lama dipanggang akan membuat brownies menjadi kering dan kehilangan kelembabannya.

Resep Starbucks Double Chocolate Brownies JTT

Berapa lama kue bisa disimpan? Brownies bisa disimpan hingga 2 minggu lamanya di dalam chiller kulkas dalam wadah tertutup rapat. Jika ingin waktu lebih lama lagi, sebaiknya bungkus satu persatu potongan kue dengan kertas baking, tata di dalam wadah dan bekukan di freezer. Brownies yang dibekukan bisa bertahan hingga 3 bulan lamanya, ketika akan disantap cukup panaskan di microwave atau oven, dan kue akan tetap sama sedapnya seperti ketika baru saja matang terpanggang. 

Secara keseluruhan, brownies ini sedap dan mirip dengan double chocolate brownies yang dimiliki oleh Starbucks. Jadi daripada merogoh kocek hampir empat puluh ribu rupiah demi sepotong brownies, mengapa tidak membuatnya sendiri di rumah saja. Biayanya sangat terjangkau dan kita bisa kenyang menyantap brownies sebanyak satu loyang! Untuk kasus saya, kue ini habis dibagi-bagikan teman-teman di kantor dalam sekejap saja. ^_^

Berikut resep dan prosesnya ya.

Resep Starbucks Double Chocolate Brownies JTT

Starbucks Double Chocolate Brownies
Resep hasil modifikasi sendiri 

Untuk 8 potong brownies loyang 20 x 20 cm

Tertarik dengan resep brownies lainnya? Silahkan klik link dibawah ini:
Brownies Klasik
Brownies Kukus Pisang - Tidak bisa diungkapkan kelezatannya ^_^
Brownies Lezat & Legit ala Chanti

Bahan:
- 65 gram tepung terigu protein sedang (serba guna) atau protein rendah
- 35 gram bubuk coklat
- 40 gram kopi instan 3 in 1 (sachet), saya pakai 2 sachet masing-masing berat 20 gram (optional)
- 1/8 sendok teh garam
- 115 gram mentega, dilelehkan
- 150 gram gula pasir
- 1 1/2 sendok teh vanilla extract
- 2 butir telur kocok lepas dengan garpu
- 250 gram coklat compound (DCC), potong dadu  

Persiapan:
Panaskan oven, set disuhu 170'C, api atas dan bawah, letakkan rak pemanggang di tengah oven. Siapkan loyang diameter 20 cm, alasi dengan kertas baking, sisakan kertas agak panjang disisi loyang supaya brownies mudah diangkat dari loyang karena kue tidak akan dibalik ketika telah matang. Atau olesi loyang dengan margarine dan taburi tepung, sisihkan. 

Siapkan mangkuk, masukkan tepung terigu, bubuk coklat, kopi creamer, dan garam, aduk hingga rata. Sisihkan. 

Cara membuat:

Resep Starbucks Double Chocolate Brownies JTT

Siapkan mangkuk agak besar, masukkan mentega leleh, gula pasir dan vanilla extract, aduk rata. Tuangkan telur kocok dan aduk dengan kuat hingga gula larut dan adonan tercampur baik. 

Masukkan campuran tepung dengan cara diayak langsung diatas adonan mentega, aduk dengan spatula hingga tercampur baik. Masukkan 2/3 potongan coklat (sisanya digunakan untuk taburan), aduk hingga rata. Jangan over mixing atau berlebihan mengaduk, jika sudah tercampur segera hentikan mengaduk, berlebihan mengaduk akan membuat adonan menjadi bantat.

Resep Starbucks Double Chocolate Brownies JTT

Tuangkan adonan ke loyang yang sudah disiapkan, ratakan permukaannya. Tata potongan coklat di permukaan adonan secara merata, sedikit tekan agar setengah potongan coklat agak tenggelam. 

Panggang di oven selama 25 - 30 menit, jangan over baked, tes dengan tusuk lidi. Brownies dianggap telah matang jika lidi menempel remah-remah kue (bukan keluar dalam kondisi bersih atau masih basah). Berlebihan memanggang akan membuat brownies kering dan tidak moist. Keluarkan loyang dari oven, biarkan kue agak mendingin di loyang agar tidak terlalu fragile.

Angkat kue dengan menarik sisa kertas baking yang menjulur keluar loyang (jangan membalik kue karena akan merusak permukaannya). Letakkan kue di rak kawat hingga benar-benar dingin baru potong-potong sesuai selera. Brownies di Starbuck hadir dalam bentuk persegi panjang karena itu saya memotong brownies menjadi 8 bagian. 

Brownies tahan di kulkas untuk 2 minggu lamanya, atau bungkus masing-masing potongan dengan kertas baking, tata di wadah dan bekukan hingga 3 bulan lamanya. Ketika akan disajikan sebaiknya panggang sebentar di oven atau microwave selama 1 menit agar brownies menjadi moist dan coklat meleleh. Super, duper yummy!



94 komentar:

  1. Mbak endang klo ga pake kopi creamer sachet berkurang rasa enaknya gak? Dan klo di skip ga masalah kan takaran yg lainnya tetap?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Vella, skip saja mba, rasanya tetap enak ya. Tidk perlu tambah lainnya ya.

      Hapus
    2. Makasiii...segera di eksekusi hari ini 😀

      Hapus
  2. yeeeeyyyyy akhirnya resep brownies yang di starbucks itu udah mba endang coba dan nampaknya enak nih dijadiin hantaran lebaran, hihihi insyaAllah eksekusi saat 'thr' sudah muncul aja deh, makasih banyak mba resepnya. Selain brownies, danish di starbucks juga enak loh mba, mbak udah coba belom? :)

    oya mba, kalau mau coba resep ini nih, kopi creamer itu yang kayak gimana ya? bisa ga saya ganti jadi kopi bubuk instan ne***fe yang larut dalam air panas??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Theresa, saya belum pernah coba kue lain selain brownies sama quiche nya, heheheh. Kayanya semua enak yaa,wkaakak.

      Kopi creamer itu kopi instan 3 in 1 mba, hehehhe, saya keknya kudu revisi resep karena banyak yang bingung. Pakai kopi bubuk seperti yang mba sebutkan oke juga ya.

      Hapus
    2. coba deh mba, siapa tau mba pengen eksekusi. Mba endang, ga niat bikin new york cheesecake nih? hahaha

      udah eksekusi resep ini dan resep yang brownies klasik mbak, alhamdulillah rasanya enak banget :D cuma kalau yang ini adonan mentah belum dipanggangnya kayak dodol gitu, hihihi. Dan satu lagi, bener-bener nyoklat (kedua resep) serius masyaAllah sampe-sampe setiap makan mikir ini berapa kalori ya hahahah. AKu juga udah eksekusi yang klappertaart panggang dan alhamdulillah enak. Custard ku lembut ga bergerindil, rasanya enak Alhamdulillah :D Makasih mbak selalu berbagi resep, semoga Allah membalas kebaikan mbak :D

      *nb : mbak cheesecake donggg, udah lama ga ada resepnya ._.

      Hapus
  3. Wah. resep brownies baru! Paling favorit nyoba resep2 brownies JTT. Mulai brownies classic, fudgy brownie, brownies kukus bahkan brownies pisang. Paling favorit sih fudgy brownie mbak. enak banget. resep ini lebih enakkah dibanding resep fudgy brownies? Insyaallah mau bikin ini buat lebaran. ada keponakan bapak yg suka brownies bikinanku. sekalian cobain resep barunya mbak endang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Julia, menurut saya yang ini paling enak ya wakkaka, secara teksturnya udh sama kek yang saya mau. Moga suka yaaa

      Hapus
  4. Pagi Mbak Endang,
    Resep double chocolate browniesnya bisa untuk dikukus?
    Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pagi Mba Andhita, sepertinya kurang oke ya mba, jenis brownies ini akan terlalu padat dan basah kalau dikukus ya.

      Hapus
  5. Mba kalo pake otang bisakah..sy gk punya oven listrik ��

    BalasHapus
  6. Makasi mba Endang, gak sabar untuk mencoba....

    BalasHapus
  7. Wah kesukaanku juga mba endang. Penasaran sama kepingan coklat di atas browniesnya. Ga pernah nemu model gitu di tbk sini. Ntar aku eksekusi resep mba ya. Makasib mna endang 😊😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Harsi, sama mba, saya susah cari yang bentuk kotak, kalau kepingan yang bulat seperti uang 25 rupiah ada di titan.

      Hapus
  8. what? di starbucks sepotong hampir 40ribu? fix bikin aja kalau gitu ya mba. Di Jambi starbucks baru buka tapi belum pernah mampir hihi. Thanks for sharing mba, aku share linknya di twitter yaaa ^^

    BalasHapus
  9. Mba Endang, mau tanya tar kalo brownies nya udah matang apakah permukaan atas nya tetap mulus atau rada retak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. tidak terlalu retak, kalau mau retak pakai DCC yang dilelehkan dan dicampurkan ke adonan.

      Hapus
  10. Aku udah recook barusan mba...pertamakalinya aku recook nih..hehe..dpt info web mba endang dr temen..webnya bener2 menginspirasi..apalagi buat saya yang ga tll hobi masak..hehe..
    Td recook brownisnya dan alhamdulillah sukses..cuma rasanya jd moca gitu yah..aku blm prnh ngrasain brownis starbucks ..jd ga tau rasa aslinya gmn..apa emg moca gitu yah..plg suka sama coklatnya yg melting..maklum penggemar coklat..hihi..kayaknya klo kopinya diskip rasanya bs nyoklat banget ya mba..pgn nyoba tanpa kopi..kebetulan kmrn belanja bahannya buat 2 resep..:)
    Btw..makasih banyak buat resepnya mbaaaa...smg postingannya bikin aku hobi masak..haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Novita, thanks sharingnya ya,senang resepnya disuka. Rasa aslinya sih coklat jadi kalau kopinya mau diskip, hilangkan saja dr resep tanpa merubah komposisi bahan lainnya.

      Hapus
  11. Mbak endang terima kasih resepnya,rasanya enak,nyoklat,bahkan lebih enak dari starbucks (karena buatan sendiri,hehehe..)
    IIN-Malang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thanks Mba Iin sharingnya yaa, senang resepnya disuka, sukses yaaa

      Hapus
  12. Ngiler mbak as always... Hehe
    Mau tanya sedikit sama mbak endang, dark chocolate compound sama dark chocolate itu apa bedanya yah? Kalo yg seperti merk colatta itu dcc atau dc?
    Sy lihat resep nama chocolate di youtube dan katanya jgn sampai tertukar antara dc dan dcc, jd sy takut keliru 😅
    Barangkali mbak endang berkenan berbagi ilmu 😀

    BalasHapus
    Balasan
    1. DCC umumnya kandungan coklatnya tinggi dan tertera persentase coklatnya, biasanya minimal 40% coklat. Kalau coklat compound biasanya kandungan susu dan gula yang tinggi. Di indonesia umumnya yang dijual coklat compound, tapi kita salah kaprah dan menyebutkan semua cooking coklat sebagai DCC hehehe. Colatta jenis coklat compound ya.

      Hapus
  13. Ya ampuuuunnn mbaaakk.... Ini brownies moist n fudgy bangetsssss. Coklatnya nendang habis. Para coklat lovers pasti senang dengan brownies ini. Masih hangat2 sudah di potong, hehe hehe gak sabar. Potongnya kecil2 ukuran nya dan digigit pelan2 sambil menikmati.
    Loyang sepertinya wajib dialasi kertas baking supaya mudah mengeluarkan kue dari Loyang. Tadi saya pakai cara loyang dioles margarine dan tabur terigu, jadinya kesulitan mengeluarkan kue nya.
    Untuk coffee 3 in 1 nya saya pakai white coffee, 2 sachet sesuai resep. Kerasa kopinya yg menurut saya justru memperkuat rasa coklat nya....
    Definitely ini menjadi resep favorit saya. Next jika bikin lagi porsi dcc akan saya kurangi, agak sedikiiiit kemanisan buat saya.
    Terima Kasih ya mbak Endang buat sharing resepnya. Barakallah


    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Evita, thanks sharingnya ya, senang resepnya disuka. Memang nyoklat banget dan kudu pakai kertas baking karena akan susah mengeluarkan dr loyang kalau gak pakai kertas. Sukses yaaa

      Hapus
  14. Mbak aku sdh coba...hasilnya memuaskan.
    Boleh margarine di ganti minyak sayur dan brp takarannya mbak. Tks infonya mbak Endang.

    Oh ya buku resep Homemade Baking msh ada mbak? Mau dong beli...Tks

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Putri, thanks sudah menyukai resepnya ya. bs pakai minyak sayur berat sama seperti mentega di resep.

      untuk buku bs kontak penerbit Kawan Pustaka di 0821-12371881 dan 0858-19769850.

      Hapus
    2. Terima kasih mbak Endang. Ditunggu resep2 yang maknyuss lagi.
      Salam dari Makassar.

      Hapus
  15. Halo mba endang. Mau tanya, di resep ini dcc nya tdk dilelehkan terlebih dahulu ya mba? Setelah dipotong2 langsung diaduk bersama adonan gitu ya?
    Terima kasih mba.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba, untuk resep ini tdk dilelehkan ya, jadi mmg dipotong2 dan aduk bersama adonan. Kekuatan coklatnya sudah diberikan oleh coklat bubuk

      Hapus
  16. Dear Mba Endang Pake DCC dan kopi merk apa yah? ini ngeovennya pake atas bawah atau bawah saja? thx before

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba, saya pakai DCC merk Colatta jenis Fineza. kopi pakai nescafe 2 in 1 hehhehe. oven api atas bawah ya

      Hapus
  17. Mba endang, udah saya cobain resepnya, enak mba, DCC nya sedikit dr resep karna stock cuma 150 gram, dan ternyata udah maniss dan nyoklat banget buat saya 😂 ditunggu resep brownies yg mirip nextar coklat ya mba hehe 😅

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Bishry, thanks sharingnya ya, senang resepnya disuka. Yep memang sangat manis, karena itu pakai kopi didalamnya supaya sedikit balance hehehhe.

      Hapus
  18. Maturnuwun mbaaaa... Browniesnya mantab surantab..

    BalasHapus
  19. Mbak, bisa d kukus gak ya? Klo bisa berapa menit? Makasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba, tidak saya sarankan dikukus ya, tetap bs tapi permukaanya akan lembek dan tidk kering. untuk ukuran diatas kira2 kukus 30 menit

      Hapus
  20. Pagi Mbak Endang,
    Thank you, resepnya enaaaak bangeet, nyoklatnya, teksturnya, persis seperti brownies impian..Saya sebagai first-time baker sampe kaget bisa kesampean bikin yang se-yummy ini, hihihi..
    Mbak, boleh tanya dong, kalau seandainya saya pengen ngurangin takaran gulanya, bahan apa yg harus disesuaikan ya supaya teksturnya ga rusak? Maklum ya mbaak, masi bener-bener pemula banget di dapur nih belom banyak ilmu :)

    Thank you Mbak Endang <3

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba, thanks ya sharingnya, senang resepnya disuka. Brownies ini memang manis cita rasanya, di starbucks juga rasanya manis banget karena itu potongannya kecil dan disantap bersama seruput kopi untuk mengurangi manisnya. Takaran gula membuat permukaan brownies retak2, kalau mau kurangi manis kurangi saja takaran coklat blok diresep ya. salam

      Hapus
  21. Assalamualaikum Mbak Endang.. saya sudah coba.. mantabbb.. saya bikin setengah resep karena saya sendiri yy suka makanan manis dirumah.. ealah tapi lupa takaran mentega belum dikurangi separuh.. akhirnya pas di panggang ga kering-kerinh kemudian gosong pinggirnya 😥😥😥. Tapi dalemnya selamat. Uenak. Nyesel cuma bikin separuh resep. Haha. Terima kasih resepnya Mbak. Oiya punya saya saya tambahkan potongan mozzarella. Yummy 😋.

    Sehat terus mbak..

    Mei-Bogor

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Mei, thanks sharingnya yaa, senang resepnya disuka. Brownies ini sebaiknya bikin dikit saja, karena manis dan mahteh heheheh, makannya sambil nyeruput kopi pahit supaya gak manis buanget hehehe

      Hapus
  22. Dear Mbak Endang,
    Mau tanya kalau pakai telur ayam kampung bisa ga? Soalnya di kulkas lagi banyak banget. Makasih banyak mbak

    BalasHapus
  23. Halo mbak endang, ini loyangnya pakai ukuran 20x20 ya? Makasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau saya pakai yg 20x30 buat 2 resep ketebelan ga mbak? Makasih

      Hapus
    2. nggak terlalu Mba, resep ini tdk terlalu banyak, tebal sedikit gak masalh ya

      Hapus
    3. Sip. Makasih ya mbak. Pgn coba bikin besok. Hehehe. Oh iya mbak, kalau saya bikin 2 resep kan mentega 230 gram, kalau misal saya pakai yg merk royal palmia isi 200 gram, 30 gram nya saya tambahkan minyak sayur aja bisa? Maaf banyak nanya mbak, maklum newbie. Hehe.. Makasih mbak

      Hapus
  24. Mbak, aku tadi udah coba bikin dan skg lg nunggu dingin. Tapi agak deg2an ini mbak, soalnya tadi aku coba tusuk, pas keluar udah ada remah2 ngikut, tapi kok rasanya masih lunak ya mbak tengahnya. Jadi takut. Hikss. Penampakannya kata suamiku lumayan bagus, wanginya juga kecium. Hahaha.. Makasih banyak mbak endang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba, remah dikit gak masalah ketika dingin akan padat dan bs dipotong2. Kalau terlalu lama dipanggang malah hasilnya kering, kurang moist.

      Hapus
  25. Mbaa mau tanya, aku udah sempet coba resep ini dan rasanya emang coklat bgt, enak, trus jd penasaran pgn cobain kalo DCC dilelehkan, kalau DCC nya dilelehkan apakah akan berpengaruh ke tekstur browniesnya? Makasih mbaa 😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin akan lebih padat ya, mengingat brownies ini bebas baking powder

      Hapus
  26. Assalamu'alaikum.. Mba endang browniesnya uuueenaak bgt.. Apa lg utk para pecinta coklat, nyoklat bgt tp ga pahit ga enek.. Kalo ga mengingat berat badan, bs hbs mba sy 1 loyang.. Terimakasih ya mba udah berbagi resep.. Mudah2an mba endang sehat selalu, d beri kelapangan rezki dan waktu utk terus berbagi resep.. Aamiin..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo mba, thanks yaa, yep setuju memang ini enak banget hehhehe

      Hapus
  27. hai mba, jika menggunakan oven api bawah saja bagaimana ya mba? karena kebetulan saya hanya punya oven kompor gas mbaa..
    terimakasih mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak papa Mba, kalau pakai oven gas pakai api bawah saja ya

      Hapus
  28. Mbak endang....browniesnya tampak menggiurkan....slluurrppp...eh...hehehe
    Mbak, mau tanya, gimana cara potong dadu dcc biar rapih kaya potongan mbk? Selama ini sy potong dcc jadi pecah2...gak bagus bentuknya...makasih sebelumnya mbak....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba, DCC kudu disuhu ruang sehingga teksturnya lembek, kalau masih dingin br keluar kulkas memang susah dipotong dan pecah ya

      Hapus
  29. Mbak...saya sudah eksekusi browniesnya. Muantaaappp...
    Saya kurangi gulanya jadi 130gram dan DCC hanya 200gram saja. Tetap mantap dan cukup manisnya. Suami dan anak doyan banget hehehe.
    Makasih ya Mbak.

    BalasHapus
  30. hai mbak endang,, saya udah coba, tp 2/3 dcc nya saya ganti nutella (sebelumnya di bekuin dulu bulet2),, pas keluar oven dan dipotong,, haduuuuuh.. meleleeeeeh kayak hati saya klo lagi digombalin suami,, hahahahaa.. ditunggu resep "booom" selanjutnya ya mbak,, sukses selalu

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks Mba Rika sharingnya yaa, senang resepnya disuka, sukses yaaa

      Hapus
  31. Bismillah, hai mba salam kenal, sy udah 3x bikin brownies ini krn anak2 sng suka, tp knp ya mba kok kertasnya lengket banget jd aga susah diambilnya, pdhal kertas udh dioles mentega juga
    Terima kasih banyak resep2 browniesnya sudah saya coba jg yg fudgy semuanya enak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal mba, Hm, jenis kertasnya mungkin Mb, kebanyakan kertas cup memang begitu ya hehhehe

      Hapus
  32. Mbak,mau tanya, kalau pakai wadah aluminium foil yang biasa buat macaroni schotel gitu bisa ga? Lengket ga tar? Makasih banyak mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa Mba, olesi permukaanya dengan campuran 1 sdm minyak goreng + 1 sdm terigu + 1 sdm margarin.

      Hapus
  33. Halo mbak Endang,



    Dr dl saya hobby makan brownie nya st*rb*ck dan pny t**t l*s j**s juga hampir2 mirip, enak, moist dan nyoklat banget..beberapa kali saya buat brownies panggang dari resep mbak juga resep2 yang beredaran di youtube..tapi asli ini yang paling paling super mantap!menurut saya ini lbh enak lo dr yg pny coffee shop yg sy sebutkan di atas. Bahkan mama mertua saya yang jago banget masak dan pny standart rasa yg tinggi bilang brownies saya enak..dan sampai nambah potong sendiri dari loyang (>.<) senenggg bgt mbak...suami saya pun makan 3 potong ludes, anak saya yg ms 1thn pun saya ks sedikit (karena ngejar terus) bilang "enak" 😂 astaga..makasih bgt ya mbak udah share resep ini...saya tag mbak di IG juga spy bisa liat brownies yg sy buat.

    Thank you😀

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Lita, thanks sharingnya ya, saya sudah lihat browniesnya, looks yummy! senang resepnya disuka, hehhehehe, sukses yaaa

      Hapus
  34. Mba,aku baru mau nyoba bikin..kalau gulpas diganti dgn brown sugar, bisa engga ya mba?kira2 merubah rasa engga?makasii banyak mba..

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa Mba, menurut saya lebih enak dan teksturnya lebih bagus.

      Hapus
  35. terima kasih resepnya mbk. wenakkk, nyoklat banget. saya coba ganti butter dengan coconut oil, dan pake muffin cup kertas, tapi permukaannya kok bolong bolong yah dan minyaknya jadi tumpah.

    BalasHapus
  36. Hai Mbak Endang,
    Saya mau sharing sekaligus bertanya. Saya sudah buat brownies ini 4 kali. Setiap buat 2x resep di atas. Saya sempat baca komen di atas bahwa minyak sayur bisa menggantikan mentega dengan berat yang sama dengan mentega. Nah, saya pas buat yang ketiga kalinya itu, lagi kekurangan margarine, jadi iseng2 saya pakai minyak sayur dengan berat yang sama dengan margarine. Ternyata ga mau kering-kering mbak pas dipanggang. Udh sejam lebih juga masih gitu aja. Akhirnya brownies nya berakhir jadi setengah brownies setengah cookies setelah adonannya saya keluarkan dan saya tata agak tipis di loyang. Untung rasanya maaih mantap walaupun teksturnya aneh. Sayapun kapok pake minyak sayur. Hiks.
    Oh iya, pertanyaan dari saya, kalau pakai chocochip nya collata atau tulip gitu, apakah bisa mbak? Biar gausah potong2 dcc lagi.
    Terus, di resepnya kan pakainya mentega, saya biasa pakai margarine, kalau misalnya saya pakai yang campuran mentega dan margarine (bakers mix) gitu bisa? Atau pakai full mentega (misal merk wisjman) bisa? Soalnya kalau buat kue kering bisa jadi rapuh kalau full mentega.

    Maaf panjang mbak. Terima kasih atas kesediaan menjawab

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba.

      bisa pakai choco chips mba, tdk masalah. ini karena mengikuti model starbucks. bisa pakai full mentega, full margarine, atau mix, tidak masalah buat brownies.

      Hapus
  37. Hai Mbak Endang, saya tadi coba buat browniesnya, enak banget. anak saya doyan, tapi saya kan buatnya pakai mentega holmann, sesuai resep, hasilnya berminyak banget browniesnya. kalau saya kurangi takaran menteganya, jadi brapa gram ya mbak? dan bahan2 lain apakah ikut berubah juga? terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. saat panas memang akan berminyak, tapi ketika sudah dingin tidak. Kalau mau mungkin mentega bs 90 gram saja

      Hapus
  38. Terima kasih Mb Endang, suka dengan resepnya dan cara penyampaiannya yg lengkap. Sy jg sdh mengkoleksi 3 buku resepnya.
    Oh iya sy sdh mencoba membuat brownies ini 4x, sekali buat 2 resep langsung. Enak, legit bgt. Susahnya buat 2 resep skaligus yaitu saat membagi dlm 2 loyang agar coklat blok potong yg didalam adonan bisa terbagi rata.
    Teman2 kantor jg pada suka Mb... ��

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah iya, brownies ini juga fav saya, enak legit. apalagi dimakan bareng seruput kopi, mantap!

      Hapus
  39. Mbak,kenapa ya ada resep brownis mbak endang yang tidak pakai minyak sayur?

    BalasHapus
  40. Salam kenal Mbak,saya ni penggemar jtt lho...cari2 resep selalu disini...saya sudah coba resepnya,enak banget...mau tanya ni mbam,klo lihat difotonya mbak Endang yg sudah dipotong2 kan bisa halus gitu,yg saya bikin kog agak brantakan kayak rontok-ronto kpas dipotong,apa ada salah stepnya kira2?makasih banyak...

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam kenal Mbak Inet, potong ketika kondisinya dingin keluar dr kulkas, bukan suhu ruang mbak

      Hapus
  41. Mba, kalau tidak ada vanilla ekstrak apakah bisa diskip . kemudian aduk kuat ini tidak pakai mixer ya mba ? spatula saja ? terimakasih

    BalasHapus
  42. Salam kenal mbak Endang, saya sudah bbrp kali mencoba resep brownies ini, tapi selalu ketipisan, padahal saya memakai loyang 20 x 20 x 3. Jadi hasilnya sering cepat gosong dibawah. Saya memakai oven listrik, dan meletakkan di rak tengah, sdh dialasi dgn kertas baking juga. Kenapa ya tidak bisa setebal seperti di foto halaman ini. Apakah bisa kalo saya membuat 1,5 resep tapi memakai loyang yg sama? Dan untuk dcc nya tetap sesuai 1 resep saja, karena mnrt saya dcc nya sudah bnyk sekali. Terima kasih sebelumnya untuk jawabannya mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. brownies ini nggak tebal mbak, memang tipis. Bs tambah jadi 1.5 resep dan DCC sama saja. Atau pakai loyang 18 cm saja.

      Hapus
  43. Halo mb Endang.. saya sdh pake resep mb endang berulang2 utk berjualan.. sy suka skali dg resep ini.. oiya mba mau tanya.. tampilan brownies dg resep seperti ini agar menghasilkan shiny crust itu pakai teknik apa ya? Atau gulanya musti dihaluskan lagi? Atau DCC nya yg musti dicairkan? Sy liat difoto mb endang permukaannya mmg tdk shiny crust. Punya saya juga sama. Nah utk memunculkan shiny crust harus sperti apa y mba? ☺️ Sebelumnya Terimakasih banyak utk resep2nya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. cek resep 'shiny fudgy brownies jtt' saja mbak, googling saja

      Hapus
  44. Mbak helep...aq bikin ini tapi pake dcc yang bulat pipih langsung aq taruh aja sama pake blueband serbaguna. Ini jadinya brownies basah dan atasnya bergelembung, mohon sarannya. Sebelumnya sudah coba bikin brownies yang lain dan berhasil.

    BalasHapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...