11 Juli 2018

Resep Mongolian Beef


Resep Mongolian Beef

Alpukat sepertinya menjadi buah favorit di kantor saya akhir-akhir ini, tepatnya sejak banyak yang mulai kasak-kusuk hendak menerapkan diet keto. Saya sendiri terus-terang berburu alpukat dimana-mana, mulai dari supermarket disebelah kantor, pasar, hingga online shop, masing-masing harga diperhitungkan sedemikian 'njlimetnya' seakan tak mau rugi walau hanya selisih seribu perak sekalipun. 

Usai Lebaran bulan lalu, ketika saya sedang bernafsunya hendak menjalankan keto dengan benar, alpukat susah ditemukan dimana-mana. Teman kantor saya, Pak Kustandi, yang kebetulan berdomisili didekat pasar Jatinegara dan biasanya menjadi pemasok utama alpukat murah bahkan mengibarkan bender putih tanda menyerah. "Nggak ada stocknya Bu, ada tadi satu yang jual tapi kecil dan jelek, mana harganya mahal lagi." Ah padahal mood keto sedang gencarnya dan saya menghindar menyantap olive oil sebagai pasokan lemak dan lebih memilih menyantap alpukat yang kaya nutrisi.

Resep Mongolian Beef
Resep Mongolian Beef


Untungnya Mbak Mirah, rekan kantor yang duduk didekat meja memberikan solusi. "Ini ada yang nawarin alpukat di WA, mau pesan nggak? Sekilo harganya 35 ribu, minimal beli 3 kilo," tawarnya. Saya langsung menyambutnya, dan kami beramai-ramai memesan alpukat yang konon didatangkan dari Sumatera. Saya sendiri memesan dua kilogram, plus ongkir maka harganya menjadi 38 ribu perkilo. Sekitar dua hari kemudian buah tersebut datang kekantor dalam packing kardus. Sekitar 70 persen belum matang namun tidak masalah karena saya toh tidak akan menyantapnya semua sekaligus. Kualitas buah cukup bagus, walau berukuran kecil namun warna daging buahnya kuning cerah dan tidak busuk atau berserat. Dari sepuluh buah alpukat hanya satu buah saja yang 'zonk' dan berakhir di tempat sampah. 

Sukses dengan pembelian pertama, saya menjadi keranjingan dan berusaha mencari penjual online lainnya yang membandrol harga lebih murah dan bebas ongkos kirim. Ternyata membeli bahan segar di online shop sangat menyenangkan dan kualitas produknya pun oke, tak kalah dengan pasar atau supermarket. Saya bahkan membeli sayuran seperti kale dan aneka sayuran untuk salad di satu seller di Tokopedia dan kualitas sayurnya bagus dengan harga lebih murah.  Kemarin, saya mencoba menggunakan online shop lainnya yaitu Brambang.com dan mencoba membeli alpukat disana, harganya lebih miring dibandingkan supermarket, bebas ongkir, plus masih mendapatkan bonus cash back dan 1 liter minyak goreng jika membeli dalam nominal tertentu. Siapa yang tidak keranjingan online shop kalau begini bukan? Alpukat datang keesokan harinya (yaitu hari ini), dilihat dari penampakannya terlihat mulus dan bagus, sebagian bahkan sudah matang, jadi stock alpukat akan aman setidaknya untuk 2 minggu kedepan. 😄

Resep Mongolian Beef
Resep Mongolian Beef

Kembali ke resep kali ini. Sudah lama saya ingin membuat masakan ini, sejak melihatnya di sebuah video traveling di You Tube. Irisan daging sapi dan potongan paprika yang dimasak dalam kuah kental kecoklatan terlihat menggiurkan, tampilannya terlihat mirip dengan sapi lada hitam, namun rasanya sedikit berbeda, versi ini lebih simple dengan rasa lebih manis. Proses membuatnya sangat mudah, dan saya menggunakan panci presto (pressure cooker), hanya memerlukan waktu 10 menit saja! Masakan ini sangat tepat jika anda sedang kelaparan berat dan malas harus ribet berurusan dengan bumbu dan aneka bahan. 

Gunakan  daging sapi yang telah diiris tipis, lapisi permukaannya dengan maizena untuk membuat teksturnya lebih lembut. Setelah bumbu ditumis, cukup masukkan daging dan semua bahan lainnya (kecuali sayuran), tutup panci dan masak selama 10 menit. Satu hal yang perlu dicermati kala memasak menggunakan panci presto adalah jangan over-cooked dan membuat daging menjadi super soft. Saya suka daging yang sedikit melawan ketika digigit, bukan lumer dimulut dan rasanya menjadi tidak terdeteksi. 

Resep Mongolian Beef

Sayuran yang cocok untuk Mongolian beef biasanya paprika hijau, dan daun bawang, tapi brokoli dan buncis menurut saya sedap juga sebagai campuran. Tapi tanpa sayuran pun mantap dan sajikan daging dengan tumisan kangkung atau bayam. 

Berikut ini resep dan prosesnya yang sederhana.

Resep Mongolian Beef

Mongolian Beef
Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk 5 porsi

Tertarik dengan resep daging lainnya? Silahkan klik link dibawah ini:
Steak Daging Sapi Saus Jamur
Meatloaf dengan Barbecue Sauce
Sate Kambing Favorit Fatih

Bahan:
- 500 gram daging sapi, iris tipis
- 1/2 buah paprika hijau, rajang tipis
- 2 batang daun bawang, potong sepanjang 3 cm
- 4 sendok makan tepung maizena
- 1 batang daun bawang, raang halus untuk taburan

Bumbu:
- 2 sendok makan minyak untuk menumis
- 2 cm jahe, cincang halus
- 3 siung bawang putih, cincang halus
- 3 sendok makan soy sauce/kecap asin, gunakan yang premium
- 2 sendok makan madu/brown sugar
- 1 sendok makan brown sugar atau gula palem bubuk
- 200 ml air
- 1/2 sendok teh merica bubuk

Cara membuat:

Resep Mongolian Beef

Siapkan daging sapi, masukkan kedalam kantung plastik, tambahkan tepung maizena dan kocok hingga tepung melumuri permukaan daging dengan baik. Sisihkan.

Siapkan panci (saya pakai pressure cooker). Panaskan minyak. Tumis bawang putih dan jahe hingga harum, masukkan potongan daging, aduk hingga tercampur rata. Tumis daging selama 2 menit. Masukkan kecap asin, madu, brown sugar, aduk rata.

Resep Mongolian Beef

Tuangkan air, tutup panci, masak selama 10 menit atau tergantung jenis panci presto yang digunakan. Jika tidak menggunakan panci presto maka rebus daging seperti biasa dan air harus ditambahkan hingga daging benar-benar empuk.

Matikan api kompor, keluarkan semua uap dari panci presto untuk menghentikan proses pematangan makanan berlanjut. Buka penutup panci. 

Keluarkan daging, sisihkan. Rebus sisa kuah dipanci hingga kental. Masukkan kembali daging, semua sayuran, dan merica bubuk, aduk rata. Masak hingga semua matang, jangan berlebihan memasak sayur, teksturnya harus masih sedikit crunchy. Angkat, dan sajikan dengan nasi atau kentang rebus. Super yummy!



19 komentar:

  1. Mbak endang 😁😁 pas donk ya kalo saya mau endorse alpukat 😁😁 belum di ACC pak bos nih tapinya.. 😂😂
    Sukses ya mbak dietnya..😘😘

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha, kirim saja alpukatnya Mba, gratis fee dah. Tapi jangan minggu ini krn alpukat saya full ^_^

      Hapus
  2. Waaah mauuu mbak alpukatnya... saya biasa beli di temen yg rumahnya daerah gunung2 belasan ribu.. jadi kalo udah nympe 30 ribuan saua ogah mrinding mau beliknya. 😄😄

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyaa, rata2 30 ribuan Mba, seandainya ada yang pasok dibawah itu huaaa, mauuu

      Hapus
    2. Kalo di daerah memang lumayan relatif murah mbak, tapi ongkos kirimnya itu lumayan 😂 pernah saya dikirim alpukat dari manado, ongkir cargo nya sama dengan harga alpukatnya 😂😂

      Hapus
  3. Di kampung saya Ranau, Sumatera Selatan, alpukat yang hijau, legit, dan besar hanya dibanderol 10rb saja! terakhir pulang langsung beli 10kg, bagi-bagi ke semua. Kata yang jual, alpukatnya ini dikirim ke Pasar Induk Kramat Jati tapi tidak tahu deh harganya berapa di sana.


    Ternyata di Jakrta juga banyak yang jual online, tapi pas liat harganya sekitar 30rb, gak rela rasanya HAHAHA

    BalasHapus
    Balasan
    1. 10 RIBU?? OMG! Nangis saya bacanya, hadoh tobat. Dan saya yakin pasti enaaak alpukatnya. Di jakarta kecil2, dan bijinya besar. Seringkali juga zonk kalau dapat yang belum tua karn pasti busuk. Oh andai saya di Ranau, bs mandi alpukat!

      Hapus
    2. Seriusan mbak 10rb per kg? Sampai Jakarta berapa ya,,beberapa bulan kebelakang lagi langka banget alpukat dari daerah aja udah nyentuh harga 30ribuan belum sama ongkirnya

      Hapus
  4. baru tau kalau ada olshop brambang.com, aku langsung buka web nya mbak... heheheehe..
    ternyata macam2 barangnya, bagus2 jg.. malah jadi minat beli aku..

    BalasHapus
    Balasan
    1. heehehe, dikantor saya juga pada belanja disitu mba.

      Hapus
  5. halo mba,
    mau nanya kalau brown sugar di ganti palm sugar apa sama saja rasanya?

    kadang sy masih suka bingung bedakan palm sugar dan brown sugar, karena klau lihat di supermarket keduanya mirip dr warna.
    mohon di bantu mba pencerahannya, makasih ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. brown sugar dan palm sugar beda rasanya mba, brown sugar adalah gula pasir dengan butiran halus dicampur molases (sejenis tetes tebu). kalau palm sugar kan dari nira pohon kelapa.

      hasil di masakan sih akan beda rasa. saya beli brown sugar di onlen shop, rekomendasi sih merk ricoman.

      Hapus
  6. halo mba,
    kalau memasak dengan slow cooker, kira2 berapa jam mbak? dan di stel high ato slow? makasih

    BalasHapus
  7. Mbak Endang mau tanya mbak tips untuk menyimpan alpukat. Saya simpan di kulkas dan seringkali dagingnya menghitam dan lembek..Jadi sekarsng ga berani beli banyak paling 2 atau 3 biji aja. Padahal pingin nyetok agak banyakan jadi ga bolak.balik belanja.. Thanks ya mbaak...

    BalasHapus
    Balasan
    1. dulu saya biasanya suka kupas alpukatnya, masukkan plastik dan bekuukan di freezer. Tapi alpukat beku hanya ok buat smothie saja. Kalau skrg biasanya kalau alpukat dipencet agak sedikit lunak (jangan sampai matang banget), langsung saya masukkan ke box sayur di kulkas, alpukat akan matang pelan2 di kulkas dan gak hitam warnanya

      Hapus
    2. ooh gitu ok ok mbak ta coba praktekkan, jadi sebelum mateng banget, langsung masukin yg box sayur yah.. thanks sarannya mbak.. Iya bener aku dulu jg coba masukin freezer, begitu dikeluarin, aduh ga enak dimakan jadinya... hehe.. Thanks alot mbak sarannya. Oh ya kemarin aku makan di resto ayam goreng bawang , langsung keinget resep mbak Endang... langsung kucari dan temenku praktek pagi ini ... wenak mbaaaak top deh hahahaha..

      Hapus
    3. wah ayam goreng bawang itu fav saya, kalau ke batam pasti menu itu gak lupa hehee

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...