Pages

17 Oktober 2012

Yuk Memasak Masakan Iran: Tumis Daging Sapi dengan Daun Seledri


Pertama kali saat teman saya, Said, yang asli Iran namun berkebangsaan Swedia menyatakan hendak mempraktekkan salah satu masakan khas dari negara Ibunya, saya bersorak riang. Kapan lagi saya bisa mendapatkan kesempatan melihat dan mencicipi langsung masakan ala Persia bukan? Jadi, beberapa waktu yang lalu dengan antusias saya pun menemaninya berbelanja bahan-bahan di Carefour. Namun ketika teman saya ini meraih segepok besar batang seledri, sayapun mengerutkan kening, dan tatkala dia meraih segepok daun seledri berikutnya maka kerutan di kening saya pun semakin dalam

Cukup dengan menatap mimik muka saya yang penuh tanda tanya besar dan luber dengan keraguan telah membuat Said tahu apa yang bergejolak di kepala saya. "Tenang, masakan ini umum dihidangkan oleh keluarga di Iran, tumis daging dengan seledri". Hmm, penjelasannya sama sekali tidak meyakinkan saya. Di Indonesia, daun seledri umumnya dipakai hanya sebagai pengharum masakan, itupun dalam porsi yang sedikit, namun melihat Said memasukkan dua ikat besar seledri ke dalam keranjang belanja membuat saya yakin kali ini si seledri akan menjadi salah satu bahan utama mendampingi sang daging sapi.  Anda penasaran? Yuk lanjut... ^_^


Ada dua jenis seledri yang kami beli hari itu, yang pertama adalah seledri dengan batang yang besar dan minim daun, seledri jenis ini umumnya dikonsumsi batangnya sebagai snack dan campuran salad. Sedangkan jenis lainnya adalah seledri dengan batang kecil-kecil, berdaun rimbun dan lebih harum, jenis yang umum dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Dari beberapa kali melihat teman saya yang cukup jago memasak ini berkutat di dapur, saya mendapatkan kesimpulan bahwa hidangan Iran cenderung memiliki kuah sedikit atau nyemek-nyemek dalam istilah Jawanya, mereka tidak menyukai makanan yang terlalu banyak bergelimang kuah. Jadi tampilannya mirip-mirip seperti kari namun dengan bumbu yang sangat simple dan sama sekali tidak serumit bumbu kari. Umumnya masyarakat Iran menyantapnya dengan nasi atau roti.  


Masakan yang ditunjukkan Said kali ini sangat mudah dibuat, bumbunya pun  hanya bawang bombay dan bawang putih yang dicincang dan ditumis dengan sedikit mentega, merica bubuk, garam dan pasta tomat. Daging lantas ditumis bersama bumbu dan sedikit air, untuk kemudian direbus dengan api kecil hingga empuk. Proses ini terbilang lama karena kualitas daging di Indonesia yang menurut Said kurang oke sehingga membutuhkan waktu yang lama agar benar-benar empuk hingga ke serat. Dengan memasaknya menggunakan api kecil dalam waktu yang lama membuat daging terasa lembut, juicy dan bumbunya meresep masuk ke dalam daging.


Bagaimana dengan rasanya? Hmm, taste-nya terbilang unik, daun seledri yang tadinya saya pikir akan terasa kuat aromanya ternyata setelah di masak menjadi lembut dan teksturnya pun melunak. Kami menyantapnya dengan nasi yang ditanak tanpa menggunakan rice cooker, cukup dengan merebusnya dalam satu panci saja bersama sedikit butter dan garam. Proses memasak seperti ini membuat tekstur nasi remah, tidak lengket satu sama lain selayaknya nasi yang umum kita konsumsi, namun tetap lembut dan pulen. Cara ini juga membuat bagian dasar nasi menjadi sedikit berkerak sehingga kriuk-kriuk kala disantap. Yummy!

Jika anda tertarik untuk mencoba masakan ala Iran dari teman saya ini berikut ini resep dan proses membuatnya ya.



Tumis Daging Sapi dengan Daun Seledri ala Iran
Resep keluarga teman saya, Said Z.

Untuk 4 porsi

Bahan:
- 400 gram daging sapi dengan sedikit lemak, potong ukuran 3 x 3 cm
- 2 ikat besar daun seledri, kira-kira 300 gram, potong daun dan batangnya sepanjang 2 cm
- 300 ml air

Bumbu:
- 1 butir bawang bombay, cincang kasar
- 3 butir bawang putih, cincang halus
- 1 sendok teh merica bubuk
- 1/2 sendok teh kunyit bubuk
- 1 sendok teh garam
- 1/2 sendok teh ketumbar bubuk
- 3 sendok makan pasta tomat
- 1 sendok makan mentega/margarine untuk menumis bumbu
- 3 sendok makan untuk menumis daun seledri

Cara membuat:


Siapkan panci/wajan, beri dan panaskan 1 sendok makan mentega/margarine. Tumis bawang bombay dan bawang putih hingga harum dan matang. Masukkan kunyit bubuk, ketumbar bubuk, merica bubuk dan garam. Aduk rata. 

Masukkan potongan daging ke dalam tumisan bumbu. Aduk dan masak daging hingga permukaannya berubah warna dan menjadi kecoklatan. Ini penting agar daging sedikit tergoreng dan lemaknya keluar sehingga mengeluarkan aroma harum dan rasa gurih di dalam masakan.


Masukkan air ke dalam tumisan daging. Aduk dan masak menggunakan api yang kecil hingga daging empuk sempurna. Jaga jangan sampai air di dalam rebusan daging habis. Jika air habis tambahkan 200 ml air panas ke dalam rebusan daging. 

Jika daging telah benar-benar empuk. Matikan api kompor dan sisihkan.


Siapkan wajan, beri dan panaskan 3 sendok makan minyak. Masukkan seledri ke dalamnya dan tumis hingga seledri menjadi layu dan matang. Masukkan tumisan seledri ke dalam rebusan daging.


Tambahkan pasta tomat ke dalam rebusan, aduk rata. Tutup panci dan masak hingga kuah menyusut dan daun seledri benar-benar empuk dan matang. Angkat dan siap disajikan.

Santap tumis daging dan seledri dengan nasi putih hangat. Hmm, yummy!

Source:
Resep keluarga Said Z.

8 komentar:

  1. mba,, nih rasanya gimana? mau coba tapi takut gk doyan, hehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wakaka, rasanya asem, asin, seledrinya sih gak begitu kerasa lagi karena udah dimasak lama. Kalau menurut saya enak ya, tapi gak pedes itu kendalanya. Jadi saya makan pakai sambal botolan wakakkaka

      Hapus
  2. Mba pasta tomatnya bisa diganti pake tomat segar ga mba?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba, bisa diganti tomat segar yang direbus sebentar dan kupas kulitnya. Buang biji tomat, nah dagingnya saja yang dicincang halus dan dipakai untuk masakan. ^_^

      Hapus
  3. Mba endang, klo nasi butter itu jadinya kaya nsi uduk? Takaranny gimama?

    BalasHapus
    Balasan
    1. nasi butter iran beda dengan nasi uduk ya. beras langsung dimasak dipanci plus air secukupnya, kemudian dipermukaan beras dibuat beberapa lubang. Lubang2 ini diisi dengan potongan butter. Kemudian nasi dimasak sampai matang. Ketika disajikan sebagia nasi diaduk bersama saffron, butter dan sedikit gula bubuk.

      nah takarannya saya harus coba dulu hehehhe

      Hapus
  4. Mba, bisa diganti ayam kampung gk?

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya belum pernah coba apakah ayam cocok dengan seledri ya, karena belum pernah saya menemukan masakan ini menggunakan ayam ya mba.

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^