Pages

20 Maret 2013

Garang Asem Ikan Salmon


Garang asem ikan salmon, hmm terdengar keren dan mahal. Ikan salmon yang sekilonya dihargai lebih dari dua ratus ribu rupiah memang membuat saya harus berpikir keras jika akan membelinya. Tapi untungnya ada bagian-bagian ikan ini yang dijual cukup murah di supermarket, yaitu bagian kepala dan 'tetelan' ikan yang berisikan tulang tengah dan bagian perut yang berlemak. Jadi bukan hanya daging sapi saja yang ada tetelannya. Satu pack potongan ikan seperti yang saya tampilkan di gambar cukup ditebus dengan harga dua puluh ribu rupiah saja, tentu saja jauh lebih nyaman bagi kantong saya. Jadi jika demam makan salmon tiba maka biasanya bagian-bagian inilah yang akan saya buru untuk dimasak menjadi sup ikan yang laziz. Nah untuk resep sup ikan salmon, saya pernah posting sebelumnya, silahkan klik disini ya. Jadi jika anda bertanya-tanya mengapa gambar potongan-potongan daging ikan salmon yang saya tampilkan nyaris tidak berbentuk seperti ikan salmon, percayalah ini benar-benar salmon namun hanya 'tetelannya' saja. ^_^


Tentu saja menyantap bagian-bagian ini tidak senyaman menyantap dagingnya yang tebal dan gurih, namun untungnya kepala salmon sangat bersahabat alias lunak, jadi tidak membutuhkan banyak perjuangan untuk mengulitinya hingga tandas. Untuk urusan rasa dan kandungan gizinya, menurut saya tidak jauh berbeda dengan dagingnya. Apalagi jika telah diolah dengan aneka bumbu rempah dengan kuah asam pedas yang gurih maka sepanci sup mampu saya gasak sendiri. Namun lama-lama saya bosan juga menyantap sup kepala salmon, dibandingkan jenis ikan lainnya salmon memiliki kandungan minyak yang cukup tinggi sehingga membuatnya cepat eneg kala disantap. Tapi bagaimana tidak? Setiap weekend, menu tersebut menjadi teman makan siang saya bahkan terkadang menjadi bekal makan siang di kantor pula. Akhirnya sudah lebih dua bulan ini saya pun stop membeli kepala dan 'tetelan' salmon, hingga kemarin kala sedang ber-glamor ria di supermarket di sebelah kantor, saya melihat potongan kepala dan tetelan salmon yang segar berseri (lebay.com). Kali ini sebuah ide resep nangkring di kepala. Bagaimana jika dipermak menjadi garang asem? Hmm, ternyata hasilnya luar biasa laziz!


Ada banyak variasi garang asem, apakah menggunakan santan atau minus santan, bumbu yang diiris atau dihaluskan. Semua tergantung selera masing-masing. Namun yang jelas, bagi saya garang asem yang sedap adalah jika menggunakan banyak tomat hijau, belimbing wuluh dan cabai rawit, menjadikannya terasa asam segar dan super pedas. Karena salmon sudah cukup berlemak maka saya membuat versi garang asem tanpa santan. Sebagian bumbu saya blender halus agar cita rasanya lebih nendang, dan tidak lupa saya tambahkan banyak dan banyak daun salam, dan lengkuas. Harum daun salam dan lengkuas membuat garang asem menjadi lebih maknyuss. Aihh, air liur saya menetes membayangkannya. Bingung tidak ada ikan salmon di sekitar rumah anda? Tenang saja, garang asem ini tetap sedap menggunakan jenis ikan laut apapun yang ada. Jangan lupa untuk selalu melumuri ikan dengan air jeruk nipis sebelum ikan dimasak ya, agar bau amis ikan tidak terasa. Bagi para pembenci ikan - sampai sekarang saya masih sering terheran-heran jika bertemu teman yang tidak suka makan ikan - bisa menggantinya dengan ayam (ayam kampung lebih mantap) atau daging sapi.

Menu ini paling sedap jika disantap dengan nasi putih, kala masih panas mengepul karena baru keluar dari kukusan.  Setelah menyantap nasi piring kedua, sayapun meratapi dan menyesali diri mengapa memasak masakan yang satu ini. Menu ini selain membuat porsi makan menjadi berlipat ganda juga membuat program diet saya yang tak kunjung berhasil menjadi gagal dan lebih gagal lagi. Benar-benar tidak saya rekomendasikan untuk mereka yang sedang berdiet! Berikut resepnya ya ^_^


Garang Asem Ikan Salmon
Resep hasil modifikasi sendiri

Bahan:
- 300 gram ikan salmon, bisa diganti dengan ikan jenis lainnya
- 10 buah cabai rawit merah, potong melintang kasar
- 10 buah cabai rawit hijau, biarkan utuh
- 5 buah tomat hijau, masing-masing belah menjadi empat bagian
- 5 buah belimbing wuluh, potong melintang setebal 1/2 cm
- 5 lembar daun salam
- 2 ruas lengkuas, rajang tipis
- 2 ruas jahe, rajang tipis
- 1 batang serai, ambil bagian putihnya dan rajang tipis
- 1 sendok teh garam
- 1/2 sendok makan gula pasir
- 1 sendok teh kaldu bubuk (optional), tambahkan porsi garam jika tidak menggunakan kaldu bubuk.  
- 1/2 sendok teh merica bubuk 
- 200 ml air 

Bumbu halus:
- 4 siung bawang putih
- 5 siung bawang merah

Cara membuat:


Cuci bersih ikan salmon, potong-potong sesuai selera. Karena saya menggunakan bagian-bagian ikan yang telah terpotong maka ikan tidak saya potong lagi. Perciki ikan dengan 1/2 buah air perasan jeruk nipis, aduk rata.

Siapkan mangkuk, masukkan bumbu halus, air, garam, gula, kaldu bubuk dan merica bubuk, aduk rata. Tambahkan potongan ikan dan semua bumbu lainnya, aduk hingga rata.


Anda bisa membungkus ikan dengan daun pisang sebagaimana garang asem umumnya dan kukus hingga matang. Atau tuangkan ikan ke dalam pinggan tahan panas seperti yang saya lakukan dan kukus selama 20 menit atau hingga ikan matang.

Keluarkan dari kukusan dan sajikan dengan nasi hangat. Super yummy!
  

41 komentar:

  1. Susah nih nyari daun pisang...dapet dikit, itupun minta dari pohon tetangga,kan sungkan tuh kalo pohonnya digunduli, maka solusinya: daun yg cuma se-iprit dialaskan pada pinggan yg dipakai buat mengukus....tetap wangi dgn daun seadanya...xixixi...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkkakak, kemarin saya pakai daun lengkuas Mba, kebetulan di depan rumah pohon lengkuas subur bener, daunnya saya pakai alas pingggan, lumayan bau2 lengkuas wakakak.

      Hapus
  2. Mba endang, garang asem ikan salmonnya enak bangettt.. Mantap... Karena lagi hamil jadi cari2 resep ikan salmon.. Kebetulan ada resepnya Mba Endang.. Makasih banyak Mba..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Sherly, sip, senang resepnya disuka. Sukses ya.

      Hapus
  3. klo ga ada blimbing wuluh, ganti apa ya mba?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tomat hijau saja gpp, tidak ada tomat hijau pakai tomat merah saja.

      Hapus
  4. halo mba Endang...., sy dah "mupeng" ama kepala salmon sejak mba posting sup kpl salmon maret 2012 sampe posting garang asem salmon maret 2013. Bayangin dah setahun blm bisa ketemu kepala salmon..., tiap ke spm, ga kebagian mulu.
    Akhir nya baru sore ini ketemu tuh di spm crfr ambass, mana cuma 1 pak lagi. Langsung eksekusi jam 6.30 tadi buat makan malam, sampe bela2in kerumah tetangga buat metik belilbing wuluh. hasiln ya manntaappp, i love it.
    Waktu masak nya ga buka kompi u baca resep, "malas mode on". Seingatku aja. Nah pas buka tuh resep....., baru ngeh..., ternyata sy pake bumbu garang asam buat bikin sup kepala ikan, xi xi xi xi xi. Tapi tetep hasil nya memuaskan kok. Slm, rin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Rin, tidak masalah kok pakai garang asem atau sup ikan keduaya tetap enakkkk, hehhehe. Yep, pernah juga kepengen sup kepala salmon, cuman gak ada di supermarket, sekarang kepala salmon buanyaaak banget tapi saya nya yang dah kelenger wakakkak. Thanks sharingnya ya!

      Hapus
  5. kemaren beli salmon di pasar ikan, satu ikan utuh relatif murah tapi sekarang bingung masaknya :D
    ada resep ini jadi ngiler, sayang di sini ga ada daun salam, belimbing wuluh sama tomat hijau... :( bisa diganti apa ya? di sini ada nanas (lihat resep sop kepala salmon), jeruk nipis, dan asam jawa sih....thanks..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai, wah kalau di Indo satu ikan salmon utuh bisa bikin bangkrut kocek wakakkak. Mampunya beli kepalanya dan tetelan tulangnya :)

      Bisa pakai tomat merah, nanas, air asam juga oke, jeruk nipis bisa juga hehehe. Daun salamnnya skip saja.

      Hapus
  6. Kalau gak ada blimbing wuluh bisa pake air jeruk lemon gak?
    Thanks anyway i really love ur blog ! ��

    BalasHapus
  7. Diganti pake ikan tuna tetep enak gak ya mbak?
    btw, menu saya seminggu ini full nyontek dari blog mba endang..hihihi..soalny cocok sama lidah keluarga kami (kecuali beef teriyaki, soalny wktu bikin, mgkn krn beda merk kecap asin, yg punya saya jadinya asiiiiiin bgt).Tapi selebihnya, selalu MANTAF :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai Mba Manda, pakai ikan apa saja enak kok, pakai fillet tuna malah yummy! Thanks sharingnya ya! yep beef teriyaki harus pakai soy sauce yang light dan cari yang kualitasya bagus supaya gak asin.

      Hapus
  8. skalian rekomendasi merk kecap asin yg rekomendid dan bersertifikat halal donk mba..pliiiss..

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai Mba Manda, saya suka pakai Lee Kum Kee dan setahu saya ini halal ya.

      Hapus
  9. Waaah dapat resep baruu, saya termasuk pengemar kepala dan tetelan salmon tp seringnya di masak tom yang koong isinya cuma tetelan salmon n jamur. Skrg nemu resep baru jd nga sabar berburu tetelan dan kepala salmon. Makasih ya mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo mba, yep dibuat tom yam enak dimasak garang asem seperti diatas juga nendang kok. silahkan dicoba yaa

      Hapus
  10. Hai mbak endang salam kenal :) didaerah sulit mbak ngedapetin ikan salmon, dsni yg banyak ikan air tawar... kalo ikannya diganti ikan bandeng bsa g? atau rekomendasi ikan air tawar yg bsa dipake.. makasih mbak endang :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba, resep ini bisa untuk ikan jenis apapun ya, bisa pakai ikan air tawar atau ikan laut ya.

      Hapus
  11. mbak endang, ini tidak pakai santan ya?
    soalnya kalau garang asem yang ayam bersantan

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba, nggak ya, salmon cukup berlemak jadi tidak perlu ditambah santan lagi supaya rasanya segerrr

      Hapus
  12. Mbak... saya ingin buat garang asem ikan ini untuk menu berbuka nanti malam. Tp mbak untuk bumbu halusnya apa gak perlu di tumis dl sebelum diaduk dgn air dan dikukus? Mksh mbak sy tunggu jawabannya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. silahkan kalau mau ditumis Mb, kalau saya nggak ya lanngsung kukus saja karena mengurangi pemakaian minyak

      Hapus
  13. Mba Endang, tks resepnya udah saya eksekusi dan gampil dan enak seger gurih rasanya. Tks yaaa

    BalasHapus
  14. Tadi pagi sarapan ini, ga ada belimbing wuluh, ganti dengan tomat merah. Rasanya segerrrr... Mantap tenan. Kemarin bikin ikan kukus saus pedas, ga ada nila, ganti dengan ikan kembung, menyesuaikan dengan isi kulkas. Laziiizzz bingittsss. Suami juga doyan loh mbak, padahal sebelumnya ga suka olahan ikan hehehe

    Thanks berat atas resep resepnya mbak endang :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Latifah, thanks sharingnya ya Mba, senang sekali resep ikannya disuka. Tomat merah juga sama sedapnya hehehe

      Hapus
  15. Salam kenal Mbak Endang, saya sebenernya hobi banget masak dan makan..tpi skill saya masih 0..pagi ini saya ke pasar mau bikin garang asem kayanya enak...tpi it didn't work out mbak...:(:(...kuahnya mendekati mirip sih..tpi ikan nya (saya pake kakap) starchy..saya coba ikutin resep mbak Endang..apa kakapnya yg udah lama ya mbak?Saya belinya di pasar tradisional..tpi saya masih penasaran..next time sy mo coba lagi mbak..pake tongkol kali ya...wish me luck dan skill masaknya nambah..heheheh..anyway trimakasih untuk share resep nya ya mbak..
    Salam.melda

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Melda, salam kenal juga ya mba, dan thanks sharingnya yaa,. Hmm, setahu saya, ikan kakap lembut dan pasti enak dibuat garang asam. mungkin ikannnya direbus kelamaan ya, ikan gak perlu waktu lama buat matanginnya ya.

      kalau tongkol coba disup ikan tongkol saja, lebih segar, coba googling saja, 'sup ikan tongkol jtt'

      pasti bisa kok! sukses yaaaa ^_^

      Hapus
  16. Salam kenal mbak... umpama dikasih kemangi enak gak mbak? Makasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba melany, yep sedap ya mb, silahkan ditambah kemangi ya

      Hapus
  17. Mbak resepnya mantap sekali. Ga dibungkus daun pisang juga udah enak. Kebetulan aku pakai salmon belly karena di tempatku banyaknya salmon belly sering promo dan susah nyari tetelan salmon. Sama enaknyaaa...pedes dan gurih sama aku pakai kaldu udang buat menambah rasa dan bikin lebih gurih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo, thanks sharingnya, senang sekali resepnya disuka. Sukses selalu ya!

      Hapus
  18. halo mbaa..


    enak mana yaa sama yg asam pedas ikan kue tu? liat postingan ini nelan liur sndiri...liat postingan yg ikan kue tu baca judulnya aja udah mupeng abis. wakakakak

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai Mba Dhia, susah di compare ya, karena beda masakan dan beda bumbunya, keduanya enak kok

      Hapus
  19. Mba, resepnya bikin saya meneteskan air liur hehehe. Mba, kalau ikan yang saya gunakan memiliki tekstur kesat (tidak terlalu berlemak), kuahnya apa bisa seperti resep ini (tanpa santan) atau lebih baik bersantan? Thank you in advance Mba Endang cantik. Semoga selalu sehat ya. Oh ya, kapan buku tentang cake-nya release nih?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba, hasilnya kuah tdk akan kental dan berminyak seperti salmon ya, tapi menurut saya akan tetap segar dan tdk perlu pakai santan lagi. Buku cake mungkin bulan depan ya mba. Sukses yaa

      Hapus
    2. Lapor Mba. Saya sudah coba resepnya, pedas tapi enak. Saya pakai cabai rawit 5 biji saja dan 1 cabai hijau. Itu juga udah berasa pedas banget. Maklum, saya ga tahan pedas hehe. Saya ga pakai kaldu bubuk, cuma satu setengah sendok teh garam + 1 sendok makan gula + setengah sendok teh merica. Yummy! Ga papa lah sesekali makan pedas, daripada makan pepes ikan dengan bumbu kuning melulu wkwkwk

      Indira

      Hapus
    3. sip mna Indira, senang resepnya disuka ^_^

      Hapus
  20. Mau nyobain pake ikan patin aahhh.... Di balikpapan daun pisang mahal tp ikannya berlimpah ruah... Jd semangat bikin menu ikan...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ah sayangnya ikan patin di jkt bau lumpurnya mengerikan, kalau tdk pasti sedap dibikin garang asem. thanks sharingnya Mba, sukses yaa

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^