Pages

15 Juli 2016

Resep 20 Menit Pasta dengan Sarden, Jamur & Apa itu BPA?

Resep 20 Menit Pasta dengan Sarden dan Jamur

Kembali ke Jakarta, Senin lalu, setelah satu minggu bersama keluarga merayakan hari Lebaran di rumah kakak di Batam,  saya menemukan isi kulkas di dapur rumah Pete dalam kondisi mengkhawatirkan. Empat butir telur, sebongkah labu kuning yang mulai layu, beberapa butir tomat adalah segelintir bahan makanan segar yang mungkin bisa disikat jika saya benar-benar dalam kondisi desperado. Waktu telah menunjukkan pukul tiga siang ketika saya tiba di rumah, dan hujan deras yang seakan ditumpahkan dari langit dengan beribu ember raksasa mengguyur Jakarta dengan dahsyatnya membuat saya tak berkutik, bahkan hanya sekedar pergi ke toko buah di dekat rumah untuk membeli sayuran. 

Bahan makanan segar memang langka di dapur, tetapi saya memiliki berbagai macam persediaan bahan kering. Sepertinya habit menyimpan makanan dalam jumlah besar ini susah dihilangkan. Aneka kacang-kacangan dalam wadah seperti kacang merah, lentil, chick peas yang entah kapan akan saya olah, berbotol-botol saus spaghetti, sekaleng sarden (makanan ini ampuh sebagai penyelamat jika ide memasak menghilang), berbagai jenis pasta seperti angel hair, spaghetti dan makaroni, serta dua bungkus roti tawar whole wheat yang membeku di freezer. Perut yang keroncongan akhirnya mendorong saya untuk membuat masakan termudah yang bisa diciptakan dalam tempo 20 menit saja menggunakan bahan yang ada. Untungnya saya masih sempat membawa sekotak jamur champignon dari kulkas kakak saya saat hendak berangkat ke Jakarta. Pasta dengan sarden kalengan dan jamur  pun ready dalam tempo dua puluh menit saja. Sedap dan mengenyangkan! ^_^ 

Resep 20 Menit Pasta dengan Sarden dan Jamur
Resep 20 Menit Pasta dengan Sarden dan Jamur

Menu ini terdengar dan terasa desperate, tetapi sejak jaman saya kuliah telah menjadi peyelamat ketika budget menipis namun mulut ingin menikmati makanan yang sedap. Teman-teman kos dulu sering membuatnya, dan saat itu tentu saja kami menggunakan bahan seminimalis mungkin. Makaroni atau mie kuning dengan sarden, cabai dan bawang putih, tanpa tambahan sayuran dan bumbu lainnya. Dalam kondisi lapar dan keuangan seret kala kuliah dulu, makanan tersebut sudah terasa seperti hidangan pesta jika dibandingkan dengan mie instan kuah, mie instan goreng dan martabak mie instan dengan telur kocok yang lebih sering kami kudap. ^_^

Tidak semua orang menyukai sarden, mungkin karena aromanya yang amis. Namun sejak kecil, saat saya dan keluarga masih tinggal di Tanjung Pinang, maka sarden kalengan selalu menjadi menu andalan Ibu saya ketika tanggal tua tiba. Semua menyukainya! Sarden dalam saus tomat, atau saus sambal ini sebenarnya bisa disantap begitu saja dari kalengnya, namun Ibu saya selalu mengolahnya terlebih dahulu. 

Resep 20 Menit Pasta dengan Sarden dan Jamur

Tips Ibu saya kala memasak sarden dalam kaleng yang selalu saya tiru hingga sekarang adalah menambahkan aneka bumbu segar yang ampuh menumpas bau amis dan membuat rasanya beribu kali lipat lebih mantap! Irisan cabai rawit atau cabai merah keriting, rajangan tipis bawang putih dan bawang merah yang banyak, cincangan tomat merah segar atau terkadang tomat hijau, beberapa lembar daun salam, irisan lengkuas yang dimemarkan, dan selalu tidak boleh dilewatkan adalah jahe yang dipipihkan. Ibu selalu menambahkan sedikit gula pasir, garam dan beberapa tetes kecap manis untuk membuat warnanya lebih menarik dan rasa hidangan ini menjadi super sedap hingga tetes terakhir kuahnya. 

Sarden dalam kemasan kaleng yang murah harganya sering dianggap sebelah mata oleh banyak orang, padahal makanan ini kaya akan asam lemak Omega-3 dan merupakan sumber protein dan vitamin D yang baik. Umumnya orang enggan mengkonsumsi sarden dalam kaleng dengan alasan makanan ini kurang baik bagi kesehatan. Makanan olahan dalam kaleng seperti sarden, buah kaleng, kacang, jamur dan jagung kalengan memang selalu diasosisikan dengan polikarbonat dan BPA yang kemungkinan terkandung dalam kaleng kemasan. Polikarbonat adalah plastik ringan yang umum dipergunakan di berbagai macam produk termasuk botol yang dapat dipergunakan kembali dan wadah penyimpanan makanan.  Bisphenol A  (BPA) merupakan senyawa sintetis organik yang memegang kunci penting dalam membangun polikarbonat dan berbasis polikarbonat resin epoxy yang digunakan untuk melapisi kaleng makanan. Lapisan ini berfungsi untuk mencegah korosi pada kaleng dan menghindari makanan menjadi berbau dan terasa seperti logam.  

Resep 20 Menit Pasta dengan Sarden dan Jamur

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa BPA dapat meresap ke dalam makanan atau minuman dari wadah yang terbuat dari bahan tersebut. Paparan BPA yang terus menerus dikhawatirkan akan mengganggu kesehatan seperti mempengaruhi perkembangan dan kinerja  otak, perilaku dan kelenjar prostat janin, pertumbuhan bayi dan anak-anak. Penelitian tambahan menunjukkan kemungkinan adanya hubungan antara BPA dan peningkatan tekanan darah. Namun badan kesehatan Amerika Serikat yaitu Food and Drug Administration (FDA) telah mengatakan bahwa BPA aman pada tingkat yang sangat rendah dalam beberapa makanan. Penilaian ini didasarkan pada review ratusan penelitian. FDA terus meninjau BPA, termasuk mendukung penelitian yang sedang berlangsung. 

Sementara itu, jika Anda khawatir tentang BPA, beberapa hal berikut mungkin bisa menjadi alternatif pencegahannya: 1) Gunakan produk bebas BPA. Produsen menciptakan lebih banyak dan lebih banyak produk bebas BPA. Carilah produk berlabel BPA-free. 2) Mengurangi kaleng. Kurangi mengkonsumsi makanan dalam kaleng karena kebanyakan kaleng dilapisi dengan resin yang mengandung BPA. 3) Hindari panas. The National Institute of Environmental Health Sciences, bagian dari the National Institutes of Health di US menyarankan untuk tidak menggunakan plastik di dalam microwave atau mesin cuci piring. Atau memanaskan makanan bersama kalengnya di dalam microwave atau kompor. Suhu panas akan menyebabkan plastik rusak dan BPA yang terkandung di dalamnya akan larut ke dalam makanan. 4) Gunakan wadah alternatif. Gunakan kaca, porselen atau wadah stainless steel untuk makanan panas dan cairan dan bukan wadah plastik.

Walau bahaya BPA bagi kesehatan masih menjadi pro dan kontra dan riset terus dilakukan untuk mendukungnya, tidak ada salahnya bagi kita untuk tetap berhati-hati. Selalu gunakan peralatan plastik dengan benar, dan konsumsilah makanan kaleng secara moderat atau tidak berlebihan. Berikut ini resep dan proses 20 Menit Pasta dengan Sarden dan Jamur ya.

Resep 20 Menit Pasta dengan Sarden dan Jamur

20 Menit Pasta dengan Sarden dan Jamur
Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk 3 porsi

Tertarik dengan resep pasta lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Fettuccine Fra Diavolo dengan Telur Orak-Arik
Spaghetti Lasagna yang Top Markotop
Spaghetti alla Marinara dengan Seafood  

Bahan saus:
- 1 sendok makan minyak untuk menumis
- 1/2  buah bawang bombay, rajang kasar
- 4 siung bawang putih, cincang halus
- 4 buah cabai rawit, cincang halus 
- 1 cm jahe, cincang halus 
- 1 atau 2 buah tomat merah segar, cincang kasar
- 8 buah jamur champignon, iris tipis
- 1 kaleng sarden ukuran 425 gram (saya menggunakan sarden dalam saus cabai)
- 100 ml air
- 2 sendok teh gula pasir
- 1/4 sendok teh garam
- 1 sendok teh mixed herbs (Italian seasonings), bisa digantikan dengan 1 sendok teh oregano kering, 1 sendok teh basil kering.  

Bahan lainnya:
- 250 gram pasta kering, saya pakai angel hair (bisa menggunakan spaghetti, penne, fetuccine, atau makaroni)
- parutan keju Parmesan atau cheddar

Cara membuat:

Resep 20 Menit Pasta dengan Sarden dan Jamur

Siapkan wajan, panaskan minyak. Tumis bawang bombay, bawang putih, cabai dan jahe hingga harum dan layu. Masukkan cincangan tomat, tumis sebentar hingga tomat menjadi lunak. Masukkan jamur, aduk dan tumis hingga jamur layu. 

Masukkan sarden ke dalam tumisan.  Aduk rata. 

Resep 20 Menit Pasta dengan Sarden dan Jamur

Tambahkan air dan masak hingga tumisan mendidih. Masukkan gula, garam dan mixed herbs, aduk rata. Cicipi rasanya, tambahkan gula dan garam untuk menyeimbangkan rasa. Matikan kompor dan sisihkan tumisan. 

Siapkan panci, isi dengan air cukup banyak, tambahkan 1/2 sendok makan garam. Rebus hingga air mendidih. Masukkan pasta. Masak hingga pasta lunak (al dente). Angkat dan tiriskan. Sisakan sekitar 200 ml air pasta untuk berjaga-jaga jika tumisan kurang mengandung air sehingga saus kurang mampu menyelimuti helaian pasta. 

Resep 20 Menit Pasta dengan Sarden dan Jamur

Tuangkan setengah bagian tumisan sarden ke wadah lain, sisakan setengah bagian  sarden di wajan. Masukkan pasta ke tumisan, aduk rata. Tambahkan sisa tumisan sarden bertahap hingga tercapai konsistensi saus dan pasta sesuai selera. Tambahkan air rebusan pasta jika saus terlalu kering sehingga kurang mampu melumuri pasta dengan baik. 

Note: saya menyisihkan sebagian potongan ikan dari kuah tumisan agar dagingnya bisa dicabik-cabik dan di taburkan ke permukaan pasta. 

Tambahkan keju parmessan parut atau keju cheddar, aduk.  


Siapkan piring saji, tata pasta diatasnya.  Tambahkan sisa saus di permukaan pasta, potongan ikan sarden dan parutan keju. Siap disantap. Super yummy!

Sources:
Livestrong.com - Are Canned Sardines Good for You?
Wikipedia - BPA (Bisphenol A)
Vitalchoice.com - FAQ About PET and BPA
Mayo Clinic - What is BPA, and what are the concerns about BPA?

20 komentar:

  1. Wow.. langsung nelen ludah berkali-kali mbak. Kelihatannya enak banget.. apalagi bahan-bahannya mudah, insyaAllah dalam waktu dekat langsung dieksekusi :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thanks mba Martha, silahkan dicoba yaa, moga suka ^_^

      Hapus
  2. mba endang,

    mohon maaf lahir batin.. terima kasih untuk ilmunya, ini mohon maap, saya salah fokus, wajan nya keramik ya mba? apa ya merk nya? berat ga ya mba? saya naksirr...

    salam
    Agy

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mohon maaf lahir batin ya Mb Agy, wajan keramik ya mba, saya lupa merknya. Yep mayan berat ya, karena ukurannya cukup besar.

      Hapus
  3. Oya mbak, kalo mixed herbs, oregano dan basil di skip hasilnya beda jauh gak ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. yep Mba Martha, lumayan beda jauh heehhe, pertama saya coba gak pakai mixed herbs dan rasanya plain, dengan mixed herbs jadi wow ^_^

      Hapus
  4. Halo Mba Endang,

    Saya biasa jadi silent reader disini, tapi sudah sering eksekusi resep JTT. Dan sering juga menuai pujian berkat resep-resep JTT.

    Saya termasuk orang yg ga suka Sarden kalengan Mba.... Eneg sama sausnya, bukan bau ikannya. Walaupun udah ditambahin bumbu segar lain, tetap aja ga suka.

    Request resep olahan quinoa dong Mba. Bosan juga dijadiin campuran salad terus.

    Ohya mohon maaf lahir batin ya Mba Endang, keep on sharing yah...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mohon maaf lahir batin juga ya Mba, thanks sharingnya dan senang sekali resep2 JTT disuka. Saya malah belum pernah coba quinoa, mahal di indo hehehhe

      Hapus
  5. Selamat lebaran mba endang maaf lahir bathin ya. Aku malah fokus ke pan nya. Bagus hahhaa..Boleh tau ga mba itu merknya apa? Non stick ga? Aku mau ganti teflon aku karena katanya bahaya klo udah tergores. Makasih sebelumnya ya mbaa 😊😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Harsi, coating keramik ya mba, tidak lengket sama sekali, merknya saya lupa cek wakakak. Yep teflon berbahaya kalau sudah tergores ya.

      Hapus
  6. Waaah.. Sedapnya.. Jadi pengen kirimin mbak Endang sardines dari Banyuwangi lagi nih..

    BalasHapus
    Balasan
    1. wakakak, sardennya sampai sekarang belum saya olah mba, minggu lalu sya cek expired date masih 2017 jadi masih aman. Sebagian saya berikan ke Ibu saya yang sangat suka sarden, kata beliau enakk, thanks ya mba Nurul. Mohon maaf lahir batin yaaa

      Hapus
  7. Hello, Mbak Endang. Sebelumnya mohon maaf lahir batin, ya. Suami saya juga penggemar berat sarden. Selama ini enggan masak sarden sering-sering karena sebisa mungkin mengurangi canned food. Tapi membaca tulisan mbak Endang bikin saya berpikir, mungkin manfaatnya lebih besar daripada potensi bahayanya, ya. Salam, Heni

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mohon maaf lahir batin juga ya mba Heni, yep sebenarnya sarden sangat bergizi apalagi diproses dari ikan fresh. Kendalanya memang kalengnya ya, jadi perhatikan seksama kaleng sarden, kalau masih oke tidak berkarat dan terlihat masih baru boleh dibeli ya.

      Hapus
  8. Koq aku ga kepikiran sarden ya dulu2. Pdhl sering liat di FN spagheti pk tuna bhkan pk ikan asin gt. Bukan ikan asin teri kyak di kita yaaa. Hahaha.. Tq sharingnya ya mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. mungkin anchovy ya, sejenis teri tetapi diproses seperti sarden dalam air garam/minyak.

      Hapus
  9. Mbak endang klo dtempat sy ga ada mixed herbs kyk yg diatas, kira2 bs dganti bahan lain nggak mbak? Terimakasih 😊😊😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pakai rempah2 italia kaya basil, oregano, rosemarry, thyme klau ada mba,

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^