Pages

21 Mei 2018

Resep Asam Manis Pindang Ikan Tongkol

Resep Asam Manis Pindang Ikan Tongkol

Weekend lalu akhirnya saya panen tomat juga! Tanaman ini benihnya berasal dari tomat busuk yang buahnya saya lempar ke dalam pot kompos. Sama sekali tidak berniat untuk menanamnya, karena saya telah membeli banyak benih tomat cherry di online shop. Ketika beberapa bulan lalu pot berisi kompos homemade ini dibongkar dan dipakai untuk menanam pohon tin, sebatang tanaman tomat kecil tumbuh disana, terlihat kekar dan sehat. Tak ingin tersia-sia dan dimakan tikus, pohon tomat balita itu saya pindahkan ke pot tersendiri dan disiram setiap hari. Ketika ukurannya telah sepanjang 20 cm, saya pindahkan ke sebuah pot berdiameter 30 cm. Tanamannya tumbuh subur, tinggi, gendut, kekar dan terlihat sehat, hingga saya topang dengan sebatang kayu panjang, tapi bunganya hanya bisa dihitung dengan jari.

Saya kemudian membeli pupuk P dan K di olshop, serta rutin menyiram media tanamnya dengan minyak ikan. Bunga-bunga yang tadinya jarang kini mulai bermunculan, membuat hati saya bersorak girang membayangkan sebatang pohon tomat yang sarat dengan buah merah bergelantungan. Sayangnya hampir 80 persen bunga tersebut rontok dihajar hujan, menyisakan beberapa buah (delapan tepatnya) yang akhirnya tumbuh membesar, merah dan siap dipanen. Sungguh, walau buah ini murah dipasar namun menanamnya sendiri ternyata penuh perjuangan juga. 😄


Berbicara mengenai berkebun, saya cukup banyak menanam jenis cabai dan tomat. Aneka cabai mulai dari Sweet Italian Pepper yang gendut dan besar (gambar diatas), hingga habanero yang terkenal pedas, paprika, serta aneka jenis tomat. Dari semua benih yang saya sebarkan (90% tumbuh sukses) hanya beberapa tanaman yang bisa tumbuh dewasa dan menongolkan buahnya, sisanya hidup segan mati tak hendak. Penyebab utama kegagalan menanam kedua jenis sayuran ini adalah hama dan penyakit. Selama ini saya selalu menjadikan tikus sebagai biang kerok, namun ternyata penyakit dan serangga menduduki peringkat teratas. 

Kutu yang menyebabkan daun-daun cabai menjadi keriting dan enggan berbuah ini saya tumpas dengan pestisida organik buatan sendiri. Ramuannya berupa bawang putih, cabai rawit, daun pepaya dan sabun cair pencuci piring. Sayangnya ramuan ini lumayan keras dan membuat daun rontok. Pengalaman saya sebelumnya, tanaman cabai yang telah terkena penyakit keriting susah untuk disembuhkan. Saya biasanya akan memangkas semua cabang dan daun hingga habis, batangnya akan menumbuhkan tunas-tunas baru, pada saat itu penyemprotan dilakukan secara rutin. Cara ini terbukti cukup sukses menyelamatkan sebatang pohon cabai yang akhirnya menghasilkan buah yang sarat seperti gambar diatas. 

Resep Asam Manis Pindang Ikan Tongkol
Resep Asam Manis Pindang Ikan Tongkol

Nah minggu lalu saya menemukan ternyata manusia juga merupakan hama yang berbahaya, terbukti sebuah pot bersi tanaman cabai Sweet Italian Pepper yang sudah berbuah, lenyap beserta potnya. Pot-pot berisi tanaman cabai tersebut memang saya letakkan diatas pagar agar mendapatkan sinar matahari maksimal. Jika dari jalanan tinggi pagar mencapai lebih dari 2 meter, namun saya sama sekali tidak mengira seseorang akan meraihnya dari jalan. Pohon cabai pendek dengan buah yang gendut itu lenyap tak berbekas. Satu pot berisi cabai yang sudah berbuah lainnya terpaksa saya selamatkan dan letakkan di atas meja di teras, berharap mampu bertahan hingga buahnya merah dan siap dipanen.

Swear, walau menanam tanaman sayuran sendiri tidaklah mudah, namun semangat saya tidak surut. Kegagalan memang bukan menjadi penghalang untuk menyerah, namun menjadi momen tepat untuk mengevaluasi diri. Saya sudah berencana hendak menanam beberapa jenis cabai lainnya seperti habanero, jalapeno, poblano, dan Sweet Italian Pepper yang tak diduga sangat mudah tumbuh dan cepat menghasilkan buah.  Namun kali ini saya akan melakukannya dengan lebih cermat dan ekstra hati-hati. 

Resep Asam Manis Pindang Ikan Tongkol
Resep Asam Manis Pindang Ikan Tongkol

Menuju ke resep asam manis pindang ikan tongkol kali ini. Resepnya terinspirasi dari ikan telang asam manis, masakan khas Banjar yang saya peroleh resepnya dari seorang pembaca JTT di IG. Jika di Banjarmasin, masakan asam manis ini terbuat dari ikan telang, sejenis ikan tengiri yang diasinkan dan sangat populer disana. Rekan kantor saya, Mbak Annie, juga pernah membawa makanan serupa, kali ini terbuat dari ikan pindang yang relatif mudah ditemukan di pasar. Sebenarnya tumis ikan pindang seperti ini bukan makanan asing di keluarga saya. Ibu saya sering membuatnya saat kami masih tinggal di rumah, dan selalu berhasil membangkitkan nafsu makan. Selain ikan pindang, Ibu biasanya membuatnya dari jenis ikan segar yang digoreng seperti bandeng, tongkol atau kembung. Nah perbedaan resep Ibu dan asam manis kali ini adalah tidak menggunakan rempah seperti lengkuas, jahe, dan daun salam. Tiga bumbu dapur yang biasanya selalu hadir ketika saya membuat tumisan. Ternyata tanpa bumbu tersebut pun rasanya tetap sedap. 

Resep Asam Manis Pindang Ikan Tongkol

Kunci resep ini adalah pada penggunaan gula Jawa dan air asam, tidak menggunakan kecap manis sama sekali sebagaimana masakan Jawa umumnya. Saya menambahkan petai dan belimbing wuluh agar rasanya lebih menggugah selera.

Berikut resep dan prosesnya ya. 

Resep Asam Manis Pindang Ikan Tongkol

Asam Manis Ikan Cuek
Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk 4 porsi

Tertarik dengan resep tumisan lainnya? Silahkan klik link dibawah ini:
Salmon Tumis Cabai Rawit
Tumis Daun Pepaya
Tumis Kangkung Tauco Telur Puyuh

Bahan:
- 350 gram ikan tongkol cuek, buang tulangnya, potong sesuai selera
- 5 buah belimbing wuluh, potong melintang 1 cm
- 4 buah tomat hijau, rajang kasar
- 1 buah tomat merah, potong dadu
- 1 - 2 papan petai, kupas, dan belah menjadi 2 bagian

Bumbu dan bahan lain:
- 3 sendok makan minyak untuk menumis
- 5 siung bawang merah, iris tipis
- 4 siung bawang putih, memarkan dan cincang kasar
- 5 buah cabai merah keriting, iris serong tipis
- 10 buah cabai rawit hijau, iris serong tipis
- 5 buah cabai rawit merah, rajang melintang kasar
- 1 sendok makan saus tiram
- 2 - 3 sendok makan air asam jawa  yang kental
- 1 1/2  - 2 sendok makan gula jawa, sisir halus
- 1 sendok teh garam

Cara membuat:


Resep Asam Manis Pindang Ikan Tongkol

Siapkan pindang ikan tongkol (bisa menggunakan ikan jenis lain atau ikan segar) yang telah dibersihkan, dibuang tulangnya dan dipotong sesuai selera. Siapkan wajan, beri minyak dan goreng ikan hingga permukaannya kecoklatan. Hati-hati saat menggorengnya karena ikan akan meletus-letus heboh. Angkat dan tiriskan.

Sisakan sekitar 3 sendok makan minyak bekas menggoreng ikan diwajan, tumis bawang merah dan bawang putih hingga layu dan setengah matang. Masukkan belimbing wuluh, tomat hijau, tomat merah, semua cabai, aduk dan masak hingga layu. Tambahkan saus tiram, air asam jawa, gula dan garam, aduk rata.

Tumis dengan api sedang hingga semua bahan matang, cicipi rasanya. Tumisan terasa asam, manis dan sedikit asin. Masukkan ikan pindang goreng, aduk rata. Masak selama 1 menit. Angkat dan sajikan dengan nasi panas. 

18 komentar:

  1. Yah... kalo saya udah nangis bombay tanaman yg dieman-eman dicuri... dimakan tikus aja saya sumpah2in...
    (:

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha, iyaaa, saya mau ngamuk2 juga sebenarnya, tapi tanamannya juga nggak akan kembali, jadi saya ikhlaskan saja wakakkaa

      Hapus
  2. Ranum banget tomat-tomatnya. Ternyata hikmah bercocok tanam itu melatih kesabaran dan keuletan ya mba. Pantesan saya nggak suka, saya orangnya nggak sabaran :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. wakakka, saya orangnya juga gak sabaran Mba, cuman saya senang saja melihat tanaman tumbuh, walau perjuangan banget sebnrnya wkakaka

      Hapus
  3. Mba Endang.. kangen deh. dah lama banget ga buka2 JTT. Mba seriusan mo nanya, itu si habanero beneran puedes bgt or gimana? masih su'udzon deh ma tuh cabe, kynya ga pedes2 bgt macam rawit setan kita disini ahahahahaa..

    -Mala-

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai Mba Mala, saya belum pernah makan wakakka, makanya penasaran mau nanam. lha beli juga gak ada yang jual hehhehe

      Hapus
    2. Waduh, mbak, Habanero itu satu2nya cabe yg saya gak bisa makan. Padahal kemaren saya tanem buahnya buannyakk..nyobain satu langsung tobat. Akhirnya saya biarin pohonnya mati pas winter. Abis gak bisa dimanfaatkan saking pedesnya. Cabai rawit Vietnam yg terkenal pedes aja kalah. Saya tawarin ke orang2 Mexico yg terkenal doyan pedes juga gak ada yg mau. Too much..kata mereka.

      Hapus
    3. wah saya pengen banget nanam cabai habanero, gak ada yang tumbuh, waah pedes banget yaaa wkakaka, belum pernah makan

      Hapus
  4. Mbak, salam kenal. Walau sdh banyak mencontek resepnya mba Endang, baru kali ini berani kontak saking ingin tahu tentang pot kompos. Boleh di share dong caranya bikin pot kompos?

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo Mba, salam kenal, saya akan share tentang kompos kalau kompos berikutnya jadi ya, lagi dalam proses

      Hapus
  5. Masyaallah ngiler jadinya mbk,,,,
    Makanan favorit dari dulu,, bicara nanam cabe,,, q juga seringnya daun ya pada kriting mbk tobat,,maksih tipsnya ya mbk biar cabe bisa sehat lagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks Mba Yanti, moga cabainya bs subur dan sukses ya, kalau keritingnya sudah parah biasanya saya pangkas sampai gundul wakkaka

      Hapus
  6. Mbak Endang ..kiat kiatnya apa sj supayA bisa sukses bertanam paprika?
    Nur_padasan

    BalasHapus
  7. Ini klo pake ikan asin peda tambah enak kayanya ya mba😍😍😍

    BalasHapus
  8. Mba mau tanya itu tadi katanya tanamannya di kasih minyak ikan, gimana caranya? Apa dicampur air dulu? Perbandingannya gmn?
    Trus yg buat hama td cara buatnya gmn? Yg pestisida alaminya, mksh mba endang

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya beli minyak ikan khusus tanaman Mba, ada takarannya di kemasan. kalau buat hama sih hanya 4 siung bawang putih dan 4 buah cabai rawit merah, diblender sama 400 ml air, saring, tambah 1 sdm sabun cuci piring cair, kalau mau lebih encer tambah air lagi saja. buat disemprotkan ke tanaman

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^