Pages

02 Mei 2011

Kemangi, Si Pengharum Masakan

Kemangi, Si Pengharum Masakan

Di lingkungan RT di sekitar rumah Pete sedang ada upaya pemanfaatan pekarangan rumah untuk ditanam dengan aneka tanaman yang banyak dikonsumsi oleh rumah tangga, seperti cabai, tomat dan sayur-sayuran lainnya. Mungkin ini sebagai salah satu cara pemerintah mengantisipasi mahalnya harga cabai yang bulan-bulan lalu mencapai seratus ribu rupiah per kilonya. Harganya jauh, jauh lebih mahal daripada daging sapi :).

Tanaman-tanaman tersebut ditanam menggunakan pot vertikal yang bertingkat dengan memanfaatkan space di tepi jalan. Rapi dan sedap untuk dipandang mata. Kadang-kadang jika berangkat ke kantor, meskipun harus berjalan lebih jauh, saya menyempatkan diri untuk melewati jalan tersebut hanya untuk sejenak mengamati pertumbuhan tanaman-tanaman itu. Salah satu tanaman yang ditanam adalah kemangi. Meskipun pertumbuhannya kurang maksimal karena media yang terbatas, kemangi-kemangi yang ditanam cukup cantik berjajar di pot vertikal.

Kemangi, Si Pengharum Masakan
Tanaman kemangi di pot vertikal

Kemangi yang nama keren latinnya adalah Ocimum basilicum var. anisatum Benth merupakan hibrida antara dua spesies mint yaitu Ocimum basilicum dengan Ocimum americanum. Ocimum basilicum biasa kita kenal dengan sweet basil, basil yang sering dipergunakan sebagai rempah-rempah dalam kuliner Italia. Sementara kemangi, yang masih satu keluarga dengan basil dikenal dengan nama lemon basil, dengan aroma mint yang lebih kuat karena kandungan sitral yang tinggi pada daun dan bunganya. Sitral merupakan senyawa yang sering dipergunakan di dalam industri parfum untuk mendapatkan efek citrus yang diperlukan, selain itu sitral juga memiliki fungsi sebagai anti-mikrobia dan mampu menimbulkan efek pheromone pada serangga. 

Kemangi, Si Pengharum Masakan

Umumnya di Indonesia, kemangi banyak dimanfaatkan sebagai bahan masakan,  pengharum dalam aneka pepes dan sup ikan atau dimakan mentah sebagai lalapan. Masakan dari Sunda, Manado dan Jawa banyak menggunakan daun ini sebagai salah satu pelengkapnya. Ayam/ikan goreng di warung-warung lesehan di tepi jalan tidak akan mantap jika salah satu daun untuk lalapannya tidak menggunakan kemangi. Disantap dengan sambal terasi yang sedap, sepiring nasipun rasanya kurang. Masakan lain, seperti sup ikan Manado atau Pindang Patin Palembang akan terasa kurang greget jika kita tidak memasukkan banyak-banyak daun ini ke dalam kuahnya. Urap, pecel, dan trancam yang merupakan makanan khas Jawa Timur dan Jawa Tengah akan semakin segar dengan taburan kemangi mentah diatasnya.

Kemangi, Si Pengharum Masakan
Pepes ikan mas dengan gelimangan kemangi dan bumbu

Kemangi paling baik digunakan saat masih dalam kondisi segar, ketika aromanya masih kuat. Untuk penggunaan pada hidangan berkuah, sebaiknya kemangi dimasukkan ketika masakan akan diangkat sehingga daun-daunnya tidak terlalu matang terkena panas kuah, tujuannya agar aromanya diharapkan masih kuat ketika hidangan disantap.

Selain bermanfaat untuk menambah cita rasa masakan, kemangi ternyata juga mengandung senyawa yang mampu meningkatkan kesuburan pria. Bagi wanita, kemangi kaya akan anetol dan boron yang mampu menstimulasi estrogen dan androgen serta mencegah keropos tulang. Hormon androgen dan estrogen sendiri berperan penting dalam reproduksi wanita. Tanaman ini juga mengandung minyak atsiri, asam askorbat, asam kafeat, iskulin, histidin, magnesium, beta-karoten, dan betasitosterol. Semua senyawa ini berguna untuk menjaga kesehatan tubuh. 

Kemangi, Si Pengharum Masakan

Sebagai bagian dari keluarga mint, lemon basil dapat mengandung estragol, senyawa yang diketahui karsinogen (pemicu kanker) pada tikus. Walaupun pengujian efek pada manusia belum dilakukan, penggunaan berlebihan selayaknya dihindari. Jadi selama menggunakannya dalam batas yang wajar, tidak ada salahnya menggunakan daun rempah yang unik ini ke dalam masakan anda.  

Sources:
Wikipedia - Kemangi
Wikipedia - Ocimum basilicum
Wikipedia - Citral

2 komentar:

  1. Lihat kemanginya bikin mata seger deh Mbak..

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks yaa, waakkak ini kemangi di rumah Pak RW hehehhe

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^