Pages

17 September 2013

Pepes Ikan Mas & Info Penting Seputar Ikan yang Perlu Anda Ketahui

Pepes Ikan Mas Duri Lunak

Melihat ikan mas yang sedang berenang-renang di akuarium besar di supermarket selalu membuat saya teringat dengan pepes. Jika bagi banyak orang memandang ikan yang berenang bisa membuat pikiran menjadi rileks dan tenang, saya justru ngiler membayangkan sebungkus pepes ikan yang pedas, penuh rempah dan super, super tasty. Bayangkan! Oke memang susah berurusan dengan otak foodie seperti saya, apapun bisa saya asosiasikan dengan makanan. Nah berbicara tentang ikan, anda yang sering membaca postingan saya pasti akan tahu betapa cintanya saya dengan makanan yang terbuat dari ikan dan teman-teman seafood-nya. Selama ini ikan laut selalu menjadi pilihan utama dibandingkan ikan air tawar karena rasanya yang lebih gurih, tasty dan aromanya yang tidak seamis ikan air tawar. Hanya beberapa jenis ikan air tawar saja yang saya gemari seperti gurami, nila atau mujair, itupun selalu saya masak dalam kondisi tergoreng kering.  

Ikan memang menyehatkan, merupakan sumber protein yang tinggi dengan kalori yang rendah. Namun dibalik itu semua ada hal-hal yang harus anda waspadai saat mengkonsumsinya. Ingin tahu lebih lanjut? Yuk ikuti terus postingan kali ini.



Kita semua tahu bahwa mengkonsumsi ikan baik bagi tubuh kita. Bahkan fakta mengatakan bahwa ikan merupakan sumber makanan super untuk melawan efek penuaan (anti-aging superfood). Selain kandungan proteinnya yang tinggi, ikan juga mengandung lemak baik yang mampu menurunkan kolesterol dalam darah dan membantu meningkatkan kesehatan tubuh. Ikan mengandung asam lemak Omega-3 yang membantu menjaga kesehatan organ jantung dan membuat mood kita tetap baik. Ikan telah terbukti merupakan makanan penting bagi orang yang memiliki usia yang panjang di berbagai belahan dunia. 

Masalah utama dengan ikan adalah kandungan merkuri di dalamnya. Bagi beberapa orang, dosis kecil merkuri dalam ikan tidak akan menimbulkan masalah kesehatan yang berarti. Namun beberapa ikan, mengandung merkuri dalam jumlah yang tinggi - cukup untuk merusak perkembangan janin atau bayi yang baru lahir. Ini lah yang menyebabkan mengapa wanita hamil dan menyusui harus berhati-hati dalam mengkonsumsi ikan baik dalam jumlah porsinya maupun jenis ikan yang dimakan. Pada anak yang masih kecil, mereka bahkan harus menghindari jenis-jenis ikan tertentu yang mengandung merkuri dalam dosis yang tinggi. Menurut FDA (US. Food and  Drugs Admistration), wanita hamil dan anak yang masih kecil (di bawah usia 6 tahun) tidak boleh mengkonsumsi ikan lebih dari 2 kali dalam seminggu, dan ikan yang dikonsumsi harus yang masuk di dalam daftar ikan rendah merkuri. Bagi orang dewasa, merkuri juga bisa mengalami penumpukan yang pada akhirnya akan membahayakan kesehatan. Merkuri yang tinggi di dalam tubuh akan memicu kerusakan permanen pada ginjal, hati dan menghambat perkembangan otak. 


Apa sih sebenarnya merkuri itu? Merkuri merupakan salah satu logam berat keperakan dengan simbol Hg dan satu-satunya logam yang berbentuk cair dalam temperatur dan tekanan yang standar. Logam berat ini terbentuk secara alami di lingkungan dan bisa juga terlepas di udara melalui polusi dari industri. Keracunan merkuri bisa disebabkan karena terpapar oleh bentuk merkuri yang larut dalam air (mercuric chloride atau methyl mercury), menghirup udara yang mengandung merkuri, atau mengkonsumsi seafood yang terkontaminasi merkuri. Sejauh ini konsumsi ikan dan kerang merupakan sumber utama penyebab keracunan merkuri pada manusia dan hewan.  

Merkuri dan methyl mercury sebenarnya hanya terkandung dalam jumlah yang rendah di permukaan air laut, namun kemudian diserap oleh ganggang laut (umumnya dalam bentuk methyl mercury) dan rantai makananpun di mulai. Ganggang dimakan oleh ikan kecil dan hewan-hewan laut kecil lainnya, dan karena sifat methyl mercury yang tidak larut dalam air membuatnya sulit dibuang keluar tubuh dan menumpuk. Ikan kecil dimakan ikan besar dan penumpukan terus berlanjut. Tidak heran pada ikan predator besar seperti tuna dan hiu kandungan merkuri di dalam tubuh mereka jauh lebih besar dibandingkan dengan ikan yang dimangsanya. Semakin besar ikan, semakin besar kandungan merkuri-nya.


Lantas ikan jenis apakah yang mengandung merkuri paling tinggi? Ikan besar mengandung merkuri lebih banyak dengan alasan yang sederhana: ikan besar memiliki masa hidup yang lebih lama yang membuat ikan-ikan ini memiliki waktu yang cukup untuk menumpukkan logam berat ini di dalam tubuhnya. Berikut ini adalah contoh ikan dan seafood dengan kandungan merkuri masing-masing dan porsi yang bisa disantap setiap minggunya.

- Kandungan merkuri paling rendah dan bisa disantap 2 -3 kali per-minggu (wanita hamil dan anak-anak tidak boleh mengkonsumsi lebih dari 12 ons atau setara 339,6 gram untuk dua kali makan setiap minggunya): anchovies, lele (catfish), crawfish (lobster air tawar), remis besar (clam), kepiting, ikan sebelah (flounder), haddock, herring, mackarel, mullet, perch, pollock, sole, trout, whitefish, tiram, sardine, scallop, salmon, udang, cumi-cumi, nila. 
Kandungan merkuri sedang, disantap 6 kali atau kurang setiap bulannya (wanita hamil dan anak-anak dilarang mengkonsumsinya): bass, karper, kod, halibut, lobster, mahi-mahi, monkfish, kakap, tuna (tuna kaleng yang light). 
- Kandungan merkuri tinggi, disantap 3 kali atau kurang  setiap bulannya (wanita hamil dan anak-anak dilarang mengkonsumsinya): kerapu, bluefish, sea bass, tuna (kalengan Albacore atau Yellowfin)
- Kandungan merkuri paling tinggi, setiap orang dilarang mengkonsumsinya: marlin, orange roughy, hiu, todak (swordfish), tilefish, tuna segar, king mackarel (mackarel jenis besar).

Untuk daftar yang lebih lengkap anda bisa cek di link-link sumber yang saya cantumkan di bawah.


Membaca berbagai literatur mengenai mekuri di ikan membuat saya bertanya-tanya berapa banyak merkuri yang telah menumpuk di badan saya? Sejak saya bisa menyantap ikan dan itu ketika saya berusia 2 tahun, maka hampir bisa dipastikan hidup saya selalu dipenuhi dengan makhluk yang berenang di air ini. Tanda-tanda umum yang mungkin timbul jika terlalu banyak merkuri menumpuk di dalam tubuh misalnya lesu, mudah letih, sulit untuk berfikir, badan terasa pegal dan linu, susah tidur (insomnia), masalah pencernaan, mudah depresi dan biasanya kondisi ini juga diikuti dengan ditemukannya level merkuri tinggi di rambut dan urine. Tentu saja tanda-tanda tersebut bisa berbeda-beda pada masing-masing individu dan pemeriksaan yang cermatlah yang bisa membedakannya dengan simptom penyakit lainnya. Banyak juga penyakit kronis lainnya yang disebabkan dan diperburuk oleh kehadiran merkuri seperti penyakit yang berhubungan dengan saraf (neurologi), ADHD, autism, jantung, penyakit yang berhubungan dengan kekebalan tubuh (autoimmune diseases), dan lainnya. Satu-satunya cara bagi tubuh kita untuk membuang merkuri dalam tubuh adalah melalui urine, kotoran, pernafasan, dan breast feeding pada wanita yang sedang menyusui. Karena itu memberi jeda waktu saat mengkomsi ikan merupakan cara terbaik untuk memberikan waktu tubuh kita membuang kelebihan merkuri dalam tubuh.


Paparan FDA di atas menunjukkan bahwa bukan berarti kita lantas menghindari mengkonsumsi ikan sama sekali, yang perlu kita cermati adalah berapa banyak porsi  ikan yang kita konsumsi dan jenisnya. Walau bagaimanapun ikan mengandung nutrisi yang tinggi dan asam lemak Omega-3 yang sangat kita perlukan bagi tubuh kita. Nah permasalahan di negara kita adalah - selain masalah merkuri yang harus kita hadapi - kita juga sering dikagetkan dengan berita-berita di televisi bagaimana cara pedagang ikan membubuhkan bahan kimia berbahaya seperti formalin untuk menjaga ikan tetap segar. Semakin mengerucut saja pilihan jenis ikan yang bisa kita konsumsi. 

Adik saya Wiwin, bahkan sekarang ini lebih memilih menggunakan ikan jenis air tawar seperti gurami, nila dan ikan mas dalam kondisi masih hidup untuk dikonsumsi krucil-krucilnya yang maniak dengan ikan. Saya walau tidak terlalu ekstrim seperti Wiwin, setuju bahwa ikan seperti ini lebih aman dikonsumsi terutama untuk wanita hamil, menyusui dan anak-anak. Jadi kali ini sayapun mempermak ikan mas yang selama ini selalu saya abaikan jika ke pasar atau supermarket menjadi pepes nan laziz. Ada dua jenis pepes yang saya buat, satu versi dikukus di kukusan biasa dan versi lainnya adalah pepes duri lunak menggunakan panci tekanan tinggi. Jujur saja, walau versi duri lunak membuat anda mudah mengunyah ikan hingga serpihan tulang terakhir, saya lebih memilih pepes ikan biasa. Daging ikan yang super segar karena saya beli masih dalam kondisi hidup, terasa manis, kenyal dan lembut. Sayangnya duri ikan mas yang tajam dan bagaikan ranjau di sela-sela daging putihnya cukup mengganggu kala disantap. Jadi semua kembali ke selera anda masing-masing. Tipsnya, pilih ikan tersegar yang bisa anda dapatkan, kondisi masih hidup pilihan yang tepat, siangi ikan hingga bersih untuk menghilangkan bau amis dan lumpur, serta gunakan rempah-rempah yang melimpah. Hasil pepes anda dijamin 'nendang'!

Mau mencobanya? Yuk kita lihat resepnya. 

Pepes Ikan Mas Biasa

Pepes Ikan Mas
Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk 2 ekor ikan mas berat masing-masing + 600 gram

Resep pepes dan ikan lainnya? Cek link di bawah ini ya.
Pepes Ikan Selar
Pepes Batang Talas & Tempe
Sate Ikan

Bahan:
2 ekor ikan mas, berat masing-masing sekitar + 600 gram + 2 sendok makan garam halus + 2 butir jeruk nipis, peras airnya. 

*) jeruk nipis bisa anda gantikan dengan 1 sendok makan asam jawa yang dilumatkan dengan sedikit air. 

Bahan I, dihaluskan:
- 3 ruas jari kunyit
- 3 batang serai, ambil bagian putihnya saja
- 3 ruas jari jahe
- 3 ruas jari lengkuas
- 10 butir bawang merah
- 1 bonggol bawang putih, sekitar 8 siung bawang putih
- 140 gram cabai merah keriting
- 5 butir cabai rawit merah
- 1 sendok makan ketumbar bubuk
- 8 butir kemiri, sangrai  

Bahan II:
- 4 buah cabai merah besar, buang bijinya, rajang melintang halus
- 6 butir cabai rawit merah, belah menjadi dua bagian
- 10 lembar daun jeruk, rajang halus 
- 1 ikat daun kucai, bisa diganti dengan 2 batang daun bawang, rajang kasar
- 5 buah belimbing wuluh (ganti dengan tomat hijau jika tidak ada), potong melintang setebal 1 cm
- 2 buah tomat merah, rajang tipis
- 4 lembar daun salam, sobek kasar 

Bahan III:
- 1 sendok teh kaldu bubuk (optional)
- 1 sendok makan garam
- 2 - 3 sendok makan gula merah sisir

Bahan lainnya:
- segepok daun pisang yang cukup untuk membungkus 2 ekor ikan
- 10 lembar daun salam untuk mengalas pepes
- 2 ikat kemangi, petik daunnya 
- tali atau lidi untuk menyemat

Cara membuat:
Membersihkan ikan 


Siapkan ikan mas. Siangi ikan, buang isi perut, insang dan sisiknya. Menggunakan gunting dapur yang tajam, gunting bagian sirip ikan di punggung, dada dan bagian di dekat ekor, potong ujung ekor sedikit, dengan membuang bagian ini jari anda akan terhindar tertusuk bagian sirip yang tajam dan membuat ikan lebih nyaman dimakan kala telah menjadi pepes.

Bersihkan bagian dalam ikan hingga tidak ada sisa darah yang melekat. Saya menggunakan sikat untuk membersihkannya terutama bagian berwarna merah yang melekat di tulang tengah ikan. Semua darah dan warna-warna merah ini harus hilang sehingga ikan bebas bau amis. 

Lumuri ikan dengan garam dan air jeruk nipis, hingga seluruh sekujur badan ikan dan bagian dalam rongga badannya terlumuri. Masukkan sisa potongan kulit jeruk yang telah diperas airnya ke dalam rongga perut ikan dan bagian kepala. Diamkan ikan selama 15 menit, cuci dan bilas ikan hingga bersih, siap digunakan.

Anda bisa merasakan setelah ikan dilumuri garam dan air jeruk, kulit ikan menjadi kesat dan semua lendir hilang. 

Membuat bumbu


Dengan menggunakan blender untuk menggiling biji dan bumbu (dry mill), proses bumbu yang dihaluskan hingga lumat. Untuk mempermudah proses potong-potong semua bumbu menjadi ukuran lebih kecil sehingga blender bisa bekerja maksimal. Pisahkan bumbu yang liat seperti jahe, serai, lengkuas dan kunyit dengan bumbu yang lebih lunak seperti bawang dan cabai. Baru kemudian bumbu diaduk menjadi satu. 

Masukkan semua bumbu dalam wadah besar, tambahkan bahan II dan bahan III, aduk hingga rata. Saya menggunakan tangan terbungkus sarung tangan karena bumbu yang pedas. Cicipi rasanya, seimbangkan gula dan garam jika kurang asin. 

Membungkus pepes 


Siapkan daun pisang yang akan anda gunakan, layukan daun dengan mengukusnya sebentar di dandang panas. Gunting sedikit bagian pangkal daun yang melekat di pelepah, bagian ini biasanya lebih keras dan susah untuk dilipat. Jika ada sisa pelepah yang masih menempel dan berukuran panjang, selamatkan. Anda bisa menggunakannya untuk mengikat pepes. 

Bagi bumbu pepes yang anda gunakan menjadi dua porsi.  

Tata beberapa tumpuk daun pisang melebar dan kira-kira pas untuk membungkus ikan yang besar. Tata 3 lembar daun salam, setumpuk daun kemangi dan segenggam bumbu pepes, ratakan di permukaan daun. Letakkan ikan diatasnya. Masukkan sebagian bumbu dan daun kemangi ke dalam perut ikan. Kemudian ambil lagi segenggam bumbu pepes, lumuri di bagian atas permukaan ikan hingga seluruh badan ikan tertutup bumbu.


Letakkan kemangi dan beberapa lembar daun salam diatasnya, kemudian tekuk daun pisang hingga menutupi ikan. Lipat hingga rapat, ikat bagian tengah pepes dengan tali pelepah pisang atau tali benang lainnya. Semat kedua ujungnya dengan lidi. Pastikan bungkusan ikan rapat sehingga tidak ada bumbu yang bocor saat ikan dikukus atau di presto. 

Tata ikan dikukusan dan kukus selama 30 menit hingga matang. 

Jika anda ingin membuat pepes ikan mas duri lunak,  alasi dasar panci tekanan tinggi (pressure cooker) terlebih dahulu dengan beberapa lembar daun pisang. Masukkan ikan ke dalam panci, tuangkan air hingga pepes terendam air. Masak dengan api besar hingga keluar suara desisan uap dari panci. Kecilkan api dan masak selama 40 menit - 1 jam. Dijamin ikan akan empuk hingga ke tulangnya. 

Note: Bungkusan ikan harus terendam air dan ketika desisan uap sudah keluar, masak ikan dengan api yang kecil saja untuk menjaga agar air tidak habis dan ikan menjadi gosong sementara durinya belum lunak. 


Angkat ikan dari kukusan atau keluarkan dari panci. Siapkan pan datar, olesi dengan 2 sendok makan minyak. Panggang pepes dengan api sedang hingga permukaan daun pisang menjadi terbakar, balikkan pepes dan panggang sisi sebelahnya lagi.

Cara ini membuat pepes menjadi kesat dan tidak basah.

Pepes Ikan Mas Biasa

Pepes ikan mas siap disantap dengan nasi putih hangat. Super yummy!

Sources:
About.com - The Best Types of Fish for Health
About.com - Before You Buy Fish - Check For Mercury
Web Huffington Post - Mercury in fish more dangerous than believed; Scientists urge for effective treaty ahead of UN talks (report)
FDA. US. Food & Drugs Administration - What you need to know about mercury in fish and shellfish
Wikipedia - Mercury (element)
Wikipedia - Mercury in fish
Huffington Post - Mark Hyman, MD: Mercury how to get this lethal poison out of your body  
 

42 komentar:

  1. Waahhh.. bagus banget infonya... Saya lagi hamil muda dan suka makan ikan.. wah jd harus lebih hati2 ya...

    Pepesnya bener2 bikin ngiler mbak.. Mau dooong.. ^^ hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba, yep kudu hati2 juga makan ikan ya, mesti pilih2 heheh. thanks ya.

      Hapus
  2. kebayang banget wangi bakarannya itu mba...

    Ampuuuunnn....
    He...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waduh Mba Lina, sampai depan rumah, asepnya juga kebayang Mbaaa, ngebul kemana2 wakakkak

      Hapus
  3. Thanks ya mbak endang infonya, kebetulan aq udah nabung ikan mas dikulkas utk dipepes cuma belum pede tp stlh liat step by stepnya insyaAllah bsk dipepes tu ikan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Nita, sip, silahkan dicoba resepnya ya. Moga suka ^_^

      Hapus
  4. Terima kasih...lengkap sekali infonya mbak endang. Ternyata mbak bukan hanya sekedar pandai memasak, malah pintar juga mencari sources hingga begitu details sekali dan bermanafaat kepada pembaca blog ini. Kagum saya dgn mbak yang satu ini. Keep it up!

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai Mba Fiza,iya udh lama banget pengen bagi info ini cuman momennya saja belum ada. Thanks ya, senang informasinya bermanfaat.

      Hapus
  5. hai mba Endang..., rin suka banget pepes yg dikukus ala resep jadul dan hasil nya bisa rapuh tulang dan durinya (biasa nya dibikin ama bi Jaja, adik nya papa). Enak banget....., rahasia nya pemakaian ragi saat diberi garam dan jeruk nipis. pakainya ragi alami untuk tapai bukan ragi instant, ukuran secukup nya aja. dan ngukusnya juga berjam jam karena ikan yang biasa dipakai gede banget,terus dipanggang nya diatas bara. he he he ...... kalau bumbu dan cara lain nya sih sama aja. ini untuk share aja ya mba.....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Non Rin, wah tipsnya mantep juga yaaa, resep jadul biasanya memang mantep. Tapi gak tahan juga kalau kukus berjam2 hehehe, makanya pakai presto lebih cepat dan irit gas. Makasih sharingnya ya Non, sukses!

      Hapus
  6. mbak endaaaang ini loh yang aku suka banget baca di blog mbak, yang ditulis bukan resep aja tapi ada info2 pentingnya juga yang ga semua orang rajin mau ngegoogling hihi. Makasih loh mbak eh iyaa pepes nya bikin ngiler nih~

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba, yep, info baik harus dibagi ke yang lain ya supaya bermanfaat. Thanks ya! ^_^

      Hapus
  7. Mbak Endang thanks banget infonya... amat sangat bermanfaat bagi saya yg punya anak penggemar ikan... Terima kasih juga buat resepnya, Insya Allah saya mau coba tapi cabe keriting dan cabe rawit sepertinya terpaksa saya skip supaya bisa dikonsumsi oleh anak2.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai Mba Nur, thanks sharingnya ya Mba. Yep, saya juga sekarang rada2 ngerem makan ikan wakkakak, saya maniak banget soalnya. Skip saja cabainya Mba, tetap enak kok. sukses ya buat Mba dan keluarga.

      Hapus
  8. Mbak endang ikan pepes ini di tambahin sktar 15 buah asam sunti rasanya juga maknyossss mbak, respnya sma tp gula merah n kemanginya d skip juga d tambahkan minyak makan sedikit d bumbunya hehehehhe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Leli, wah yummy banget itu, sip next time saya coba versi wong Aceh yaaaa, thanks sharingnya ya! ^_^

      Hapus
  9. Senangnya ketemu blog ini , sudah ada resepnya plus ilmu pengetahuannya. Trim's a lot mb Endang, langsung just try & taste pepes ikannya untuk menu siang ini ~ Fenny

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Fenny, thanks ya Mba. Moga suka dengan resepnya dan sukses untuk Mba dan keluarga ya! ^_^

      Hapus
  10. Mba,aq mau mbikin ini besok,
    Nanti aq laporin hasilnya,...makasih resepe lho mbak,...
    Kapan2 posting sambel tumpang mbak,aq pengen masak,tapi ndak tau bumbunya...
    Ya mba endang ya....heheheheheh
    Sukses selalu ya mbak ayu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Sya, sip moga sukses dan suka ketika resepnya telah dicoba yaaa hehehh. Monggo disharing, saya selalu menunggu pengalaman teman2 mencoba resep JTT. Sambel tumpang ya, hmm keknya gak susah deh, saya tanya sama emak dulu ya wakkakak

      Hapus
  11. Well this looks very nice and tasty. It reminds me how my mother makes her pepes ikan recipe. I like your blog because the way you show your readers how to prepare and cook those recipes.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi, thanks for your comment in my blog. I hope this recipe really has the same taste just like your mother's. ^_^

      Hapus
  12. Wuuuu langsung netes mbayangin sedapnya ikan ini mkn sm nasi panas pasti brat bdan lngsung nmbah 2 kilo hehe... selain ikan mas bs d ganti ikan apa ya mbak.. tilapia misalnya bs gk ya.. mksiy

    Zeezee

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Zee, pakai ikan jenis apapun sedap kok mba, ikan tilapia juga oke kok. Memang sedapnya ikan berdaging putih dengan daging yang lunak ya.

      Hapus
  13. ngiler bgt liat nya mba, pernah sekali bikin pepes ikan mas gagal warna ga menarik krn bumbu ga nempel di ikan spt contoh diatas #feelingsad

    agatha

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo Mba Agatha, pengalaman saya sih bumbu harus banyak hingga tampak melimpah ruah dan kukus yang lamaaaa sampai bumbunya menyatu dengan ikan hehehhe

      Hapus
  14. Mbk apa kabar ... Salam kenal... Saya usaha warung makan. Hampir tiap hari makan ikan goreng, bakar, pepes... Untuk menetralkan merkuri dibadan paling bagus apa ya? Apa bauk pesing menyengat itu tanda bnyk merkuri dibadan :) ... Nuwun mbk endang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal ya Mas, kabar saya baik ya Mas Asto, thanks ya. Saya kurang tahu apakah efek terlalu banyak merkuri akan menimbulkan bau badan ya, tetapi bau pesing sepengetahuan saya disebabkan oleh senyawa amonia, Amonia merupakan produk sampingan dari metabolisme protein di dalam tubuh. Dan ikan/seafood mengandung protein yang tinggi. Jadi kemungkinan karena mas menyantap protein (ikan dll) terlalu banyak ya.

      tapi ini hanya pendapat saya yaa, saya bukan pakar disini ya Mas.

      Hapus
  15. Iya mbk, makasih jawabannya. Untuk menetralkan badan dari merkuri atau amonia sebaiknya banyak makan apa ya? Klu harus meninggalkan makan ikan2 kayaknya agak sulit . nuwun mbk :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah saya kurang tahu untuk masalah itu ya Mas, paling banter mungkin mengurangi jumlah konsumsi ikannya saja ya, kalau menetralisir saya belum pernah baca, Kayanya mas kudu guugling yaa

      Hapus
  16. Oke mbk :). Eh mbk klu bikin nasi goreng yg enak dgn bahan yg murah udh pernah bikin resepnya? Klu ada kasih linknya ya. Untuk jualan jadi yg bahannya ndk mahal :). Entar diupload di facebook atau diblog ini juga boleh. Makasih mbk endang yg baik hati :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo Mas Asto, bumbu nasi goreng maknyus menurut saya pakai bawang putih banyak, plus ulekan ebi/udang kering yang dihaluskan, dan... saus tiram hehheheh. Campuran boleh apa saja yang penting ke 3 bahan ini harus ada yaaa. Pasti enaaak

      Hapus
  17. Salam, mbak Endang
    Saya penggemar setia blog anda, seneng banget deh setiap eksekusi resep pasti berhasil, orang rumah jadi jarang makan di kuar, hhehe

    Terimakasih ya postingan ttg bahaya makan ikan ini mbak, sangat berguna sekali..
    Orang tua saya berusia 50 tahun keatas dan sdh berhenti makan ayam dan daging, ikanlah pilihan terakhirnya, tapi kadang saya ragu karna susah mengolah ikan. Dan ikan yang dijual di pasaran itu itu saja, akhir2 ini saya selalu masak tuna, baru tahu kalau itu bahaya, akhirnya saya berganti hati ke ikalln fillet talapia, alhamdulillah teksturnya mirip dengan tuna, jadi kalau ada tuna saya ganti ikan itu, hhehe
    Sekali lagi makasih ya mbak atas semua resepnya.

    Salam, emir,malang

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Emir, salam kenal ya. Thanks sharingnya, senang sekali artikel dan resep JTT disuka, sukses selalu yaa

      Hapus
  18. kl ikan ekor kuning di pepes enak gak ya mbak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. enak Mba, tapi hati2 saja sama durinya ya krn ekor kuning durinya keras dan tajam

      Hapus
  19. Hi, Mbak Endang...
    Seneng banget baca blog Mbak Endang, detail & kumplit.
    Mau tanya dong, Mbak, kalo pake presto jd kayak direbus si ikan & daun pembungkusnya ya, Mbak?
    Ngk apa ya itu?
    Terima kasih sebelumnya, Mbak Endang...

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba, kalau mau presto beserta daun pisangnya, pepes diletakkan diatas sarangan presto, dan air tidak merendam ikan

      Hapus
    2. Mba endang..keterangan (note) diatas koq beda,dikoment sini=air tdk merendam ikan, tp note diatas=tuangkan air hingga pepes terendam air & bungkusan ikan harus terendam air..apa saya yg salah nangkep ya?😁

      Hapus
    3. resep diatas saya pakai cara direndam air Mba, tapi dari baca2 banyak yang bilang tdk perlu direndam air, jadi nangkring disarangan dalam panci.

      Hapus
  20. Halo mbak Endang, blog mbak ini selalu jadi rujukan pertama kalo aku mau masak2 loh, soalnya pasti jadi & pasti enak, hehehe. Btw kalo mau masak pepes ikan mas ini pake slow cooker bisa ndak ya? aku lg seneng2nya masak pake slowcooker. Tengkyuu mbak Endang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba, saya belum coba pakai slow cooker untuk pepes, pernah lihat ada yang manggang ayam pakai slow cooker cuman saya belum pernah coba.

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^