Pages

20 Juni 2014

Salmon Tumis Cabai Rawit


Setiap keluarga biasanya memiliki menu favorit yang jika disajikan tidak pernah membuat anggota keluarga kecewa. Nah kalau di keluarga saya, setiap Ibu saya menyajikan tumis ikan cabai rawit maka begitu masakan matang kami semua pasti langsung menyerbu ke dapur sambil membawa piring berisikan nasi panas mengebul segunung. Tidak memakan waktu lama maka sewajan tumis ikan langsung tandas tak bersisa. Maklum saja, dengan lima orang anak yang semuanya adalah jago makan maka tidak heran masakan apapun yang dimasak Ibu selalu ludes dengan cepat. Tapi tumis ini memang spesial, rasanya yang gurih dan super pedas membuat makan pun menjadi laju. Ibu saya biasanya menggunakan ikan bandeng yang digoreng kering plus rajangan cabai rawit merah yang dipotong kasar dan banyak irisan bawang putih, bawang merah dan tomat hijau. Bumbu yang banyak ini memang disengaja karena biasanya kami tidak menggunakan sayuran apapun lagi kala menyantapnya. Ah menetes air liur saya membayangkannya! ^_^

Nah bagaimana dengan keluarga anda? Mungkin anda berkenan untuk sharing satu atau dua menu favorit yang selalu mendapatkan dua jempol dari anggota keluarga di rumah. 


Karena ikan tumis ini selalu mengundang kami untuk makan dengan lahap dalam porsi besar maka akhir-akhir ini keluarga saya jarang memasaknya. Bahkan saat Ibu  ke Jakarta beberapa bulan lalu, biasanya beliau dengan senang hati akan membuatnya untuk mengobati rasa kangen kami pada racikan tangannya yang luar biasa. Alasannya bukan karena kami bosan dengan masakan ini tetapi karena semua anggota keluarga termasuk krucil-krucil keponakan saya sedang diet. Jadi menu sehari-hari pun lebih banyak didominasi dengan sayuran. Namun sejak kemarin saya begitu ingin menyantap tumis ikan cabai rawit ini, jadi saat jam makan siang saya pun keluyuran sejenak di supermarket yang letaknya di sebelah kantor. Awalnya saya ingin menggunakan ikan bandeng namun ketika melihat tetelan salmon yang terlihat segar dengan harga yang hanya lima belas ribu rupiah saja per-pack-nya maka ikan inilah yang kemudian masuk ke dalam keranjang belanja saya. 

Nah jika anda sering mengunjungi supermarket seperti Carefour atau Lotte Mart, pasti anda sering melihat kepala ikan salmon dan irisan daging tetelannya yang dijual terpisah dengan harga cukup murah. Biasanya saya menggunakan bagian ini untuk membuat sup kepala salmon atau garang asem yang resepnya pernah saya posting sebelumnya di JTT. Rasanya yummy dan tentu saja karena ini salmon (walau hanya bagian kepala atau cuilan dagingnya saja!) membuat masakan yang anda buat menjadi lebih sehat. ^_^

Sup Kepala Salmon - Bagian Terlezat Salmon Ada Di Kepalanya!
Garang Asem Ikan Salmon  
 

Untuk masakan ini anda bisa menggunakan jenis ikan apa saja! Bahkan ikan cuwe atau pindang ikan dalam kemasan besek juga menjadi favorit kami. Jika anda menggunakan ikan segar selain salmon maka bumbui ikan selayaknya anda akan menggoreng ikan - dengan ketumbar, bawang putih, kunyit, jahe, garam yang ditumbuk halus - kemudian goreng ikan hingga matang. Bumbu tumisan dimasak terpisah yang biasanya terdiri atas 'segambreng' cabai rawit merah, irisan bawang putih dan bawang merah, serta tomat merah atau tomat hijau segunung. Agar aromanya lebih mengundang selera Ibu saya biasanya menambahkan jahe, lengkuas dan daun salam. Nah karena isi kulkas saya yang kering kerontang dan terlupa membeli tomat merah maka saya menggunakan belimbing wuluh untuk memberikan rasa asam di tumisan. 

Rasa yang berani dan pedas merupakan ciri utama masakan ini, karena itu jangan ragu-ragu untuk memasukkan porsi gula dan garam di dalamnya. Kombinasi yang seimbang dari kedua bumbu perasa ini akan membuat tumisan anda nendang rasanya.

Nasi Putih dengan Sambal Ikan Layang dan Sayur Lodeh 


Karena daging ikan salmon sangat lembut dan mudah hancur, saya tidak menggorengnya hingga matang selayaknya ikan segar lainnya. Ikan hanya saya tumis sebentar tujuannya untuk mengeluarkan bau harum khas ikan yang tergoreng. Anda bisa skip proses ini dan langsung memasukkan fillet salmon ke tumisan bumbu dan memasaknya hingga matang.  Saran saya sebaiknya anda tidak menggoreng ikan salmon hingga matang dalam minyak yang panas karena akan merusak asam lemak Omega 3 yang terkandung di dalamnya. 

Wokeh saya akhiri ulasan saya, dan yuk kita langsung lihat proses  dan resepnya ya.


Salmon Tumis Cabai Rawit
Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk 3 -4 porsi

Tertarik dengan resep berbahan ikan salmon lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Sup Kepala Salmon - Bagian Terlezat Salmon Ada Di Kepalanya!
Garang Asem Ikan Salmon   
Tim Ikan Salmon & Jamur Enokitake 

Bahan & bumbu:
- 200 gram fillet salmon, potong ukuran 3 x 3 cm (bisa menggunakan jenis ikan lainnya) + 1 sendok makan air jeruk nipis + 1/2 sendok teh garam + 1/2 sendok teh merica bubuk
- 5 siung bawang putih, cincang halus
- 8 siung bawang merah, rajang tipis
- 3 ruas jari jahe, pipihkan
- 20 butir cabai rawit hijau atau merah, iris melintang 1/2 cm
- 2 buah tomat merah, potong kotak kecil (saya menggantinya dengan 5 buah belimbing wuluh, iris melintang tipis)
- 2 batang daun bawang, rajang melintang kasar
- 3 lembar daun salam 
- 2 ruas jari lengkuas, pipihkan 
- 1 sendok makan saus tiram
- 1/2 sendok makan kecap manis
- 1 sendok makan gula merah sisir, bisa diganti dengan gula pasir
- 1 sendok teh garam
- 1/2 sendok teh merica bubuk (optional)
- 100 ml air
- 1 sendok makan minyak untuk menumis

Cara membuat:


Siapkan fillet ikan salmon, saya menggunakan tetelan ikan yang banyak dijual di supermarket besar. Anda bisa menggunakan jenis ikan lainnya seperti bandeng, tongkol, ikan cuwe, kembung atau daging ikan salmon yang diiris tipis.

Masukkan ikan ke dalam mangkuk, beri garam, air jeruk nipis dan merica bubuk, aduk rata. 

Siapkan wajan, panaskan 1 sendok makan minyak. Tumis ikan hingga berubah warnanya menjadi pucat. Aduk-aduk selama ikan ditumis. Angkat dan sisihkan. Biarkan minyak ikan tetap di wajan, kita akan menggunakannya untuk menumis bumbu. 

Note: Jika anda menggunakan ikan lainnya selain salmon maka goreng ikan hingga matang kecoklatan. Tiriskan. 


Panaskan minyak ikan di wajan, tumis bawang merah dan bawang putih hingga berwarna transparan dan berbau harum. Tambahkan jahe, lengkuas, daun  salam, cabai rawit, daun bawang dan belimbing wuluh, aduk dan tumis hingga layu.

Masukkan saus tiram, kecap manis, gula merah sisir, garam, dan merica bubuk.  Aduk hingga rata. Tambahkan air, aduk dan masak hingga mendidih.


Tuangkan salmon ke dalam tumisan, aduk hingga rata dan masak hingga mendidih dan kuah mengental. Cicipi rasaya, seimbangkan gula dan garam. Angkat dan sajikan dengan nasi putih hangat. Super yummy!  

35 komentar:

  1. Salam jum'at mbak Endang. Waduh....ini saya kasih 5 jempol untuk resepnya. Enak banget kelihatannya. Harus di coba juga nih. Kira-kira jika ganti dengan daging ikan tongkol enak apa tidak ya mbak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. haloow Mba Fiza, thanks ya mba. pakai ikan tongkol maknyusss mba. Untuk resep ini pakai ikan jenis apa saja sedap, bahkan ikan asin juga maknyus ya hehehe

      Hapus
    2. Kalo di ganti dengan daging sapi ato daging ayam gak yah...thanks

      Hapus
  2. aduh saya ngeces lihat fotonya mba.. kebeneran tadi pagi baru aja belanja ikan cakalang & tuna dipasar :) siaaaaap dicoba resepnya untuk menu besok :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. sipp, wah ikan cakalang pasti mantappp habis mba hehhehe

      Hapus
  3. Mba endang *lapairliur..
    Ini resep hampir mirip sama resep andalan nenek saya..
    Tp beliau pake ikan asin..
    Rasanya mantap ampe ga keinget kalo lg diet hehe
    Salam..
    -desri utami -

    BalasHapus
    Balasan
    1. haloow mba desri, yepp pakai ikan asin juga maknyus. Tante saya suka buat semua bahan dimasukkan mangkuk tahan panas, plus ikan asin kemudian dikasih minyak goreng dikit, aduk dan kukus sampai matang. Rasanya juga mantap wakakka

      Hapus
  4. Met malem mba Endang....ini adalah masakan kegemaran keluarga saya. Ibu saya masaknya pakai ikan asin, cabai hijau yang buanyakk dan tomat. Rasanya pedas gurih manis maknyus top markotop nendang endess gulindes..hehe.. jadi kangen masakan ibu nih.. ^_^.
    Salam, Restu-Tegal

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Restu, wakakkak berarti keluarga kita sama ya, yep pakai ikan asin mantap pisan, bikin makan jadi lahap yaaa

      Hapus
  5. Waduuuuh ..aku sambil ngelap iler nih mbaa....lg ngantri ambil raport anakku diiringi kriyukan bunyi perut... iseng2 buka blognya mba endang..weleh2...tambah...jejeritan aja cacing2 diperut kelaparan hihihi....mantapp banget inih mbaa..
    Aulia

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Aulia, ayo buruan dicoba wakaka, simple dan sedap. pakai ikan apa saja oke kok mba

      Hapus
  6. Sangat sangat menyesal aku buka JTT malam hari hadehhhhh bikin laperrrrrrrrr sampe ngilerrrrrrr apalagi lihat fotonya wadowww >,< ......nah hayo gmn nih hehehe
    mudah2 an besok bisa lgs praktek nih resep hmmmmm bayangin radanya yg asem manis pedes hmmmm (tesss....tessss )hehehe
    yeni sby

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba yeni, supaya menyesalnya gak banget2 ayo buruan segera dicoba didapur (kompor bleduk mode on), pakai pete juga mantap hhahahha

      Hapus
  7. halo mba, kalo masakan ini sering saya buat... tapi namanya jadi kembung cabe ijo... pake cabe ijo dan cabe merah besar yg dirajang. kalo rawitnya saya masukkin utuh aja... kalo yg versi ibu saya krn padang ditambah cabe keriting giling... jadi merah warnanya...sluuurrppp....ah...jadi ngeces kan.....:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo Mba Echi, yeppp ikan kembung dan ikan bandeng juga suka saya pakai. Atau ikan selar kecl2 yang digoreng garing, pakai cabai rawit ijo sebuanyak2 nya sampe sakit perut makannya hahhaha

      Hapus
  8. Hi mbak endang, mau ks tau sy sdh transfer utk pembelian buku hr sabtu kmrn, sy email ke mbak endang cuma gak tau terkirim apa gak krn email sy lg error, mknya sy info via comment resep. Maaf ya mbak, solae bingung gmn kasi taunya. Thanks ya mbak. Imel

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbak endang, bukunya sdh sampai td pagi, seneng bangetsss :-)
      Saya terharu baca special thanks nya tuk ibu tercinta, (lebay ya, tp beneran lho hiks). Keep cooking n sharing ya mbak. Ditunggu buku selanjutnya ttg cookies n roti.
      Thanks mbak n sorry sdh ngerepotin. Love you mbak. Imel

      Hapus
    2. Halo Mba Imel, hahahah senang sekali bukunya sudah sampai ya. Tidak merepotkan sama sekali kok, moga bukunya bisa bermanfaat ya Mba. Thanks sharingnya yaaaa

      Hapus
  9. Mba Endang berapa seh perbandingan garam dan gula yang pas biar rasa suatu masakan bisa enak / pas gurihnya. Soalnya saya suka kesulitan menyeimbangkan garam dan gula jd rasa masakannya suka nanggung gitu, apalagi klo ada resep yang nulis garam n gula secukupnya wah bisa kacau rasa masakannya..:D Thanks ya. Agnes.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba agnes, biasanya saya suka kasih gula dulu baru garam menyesuaikan. saya agak berani ngasih gula ya, dan garam mengikuti, karena kalau kurang rasanya memang kurang oke. nah perbandingannya sih pakai perasaan mba hehehhe

      Hapus
  10. Mbak saya sudah eksekusi resep ini. Muantapppp....jadi resep andalan baru buat mengolah ikan. Salam, Heni

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba heni, thanks yaa, senang banget resepnya disuka hehehe

      Hapus
  11. Ternyata sama percis, kalo aku sukanya pake pindang tongkol yg udah dipotong itu mba...dan bs makan berpiring2...

    BalasHapus
  12. ehm enak banget. nggak pernah berani mengolah ikan. tapi yg ini ...jadi kepingin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pakai ikan apa saja oke kok, dan dengan tumisan seperti ini dijamin makan jadi nambah hehhehe

      Hapus
  13. Mba endang ini harus pakai ikan fillet kah? Kalau pakai ikan lain tapi biasa aja, ga di fillet gimana? Makasih sebelumnya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba, bs pakai potongan ikan atau ikan utuh tidak harus fillet ya

      Hapus
  14. Mbak endang, kalau saya gak pakai cabainya apakah rasanya akan tetap mantap? Soalnya ada anak balita hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mb Cindy, tetap enak ya Mba, walau kalau untuk lidah dewasa kurang nendang karena gak pedes wkakakkak

      Hapus
  15. Mba Endaaang, aku fans barumu. Ibuku yg jagoan masak bilang ini enaakkk *terharu ^^ Terima kasij untuk resepnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks ya mba, senang sekali resepnya disuka yaa, sukses yaa

      Hapus
  16. Enak banget Kak.....
    Thank u resepnya mengolah salmon di rendam susu dulu...
    Selama ini mkn salmon ga brani di olah macem2, kecuali sushi..
    Soalnya amis...
    Berkat tips Kak Endang, saya coba masak salmon tumis cabe rawit, alamak... Enak banget...
    Terus berkarya ya Kak...
    Kita kita dukung Kakak untuk berkreasi dan bagi ilmu buat pemula kayak saya..
    Hehhehehehehhee
    Happy Holiday yaaak..
    Senangnyaaa bisa ke Jepang..
    Photo photo yaaah, biar kate blm ke jepang,
    Uda nikmati photo2 Kak Endang di jepang,
    Uda berasaaaa ke sana...
    Hohohohooho

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Mei, wah thanks sharingnya yaa, senang sekali tips dan resepnya berguna. Ah ya, cerita dan foto ke jepangnya akan saya update di JTT hehehe, ditunggu saja yaaa

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^