Pages

08 Maret 2017

Resep Spicy Aglio e Olio dengan Udang

Resep Spicy Aglio e Olio dengan Udang

'Never give up on something you really want. 
It's difficult to wait. But worse to regret'

~ Anonymous

Akhir-akhir ini saya memang sedang tergila-gila dengan masakan terbuat dari pasta, apapun jenisnya.  Terakhir kali berkunjung ke supermarket beberapa waktu yang lalu, saya pun memborong aneka jenis pasta seperti penne, fusili, fetucini, makaroni, dan spaghetti. Kini semua bahan makanan tersebut memenuhi pantry dapur. Menyediakan pasta kering di rumah memang alternatif mudah dan cepat jika sedang terburu-buru harus mempersiapkan satu masakan atau ketika kondisi bahan makanan di kulkas sedang 'tiris'. Namun efek sampingnya tentu saja tidak baik bagi lingkar pinggang. Pasta merupakan makanan yang mengandung karbohidrat tinggi dan termasuk ke dalam golongan processed food, karena dalam proses pembuatannya biji gandum digiling hingga halus menjadi tepung 

Minim serat, kaya karbo, dan mudah ditimbun tubuh dalam bentuk lemak adalah alasan utama orang menghindari menyantap pasta. Namun semua itu tentu saja kembali lagi ke porsi, semua jenis makanan dengan kandungan karbohidrat tinggi dan kaya kalori sebaiknya disantap dalam porsi yang moderat. Untuk kasus saya, susah! Saat sepiring besar spaghetti hangat bertabur keju Parmesan disajikan di depan mata, maka garpu baru akan berhenti bergerak ketika semua lembaran pasta tersebut lenyap masuk ke dalam perut. Tobat!

Resep Spicy Aglio e Olio dengan Udang
Resep Spicy Aglio e Olio dengan Udang

Satu jenis masakan pasta yang beberapa minggu ini selalu masuk ke dalam daftar makanan yang sangat ingin saya santap adalah spaghetti aglio e elio. Sausnya simple, membuatnya super duper mudah dan rasanya sedap, sepertinya pasta dengan saus berbahan dasar tomat belum mampu membangkitkan selera saya kembali.  Hasil percobaan sebelumnya menurut saya belum memuaskan, taste-nya tidak sesuai dengan aglio e olio a la Exodus Cafe yang pernah saya posting resep dan ceritanya pada artikel disini. Seperti biasa, jika sedang tergila-gila dengan satu makanan maka saya akan menyantapnya berulangkali hingga bosan. Atau ketika sedang tergila-gila dengan satu resep maka ketika gagal saya akan membuatnya berulangkali hingga berhasil dan taste-nya sesuai dengan selera. Never give up on something you really want!

Nah untungnya memiliki blog adalah saat saya berkeluh-kesah dan tidak puas akan satu eksperimen resep maka banyak pembaca yang kemudian berbaik hati berbagi pengalaman dan tips-tips mereka memasak hidangan serupa. Ini tentu saja sangat membantu percobaan yang saya lakukan berikutnya.  ^_^

Resep Spicy Aglio e Olio dengan Udang

Saya akui resep aglio e olio yang dibuat sebelumnya kurang memuaskan, bumbu sederhana yang hanya berupa bawang putih, garam dan cincangan peterseli sepertinya kurang 'nendang' bagi lidah yang sudah terbiasa dengan bumbu Indonesia yang serba kuatUntuk resep kali ini setelah mendapatkan masukan dari rekan kantor yang pernah menyantap aglio e olio di Exodus, serta tips dari beberapa pembaca di resep sebelumnya, saya pun melakukan modifikasi. Untuk rasa gurih yang kuat saya menggunakan udang. Ha, anda tentu berpikir pantas saja versi ini lebih enak karena menggunakan bahan yang lebih mahal! Yep, tapi umumnya memang aglio e olio di resto jarang yang tampil simple (hanya berupa pasta dan saus saja), umumnya memang menggunakan udang.

Udang yang digunakan sebaiknya yang berukuran besar, walau sebenarnya jenis udang dengan ukuran apapun tidak masalah. Saya menggunakan udang jerbung berukuran cukup besar yang saya kupas kulitnya dan belah punggungnya. Udang perlu ditumis terpisah bersama sedikit bumbu baru nanti dicampurkan secara terpisah dengan pasta dan saus

Resep Spicy Aglio e Olio dengan Udang

Selain penambahan udang modifikasi lain yang saya lakukan adalah memperbanyak jumlah bawang putih dan mencincangnya hingga halus, berbeda dari resep sebelumnya yang hanya diiris tipis. Beberapa pembaca JTT menyarankannya dan saya pecinta bawang putih sejati, dan menurut saya rasa saus  memang menjadi lebih sedap dengan aroma bawang yang mantap. Untuk saus yang terasa lebih creamy dan membantu saus mampu membalut setiap helai spaghetti dengan baik adalah penambahan sedikit cooking cream. Kebetulan saya mendapatkan sale cooking cream Elle n Vire buy 2 get 1 free masing-masing berukuran 200 ml di Lotte Mart, jadi promo ini benar-benar menunjang eksperimen kali ini. ^_^

Cooking cream berbeda dengan whipping cream, walau sama-sama berjenis krim kental. Krim yang umum dipergunakan di dalam masakan dan sebagai pengental saus ini memiliki kandungan lemak yang tidak sebanyak whipping cream karena itu tidak bisa dikocok hingga kaku, dan memiliki rasa tawar. Rasanya yang gurih membuat saus menjadi lebih kaya dan sedap. Ada banyak merk cooking cream di pasaran, namun merk yang saya pakai ini relatif mudah ditemukan. Tidak ada cooking cream? Gantikan saja setengah cairan di resep (air bekas rebusan pasta) dengan susu cair, atau 30 - 50 gram keju cheddar yang diblender dengan 200 ml air hingga kental dan memiliki konsistensi seperti krim yang kental. Rasanya tetap sedap dan gurih.

Resep Spicy Aglio e Olio dengan Udang
Resep Spicy Aglio e Olio dengan Udang

Untuk proses membuatnya tetap sama mudahnya. Bawang putih perlu ditumis dalam minyak zaitun yang banyak agar tidak mudah gosong dan mampu mengeluarkan aroma yang lebih maksimal. Baru kemudian tumisan direbus dengan menggunakan api kecil hingga kuah berkurang  dan krim kental pun dimasukkan. Saus harus dimasak dalam api kecil agar mendidih lembut, dan rasa mampu ter-develop dengan baik.  Spaghetti aglio e olio biasanya hadir dengan tampilan sedikit basah dan terlihat creamy, karena itu jangan masak saus hingga benar-benar berkurang banyak cairannya. Jika saus telah siap maka sisa bahan lainnya serta tumisan udang cukup diceburkan menjadi satu dan diaduk hingga tercampur rata. Sisakan sedikit udang agar bisa dijadikan garnish ketika kita hendak menghidangkannya. 

Resep Spicy Aglio e Olio dengan Udang

Teman saya, Novi, mencoba resep aglio e olio yang pernah saya share sebelumnya juga dengan sedikit modifikasi. Dia menambahkan sedikit saus tiram di tumisan saus. Bagi anda yang ingin mencoba cara tersebut saya rekomendasikan ya, karena rasanya memang menjadi lebih sedap. Beberapa dari anda mungkin terjengit dan beranggapan aglio e olio ini menjadi tidak otentik, tapi hey bukankah itu indahnya home cooking? Memasak sendiri di rumah membuat kita mampu bereksperimen dengan lebih leluasa, lebih maksimal dan tentu saja sesuai dengan lidah dan kantong. Bukan berarti kita tidak respect dengan resep original tapi jika ada versi yang lebih sedap dan layak dicoba, why not bukan?  ^_^

Secara keseluruhan rasa spaghetti aglio e olio versi ini memang lebih sedap dan sesuai dengan taste yang saya inginkan, namun agar rasanya lebih mantap jangan lupa untuk menaburkan keju Parmesan di permukaannya ya. 

Berikut resep dan prosesnya. 

Resep Spicy Aglio e Olio dengan Udang

Spicy Aglio e Olio dengan Udang
Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk 6 porsi

Tertarik dengan resep pasta lainnya? Silahkan klik pada link resep dibawah ini: 
Pasta dengan Pesto Brokoli
Angel Hair dengan Saus Seafood
20 Menit Pasta dengan Sarden & Jamur   

Bahan tumisan udang:
- 500 gram udang besar
- 2 siung bawang putih cincang halus
- 1 sendok makan daun peterseli cincang halus
- 2 sendok makan minyak zaitun, atau minyak sayur yang beraroma ringan lainnya seperti canola, minyak jagung, minyak biji bunga matahari (saya pakai minyak zaitun biasa, bukan extra virgin olive oil)
- 1/2 sendok teh garam
- 1 sendok makan air jeruk lemon/nipis

Bahan dan bumbu pasta:
- 500 gram spaghetti kering
- 1/2 sendok makan garam
- 1 1/2 liter air untuk merebus 
- 5 sendok makan minyak zaitun
- 10 siung bawang putih cincang halus
- 5 buah cabai rawit, cincang halus bisa diganti cabai kering giling sebanyak 1 sendok makan
- 1 sendok makan saus tiram (optional) 
- 500 ml air bekas merebus pasta
- 100 ml cooking cream *)
- 1 sendok teh garam
- 1/2 sendok makan gula pasir (skip jika anda menggunakan krim yang terasa manis)
- 1 ikat kecil daun peterseli (sekitar 5 tangkai), cincang halus
- keju Parmesan bubuk sesuai selera

*) Cooking cream merupakan jenis krim kental yang umum dipergunakan untuk memasak, mengentalkan saus, atau sup. Krim ini berbeda dengan whipping cream dari sisi kandungan lemak yang lebih rendah dan rasanya yang tawar. Cooking cream tidak bisa dikocok selayaknya whipping cream. Merk umum yang biasa ditemukan di supermarket di Indonesia misalnya Elle n Vire dan Anchor. Cooking cream bisa ditemukan di supermarket besar di lemari pendingin. Krim yang tersisa bisa dimasukkan ke freezer selama 3 bulan untuk penggunaan lainnya.

Cara membuat:

Resep Spicy Aglio e Olio dengan Udang

Siapkan panci, isi air agak banyak dan tambahkan 1/2 sendok makan garam. Rebus hingga air mendidih, masukkan spaghetti. Masak hingga pasta matang (al dente), tes dengan menggigit sehelai spaghetti, teksturnya harus cukup firm namun tidak terasa mentah ketika dikunyah.

Sisihkan 500 ml air rebusan pasta. Tiriskan pasta, jangan menyiram pasta dengan air atau menambahkan minyak. Sisihkan pasta dan air rebusannya.


Resep Spicy Aglio e Olio dengan Udang

Siapkan udang, saya menggunakan udang jerbung dengan ukuran agak besar. Kupas kulit udang, buang kepala dan sisakan bagian ekornya. Belah punggung udang, buang kotoran dipunggungnya dan cuci bersih. 

Masukkan udang dan semua bahan + bumbu tumisan udang kedalam mangkuk, aduk rata.

Note: kepala dan kulit udang bisa direbus dengan 500 ml air hingga mendidih dan kaldu udang ini bisa dibekukan di freezer untuk kuah tom yam, kuah mie rebus atau untuk saus pasta.   

Siapkan wajan anti lengket, masukkan udang dan tumis dengan api kecil hingga berubah warna menjadi kemerahan, daging udang menjadi buram tanda udang matang. Jangan masak udang berlebihan karena akan membuat tekstur dagingnya menjadi alot. Angkat udang dan sisihkan. 

Resep Spicy Aglio e Olio dengan Udang

Siapkan wajan bekas menumis udang, masukkan minyak zaitun dan panaskan. Tumis bawang putih dengan api kecil hingga harum dan sedikit kecoklatan. Masukkan cabai cincang (jika pakai) dan saus tiram, aduk beberapa detik dan masukkan air bekas merebus pasta. Masak dengan api kecil hingga kuah berkurang hampir separuhnya

Resep Spicy Aglio e Olio dengan Udang

Tuangkan krim kental, garam dan gula pasir, aduk dan masak dengan api kecil hingga mendidih. Matikan api, masukkan spaghetti dan daun peterseli, aduk hingga rata. Cicipi rasanya, sesuaikan rasa asinnya. 

Note: Hati-hati saat memasukkan garam karena air rebusan pasta sudah mengandung garam dan saus tiram memiliki rasa asin. 

Resep Spicy Aglio e Olio dengan Udang

Masukkan 1/2 porsi tumisan udang dan sekitar 3 sendok makan keju Parmesan, aduk rata. Tuangkan pasta ke piring saji, hiasi masing-masing piring dengan beberapa ekor udang, taburan peterseli cincang dan keju parmessan. Siap disajikan. Super yummy!

42 komentar:

  1. mba endang, kalau beli peterseli dimana ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. di supermarket besar banyak mba, sy jarang lihat di pasar tradisional.

      Hapus
  2. Mbak, gimana sih cara menikmati spaghetti ? Diriku belum bisa makan spaghetti. Kelasnya dari dulu mie ayam mulu wakakak...heran deh dengan orang yang bisa merasakan enaknya spaghetti. Pingiiiinn gitu tapi pada akhirnya nggak doyan juga hahaha.....

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah susah ya, mungkin kebiasaan kali ya, kalau saya memang maniak segala jenis pasta hehehe. Teksturnya menurut saya lebih kenyal dibandingkan mie. Tapi pakai saus2 yang ringan jadi gak bikin eneg

      Hapus
  3. Hi mbak...apa kabar? Mau nanya, kalau parsley-nya pakai yang kering/instan botolan yang dijual di supermarket bisa nggak ya? Di tempat saya nggak jualan parsley segar..Maklum, remote area...Makasih mbak Endang...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai Mba Erlin, bisa ya Mba. Yang penting dapat aromanya ya

      Hapus
  4. Aaaahh...saia lgsg lapaaarr, perut seketika kruuuk, kruukk. Ampun deh, mbak En sukses nyiksa nih. Koq sama sih, saia jg penggila berbagai olahan pasta. Weekend ini eksekusi !!
    Thanks resepnya, mbak En :*

    Na,Dps

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo mba Na, langsung eksekusi wakakkak, mantap banget booo

      Hapus
  5. Hahahhah kita sama ,Mba Endang.
    Kalau lagi suka ya makan itu2 truz..
    Terus menginspirasi ya, Mba Endang

    BalasHapus
    Balasan
    1. waakakka, sama mba Naomi, sampai bosan yaaa. Thanks yaa, sukses selalu!

      Hapus
  6. Kalau bicara tentang lingkar pinggang, saya selalu heran kalau lagi nonton AFC. Hampir semua chef-nya kurus atau langsing. Kalau Joey di Good Chef Bad Chef sih wajar karena dia spesialis chef hidangan sehat, tapi Ana Olson yang sering bikin cake? Apa chef itu ga makan makanannya sendiri? Siapa yang makan itu cake? Para crew atau anggota keluarga di rumah? Pernah lihat suaminya Ana Olson, memang terlihat obese. Jadi mungkin yang makan memang keluarganya hahaha. Kalau Mbak Endang yang masih aja tinggi langsing walau sering masak, makannya cuma icip aja kah? Atau seluruh masakan Mbak dihibahkan ke rekan kerja di kantor? #kepo

    Sasha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kayanya gak dimakan mba Sasha, mereka kan chef celebrity ya, jadi kudu jaga penampilan di depan TV. Makananya dimakan kru TV hehehheh. Kalau saya, saya makan sendiri mba dan saya jauh dr langsing, alias endut. Sedang berjuang menurunkan berat badan, dan susah hehehhe

      Hapus
  7. Dear mbak endang.... saya juga sama dengan mbak rina... perut gak nerima kalo makan pasta.... udah coba beberapa kali hasilnya sama...perut berontak....

    BalasHapus
    Balasan
    1. mungkin bikin sedikit pedas mba sausnya, jadi nafsu makannya bs datang hehhee

      Hapus
  8. Halo Mbak Endang saya mau tanya, dalam perebusan pasta apa ga perlu di tambah minyak? Terus kenapa pada saat meniriskan pasta ga perlu ditambah minyak atau siram air? Apa ga lengket2 ya Mbak? Ga menggumpal satu sama lain? Terimakasih sebelumnya Mbak -thea-

    BalasHapus
    Balasan
    1. tidak ya, selama saus cukup berair, tidak terlalu kental, karena itu ketika mencampur pasta rebus dengan saus sering ditambahkan air sisa merebus pasta. Penambahan minyak membuat saus tdk mau menempel di pasta, dan siram air membuat pasta hambar

      Hapus
  9. Mbak, spagetti sebanyak itu dihabiskan sendiri? Glekk....

    BalasHapus
    Balasan
    1. habiiiiiis wakakkak, saya makan untuk 3 hari, simpan di chiller tahan sampai 4 hari

      Hapus
    2. mbak maksudnya simpen di chiller setelah selesai masak semua? Lalu pisahkan ke chiller gitu? Trus pas mau makan tinggal panaskan? Atau gmn? Soalnya saya suka malas msak karena takud gk habis dan kebuang sayang..
      Thx

      Hapus
    3. Yep, ketika masakan matang dan masih sisa, saya masukkan saja ke wadah tertutup dan simpan di kulkas. Ketika akan dimkan suka saya panaska di microwave, tapi pasta dimakan dingin juga enak ^_^

      Hapus
  10. Mb endang.. Mngkin ini kreasi sndri2 ya.. Skedar sharing.. Kalo pasta aglo o lio itu simplenya cuma b.pitih potong biasa, cabe merah besar d potong memanjang, salt n papper gtu aja mb, tambhan lainnya bsa d tmbhkan . tp yg pokok itu.. Kering mb pastanya..tp smua meburut slra ya mbk.. Hhe.. Smga brkembang sllu mb blogny

    BalasHapus
    Balasan
    1. yep, sudah saya jelaskan mengenai original resep di aglio e olio resep sebelumnya. tdk pakai merica mba, cuman bawang putih, garam dan parmessan. tdk sesuai dengan selera saya, acuan saya adalah aglio e olio yang pernah saya santap di cafe exodus yang menurut saya mantap. jdi di resep ini saya modifikasi supaya mirip

      Hapus
  11. Mbak, saya pernah bikin aglio el olio tapi lupa nyontek resep darimana. Intinya, pasta yg sudah direbus, ditumis dgn bawang putih dan cabe rawit. Alhasil, enak sih pedes2 gitu, tapii rasanya malah indonesia bgt, kaya oseng2 atau sambal goreng mie, jauhh dibanding aglio yang pernah saya makan di resto huahaha. Kayanya pemakaian parmesan juga penting, ya. Kapan2 mau coba, ah, resep ini. Makasiih mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haa, saya pernah bikin versi otentik seperti itu di postingan aglio e olio sebelumya mba Rissa, dan menurut saya gak oke rasanya, plain hehehe. Akhirnya kutak katik sendiri acuannya kek rasa di resto, baru enak wakkaka. skrg selalu tergila2 dengan resep ini.

      Hapus
  12. I love pasta dan ckp sering bereksperimen dg pasta.menurut saya aglio o lio ini yg plg gak bikin eneg. Ringan dengan rasa sedikit pedas. Tp sering nya agak krg "italy". Pas berkesempatan dtg ke negri asalnya ada semacam bumbu rempah yg isinya macam2 sdh diracik jd 1. Sdh ada judulnya aglio o lio, arabiata dll. Mantap mbak tnyt jdnya persis spt yg saya inginkan

    BalasHapus
    Balasan
    1. memang kalau di europe lebih mudah menemukan bumbu2 seperti itu ya, waktu saya ke jerman ada bumbu tabur untuk salad bernama salad kroenig, enak banget dan simple, cukup ditabur di sayuran dan rasanya jadi mantap. tapi disini susah banget nemuinnya. Beruntung jika bs borong banyak2 mba hehehe

      Hapus
  13. Hi mba, saya termasuk pecinta pasta terutama aglio olio dan penggemar resep2 mba endang. Kalo saya, yg bikin jatuh cinta dengan aglio olio adalah waktu makan di restoran Sasanti di Jogjakarta. Hehe..
    Saya pernah dapet tips, jd katanya sebaiknya cincangan bawang putih dimasukin ke minyak zaitun baru nyalakan kompor, jgn dimasukin pas minyaknya sudah panas gitu mba. Itu bikin bawang putihnya ter-infused ke minyaknya gitu katanya hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mb Shifa, thanks sharingnya ya, sebenarnya bukan bawang putihnya kurang terasa, cukup terasa menurut saya. Tapi rasanya kurang nendang kalau hanya bawang putih, minyak zaitun dan garam saja, karena itu dimodif plus aneka bahan lain supaya lebih sedap ^_^

      Hapus
    2. Hai Mbak...hanya sharing.. key nya harus pake EVOO - Extra Virgin Olive Oil, bukan variant olive oil yang lain. (soalnya ada keliatan foto botol olive oil yang light).
      Bawang putih dan cabe dimasak pake api kecil banget dalam olive oil sp keemasan dan agak garing. Masukkan pasta, aduk2 - lalu baru masukkan sedikit air rebusan pasta supaya pasta tidak terlalu kering. Bumbui garam dan merica, pas disajikan taburi keju parmesan. Jadi air rebusan pasta ga dimasukkan di awal sebelum pasta masuk.
      Biasanya saya tambahkan tumisan smoke beef dan chili flakes (atau bisa juga abon cabe hehehe).
      Kalo originalnya aglio olio ga pake cream, bener2 light - kekuatannya cuman dari si olive oil dan bawang putih. Ada tambahan cabe pun namanya udah berubah jadi aglio olio e peperoncino...
      Semoga berkenan...

      Hapus
    3. Hai Mba Maria, thanks sharing dan infonya ya.

      actually saya sudah buat versi originalnya dan gak sesuai dengan taste saya hehhehe. Saya masih berkiblat ke buatan resto exodus yang menurut saya enak, dan resep yang ini mendekati walau keluar pakem ya

      Untuk olive oil dimasakan saya selalu pakai light bukan yang EVOO, karena panas tinggi justru merusak si EVOO dan berbahaya bagi kesehatan. Di resep ini minyak cukup lama dimasak dengan bawang putih jadi saya sengaja pakai yang light agar lebih kuat kena paparan panas lebih lama.

      thanks btw infonya yaaa, sangat bermanfaat bagi pembaca lainnya

      Hapus
  14. Dear mba Endang,
    Saya Silent reader blog ini SDH 1th, terima kasih banyak ya mba, sudah byk menginspirasi sy yg awalnya buta bgt soal masakmemasak.

    Satu pertanyaan sy, td kan mba blg kl cooking cream bs di substitute dg setengah cairan di resep ke susu cair, berarti: 250ml air rebusan pasta + 250ml susu cair (sementara di resep asli mba En, 500ml air rebusan pasta + 100ml cooking cream).
    Terimakasih ya mba :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba, thanks ya sudah mneyukai resep2 JTT.

      Yep, bs pakai perbandingan tersebut ya, 500 ml cairan (susu + air rebusan) menurut saya cukup.

      Hapus
  15. Hai mba Endang,
    Saya silent reader yg suka baca resep2 mba. Sebagai amatiran di dapur, pagi ini coba buat aglio olio isi udang, sosis frankfurter, jamur shimeji buat sarapan suami. Ga ada cooking cream diganti dengan susu uht di....nd diberi parutan keju cheddar lumayan creamy rasanya. Bumbu saya beri kaldu jamur totole, tapi sepertinya kurang garam atau saya yg tidak rata mengaduknya. Spaghetti nya juga overcooked trlalu lunak. Memasak bisa buat saya desperado, berharap bisa menyajikan santapan enak buat keluarga tapi berakhir dengan rasa makanan yg saya pribadi tidak puas hiks😩
    Tapi ide menambahkan saus tiram untuk sausnya itu bagus, karena lumayan berasa medok bumbunya. Keep writing ya mba😃

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Rere, memasak menurut saya memerlukan jam terbang dan trial error hingga akhirnya sampai pada titik dimana tastenya sesuai dan akhirnya menjadi terbiasa . Jadi keep cooking yaaa, dan tetap semangat! ^_^

      Hapus
  16. Hai mbak Endang, saya lg seneng2nya masak baca referensi dr blog mbak endang. Dan semuanya maknyuus mbak. Saya kira aglio olio pastanya cuma ditumis pake olive oil, ternyata pake cream segala ya. Trs gimana caranya agar pasta yg sudah matang itu nggak nempel2 mbak ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Ebi, agio e olio aslinya gak pakai krim mba, tapi rasanya kurang masuk sama lidah saya hehhehe, saya udah coba versi ori-nya dan mneurut saya gak sama kek resto hehhehe, jadi dimodif pakai krim dikit. ketika pasta bercampur sausnya pasti gak nempel, tambah air rebusan pasta dikit kalau saus susah diaduk dan pasta menggumpal

      Hapus
  17. Udah nyoba ini, enak bgtttt
    Walaupun pk susu tp g eneg
    Cocok sm rs manisnya udang
    Biar lebih mantap, aku taburkan bon cabe setelah disajikan di piring.
    Makasih mba... Udh cukup sering sy praktekkan resep nya dan lgsg cocok di lidah, bahkan takaran gulgarnya aja udh pas

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah saya juga suka banget sama pasta dimasak cara ini Mba, bs habis sepanci sendiri huuuuu

      Hapus
  18. mba endang, spaghetti merk apa ya supaya enak kyk di resto2, soalnya saya pake La Fonte masih agak kurang nendang rasanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya sih biasa pakai yang murmer saja wakakak, mungkin kudu coba merk yang agak mahalan kek merk Agnesi Mba.

      Hapus
  19. Mba keju permesan bisa diganti dengan cream chesse?

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya rasa nggak, beda tekstur, ganti cheddar parut saja

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^