Pages

17 Mei 2017

Resep Entok Slenget Khas Jogya

Resep Entog Slenget JTT

Minggu lalu kantor saya mengadakan tur ke Bangkok dan Pattaya selama 3 hari 2 malam, berangkat di hari Sabtu dan kembali ke Jakarta di Senin malam. Karena menggunakan jasa travel agent maka kami tidak dipusingkan dengan urusan transport dan akomodasi. Cukup mempersiapkan  stamina, membekali diri dengan uang Baht yang banyak, duduk manis di bus, mengikuti semua schedule tur, dan disela-selanya tentu saja dihabiskan dengan jajan, shopping dan shopping. Tak heran Pak Imron, tur guide kami mengatakan, "Ciri khas turis asal Indonesia ada 4 yaitu sleeping, eating, shopping dan pissing (kencing)."

Menurutnya, hampir sebagian besar turis Indonesia saat dijelaskan mengenai sejarah Thailand, dan obyek wisata, dipastikan akan segera mengenakan kaca mata hitamnya dan tidur. Ketika tiba di tempat belanja akan sibuk dan heboh membeli apapun yang dijajakan dan kembali ke bus dengan 'segambreng' tentengan. Saat bertemu restoran atau tempat makan akan bersemangat 45 menggasak apapun yang disediakan, dan diakhiri dengan kunjungan ke toilet disetiap obyek wisata yang dikunjungi. Hm, saya sama sekali tak bisa mengingkari pendapat tersebut. ^_^

Resep Entog Slenget JTT
Resep Entog Slenget JTT

Terus terang melakukan perjalanan dengan tur ada keuntungan dan kerugiannya. Untungnya kita bisa nyaman dan tidak perlu memikirkan transportasi dari satu obyek wisata ke obyek lainnya. Hal yang menyebalkannya adalah beberapa obyek wisata bukanlah tempat yang ingin kita kunjungi tetapi harus didatangi, sehingga waktu untuk mengeksplorasi obyek wisata favorit  menjadi berkurang. Pengalaman berkesan saya tentu saja shopping dan kuliner. Lupakan sejenak sejarah mengenai Wat Arun atau Wat Pho, karena semua informasi tersebut bisa dengan mudah didapatkan dari Google. Lagipula Indonesia memiliki obyek wisata tak kalah seru seperti Borobudur dan Prambanan, jadi mengeksplore sejarah dari setiap obyek wisata di itinerary bukanlah hal yang saya fokuskan.   

Bangkok memang surga bagi mereka yang hendak membeli aneka pernak-pernik lucu, terutama pasar Chatuchak. Harganya sangat murah, kualitasnya bagus dan bentuknya pun cantik-cantik. Supaya tidak 'zonk' selama disana, saya sudah membuat list barang apa saja yang akan dibeli, dan dimana untuk mendapatkannya. Hal yang menarik  minat saya apalagi jika bukan pernak-pernik untuk menunjang food photography dan dekorasi rumah. Akhir-akhir ini saya sedang tergila-gila dengan tanaman sukulen imitasi yang dikemas dalam pot-pot terracotta mini yang lucu. Di ITC Ambassador harganya luar biasa mahal,  satu pot kecil dengan sebuah tanaman sukulen imut dibandrol 140 ribu rupiah, di Chatuchak saya mendapatkannya dengan ukuran lebih besar dengan harga hanya 40 baht  atau Rp. 15.600,- (1 baht = Rp. 390).

Resep Entog Slenget JTT
Resep Entog Slenget JTT

Selama di Thailand saya tidak membawa kamera DSLR, alasannya berat dan sama sekali tidak menunjang urusan shopping. Saya juga tidak berkeinginan secara spesifik untuk mengulas obyek wisata disana di JTT karena informasi tersebut sudah sangat banyak bertebaran di internet dan diulas oleh traveler Indonesia dari A hingga Z. Mungkin satu atau dua cerita dan beberapa pernak-pernik yang saya beli akan di share secara terpisah di beberapa artikel lainnya.

Wokeh kembali ke resep.  Masih ingat dengan dua ekor bebek yang saya bawa dari Batam bulan lalu? Nah setengah ekor bebek sudah saya olah menjadi bebek betutu kuah yang resepnya bisa di klik pada link disini. Potongan sisanya saya masak menjadi entok slenget khas Jogya seperti postingan kali ini. Saya masih memiliki satu ekor bebek utuh beku di freezer, terus terang kepala saya sudah pusing memikirkan hendak mengolahnya menjadi apa. Pengalaman memasak saya dengan unggas ini sangat minim, dan ternyata walau telah diberikan bumbu 'segambreng' dan dipermak sedemikian rupa sebelum dimasak, bau amis di dagingnya masih terdeteksi. Bahkan memikirkan hendak menyantap dagingnya saja sudah membuat perut saya mual sekarang.

Resep Entog Slenget JTT

Entok slenget ini berasal dari daerah Turi, Sleman, Jogyakarta. Bahan utama adalah daging entok atau itik, walau menurut saya jika digantikan dengan daging ayampun akan terasa sedap. Hal yang spesial dari masakan ini adalah rasanya yang super pedas, menyengat lidah, alias 'slenget' dalam bahasa Jawanya yang artinya menyambar. Rasa dan tampilannya sebenarnya mirip-mirip seperti tongseng dengan rasa manis yang diperoleh dari kecap manis. Kuahnya kental, kaya lemak dan bumbu, serta berwarna sedikit kecoklatan. 

Untuk membuatnya sangat mudah, hal yang terutama sebenarnya bagaimana membuat daging bebek menjadi super empuk dan tidak berbau amis. Saya merebusnya perlahan diatas kompor menggunakan panci biasa, dan membutuhkan waktu cukup lama hingga daging mudah lepas dari tulangnya. Sayangnya walau bebek sudah dipermak dengan gosokan garam, air jeruk nipis, air asam, dan dipanggang sebentar diatas kompor tetap tidak bisa menghilangkan bau amis dengan tuntas. Jadi next time jika hendak membuatnya lagi saya akan menggunakan ayam kampung saja sepertinya. 

Takaran air di resep disesuaikan dengan kealotan daging itik/bebek yang digunakan, semakin alot maka semakin banyak air yang diperlukan untuk merebus. Kita bisa menggunakan panci tekanan tinggi dan slow cooker untuk menghemat waktu dan bahan bakar, jadi saya kembalikan ke kebutuhan masing-masing. Untuk santan di resep, umumnya entok slenget di Jogya tidak menggunakan santan karena lemak bebek sudah cukup membuat kuah menjadi kental. Tapi untuk rasa gurih di kuah seperti tongseng, maka saya menggunakan sedikit santan di resep. Skip santan jika anda menghindarinya.

Berikut resep dan prosesnya ya.

Resep Entog Slenget JTT

Entok Slenget
Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk 6 porsi

Berminat dengan resep berbahan bebek/itik lainnya? Silahkan klik pada link di bawah ini:
Pedesan Entok a la Indramayu
Nasu Palekko
Bebek Betutu Kuah

Bahan:
- 1 1/2  kg daging entok/bebek/itik, potong kecil-kecil
- 1 - 2 liter air untuk merebus entok/bebek
- 40 ml santan kental instan (optional)

Bumbu dihaluskan:
- 8 siung bawang merah
- 4 siung bawang putih
- 4 buah kemiri sangrai
- 1 1/2 cm jahe
- 1/2 sendok teh merica butiran

Bumbu lainnya:
- 4 siung bawang merah cincang halus
- 15 buah cabai rawit merah, cincang halus atau giling kasar (kurangi jika terlalu pedas)
- 1 buah serai, memarkan
- 2 cm lengkuas, memarkan
- 2 lembar daun salam
- 2 buah tomat merah, masing-masing rajang menjadi 5 bagian
- 2 batang daun bawang, rajang halus
- 1 sendok makan gula jawa, sisir halus
- 2 sendok makan kecap manis
- 1/2 sendok makan garam

Cara membuat:

Resep Entog Slenget JTT

Siapkan entok/itik/bebek. Gosok bersih permukaan kulit itik dengan garam kasar, air jeruk lemon/jeruk nipis (gunakan juga kulit jeruknya) dan air asam kental, hingga kulit ari itik yang berwarna kekuningan lepas dan itik menjadi kesat dan kinclong. Gosok juga bagian rongga dalam itik dengan garam. Buang bagian pembuangan itik, saya juga membuang bagian yang bernama brutu karena disini terdapat lemak kekuningan yang membuat masakan menjadi amis. Cuci bersih hingga seluruh garam hilang.

Lap permukaan itik dengan tissue dapur hingga kering, kemudian bakar sebentar itik di atas api kompor hingga kulitnya kesat, bulu-bulu hilang. Jika anda kesulitan memegangnya, masukkan gagang spatula ke dalam rongga itik, pegang bagian kepalanya dan bakar sebentar di atas kompor.


Untuk gambar yang detail mengenai proses diatas bisa diklik pada link disini.

Siapkan panci, panaskan 2 sendok makan minyak untuk menumis bumbu.Masukkan bumbu halus, aduk rata dan tumis hingga harum dan bumbu matang (tandanya bumbu berwarna lebih gelap). Masukkan bawang merah cincang, cabai rawit, serai, lengkuas dan daun salam, tumis hingga daun rempah layu. Masukkan daging bebek, aduk hingga rata terlumuri bumbu. 

Masak dengan api kecil hingga bebek tampak berubah warnanya menjadi tidak pucat. Masukkan 1/2 bagian air, tutup panci dan masak dengan api sedang hingga air menyusut. Masukkan sisa air dan masak hingga empuk. Jika bebek belum empuk tambahkan kembali 500 ml air dan lanjutkan memasak sampai bebek benar-benar empuk.

Resep Entog Slenget JTT

Masakan ini berkuah seperti tongseng, jadi tambahkan kembali air sampai potongan daging agak terendam. Masukkan santan (jika pakai), sebenarnya tanpa santan pun sudah membuat kuah terlihat kental. 

Tambahkan tomat, daun bawang, gula, kecap manis dan garam. Aduk rata dan masak hingga tomat layu. Cicipi rasanya, sesuaikan gula dan garam. Angkat dan sajikan panas dengan nasi putih hangat.  Yummy!

20 komentar:

  1. Waaah...ditunggu postingan oleh2 sukulen imitasinya mbak endang... penasaran seperti apa itu...murah bngt yah... tau gitu kmaren pesan deh sama mbak endang hehehe....

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau ada waktu saya sharing sukulen imitasinya, yep sangat jauh harganya dibandingkan jakarta hiiks

      Hapus
  2. mba endaaaang... mana poto sukulennya???
    lha kok malah gagal fokus

    BalasHapus
    Balasan
    1. waaak, iyaa, ntar difoto ya, kemarin belum dibongkar dr koper hehhehehe

      Hapus
  3. mb endang, sy biasa membuang air rebusan entok yg pertama lalu sy rebus lg bersama laos, jahe, sereh hingga entok empuk.kaldu kedua ini yg sy pake.(vita)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Vita, gud idea mba! thanks yaa, next time akan saya coba tipsnya

      Hapus
  4. Sy ngarep resep bebek madura dari mba Endang, ada ngga ya. Itu lho yg sekarang byk di jual di jalanan.

    Lis

    BalasHapus
    Balasan
    1. haa, saya belum nemu resepnya, bebek ireng kan ya. masih gak tahu hitamnya dr mana hehehe

      Hapus
  5. Mbak Endang,

    Kalo saya sebelum dimasak bebek digosok dengan bawang putih yang dihaluskan dan didiamkan semalaman. Lumayan bisa mengurangi amisnya.
    Trus di bagian bawah dekat brutu kalau nda salah ada kayak titik putih kecil. Nah bulatan itu harus diambil karena dialah penyebab si bau amis. Tp kalo masak bebek saya juga pakai masker krn ga tahan baunya hahahaha

    Santi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haloow Mba Santi, nah itu titik putih saya lupa kemarin buang bagian itu, tobat amis bebeknya. Masih ada di freezer, saya bekukan wakakkakakk

      thanks sharingnya yaa

      Hapus
  6. Lha padahal saya menantikan cerita2 travelling mbak endang... Meski banyak travel blogger yg sudah cerita, tapi menurut saya tulisan mbak lebih seru dan menarik apalagi soal pengalaman pribadi hehehe... Banyakin cerita seru yah mbak, seseru resep-resepnya

    Salam,
    Arin- semarang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Arin, thanks yaaa, saya usahakan akan share pengalaman saya ke Thailand, penuh perjuangan hiiks.

      Hapus
  7. Mba endang, mau share sedikit mengenai menghilangkan bau amis entok atau bebek. Biasa nya ibu saya kalau masak 2 unggas tersebut bagian lemak2, "brutu" dan kulit bakal dihilangkan, setelah itu baru di kasih perasan dan di diamkan dengan jeruk nipis pada umum nya dan dicuci bersih, dijamin amis nya hilang. Itu cara ibu saya sih, karena ibu sering masak bebek ala sinjay alias bebek madura. Mantab deh mba, makan jadi lahap tanpa mual, karna kami sekeluarga juga anti banget dengan bau amis pada makanan hehe. Semoga bermanfaat ya mba.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah makasih banget mba tipsnya, keknya memang saya kudu lakuka cara ini. Ampun dah saya juga gak tahan sama bau2an amis, begitu kegigit sedikit langsung nafsu makan hilang. Thanks yaaa

      Hapus
  8. Mbak Endang adalah favourite saya dlm hal masak memasak..sampai saya selalu rekomendasikan mbak ..untuk teman teman yg mau nyari resep hehh..oya utk menghilangkan bau amis pada bebek...resep kakak saya, bebeka direbus sebentarterusdibuang airnya..itu resep kakak saya kalau masak opor bebek Mbak..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Tutie, saya akan lakukan tips ini nextnya bersama tips2 lainnya yang sudah dibagikan teman-teman di kolom komentar. Moga2 next trial bs sukses hiiks. Thanks ya Mba.

      Hapus
  9. Kalau katanya mbah dan ibu aku, kalau masak bebek biar ga amis, Brutu nya di buang mba.. atau pas beli di pasar minta di buang brutunya ama yg jual, insya aloh ga akan amis deh.. hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mas Adi, iyaa, keknya kudu buang brutu, kemarin brutunya gede buanget, saya bingung apa iya dibuang ya wakkakakka. Ngirit yang akhirnya malah sengsara. Bau amisnya tobat. thanks yaaa

      Hapus
  10. Udah coba versi bebek, dan ayam mbaa, mantullll buangetttt.. Serius, sy penggemarnya mbak, hehe

    BalasHapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^