Pages

10 September 2013

Asam Keueng Aceh


Asam keueng, masakan ini sudah lama sekali saya idam-idamkan sejak melihat tampilannya di salah satu website. Anda pasti tahu kan kalau sudah berurusan dengan masakan ikan atau seafood yang berkuah dengan rasa pedas dan asam segar, saya pasti tidak bisa lagi membendung keinginan untuk mencobanya. Entah sudah berapa banyak resep masakan dengan karakter seperti ini yang saya posting, dan semakin banyak saya menemukan varian barunya maka kekaguman saya dengan kayanya kuliner tanah air pun semakin menjadi. Seandainya saja kita bisa seperti Thailand atau Korea yang makanannya banyak melegenda di mancanegara maka tak terhitung banyaknya jenis masakan Indonesia yang bisa bersaing dengan kedua negara tersebut

Walau sudah lama saya idamkan namun kesempatan untuk mencobanya baru terlaksana saat weekend kemarin. Ini karena salah satu bumbu khasnya yaitu asam sunti baru saja selesai saya buat minggu lalu. Jika anda penasaran dengan asam sunti, anda bisa membaca informasi dan proses pembuatannya diposting-an saya sebelumnya di sini. Bumbu unik ini merupakan rempah wajib pada masakan Aceh dan sejak saya menampilkannya di blog, saya menerima beberapa komentar yang sangat membantu untuk memanfaatkan si asam sunti menjadi lebih maksimal. Ah, inilah indahnya berbagi! ^_^

Daun kari, asam sunti dan belimbing wuluh segar

Asam keueng merupakan salah satu masakan khas Aceh yang tampilan dan rasanya sebenarnya mirip-mirip dengan gulai asam padeh dari Padang. Bedanya pada asam padeh, komposisi cabai merahnya cukup banyak sehingga tampilan kuahnya tampak merah membara. Sementara asam keueng walau bercita rasa pedas dan asam juga namun menggunakan porsi kunyit lebih banyak sehingga warnanya terlihat kekuningan. Perbedaan lainnya adalah pada jenis asam yang digunakan, umumnya asam padeh menggunakan asam kandis yang terbuat dari buah tanaman Garcinia xanthochymus yang dikeringkan, sedangkan asam sunti terbuat dari buah tanaman belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi). Dari segi rasa maka asam sunti memberikan rasa asam yang lebih lembut, unik dan tidak setajam asam pada asam kandis. Saya sendiri lebih suka rasa asam yang dihasilkan oleh asam sunti, karena walaupun kita masukkan cukup banyak ke dalam masakan tidak secara drastis membuat rasa masakan menjadi terlalu kecut. Selain penggunaan asam sunti, masakan asam keueng juga menggunakan daun rempah bernama daun kari atau salam koja. Daun ini memberikan aroma khas kari yang lembut membuat masakan asam keueng anda menjadi lebih spesial. Informasi mengenai daun bumbu ini bisa anda klik di link di sini. 


Asam keueng yang berarti asam pedas memiliki rasa yang nano-nano, asam asin pedas menjadi satu dalam kuahnya yang kekuningan. Tidak hanya terpaku pada ikan yang bisa anda gunakan, udang pun lezat untuk diolah dengan cara ini. Umumnya masyarakat Aceh menggunakan periuk tanah liat untuk memasaknya tetapi dengan wajan pun (seperti yang saya pergunakan) tetap lezat. Hmm, mungkin ini karena saya belum pernah mencicipi asam keueng yang dimasak dengan periuk tanah liat.  

Untuk membuatnya terbilang sangat mudah, bagian tersulitnya mungkin hanya pada dua bumbu rempah yang digunakan yaitu asam sunti dan daun salam koja yang saya rasa tidak mudah ditemukan di setiap daerah. Saya sendiri cukup beruntung memiliki pohon belimbing wuluh yang rajin berbuah dan tetangga yang menanam sebatang pohon kari yang sarat dengan daun. Semua bumbu cukup dihaluskan dan dimasak bersama dengan ikan dan air. Walau tanpa santan masakan ini ketika telah matang memiliki kuah yang cukup kental dan kaya akan rasa. Disantap dengan sepiring nasi yang panas mengebul maka dijamin semua sakit kepala dan stress akan lenyap berganti dengan rasa asam dan pedas menyengat yang amboi nikmatnya! ^_^

Tertarik untuk mencobanya? Berikut resepnya ya. 


Asam Keueng Aceh
Resep diadaptasikan dari blog Catatan Kecil - Asam Keueng Udeung   

Untuk 4 porsi

Tertarik dengan resep berkuah asam pedas lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Asam Pedas Ikan Kuwe
Sup Tuna Asam Pedas dengan Nanas
Bandeng Masak Pindang Serani 

Bahan:
- 1 ekor ikan kakap  berat sekitar 1 kg, potong menjadi 5 bagian. Bisa menggunakan ikan bandeng, tongkol, patin atau jenis ikan lainnya.
- 1 sendok makan garam
- 1 butir jeruk nipis, peras airnya

Bumbu dihaluskan:
- 10 buah cabai rawit merah
- 10 buah cabai rawit hijau
- 6 siung bawang merah
- 5 siung bawang putih
- 2 ruas jari kunyit
- 2 ruas jari jahe
- 1 sendok teh ketumbar, bubuk
- 1/4 sendok teh merica bubuk

Bumbu lainnya:
- 3 butir bawang merah, diiris tipis
- 3 tangkai daun kari atau salam koja, lepaskan dari batang tengahnya (informasi mengenai daun kari silahkan klik link disini)
- 6 buah asam sunti (klik disini untuk informasi mengenai asam sunti)
- 5 buah belimbing sayur, potong sepanjang 1 cm
- 1/2 sendok makan garam
- 1 sendok teh kaldu bubuk
- 700 ml air
- 2 sendok makan minyak untuk menumis 

Cara membuat:


Siapkan ikan, siangi sisik dan isi perutnya. Cuci bersih. Beri 1 sendok makan garam dan air jeruk nipis. Lumuri permukaan ikan dengan garam dan air jeruk, diamkan selama 15 menit. Kemudian cuci hingga bersih, tiriskan.

Letakkan ikan di mangkuk, lumuri ikan dengan bumbu halus hingga rata, diamkan selama 5 menit. 


Siapkan wajan, beri 2 sendok makan minyak goreng. Tumis bawang merah dan daun kari hingga harum baunya dan bawang merah menjadi kecoklatan. Masukkan ikan beserta bumbu perendamnya.   Tambahkan air, asam sunti, belimbing wuluh, garam dan kaldu bubuk. Aduk rata.


Tutup panci dan masak dengan api kecil hingga ikan matang dan kuah mengental. Cicipi rasanya, tambahkan garam jika kurang asain dan siap dihidangkan dengan nasi putih panas. Yummy!

Sources:
Blog Catatan Kecil - Asam Keueng Udeung 
Web Aceh Tribune News - Bukan Tom Yam, Ini Asam Keueng Aceh
Wikipedia Indonesia - Masam Keu'eueng 
Wikipedia Indonesia - Asam Kandis
 
 

24 komentar:

  1. Mantap sekali mbak. Memang terbaik resep asam keung ini & InsyaAllah bakalan di coba nantinya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Fiza, memang sedep banget Mba, bikin makan tambah dan tambah lagi hehehhe

      Hapus
  2. Mbak, saya kalau ikan disimpan di freezer bbrp hari aja jadi amis banget kalau mau dimasak. padahal saya baca mbak endang punya banyak stok ikan beku di kulkas. gimana tipsnya supaya ikan beku di kulkas tetap fresh biar disimpan lama? soalnya suami saya pecinta ikan, tapi disini jarang ada yang jual ikan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba, saya biasa bekukan ikan, ayam, daging di kulkas sampai berbulan-bulan wakakkak. Untuk ikan, saya memang pecinta ikan dan indra penciuman saya dah mati kalau urusan sama ikan, gak kecium amis wakak.

      Saran saya, ikan harus dibersihkan sampai benar2 bersih sebelum masuk freezer. Kalau ada darah atau warna merah di bagian tulang ketika perut ikan dibersihkan, sikat sampai bersih dan semua warna merah2 itu hilang. Saya melihat chef sushi membersihkan ikan seperti itu. Saat sebelum dimasak, ikan dilumuri dengan asam jawa/air jeruk nipis dan garam, termasuk bagian rongga perutnya, untuk memghilangkan lendir. cuci bersih baru siap digunakan.

      kalau digoreng, saya suka pakai bawang putih yang banyak, kunyit, ketumbar dan asam, ampuh menghilangkan amis.

      moga bermanfaat ya ^_^

      Hapus
    2. mbak, kalau ikan, ayam, daging beku di kulkas kalau mau dipakai caranya gimana? diturunkan sehari sebelumnya? atau bagaimana?ada cara utk lebih cepat tidak? kadang mood memasak datang tiba2.kalau kelamaan nunggu mencair, moodnya keburu menghilang.

      daun kari bisa diganti apa ya mbak? disini tidak ada daun kari. salam koja itu apa juga mbak? apa daun salam biasa yang ada di pasar? atau beda?

      thx

      Hapus
    3. yepp, biasanya kalau besok mau dimasak, saya taruh ayam/daging/ikan di chiller semalam. Besok udah ready kok buat dimasak. Cara cepat masuk ke microwave hehehe, pake tombol defrost. Daun kari itu sama dengan salam koja, gak bisa diganti sama daun salam biasa ya, skip saja kalau ndak ada. ^_^

      Hapus
    4. Salam kenal mbak endang,aq ud nyobain resep mbsk yg japanese cheese cake,muantap banget,seneng banget tau mbak endang punya resep ini,aq asli aceh mbak tinggal jg diaceh msh,hehehe.resep mbak sm dgn resep ibuku cm tanpa kaldu bubuk n ketumbar : ).mbak request resep black forest yg enak donk,jrg bgt dpt yg pas dilidah.trims byk mbak endang,gak sabar mw nyobain resep mbak yg lain.

      Hapus
    5. Halo Mba Fian, thanks sharingnya ya mba. senang sekali resep JTT disuka. Wah pasti maknyus sekali masakan Ibunda yaaa, jadi ngeces hahahha. Black forest memang belum pernah coba, ditunggu saja yaaa. salam ^_^

      Hapus
  3. Mba Endang..
    Sepertinya asik kalo bekal ilmunya dipake ikutan Master Chef. Daftar season berikutnya ya mba, you deserve it... Pasti didukung semua pembaca setianya JTT :D


    Manda

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Manda, thanks supportnya, belum pede ikutan wakakak. ilmunya masih cetek banget. Thanks ya! ^_^

      Hapus
  4. Ikannya diganti ayam boleh ga ya? Hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hmm, gak berani jawab wakakka, kalau daging keknya oke sih, tapi ayam keknya kudu dicoba mba hehehhe

      Hapus
    2. Bunda Dzaky, asam keueng ini lebih sedaaap dg bahan dasar seafood, lebiih makyuusss....mba Endang, coba jg Tumeh Tongkol dan Sie Reuboh nya mba...dijamin nasi sebakul kurang... Hehee... Salam kenal.. _bunda chaca

      Hapus
    3. halo Bunda Chaca, waaah saya yakin pasti mantap ya, masakan aceh memang luar biasa bikin nafsu makan berlipat2 hahahah

      Hapus
  5. iya mbak endang, ntar kalau ada master chef seasion 4 daftar aja. aq jadi pendukung mbak dari rumah, cia you hehehe....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wakakka, thanks dukungannya ya. Ntar kalau dah pede mode on yaaaa ^_^

      Hapus
  6. Mbak ikan bandeng atau n ikan tongkol juga enak. gt klw d masak asam keueng (asam pedas), daging, udang juga oke
    Klw utk daging biasa di tambahkan kelapa gongseng
    Klw mbak mau bole saia krmkan resepnya biar bisa dshare d blog mbak :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haloow Mba Lye, salam kenal ya. Wooowww, ini yang saya tunggu, pembaca yang asli Aceh buat kasih komentar dan menawarkan resep. Asyiikkk! Silahkan di email di: justtryandtaste@gmail.com resepnya ya Mba, kalau sudah saya coba pasti saya share di blog. Makasih banyak ya Mba ^_^

      Hapus
  7. mb.. kalau asam sunti/daun karinya tidak ada bisa diganti apa ya ??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asam sunti, bisa diganti dengan asam jawa biasa ya Mba, pakai airnya saja, porsinya tergantung selera ya. Daun kari skip saja kalau nggak ada.

      Hapus
  8. Asam keueung ada 2 versi mba..yang 1 lagi...beda nya tidak menumis bwang merah..tpi langsung di masak.bumbu2 nya juga sama..bwang merah bwang putij.jahe.kunyit cabe rawit.ketumbar.asam sunti.semua dihalus kan..setelah halus langsung masukan ke dalam wajan yang sudah ada ikan daun salam koja.belimbing wuluh cabe hijau dibelah 2.dan daun jeruk..beri air secukup nya langsung dimasak sampai ikan matang dan kuah nya tidak kental tapi encer.aroma nya...emm sedap betul...lebih sedap lagi yang dimasak itu kepala ikan kakap.atau ikan tongkol besar.ikan bandeng.udang kecil2..tapi untuk udang kami tidak memakai ketumbar..kuah nya akan terasa asam manis pedas.mungkin saya telat ya mba..tapi boleh dicoba mba..buat menu makan siang..heheheehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo Mba Niar, waduuuuuuh air liur saya menetes2 iniiiii. Saya gak bs dikasih cerita masakan ikan yang ada asam2 pedasnya wakkakka. Makasih resepnya yaa, weekend pengen coba, pakai ikan kakap plus kepalanya pasti sedap! hmmm. thanks yaaa

      Hapus
  9. ini bkn kuah asam keueung, tp kuah ikan tumis.

    asam keueung itu lbh cair dan sedikit bening.
    jd keduanya beda cara masaknya.
    jika mau lbh enk. ku sarankan jng pakai kunyit batang. tp kunyit bubuk saja sedikit.

    dan jng lupa asam sunti atau belimbing wuluh di cuci dlu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Cek Sin, wah makasih banget info dan tipsnya yaa, next time akan dicoba buat yang benar.

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^