Pages

15 Mei 2014

Korean Ramyun - Mie Kuah Pedas Korea a la Just Try & Taste


Shin ramyun merupakan merk mie instan a la Korea yang sangat terkenal baik di negaranya sendiri maupun di mancanegara. Menurut Wikipedia, mie instant ini bahkan telah dijual di 80 negara dan merupakan merk mie instan dengan penjualan yang tertinggi. Nah jika anda berkunjung ke supermarket besar terutama Lotte Mart maka sempatkanlah untuk singgah sejenak di jajaran makanan dan bumbu Korea, disana anda akan menemukan mie instant ini di dalam bungkus merahnya yang khas. Harganya menurut saya cukup menguras kocek hanya untuk sebungkus mie instant dan rasanya pun tidak jauh berbeda dengan mie instant negara kita seperti Indomie. Rekan-rekan muslim di kantor saya yang maniak dengan produk Korea biasanya membeli ramyun instant vegetarian, perlu anda ketahui sangat sedikit sekali produk Korea yang dijual di Indonesia yang memiliki label halal pada kemasannya. Jadi versi vegetariannya setidaknya bisa menutupi rasa penasaran untuk mencicipi mie instant Korea.  ^_^

Gochujang/pasta cabai Korea

Sebenarnya apa sih ramyun itu? Ramyun atau ramyeon merupakan sebutan dalam bahasa Korea untuk mie tarik (la mian) a la China dan sebenarnya mirip dengan ramen dari Jepang. Makanan ini aslinya berasal dari China dan dibawa ke Jepang lebih dari 100 tahun yang lalu pada era Meiji (1868 - 1912). Ramen atau ramyun umumnya terdiri atas mie yang terbuat dari tepung gandum dalam kuah kaldu berbumbu dengan aneka topping sebagai tambahannya. Walaupun terlihat sederhana namun ramen a la Jepang sebenarnya menggabungkan banyak cita rasa dari aneka bahan yang digunakan di dalam kuahnya. Terkadang membutuhkan waktu sehari penuh untuk menyajikan hindangan ini agar terbentuk harmonisasi yang utuh. Makanan ini kemudian mulai diperkenalkan di Korea pada tahun 1960'an dan menjadi terkenal bukan dari versi handmade-nya - dimana rasanya sangat tergantung dari koki yang membuatnya - melainkan dalam bentuk ramyun instant yang diproduksi secara masal dengan menggunakan teknik manufaktur yang dikembangkan oleh Jepang. 


Lupakan sejenak tentang Shin Ramyun karena anda sebenarnya bisa membuat ramyun sendiri di rumah seperti yang saya lakukan untuk mengisi liburan kali ini. Hujan deras yang mengguyur Jakarta sejak siang hari hingga menjelang sore menjadikan cuaca hari ini pas untuk menikmati semangkuk mie kuah yang pedas, panas, dan gurih. Resepnya saya adaptasikan dari web Serious Eats dan karena beberapa bahan sulit untuk diperoleh maka mie kuah ini mungkin tidak akan sama dengan ramyun yang sebenarnya. Sebagai jalan amannya serta mencegah seseorang dengan background Korea melemparkan bakiak ke saya maka saya tambahkan a la Just Try & Taste di belakang judulnya. ^_^

Walau tidak terlalu original namun mie kuah ini terbukti memiliki taste mantap seperti yang saya inginkan. Gurih, pedas, sedikit asin dan asam. Faktor utamanya adalah saya menggunakan kaldu homemade yang sudah saya persiapkan sebelumnya dan dibekukan di freezer. Sebagaimana mie kuah a la Chinese lainnya dan ramen a la Jepang maka kuah ramyun ini merupakan aktor yang sangat penting, dan menggunakan kuah kaldu yang mantap sangat menunjang rasanya. 

Homemade Kaldu Daging - Sedikit repot, tetapi berharga untuk dicoba!


Selain kuah kaldu yang nendang maka bumbu khas Korea seperti pasta cabai gochujang membantu untuk memberikan rasa dan aroma khas yang mungkin akan sulit untuk anda gantikan dengan bahan lainnya. Gochujang bisa anda peroleh di supermarket besar di bagian Korean Food atau di supermarket Korea dan Jepang, untuk ukuran 500 gram seperti yang saya tampilkan di foto harganya sekitar 40 ribu rupiah. Pasta ini terbuat dari fermentasi cabai merah, tepung ketan, kedelai yang difermentasi, dan garam. Secara tradisional gochujang di fermentasikan bertahun-tahun lamanya dalam bejana besar yang diletakkan di halaman. Selain untuk melezatkan masakan maka gochujang juga mengandung protein, lemak, vitamin B2, vitamin C dan karotin. Banyak sekali masakan a la Korea yang menggunakan pasta cabai ini, yang umum kita kenali jika kita bersantap di resto Korea misalnya nasi campur atau bibimbap,  tteokbokki atau kue beras yang berlumur saus pedas, dan yangnyeom tongdak atau sayap ayam manis pedas.

Yangnyeom Tongdak - Sayap Ayam Manis Pedas a la Korea


Tidak ada yang sulit dalam membuat mie kuah pedas ini, saya menggunakan daging sapi sebagai proteinnya namun tentunya sah-sah saja untuk menggantikannya dengan daging ayam. Sayurnya pun tidak harus caisim seperti yang saya tampilkan, anda bisa menggunakan sawi hijau, sawi putih, kubis, tauge, dan variasi jamur lainnya seperti merang, champignon atau shiitake. Jika anda menggunakan jamur selain enokki maka tumis sebentar jamur dengan sedikit minyak hingga matang baru anda letakkan di atas ramyun sebagai topping, rasa jamur akan lebih sedap. Sedangkan untuk enokki yang saya gunakan kali ini saya cukup mencelupkannya sebentar dalam air mendidih karena jamur ini sangat mudah layu dan matang. 

Tidak perlu berpanjang-panjang lagi, berikut ini resep dan prosesnya ya. 


Korean Ramyun - Mie Kuah Korea a la Just Try & Taste 
Resep diadaptasikan dari Serious Eats - Homemade Shin Cup Style Spicy Korean Ramyun Beef Noodle Soup

Untuk 4 porsi 

Tertarik dengan masakan a la Korea lainnya? Silahkan klik di link di bawah ini:
Yangnyeom Tongdak - Sayap Ayam Pedas Manis a la Korea
Yachaejeon - Pancake Sayuran dan Seafood a la Korea
Bulogogi - Semur Daging Sapi a la Korea  

Bahan dan bumbu untuk merebus daging:
- 2 sendok makan minyak untuk menumis
- 300 gram daging sapi dengan sedikit lemak, potong sebesar 4 x 4 cm 
- 1 buah bawang bombay, belah 2 dan rajang kasar  
- 5 siung bawang putih cincang halus 
- 2 ruas jari jahe, cincang halus
- 2 batang daun bawang, rajang kasar
- 500 ml homemade kaldu daging sapi *
- 1 liter air  

Bumbu untuk kuah: 
- 2 sendok makan gochujang (pasta cabai Korea) **
- 2 sendok makan saus sambal botolan
- 2 sendok teh cabai bubuk
- 1 sendok makan soy sauce (kecap asin)
- 1 sendok makan minyak wijen 
- 1 sendok teh merica bubuk   
- 1 sendok makan air jeruk nipis
- 1 sendok makan gula pasir
- 2 sendok teh garam, tambahkan jika kurang asin  
- 5 butir cabai rawit merah, rajang halus (optional) 

Pelengkap ramyun:  
- 2 batang caisim, lepaskan helaian batang daunnya biarkan utuh
- 1 bungkus mie kuning  berat sekitar 200 gram, rebus hingga matang
- 1 bungkus jamur enoki.  bisa menggunakan jamur jenis lainnya seperti champignon,  merang, enoki, tiram, atau shiitake baik kering maupun segar
- 4 butir telur rebus, masing-masing belah menjadi 2 bagian
- 1 batang daun bawang, rajang halus untuk taburan

Note:
*) Anda bisa menggunakan air biasa. Untuk membuat versi homemade-nya silahkan klik link disini.
**) Gochujang yang dijual di supermarket umumnya tidak memiliki label halal, karena itu saya kembalikan ke anda masing-masing untuk menggunakannya. 

Cara membuat:

 

Siapkan panci, saya menggunakan panci tekanan tinggi. Masukkan dan panaskan hingga benar-benar panas 1 sendok makan minyak goreng. Tata potongan daging di dalamnya, masak hingga satu sisi kecoklatan, kemudian balikkan dan masak sisi sebelahnya. 


Masukkan cincangan bawang putih dan irisan bawang bombay. Tumis hingga bawang menjadi layu dan kecoklatan. Tambahkan daun bawang, tumis sejenak hingga layu. Tuangkan air hanya agar daging terendam saja. Tutup panci sesuai intruksi panci tekanan tinggi anda masing-masing hingga terpasang dengan baik dan masak dengan api besar hingga terdengar bunyi berdesis, kecilkan api dan masak selama 20 menit. Pastikan katup uap panci terpasang selama proses perebusan.

Jika anda merebus dengan panci biasa maka rebus daging hingga empuk.  

Jika telah 20 menit, matikan kompor, diamkan hingga uap habis dan terdengar bunyi klik tanda penutup panci bisa dibuka. Saring kuah kaldunya, sisihkan daging yang telah empuk  dan buang ampas bumbunya. Tuangkan air kaldu kembali ke panci, tambahkan kaldu homemade dan air hingga volume kuah sekitar 1 liter. Rebus dengan api kecil. 


Selama kuah direbus kita siapkan bumbunya. Dalam mangkuk kecil, aduk jadi satu gochujang, saus sambal, bubuk cabai, soy sauce, dan minyak wijen. Sisihkan. 


Suwir-suwir daging menjadi potongan kecil, masukkan daging ke dalam adonan pasta cabai, aduk rata. Kemudian masukkan adonan daging dan pasta ke dalam panci berisi kuah, masak hingga mendidih. Tambahkan merica bubuk, garam, gula, cabai rawit iris, dan air jeruk nipis. Aduk rata dan cicipi rasanya. Tambahkan garam jika kurang asin. Angkat.


Siapkan sayuran, cuci bersih dan rebus sebentar dalam air mendidih hingga layu, angkat dan tiriskan.

Penyajian
Siapkan mangkuk, tata mie kuning rebus, sayur dan jamur. Letakkan potongan daging dan telur rebus. Siram dengan kuah panasnya. Santap selagi hot. Super yummy!


Sources: 
Serious Eats - Homemade Shin Cup Style Spicy Korean Ramyun Beef Noodle Soup
Stripes Korea - They call it ramen, we call it ramyeon!
Wikipedia - Gochujang
Wikipedia - Shin Ramyun

 

34 komentar:

  1. Sempet bingung mau diapain gochujang sisa membuat 3x yangnyeom tongdak ala JTT yg mantep banget, ternyata ada resep ini. Kebayang semriwing. Ga sabar pengen buat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha, kok sama kasusnya padahal banyak banget resep korea yang pakai gochujang mba, sayangnya saya belum sempat eksekusi.

      Hapus
  2. Wow...wow..mbak Endang, yg idenya segudang, sy hampir aja kalap pengen belanja keperluan utk bikin ramyun detik ini juga, kalo nggak inget stok bahan makanan di kulkas yg numpuk n ngantri utk dieksekusi. Yach sementara nelen air liur dulu :/ Btw mbak, tertarik ga utk coba bikin jg lamien nya sendiri? Coz sy kebayang mi tarik yg pernah sy santap di resto aslinya wkt di Jkt, mi nya wow....lembuuuuut bngt. Sy liat video cara bikinnya jg jd penasaran, tp kaya'nya mmg butuh skill n waktu utk mempelajarinya. Oya mbak gochujang nya betul2 ga bisa ditawar (utk di skip) kah? Coz di kota sy belum tentu ada nich :/ Tengkyu sebelumnya ya mbak :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba pris, saya rasa sulit sekali untuk membuat lamien ya, dan hanya master lamien saja yang kayanya bisa membuat mie tertarik panjang seperti di resteo. saya pakai mie telor biasa mba, dan memang tidak selembut mie lamien ya.

      Gochujang memberikan rasa yang berbeda di kuah, kalau diskip tentunya tetap bisa ya, hanya saja ramyun menjadi biasa saja

      Hapus
  3. ramnyun sama ramen sama ga ya?
    btw Dhe juga sering buat Mie sendiri pake jamur enoki,rasanya nyummi :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama sebenarnya ya, hanya beda penyebutan tergantung negaranya.

      Hapus
    2. ramen di Jepang,ramyeon di Korea..bener ga mbak Endang?

      Hapus
    3. Pk ramen yg d jual bebas di ol store bisa kan mbak?

      Hapus
  4. mau seenak apapun mi dari negara lain, mie ayam khas indonesia dan indomie tetap menang dan ngangenin di hati haha

    BalasHapus
  5. Thanks resepnya Mbak. Aku nyoba bikin tapi dengan bumbu yang lebih sederhana he he.

    BalasHapus
  6. Mba salam kenal aku mau tanya donk kalo ramyun bs dcampur sm kimchi ga ya....
    Kalo bisa, kpn kimchi dicampur saat msak,,,
    Soalnya ada stock kimchi nganggur d kulkas hhhhee

    Citra
    Karawang ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Citra, yep bisa banget, umumnya memang biasanya pakai kimchi sebagai sayurannya ya. Campurkan kimchi ke dalam kuah dan rebus sebentar ya mba.

      Hapus
  7. Salam kenal Mb. Endang.

    Saya mau tanya, kalau tidak ada jeruk nipis apa bisa diganti dengan cuka masak? Perlu dicampur air dulu atau tidak, dan berapa perbandingannya?

    Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo salam kenal. Bisa diganti dengan cuka masak Mba, pakai sedikit saja ya sekitar 1/2 sendok teh.

      Hapus
  8. Mba, aqu bru nyoba ramennya kmaren n hasilnya okeee bangeeet. thx ya mba udh share resepnya ;)

    BalasHapus
  9. makasih ya mbak endang atas resep-resepnya....
    mak nyoss banget..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Mela, thanks ya Mba, senang sekali reaep JTT disuka! ^_^

      Hapus
  10. klo di ganti ayam enak ga ya Mbak? soalnya saya tdk suka daging sapi

    BalasHapus
  11. Mb tny donk.. gochujang itu halal g?? Pengen cb resepnya.. soalny sy penggemar berat mi.. sgala mcm mi doyan bgt..

    BalasHapus
    Balasan
    1. sayangnya walau bahan2 penyusunnya terkesan halal, namun saya belum pernah menemukan bumbu Korea dengan sertifikat halal ya. jadi kembali ke keyakinan masing2 saja ya

      Hapus
  12. haii mbak endang, ramyun'nya kliatan menggoda sekali yaa yummy tingkat dewa pasti itu,jadi pengen coba ^^
    oiyaa mbak bikin juga resepnya tteokbokki donk,udah nyari2 di mbah gugel resepnya tapi kalo bukan dr JTT kok rasa rasanya belum mantap ya hehe
    salam hangat, intan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai mba Intan, thanks ya mba. Untuk tteokbokki udh masuk dalam rencana tapi kok belum sempat dicoba hehhehe. Belum ada waktunya, nanti kalau sudah dicoba pasti akan saya posting yaa

      Hapus
  13. Ternyata jamur enoki itu enak bgt ya.. gak nyangka deh.. klo bkn krn jtt gak bkal kenal sm jamur enoki.. pdhl cuma di sup biasa, tp rasanya luar biasa.. jd ktagihan deh :(
    Klo gak inget ada yg blm makan udah aq habisin smua kali nih.. Wkwkkw
    Haduh, alamat bkal kalap klo liat jamur enoki lg di spm, mudah2an ktemunya pas lg diskon hehehe..

    Bella

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba bella, yep saya suka banget jamur enoki, lembut tapi sedikit liat hehheh. dicampur ke masakan apapun juga enak Mba, atau digoreng kering dengan tepung.

      Hapus
  14. Hai mba Rizka, bs dibeli di lotte mart atau toko bahan makanan jepang/korea ya mba

    BalasHapus
  15. mbak...klo didaerah saya gak ada pasta cabe itu apa bisa diganti?? mohon info bisa diganti dengan apa ya mbak???krn sama sekali belon pernah rasa...maklum saya di aceh tp aga jauh dr kota....

    BalasHapus
    Balasan
    1. gochujang agak susah digantikan karena rasanya beda ya mba, bs pakai sambal botolan biasa tapi rasanya tdk akan sama ya

      Hapus
  16. terima kasih untuk resepnya. akuudah nyoba. enak banget.
    oh ya, request dong mbak,resep tteokbokki dan juga cara biin tteoknya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thanks Mba Nurma sharingnya yaa, senang resepnya disuka

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^