Pages

13 Maret 2015

Pillowy Japanese Cheesecake


Dibandingkan dengan cheesecake biasa yang padat, basah dan full dengan cream cheese, maka saya lebih suka versi sponge cake-nya yang lebih ringan dan tidak membuat 'eneg' kala disantap. Sejak mencobanya beberapa tahun silam, maka Japanese cheesecake ini telah menjadi salah satu cake favorit saya. Sayangnya membuat cake ini cukup menyita waktu karena banyaknya persiapan dan proses yang harus dilakukan. Belum lagi kendala utama adalah proses pemanggangan dengan teknik bain marie dimana loyang diceburkan ke dalam air panas di dalam oven. Sering kali loyang bongkar pasang yang saya pergunakan tidak benar-benar rapat pada bagian dasarnya sehingga air pun merembes dari bawah. Akibatnya separuh cake menjadi basah dan bantat. Walau rasanya tetap super yummy, namun saya menginginkan cake yang benar-benar mengembang sempurna dengan tekstur selembut dan seempuk bantal. ^_^


Ketika Ibu saya hendak pulang ke Paron, setelah berkunjung selama tiga minggu lamanya di Jakarta bulan lalu. Maka saya pun berinisiatif membuat Japanese cheesecake sebagai oleh-oleh. Saya sudah pernah membuat cake ini sebelumnya pada beberapa tahun yang lalu. Walau hasilnya cukup oke namun saat itu merupakan kali pertama saya mencobanya sehingga saya sendiri tidak terlalu pasti apakah keberhasilan waktu itu karena step by step yang sudah tepat ataukah karena faktor lucky semata. Seperti biasa ketika hendak mengeksekusi satu resep yang sedikit rumit maka saya pun membaca resep dan prosesnya berulangkali, serta membekali diri dengan aneka artikel dan resep-resep sejenis yang membahas dengan detail prosesnya. Namun khusus untuk Japanese cheesecake ini ternyata hampir semua web atau food blog yang telah mencobanya menggunakan sumber resep yang sama yaitu dari web Diana's Desserts sehingga bahan dan komposisinya tidak jauh berbeda. Beberapa melakukan modifikasi sesuai dengan bahan yang dimiliki, namun semua sebenarnya memiliki bahan dasar yang hampir sama.

Cream cheese

Japanese cheesecake merupakan jenis cake perpaduan antara sponge cake dan cheesecake. Teksturnya lembut, fluffy dengan rasa cheese yang kuat karena kandungan cream cheese di dalamnya yang cukup banyak. Dibandingkan dengan cheesecake maka Japanese cheesecake memiliki rasa yang lebih lembut dan tidak terlalu manis. Proses pembuatan cake ini sebenarnya hampir sama dengan chiffon cake, dimana adonan terbagi atas dua bagian. Bagian pertama adalah adonan custard yang padat dan kental yang terbuat dari cream cheese, tepung terigu, gula dan kuning telur,  serta bagian kedua yang terbuat dari putih telur yang dikocok bersama gula hingga kembang dan kaku. Kedua bagian adonan ini lantas diaduk menjadi satu secara hati-hati menggunakan teknik aduk balik hingga tercampur dengan baik. 

Sebagaimana chiffon cake juga maka bagian yang paling krusial dalam pembuatan Japanese cheesecake adalah pada pengocokan putih telur hingga kaku (stiff peaks) dan proses pencampuran adonan secara perlahan dan hati-hati untuk menjaga agar putih telur tidak kempes. Karena cake ini tidak mengandung bahan pengembang sama sekali maka adonan cake benar-benar mengandalkan pada kocokan putih telur agar mampu naik secara maksimal.


Bagian penting lainnya adalah cake ini dipanggang dengan teknik bain marie atau double boiler atau  water bath. Teknik ini menuntut anda untuk memanggang loyang berisi adonan cake dengan meletakkannya di dalam loyang lain yang berisi air panas. Proses pemanggangan dengan cara ini biasanya dilakukan pada cheesecake atau adonan custard seperti Japanese cheesecake. Uap panas di dalam oven menciptakan kondisi yang lembab sehingga mencegah permukaan cake menjadi sangat kering, ini juga untuk mencegah retak pada permukaan cake. Selain itu metode ini juga mencegah terbentuknya kerak pada sisi dan dasar cake sementara bagian tengah cake masih basah atau belum matang. 

Teknik ini memang terdengar sangat mudah tapi dalam kenyataannya cukup susah untuk diimplementasikan. Kendala terbesar adalah loyang cheesecake yang umum digunakan adalah jenis loyang bongkar pasang atau lebih dikenal dengan nama spring-form pan. Loyang spring-form terdiri atas dua bagian yang bisa dilepas yaitu bagian sisi loyang yang melingkar dan bagian dasarnya. Loyang yang baik umumnya memiliki segel yang akan mengunci kuat bagian samping dan dasar loyang sehingga mencegah adonan cake mengalir keluar atau mencegah air merembes ke dalam adonan kala digunakan untuk memanggang dengan teknik bain marie.  

Soft peak (puncak yang lemas dan terkulai di ujungnya)

Nah yang menjadi masalah, walau loyang spring-form telah memiliki kunci di sisinya namun ketika terendam di dalam air maka selalu saja air tetap bisa merembes ke dalam cake, akibatnya bagian dasar cake menjadi basah dan enggan mekar dengan baik. Beberapa kali membuat Japanese Cheesecake selalu saja masalah ini muncul. Biasanya saya lantas mengakalinya dengan membungkus bagian luar loyang dengan alumunium foil. Sayangnya alumunium foil yang saya miliki di rumah tidak terlalu besar ukurannya sehingga ada bagian foil yang pendek dan membentuk celah. Kala cake dipanggang maka air panas yang bergolak masih bisa masuk ke dalam celah tersebut dan cake pun basah. 

Beberapa pembaca JTT yang mengalami hal yang sama, dan 'ogah' repot dengan kegiatan bungkus-membungkus loyang,  lantas membuat cake ini dengan menggunakan loyang biasa. Cara ini sebenarnya bisa dilakukan asalkan saat  telah matang, dan cake dilepaskan dari loyang, maka posisi cake segera dibalik. Permukaan cake tetap harus di posisi atas.  Jika anda hendak menggunakan loyang biasa, maka gunakan loyang yang tidak memiliki sambungan sama sekali di bagian dasarnya. Karena jika masih memiliki sambungan maka air akan tetap bisa merembes masuk dari bagian sambungan tersebut. Cara lainnya adalah, anda tetap bisa menggunakan loyang bongkar pasang, namun loyang tersebut kemudian anda masukkan ke dalam loyang lainnya yang lebih besar ukurannya. Nah dengan cara ini maka loyang terluar sajalah yang akan menyentuh air sementara loyang cake sendiri tetap aman. 


Untuk cake yang kali ini saya posting, saya menggunakan cara yang lainnya lagi. Berhubung adonan cukup banyak volumenya dan khawatir loyang spring-form yang saya miliki tidak cukup menampungnya maka saya pun menggunakan loyang chiffon dengan diameter 25 cm yang cukup besar. Loyang kemudian saya bungkus rapat dengan alumunium foil sebanyak beberapa lapis untuk memastikan tidak ada air panas mendidih yang akan memasukinya. Karena prinsipnya bain marie adalah teknik memanggang dengan kelembaban yang tinggi di dalam oven, maka saya meletakkan beberapa buah cetakan bolu kukus di dalam loyang berisi air panas. Baru kemudian loyang berisi adonan cake saya letakkan di atas loyang bolu kukus tersebut. Cetakan bolu kukus ini berfungsi sebagai penyangga loyang berisi cake, agar dasar loyang cake tidak terendam langsung di dalam air namun cake tetap dipanggang dengan kelembaban yang tinggi.

Entah cara ini benar atau tidak, saya berusaha mencari literatur pendukung teknik ini namun tidak menemukannya. Yang saya peroleh adalah literatur yang menyebutkan memanggang dengan metode bain marie berarti loyang harus terendam air. Tapi saya tetap nekat, pikir saya kalau gagal paling cake akan berakhir kering dan retak di permukaannya. Namun hasil akhirnya cukup memuaskan, walau sedikit berkerut di bagian sampingnya (kemungkinan karena suhu tinggi karena loyang langsung terpapar panas oven), cake mampu matang dengan baik, moist, lembut, tanpa ada retakan di permukaannya. Hal yang paling penting tentu saja tidak ada bagian dasar cake yang basah karena rembesan air!


Umumnya Japanese cheesecake tidak menggunakan loyang chiffon dengan lubang di tengah seperti yang saya gunakan. Jadi jika anda hendak mencobanya maka sebaiknya gunakan loyang spring-form (bongkar pasang) atau loyang biasa tanpa ada lubang di tengahnya. Berbeda dengan chiffon cake dimana loyang tidak perlu di olesi dengan margarine dan tepung atau dialasi dengan kertas baking, maka loyang untuk Japanese cheesecake perlu anda olesi dengan margarine plus tepung. Saya sendiri mengalasi loyang dengan kertas baking.

Sekarang kita bahas mengenai bahan penyusunnya. Japanese cheesecake terbuat dari cream cheese yang cukup banyak. Untuk cream cheese anda bisa gunakan aneka merk yang terdapat di pasaran, namun saya suka menggunakan versi batangan seperti pada gambar di atas. Cream cheese jenis ini memiliki tekstur yang lebih padat, dengan rasa yang lebih nendang. Cream cheese perlu di tim dengan mentega dan susu cair hingga menjadi meleleh dan smooth. Setelah kondisinya dingin, baru kemudian ditambahkan kuning telur, tepung dan setengah bagian gula. Biasanya adonan yang terbentuk akan bergerindil, untuk membuatnya menjadi super smooth maka adonan perlu disaring. Nah sampai disini maka setengah step dari proses Japanese cheesecake pun telah usai.

Anda ingin membuat cream cheese sendiri? Klik di Homemade Cream Cheese. 


Step berikutnya adalah membuat meringue atau mengocok putih telur hingga menjadi kaku. Pertama-tama telur harus dipisahkan antara kuning dan putihnya. Untuk mempermudah pekerjaan ini maka gunakan telur dingin yang baru saja keluar dari chiller kulkas. Kondisi dingin cenderung membuat kuning telur mengeras dan mencegahnya pecah kala anda pisahkan dari putihnya. Letakkan kuning telur dan putih telur pada mangkuk terpisah, tutup dengan baik dan diamkan di suhu ruang selama 30 menit. Kondisi suhu ruang ini akan membuat putih telur menjadi lebih encer dan mampu mengembang dengan maksimal kala dikocok dengan mikser.  

Anda bisa menambahkan sedikit cream of tartar saat mengocok putih telur. Cream of tartar berbentuk tepung putih, memiliki sifat asam dan berfungsi untuk menstabilkan kocokan putih telur dan mampu membuat kocokan tetap bertahan dengan baik. Cream of tartar terbuat dari kerak yang terbentuk dalam proses pembuatan minuman anggur atau wine. Walau sudah tidak mengandung alkohol namun beberapa masih meragukan kehalalannya, jadi penggunaannya saya kembalikan ke kepercayaan anda masing-masing. Jika anda merasa tidak ingin memasukkannya ke dalam kocokan putih telur maka skip saja bahan ini atau anda bisa menggantikannya dengan 1/2 sendok makan air jeruk nipis.

Stiff peaks (puncak yang kaku)

Putih telur harus dikocok hingga terbentuk soft peak (ketika alat pengocok diangkat maka ujung kocokan putih telur tampak membentuk puncak yang lemas, terkulai ke satu sisi) kemudian gula ditambahkan dan telur dikocok kembali hingga terbentuk stiff peaks (ketika alat pengocok diangkat maka kocokan tampak membentuk puncak yang kaku, tidak terkulai sama sekali). Pada saat ini kocokan putih telur tampak terlihat glossy (mengkilap), opaque (pekat/tidak transparan) dan sangat kaku. Bagian ini merupakan proses yang paling krusial dan penting dalam pembuatan Japanese cheesecake dan umumnya yang menjadi sumber kegagalan: cake susah mempertahankan bentuknya kala telah keluar dari oven. Karena itu tes lah beberapa kali dengan mematikan mikser dan mengangkat alat pengocok, jika puncak yang kaku belum terbentuk maka lanjutkan mengocok hingga tercapai kondisi yang disyaratkan. 


Hal penting lainnya adalah proses mengaduk adonan dasar dengan meringue (kocokan putih telur). Karena adonan dasar umumnya memiliki konsistensi kental dan padat maka biasanya kita akan sedikit menemui kesulitan kala akan mencampurkannya dengan kocokan putih telur yang kaku berbusa. Satu trik untuk memudahkannya adalah mencampurkan sedikit meringue ke adonan dasar, aduk dengan teknik aduk balik sehingga adonan menjadi sedikit encer. Kondisi encer membuat kita lebih mudah untuk mencampurkan sisa meringue ke adonan. Jangan memasukkan meringue sekaligus banyak, karena akan sulit untuk tercampur dengan baik yang akhirnya memaksa kita untuk terlalu banyak mengaduk, akibatnya busa akan menghilang dan cake akan susah untuk mekar dengan baik. Masukkan meringue secara bertahap, pastikan teraduk dengan baik sebelum anda masukkan bagian berikutnya. 

Wokeh kembali ke hasil akhir Japanese cheesecake yang saya buat kali ini. Teksturnya sedikit lebih padat dibandingkan dengan Japanese cheesecake yang pernah saya buat sebelumnya. Mungkin karena takaran cream cheese yang saya pergunakan lebih banyak. Namun walau padat, cake ini tetap lembut dan jauh dari kesan bantat. Jika anda mengira bahwa cake ini akan naik tinggi ketika dipanggang maka itu tidak terjadi. Cake ini tidak mengembang lebay, walaupun tidak turun juga saat telah mendingin. Untuk rasanya, sebagaimana Japanese cheesecake lainnya maka tentu saja super lezat dan Ibu saya lebih menyukainya dibandingkan dengan chiffon cake yang saat itu juga saya buat. 

Berikut resep dan prosesnya ya.


Pillowy Japanese Cheesecake
Resep diadaptasikan dari web Diana's Dessert - Cotton Soft Japanese Cheesecake

Untuk 1 loyang cake diameter 25 cm

Tertarik dengan resep sejenis lainnya? Silahkan klik link di bawah ini: 
Cotton Japanese Cheesecake: Lembut dan Super Yummy!  
Individual Cheesecakes 
Banana Cream Cheese Cake 

Bahan:
- 50 gram mentega
- 270 gram cream cheese
- 120 ml susu cair
- 6 butir telur, kondisi dingin baru keluar dari chiller kulkas
- 80 gram tepung terigu protein rendah
- 30 gram tepung maizena
- 1/4 sendok teh cream of tartar *)
- 140 gram gula bubuk, bagi menjadi dua bagian **)

*) Cream of tartar berbentuk tepung putih, memiliki sifat asam dan berfungsi untuk menstabilkan kocokan putih telur dan mampu membuat kocokan tetap bertahan dengan baik. Cream of tartar terbuat dari kerak yang terbentuk dalam proses pembuatan minuman anggur atau wine. Walau sudah tidak mengandung alkohol namun beberapa masih meragukan kehalalannya, jadi penggunaannya saya kembalikan ke kepercayaan anda masing-masing. Jika anda merasa tidak ingin memasukkannya ke dalam kocokan putih telur maka skip saja bahan ini atau anda bisa menggantikannya dengan 1/2 sendok makan air jeruk nipis.

Baca artikel saya mengenai cream of tartar di Bagian II: Mengenal Baking Powder, Baking Soda, Cream of Tartar,  Cake Emulsifier dan Ragi Roti 


**) Gula bubuk bisa dibuat sendiri dengan menghaluskan gula pasir biasa dengan menggunakan blender dry mill atau coffee grinder hingga halus seperti tepung. 

Cara membuat:
Persiapan loyang dan oven


Siapkan loyang, saya menggunakan loyang bongkar pasang untuk chiffon. Sebaiknya menggunakan loyang bongkar pasang atau spring-form pan tanpa ada lubang di tengah. Bungkus permukaan luar loyang dengan alumunium foil beberapa lapis hingga dasar loyang tertutup rapat. Fungsinya untuk mencegah air merembes dari dasar loyang kala cake dipanggang dengan teknik bain marie. 

Siapkan loyang lainnya yang lebar dan  bisa menampung loyang cake. Loyang ini harus memiliki sisi yang cukup tinggi untuk menampung air panas, letakkan beberapa benda di dalam loyang sebagai penyangga loyang cake, saya menggunakan cetakan bolu kukus sehingga ketinggiannya sama. Fungsinya adalah saat memanggang dengan metode bain marie, loyang akan duduk diatas penyangga sehingga tidak langsung terendam di dalam air. Ini untuk mencegah air merembes masuk ke dalam loyang dan membasahi cake. 

Jika anda yakin loyang yang anda pergunakan mampu dengan baik mencegah air merembes masuk maka skip instruksi yang saya berikan di atas.  

Olesi permukaan loyang dengan margarine dan taburi dengan tepung. Balikkan loyang dan ketuk-ketukkan untuk membuang kelebihan tepung. Atau alasi loyang dengan kertas baking di dasar, sisi dan bagian tengahnya, lekatkan kertas baking dengan olesan margarine. Sisihkan.

Panaskan oven set di suhu 160'C, gunakan api atas dan bawah. 

Persiapan bahan

Pisahkan putih telur dari kuningnya ketika telur masih dalam kondisi dingin (baru saja keluar dari chiller kulkas). Kondisi dingin membuat telur mengental dan keras sehingga mencegah kuning mudah pecah saat dipisahkan. Letakkan putih dan kuning telur pada dua buah wadah yang terpisah. Pastikan wadah untuk putih telur bersih, bebas lemak dan jaga jangan sampai ada kuning telur pecah yang menetes di putih telur. Sedikit lemak apapun bentuknya akan membuat putih telur anda tidak akan kaku kala dikocok. Tutup wadah dengan plastik wrap atau penutup lainnya dan diamkan selama 30 menit agar kembali ke suhu ruang. 

Siapkan mangkuk, aduk jadi satu tepung terigu dan tepung maizena, sisihkan.

Membuat adonan custard


Siapkan mangkuk  kecil tahan panas dari alumunium atau kaca, masukkan cream cheese, mentega dan susu cair ke dalam mangkuk. Letakkan mangkuk di atas panci kecil yang telah diisi dengan air. Jaga agar jangan sampai mangkuk berisi cream cheese menyentuh air di panci. 

Masak dengan api kecil sambil sesekali diaduk hingga cream cheese menjadi lumer dan menyatu dengan bahan-bahan lainnya. 


Ketika semua bagian cream cheese telah benar-benar larut, angkat mangkuk dari kompor. Diamkan hingga benar-benar dingin. Kemudian masukkan kuning telur, aduk cepat hingga tercampur dengan baik. 

Masukkan tepung terigu dan maizena dengan cara diayak langsung ke wadah berisi adonan cream cheese. 


Aduk rata dengan spatula dan masukkan 1/2 porsi gula bubuk ke dalam adonan, aduk hingga rata. Adonan yang terbentuk agak bergerindil karena itu kita perlu menyaringnya agar smooth. 

Saring adonan dengan menggunakan kawat saringan dalam sebuah wadah yang cukup besar untuk menampung semua adonan cake. Sisihkan.

Membuat meringue (putih telur kocok)


Siapkan mangkuk besar, pastikan bersih dan bebas lemak. Tuangkan putih telur, kocok dengan speed sedang hingga tampak berbusa besar (sekitar 30 detik), taburkan cream of tartar di permukaannya (jika pakai). Kemudian lanjutkan mengocok dengan speed tinggi hingga putih telur terbentuk soft peaks (ketika alat pengocok diangkat maka ujung kocokan putih telur tampak membentuk puncak yang lemas, terkulai ke satu sisi.


Taburkan sisa setengah bagian gula bubuk dalam 2 tahapan dan lanjutkan mengocok dengan speed tinggi hingga terbentuk stiff peaks (puncak kaku), ketika alat pengocok diangkat maka kocokan tampak membentuk puncak yang kaku, tidak terkulai sama sekali.  Pada kondisi ini kocokan putih telur tampak terlihat glossy (mengkilap), opaque (pekat/tidak transparan) dan sangat kaku. Untuk mengetesnya, maka matikan beberapa kali mikser dan angkat pengocok jika ujung kocokan putih telur masih terkulai maka lanjutkan kembali.  

Note: jika stiff peaks sudah tercapai segera hentikan mengocok. Melanjutkannya terus akan membuat putih telur pecah, terpisah antara air dengan material penyusunnya dan tidak bisa dipergunakan kembali.

Mencampur adonan (folding)


Ambil sesendok besar kocokan putih telur, masukkan ke dalam campuran adonan dasar, aduk perlahan dengan menggunakan spatula dengan menggunakan teknik aduk balik (folding). Lakukan proses mengaduk dengan gerakan lembut dan perlahan hingga konsistensi adonan dasar menjadi tidak terlalu kental. Proses ini untuk memudahkan kita mencampurkan sisa putih telur ke dalam adonan.

Kemudian masukkan sisa meringue ke dalam adonan dalam 3 tahapan (jangan memasukkan sekaligus semua kocokan putih telur karena akan menyulitkan anda untuk mencampurkannya dengan baik dan memaksa anda untuk mengaduk secara berlebihan). Usahakan agar gumpalan besar putih telur menghilang (karena gumpalan ini tidak akan terurai kala adonan di panggang), biarkan gumpalan adonan seukuran biji kacang tanah.

Note: lakukan proses mengaduk dengan hati-hati untuk menjaga supaya adonan tidak kempes.


Tuangkan adonan ke dalam loyang, jalankan sebuah pisau tajam bersilang di dalam adonan untuk membuang gelembung udara yang besar. 


Letakkan loyang berisi adonan cake ke atas loyang besar lainnya yang telah diberi penyangga sebelumnya diatasnya. Isi loyang bagian bawah dengan air panas mendidih hingga setengah tinggi loyang. 

Masukkan semua loyang ke dalam oven, lakukan dengan hati-hati karena loyang di bagian dasar yang panas berisi air mendidih. Kita akan memanggang cake dengan teknik bain marie atau water bath hanya saja untuk teknik kali ini saya tidak memasukkan loyang cake langsung ke dalam air. 

Panggang selama 60 menit atau jika permukaan cake tampak mulai coklat keemasan maka anda bisa mengecek kematangangannya dengan menusuk bagian terdalam cake dengan menggunakan lidi atau tusuk sate yang panjang. Jika tidak ada adonan yang menempel, dan lidi keluar dengan mulus maka cake telah matang. 

Cek sesekali untuk memastikan air di loyang tidak habis, jika air tampak mulai habis maka tambahkan air panas kembali ke dalam loyang.   

Matikan oven, buka pintu oven dan biarkan cake berada di dalam dengan posisi pintu oven terbuka selama 15 menit. Baru kemudian keluarkan cake dari oven dan lepaskan dari loyangnya. Potong-potong cake jika kondisinya telah benar-benar dingin. Super yummy!


Sources:
Wikipedia - Bain Marie
Wikipedia - Cheesecake
Diana's Desserts - Soft Cotton Japanese Cheesecake

138 komentar:

  1. cream of tartar nya koepoekoepoe udah ada sertfikat halal nya kok mbak

    _Erma, masih numpang di id suami_

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba erma, wah thanks infonya ya, pasti berguna buat yang lainnya.

      Hapus
  2. Mba endang, salam kenal..sepertinya susah ya.. :) tadi saya harap ada poto 2 loyang saat didalam oven, ternyata ga ada.. Tp gapapa, tetep harus semangat nyoba :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba dewi, nggak susah mba, hehehhe. 2 loyang di dalam oven juga biasa saja, loyang cake diletakkan di atas tatakan cetakan bolkus yang saya rendam dalam air panas di loyang bawah yang besar. simple kok. ntar kalau ada waktu saya buat fotonya dirumah

      Hapus
  3. Hi.... thanks dah sharing resepnya ☺
    Menarik banget... aku mau coba bikin... cm sepertinya lupa ditulis, hrs dipanggang pake oven gn suhu brp derajat...
    Mohon dikasi pencerahan biar aku bisa cepat praktikum ke dapur 😀
    Sekali lagi... terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. ada kok mba, di cara membuat, persiapan loyag dan oven. saya selalu meletakkan suhu oven di bagian paling atas karena ini persiapan awal yang harus selalu dilakukan. panaskan oven sebelum cake dibuat.

      Hapus
    2. Mbak ak dah cb bikin pas udah jadi bentuk dan aroma menggiurkan ...pas di potong kue nya jd seperti dua lapisan gitu.. Bagian atas seperti bolu dan bagian bawah seperti cheese cake ... Hmmm salah dmna y kira2? Trims mbak endang

      Hapus
    3. merembes mungkin air dari bawah ke loyang, kalau loyangnya bongkar pasang atau pakai sambungan maka biasanya msalah utama air naik keatas dan diserap cake.

      Hapus
  4. Hallo mba endang, apakbr?
    menarik bgt mba memaparkan smua step by step nya.. aq jdi pengen coba jg
    tp ada pertanyaan dikit ni mba, blh yaa
    aq pny tepung custard, bli nya wkt main k LN, klu pake itu bisa mba?
    trus aq pny cetakan silicon, bisa gak mba? Ato oke2 aja?
    makasi sblm nya ya mba

    salam,
    kiki

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Kiki, kabar saya baik ya, Sebaiknya tidak menggantikan semua tepung dengan custard powder. Untuk porsi tepung maizena boleh digntikan dengan custard tetapi porsi tepung terigu tidak bs diganti ya.

      bisa pakai cetakan silicone ya mba

      Hapus
    2. okay mba, makasi bgt infonya..
      ntar klu udh aw cobain, aq lapor k mba endang
      syukurla batuknya mba Endang udh sembuh
      makasi byk2 mba
      smoga Allah membalas ilmu yg mba endang share dgn pahala yg baik dsisi Nya
      amin

      Salam,
      kiki

      Hapus
    3. Sama2 ya mba Kiki, amiin atas doanya yaa.

      Hapus
  5. dari kemarin cari-cari resep cheese cake, penasaran aja sih tapi belum pernah dicoba tapi mungkin nanti. kendala saya adalah susah sekali mencari cream cheese di kota saya udah diubek-ubek dari hypermart, giant, swalayan dan toko kue ternyata gak ada yang jual jadi ya mungkin nanti saya juga mungkin buat homemade cream cheese wah ribet juga membuat cheese cake ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Julia, yep kendala cake ini adalah menggunakan cream cheese dan agak susah ya mencarinya ya. Homemade cream cheese juga pakai krim kental, nah krim kental juga kadang susah nyarinya ya hehehheh

      Hapus
  6. mba e, arti opaque itu bukannya pekat(tidak transparan) ya? hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. wakakka,betul banget mba, thanks koreksinya yaa. sudah saya betulkan hehhehe

      Hapus
  7. mbak, boleh nggak kalau dibuat tidak di loyang chiffon ? enggak punyaaa.... :'(

    BalasHapus
    Balasan
    1. harusnya memang bukan pakai loyang chiffon ya mba, jadi pakai saja loyang biasa ya

      Hapus
  8. apa kabar mb endang kenalkan sy bu santi..
    sdh lama sy mengikuti web mb endang baru skrg bisa koment,,,btw ini blog sangat menginspirasi sekali bagi sy dan anak2,bahkan kalau anak sy nyari resep dia akan langsung meluncur ke sini,,oh ya anak sy umur 8 th saat ini suka tanya tan ya tyentang masakan walau pun itu baru resep masakan sederhana,,yang dia sudah cobain bolu kukus coklatnya mb endang,,lumayan hasilnya mb..biarpun permukaannya kurang rata,,sekarang dia suruh sy nyobain resep cake jepang ini,,tapi mungkin ditunda dulu soalnya otang sy kacanya sowel dikit jd perlu diganti,,,mungkin next time..tq ya mb endang..semoga makin banyak orang tua yang terinspirasi berkat blog ini..amin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam kenal bu santi, thanks ya sudah menyukai dan mengikuti perjalanan JTT. Senang sekli resep2nya sudh dicoba dan disuka oleh anak2 di rumah. Sukses selalu yaa

      Hapus
  9. hmm mb Endang... liat teksturnya kayanya lebih padet dr cheddar cheese cake yg selama ini jadi bakulan saya yaa... Jadi agak kokoh tapi tetep lembut gitu ya mba.
    Temen-temen saya bilang cheese cake yg saya jual enak. Sampe2 ada yg order 3 x dalam seminggu :), ( maaf mb.. jd curhat..) hihii...
    Kapan-kapan aku cobain resep ini ya mba...keburu ngiler saya.. Makasih :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba, yep teksturnya padt tetapi lembut ya. silahkan dicoba,. moga suka ya

      Hapus
  10. Hai mbak apa kabar? Mau tanya teknik aduk balik itu gimana ya?matur nuwun

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba rafa, kabar saya baik mba, thanks ya.

      wah memang agak susah kalau di jelaskan dengan kata2, kira2 caranya: spatula memotong di tengah2 adonan sampai menyentuh dasar wadah, kemudian adonan di balik dengan cara memutar pergelangan tangan, lakukan dengan gerakan lembut,

      Hapus
  11. Hai mbak endang, salam kenal :)
    Nama saya Sally, saya pemula banget di dunia baking. Saya suka banget baca blognya mbak karena penjelasannya detail banget dan bermanfaat banget buat pemula seperti saya. Saya pengen sekali mencoba resep pillowy japanesse cheesecake ini tapi saya susah mendapatkan creamcheese di kota saya, kalo semisal creamcheese nya diganti dengan keju cheddar gimana mbak? Makasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo salam kenal juga ya Mba Sally, thanks ya sudah menyukai JTT. untuk cake ini sayangnya memang pakai cream cheese ya, jadi nggak bs digantikn dengan keju cheddar, nanti akan merubah tekstur dan rasa.

      Hapus
  12. Salam kenal mbak :)
    Mba saya sani prmula sekali dalam dunia perdapuran, dan sy lsg jatuh hati dengan JTT. Mbak saya izin save resep2nya d ipad untuk arsip pribadi ya mbak trims :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. salam kenal mba sani, silahkan mba di save resep2nya, moga sukses ketika dicoba di dapur yaa

      Hapus
  13. mba..mau Tanya,,pas mau memasukan Loyang ke oven,,apakah ovennya dipanaskan terlebih dahulu..? atau pas Loyang sdh dimasukan tsb saja api kompor di hidupkan..? please infonya ya mba..tq.. salam, Sari - Pdg

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba sari, yep sebelum memanggang cake dan cookies maka oven harus dipanaskan hingga panas, minimal 10 menit sebelumnya, sehingga ketika adonan masuk langsung bs naik dengan cepat dan baik.

      Hapus
  14. mba Endang denga resep japanese cheese cake yang sebelumnya cm beda cara manggang ya?hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. yep, memang sama ya, hanya cara memanggang yang beda.

      Hapus
  15. Halo Mba Endang, mmm... sudah pernah kenalan belum ya heheh... In case belum, salam kenal ya mba, nama saya rina. Saya pembaca setia, tapi jarang bahkan hampir gak pernah ninggalin komen. Cm baca, praktek hehehe. Mba Endang, kemaren saya coba cheesecakenya, gak bantet sih, tapi dalem cakenya teksturnya kok masih agak basah gitu ya? Apakah teksturnya memang seperti itu, atau kurang lama bakingnya ya mba? Saya baking udah 1 jam sesuai dengan cara di resep sih. Terima kasih sebelumnya untuk jawabannya hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba. salam kenal ya. thanks ya sudah menyukai JTT dan menjadi pembaca setia.

      Cake diatas nasah bisa karena air merembes dari bawah loyang atau karena memang belum matang.

      waktu di resep adalah patokan standar tetapi semua kembali ke oven masing2 karena beda oven bs bisa beda temperaturnya sehingga waktu memangang bisa beda. jadi untuk memastikan apakah cake benar2 matang, cara terbaik adlah dengan menusukkan lidi di bagian tengah cake sebagaimana selalu saya sebutkan di setiap proses memangang cake. Jangan terlalu berpatokan pada waktu di resep.

      Hapus
  16. Mba endang kalau adonan custard nya ga sy saring berpengaruh tdk ya? Atau sy gunakan mixer supaya tdk bergerindil?

    BalasHapus
    Balasan
    1. sebaiknya disaring ya mba, supaya hasilnya smooth, atau blender saja kalau susah nyaring ya.

      Hapus
  17. Mbaaa....Kmrn coba bikin JCC ini tp retak atasnya...sy Kmrn pake oven tangkring krn cuma bikin 1/2 resep aja. Apa penyebab retaknya ya mba? apa krn terlalu lama manggang? Dan atasnya ga jd kuning keemasan.. Kmrn manggang 45memit. Trus airnya harus mendidih banget baru masuk ke oven ya mba? Ahahah maaf yaa banyak tanya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba reny, JCC adalah cake yang sangat lembut ya,karena itu butuh suhu yang tidak terlalu tinggi kala memangang dan juga butuh kelembaban di dalam oven.

      Jadi masukkan loyang berisi air mendidih di dalam oven beberapa saat sebelum cake masuk supaya suasanya di dalam oven kaya sauna. dan jaga supaya suhu oven gak terlalu tinggi.

      Hapus
  18. Yummy .... pingin mbak, mau buat kok masih takut kaya kemarin bikin bolu kukusnya ya. Sudah bayangin seperti di foto malah hasilnya bantat hiks
    btw Mbak Endang kapan ada display atau buka order ya ? hehe (pingin...pingin...)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahhahah, ayo dibuat mba Annisa, kalau dilakukan secara perlahan pasti bs kok. pakai loyang biasa saja, gak usah yang bongkar pasang, secara bongkar pasang suka merembes air dr bawah.

      Hapus
  19. mba endang,.. saya punya loyang bongkar pasang diameter 20cm bisa ga ya? atau pake loyangb biasa kira2 yg ukuran brp mba?
    makasihhh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Loyang 20 cm kayanya bisa ya Mba, cakenya gak naik terlalu tinggi ya. Pakai loyang biasa juga bisa ya yang ukuran 20x20x10 ya. Kalau loyangnya ada sambungannya pastikan loyang dibungkus dengan foil supaya air gak merembes

      Hapus
  20. Mbak endang,
    saya ngikutin step by step ngaduk meringue ke adonan telur, tapi kok bergerindil ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba nina, awalnya memang bergerindil karena meringue susah tercampur, aduk perlahan dengan teknik aduk balik, perlahan akan hilang gerindilnya

      Hapus
  21. Hai mba endang...apa kabar mba? Semoga tambah creative untuk JTT nya ya. Mba...aku mau tanya, aku sudah mengikuti step by step resep cake ini dan cara pembuatannya. Seingat aku, bahan dan menthode nya tidak ada yg terlewat, saat di panggang aku pun menggunakan teknik dengan sanggahan untuk dudukan loyangnya, setengah jam berlalu adonan tampak naik dan pas menit ke 60 si cake pun berwarna ke emasan dan langsung ku tusuk dengan lidi. Perfecto, tidak ada adonan menempel. Lalu aku buka pintu oven nya dan ku biarkan cake di dalam oven dengan pintu terbuka, Dan jreng jreng jreng...10 menit kemudian kue turun dengan sukses nya....hiks hiks hiks :'( kira kira kenapa ya mba ? Menurut mba endang utk cake ini syarat mutlak nya di pengovenan atau di pengadonannya ya mba ? Aku menggunakan oven kompor hock tiga susun dan api hanya ku pasang 140 derajat mba, krn kompor menggunakan sumbu 3 lapis, khawatir gosong mba. Mohon tips dan pencerahannya ya, thank you before mba.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba dea, kebanyaan JCC mengempes karena pengocokan tidak maksimal, takaran putih telur kurang pas (pakai telur ukuran besar), dan pemanggangan. Memang cake ini gampang2 susah ya, saya sampai sekaramg bikin masih suka kempes terkadang.

      Saya kurang tahu apakah oven yang dipakai mempengaruhi ya, saya pakai oven api atas bawah, tapi terkadang masih suka gatot juga

      Hapus
  22. Mba minta saran untuk pengocokan putih telur hingga kaku dengan menggunakan hand mixer kira kira berapa lama ya ? Hehehe....cream cheese masih ada nih mba, aku masih penasaran mau buat lagi, hahahaha....semangat bikin JCC, abis enak sih mba :) bener kata ibu mba enak, JCC ini Yummy bingits, mau cake nya turun gimana juga tapi hitungan menit langsung ludes di rumah ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. sebearnya jangan berpatokan pada waktu mba, tolong perhatikan saya bentuk adonan sesuai gambar dan instruksi diatas, beda mikser dan tipe bs beda kekuatan dan waktu mengocok, mungkin sekitar 15 menit mungkin kurang atau lebih, saran saya cek adonan berkali2.

      Hapus
  23. Mba endang oven pake api atas bawah berarti dr awal, api atas nya dr awal sudah nyala ya cmiiw

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau pakai oven listrik saya pakai api atas bawah, kalau pakai oven gas kompor 4 tungku saya pakai api bawah saja mba.

      Hapus
    2. Hai mbak, Salam knal. Berarti klo pake api bawah saja juga bisa yah mbak, saya 2x gagal trus pake oven gas, bagian atas cakenya nga coklat Dan bantat. Ada tips mbak until penggunaan oven gas nya? Trims, love your blog

      Hapus
    3. halo Mba, kalau oven gas pakai api bawah saja, api atas oven gas kan biasanya untuk grill. Suhunya akan terlalu panas kalau keduanya dipakai. Bantat bs berbagai hal, tapi banyak yang pakai api bawah saja bs sukses juga.

      Hapus
  24. Mba endang, mau tanya, apa bedanya cotton Japanese cheesecake dan pillowy Japanese cheesecake?

    BalasHapus
  25. Mbak Endang, request resep cheesecake tanpa oven dong Mbak (yang rasanya tetap nendang layaknya semua resep-resep JTT). Maklum, aku anak kosan yang belum punya oven dan cuma bermodalkan teflon tapi tetep pengen belajar baking :'(

    Terima kasih sebelumnya Mbak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. haaa iya, no bake cheesecake saya belum pernah buat hehehhe, kepengen bikin tapi mengingat harga cream cheese jadi agak2 gimanaaa gitu wakkaka. Kalau sudah saya coba pasti saya share mba ^_^

      Hapus
  26. Mbak endang.. lapor...
    Udah coba bikin ini, tapi koq pas jadi, ternyata ada yang ngendap dibawah y? Hiks... Apa pas ngaduk adonannya blm benar2 nyampur y? Mohon pencerahan mbak..
    Makasih

    Acie

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba, mungkin loyangnya merembes air ya, biasanya mengendap dibawha karena memang karena basah dan air merembes masuk.

      Hapus
  27. Halo mbak endang, salam kenal :)
    Nama saya alun,ini saya baru pertama kali nih baca blog JTT krn dpt info dr kk sepupu yg pengikut blog ini. Setelah baca2 resep2 favoritku, salah satunya resep cheesecake ini. Saya pingin nyoba buat cake ini tp klo sy tambahin green tea powder gitu bisa gak ya? Jd ntar rasanya green tea cheesecake
    Mohon petunjuknya ya mbak endang, trims :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai, salam kenal juga ya.

      bs tambah green tea ya, cairkan dulu bubuk grean tea dengan beberapa sendok air panas sampai jadi pasta kental. Pakai 1 1/2 seendok teh cuku saya rasa ya.

      Hapus
  28. Mba mau tanya, tekstur JCC ini seperti sponge cake tapi lebih lembut seperti bolu kukus ya?
    Aku udah 3x bikin tapi teksturnya basah mba :( sedih banget. Padahal udah pake aluminium foil tp tetep rembes. Lain kali aku pake cara mba ini, bahkan nanti bagian paling bawah aku kasih loyang isi air dan bagian tengah baru loyang isi adonan cake aja biar bener2 ga rembes.
    Dan mau tanya, stiff peak di adonan putih telur itu essential ya mba? Krn cake saya gagal antara kl ga rembes loyangnya atau salah dalam pengocokan putih telur dan saat mencampurkan ke adonan cream cheese.
    Makasih ya mbaa.. Mohon pencerahannya. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. yep betul, mirip sponge cake karena memang sponge cake cuman lebih moist dan lembut.

      Basah karena merembes, itu saja faktornya, saya berkali2 buat susah gak merembes, akhirnya saya pakai cr diatas.

      ada resep minta putih telur dikocok soft peak, sya pakai stiff peak supaya gk mudah cair ketika diaduk.

      gagal tergantung, kalau basah ya karena merembes, kurang ngembang tapi gak basah berarti kurang maks dikocok

      Hapus
    2. Halo mbak, pingin tanya.. kalo terhadap teksturnya nanti, apakah ada beda antara yg dikocok soft dan stiff peak? Kalau permukaannya cracking itu apakah krn suhu yg terlalu panas atau ada pengaruh dari putih telur, misalnya karena overmix? Makasih infonya mbakkuu...

      Hapus
    3. tidak saya rasa, ada yang pakai soft peak supaya bahan2 mudah diaduk, ada yang stiff peak. Cracking biasanya suhu terlalu panas.

      Hapus
  29. saya sudah mencoba pillowy japanese cheesecake ini... emang ribet.. tapi worthed..
    Hnaya kemarin,... setelah di dinginkan agak kempes... tapi teksturnya masih mantap...

    ma kasih step by stepnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. haaa iya, kendala saya juga kalau dingin agak menyusut ^_^

      Hapus
  30. mba endang bole tau nggak knp di resep komposisi terigu dan maizenanya ditambah dari yg resep asli? trims. vivi

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya ingin teksturnya lebih padat dan gak terlalu kempes ya, tpi silahkn pakai resep aslinya.

      Hapus
  31. Hai mbak endang. Saya sudah lama ngikutin blog ini dan beberapa resep Mbak sering jadi andalan saya seperti pancake, ebi furai, cake kukus dll.
    Hari ini saya memberikan diri mencoba japanese cheesecake ini, hasilnya lembut banget... tapi aroma telurnya lebih kuat daripada creamcheese nya ya. Kalau saya tambahkan creamcheese-nya kira2 bakal ada efek negatif ga ya?
    - mommy Joanne -

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo Mommy Joanne, coba tambah vanilli ekstrak atau vanili bubuk untuk menumpas bau telur, untuk tambahan porsi cream cheese saya belum berani coba ya, karena cake ini rada2 susah terkadang ngembangnya. jadi saya benar2 ikuti resep aslinya.

      Hapus
  32. Halo kak perkenalkan saya joshi. Jadi setelah membaca resep ini beserta komentar komentarnya ada beberapa hal yg ingin saya tanyakan karena kurang jelas.

    - setelah membuat krim custardnya harus di dinginkan. Apakah ada cara supaya krim custard bs dingin dgn cepat?
    - setelah krim custard dingin kan dicampur dengn kuning telur. Apa kah kuning telur di masukkan 1/1 atau bs bersamaan?

    K

    BalasHapus
  33. Maaf kak yg barusan terpotong. Untuk mengaduk cepat custar dgn kuning telur perlu menggunakan mixer? Atau bisa dgn spatula/ kocokan telur biasa.
    Kemudian saat mencampurkan meringue ke adonan satunya itu kan tidak bisa langsung semua.. dan untuk mencampurkan meringue tersebut perlu di aduk cukup lama. Apakah meringue yg belum di campur td tidak mencair dan rusak?
    - untuk pemanggangannya saya menggunakan oven listrik yg bs api ats bawah dgn loyang bulat ukuran 24x24x5 apakah itu kira kira cukup? Lalu setelah saya baca komentar di atas teknik bain marin itu oven berisi airnya di masukkan dulu dan di biarkan menguap baru loyang dengan adonan di masukan ataukah saya salah dan keduanya di masukkan bersamaan? Untuk airnya di loyang itu harus air panaskah yg di masukkan ke dalam oven saat pertama kali? Dalam pemanggangan kan kakak juga bilang bahwa jika air perlu di tambah kalau habis. Air yg di tambahkan itu air benar benar panas atau air kran/dingin biasa? Selanjutnya saya juga pernah baca kalau dalam pemanggangan ovennya sering di buka nanti kuenya bantat, takutnya kalau saya menambah air daan sering membukab oven kuenya bantat kak.. mungkin bisa di tanggapi.

    Yg terakhir mungkin sama seperti komentator sebelum sebelumnya. Sebelum cake ini saya pernah mencoba cake dengan putih telur sebagai pengembangnya dan setelah 10 menit keluar dr oven itu cakenya turun sehingga terlihat agak kayak berlapis gituu.. mungkin ada saran yg bs saya praktekan? Mohon maaf karena pertanyaannya banyak. Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Jhosi, berikut jawban saya:
      1, bs letakkan mangkuk berisi es batu di bawah mangkuk krim
      2, kuning telur masuk semua, sudah terlihat di foto kan ya
      3. aduk saja dengan spatula/kocokan spiral,bukan mikser
      4. tidak akan terlalu lama yang akan membuat meringue cair, jadi tidak perlu khawatir
      5. loyang saya diameter 25 cm ya, tapi loyang 24 saya rasa oke. Loyang berisi cake masuk ke loyang berisi air panas, kemudian panggang. Kalau merasa mengangkat loyang berisi air panas merepotkan maka loyang air berisi air panas bs masuk dulu ke oven baru loyang cake masuk, its okay gak masalah. yang penting ketika dipanggang dia bain marie (tim)

      6. air mendidih yang ditambahkan, bukan dngin, kalau cake sudah naik dan setengah matang, membuka oven sebentar gak maslaah

      7. biasanya memang turun sedikit, saya juga bikin begitu ya
      6.

      Hapus
  34. siang mbak, mw tanya nih. hasil baking setelah di oven gmn mbak, mengembang sempurna tidak kue nya? trus tepiannya gosong tidak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Dewi, mengembang sempurna ya, tepian tidak gosong mba. Kalau terlalu cepat gosong kemungkinan suhu oven terlalu panas

      Hapus
  35. Mba kalo bikin cheesecake yg biasa (bukan versi sponge cake) teknik memanggangnya bisa memakai cara ini? Mksdnya diatas loyang yg ada airnya diberi penyanggah cetakan bolkus juga? Kan biasanya ada yg teknik au bain marie yg loyang adonannya direndam di loyang yg berair..makasih ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cheesecake setahu saya butuh moist ya, takutnya retak permukaamnya. Saya belum pernah coba juga sih pakai cara ini di cheesecake.

      Hapus
  36. Mba, setelah aq cb buat knp kempes ya? Menyusutnya lumayan turin bgt! Hikhikhik....salahnya dimana? Uda hampir 2 jam mba e.....mohon info nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. JCC susah2 gampang, banyak faktor mba, coba baca komen2 diatas dan postingan JCC saya lainnya di JTT. Semua tips sudah diberikan disana ya.

      Hapus
  37. Hallo mba Endang, ini kalau pake homemade cream cheese-nya mba Endang bisa ngga ya? (Aku kurang yakin kalo bisa leleh, hehe maklum masih newbie)
    ♥Mazida

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbak Endang, saya baru saja bikin home-made cream cheesenya. Saya sudah cuci banyak2, tapi masih ada jejak rasa lemon. Apakah nanti akan terasa juga kalau saya gunakan untuk bikin jcc? Trus mbak, saya icip cream cheesenya, rasanya tawar banget, apa memang harusnya gitu? Pada cake nanti, pengaruh terhadap rasanya gimana ya? Apakah kurang cheesy? Apa yang akan terjadi misalnya diberi kalau adonan diberi sedikit garam mbak? Thanks...

      Hapus
    2. jejak rasa lemon menurut saya tidak masalah, terlalu lama dicuci akan membuat rasa cream cheese hambar dan berkurang creamynya. Toh nanti ketika dipakai diadonan akan ditambahkan gula dan vanili. Silahkan kalau mau tambah garam mba, tapi umumnya kalau dipakai buat cake di resep dicantumkan porsi garam.

      Hapus
  38. Assalamualaikum mba. Terimakasih atas resepnya. Btw, saya penggemar resep2 mba hehe.
    Mba, saya mau nanya. Kalo bikin cheesecake pake oven kompor biasa bisa? Kalo bisa, tipsnya apa ya mba biar cakenya tetep oke? Mksh sblmnya mba :')

    BalasHapus
    Balasan
    1. Walaikumsalam Mba Elya, bisa pakai oven kompor ya mba, selama suhunya bs diatur menurut saya gak masalah ya

      Hapus
  39. hai mbak, detail banget cara pembuatan resep diblog ini. demen deh! pernah coba buat spageti marinara yang resepnya dari blog ini, dan nagih banget rasanya!
    nah sekarang ceritanya mau buat cheese cake ini mbak buat kado wisuda. mau tanya nih. cheese cake nya ini bisa diberi alas biskuit yang kayak cheese cake yang kayak ditoko toko itu ndak ya? terus cheese cake ini bisa tahan berapa hari ya mbak kalo tidak dimasukkan di dalam kulkas? terimakasih mbak sebelumnya. salam kenal

    mega

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Mega, JCC beda dengan cheese cake ya, kue ini lebih ke cake biasa. Jadi kurang tepat jika diberi alas biskuit. Hanya tahan 1 malam saja diluar kulkas.

      Hapus
  40. Hi mba endang, aku sasha.
    Aku udah 2 kali coba bikin jcc ini tapi kedua nya masih gagal. Kebetulan aku pakai loyang gak bongkar pasang, jadi saat mengeluarkan jcc dari loyang kan di balik mbak, eh si jcc bagian atasnya malah nempel trus jadi jelek jccnya huhu kemudian di tepian jccnya agak crack gitu mba. Kira kira kenapa ya mba?
    Mba, saat memanggang apa air nya harus menyentuh loyang?
    Terimakasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Mitra, membuat JCC memang gampang2 susah. Kue ini teksturnya lembut dan rapuh jadi memang sebaiknya pakai loyang bongkar pasang. Crack biasanya karena terlalu tinggi suhunya dan terlalu lama dipanggang.

      Hapus
  41. Dear mba Endang,
    JCC ini termasuk jenis cake yang sering sy bikin, karena semua saudara dan keluarga suka. Tapi sy lakukan modifikasi agak banyak.
    - Berhubung males beli Creamcheese ( mahal boo... ) sy pake keju cheddar biasa.
    - Berhubung males pake teknik bain marie, aku panggang biasa aja. Kadang pake oven listrik, kadang pake oven kompor.
    - Berhubung meles potong2 kue, biaanya sy cetak di cetakan cupcake. Lagian kalo cetakan cupcake lebih cepat matangnya. Kira2 30-35 menit aja.
    Modifikasi terpaksa sy lakukan karena membuat cake ini cukup ribet. Bahkan dengan modifikasi pun tetap lebih ribet dari cake biasa. Hasilnya tetap enak dan lembut. Dan yang pasti, saat dihidangkan, pasti ludes dalam sekejap.
    Love, Yulia

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks mba Yulia sharingya, pasti berguna untuk lainnya ya, sukses selalu

      Hapus
    2. Mba Yulia, makasih sharingnya.. Btw, mau tanya, kalo dimasukkin ke loyang cupcake, jadinya brp cup ya? Krn saya mau coba, berhubung klo pake loyang bongkar pasang, airnya ngerembes terus.. Makasih yaa..

      Hapus
  42. Halo Mba Endang, sebelumnya saya ijin share pengalaman membuat JCC ini yaa karena alhamdulillah menu ini lah yg bs membuat saya sedikit2 bisa berbelanja tanpa terus menerus mengharap suami :D
    1. Kocokan meringue yg saya rasa pas utk jcc hanya sampai di level soft peak. Jcc saya justru selalu gagal jika tahap soft peak terlewat dan meringue terlampau lama sehingga ke tahap stiff peak. Nantinya meringue akan terlalu kaku sehingga sudah susah untuk mencampurkan adonan cream cheese ke adonan meringue. Akibatnya udara yg terkumpul saat pengocokan putih telur cepat hilang sehingga adonan bergerindil dan encer. Adonan yang encer biasanya akan mengakibatkan bantat. Tapi mungkin tergantung keluwesan tangan masing-masing dalam teknik folding juga yaa..kalau saya lebih prefer hanya sampai tahap soft peak, hasil kuenya akan lebih tinggi dan mulus, semulus pantat bayi ;D

    Kemudian ketika membalik jcc, gunakan lap/kain/serbet lembab yang sebelumnya dibasahin terlebih dahulu sebagai lapisan atas cooling rack untuk mencegah bagian atas jcc melengket ketika dibalik.
    Sekian itu saja, Mba Endang. Semoga bermanfaat..
    :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hlo Mba, waah saya memang sering gagal ketika membuat cake ini mungkin krena terlalu lama mengocok sehingga stiff peak ya. Thanks sharing dan tipsnya yaa, next time saya akan perbaiki.

      tips kain basahnya mantap! thanks! sukses selalu ya mba ^_^

      Hapus
  43. Haloo tante, aku habis bikin jcc ini dan alhamdulillah berhasil. Tadi pagi maksa ibuk beliin creamcheese :3 mahal wkwk. tapi kok kurang ngeju ya tante? Aku pake creamcheese yummyb yang light

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo non Nayaa, memang yummy light rasanya kurang nendang, mungkin karena jenisnya light ya, saya biasanya untuk JCC suka pakai cream cheese anchor batangaan, hanya saja ukuran dia min 1 kg ya

      Hapus
    2. Halo Naya,
      Betul yang Mba Endang bilang, cari yg cream cheese Anchor..kalau dikotanya cuma ada yg merk Yummy, mgkn yg Neufchatel lebih cocok untuk jenis kue ini ketimbang yang light.
      Selamat mencoba lagi ;)

      Hapus
  44. Selamat malam mba endang salam kenal. Maaf saya boleh tanya2 yaa hehehe. Kemarin udh coba resep ini. Berhasil orang rumah suka semua. Yang jadi pertanyaan apa kuenya jadi menciut setelah dingin padahal waktu panas ngembang bagus banget. Oia maksud tidak mengeluarkan kue dari oven dengan pintu terbuka untuk apa ya mba ? Makasih sebelumnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. banyak faktor mba, bs karena terllau panas oven, terlalu lama dipanggang dll.

      pintu oven dibuka untuk menyesuaikan suhu kue, jadi gak mendadak keluar oven dan suhuya berbeda drastis, yang akan membuat cake menyusut cepat

      Hapus
  45. Halo mbak..
    Mau tanya, menteganya bisa diganti sama margarin ga ya?
    Klo kue lain kan bisa di ganti, tpi aku gatau klo cheesecake ini.
    Takutnya ngaruh sama teksturnya.

    Mohon jawabannya ya mba.. Makasihh :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa kok mba, basicnya margarine dan mentega bs saling menggantikan disemua jenis kue, hanya rasanya memang lebih enak mentega

      Hapus
  46. Mbak Endang. Kalo resep ini digunakan di kukusan bisa atau tidak ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Natalia, saya belum pernah coba dikukus ya, mungkin bs ya.

      Hapus
  47. Salam kenal, Mba Endang. Thanks atas resep-resepnya, saya jadi ketagihan bikin kue hehe.
    Pagi ini, saya tiba-tiba pengen bikin Castella. Resep pertama yang saya ingat adalah resepnya JTT yang pernah dipos. Tapi saat saya mencarinya lewat Mbah Google, kenapa tidak ada lagi ya? Saat saya klik link dari Google, tulisan di blog JTT "Page not found". Apa resep tersebut dihapus untuk keperluan penerbitan buku baru Mba Endang? Soalnya ada beberapa penerbit yang ingin karya yang pernah kita unggah di blog dihapus jika karya kita tersebut diterbitkan oleh mereka.

    Echie, Malang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Echie, tidak ada resep JTT yang dihapus ya, walau banyak yang dimasukkan ke buku. Cara termudah mencari resep dengan menulis kata kunci 'nama resep + JTT'

      ini link kasutera/castella:
      http://www.justtryandtaste.com/2012/04/resep-castella-kasutera-japanese-sponge.html

      Hapus
    2. Terima kasih linknya, Mba Endang. Nah, sekarang udah bisa dibuka. Saya cari lewat Google, nemunya halaman tidak ditemukan. Padahal linknya sama dengan yang diberi Mba Endang. Ini link yang saya dapat dari Google: http://www.justtryandtaste.com/2012/04/castella-kasutera-japanese-sponge-cake.html?m=1 Sepertinya handphone saya yang bermasalah. Terima kasih sekali lagi, Mba Endang. Maaf jadi merepotkan. Sekarang bisa deh eksekusi resep Castella.

      Echie

      Hapus
    3. Sama2 Mba Echie, moga cake nya sukses dicoba ya.

      Hapus
  48. Mbak Endang, kira kira kalo di kulkas cakenya tahan berapa lama?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Sisca, di chiller kulkas bs lama tapi nanti kering/gak moist lagi cakenya, kalau hanya 2 -3 hari gak papa.

      Kalau mau lebih lama, Lebih baik bungkus rapat dan masuk ke freezer mba. Cake akan tetap moist ketika dicairkan

      Hapus
  49. Mba Endang, mau nanya pake api atas/bawah? Karna punya saya kok ga coklat2 ya permukaannya

    BalasHapus
  50. mbak Endang,saya bikin pake otang..yg bagian atasnya JCC kok ga coklat" yaa.masih krasa agak basah,pdhal.udah di oven sekitar 90menitan...saya taruh loyang di bagian tengah oven..bagi tips nya dong mbak,spy lapisan atasnya bs cantik..makasiih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Anita, saya kurang tahu kalau pakai otang ya mba, karena saya pakai oven pengapian atas dan bawah sehingga permukaan cake kecoklatan. Kalau pakai otang kemungkinan memang permukaannya tdk bs kecoklatan mba.

      Hapus
    2. oo begitu ya Mbak...ok" dehhhh ..tq buat infonyaa :)

      Hapus
  51. Pagi mbk endang :-) saya mau sharing, saya pernah baca kok mbk literatur tentang menaruh beberapa cetakan kecil di loyang yg berisi air tp saya nggak simpan alamat web nya. Bisa kok mbak begitu. Saya juga pernah melakukannya. :-) . Suksea terus ya mbk. Suka deh sama webnya yg ada step by stepnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Elly, thanks sharingnya yaa, sukses selalu yaaa ^_^

      Hapus
  52. Halo mbak endang..
    Saya yanti..
    saya seneng dgn resep mbak semua 😊
    Mbak saya mau nanya kue JCC harus simpan di kulkas atau suhu ruang aja ya?
    Thanks mbak endang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai mba Yanti, salam kenal ya. thanks sdah menyukai JTT

      suhu ruang hanya sampai 2 hari ya, di kulkas bs sampai 4 hari

      Hapus
  53. Hai mbak Endang,
    Sy barusan coba bikin pake takaran sama tp pake cara kukus. Dan hasilnya gatot. T.T
    Pertama adonan mengembang tinggi, tp setelah 1 jam sy cek pake lidi kok masih kotor (blm matang) sampai akhirnya 2 jam masih belum ada perkembangan, akhirnya menyerah jg sy matiin kompornya. Kue lgsg turun separonya, dan setelah dipotong ternyata bantat, kaya karet, dan rasanya amis. Kira2 penyebabnya apa ya? Apakah memang hrs pake oven? Soalnya ada tmn sy ada bikin pake kukus berhasil juga, cm resep takarannya sy kurang tau.

    Ika, Semarang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Ika, saya belum pernah bikin kukus untuk cake ini. Berpinggang umumnya karena prosesnya, cake ini mirip chiffon prosesnya, jadi coba cek resep2 chiffon di JTT. Sudah banyak tips yang saya berikan disana

      Hapus
  54. Salam kenal mba Endang. saya juga baru coba bikin JCC teksturnya sih lumayan. Mba...oven pake api atas bawah suhu 150 slama 60 menit buru2 saya ambil karna permukaan makin gosong dan ga bs ngembang cantik. Itu kira2 salahnya dimana ya mba...mohon masukannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal Mba Dian, banyak faktor mba, bs karena prosesnya atau karena oven. JCC memang susah2 gampang ya

      Hapus
  55. Siang mbak endang. Saya sudah mencoba japanese cheesecake nya. Tp sering retak saat pemanggaan, kira kira penyebabnya apa ya? Apakah air boilernya yang mempengaruhi nya ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Pia, kemungkinan besar kalau retak karena suhu oven terlalu tinggi Mba.

      Hapus
  56. Hallo mbak endang.. mau tanya membuat jcc dengan keju chedar atau dg cream cheese apakah ada perbedaan tekstur dan rasa? Atau rasa dan teksturnya sama saja mbak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Kartika, saya belum pernah pakai keju cheddar Mba, jadi gak bs kasih penjelasan ya, pengen one day coba pakai cheddar.

      Hapus
  57. Hai mba endang, apa kabar? Semoga selalu sehat di musim hujan ini ya mba. Mba endang resep pillowy ini sudah ku eksekusi dan berhasil berhasil, kue ku mengembang denga smooth, tidak rembes, krn menggunakan loyang tanpa sambungan. Tapi mba kue ini memang tidak terlalu manis ya mba? Kmrn ku beri topping butter cream dan selai strawberry, rasanya cuco meow mba. Mba pertanyaanku, kalau aku mau buat versi lebih manisnya kira kira di tambahkan gula bubuk dengan takaran berapa ya mba? Mau tambahkan sendiri khawatir mengubah tekstur adonan mba. Mohon pencerahannya ya mba? 😊😊 semoga mba endang selalu di berikan inspirasi dan kreatifitas yg luar biasa agar senantiasa share ilmunya ke kita kita. Hehehe... Amin amin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba, kabar saya baik yaa, thanks yaa.

      Thanks sharingnya, senang cakenya sukses dicoba, bs tambah gula mba sesuai selera saja karena tidak berpengaruh ke cake. Mungkin tambah 2 - 3 sdm.

      Hapus
  58. Hallo mba endang saya mau tanya ini mba kenapa ya cheese cake saya ud matang tp bagian bawahnya itu seperti saya cuma makan keju jd kyak cream cheese nya ngendap dibwah gitu.itu kesalahannya dmna ya mba mkasih ya mba 🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Rani, bs karena loyang ngerembes atau memang cake tidak mengembang sempurna ya.

      Hapus
  59. Halo mb endang salam kenal,,
    Cheesecake yg saya buat mulus ngembang sempurna, tp kenapa pas keluar dari oven langsung nyusut banyak banget ya?apa air merembes?loyang sudah sy bungkus dg al.foil,,manggang dengan oven tangkring di suhu 150 kurang lebih 95menit,,apa karnakurang lama manggang?

    Mohon petunjuknya mbak endanh
    Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Amelia, biasanya kalau loyang merembes akan menyebabkan bagian bawah cake padat tidak berpori, jadi kalau teksturnya masih spongy berarti bukan krn loyang bocor. Bisa jadi karena terlalu berlebihan mengaduk sehingga adonan turun, atau cake kurang matang. Untuk suhu oven, JCC sebaiknya dipanggang dengan suhu tidak terllau tinggi agar tidak retak dan pecah permukaannya, tapi beda oven bisa berbeda suhunya walau diangka yang sama, jadi mungkin suhunya kurang panas untuk membuat cake matang dengan baik.

      Hapus
  60. Halo mbak endang...sy sering ikutun resep" mbak. Berkaitan dgn JCC ini, sy dah pernah coba. Hasilnya mmg lembut to sayang permukaan kue gal bisa berwarna golden brown. Mngkn krn sy pakai oven tangkring. Gmn sih tipsnya agar permukaan kue bisa berwarna coklat wlon memakai oven tangkring?

    BalasHapus
    Balasan
    1. umumnya kalau pakai otang mmg susah coklat atasnya Mba, sayangnya saya kurang tahu trik pakai otang karena memamg blm pernah pakai ya. salam

      Hapus
  61. Hallo mba endang. Istri saya membuat jcc nya. Namun sering jadi, sering juga mengendap kejunya di bawah. Mohon bantuannya apa penyebabnya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa karena jenis creamcheesenya banyak mengandung air (kurang padat), pakai yang jenis batangan. Loyang merembes air dr bawah, atau memang adonan kurang mengembang maksimal

      Hapus
  62. Halo mba, maaf out of topic cheesecake gini tuh sbnrnya kalo dah dingin ttp jiggly atau ga ya krn bbrp kali bikin dinginnya selalu dah ga jiggly apa saya yg salah ya

    BalasHapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^