Pages

26 Oktober 2015

Resep Crepe Suzette & Kisah Kecopetan di Angkutan Umum

Resep Crepe Suzette JTT

Kecopetan di dalam angkutan umum mungkin pengalaman yang sudah banyak terjadi bagi pengguna sarana transportasi ini, termasuk saya yang sehari-hari berangkat dan pulang kantor dengannya. Telah dua kali saya mengalami kecopetan, yang pertama terjadi bertahun-tahun nan lampau kala masih awal bekerja di Jakarta. Metromini 610 jurusan Blok M - Pondok Labu ini merupakan angkutan umum andalan yang saya gunakan untuk berangkat ke terminal Blok M. 


Kejadiannya klasik, ketika turun dari bus dalam kondisi terburu-buru dan sempoyongan karena bus yang melaju kencang dan mengerem mendadak maka tas kerja di bahu terlupa tidak didekap di depan dada. Seorang pencopet dengan pakaian rapi dan tas ransel hitam ternyata telah menempel di belakang saya yang berdiri di pintu bus, menyobek retsleting tas dan mengambil dompet yang mendekam disana. Ketika turun dari bus saya sedikit terheran ketika lelaki tersebut meloncat terburu-buru dan berlari kencang di kegelapan malam. Saya baru tersadar lima menit kemudian ketika melihat tas yang terbuka lebar.  

Resep Crepe Suzette JTT
Resep Crepe Suzette JTT


Kejadian kedua di sebuah angkot KWK jurusan Lebak Bulus - Depok, ketika itu saya baru saja mengantarkan Bulik Piyah di terminal Lebak Bulus, dan pulang ke rumah dengan menggunakan angkutan mobil kecil berwarna putih ini. Firasat saya sebenarnya sudah tidak nyaman saat angkot berhenti di depan Cilandak Town Square dan segerombolan pria - mengenakan pakaian rapi selayaknya orang bekerja plus tas ransel hitam -  tiba-tiba memasuki mobil. Anehnya duduk mereka pun menyebar tak beraturan. Dua pria duduk di kanan dan kiri saya, dua lainnya di duduk di sebelah penumpang wanita yang posisinya di depan saya, dan satu orang duduk di sudut. Kala itu penumpang angkot memang hanya saya dan si penumpang wanita tersebut.

Perasaan semakin tidak nyaman, dan indra keenam sebenarnya sudah memberikan dering peringatan, namun saya mengabaikannya. Mobil berjalan sekitar sepuluh meter dan tak jauh dari Mall Cilandak Town Square, seorang lelaki bertubuh gendut besar dengan tampang awut-awutan dan pakaian kumuh menaiki angkot dan duduk di kursi di dekat pintu. Tangannya serta-merta menyodorkan brosur berisi iklan pijat refleksi. Saya menolaknya, namun alangkah terperanjatnya saya ketika tangan gendutnya yang besar menarik lengan saya dan melakukan gerakan pijat dengan kasar. Tarik menarik pun terjadi, saya yang berontak berusaha menarik tangan yang dipijat paksa, sementara si preman yang tak jelas ini menahan lengan saya dengan kuat. Anehnya tak berapa lama, lelaki kasar ini tiba-tiba berteriak meminta angkot berhenti, melemparkan gulungan dua ribuan ke supir dan lari tunggang-langgang seakan dikejar hantu.  

Resep Crepe Suzette JTT

"Lain kali kalau dipijat begitu jangan melawan Mba, pijat refleksi kalau dilawan malah keseleo lho nantinya," komentar salah satu penumpang pria yang duduk disudut membuat saya menoleh kesal. "Pijat refleksi apaan?! Saya kan tidak mau dipijat. Bapak tadi dengar sendiri saya sudah berteriak-teriak minta tangan saya dilepas," cetus saya sengit. Saya kemudian memandang satu-satunya penumpang wanita di dalam angkot untuk mencari dukungan dan mimik muka yang terpampang disana membuat saya heran. Si mbak yang duduk diam membeku itu terlihat pucat dengan guratan ketakutan di wajahnya. Tatapan matanya terkadang terarah ke saya dan terkadang ke lelaki yang duduk di sebelah saya. 

Masih sibuk berpikir dan mencoba menyusun potongan kejadian yang terjadi, tiba-tiba pria di sebelah saya ini berkata, "Coba Mba diperiksa tasnya, siapa tahu ada barangnya yang hilang. Biasanya pijat-pijat gitu suka menghipnotis untuk mengambil dompet atau handphone." Kontan saya langsung mengecek tas di pangkuan dan betapa kagetnya saya ketika melihat restleting tas telah terbuka. Dompet saya lenyap, namun handphone yang berada di dasar tas untungnya (masih untung!) tampak nangkring disana. "Dompet saya hilang"! Cetus saya panik kala teringat dengan uang satu setengah juta yang baru saja diambil dari ATM untuk membayar kost dan zakat. Kejadian ini memang terjadi di bulan Ramadhan. 


Resep Crepe Suzette JTT

"Turun disini saja Mba, pencopetnya belum terlalu jauh. Mungkin masih bisa terkejar," dan seperti kambing yang dicocok hidungnya saya pun terburu-buru meminta supir angkot berhenti dan turun di tengah-tengah jalanan. Tetapi itu keputusan terbodoh yang pernah saya lakukan karena bagaimana mungkin saya bisa mengejar lelaki gendut yang larinya seperti gorilla sedang kebelet? Pak satpam di depan sebuah apartemen menegur saya, mungkin heran dengan muka kebingungan yang saya perlihatkan. "Cari apa Mba? Ada yang bisa dibantu"? Tegurnya ramah. "Bapak lihat laki-laki yang lari ke jalan disini? Orangnya tinggi besar, bajunya awut-awutan"? Serentetan kata-kata panik tak beraturan saya berondongkan dengan nafas ngos-ngosan dan telinga saya pekak dengan degup jantung yang terdengar seperti pelari marathon satu juta kilometer.  Kepala terasa separuh terisi dan separuh lagi melayang entah dimana. 

"Dari tadi saya duduk disini Mba tapi saya tidak melihat ada laki-laki besar yang jalan ke arah sini. Mungkin bukan disekitar sini Mba." Saat itu satu persatu memori di kepala mulai tersambung, menyusun sebuah skenario dan cerita yang masuk akal. Si pemijat refleksi abal-abal sebenarnya hanya pengalih perhatian belaka, pencopet sesungguhnya adalah lelaki yang duduk di samping saya. Ketika fokus saya tertuju pada adegan tarik-menarik tangan di angkot, maka pencopet yang duduk di sebelah saya melancarkan aksi merogoh tas. Dompet berukuran besar yang terletak di bagian atas rongga tas memang sasaran termudah yang bisa dijangkau, sedangkan handphone yang melesak di dasar tas tidak keburu disikat. Ketika dompet diperoleh, si pemijat refleksi kabur dengan cepat dan para pencopet di dalam angkot memberikan saran untuk mengejar. Jadi dompet saya sebenarnya masih berada di dalam angkot di dalam salah satu tas ransel para pencopet itu.  


Sejak dua kejadian tersebut saya bukan hanya menjadi trauma naik angkutan umum seperti bis dan angkot, tetapi juga trauma menggunakan dompet. Ketika kecopetan itu terjadi semua kartu-kartu penting yang terdapat di dompet hilang musnah membuat saya dengan susah payah harus mengumpulkannya kembali. Bertahun-tahun lamanya saya menggunakan taksi atau ojek untuk pergi dan pulang kantor, dan uang pun saya letakkan menyebar di dalam tas  membuat saya kerepotan sendiri mencarinya ketika hendak membayar sesuatu. 

Dalam rangka melakukan cost reduction demi membeli apartemen masa depan yang walau dananya sebagian besar dibantu oleh keluarga namun masih tetap membuat saya sedikit 'koit', maka beberapa bulan ini saya mulai kembali ke metromini. Ongkos metromini, kopaja atau TransJakarta yang murah membuat saya mampu menghemat sangat banyak. "Tapi hati-hati Nduk kalau naik angkutan umum, jangan sampai kecopetan lagi," nasehat Ibu saya yang mendukung rencana penghematan yang hendak saya lakukan namun khawatir dengan track record kecopetan yeng pernah saya alami. Kata-kata beliau tersebut tentu saja selalu saya ingat baik-baik hingga pagi ini hampir terjadi kecopetan yang ketiga. Lagi-lagi di metromini 610 jurusan Lebak Bulus - Blok M dengan kasus yang hampir sama.

Resep Crepe Suzette JTT

Saat itu ketika semua penumpang telah turun di Mall Pasaraya maka saya beserta seorang penumpang lainnya memilih turun sedikit melebihi lokasi terminal, alasannya karena Kopaja 19 yang trayeknya melewati jalan Sudirman lebih suka berhenti disisi tersebut. Saya masih ingat hanya tersisa dua penumpang saja di bus, dan penumpang tersebut berdiri di depan saya. Jadi saat saya merasa tas di kempitan ditarik-tarik sedikit paksa ketika hendak bersiap turun maka saya lantas menoleh untuk mengeceknya. Seorang pria bertubuh tinggi besar dengan kepala botak menatap saya dengan tatapan kaget ketika saya membentak kencang, "Mau ngapain kamu tarik-tarik tas saya? Kamu copet ya"?! Yang tentu saja pertanyaan bodoh, karena di planet mana ada copet yang mau mengaku bukan? Pria itu terlihat gugup, tak mampu menatap mata saya dan langsung duduk di bangku terdekat sambil berkata ke supir, "Pir, saya turun di depan ya."

Walau ingin berteriak kencang, "Copet"! Namun urung saya lakukan karena sibuk mengecek isi tas dan  bus yang sudah melaju pergi. Retsleting tas telah dirobek hingga terbuka lebar namun kali ini tidak ada benda apapun yang hilang dari sana. Seorang satpam yang berdiri di sekitar kantor di jalanan tersebut tertarik melihat saya yang sibuk mengecek tas, "Copet ya Mba? Ada yang hilang"? tanyanya ramah. "Untungnya tidak Pak, tapi retsletingnya sudah disobek," jawab saya dengan nada kesal. "Lain kali teriak saja sekencang-kencangnya Mba, nanti digebukin rame-rame itu copet," sarannya. Sayangnya reflek saya memang kurang oke untuk hal-hal seperti ini, termasuk malas menuruti firasat tidak enak yang sebenarnya sudah saya rasakan ketika kecopetan di angkot dulu. Padahal seringkali alam bawah sadar kita telah memberikan sinyal-sinyal waspada dan yang perlu kita lakukan hanyalah mendengarkannya dengan baik, serta bersedia sedikit repot untuk mencegah hal buruk terjadi. 


Resep Crepe Suzette JTT

Baiklah kita lupakan dulu peristiwa-peristiwa di atas, ke depannya tentu saja saya harus lebih ekstra hati-hati,  dan mungkin pengalaman saya tersebut juga bisa membantu anda untuk lebih waspada di angkutan umum. Kembali ke dessert bernama Crepe Suzette yang saya hadirkan kali ini. Crepe Suzette merupakan dessert yang berasal dari Perancis, terdiri atas crepe dengan siraman beurre Suzette, yaitu saus yang terbuat dari gula yang dimasak hingga menjadi karamel dan mentega, jus jeruk atau tangerin, kulit jeruk serta minuman beralkohol bernama Grand Marnnier atau liquer jeruk bernama Curacao yang disiramkan pada permukaan hidangan. Dessert ini biasanya disajikan dengan api yang menyala di atasnya karena alkohol yang disiramkan di permukaan crepe akan terbakar ketika kue dimasak di kompor. 

Hingga kini asal muasal nama crepe Suzette masih diperdebatkan. Satu klaim mengatakan bahwa nama tersebut diciptakan karena kesalahan yang dilakukan oleh seorang pelayan berusia empat belas tahun bernama Henri Carpentier pada tahun 1895 di sebuah restoran bernama Monte Carlo Cafe de Paris. Saat itu Henri Carpentier sedang mempersiapkan hidangan dessert untuk Prince of Wales, yang kelak akan menjadi Raja Edward VIII dari Inggris, para tamu undangan saat itu termasuk seorang gadis Perancis cantik bernama Suzette. Kisah ini diceritakan oleh Carpentier sendiri dalam otobiografinya berjudul Life a la Henri, meskipun kemudian dibantah oleh Larousse Gastronomique.  

Sumber informasi lainnya (seperti halnya Larousse Gastronomique) meragukan kisah Carpentier tersebut. Alasannya, saat itu kepala pelayan lebih memungkinkan untuk melayani Sang Pangeran, dibandingkan Carpentier yang usianya masih terlalu muda. Versi lain yang tidak terlalu fantastis muncul saat interview Carpentier dengan Elsie Lee pada tahun 1950. Saat itu Henri Carpentier menjelaskan panjang lebar mengenai versi crepe Suzette-nya yang rumit sebenarnya berawal dari hidangan pancake dengan saus buah yang sering disajikan oleh Ibu angkatnya pada acara spesial tertentu. Penambahan liquer atau minuman beralkohol merupakan hal biasa yang dilakukan oleh chef di Paris pada saat itu. 

Klaim lain menyatakan bahwa hidangan ini dinamai demikian untuk menghormati aktris Perancis bernama Suzanne Reichenberg (1853 - 1924) yang secara profesional bekerja di bawah nama Suzette. Pada tahun 1877, Reichenberg muncul di Comedie Francaise dengan berperan sebagai pembantu rumah tangga, salah satu adegannya adalah mempersiapkan crepe di atas panggung. Monsieur Joseph, pemilik Restoran Marivaux, kemudian menyajikan crepe tersebut. Dia memutuskan untuk membakar permukaan pancake tipis tersebut dengan tujuan untuk menarik perhatian penonton dan menjaga makanan tetap hangat ketika para aktor menyantapnya. Joseph kemudian menjadi direktur di Restoran Paillard di Paris dan kemudian di Hotel Savoy di London. Pada tahun 1896, Oscar Tschirky meluncurkan resep bernama 'Pancakes, Casino Style' dengan tampilan yang serupa kecuali nyala api di permukaan crepes. Georges Auguste Escoffier, seorang chef, pemilik bisnis restoran dan penulis kuliner yang sangat terkenal dalam menerapkan metode memasak a la Perancis, menjelaskan mengenai Crepes Suzette dalam versi bahasa Inggris di bukunya Guide Culinaire di tahun 1907  (versi bahasa Perancis pada tahun 1903) dengan tampilan hidangan yang sama namun tanpa nyala api pada saat penyajiannya. Makanan ini kemudian menjadi ciri khas restoran Perancis bernama Marie pada tahun 1898.   

Saya akhiri kisah mengenai asal muasal crepe Suzette disini, dan berikut ini resep dan proses pembuatan crepe Suzette yang sangat mudah. Dessert ini pas menjadi camilan setelah bosan dengan pancake  yang fluffy.

Resep Crepe Suzette JTT

Resep Crepe Suzette

Resep diadaptasikan dari  BBC Good Food - Crepes Suzette

Untuk sekitar 20 buah crepe

Tertarik dengan resep simple serupa lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Crepe Pisang Isi Coklat & Keju
Mille Crepes - Cake dengan Seribu Lapis
Pancake Chocolate Choco Chips dengan Saus Strawberry

Bahan crepe:
- 140 gram tepung terigu protein rendah atau serba guna
- 200 - 250 ml susu cair (bisa menggunakan susu kental manis atau susu bubuk yang dicairkan dengan air sesuai instruksi di kemasan)
- 2 butir telur
- 25 gram mentega/margarine
- 2 sendok makan gula
- 1/8 sendok teh garam, skip jika sudah menggunakan margarine yang asin atau mentega yang salted (asin)

Bahan saus:
- 3 sendok makan gula pasir
- 250 ml  jus jeruk (bisa menggunakan perasan jeruk orange segar atau jus dalam kemasan botol)
- 1 sendok teh parutan kulit jeruk orange
- 1 sendok makan rum atau 1/2 sendok teh rum essence (optional) *)
- 50 gram mentega/margarine

*) Rum merupakan minuman beralkohol dan rum essence terbuat dari rum yang masih menyisakan sedikit kandungan alkohol di dalamnya. Skip jika anda tidak mengkonsumsinya.  

**) Kekentalan adonan juga tergantung dari besar kecilnya telur yang digunakan dan kelembaban tepung, jadi tambahkan porsi susu cair jika adonan dirasa terlalu kental.

Cara membuat:

Cara membuat crepe 


Resep Crepe Suzette JTT

Siapkan gelas blender, masukkan semua bahan crepe ke dalamnya. Tekan tombol 'pulse' selama 10 detik saja. Tuangkan adonan crepe ke dalam gelas atau mangkuk lainnya. Tutup permukaan gelas/mangkuk berisi adonan crepe dengan menggunakan plastic wrap atau penutup lainnya (intinya adonan tidak terkena udara secara langsung).

Masukkan adonan ke dalam chiller kulkas dan diamkan selama 1 jam. Proses ini perlu dilakukan agar gelembung-gelembung udara mengempis dan berkurang sehingga crepe tidak mudah robek ketika dimasak. Adonan tahan di dalam kulkas dalam wadah tertutup maksimal hingga 48 jam.


Resep Crepe Suzette JTT

Siapkan pan/penggorengan anti lengket, jika memungkinkan gunakan pan yang tebal agar panas stabil dan crepes tidak mudah gosong. Saya menggunaakan pan dengan diameter 20 cm. Panaskan penggorengan, olesi permukaannya dengan minyak goreng atau margarine dan serap kelebihan minyak dengan tissue dapur. Permukaan wajan harus terlapisi minyak dengan baik agar adonan tidak lengket kala dipanggang dan mudah dilepaskan, namun jaga jangan sampai wajan terlalu basah dengan minyak. Gunakan api kecil saat memasak crepe.

Tuangkan 1 sendok sayur adonan, gulirkan wajan dengan cepat sehingga adonan mengalir dan menutup permukaan pan. Masak selama 30 detik kemudian balikkan crepe dan masak selama 10 detik. Tuangkan crepe di piring datar agar mendingin. Lakukan hingga semua adonan habis. 


note: 

- Crepe yang sudah dipanggang bisa dimasukkan ke dalam plastik, ikat rapat dan simpan di chiller untuk beberapa hari atau dibekukan di freezer hingga 2 bulan lamanya. 
- Tambahkan porsi susu cair jika adonan terlalu pekat dan susah untuk digulirkan di penggorengan. 

Ambil selembar crepe, lipat dibagian tengahnya sehingga menjadi setengah lingkaran. Tekuk lagi crepe hingga menjadi bentuk segitiga seperti gambar yang saya berikan. Tata di piring. Sisihkan.



Resep Crepe Suzette JTT

Cara membuat saus
Siapkan pan anti lengket bekas menggoreng crepe, tuangkan gula pasir. Masak dengan api sangat kecil (jangan diaduk) hingga gula perlahan mencair dan berubah kuning coklat keemasan. Jangan memasaknya hingga terlalu coklat karena akan membuat saus menjadi terasa pahit.  Segera matikan api kompor.


Resep Crepe Suzette JTT

Tuangkan jus jeruk perlahan (hati-hati cairan akan memercik ketika terkena karamel yang panas). Tambahkan parutan kulit jeruk dan rum (jika pakai). Masak kembali di kompor dengan api kecil sambil diaduk-aduk dengan spatula kayu hingga karamel meleleh dan larut di saus. 

Masukkan mentega/margarine, masak perlahan dengan api kecil hingga cairan saus sedikit berkurang dan saus berubah menjadi tampak mengkilap. 


Resep Crepe Suzette JTT

Masukkan potongan crepe ke saus, masak sebentar hingga crepe hangat. Angkat crepe dari saus, tata di piring saji dan segera dihidangkan. Lakukan hal yang sama pada sisa crepe dan saus lainnya. Super yummy!

Sources:
BBC Good Food - Crepes Suzette
Wikipedia - Crepe Suzette

26 komentar:

  1. Waduh rekor mba Endang kecopetan lumayan ya mba..ikutan dongkol juga sama pencopetnya...
    kalau saya dulu pernah mba, pulang kuliah pakai ransel jalan2 ke alun2 bandung, ealah tiba-tiba kerasa ada yang buka resleting tas bagian depannya, langsung deh balik dan bentak orangnya, eh orangnya kabur, nah masih untung memang ga nyimpen apa2 di tas depan, hanya alat tulis, dompet jauh di dalam tas tertimpa buku2, tapi walaupun gagal si copet tetap aja dongkol, sejak itu kalau ke tempat keramaian tas ransel selalu saya bawa di depan, he he he

    mba itu crepenya kayaknya laziz mantap ya, duh sausnya itu bikin ngiler

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai Mba Monica, thanks sharingnya yaa, yep walau gak sampai kecopetan tetap saja keselnya minta ampun ada manusia tanpa hati yang cari nafkah dengan nyolong, benar2 saya sumpahin habis2an gak berkah.

      Hapus
  2. hihi betul mbak, pengalaman kecopetan jadi trauma..kalo saya dulu pas naik motor tas saya di rampas..saking traumanya setiap di pepet orang kalo naik motor saya jadi ketakutan..pernah sampe ada yg manggil2 nama tak saya hiraukan..sampe kesekian kalinya dia manggil saya baru berani noleh, eh ternyata temen kerja saya hehe..moga mbak Endang selalu dilindungi dalam perjalanan..Amin...btw resep nya mau ku cobA bsk deh mbak mumpung libur..makasii mb

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thanks mba Retno sharingnya, yep pengalaman memang bs jadi trauma, tetapi setelah lamaaa kejadiannya kadang saya lengah lgi. Nah akhir2 ini saya over waspada, sampai semua laki2 yang pakai tas ransel saya pikir copet wakakkak, padahal wanita juga banyak yang jadi copet, tobat daaah

      Hapus
  3. Mb End, kalau parutan kulit jerukx diskip, kira2 ngaruh ke rasa nggak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Nita, nggak ya, skip saja gak masalah, karena sudah pakai orange jus ya

      Hapus
  4. copet emang bikin repot mba :D,aku malah ada kejadian lucu mba.pernah kecopetan,tapi yg mereka ambil malah al-quran saku(yg ada retsletingnya jadi mirip dompet),nggak kebayang dah pas tuh copet buka hasil copetannya.langsung tobat mungkin :D.btw thx resepnya.kayanya gampang dibuat

    BalasHapus
    Balasan
    1. wakakkakak, yang ini saya doakan moga2 copetnya insaf ya, kan kaya jadi pengingat dari Atas kalau dia harus kembali ke jlan yang benar hehhehe.

      Thanks sharingnya ya, saya ngakak2 bacanya hehehe

      Hapus
  5. hai mba, crepe suzette ini ak baru tau loh hehehe, kayanya mudah di buat. Thx y resepnya ^^

    btw mba, daripada naik angkutan umum yg bahaya copet lbh baik naik gojek saja, atau beli motor & kendarai motor sndiri, aku juga dulu pengguna setia angkutan umum, namun krn boros & supirnya slalu bikin kesal saya, saya akhirnya memutuskan untuk beli motor, sejak beli motor terjadi penghematan yg signifikan mba, awalnya sy takut naik motor, tp skrg sy jd ketagihan naik motor kmn2 hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai Mba Raisa, saya takut naik motor di Jakarta wakakka, dulu padahal kuliah di jogja saya kemana2 naik motor. Nyetir kaliurang bolak balik, ke bantul dan gunung kidul naik motor, tapi di jakarta saya serem hahaha. Naik gojek juga kalauj kepepet.

      teman2 saya cewek di kantor banyak yang naik motor, kadang tergoda untuk mencoba hehehhe. Thanks sharingnya yaaa

      Hapus
  6. Haduuh karena baca cerita Mba Endang masalah copet mencopet jd keingat kejadian saya dulu.. saking trauma liat org di copet n di todong dlm metromini sy selalu was-was, setiap naik metromini mata jelalatan liat kiri kanan kalo ada yang mencurigakan langsg sy turun. dan lucunya karna terlalu trauma pas ad orang tnya jam sy langsung ksh jam tangan sy, orang itu smp bengong dlm hatinya cm mau tny jam berapa kog malh dksh jam ya hahaha..saya kalo ingt it suka tertawa sndri mba. Tetap berhati-hati dan waspada ya mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi Mba Herlina, akhir2 ini kewaspadaan saya memang ekstra waspada, naik bis celingak celinguk dulu lihat muka2 penumpang wakakkak, eduuu dah. Kalau ada yang mencurigakan saya turun hahahha.

      Thanks sharingnya yaa, memang pengalaman kecopetan bikin parno duuuh.

      Hapus
  7. Wah syukurlah mbak Endang tidak knp2.. Sdikit tips yg sy lakukan saat dulu naik angkot, di dlm tas sy lapisi dgn kain selendang ato pashmina, lalu sy bungkus dompet dan hp yg sudah disilent di dlm pashmina trsbut, lalu bagian atas utk menyamarkan, sy sebarkan tisue yg cukup banyak, serta bon2 belanjaan lama. Jgn lupa utk menyiapkan dulu ongkos scukupnya di kantong baju, biar kt ga buka2 dompet lagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mba, masih alhamdulilah gak ada yang diambil, walau kesal setengah mati dan masih berharap bs teriak kencang saat itu hehehhe.

      thanks saran dan tipsnya ya, memang sepertinya harus ditutup dengan barang2 lain, pasmina keknya gud idea karena menyulitkan si pencopet. Sukses selalu yaaa

      Hapus
  8. saya jadi inget 2 tahun yang lalu hampir kecopetan di depan pasar senen jaya. cake di tangan kanan, barang belanjaan di tangan kiri, ransel yg beratnya minta ampun di belakang, ah pokoknya riweuh lah waktu itu. dari rumah sih udah antisipasi ga narok duit di kantong ransel soalnya udah ngebatin "biar klo kecopetan copetnya kecele". begitu turun angkot mo nyambung bus di depan stasiun senen tiba2 ada yg narik ransel saya. kirain ya waktu itu ranselnya nyangkut ke tendanya tukang jajanan soalnya saya sampe kebawa mundur. tp pas mo jalan lg kok ya masih nyangkut aja, pas liat dibelakang dong ternyata ada bapak2 langsung senam tangan gegara saya pergoki dia lg buka resleting depan. sebelnya saya kok ya waktu itu ga teriak copet. ntah kenapa males aja bikin rame. tp sekarang saya menyesaaal mba. eniwe resep yg ini wajib saya eksekusi nih biar ga nyesel :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo mba, waduuuh itu bapak2 nekat banget ya, pastinya kondisi saat itu gak terlalu sepi ya, dan dia narik2 keras gitu ya kerasa dong. Tapi terkadang kalau jalanan padat dan empet2an, walau tas ketarik gak kerasa karena dianggap cuma kecantol.

      saya juga kalau kejadian seperti itu gak cepat reflek teriak, terutama sebenarnnya karena males ribut2nya. Padahal memang kudu teriak, biar sekalian rame hehehehe

      thanks sharingnya yaaa

      Hapus
  9. Aduhh hati2 mba... Coba naik motor sendiri. Atau disembunyikan di bawah dompetnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks mba naomi, sekarang dompet dan hape saya taruh bagian bawah, dan tas selalu saya kempit dengan kencang wakakkakak.

      Hapus
  10. Pengalaman mba kecopetan dan spt biasa udah feeling kayak mba endang tp diabaikan. Akhirnya hp melayang. Memang kita seharusnya jgn mengabaikan feeling ya mba. Take care ya mbaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks sharingnya Mba Harsi, yep memang jangan abaikan feeling, terkadang suka ngeyel padahal hati sudah bicara waspada hiikss

      Hapus
  11. Mba, klo jus diganti sirop bs ga? Sy pengen bgt bwt tp di kulkas adanya sirop markisa :D klo bs apa sirop hrs ditambah air baru dilarutin ke karamel atau lgsg aja?

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa ya Mba, langsung pakai sirop saja ya, kalau terlalu kental bs tambah sedikit air supaya gak cepat gosong

      Hapus
  12. Seru yah pengalaman mba endang. Sy blm prnh mengalami kecopetan di angkot. Ada juga waktu ban kempes lagi di dongkrak, tas di tinggal d mobil dan copetny masuk dari sisi jalan ramai. Tak terlihat ada yg masuk mobil. Tau2 raib tas sy!!!
    Btw jus jeruk bisa pakai floridina tidak? Hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks sharingnya ya, naik angkot memang kudu ekstra hati2 ya, hehhehe.

      bs pakai jus jeruk apapun kok ^_^

      Hapus
  13. Wah saya jadi ikutan emosi sama copet2nya mba. Saya juga pernah ngalamin kecopetan 2x di dalam bis. Yg pertama handphone saya sukses dicopet tapi yg kedua alhamdulillah masih rejeki mba karena waktu tangan dia ngeraba kantong celana saya, saya langsung ngeh dan saya tepak tangannya, dia langsung kabur deh. Tapi bukan cuma pengalaman copet mba, saya pernah hampir jadi korban pelecehan seksual :'( untung saya pergokin, dia langsung salting dan ngejauh. Makanya saya jadi trauma dan males naik bis.

    Btw crepesnya menggoda bgt, pas liat resep ini bayi di dlm perut saya sampe langsung nendang2 (gatau bayi nya atau ibunya yg ngiler hehe). Langsung eksekusi aah :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Yulia, thanks sharingnya yaa, memang angkutan umum itu penuh predator macam2 dr copet sampai peleceh seksual. Itu yang suka bikin ketir2 kalau naik angkutan umum, kudu ekstra hati2 dan berani teriak atau membentak. Moga sukses ketika coba resep ini yaa

      Hapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^