Pages

26 April 2018

Resep Sambal Tempe & Mengapa Tidak Ada Adsense di JTT?

Resep Sambal Tempe

Dulu ketika baru setahun atau dua tahun ngeblog saya sangat bernafsu memasang iklan di wall JTT. Saat itu traffic sudah mulai meningkat, artikel juga sudah lebih dari seratus buah, dan sudah waktunya untuk mencoba mendaftarkan blog ini ke provider iklan. Sebagaimana blogger lainnya, maka Adsense, platform iklan milik Google adalah tujuan utama saya. Adsense memiliki keunggulan mampu menyediakan iklan yang spesifik dan berhubungan dengan tema blog sehingga kemungkinan iklan tersebut diklik oleh pembaca lebih tinggi. Selain itu, karena Adsense dikomandoi oleh Google maka jumlah iklan yang ditayangkan lebih tinggi, artinya selalu ada slot iklan yang tampil di blog dibandingkan dengan provider iklan lainnya. Alasan terakhir dan yang paling penting adalah Adsense dijalankan dengan profesional sehingga fee pasti akan dibayarkan. Bukan hanya sekedar pepesan kosong belaka. 

Dengan rasa optimis dan semangat menggebu-gebu, sekitar tahun 2011 saya lantas mendaftarkan JTT ke Adsense. Jawabannya diterima tidak lama kemudian, berisi penolakan karena saat itu Adsense tidak support dengan blog berbahasa Indonesia. Adsense sempat support dengan bahasa kita sebelumnya, namun karena tingginya jumlah fraud dari blogger dalam negeri membuat Adsense menghentikannya.  Beberapa blog yang sudah menggunakan Adsense sebelum kebijakan baru tersebut muncul tentu saja tidak terpengaruh dengan perubahan tersebut. 

Resep Sambal Tempe
Resep Sambal Tempe

Saya sejenak melupakan Adsense dan mencoba untuk mencari platform iklan lain seperti Chitika, IdFoodBlogger, H12, hingga aneka jenis iklan yang menawarkan diri mereka melalui email. Ada beberapa yang menolak, beberapa menerima, ada beberapa yang saya tolak, ada yang saya terima, namun fee pay per click, atau pay per view yang diterima sangat kecil. Saya sempat menerima komisi beberapa ratus ribu dari H12 selama sebulan tayang, namun anehnya tiba-tiba mereka mengklaim view yang saya peroleh sangat sedikit di bulan-bulan berikutnya dan bahkan turun super drastis, hingga akhirnya saya hilangkan iklan tersebut dari blog. Dari hasil baca-baca review mengenai platform iklan-iklan seperti ini saya jadi mengerti kebanyakan memang tidak bisa dipercaya, walau tentu saja tidak semua seperti itu.

Ketika Adsense kemudian support kembali untuk bahasa Indonesia, saya lantas mendaftarkan diri kedua kalinya. Kali ini pengajuan disetujui dan iklan pun tayang selama hampir sebulan lamanya. Setiap hari kerjaan utama saya hanyalah memandangi pundi-pundi uang yang terkumpul di Adsense, tidak banyak hanya beberapa dollar saja, namun ada kepuasan tersendiri ketika JTT akhirnya menghasilkan uang. Pikir saya, walau tidak banyak (saya tidak berharap menjadi milyuner dengan ngeblog) setidaknya bisa mengurangi pengeluaran eksperimen memasak saya yang gila-gilaan. 😄

Resep Sambal Tempe

Rasa happy itu tidak berlangsung lama, ketika menginjak bulan kedua tiba-tiba saya mendapatkan surat cinta dari Adsense, atau surat putus cinta tepatnya. Disebutkan saya telah melakukan fraud dengan mengklik iklan saya sendiri, dan perbuatan tersebut merupakan hal yang fatal bagi Adsense. Sumpah mati saya tidak pernah mengklik iklan sendiri. Apakah saya sebegitu bodohnya melakukan tindakan haram tersebut setelah berjuang bertahun-tahun demi mendapatkan iklan? Sebelum memasang iklan saya selalu membaca term & conditions dengan teliti dan tertib menjalankannya. Namun Adsense seperti dewa, yang kemungkinan besar dijalankan oleh robot, jadi keputusan apapun adalah final. Pundi uang yang tak seberapa terkumpul musnah dan musnah pula harapan saya mendapatkan uang dari iklan. 

Adsense tentu saja memberikan kesempatan blogger untuk mengajukan appeal letter, artinya kita bisa mengirim surat berisikan pembelaan dan menjelaskan dengan sungguh-sungguh bahwa kita tidak melakukan hal fraud. Saya langsung mengajukan appeal letter, saya pikir hanya mengajukan saja, tidak menjelaskan kronologisnya dengan bertele-tele. Dan itu salah! Surat appeal saya ditolak dalam dua hari kemudian, dan setelah membaca-baca berbagai artikel di net tentang kisi-kisi membuat appeal letter yang baik demi Adsense, saya baru mengerti. Appeal letter sebaiknya berisi penjelasan dan pembelaan yang detail mengapa kita layak untuk mendapatkan iklan kembali dan bahwa kita tidak melakukan tindakan fraud. Appeal letter harus ditulis dengan jelas dan sungguh-sungguh bahwa ijin Adsense kita berhak untuk diberikan kembali. Well, saya tidak melakukan semua itu, dan kesempatan telah tertutup. Sejak itu saya menguburkan niat memasang Adsense dan semua bentuk platform iklan lainnya. Daripada kepala pusing dan menghabiskan waktu, saya lebih baik mencari akal menggunakan jalan lain untuk memperoleh uang dari ngeblog. 😅


Seorang teman kantor yang pacarnya bekerja di Google Indonesia, pernah membantu saya mengecek apakah JTT masih bisa mengajukan iklan Adsense. Pacarnya tepatnya yang mengecek, dia mengatakan kesempatan untuk mendaftarkan iklan masih terbuka, tapi saya enggan melakukannya. Adsense menerapkan aturan, mengajukan diri berkali-kali setelah ditolak kemungkinan besar akan terkena penalti dan blog bisa di-banned, artinya tidak bisa diakses lagi dan hilang dari peredaran. Saya enggan melakukan kebodohan itu dan lebih memilih mundur teratur dan forget about Adsense forever. 

Ah saya hentikan cerita pengalaman mendapatkan iklan untuk JTT, sekarang menuju ke resep sambal tempe ini. Alm. Nenek saya Mbah Wedhok yang mengajarkan resep ini, dan menurut saya hampir semua orang Jawa Timur dan Jawa Tengah mengenalnya. Mbah Wedhok biasanya menggunakan tempe boshok (busuk) atau  tempe semangit (setengah busuk), aromanya tentu saja menjadi strong, dan walau bagi beberapa hidung tak sanggup menerimanya namun saya menyukainya. Mungkin sama seperti orang Jepang yang maniak dengan natto, makanan yang terbuat dari kedelai yang difermentasikan. Bau natto menusuk, tampilannya seperti berlendir, namun orang Jepang suka menyantapnya dengan nasi panas. Atau mungkin sama dengan masyarakat Taiwan yang menggemari tahu busuk (stinky tofu), walau busuk namun busuk yang enak. Ah memang ada ya busuk yang enak? Membingungkan. Membuat sambal tempe super duper mudah, bisa menggunakan tempe segar, tempe semangit atau tempe busuk, semua ok. Jangan lupa untuk menggunakan daun kemangi yang banyak ya. 

Berikut resep dan prosesnya.

Resep Sambal Tempe

Sambal Tempe
Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk 4 porsi

Berikut ini resep sambal lainnya ya:
Sambal Cabai Hijau
Sambal Lethok (Tumpang)
Sambal Terasi

Bahan:
- 1/2 papan tempe (sekitar 300 gram), potong setebal 1 cm
- 2 siung bawang putih, dihaluskan
- 1/2 sendok makan garam
- 50 ml air
- 1 genggam daun kemangi

Bumbu sambal:
- 3 sendok makan minyak untuk menggoreng
- 5 buah cabai merah keriting, potong sepanjang 2 cm
- 15 buah cabai rawit merah, belah dua
- 4 siung bawang merah, rajang kasar
- 3 siung bawang putih, rajang kasar
- 2 bonggol kencur, sekitar 3 cm
- 2 sendok teh garam
- 1/2 sendok makan gula palem/gula jawa sisir

Cara membuat:

Resep Sambal Tempe

Siapkan tempe, masukkan ke mangkuk, tambahkan bawang putih, garam dan air, aduk rata. Goreng hingga matang kecoklatan, angkat. Sisihkan.

Sisakan sekitar 3 sendok makan minyak di wajan, goreng cabai merah keriting, cabai rawit, bawang merah, bawang putih, dan kencur, hingga matang. Angkat dan tiriskan.

Siapkan cobek, tuangkan bumbu yang telah digoreng kedalamnya, tambahkan garam dan gula jawa, tumbuk hingga halus. Tambahkan potongan tempe goreng, tumbuk kasar hingga tempe hancur tapi tidak terlalu halus. Aduk rata, cicipi rasanya, sesuaikan rasa asinnya. Tambahkan kemangi, aduk rata. Sajikan dengan nasi hangat. Super yummy!

15 komentar:

  1. Halo Mba Endang, resep sambel tempe nya kayaknya sudah pernah di share ya dulu? tapi di share lagi sekarang gpp, karena penampakannya jauh lebih bikin ngiler lagi. Apalagi pake tempe..enaknya ga bisa boong. Hahaha...dasar lidah kampung nih, mba. lebih milih tempe ketimbang burger.

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo Mba, yep sudah pernah dishare waktu awal ngeblog ya. Iyaa, saya juga lebih suka sambal tempe nasi ketimbang burger wakkakak

      Hapus
  2. Dear mbak endang.. Dua duanya yahuud mbk.. Yg semangit ataupun yg segar. Buat saya yg penting tempenya barusan di goreng... Beda dengan bpk saya.. Tempe semalam pun masih ok di uleg seperti ini...

    BalasHapus
    Balasan
    1. dulu mbah saya gak digoreng tempenya Mba, tapi dikukus saja, waduh baunya tobaat wakakka

      Hapus
  3. Kalau saya nggak pakai kencur, bawah putih & gula palem, cukup cabe merah, trasi, bawah merah, garam semuanya mentah diulek trus tempenya diulek kasar diatasnya boleh ditambah kemangi, simpel & nikmat

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks sharingnya, coba deh pakai kencur, lebih nikmat hehehe

      Hapus
  4. Ini menu enak banget, simpel...tapi bikin makan jadi banyak...

    BalasHapus
  5. Halo mbak.. drpd bermain adsense kenapa ga bikin rmtawaran untuk sponsor post di jtt? Barusan cek DA/PA blog jtt fantastic banget 25/34. Dg DA/PA segitu postingan berbayar di jtt rate nya bakal tinggi mbak. Jika mau memonetize blog ya.. cmiiw

    Daaan. Kenapa fotonya mbak langsung bisa membius diriku buat mraktekin. ���� Menu favorit banget murah bikin kenyang dan gagal ngurangin karbo

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo mba Ayu, thanks infonya ya, saya udah ngak begitu semangat monetize blog wkakak, paling saya terima tawaran review produk. Mungkin saya kudu mengiklankan diri kali ya wakkakak

      Hapus
  6. Dear Mbak Endang, saya sudah beli buku memasaknya yang untuk menu sebulan, kereeen banget, well prepared, fullheart made :) sebelumnya saya pikir paling kurang lebih sama dengan blog tapi ternyata membaca langsung di Buku memang lebih terasa nyata dan menarik :) Terimakasih ya Mbak, for all .You awesome ! GBU

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Dian thanks sharingnya ya, senang resep2 JTT disuka, thanks yaa sudah membeli buku saya, happy bukunya bs bermanfaat. sukses yaa

      Hapus
  7. Makanan favorit cm pake tempe kukus sambel cm lombok kencur dua bawang nasi kemebul dtemani kemangi... Super rasanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. iiya ya, apa kita ini tipe njrumbo ya, saya kok doyannya juga yang beginian, bs makan banyak wakakka

      Hapus
  8. hallo mbak, boleh tau untuk foto nya pakai kamera apa yaa? hasil nya bening bangett

    BalasHapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^