29 November 2013

Sayap Ayam Manis Pedas a la Korea - Yangnyeom Tongdak



Salah sekian masakan Korea lainnya yang saya gemari selain kimchi, japchae, bulgogi, aneka stew dan sup adalah ayam goreng spicy yang saya tampilkan kali ini. Sudah lama saya ingin membuatnya sendiri sejak melihat resepnya di website Maangchi, website masakan Korea yang menjadi acuan saya dalam mencoba aneka masakan negeri ginseng tersebut. Namun semangat saya baru tergerak kala mencicipinya secara langsung di Yo Chon, restoran Korea yang saya kunjungi minggu lalu. Sepiring sayap ayam yang terasa manis, pedas dan renyah membuat kami seakan kalap menyantapnya dan dalam sekejap dua puluh sayap ayam berpindah ke perut kami berempat bersama nasi goreng kimchi dan aneka salad yang laziz.  

Kelebihan ayam goreng pedas a la Korea atau dalam bahasa Korea-nya adalah yangnyeom tongdak adalah balutan tepung tipis yang super renyah kala digigit dengan lumuran bumbu merah membara yang terasa manis, pedas, dan asin. Jadi dengan kepala yang masih terbayang-bayang dengan ayam goreng nan spicy tersebut keesokan harinya saya pun lantas berburu bahan-bahannya di Lotte Mart, supermarket yang banyak menjual aneka bumbu dan makanan khas Korea. Tadi malam sepulang kantor saya pun sibuk mengulik resepnya. Tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama untuk menghadirkan sepiring sayap ayam yang siap untuk disikat. Lho bagaimana dengan OCD? Hmm, untuk sementara kita lupakan sejenak saja ya. ^_^

Pasta cabai pedas Korea (gochujang)


28 November 2013

Salad Sayur dengan Dressing Jeruk Sunskist



Sekitar seminggu yang lalu, saya dengan beberapa teman bersantap siang di sebuah resto Korea bernama Yo Chon yang terletak di lantai 4, Pacific Place, Jakarta Selatan. Ibu Jane, boss saya, meyakinkan kami semua bahwa masakan di restoran tersebut lezat dengan harga yang tidak terlalu menguras kocek selayaknya restoran Korea umumnya. Makanan yang di sajikan diluar bayangan saya karena semua menunya menggunakan bahan dasar ayam. Mulai dari aneka sayap dan paha ayam yang dibalur tepung dan digoreng hingga garing dan dibumbui dengan aneka rasa; salad sayuran dengan ayam goreng tepung yang crispy, nasi goreng kimchi dengan ayam panggang, serta aneka resep ayam dan salad lainnya. Makanan yang kami pesan cukup bervariasi dan menurut saya semuanya terasa mantap dengan taste asin manis pedas yang terasa kena bagi lidah Jawa saya. 

Kami memesan dua tipe salad, soy salsal salad dengan dressing soy sauce yang terasa asam asin gurih, permukaan salad ditaburi dengan potongan ayam goreng yang crispy dan salad sayuran biasa dengan dressing orange yang segar untuk Mba Mirah, salah satu rekan saya yang vegetarian. Keduanya terasa mantap dan tentu saja menambah wawasan akan variasi dressing salad yang saya ketahui selama ini. Jadi weekend kemarin sepulang jogging pagi di Gelora Bung Karno, dengan perut yang terasa lapar saya pun membuat semangkuk besar salad sayuran dengan dressing jeruk sunskist yang saya blender hingga halus. Rasanya segar dan yummy!



20 November 2013

Ayam Ungkep Bumbu Kuning



Ayam merupakan protein hewani yang menurut saya paling fleksibel untuk disandingkan dan dicampurkan ke bahan makanan lainnya. Sedap di makan begitu saja dengan nasi hangat, sebagai salah satu campuran salad sayur yang segar, sebagai pengisi sandwich roti gandum, atau sebagai pelengkap sup jagung yang hangat. Semua makanan yang saya sebut di atas akan semakin sedap jika ditambahkan suwiran ayam di dalamnya. Bagi saya yang maniak mempersiapkan makanan praktis untuk bekal makan siang di kantor, maka mengolah ayam dengan cara diungkep dengan bumbu kuning seperti ini lebih memiliki keunggulan. Ayam bisa saya simpan di freezer untuk jangka panjang dan pagi hari kala diperlukan saya cukup memanaskannya sebentar di microwave. Biasanya saya suka menyantapnya bersama seporsi besar salad ketimun, daun selada dan tomat dengan dressing olive oil dan jeruk nipis. Kenyang, sehat, rendah kalori dan super praktis. Jadi selain chicken fajitas yang pernah saya posting sebelumnya - anda bisa klik disini untuk melihat artikelnya - maka ayam ungkep kuning juga merupakan salah satu menu yang kudu wajib tersedia di freezer saya. ^_^



19 November 2013

Obsesi Roti 33: Roti Biji-Bijian



Awalnya saya berencana untuk membuat roti gandum utuh dengan menambahkan biji-bijian di dalamnya seperti wijen, biji poppy dan flaxseed. Tetapi olala, tepung gandum yang saya simpan di dalam salah satu kotak perkakas memasak di dapur ternyata telah lama kedaluarsa dan berubah menjadi berbau apak. Akhirnya dengan berat hati, tepung pun berakhir di tempat sampah. Tapi semangat membuat roti sedang menggebu-gebu, dan malam itu juga harus bisa diwujudkan jadi akhirnya saya menggunakan tepung terigu biasa dan mencampurnya dengan wheat bran yang masih banyak tersimpan di kulkas. Dari sisi nutrisi memang roti yang saya buat jelas tidak bisa disandingkan dengan roti gandum utuh umumnya, namun kandungan wheat bran mampu menambah serat ke dalamnya plus biji-bijian membuatnya lebih kaya akan protein, vitamin dan mineral yang bermanfaat bagi tubuh. Jadi walau tidak sempurna namun setidaknya roti ini masih lebih bergizi dibandingkan versi putihnya saja. ^_^

Flaxseed, wijen, biji poppy
Wheat Bran


12 November 2013

Omelete Roti



Hujan dan mendung, benar-benar cuaca yang sangat tidak bersahabat untuk mereka yang sedang berusaha menguruskan badan karena perut yang terus-menerus terasa lapar. Namun cuaca seperti ini sangat bersahabat dengan pemalas seperti saya yang menikmati hari nan sejuk dengan nangkring di atas kasur sambil sibuk browsing tidak tentu arah. Ketika perut lapar berbunyi - sebenarnya sejak pagi tapi saya tahan mati-matian karena belum memasuki jendela makan OCD - saya pun lantas menenangkannya dengan menegak segelas besar smoothie buah dan sayuran yang telah saya siapkan di kulkas. Setengah liter smoothie ternyata hanya bertahan sebentar karena kemudian rasa lapar kembali menyerang. Tepatnya lapar mata gara-gara saya menyaksikan tayangan street vendor India di internet yang menampilkan penjual omelete roti. Setangkup roti berisikan telur yang didadar di wajan datar beserta dengan sayuran dan aneka rempah yang tak jelas apakah gerangan yang digunakan akhirnya mampu menyeret kaki saya menuju ke dapur untuk membuatnya. Jika anda ingin makanan praktis, super mudah, mengenyangkan dan lezat, maka omelete roti ini bisa menjadi pilihan untuk dieksekusi di rumah secepatnya! ^_^



08 November 2013

Obsesi Roti 32: Roti Gulung Isi Daging Cincang, Sayuran dan Saus Salsa



Sekian lama saya terobsesi membuat lembaran roti gulung yang lembut, empuk dan bisa dilipat dan ditekuk tanpa pecah dan rusak.  Pengalaman selama ini lembaran roti yang mirip dengan tortilla ini selalu gagal dibuat walaupun telah mengikuti instruksinya dengan seksama. Akhirnya setiap kali ingin menyantap roti gulung yang diisi dengan aneka sayuran dan suwiran ayam atau cincangan daging maka saya harus membelinya di supermarket dan harganya sama sekali tidak murah. Untuk satu pack tortilla berisi 10 lembar kulit saya harus membayar sebanyak lima puluh ribu rupiah, rasanya malas sekali mengeluarkan uang sejumlah itu untuk segepok olahan tepung terigu yang saya yakin jika dibuat sendiri maka biayanya akan jauh lebih murah. 

Roti gulung seperti ini memang sangat praktis dan lezat, saya sering sekali membawanya sebagai bekal makan siang di kantor. Cukup diisi dengan cincangan tomat, rajangan daun selada, irisan ketimun, tumisan daging atau suwiran ayam rebus, plus siraman banyak saus salsa di atasnya telah membuat makan siang anda terasa seperti pesta. Super yummy! Terus terang saya tak bosan-bosannya menyantapnya setiap hari apalagi dengan saus salsa homemade yang telah saya buat dalam jumlah banyak dan masih dalam kondisi yang baik di kulkas walau telah mendekam disana hampir dua minggu lamanya. Bahkan anak lelaki Yenih, teman saya di kantor,  yang masih berusia balita sangat menyukainya. Jadi saran saya, anda harus mencobanya di rumah! ^_^ 



05 November 2013

Lasagna Meleleh a la Sintya: Super Mudah! Super Yummy!



Teman saya, Sintya, penggemar lasagna dan segala macan makanan yang berbau Italia dan Western lainnya. Jenis makanan yang saya mati-matian sedang hindari karena tidak sejalan dengan program hidup sehat yang sedang saya terapkan akhir-akhir ini. Berbeda dengan Sintya yang tetap langsing dan kurus walau menyantap aneka makanan berat dan berlemak, maka jika di saya menyantap satu porsi lasagna yang berisikan cincangan daging, pasta dan keju akan membuat timbangan naik satu kilo dengan cepat. Jadi ketika teman saya ini request untuk mencoba memasak lasagna di rumah Pete, saya pun menundanya berulang kali dengan berbagai alasan dan akhirnya weekend kemarin saya pun menyerah. 

"Waw berat Sin lasagna. Kombinasi yang nggak cocok buat program diet", cetus saya yang langsung di timpali dengan "Bikin porsi kecil saja Mba, loyang paling kecil", dengan huruf i di kata kecil yang dipanjang-panjangin. Saya pun memutar otak dan berusaha mengingat-ngingat loyang terkecil yang pernah saya miliki dan hasilnya nihil. Ukuran loyang di rumah Pete selalu jumbo size tapi saya punya alumunium foil cukup banyak dengan ukuran yang tidak terlalu besar. "Okeh deh Sin, tapi ntar dimakan sendiri saja ya", jawab saya sok yakin tidak akan tergoda dengan seloyang lasagna yang pasti akan membuat iman saya runtuh. "Mba E, nggak ikutan makan nih? Yakin"? Tanya Sintya yang diakhiri dengan tawa ngakak yang membuat saya bertanya-tanya dengan diri sendiri. Yakin? ^_^

Jamur King Oyster


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...