Saya mengenal hidangan bernama pho sudah cukup lama, hanya tahu dari net tapi mencicipinya langsung belum pernah. Begitu penasarannya saya dengan rasanya, hingga akhirnya dengan knowledge minim nekat mengeksekusi resepnya dan post di blog pada tahun 2011. Kalau saya napak tilas ke postingan pertama pho tersebut, saya jadi malu hati sendiri. Tampilan foto yang sama sekali tidak menarik dan tidak menunjukkan kelezatan asli cita rasa si pho, resep yang saya tak tahu itu mendapatkan ilham dari mana, proses yang entah benar entah ‘ngaco’ (mau membacanya ulang hati ini tak sanggup). Tapi saya masih ingat, betapa saat itu semua bahan yang saya gunakan premium. Tulang sapi yang fresh, satu kilogram daging sapi has dalam dari pasar Blok A, dedaunan rempah segar yang lengkap. Saya juga masih ingat betapa saat itu terkantuk-kantuk menunggu kuah pho direbus di kompor hingga jam 2 pagi. Yep, jam 2 pagi saudara-saudara! Waktu itu belum memiliki slow cooker, dan semangat memasak plus ngeblog memang masih super strong. Ketika akhirnya si pho berhasil dibuat pun, bagi saya taste-nya tidak lah spektakuler. Sejak itu, pho menurut saya bukanlah makanan istimewa.
31 Januari 2025
20 Januari 2025
Spicy Odeng & Arti Kebahagiaan
Dulu, ketika masih tinggal bersama orang tua, kebahagiaan saya simple. Saya paling bahagia ketika Bapak membelikan sepatu baru. Rasa bahagia yang membuncah di dada, yang membuat saya ingin menari dan tak sabar melalui malam itu agar esok pagi bisa berangkat ke sekolah dengan si sepatu. Saya ingat merk sepatu yang lumayan terkenal saat itu dan harganya cukup mahal untuk kondisi perekonomian orang tua saya yang pas-pasan, yaitu Spotec. Sepatu hitam mengkilap yang terlihat gagah di kaki kala dipakai, kuat, dan super awet bertahun-tahun lamanya. Alasan terakhir itulah yang membuat Bapak membelikan merk ini. Sekali beli bisa dipakai selama 3 tahun di SMA, walau sebenarnya harganya cukup menguras dompet.
Malam harinya sepatu saya letakkan persis di bawah ranjang, seakan takut jika besok benda itu raib menguap. Berangkat ke sekolah hati menjadi ceria, dunia terasa indah, cerah, dada terasa plong dan semangat berapi-api. Bukan untuk niat menuntut ilmu, tapi lebih hendak pamer sepatu baru ke teman-teman. Sepatu Spotec ini seakan meningkatkan value saya dari anak keluarga kurang mampu menjadi anak keluarga sedikit mampu. Seakan eksistensi saya mampu terdongkrak bukan karena saya anak paling pintar di kelas, tapi karena kaki saya bersepatu baru. Entah apa yang saya pikirkan saat itu, tapi di usia belasan tahun, usia mencari jati diri, dan usia dimana rasa percaya diri setipis iman saya, maka urusan materi menjadi hal paling penting dalam hidup, di tengah ekonomi keluarga yang susah.
16 Januari 2025
Chinese Seafood Soup
Beda kepala, beda kepribadian, beda sifat, beda tampilan, beda kemauan, beda mimpi dan beda nasib, walau memiliki ayah dan ibu yang sama. Satu hal yang membuat keluarga saya kompak hanyalah soal makan. Kami semua suka makan! Happy jika berbicara tentang makanan! Super happy jika makan bersama-sama di luar! Jadi ketika kakak saya, Mbak Wulan, datang bersama keluarganya ke Jakarta beberapa waktu yang lalu dan bertepatan dengan ulang tahunnya, kami pun menagih traktiran. Venue ditentukan, kali ini di restoran Mandala di jalan Wolter Monginsidi, Jakarta Selatan, sekarang bernama Sinar Mandala dan pindah ke lokasi tak jauh dari posisi semula. Restoran ini sudah sangat lama berbisnis dan tetap eksis hingga saat ini. Spesialisasi mereka adalah masakan Chinese, lebih tepatnya masakan Chinese dengan porsi jumbo dan rasa yang gak kaleng-kaleng. Semua menu di resto ini sedap!
Saya cukup sering makan disini bersama teman kantor, tapi karena banyak anggota keluarga yang belum pernah mencicipinya, maka resto ini tampaknya pilihan tepat karena porsi makanannya yang besar. Menu andalan disini adalah mi goreng ulang tahun, gurame asam manis, nasi goreng, aneka masakan ayam dengan saus khas Chinese yang lezat, tentu saja masih banyak menu enak lainnya, tetapi favorit saya adalah sup seafood. Kuah sup bening gurih dengan taste light ini dipenuhi dengan potongan ikan, udang, bakso ikan dan oyong. Rasanya unik dan berbeda dari sup seafood umumnya.
27 Oktober 2021
Resep Sup Ayam Ala Afghan
Saya suka dengan kebudayaan, apapun bentuknya. Entah itu cara hidup satu masyarakat, busana yang dikenakan, upacara keagamaan, pekerjaan sehari-hari, makanan, bentuk bangunan rumah dan gedung, atau bahasanya, apapun. Bagi saya sangat menarik memperhatikan satu gaya atau cara hidup berbeda dengan yang kita lakonin sehari-hari. Karena itu pula, jika traveling ke satu negara saya tidak terlalu bersemangat berkunjung ke kota besar yang hanya dipenuhi dengan gedung dan shopping mall. Saya ingin menyusuri pelosok desa atau kota-kota kecil yang menampilkan kehidupan sehari-hari warga asli. Mencicipi makanan asli yang dihidangkan di resto atau rumah makan tradisional, dan melihat langsung apa yang dilakukan penduduk setempat dalam mengisi waktunya. Tapi sayangnya, traveling ke pelosok seperti ini membutuhkan biaya lebih besar terutama urusan transportasi, dan juga membutuhkan waktu lebih lama yang umumnya tidak dimiliki. Jadi memang lebih mudah hanya berkunjung ke kota besarnya saja.
23 Juni 2021
Resep Sup Malatang (Mala Soup)
15 Mei 2021
Resep Kuah Asam
26 Februari 2021
Resep Sop Iga Janda
08 Oktober 2020
Resep Sup Ayam Creamy
07 September 2020
Creamy Tom Yum - Tom Kha
26 Agustus 2020
Resep Sup Jagung Creamy - Creamy Corn Chowder
01 April 2020
Resep Beef Stew dengan Mashed Potato
11 Maret 2020
Resep Sup Ayam ala Kamboja
Acar jeruk yang saya buat beberapa bulan lalu, resep dan prosesnya bisa diklik pada link disini, ketika saya keluarkan dari kulkas, kuah rendamannya berubah kental dan pekat mungkin karena pectin yang terkandung didalam jeruk membuatnya seperti itu. Kulit jeruk berubah lunak, dan aromanya harum, sedap. Ketika saya cicipi, rasa asam tetap dominan dan asin tentu saja. Saya membuat acar ini untuk dicampur bersama sambal, tetapi setiap kali sambal terasi dieksekusi selalu lupa menambahkan acar jeruk kedalam bahannya. Ternyata tidak salah juga menjadi campuran bumbu sup ayam, rasanya tobat maknyusnya!
25 Februari 2020
Resep Sup Ikan Tomat Pedas
Walau masker dikatakan tidak diperlukan jika kita dalam kondisi sehat, karena tubuh sebenarnya memiliki mekanisme sendiri dalam menangkal penyakit, tapi karena setiap hari saya naik kendaraan umum dimana penumpangnya cukup berjubelan, maka terpaksa saya menempelkan selembar kain ini dimuka dan menggunakan kaca mata. Tindakan berjaga-jaga jikalau ternyata ada penumpang yang sakit, batuk dan bersin yang justru tidak menggunakan masker. Contohnya kala minggu lalu naik MRT, disebelah saya adalah warga negara asing yang bersin seenaknya tanpa menutup mulutnya sama sekali, beberapa penumpang didepannya melotot dan langsung balik badan sambil memasang masker. Saya ngakak melihatnya.
30 Oktober 2019
Resep Sup Ikan Bali
Ketika tiba di Sanur, Bali, saat berlibur minggu lalu, benak saya hanya berisi list restoran atau warung yang harus dikunjungi. Otak foodie saya memang parah, bukan hanya didorong oleh kesukaan akan makanan tetapi juga rasa penasaran akan cita rasa masakan lokal Bali. Terus terang, sudah banyak copycat masakan a la Bali yang saya trial dan posting di blog, tetapi rasanya lebih mengandalkan pada feeling, kecuali ayam betutu dan sate lilit yang pernah saya cicipi ketika berkunjung ke Bali sekian tahun nan lampau yang rasa sebenarnya pun saya lupa. Apesnya, Lily, teman saya sekaligus host selama di Bali tidak begitu suka dengan makanan. Porsi makannya sangat sedikit, dan seringkali tidak dihabiskan jika tastenya tidak sesuai dengan lidahnya. Berbeda dengan saya, apapun dihajar, enak tidak enak tetap ditelan. Saya masih menggunakan prinsip kuno, sayang makanan jika dibuang ke tempat sampah lebih baik dimasukkan ke perut. Tidak heran, teman saya ini bobot tubuhnya tetap terjaga, sementara saya semakin melar. 😄
18 Juli 2019
Resep Sup Ikan Manado
Banyak biaya yang harus dikeluarkan, yang terutama adalah memanggil tukang sumur, memasang jet pump, membuat tower dan memasang torn air. Air adalah kebutuhan vital dan menjadi prioritas utama. Saya sudah menghubungi tukang sumur langganan adik saya, Wiwin. Si Bapak tukang memperkirakan biayanya sekitar 20 juta untuk semua kebutuhan dan requirement saya agar air mengalir di rumah Cilebut. Saya manggut-manggut mendengarnya, dan langsung melupakannya. Sepertinya air belum akan mengalir dalam waktu dekat ini.😄
24 Mei 2019
Resep Tom Yum Goong dan Sampah Plastik
Saya bahkan berpikir untuk membuat kantung-kantung kain sebagai wadah buah atau sayur kala hendak ditimbang sebagai pengganti plastik transparan gulungan yang disediakan supermarket. Kebetulan stok kain belacu di dalam lemari masih menumpuk, saat itu saya membelinya ketika berencana hendak membuat tas belanja dari kain sendiri. Tapi seperti biasa, ide tinggallah mimpi, kain belacu 'mangkrak' didalam lemari dan tas belanja saya dapatkan dari All Fresh seharga dua puluh ribu rupiah saja.😄
![]() |
Daun Ketumbar / Wansui / Yensui / Cilantro |
14 Mei 2019
Resep Sup Ayam Kampung dan Jamur
Hidangan berkuah dari bahan ayam dengan rasa nendang selalu saya suka, entah sudah berapa banyak jenis hidangan seperti ini saya eksekusi misalnya saja pho ayam, sup ayam kampung, soto ayam, garang asem ayam, tongseng ayam. Jika ada masakan berkuah dari ayam lainnya yang terlihat menarik dan mengundang selera maka pasti saya akan bersemangat mencobanya. Nah sup ayam jamur ini saya peroleh resepnya dari rekan kantor saya, Mbak Fifi, taste-nya light, tidak kaya bumbu namun dari kesederhanaan itulah tercipta rasa yang mantap. Mbak Fifi memperoleh resepnya dari rekan kantor lainnya yang kebetulan membawanya sebagai bekal makan siang. Tahu jika saya sangat suka menu yang unik, Mbak Fifi langsung menanyakan resepnya dan membaginya ke saya. "Coba deh Mba, resepnya simple banget tapi rasanya enak." Promonya ini berhasil membangkitkan minat saya yang langsung mengeksekusinya kala weekend tiba. Untungnya supermarket di sebelah kantor sedang ada jamur shiitake yang terlihat fresh, plus seekor ayam kampung kecil jadilah sepanci sup ayam jamur yang maknyus.
06 Mei 2019
Resep Sup Kepala Salmon
Puasa Ramadhan tahun 2019 akhirnya tiba, luar biasa cepatnya waktu berlalu bukan? Tak terasa sudah mencapai hampir pertengahan tahun, padahal tahun baru serasa baru saja kemarin dirayakan. Seperti biasa, di Indonesia, negara dengan penduduk muslim terbanyak didunia, maka bulan puasa adalah bulan yang penuh kesibukan dan aktifitas ekstra. Hidangan menu sehari-hari pun ikut-ikutan ekstra, membuat pusing para Ibu yang harus mempersiapkannya. Bangun di pukul tiga pagi memang cenderung membuat orang merasa malas karena itu menu sahur harus dibuat so special agar anggota keluarga tetap bersemangat menyantapnya.
Kesibukan menjelang bulan puasa tersebut mulai terpancar di pasar Blok A di weekend lalu. Pasar yang biasanya tidak terlalu ramai hari itu penuh sesak, terutama penjual daging sapi, ayam dan ikan, tak heran jika harganya merayap naik. Ayam pejantan yang biasanya dihargai 25 ribu per ekor (ukurannya super imut), hari Sabtu kemarin naik menjadi 30 ribu per ekor. Saya terpaksa membelinya karena ada satu menu yang harus dieksekusi untuk keperluan endorse. Jika tidak teringat dengan pe-er tersebut ingin rasanya saya tidak berbelanja apapun dan berniat menghabiskan bahan makanan apapun yang ada di kulkas.
19 Februari 2019
Resep Sup Brenebon
21 Maret 2018
Resep Zuppa Toscana a la JTT
Sejak melihatnya di sebuah vlog homesteading beberapa waktu yang lalu, saya sudah ngiler hendak mengeksekusi zuppa toscana. Sup berkuah susu dengan kentang, sayuran dan sosis ini super simple tapi terlihat menggiurkan, mengenyangkan dan cocok menemani musim penghujan seperti saat ini. Sayangnya, resep aslinya sulit diwujudkan secara maksimal karena menggunakan bacon, Italian sausage dan kale, tiga bahan yang tidak bisa dikonsumsi dan susah diperoleh. Toko buah dan sayur di dekat kantor tentu saja menjual kale dalam ikatan kecil, tapi harganya yang selangit membuat saya berpikir dua kali membelinya. Saya bahkan menanam kale sendiri disebuah pot namun tanaman berukuran 10 cm tersebut terlihat merana dan megap-megap menumbuhkan daunnya. Bacon sudah jelas harus diskip dari daftar bahan, dan sosis Italia tidak mungkin dipergunakan karena mengandung pork (babi) juga. Italian sausage memiliki tekstur tidak sama dengan sosis yang biasa dijual di negara kita. Sosis ini berupa cincangan daging yang dimasukkan kedalam casing dan dijual segar. Kala dimasak sosis akan tampak seperti gumpalan daging cincang.