11 Februari 2025

Tom Yum Ikan dengan Nanas dan Kisah Anak Bulu


Tom Yum Ikan dengan Nanas

Anak bulu nomor satu saya, Chichi, punya selera makan tinggi. Tak mudah menemukan makanan yang benar-benar dia suka. Sejak tiga tahun lalu di-rescue dari jalan di depan rumah, hingga detik ini saya tak pernah benar-benar yakin apa sih sebenarnya makanan kegemaran yang aman buat dia. Ketika awal diadopsi, Chichi sudah super picky, dan karena saat itu telah berusia sekitar 3 bulan, saya tak tahu kebiasaan makan dia dulunya kala hidup di jalan, atau saat disia-siakan oleh manusia yang memeliharanya sebelumnya. Saya yakin, seseorang sengaja membuangnya di bak sampah tetangga, karena kejadian orang membuang kucing di jalanan di depan rumah saya cukup sering terjadi. Kucing-kucing yang beredar di jalan Pete, dan yang telah beranak-pinak sejak dulu adalah jenis kucing berbulu hitam putih seperti sapi. Sejak saya tinggal di sana sekitar 10 tahun yang lalu, hanya kucing warna ini lah yang berganti-ganti dan berkeliaran di seputaran area ini. Sementara Chichi memiliki warna abu-abu pasir bangunan mix dengan belang ikan mujair. Warna kucing yang sangat umum di daerah lain, tetapi super langka di jalan Pete.

Tak terhitung sudah berapa banyak merk wet food, dry food, atau makanan yang saya olah sendiri, yang dicoba, semuanya tidak ada yang benar-benar memuaskan hasilnya. Tak terhitung pula berapa sering saya googling mencari makanan kucing favorit, makanan kucing terbaik, atau the best cat food, ketika makanan tersebut dibeli dengan harga mahal hanya akan tersia-sia, karena dia tidak mau. Sekaleng makanan Chichi, lebih mahal dari budget makan siang saya, dan dari sekian banyak jenis cat food yang dicoba, so far yang dia mau makan setiap hari adalah ikan tongkol segar yang dikukus. Ikan tongkolnya bukan sembarang tongkol, harus tongkol besar, segar, jenis tongkol berdaging hitam yang hanya bisa di-provide oleh Mbak Rini, penjual ikan di pasar Blok A, langganan sejak lama. Mbak Rini menjual ikan tongkol premium, bagian kepala telah dibuang, sehingga hanya dagingnya saja yang kemudian diiris-iris dan dijual. Biasanya yang membeli adalah restoran Padang atau warung makan. Sekilo ikan tongkol yang disukai Chichi ini harganya enam puluh lima ribu rupiah, bandingkan  dengan ikan salem makanan saya sehari-hari yang cuman tiga puluh lima ribu rupiah per kilonya.

Tom Yum Ikan dengan Nanas


07 Februari 2025

Pempek Putih Telur - Mengisi Waktu Saat Liburan


Pempek Putih Telur

Setiap ada hari libur panjang, selalu ada saja cerita aneh-aneh dari kawasan Puncak, Bogor.  Kemacetan parah luah biasa dan ujungnya berakhir dengan tragedi. Lucunya, hal tersebut terulang kembali dan terulang kembali, tak jera dan seakan menantang maut menghampiri. Saya bisa mengerti mengapa Puncak menjadi magnet bagi warga Ibukota dan kota-kota sekitarnya. Udara yang sejuk, hijaunya pepohonan, vila-vila yang cantik dan nyaman, pemandangan yang indah, semua itu seakan menjadi tempat healing sempurna bagi warga Jakarta yang telah suntuk bekerja di kantor. Warga Jakarta yang muak hari-harinya diisi dengan pemandangan Ibukota yang semrawut dan udara yang dicemari oleh polusi tingkat tinggi. Puncak menawarkan nuansa berbeda untuk sejenak menyingkirkan itu semua dari dalam benak. Walau harus terjebak di dalam sebuah kemacetan tak berujung dan tak berakhir, walau terpaksa harus menghirup polusi yang ‘tumplek blek’ jadi satu di dalam sebuah jalur neraka yang memakan korban jiwa, semua itu rela dilakukan. Demi sebuah momen yang berbeda.

Dulu, saya mungkin sama dengan ribuan wisatawan yang berjibaku ke Puncak kala libur, berjam-jam dalam kemacetan panjang dimana mobil sama sekali tak bergerak. Menahan diri tidak makan, atau minum agar tidak 'kebelet' harus ke toilet. Tapi kini, sama sekali tak ada terbersit keinginan untuk berkunjung, walau Puncak memiliki pesona yang saya sukai. Suhu yang sejuk dan banyak pepohonan.  Begitu banyaknya kegiatan yang harus dilakukan di rumah, saya tak ada waktu untuk keluyuran ke luar, bahkan pergi ke pasar berbelanja sayuran dan ikan segar pun malas rasanya. Sayur dan buah segar kini bisa dibeli online, sementara ikan segar bisa dipesan ke Mbak Rini, penjual ikan di pasar Blok A, yang dengan senang hati mengantar hingga ke depan rumah. Selebihnya, semua barang belanjaan lainnya dipesan dari  online shop.

Pempek Putih Telur

05 Februari 2025

Spicy Tofu


Spicy Tofu

Kalau bicara tentang tahu, makanan olahan kedelai favorit saya, masa kecil saya banyak dihabiskan di pabrik tahu. Di Paron, kampung halaman saya, ada desa bernama Gelung, dan di salah satu gang-nya banyak sekali pabrik tahu beroperasi, tak heran jika dinamakan Gang Tahu. Salah satu teman SD saya bernama Ponirah, ayahnya bekerja di pabrik tahu tersebut. Setiap pulang sekolah, setelah makan siang, saya akan meluncur ke rumah Pon (nama panggilannya) untuk ikut melihat proses pembuatan tahu. Ponirah biasanya membantu ayahnya di pabrik. Saat itu saya tidak berani bertanya proses apa saja yang mereka lakukan, selain Pon menjelaskan bahwa setelah biji kedelai direndam semalaman hingga mengembang besar, lantas dimasukkan ke mesin penggiling. Mesin ini akan merubah kedelai menjadi bubur yang teksturnya super halus. Bubur kedelai ini lantas ditambahkan air dan disaring menggunakan kain tahu yang tergantung di tengah-tengah sebuah bejana besar yang dimasak menggunakan kayu bakar. Kain saringan ini dikaitkan dengan tali yang bisa dinaikkan dan diturunkan.

Sari kedelai yang dimasak ini perlahan akan menggumpal, gumpalan yang terbentuk inilah yang kemudian disaring dan dimasukkan ke dalam cetakan-cetakan tahu yang terbuat dari kayu. Pon tidak menjelaskan bahwa untuk membuat sari kedelai menggumpal dibutuhkan satu bahan khusus, atau biasa disebut koagulan, biasanya sejenis garam atau asam. Jadi saya tak pernah bertanya lebih jauh lagi, hanya kalau diingat-ingat kembali, saya tidak begitu suka dengan taste tahu dari Gang Paron karena rasanya agak asam. Jadi mungkin sejenis asam asetat yang dipakai untuk menggumpalkan sari tahu.

Spicy Tofu


04 Februari 2025

Ayam Sisit Bali dan Pemeriksaan Jentik


Ayam Sisit Bali

Musim hujan, musim nyamuk, dan ada satu jenis nyamuk yang menjadi momok menakutkan jika tinggal di kawasan perumahan padat penduduk begini. Nyamuk demam berdarah. Setiap tahun ketika musim penghujan tiba, selalu ada warga di jalan seputar rumah saya yang terkena demam berdarah (DBD), entah orang dewasa atau anak-anak. Bulan lalu saya mendapatkan info di grup RT, ada dua rumah yang warganya terkena demam berdarah, tetangga saya persis yang rumahnya di sebelah dan dua rumah dari tempat saya tinggal. Nah tetangga yang tinggal persis di sebelah rumah saya ini selalu 'langganan' terkena DB. Sejak si  Bapak dan keluarganya tinggal di rumah tersebut sekitar lima tahun yang lalu, maka seingat saya, tak ada tahun dimana keluarganya tidak ada yang tidak terkena DB. Selalu ada! Saya tahu karena setiap kali ada warga yang terkena DB maka ketua RT akan mengirimkan pengumuman di grup, kemudian protokol kesehatan dari kelurahan dijalankan. 

Hanya saya benar-benar tidak mengerti, mengapa setiap tahun selalu ada keluarganya yang terkena DB? Entah mendapatkannya di rumah tersebut, atau di luar, hanya Tuhan yang tahu. Tapi rumah yang beliau tempati bersama istri dan anak-anaknya ini adalah rumah yang baru dibangun ketika si Bapak membeli rumah tua yang kemudian beliau hancurkan dan bangun ulang. Rumah model minimalis dua lantai yang cantik dan mewah. Halamannya luas, lega tanpa taman sama sekali, hanya sebidang tanah berumput dan dua batang pohon bougainvillea. Bandingkan dengan halaman rumah saya yang penuh sesak dengan tanaman! Jika ada laporan warga yang terkena DBD seperti ini, maka protokol kesehatan pun biasanya dijalankan, mulai dari laporan ke RT yang kemudian diteruskan ke kelurahan, hingga pemeriksaan jentik-jentik nyamuk oleh Petugas Jumantik, sampai kemudian dilakukan pengasapan atau fogging

Ayam Sisit Bali


31 Januari 2025

The Best Beef Pho


The Best Beef Pho

Saya mengenal hidangan bernama pho sudah cukup lama, hanya tahu dari net tapi mencicipinya langsung belum pernah. Begitu penasarannya saya dengan rasanya, hingga akhirnya dengan knowledge minim nekat mengeksekusi resepnya dan post di blog pada tahun 2011. Kalau saya napak tilas ke postingan pertama pho tersebut, saya jadi malu hati sendiri. Tampilan foto yang sama sekali tidak menarik dan tidak menunjukkan kelezatan asli cita rasa si pho, resep yang saya tak tahu itu mendapatkan ilham dari mana, proses yang entah benar entah ‘ngaco’ (mau membacanya ulang hati ini tak sanggup). Tapi saya masih ingat, betapa saat itu semua bahan yang saya gunakan premium. Tulang sapi yang fresh, satu kilogram daging sapi has dalam dari pasar Blok A, dedaunan rempah segar yang lengkap. Saya juga masih ingat betapa saat itu terkantuk-kantuk menunggu kuah pho direbus di kompor hingga jam 2 pagi. Yep, jam 2 pagi saudara-saudara! Waktu itu belum memiliki slow cooker, dan semangat memasak plus ngeblog memang masih super strong. Ketika akhirnya si pho berhasil dibuat pun, bagi saya taste-nya tidak lah spektakuler. Sejak itu, pho menurut saya bukanlah makanan istimewa.

The Best Beef Pho

30 Januari 2025

Ayam Suwir Kecombrang


Ayam Suwir Kecombrang

Saya suka dengan aneka rempah yang wangi,  seperti basil, daun ketumbar, kemangi, kecombrang, daun kencur, di dalam masakan. Menambah nafsu makan dan membuat taste-nya menjadi dua kali lipat lebih lezat. Tapi tidak semua orang menyukai aroma daun dan bunga rempah ini, di keluarga saya, hanya saya dan Ibu yang maniak.  Anggota keluarga lainnya, biasa saja reaksinya, memang sih masih mau dimakan tapi dalam kondisi terpaksa. Dulu ketika masih di Paron, di mana sayuran super murah harganya, saya sering menyantap urap kemangi sebaskom besar, hanya kemangi dan kelapa parut saja.  Karena berikat-ikat kemangi mungkin hanya lima ribu rupiah saja, jadi sebaskom urap hampir tidak ada harganya. Sekarang, seikat kecil (keciiiiil banget) kemangi di Jakarta dibandrol tiga ribu hingga lima ribu rupiah, itu di pasar di dekat rumah. Hendak membuat sebaskom urap mikir tujuh kali dulu.

Nah kecombrang ini salah satu bunga rempah fav! Mau diolah apapun lezat. Apalagi ditumis bersama suwiran dada ayam dengan cita rasa pedas, gurih, asin, manis dan sedikit jejak asam. Alamak, nasi mana? Pertama kali mengenal kecombrang  ketika kantor lama tempat saya bekerja mengadakan acara outing di Puncak, Bogor. Di halaman hotel tempat kami menginap, banyak tanaman kecombrang ditanam. Tumbuhan ini mirip dengan lengkuas, berpostur besar, tinggi, dengan daun-daun lebar, bunganya lantas tumbuh dari bagian rimpangnya menjulur ke atas dengan kuntum yang berwarna kemerahan, mirip seperti obor, tak heran jika nama lainnya adalah ginger torch.  Ketika mekar akan sangat semarak dan wangi. Kecombrang masih satu keluarga dengan lengkuas, jahe dan sejenisnya dari family jahe-jahean (Zingiberaceae).

Ayam Suwir Kecombrang
Kecombrang utuh


24 Januari 2025

Resep Tomat dengan Telur & Kisah Anggrek Liar di Pohon Asam


Resep Tomat dengan Telur

Pertama kali saya tahu tentang tanaman bernama anggrek adalah saat di sekolah dasar, kala itu di sepanjang jalan desa dari Ngawi menuju ke Paron, banyak sekali jajaran pohon asam yang usianya sudah puluhan tahun. Pohon-pohon asam ini memiliki batang kekar, dengan diameter besar, tubuhnya pendek untuk ukuran pohon tua. Berjajar rapi di sepanjang sungai kecil atau parit, yang memisahkan antara jalan dengan area persawahan milik petani. Paron merupakan desa sentra padi dan palawija di mana sawah bertebaran di mana-mana. Saya paling suka menelusuri jalan utama Paron ini, karena indah, hijau, sejuk dengan deretan pohon asam yang rapi memagari tepian jalan. Di pohon-pohon asam ini lah saya melihat anggrek liar menggelayuti dahannya, tertutup rimbunnya daun asam, membuatnya aman dari terpaan sinar matahari Paron yang gahar.

Setiap kali naik angkutan umum menyelusuri jalanan ini, mata saya jelalatan memandangi kerimbunan pohon asam, berusaha menghapal, pohon mana yang ditumbuhi anggrek. Tidak semua pohon ada. Saya bertekad satu hari nanti, jika saya memiliki sepeda, akan saya kayuh kendaraan roda dua itu ke sepanjang jalan ini dan menjarah semua anggrek di sana. Mimpi yang penuh rasa greedy, seorang bocah usia 9 tahun yang ingin merawat dan menanam anggrek tapi apa daya orang tua tak mampu. Tapi sebuah kemauan kuat, sebuah tekad kuat yang muncul dari dalam dada, akan didukung semesta. Seperti juga mimpi saya hendak mememelihara anggrek liar.

Resep Tomat dengan Telur

23 Januari 2025

Mengadopsi Kucing Part 2 - Perjuangan


Mengadopsi Kucing Part 2 JTT

Semua orang punya jiwa keibuan yang lembut dan nurturing, atau jiwa kebapakan yang maskulin dan melindungi. Kombinasi keduanya di dalam diri kita akan saling melengkapi dan mengisi satu sama lain, yang membedakan hanyalah kadarnya. ~ Me
 

Saya suka merawat tanaman. Ada kepuasan tersendiri memperhatikan mereka tumbuh, berkembang dan menjadi dewasa. Ada kebahagiaan di dada ini kala menyaksikan semua susah payah itu terbayarkan di ujung. Ada kebanggaan, bahwa seorang manusia biasa seperti saya, bisa menumbuhkan sayuran atau tumbuhan lainnya. Bukan hanya sekedar tumbuh, tapi subur dan lezat dipandang mata. Saya  lebih menikmati setiap proses dan step-nya, dibandingkan memetik hasilnya kala panen. Tetapi tanaman tentunya berbeda dengan hewan, untuk yang satu ini saya hanya memiliki pengalaman yang  sangat minim. 

Dalam puluhan tahun kehidupan saya, hanya beberapa kali saja keluarga saya memelihara hewan peliharaan. Pertama adalah burung dara yang dibawa seorang sepupu dari desa nun jauh. Sepasang burung dara itu kemudian berkembang cepat menjadi puluhan ekor. Lambat laun, burung-burung ini lenyap satu persatu. Ada yang sakit, hilang tak jelas rimbanya, atau dimakan kucing. Penyebab terakhir yang paling banyak terjadi. Hewan peliharaan kedua adalah kelinci. Seorang tetangga di Paron memiliki banyak kelinci yang disukai bocah seperti kami. Akhirnya Ibu setuju memeliharanya di dapur, di dalam sebuah kandang berukuran 1 x 1 meter dan berisikan sekitar 4 ekor kelinci. Tak pernah terkena sinar matahari, tak pernah menginjak tanah, tak pernah hidup bebas, sementara pemiliknya tak mengerti cara memeliharanya. Waktu itu belum ada internet, sehigga informasi susah didapatkan. Kelinci-kelinci ini lantas terkena penyakit jamur di ujung telinga dan hidungnya, sebagian mati, sebagian disembelih menjadi lauk hari itu. 

Mengadopsi Kucing Part 2 JTT


20 Januari 2025

Spicy Odeng & Arti Kebahagiaan


Spicy Odeng

Dulu, ketika masih tinggal bersama orang tua, kebahagiaan saya simple. Saya paling bahagia ketika Bapak membelikan sepatu baru. Rasa bahagia yang membuncah di dada, yang membuat saya ingin menari dan tak sabar melalui malam itu agar esok pagi bisa berangkat ke sekolah dengan si sepatu. Saya ingat merk sepatu yang lumayan terkenal saat itu dan harganya cukup mahal untuk kondisi perekonomian orang tua saya yang pas-pasan, yaitu Spotec. Sepatu hitam mengkilap yang terlihat gagah di kaki kala dipakai, kuat, dan super awet bertahun-tahun lamanya. Alasan terakhir itulah yang membuat Bapak membelikan merk ini. Sekali beli bisa dipakai selama 3 tahun di SMA, walau sebenarnya harganya cukup menguras dompet.

Malam harinya sepatu saya letakkan persis di bawah ranjang, seakan takut jika besok benda itu raib menguap. Berangkat ke sekolah hati menjadi ceria, dunia terasa indah, cerah, dada terasa plong dan semangat berapi-api. Bukan untuk niat menuntut ilmu, tapi lebih hendak pamer sepatu baru ke teman-teman. Sepatu Spotec ini seakan meningkatkan value saya dari anak keluarga kurang mampu menjadi anak keluarga sedikit mampu. Seakan eksistensi saya mampu terdongkrak bukan karena saya anak paling pintar di kelas, tapi karena kaki saya bersepatu baru. Entah apa yang saya pikirkan saat itu, tapi di usia belasan tahun, usia mencari jati diri, dan usia dimana rasa percaya diri setipis iman saya, maka urusan materi menjadi hal paling penting dalam hidup, di tengah ekonomi keluarga yang susah.

Spicy Odeng


16 Januari 2025

Chinese Seafood Soup


Sup Seafood Chinese

Beda kepala, beda kepribadian, beda sifat, beda tampilan, beda kemauan, beda mimpi dan beda nasib, walau memiliki ayah dan ibu yang sama. Satu hal yang membuat keluarga saya kompak hanyalah soal makan. Kami semua suka makan! Happy jika berbicara tentang makanan! Super happy jika makan bersama-sama di luar! Jadi ketika kakak saya, Mbak Wulan, datang bersama keluarganya ke Jakarta beberapa waktu yang lalu dan bertepatan dengan ulang tahunnya, kami pun menagih traktiran. Venue ditentukan, kali ini di restoran Mandala di jalan Wolter Monginsidi, Jakarta Selatan, sekarang bernama Sinar Mandala dan pindah ke lokasi tak jauh dari posisi semula. Restoran ini sudah sangat lama berbisnis dan tetap eksis hingga saat ini. Spesialisasi mereka adalah masakan Chinese, lebih tepatnya masakan Chinese dengan porsi jumbo dan rasa yang gak kaleng-kaleng. Semua menu di resto ini sedap!

Saya cukup sering makan disini bersama teman kantor, tapi karena banyak anggota keluarga yang belum pernah mencicipinya, maka resto ini tampaknya pilihan tepat karena porsi makanannya yang besar. Menu andalan disini adalah mi goreng ulang tahun, gurame asam manis, nasi goreng, aneka masakan ayam dengan saus khas Chinese yang lezat, tentu saja masih banyak menu enak lainnya, tetapi favorit saya adalah sup seafood. Kuah sup bening gurih dengan taste light ini dipenuhi dengan potongan ikan, udang, bakso ikan dan oyong. Rasanya unik dan berbeda dari sup seafood umumnya.

Sup Seafood Chinese


15 Januari 2025

Beef Enoki Rolls dan Apa sih Definisi Baik?


Beef Enoki Rolls

Kalau bicara tentang kebaikan atau hal-hal baik, saya percaya dengan adanya karma. Jika kita berbuat baik maka kita akan dikelilingi dengan hal-hal baik juga, dan dibalas dengan kebaikan yang sama atau bahkan berlipat ganda. Saya bersyukur dalam usia setua ini, selalu bertemu dengan orang-orang yang baik, dan beruntung tidak pernah terbersit dalam hati untuk melakukan hal-hal yang tidak baik. Walau definisi baik di sini perlu untuk dijabarkan lebih baik lagi tapi intinya saya berusaha menjadi manusia yang baik-baik saja agar terhindar dari hal yang tidak baik. Liyer kan? Saya yang nulis lebih pusing lagi. 

Nah ngomong-ngomong soal kebaikan, di kantor saya ada contoh yang kasat mata, nyata, dan riil,  bukan omon-omon semata. Contoh itu adalah teman kantor saya, bernama Rahel. Rahel adalah seorang wanita, ibu dari dua orang anak lelaki yang masih bersekolah di tingkat dasar. Setiap hari, dia berangkat ke kantor di bilangan Thamrin, Jakarta, dari rumahnya di daerah Bojonggede, Bogor. Agar terhindar dari berdesakannya penumpang di KRL yang memang super tidak manusiawi padatnya kala jam berangkat dan pulang kerja, Rahel harus berangkat jam lima subuh setiap hari. Jika hendak mencari Rahel di kantor, bisa dimulai dari jam 6.30 pagi, karena pada waktu tersebut dia sudah duduk terkantuk-kantuk di meja kerjanya, setelah perjalanan panjang melelahkan dari Bogor.

Beef Enoki Rolls


14 Januari 2025

Sambal Tempong dengan Ayam Goreng


Sambal Tempong dengan Ayam Goreng

Saya tahu sambal bernama tempong, gara-gara ada kafe baru yang buka di mall sebelah kantor, salah satu menunya adalah ayam goreng sambal tempong. Potongan ayam seukuran chicken popcorn berbalut dengan sambal merah merona. Penasaran saya googling sejenak dan menemukan ulasannya di artikel Kompas tanggal lama. Ternyata sama dengan sambal tomat mentah yang dulu sering dibuat Ibu saya, waktu kami masih tinggal di Paron. Sambal tomat mentah dibuat mendadak pada saat hendak disantap, dan semua komponennya raw. Paling sedap disantap bersama kangkung rebus, ah bisa sebaskom besar kangkung saya sikat sendiri!

Ternyata sambal ini merupakan makanan khas Banyuwangi dan biasa digunakan untuk menemani nasi tempong. Nasi bersama lauk pauk, umumnya digoreng,  dan urap-urapan ala Jawa Timuran yang banyak dijual di daerah Banyuwangi. Sambal tempong menjadi kondimen wajib kuliner ini. 

Sambal Tempong dengan Ayam Goreng
Tomat ranti


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...