29 Februari 2016

Resep Mousse Coklat Alpukat


Resep Mousse Coklat Alpukat JTT

Sudah satu minggu belakangan ini alpukat di Lotte Mart luar biasa mantap mulusnya. Buah berlemak kegemaran saya ini memang susah-susah gampang ditebak isinya. Terkadang permukaan luarnya terlihat kinclong, namun ini bukan berarti lantas daging buahnya pun akan ikutan mulus juga. Seringkali ulat-ulat kecil bersarang disana atau daging buahnya penuh dengan serat-serat coklat kehitaman yang membuat tampilannya tidak menarik. Kejadian mengecewakan yang paling sering adalah alih-alih buah menjadi matang dan lembek, walau telah diperam berhari-hari alpukat tetap keras dan akhirnya menjadi busuk. Entah sudah berapa puluh kali saya kecewa kala membeli alpukat, bahkan ketika membelinya di Puncak sekalipun, tempat dimana barisan pedagang alpukat banyak berjejer ditepian jalan. 

Namun ketika dua minggu lalu saya iseng membeli 3 butir alpukat di Lotte Mart, saya cukup surprised dengan hasilnya. Ketiga buah tersebut ketika dibelah tampak kuning menyala, dengan daging lembut matang sempurna. Bahkan rasa dagingnya yang berlemak ini pun terasa manis. Sukses dengan pembelian pertama membuat saya membelinya lagi setiap kali berkunjung ke supermarket, dan berhubung Lotte Mart ini terletak disebelah kantor saya, maka kunjungannya bisa dikatakan setiap hari. Bagaimana saya tidak bersemangat jika semua buah tersebut mantap rasanya? ^_^
 
Resep Mousse Coklat Alpukat JTT
Resep Mousse Coklat Alpukat JTT


26 Februari 2016

Resep Bakwan Jagung Garing


Resep Bakwan Jagung Garing JTT

Bakwan jagung, salah satu makanan favorit yang sepertinya tak pernah habis-habisnya saya modifikasi resepnya. Mulai dari resep a la Ibu saya yang sering dibuat beliau ketika saya masih kecil di Paron, dimana butiran jagung dilumatkan hingga menjadi adonan pekat bersama bumbu-bumbu dan dibentuk seperti perkedel kentang. Atau versi adonan bakwan bercampur cabai nan pedas sehingga tidak membutuhkan tambahan cabai rawit kala mengudapnya. Hingga bakwan jagung a la Manado seperti yang saya posting kali ini.  Semua versi bakwan jagung tersebut tentu saja saya suka, namun versi bakwan jagung a la Manado yang berbentuk lebar, pipih seukuran telapak tangan, garing dengan sebagian butirajagung masih terlihat di dalamnya menurut saya paling sedap. Makanan yang digoreng seperti ini memang susah ditolak walau tahu resikonya bagi kesehatan. ^_^

Resep Bakwan Jagung Garing JTT
Resep Bakwan Jagung Garing JTT


25 Februari 2016

Resep Otak-Otak Ikan Bumbu Rempah a la JTT


Resep Otak-Otak Ikan Bumbu Rempah a la JTT

Entah sudah berapa kali saya mengulas dan berbagi resep otak-otak ikan berempah seperti postingan kali ini di JTT, misalnya saja pada artikel resep disini atau disini, namun terus terang semuanya belum memuaskan selera saya. Jika anda pernah menyantap otak-otak ikan dengan warna kuning dan rasa pedas ini di Tanjung Pinang atau Batam dan kemudian mencoba resep yang pernah saya bagikan tersebut maka saya yakin anda pasti akan setuju dengan pendapat itu. Dulu di Tanjung Pinang, setiap kali berkunjung ke pantai seperti di Pulau Penyengat, maka pedagang otak-otak selalu menjadi incaran kami. Otak-otak yang terbungkus dalam pelepah daun kelapa dan dijajakan dalam rentengan panjang ini harganya murah meriah dan rasanya super sedap. Tak peduli siapapun yang menjajakannya disana, semua otak-otak yang dijual seakan sama lezat rasanya. 

Di Jakarta tentu saja sulit menemukan makanan ini, namun di Batam ada satu warung makanan yang menjualnya, nama restonya adalah Shiang-Shiang. Setiap kali saya ke Batam pasti sekardus besar otak-otak akan kami pesan dari restoran tersebut. Di Jakarta, kedua keponakan saya, Rafif dan Fatih, penggemar berat makanan ini termasuk juga para orang dewasanya. Jadi sebanyak apapun makanan ini tersedia pasti akan lenyap tak bersisa dengan cepat jika tidak segera disimpan di freezer. ^_^

Resep Otak-Otak Ikan Bumbu Rempah a la JTT
Resep Otak-Otak Ikan Bumbu Rempah a la JTT


23 Februari 2016

Just Try & Taste di Jepang Part 4 - Tokyo 2: Asakusa & Senso-ji


Senso-ji Temple

Satu hal yang saya perhatikan dan kagumi dari orang Jepang adalah etos kerja yang luar biasa. Mereka sangat helpful dan serius kala membantu, entah itu petugas keamanan di Bandara, bagian informasi di tempat publik, masinis dan petugas kereta api, pelayan toko, penjual makanan, atau sekedar orang biasa yang berlalu-lalang di jalan dan menunggu kereta. Sudah tak terhitung banyaknya kami mendapatkan bantuan informasi disana, bahkan disaat-saat yang tak terduga sekalipun. Dengan bahasa Inggris yang pas-pasan mereka berusaha menyusun kata dan mengurai kalimat menjadi sesederhana mungkin supaya kami bisa mengerti. Bahkan jika mereka tidak bisa berbahasa Inggris (umumnya masyarakat disana tidak bisa berbahasa Inggris) maka mereka akan tetap menjelaskan dengan bahasa Jepang dan membuat saya terkadang hanya tertawa tak mengerti sambil mengucapkan kata, "Arigatou". Salah satu dari sedikit kata yang  diingat dalam perbendaharaan bahasa Jepang saya yang minim. ^_^

Pemandangan pelataran kompleks di kuil Senso-ji
Sudut di kuil Senso-ji, Tokyo Tower tampak di sudut kanan atas


22 Februari 2016

Resep Semur Jengkol a la My Mom - Super duper mantap! ^_^


Resep Semur Jengkol JTT

"En, Dimas sedang ada di Paron. Mau dibawakan apa dari sini?" Tanya Ibu saya melalui telepon beberapa waktu yang lalu. Dimas adalah adik bungsu saya yang berkuliah di Jakarta dan saat itu sedang dalam rangka liburan semesteran di Paron. "Apa ya Ma? Tahu kopong saja deh yang banyak," jawab saya. Tahu goreng kopong di Paron luar biasa murah harganya dan rasanya pun mantap, setiap kali Ibu saya datang ke Jakarta maka tahu goreng tersebut selalu menjadi oleh-oleh yang laris manis diserbu. "Katanya dulu kepengen titip pete sama jengkol? Ini lagi banyak dan murah banget harganya. Pete se-papan cuman seribu rupiah saja", jawaban Ibu saya tersebut mengingatkan akan angan-angan saya ketika beliau masih di Jakarta bulan lalu. 

"Kalau datang lagi ke Jakarta titip pete sama jengkol dong Ma, disini mahal banget", cetus saya waktu itu. "Wah di Paron murah banget, tapi Mama nggak pernah beli. Habis ntar capek bersihin kamar mandinya." Walau sebenarnya enggan juga membayangkan aroma dapur dan kamar mandi jika mengkonsumsi dua makhluk berbau bernama petai dan jengkol, tetapi rasa penasaran hendak membuat aneka masakan dari jengkol membuat saya tetap nekat mencobanya. Sudah banyak pembaca menanyakan resep jengkol yang mantap dan saya teringat dengan semur jengkol sedap yang sering dibuat kakak teman kantor saya, Astri. Semur jengkolnya sangat pulen, legit, dengan bumbu medhok melimpah dan ajaibnya tidak berbau saat dikonsumsi. Resepnya tentu saja menjadi rahasia keluarga dan saya enggan menanyakannya, tapi satu tips dari Astri yaitu merendam jengkol dengan air cucian beras selama beberapa hari tetap terpatri dalam ingatan saya.

Resep Semur Jengkol JTT
Resep Semur Jengkol JTT


17 Februari 2016

Resep Pancake Pisang Bebas Gluten


Resep Pancake Pisang Bebas Gluten JTT

"Mba mau ikut trial pilates nggak? Gratis nih di FX", pesan dari teman saya, Sintya, masuk melalui WhatsApp, kemarin. Sebagaimana umumnya masyarakat kita, maka yang namanya berbau gratis memang lebih menggugah minat, walau gratis yang ditawarkan kali ini sebenarnya kurang sreg dengan selera. Olah raga adalah aktifitas yang sangat jarang saya lakukan dan kalaupun dilakukan maka saya lebih memilih jalan sehat atau berenang. Alasannya? Simple dan fun! Terutama jika jalan sehatnya dilakukan di kawasan Sudirman kala hari Minggu pagi. Event car free day mingguan itu selain disesaki dengan mereka yang benar-benar ingin berolahraga juga dipenuhi dengan pedagang segala jenis makanan 'ajaib' yang akan membuat anda (hmm, saya tepatnya!) lebih fokus untuk berburu makanan ketimbang mengolah tubuh. ^_^

So bagaimana dengan pilates? Pilates dan yoga adalah dua olah raga yang terus terang saya hindari, alasannya karena kelenturan dan kesabaran merupakan dua sifat yang susah saya miliki. Okeh siapa sih yang tidak ingin memiliki tubuh luwes, lentur dengan postur yang benar? Nah yoga dan pilates dipercaya mampu memperbaiki postur tubuh yang salah, membuat tubuh menjadi lebih elastis, meningkatkan kemampuan otak untuk fokus, selain tentu saja membakar kalori. Tapi untuk mencapai itu semua tentu saja butuh perjuangan, dan setelah melakukan trial pilates selama satu jam, maka saya mengambil kesimpulan perjuangan itu sungguh berat saudara-saudara!

Resep Pancake Pisang Bebas Gluten JTT
Resep Pancake Pisang Bebas Gluten JTT


16 Februari 2016

Resep Udon Kuah dengan Daging Sapi


Resep Udon Kuah dengan Daging Sapi

Kami tiba di Osaka International Airport dengan selamat, walau beban koper semakin berat dengan tambahan hasil belanja di Tokyo, Kyoto dan Osaka. Jarum jam telah menunjukkan pukul sebelas siang sementara pesawat ke Sapporo masih akan berangkat sekitar pukul dua. Waktu yang luang membuat kaki melangkah kemanapun mata membawa dan akhirnya berhenti di depan resto udon bernama Sanuki Udon. "Ah ini resto udon halal terkenal yang direkomendasikan buat dicoba Ndang," seru kakak saya, Wulan, bersemangat. Saya yang sudah memendam rindu dengan makanan berkuah ringan dan segar, tanpa berpikir dua kali lagi langsung mendekati pintu restoran untuk mengecek kondisi di dalamnya. Sebagaimana hampir semua restoran di Jepang lainnya, maka yang satu ini pun terlihat super clean, rapi dan mengundang kita untuk duduk di dalam mencicipi makanan yang ditawarkan.  

Resep Udon Kuah dengan Daging Sapi  JTT
Katsuobushi
Resep Udon Kuah dengan Daging Sapi  JTT
Kombu

Tidak berapa lama, kami telah duduk di meja bersama makanan masing-masing. Pesanan saya berupa semangkuk udon dalam mangkuk besar yang terendam dalam kuah beraroma rumput laut yang membuat hidung  saya mengendus-endus penuh semangat. Kalau mau jujur, sebenarnya tidak ada yang spesial dengan tampilan udon yang disajikan. Hanya gumpalan udon (mie Jepang yang berukuran tebal dengan tekstur kenyal), dihiasai dengan irisan tipis daging sapi kecoklatan, serta 'segambreng' irisan daun bawang. Namun ketika sesendok kuahnya menyentuh lidah, kontan bibir ini langsung mendecap dan berkomentar, "Enak banget"! Kaldu udon yang encer jernih ini memiliki taste kuat dengan rasa asin, manis dan gurih yang balance membuat saya berusaha menebak-nebak bahan apa saja yang diceburkan ke dalamnya. Sayangnya cahaya lampu yang berwarna kekuningan dan tidak terlalu terang di resto membuat hasil foto tidak terlalu oke, jadi saya pun batal berbagi gambarnya ke anda semua. ^_^ 


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...