Tampilkan postingan dengan label Serba Kukus. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Serba Kukus. Tampilkan semua postingan

15 Januari 2025

Beef Enoki Rolls dan Apa sih Definisi Baik?


Beef Enoki Rolls

Kalau bicara tentang kebaikan atau hal-hal baik, saya percaya dengan adanya karma. Jika kita berbuat baik maka kita akan dikelilingi dengan hal-hal baik juga, dan dibalas dengan kebaikan yang sama atau bahkan berlipat ganda. Saya bersyukur dalam usia setua ini, selalu bertemu dengan orang-orang yang baik, dan beruntung tidak pernah terbersit dalam hati untuk melakukan hal-hal yang tidak baik. Walau definisi baik di sini perlu untuk dijabarkan lebih baik lagi tapi intinya saya berusaha menjadi manusia yang baik-baik saja agar terhindar dari hal yang tidak baik. Liyer kan? Saya yang nulis lebih pusing lagi. 

Nah ngomong-ngomong soal kebaikan, di kantor saya ada contoh yang kasat mata, nyata, dan riil,  bukan omon-omon semata. Contoh itu adalah teman kantor saya, bernama Rahel. Rahel adalah seorang wanita, ibu dari dua orang anak lelaki yang masih bersekolah di tingkat dasar. Setiap hari, dia berangkat ke kantor di bilangan Thamrin, Jakarta, dari rumahnya di daerah Bojonggede, Bogor. Agar terhindar dari berdesakannya penumpang di KRL yang memang super tidak manusiawi padatnya kala jam berangkat dan pulang kerja, Rahel harus berangkat jam lima subuh setiap hari. Jika hendak mencari Rahel di kantor, bisa dimulai dari jam 6.30 pagi, karena pada waktu tersebut dia sudah duduk terkantuk-kantuk di meja kerjanya, setelah perjalanan panjang melelahkan dari Bogor.

Beef Enoki Rolls


26 Maret 2021

Resep Pepes Ayam Kampung


Resep Pepes Ayam JTT

Gajian setiap tanggal 25 seakan hanya numpang lewat saja dari rekening saya, saking banyaknya cicilan yang harus dibayar. Swear, saya mulai merasa sesak nafas tiap kali melihat gaji hanya mendekam 10 menit saja di dalam rekening, dan detik berikutnya sudah ditransfer ke aneka kewajiban seperti cicilan KPR, listrik, telepon, internet dan lain sebagainya dan lain sebagainya. Kapan ya bisa merasakan gaji utuh tiap bulan dan uang tersebut tidak mengalir keluar untuk membayar hutang, benar-benar digunakan hanya untuk kesenangan diri? Hm, tapi dulu ketika usia masih kepala dua, saya seperti itu. Tak memikirkan masa depan, tak memikirkan masa tua, tak memikirkan mengumpulkan asset atau menabung. Uang gaji dipakai untuk membeli aneka barang kesenangan diri seperti sepatu, tas, pakaian dan pernak-pernik aksesoris penunjang penampilan kerja. Setiap kali jalan ke mal, ujung-ujungnya singgah ke toko pakaian atau sepatu dan pulang dengan membawa tentengan. Gaji lenyap begitu saja, dan hanya berakhir menjadi tumpukan pakaian dan sepatu di lemari dan pada akhirnya tidak dipakai juga. Sampai akhir usia kepala tiga, saya tak punya asset sepotong pun!

Resep Pepes Ayam JTT
Resep Pepes Ayam JTT

22 November 2017

Resep Arem-Arem Mi Isi Sambal Goreng Hati-Ampela feat Mi Burung DARA



Teman saya, Mbak Fifi, beberapa waktu yang lalu membawa arem-arem ke kantor, dia membelinya dari tetangga di sebelah rumah yang setiap pagi berjualan aneka snack dan menu sarapan pagi. Jika biasanya arem-arem terbuat dari nasi, maka arem-arem yang dibawa rekan saya ini terbuat dari mi. Walau terasa kurang kenyang karena hanya menyantap satu buah saja, namun makanan ini menjadi selingan dan ide baru yang menyenangkan. Well sebenarnya arem-arem mi bukanlah camilan yang baru, saya sudah lama mendengar tentangnya, hanya saja baru mencicipinya setelah Mbak Fifi membawanya ke kantor. Rasanya cukup lezat, terbuat dari mi dan bumbu serta sedikit sayuran berupa cincangan wortel dan daun bawang. Tanpa isi sama sekali, jadi sebenarnya mirip-mirip seperti mi goreng yang dibungkus daun pisang dan dikukus. Sejak mencicipi makanan itu, saya pun terobsesi membuatnya sendiri. 

Arem-arem mi dalam bayangan saya tidaklah sama seperti yang dibawa Fifi. Saya ingin tekstur mi-nya padat, mirip seperti arem-arem nasi umumnya. Plus tentunya harus diberi isi, karena bukan arem-arem namanya jika tidak ada isi ditengahnya bukan? Jadi weekend lalu saya pun mengutak-atik resep arem-arem mi versi saya sendiri, kali ini dengan sambal goreng hati-ampela ayam sebagai isi tengahnya. Rasanya super duper mantap, apalagi karena saya menggunakan Mi Burung Dara Original yang kenyal dan sedap diolah menjadi aneka makanan. Yuk lanjut!

Resep Arem-Arem Mi Isi Sambal Goreng Hati-Ampela

01 Maret 2017

Resep Bakpau Isi Ayam Suwir Pedas & Yuk Gemar Membaca!


Resep Bakpau Isi Ayam Suwir Pedas

'If you don't have time to read, you don't have the time - or the tools - to write. Simple as that' 
~ Stephen King

Seberapa gemar anda membaca? Membaca apapun entah dalam bentuk artikel informasi di buku, koran, majalah dan internat, atau membaca komik, buku cerita dan novel. Well, berdasarkan data Kantor Perpustakaan Nasional tahun 2015 menyebutkan bahwa hampir 90% masyarakat Indonesia tidak suka membaca buku. Fakta yang menurut saya sangat mengejutkan sekaligus memprihatinkan. Angka 90% ini menjelaskan bahwa masyarakat mulai dari usia 10 tahun keatas lebih menyukai menonton televisi dibandingkan membaca. Jika diperinci maka kebanyakan dari mereka hanya membaca maksimal 3 judul buku dalam satu tahun, ini pun hanya dilakukan oleh anak-anak berusia 10 tahun. Bandingkan dengan di negara maju dimana masyarakatnya rata-rata mampu membaca 20 hingga 30 judul buku pertahunnya.


Data Kantor Perpustakaan Nasional tersebut tentu saja perlu didukung dengan survey dan penelitian yang lebih detail lagi, namun dalam lubuk hati yang paling dalam (walau terasa 'mengenaskan') saya mempercayainya. Bahwa masyarakat kita memang tidak gemar menghabiskan waktunya dengan membaca. ^_^ 

Resep Bakpau Isi Ayam Suwir Pedas
Resep Bakpau Isi Ayam Suwir Pedas


15 September 2016

Resep Gadon Daging Sapi & Stop Bullying


Resep Gadon Daging JTT

Pertama kali mencicipi masakan bernama 'gadon daging' ketika saya masih duduk di bangku SMP.  Tepatnya di kelas dua sekolah menengah pertama di Ngawi, saat akan berangkat berdarmawisata ke Candi Borobudur. Waktu itu, di pukul empat pagi buta dengan rasa kantuk yang sedemikian kuat meraja,  dan mata sepat yang sulit untuk diajak bekerja sama, kami seluruh murid kelas dua yang ratusan jumlahnya digiring masuk ke dalam bis-bis wisata yang terparkir di depan sekolah.  Bu Puji, wali kelas saya saat itu, mengulurkan sebungkus makanan ini ke teman yang duduk di kursi bis di depan saya. "Gadon daging dari Bu Puji," bisik seorang teman. Kami lantas mencicipinya beramai-ramai dan menurut saya masakan itu adalah makanan terenak yang pernah saya cicipi dalam 1 tahun hidup saya.

Momen darmawisata kala SMP itu sangat kuat terpatri dalam ingatan saya hingga saat ini. Sebenarnya momen ketika saya bersekolah di salah satu SMP di Ngawi ini lah yang terpatri dengan kuat. Saya menganggapnya sebagai salah satu masa tersuram dalam hidup dan semua kisah tentangnya berusaha saya enyahkan dari ingatan. Andai otak manusia ini adalah sebuah memori komputer ingin rasanya saya menekan tombol delete berkali-kali, bahkan menghapus recycle bin-nya sekalian.  Menulis kisahnya saat ini  pun membuat kenangan itu kembali dan betapa inginnya saya mengambil kain pel  untuk membersihkannya hingga tuntas. ^_^

Resep Gadon Daging JTT
Resep Gadon Daging JTT


26 Agustus 2016

Resep Bothok Jamur Tiram dengan Lamtoro dan Udang


Resep Bothok Jamur Tiram dengan Lamtoro dan Udang

Saya dibesarkan dengan masakan bernama bothok. Bothok lamtoro alias petai china, tempe dan udang sungai yang dibuat nenek saya, alm. Mbah Wedhok, ketika dulu kami semua masih tinggal di Paron. Sebagaimana orang Jawa tulen lainnya, maka Mbah merupakan penggemar bothok kelas berat. Tidak heran beberapa kali dalam seminggu maka makanan ini akan hadir di dapurnya. Biasanya jika menu ini telah masuk ke dalam rencana, maka pagi-pagi Mbah sudah berangkat ke pasar. Pedagang ikan sungai seperti wadher, kuthuk, lele, tawes dan udang hanya ada di pagi hari. Saya masih ingat, para pedagang ini memiliki lapak di bagian belakang pasar, berdekatan dengan jajaran toilet umum. 

Jika mood Mbah sedang bagus maka terkadang kami diajaknya serta. Tapi seringkali beliau berangkat sendiri, mungkin mengajak kami membuat Mbah harus mengeluarkan uang ekstra untuk membeli cenil dan bubur sumsum. Momen 'Mbah mengajak ke pasar' ini tentu saja selalu saya manfaatkan dengan suka cita dan kunjungan ke bagian lapak ikan, membuat suka cita itu semakin berlipat ganda. Ada kesenangan tersendiri melihat aneka ikan sungai segar yang baru saja ditangkap dan digeletakkan di lantai pasar. ^_^

Resep Bothok Jamur Tiram dengan Lamtoro dan Udang
Resep Bothok Jamur Tiram dengan Lamtoro dan Udang


27 Mei 2016

Resep Otak-Otak Tahu (Tanpa Ikan) Favorit Ibu Saya


Otak-otak tahu JTT

Makanan sedap tidak harus dibuat dari bahan yang mahal, asalkan dimasak dengan bumbu dan cara yang tepat maka bahan murah meriah seperti tahu bisa disulap menjadi santapan lezat yang tak kalah dengan makanan yang terbuat dari ayam, daging atau ikan. Nah otak-otak tahu yang saya hadirkan kali ini sebenarnya sama dengan pepes tahu biasa yang sering kita santap, namun menurut Ibu saya rasanya yang  luar biasa sangat pantas menyandang nama otak-otak, dan layak bersaing dengan otak-otak ikan yang harganya tentu saja lebih mahal. ^_^

Ketika Ibu saya berkunjung ke Jakarta beberapa bulan yang lalu, seperti biasa beliau akan menginap di rumah adik saya, Wiwin, di Mampang. Di pagi weekend, saya pun akan berkunjung kesana menjenguk Ibu dan menginap hingga hari Minggu tiba. Berkunjung ke rumah Wiwin tanpa membawa buah tangan bukanlah kebiasaan saya, karena itu sejak pagi saya telah berbelanja ke Pasar Blok A dan memutar otak untuk menciptakan sesuatu di dapur. Karena Ibu saya bukanlah penggemar protein hewani dan sedang berusaha mengurangi makanan berlemak, berminyak dan berkalori berat, maka tahu yang diolah dan dikukus seperti ini merupakan pilihan yang tepat. 

Otak-otak tahu JTT
Otak-otak tahu JTT

12 Maret 2015

Puding Roti Pisang Pandan Kukus



Saya menganggap diri saya kuat, setidaknya itu juga yang dikatakan oleh orang-orang di sekeliling saya. Dengan bahu lebar nan bidang seperti lelaki, sering kali ketika di bangku sekolah saya dijuluki berpostur satpam atau hansip. Tatkala semua gadis-gadis remaja melangkah gemulai maka saya melangkah tegap dengan dagu terangkat dan tatapan mata lurus ke depan. Saya jarang menoleh ke kanan atau ke kiri kala berjalan, sehingga seringkali tidak melihat teman di pinggiran jalan walaupun mereka berteriak hingga suara serak atau dengan tangan melambai-lambai heboh. Biasanya saya baru sadar setelah melewati mereka beberapa meter dan itu sudah terlambat. "Si Endang emang sombong bener"! Banyak yang menyebut saya begitu karena seringnya tidak membalas sapaan mereka. Tapi sumpah mati itu benar-benar murni karena saya tidak melihatnya. ^_^



15 Januari 2015

Kue Apam Abu-Abu Kembang Telang ^_^



Gambar di atas bukan bulatan bakso, bukan pula siomay, melainkan sepiring kue apam yang saya buat pada weekend yang lalu. Mungkin ini pertama kalinya anda melihat kue apam berwarna 'abu-abu bakso' karena biasanya kue tradisional ini hadir dengan warna-warni yang semarak seperti merah, pink, hijau atau putih. Ini gara-garanya pada hari Sabtu kemarin, saya melakukan eksperimen pertama kali dengan bunga biru bernama kembang telang. Sejujurnya, walau sudah lama tahu mengenai manfaat bunga ini sebagai natural food coloring, namun baru kemarin saya memperoleh kesempatan untuk mempraktekkannya. Alasannya, di kota besar seperti Jakarta, tanaman ini cukup sulit ditemui. 

Jadi ketika dalam perjalanan ke rumah Pete, saat mata saya bertatapan dengan semak kembang telang yang rimbun dan sarat dengan bunganya yang biru tumbuh di tepian jalan, maka saya pun seperti mendapatkan durian runtuh. Tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut, bersama Heni, saya mengumpulkan sekitar segenggam kembang yang telah mekar. Pohon itu melilit di sebatang tanaman mengkudu yang cukup tinggi, jadi sebagian besar tajuk yang sarat dengan bunga sulit untuk diraih. Seorang satpam dan beberapa pengendara motor, menatap kami dengan rasa ingin tahu tapi saya tidak peduli. "Fokus, fokus, dan lupakan budaya malu", oceh saya ke Heni yang sepanjang proses 'panen' terus cekikikan tanpa henti. 

Kembang Telang, Si Pemberi Warna Biru Alami



30 Oktober 2014

Resep Pembaca JTT - Roti Pau Empuk a la Tobias Lee



Beberapa bulan yang lalu, Tobias Lee, seorang pembaca JTT melalui fanpage di Facebook mengirimkan saya resep pau yang diklaimnya mantap dan mudah dibuat. Roti pau ini menurutnya tidak pernah gagal untuk dieksekusi dan hasilnya sangat memuaskan, teksturnya lembut dan empuk. Sebagaimana resep-resep lainnya yang sering membuat saya lapar mata namun terkendala dengan tenaga dan waktu yang terbatas maka resep pau a la Tobias terpaksa mendekam sekian lamanya di draft blog menunggu waktu yang pas untuk dicoba. Nah weekend kemarin merupakan waktu yang tepat ketika Jakarta terguyur hujan deras dan suhu yang sejuk membuat perut pun menjadi lapar. Kondisi seperti ini memang membuat isi kepala selalu lari ke makanan dan makan. Teringat dengan resep pau di arsip blog, saya pun membuka laptop sejenak, mengubek-ubek di antara sekian ribu file dan nyengir girang kala berhasil menemukannya. Tanpa membuang waktu lagi saya pun langsung menyiapkan peralatan perang di dapur. ^_^ 



22 September 2014

Cilok - Dengan sambal pecel atau sambal rujak, keduanya sama mantapnya!



Di kantor saya beberapa hari belakangan ini sedang demam cilok. Walau ini makanan jadul dan booming-nya pun sudah lama lewat namun ketika seorang teman menjajakan dagangannya di kantor maka kami pun tak urung sibuk untuk mendiskusikannya setiap hari. Mulai dari rasa, ukuran dan kekenyalannya hingga membanding-bandingkannya dengan cilok yang dijual oleh abang-abang di tepi jalan. Berhubung karena saya sangat suka penganan yang kurang bergizi ini maka beberapa bungkus cilok - berisikan sepuluh butir cilok beserta saus kacang di dalam plastik - mendarat di meja saya untuk menjadi camilan disaat kerja. Rasanya yang gurih dan teksturnya yang elastis membuat camilan ini menjadi populer sehingga hampir di setiap sudut jalan di Jakarta, gerobak penjual cilok bisa dengan mudah anda temukan. 

Nah berdasarkan hasil trial and error yang saya lakukan kala membuat cireng - makanan kurang bergizi lainya yang masih bersaudara dengan cilok - hasilnya belum memuaskan dan tidak seperti yang saya inginkan. Cireng atau cilok impian saya harus terasa gurih, empuk dengan kekenyalan yang pas bahkan saat telah dingin sekalipun. Seringkali selama ini cireng yang saya buat berakhir keras dan melawan saat digigit. Tapi itu cerita lalu hingga suatu hari seorang pembaca JTT memberikan ide yang cemerlang untuk membuat cilok dari resep pempek dos. Anda ingin tahu hasilnya? Yuk lanjutkan membaca! ^_^



03 Maret 2014

Flan Labu Kuning



Setiap melihat labu kuning di All Fresh, toko buah di sebelah kantor, selalu saja tangan saya gatal untuk memasukkannya ke dalam keranjang belanja. Entah mengapa setiap kali mata memandang warna jingga labu yang terlihat begitu menggoda maka imajinasi melayang untuk mempermaknya menjadi aneka makanan. Labu kuning yang kaya akan nutrisi ini memang mudah untuk dibuat menjadi aneka penganan dan masakan, mulai dari versi asin hingga manisnya. Bagi ibu-ibu muda yang memiliki bayi maka labu kuning sepertinya menjadi bahan wajib untuk dicampurkan ke dalam bubur saring untuk  makanan bayi, setidaknya itu yang dilakukan oleh adik ipar saya, Diar, kala memberikan makanan untuk Kirana yang hampir berusia 1 tahun. 

Saya sendiri menyukai labu kuning dalam segala bentuk modifikasi makanan yang bisa dibuat darinya. Pernahkan anda mencicipi jus labu? Minuman ini sangat mudah dibuat. Cukup blender labu kuning kukus dengan susu cair hingga halus, kemudian santap dengan es batu. Hmm, minuman ini mengenyangkan, menyehatkan dan membuat kulit menjadi mulus karena beta carotene yang terkandung di dalam labu akan dirubah menjadi Vit. A di dalam tubuh dan vitamin ini ampuh untuk menangkal radikal bebas dan membuat kulit menjadi lebih bersinar. Anda harus mencobanya juga! ^_^



25 September 2013

Nila Kukus Siram Bumbu Pedas - Lebih Sehat Dengan Kukus!



Mencoba membuat makanan yang 'lebih sehat' dari biasanya memang kadang perlu memutar otak sedikit. Makanan sehat identik dengan rasa yang tidak selezat umumnya, dan itu yang tidak saya inginkan. Saya suka makan dan suka bereksperimen dengan resep dan masakan, jadi kalau saya bisa membuat makanan yang sehat dengan cita rasa lezat, mengapa itu tidak diwujudkan? Untuk menunjang itu maka pemilihan bahan makanan yang digunakan dan proses memasak memegang peranan yang penting disini. Saya ingin bahan yang segar, low fat, minimalis dalam bumbu, tidak melalui proses penggorengan, mudah, cepat dan mudah dan cepat. Dua kata terakhir muncul beberapa kali bukan karena salah pengetikan tetapi karena mudah dan cepat sangat diperlukan jika anda pekerja kantoran seperti saya yang hanya memiliki waktu yang sempit di pagi hari. 

Kukus dan rebus selalu menjadi alternatif pilihan terbaik karena prosesnya yang cepat, dibandingkan misalnya anda harus memanggang atau memepesnya. Tetapi betapa hambarnya hidup ketika kotak makan siang dibuka yang ada hanya sepotong dada ayam rebus, tempe tahu kukus dan sayuran rebus. Bisa dipastikan setelah satu minggu menyantap menu ini, maka di hari ke-8 saya akan nangkring di Burger King dan memesan semua burger yang terpampang disana. Plus tentu saja bersama segentong minuman soda. Jadi apakah ada masakan enak, sehat dan mudah untuk disiapkan? Jawabannya tentu saja banyak, salah satunya adalah yang saya posting kali ini. ^_^



17 September 2013

Pepes Ikan Mas & Info Penting Seputar Ikan yang Perlu Anda Ketahui


Pepes Ikan Mas Duri Lunak

Melihat ikan mas yang sedang berenang-renang di akuarium besar di supermarket selalu membuat saya teringat dengan pepes. Jika bagi banyak orang memandang ikan yang berenang bisa membuat pikiran menjadi rileks dan tenang, saya justru ngiler membayangkan sebungkus pepes ikan yang pedas, penuh rempah dan super, super tasty. Bayangkan! Oke memang susah berurusan dengan otak foodie seperti saya, apapun bisa saya asosiasikan dengan makanan. Nah berbicara tentang ikan, anda yang sering membaca postingan saya pasti akan tahu betapa cintanya saya dengan makanan yang terbuat dari ikan dan teman-teman seafood-nya. Selama ini ikan laut selalu menjadi pilihan utama dibandingkan ikan air tawar karena rasanya yang lebih gurih, tasty dan aromanya yang tidak seamis ikan air tawar. Hanya beberapa jenis ikan air tawar saja yang saya gemari seperti gurami, nila atau mujair, itupun selalu saya masak dalam kondisi tergoreng kering.  

Ikan memang menyehatkan, merupakan sumber protein yang tinggi dengan kalori yang rendah. Namun dibalik itu semua ada hal-hal yang harus anda waspadai saat mengkonsumsinya. Ingin tahu lebih lanjut? Yuk ikuti terus postingan kali ini.




02 September 2013

Garang Asem Ayam a la Kudus



Sudah cukup sering saya posting makanan bernama garang asem, dan mungkin beberapa sudah anda praktekkan juga di rumah (pe-de mode on). Namun tetap saja saya ingin sharing ke anda di sini, satu lagi resep garang asem ayam yang Sabtu kemarin saya praktekkan di rumah. Namanya garang asem ayam a la Kudus. Sebenarnya saya sendiri tidak terlalu bisa membedakan masakan garang asem dari satu daerah dengan daerah yang lain karena sepertinya makanan ini banyak tersebar di berbagai daerah di Jawa dengan aneka ragam variasi bumbu dan bahan yang digunakan. Namun satu hal yang saya tahu garang asem memiliki dua versi, ada yang bumbunya diiris-iris saja dan ada juga yang dihaluskan. Nah untuk garang asem Kudus - yang cukup terkenal di dunia pergarang-aseman - umumnya menggunakan bumbu yang diiris, rempah-rempah yang melimpah, santan encer dan potongan ayam kampung. Hmm, rasanya memang sedap tak terkira!



04 Juli 2013

Kue Bugis



Satu lagu kue tradisional yang lezat dan mudah dibuat yaitu kue bugis. Pada saat bulan puasa yang sebentar lagi akan tiba memang paling sedap menyantap kue dan penganan tradisional dengan cita rasa manis, legit dan sedap seperti kolak, cendol dan kue-kue manis. Kue bugis yang saya posting kali ini bisa menjadi alternatif untuk dibuat dan menjadi kudapan berbuka puasa yang cukup memuaskan. Kue ini sebenarnya mirip dengan kelepon yang pernah saya posting sebelumnya, untuk resep kelepon silahkan klik di link disini ya. 

Nah yang membuat kue bugis dan kelepon berbeda adalah kue bugis berukuran lebih besar dan berisi parutan kelapa yang dimasak dengan gula merah dan dibungkus dengan menggunakan daun pisang setelah terlebih dahulu kue disiram dengan vla kental yang terbuat dari tepung dan santan. Sedangkan kelepon, hanya berisi irisan gula merah dan disantap dengan parutan kelapa yang dikukus. Karena perbedaannya yang tidak terlalu mencolok tidak heran kedua makanan ini memiliki rasa yang hampir sama dan sekali saja anda membuat adonannya maka dengan sedikit modifikasi anda telah berhasil membuat dua kue sekaligus dalam satu kesempatan saja. Yummy!



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...