Cara pertama yang saat ini sudah saya rasakan adalah berinvestasi di saham. Mungkin karena kebetulan saya bekerja di satu perusahaan sekuritas, sehingga investasi saham bukanlah hal yang asing. Saham adalah produk investasi Pasar Modal yang berisiko tinggi, ini dikarenakan harga saham naik dan turun dengan cepat ketika ditransaksikan di Bursa Efek setiap harinya. Misalnya jika sesi satu perdagangan di Bursa harga saham A sebesar Rp. 1000 per lembar, maka di sesi dua bisa jadi harganya menjadi Rp. 700 per lembar, atau justru naik menjadi Rp. 1100 per lembarnya. Bandingkan dengan naik dan turunnya harga satu gram emas murni yang jauh lebih lambat, karena itu emas dianggap sebagai produk investasi yang aman atau berisiko rendah.
Tampilkan postingan dengan label Brownies. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Brownies. Tampilkan semua postingan
23 Desember 2020
Resep Spider Web Brownies & Menambah Penghasilan Secara Online
15 November 2019
Resep Cream Cheese Brownies
Apa yang paling menjadi obstacle ketika hendak traveling ke negara maju, terutama jika dana pas-pasan, dan saldo di rekening tidaklah besar-besar amat? Apalagi jika bukan pengurusan visanya! Tiket murah bisa dipersiapkan jauh-jauh hari, akomodasi bisa dishare dengan rekan lainnya, tapi mendapatkan approval visa tidak semua orang bisa lolos dengan mudah. Susahnya menjadi warganegara dunia ketiga seperti Indonesia adalah betapa tidak berdayanya paspor hijau kita kala menghadapi seleksi ketat imigrasi dari negara-negara seperti US, Inggris, Eropa atau Australia. Agar bisa lolos sensor maka segepok dokumen dan aneka data pendukung diperlukan, untuk menunjukkan bahwa secara finansial kita mampu selama tinggal dinegara tersebut, dan untuk menunjukkan bahwa itikad kita hanya ingin berlibur disana selama beberapa hari dan pasti kembali ketika masa berlibur itu usai.
Inilah yang terjadi pada saya kala melakukan pengurusan visa di Kedutaan Australia beberapa minggu belakangan ini. Kakak saya, Mbak Wulan, dan keluarganya akan berlibur ke Australia akhir tahun ini, mengajak saya dan adik bungsu, Dimas, ikut serta. Ajakan kali ini akhirmya saya terima, setelah 2 tahun lalu saya tolak ketika kakak saya dan keluarganya berlibur pertama kalinya disana.
Label:
Brownies,
Cake,
Cream Cheese
29 Maret 2019
Resep Shiny Fudgy Brownies (Dijamin Sukses)
Membuat brownies menurut saya gampang-gampang susah. Tepatnya membuat brownies dengan permukaan yang mengkilat, sedikit retak dan teksturnya padat, moist, sekaligus lembut gampang-gampang susah. Begitu banyak resep brownies yang pernah saya share di blog, permukaan shiny-nya kadang muncul kadang 'ngumpet' entah dimana hingga saya sering frustasi sendiri. Selama ini saya mengira kandungan coklat compound dan gula yang banyak akan membuatnya shiny, namun walau sudah ditambahkan berton-ton coklat compound mungkin hanya 1 atau dua saja yang menunjukkan hasil lebih baik.
Membaca berbagai literatur terutama website King Arthur Flour, saya jadi tahu bahwa gula yang mencair dan naik ke permukaan saat brownies dipanggang akan memberikan hasil mengkilap, sementara coklat compound akan memberikan tekstur yang padat dan fudgy. Lantas bagaimana caranya untuk membuat gula bersedia mencair dan naik ke permukaan brownies? Resep seperti apa yang memang benar-benar terbukti pasti bisa menghasilkan brownies dengan permukaan shiny dan cracky dengan tekstur fudgy dan moist? Itu yang masih menjadi tanda tanya besar.
Membaca berbagai literatur terutama website King Arthur Flour, saya jadi tahu bahwa gula yang mencair dan naik ke permukaan saat brownies dipanggang akan memberikan hasil mengkilap, sementara coklat compound akan memberikan tekstur yang padat dan fudgy. Lantas bagaimana caranya untuk membuat gula bersedia mencair dan naik ke permukaan brownies? Resep seperti apa yang memang benar-benar terbukti pasti bisa menghasilkan brownies dengan permukaan shiny dan cracky dengan tekstur fudgy dan moist? Itu yang masih menjadi tanda tanya besar.
Label:
Brownies
08 Mei 2018
Resep Wafer Blondies dengan Chocochips
Ada satu resep cookies yang saya ingin coba buat, terinspirasi dari sebuah bakery di New York bernama Levain. Walau belum pernah mencoba rasanya, namun copycat resepnya banyak bertebaran di net, cukup ketikkan 'Levain copycat cookies' maka aneka resep bermunculan. Saya juga pernah melihat copycat cookies tersebut di jual di bakery di Jakarta yang memasang fotonya di Instagram, belum pernah mencicipinya juga namun saya sudah bisa memperkirakan rasanya. Levain cookies sangat terkenal dan iconic di New York, beberapa bahkan mengatakan jika berkunjung ke kota tersebut maka kudu datang ke Levain Bakery untuk mencicipi kuenya.
Keunikan Levain cookies adalah ukurannya yang super jumbo, diameter cookies bisa mencapai sekitar 10 - 12 cm. Seukuran telapak tangan orang dewasa! Berat masing-masing cookies sudah pakem yaitu 6 ons atau sekitar 170 gram. Kue tampil sangat tebal, dengan permukaan garing namun ditengah tampak moist dengan coklat yang berleleran. Terlihat sangat menggoda dan membuat air liur saya menetes ketika memandang gambarnya. Sayangnya beberapa kali mencoba resepnya, selalu gagal total. Paling umum terjadi adalah kue meleber sebesar taplak meja (bukan tebal dan gemuk seperti seharusnya), atau kue menjadi garing renyah karena tipis dan terlalu lama dipanggang, padahal seharusnya moist dan fudgy. Kalau dilihat-lihat sebenarnya cookies a la Levain memiliki tekstur seperti brownies.
Label:
Brown Sugar,
Brownies,
Cake
13 Februari 2018
Resep Pumpkin Swirl Brownies
Saya bukan pecinta hewan, kecuali ikan hias yang dulu pernah dipelihara di akuarium. Ikan mas koki mulai dari seukuran ibu jari menggendut hingga sebesar telur ayam. Sayangnya enam ekor ikan mas tersebut tewas ketika ditinggal pulang kampung, gara-gara mesin aeratornya mati. Tapi saya bercita-cita suatu hari nanti, ketika memiliki rumah dengan pekarangan yang cukup besar, akan memelihara ayam. Membayangkan memproduksi dan menyantap telur ayam kampung sendiri terasa amazing. Urusan memelihara hewan ternak sebenarnya bukan ide baru, dulu ketika tinggal di Paron, nenek saya selalu memiliki beberapa ekor ayam kampung untuk dipelihara. Ayam-ayam tersebut tidak memiliki kandang dan tidak juga terperangkap didalam halaman. Istilah sekarang mereka hidup free range. Makan makanan organik, bebas hormon dan segala macam antibiotik yang saat ini disuntikkan ke ayam ternak.
Satu hari, nenek saya berbaik hati memberikan kami dua ekor anak ayam, saya lupa nama-nama mereka. Memiliki hewan peliharaan kesayangan memang memunculkan rasa haru-biru didada, terutama jika makhluk tersebut tak muncul kala sore hari menjelang. Karena free range, si ayam bisa berkelana kemana pun dia hendak pergi. Satu sore ketika hujan deras menghantam Paron, dan air selokan disamping rumah meluap ke jalanan, dua ayam tersebut tak kembali pulang. Saya dan adik saya, Wiwin, berbasah kuyup didalam derasnya hujan mencari mereka, berteriak-teriak dikeremangan senja namun hingga malam menjelang tak jua ditemukan. Saya patah hati, begitu sedihnya kenangan tersebut hingga kini masih kuat terekam dalam ingatan.
Satu hari, nenek saya berbaik hati memberikan kami dua ekor anak ayam, saya lupa nama-nama mereka. Memiliki hewan peliharaan kesayangan memang memunculkan rasa haru-biru didada, terutama jika makhluk tersebut tak muncul kala sore hari menjelang. Karena free range, si ayam bisa berkelana kemana pun dia hendak pergi. Satu sore ketika hujan deras menghantam Paron, dan air selokan disamping rumah meluap ke jalanan, dua ayam tersebut tak kembali pulang. Saya dan adik saya, Wiwin, berbasah kuyup didalam derasnya hujan mencari mereka, berteriak-teriak dikeremangan senja namun hingga malam menjelang tak jua ditemukan. Saya patah hati, begitu sedihnya kenangan tersebut hingga kini masih kuat terekam dalam ingatan.
Label:
Brownies,
Labu Kuning
20 Juni 2017
Resep Starbucks Double Chocolate Brownies
Hanya ada satu kue yang saya suka jika sedang duduk di Starbucks, apalagi jika bukan Double Chocolate Browniesnya yang nendang. Bahkan menurut saya, kue tersebut merupakan brownies tersedap yang pernah saya cicipi dari sekian jenis brownies yang pernah saya coba, baik yang dibeli di bakery maupun yang saya buat sendiri di rumah. Sejak dulu tekstur dan rasa brownies Starbucks selalu menjadi acuan ketika mengeksekusi satu resep brownies, namun walau sudah membuat aneka brownies berkali-kali belum ada satupun yang mendekati kelezatan si double chocolate brownies tersebut.
Nah beberapa minggu lalu, usai berbuka puasa bersama teman saya, Sintya, kami lantas singgah di Starbucks di Plaza Senayan untuk menghabiskan waktu. Saya memesan segelas hazelnut latte sedangkan Sintya memilih es coklat. Sepotong brownies turut juga dipesan untuk disantap berdua. Double chocolate browniesnya padat namun lembut, fudgy, dan super nyoklat. Kue tersebut dipotong berbentuk persegi panjang sekitar 6 x 10 cm dengan ketebalan hanya 2 cm saja. Tampilannya padat dan terlihat keras ketika masih dipajang di etalase, namun saat telah dipanaskan di microwave akan terlihat super moist, lembut dengan lelehan coklat menghiasi di permukaannya. Rasanya yang manis sangat pas jika disantap bersama kopi atau teh yang agak pahit. Setelah sepotong brownies masuk ke perut, kali ini saya berjanji untuk mencobanya kembali dirumah. Dan kali ini eksperimen tersebut harus, kudu, sukses! ^_^
Label:
Brownies
06 Februari 2017
Resep Bruffins - Sedapnya Brownies Disilangkan dengan Muffin
Mengapa hujan enggan turun di hari weekend namun mengguyur bumi di hari kerja? Keluhan tak tahu terima kasih tersebut saya ucapkan kala melakukan aksi bersih-bersih pada hari Sabtu dan Minggu lalu. Kaus oblong yang saya kenakan telah basah oleh keringat yang bercucuran, dan tangan terasa super pegal kala kain pel menelusuri setiap jengkal ubin di rumah Pete. Cuaca panas dan sinar matahari terik diluar jendela menyusup masuk ke dalam rumah membuat udara terasa super gerah dan sama sekali tidak mendukung aksi kerja bakti yang saya lakukan saat itu.
Untungnya sejak memiliki vacuum cleaner yang saya beli dua minggu yang lalu maka pekerjaan membersihkan lantai menjadi lebih ringan dan semangat juga lebih membumbung tinggi. Selayaknya bocah SD yang bersemangat berangkat ke sekolah dengan sepatu atau tas sekolah yang baru, maka seperti itulah perasaan yang saya rasakan dengan vacuum cleaner ini. Mesin penghisap debu merk Bosch tipe Gas 11 - 21 ini termasuk tipe lama dan saya beli dengan harga diskon di sebuah toko online. Saya sudah melakukan survey beberapa merk vacuum cleaner dan menurut saya Bosch cukup bisa diandalkan. Harganya mungkin sedikit lebih mahal dibandingkan yang lainnya, namun kehandalannya tidak perlu diragukan. Saya sudah membuktikannya sendiri, walau baru menggunakannya beberapa kali saja.
Label:
Brownies,
Cake Chocolate,
Muffins
31 Agustus 2016
Resep Brownies Pisang Super Duper Moist
Sekian lama menunda, akhirnya pe-er membuat buku bertema cake, bolu, dan roti harus saya selesaikan juga. Sebenarnya, rencana menerbitkan buku keempat ini sudah dari tahun lalu, deadline terus dimundurkan hingga akhirnya bulan ini saya pun menyerah. Bermalas-malasan memang menyenangkan namun tidak ada satupun hal produktif yang bisa dihasilkan darinya. Start weekend kemarin saya pun menggebah rasa malas dan mulai menyusun daftar resep bolu, cake dan roti yang akan saya hadirkan di buku. Untungnya sebagian resep bisa diambil dari JTT.
Namun list resep saya cukup panjang, target saya sekitar 60-an resep dan kebanyakan resep-resep lama di JTT masih menggunakan kamera jadul. Hasil gambarnya pun blur, dengan resolusi yang kecil sehingga akan pecah ketika dicetak di kertas. Terpaksa hampir 50 persen resep diulang kembali proses pembuatannya dan sebagian besar adalah resep-resep baru yang belum pernah saya posting di blog. Karena bahan kue dalam kondisi langka di dapur, maka di hari Sabtu saya pun pergi ke Titan di Fatmawati. Waktu tempuh kesana cukup 30 menit saja dengan menggunakan metromini, so far so good dan semua bahan yang saya butuhkan tersedia. Tapi ternyata hari itu tidak berjalan semulus pipi keponakan saya, Aruna, yang berusia 11 bulan. Hujan deras berjam-jam yang mengguyur Jakarta Selatan di hari Sabtu membuat perjalanan pulang saya menjadi penuh penderitaan. Ternyata oh ternyata proses membuat buku keempat ini penuh dengan perjuangan saudara-saudara. Tobat!
Namun list resep saya cukup panjang, target saya sekitar 60-an resep dan kebanyakan resep-resep lama di JTT masih menggunakan kamera jadul. Hasil gambarnya pun blur, dengan resolusi yang kecil sehingga akan pecah ketika dicetak di kertas. Terpaksa hampir 50 persen resep diulang kembali proses pembuatannya dan sebagian besar adalah resep-resep baru yang belum pernah saya posting di blog. Karena bahan kue dalam kondisi langka di dapur, maka di hari Sabtu saya pun pergi ke Titan di Fatmawati. Waktu tempuh kesana cukup 30 menit saja dengan menggunakan metromini, so far so good dan semua bahan yang saya butuhkan tersedia. Tapi ternyata hari itu tidak berjalan semulus pipi keponakan saya, Aruna, yang berusia 11 bulan. Hujan deras berjam-jam yang mengguyur Jakarta Selatan di hari Sabtu membuat perjalanan pulang saya menjadi penuh penderitaan. Ternyata oh ternyata proses membuat buku keempat ini penuh dengan perjuangan saudara-saudara. Tobat!
Label:
Bolu,
Brownies,
Cake,
Cake Chocolate,
Cake Tanpa Mikser,
Pisang
08 Maret 2016
Resep Brownies Kacang Mete Bebas Gluten -Super legit dan gurih!
Betapa mengantuknya saya pagi ini! Walau berusaha mengganjal mata dengan deretan angka dalam laporan yang sedang saya buat, tetap saja ribuan kuapan susah ditahan. Okeh mungkin ribuan terdengar lebay, tapi yang jelas rahang saya mulai terasa pegal karena harus membuka mulut lebar-lebar berulangkali. Kantor yang dingin dan cuaca mendung di luar sepertinya mendukung rasa kantuk ini, saya bahkan hampir menarik bantal kursi ke atas meja, dan meletakkan kepala disana untuk bobo siang. Tobat!
Kondisi mengantuk ini gara-gara tadi malam saya tidur terlalu larut, terbuai dengan video Yuka Kinoshita di YouTube. Bagi anda yang suka mengikuti tingkah polah Yuka, cewek Jepang cantik yang menyantap makanan dalam porsi super jumbo namun tetap slim, mungkin akan seperti saya yang tanpa henti menonton setiap videonya. Benar-benar menghipnotis! Satu video akan diikuti dengan video lainnya, dan gilanya jumlahnya ratusan. Ujung-ujungnya waktu telah menunjukkan pukul satu malam, membuat saya terperanjat dan segera menutup hand-phone. Hari ini mata saya pun susah dibuka, dan walau kepala sedikit terasa melayang karena kurang tidur tetap saja kegiatan ini akan saya ulangi lagi keesokan malamnya. ^_^
Kondisi mengantuk ini gara-gara tadi malam saya tidur terlalu larut, terbuai dengan video Yuka Kinoshita di YouTube. Bagi anda yang suka mengikuti tingkah polah Yuka, cewek Jepang cantik yang menyantap makanan dalam porsi super jumbo namun tetap slim, mungkin akan seperti saya yang tanpa henti menonton setiap videonya. Benar-benar menghipnotis! Satu video akan diikuti dengan video lainnya, dan gilanya jumlahnya ratusan. Ujung-ujungnya waktu telah menunjukkan pukul satu malam, membuat saya terperanjat dan segera menutup hand-phone. Hari ini mata saya pun susah dibuka, dan walau kepala sedikit terasa melayang karena kurang tidur tetap saja kegiatan ini akan saya ulangi lagi keesokan malamnya. ^_^
Label:
Brownies,
Kacang-Kacangan
05 Maret 2015
Cocoa Brownie - Thin & Fudgy
Memang sedap mengobrol 'ngalor ngidul' tak tentu arah dengan sahabat dekat sambil menyeruput secangkir cappuccino yang hangat. Biasanya saya melakukannya bersama Sintya, dan dulu Starbucks selalu menjadi pilihan kami. Namun sejak McDonalds gencar mempromosikan kopinya di McCafe dengan harga yang jauh, jauh lebih terjangkau dan rasa yang tak kalah sedap, maka kini kami pun hijrah ke cafe tersebut. Sepulang kantor atau saat weekend, berdua kami akan duduk di salah satu set kursi di McD dan menyeruput secangkir besar iced coffee float favorit. Bahan obrolan bisa bermacam-macam, mulai dari pekerjaan, boss, fashion, film, kesehatan, kondisi negara, issue yang sedang hot, rekomendasi restoran atau hanya sekedar berandai-andai tentang masa depan.
Suasana cafe yang cozy, lalu lalang pengunjung di sekitar dengan aneka penampilan yang menarik perhatian dan obrolan seru memang membuat waktu berlalu dengan cepat.Tak terasa dua atau tiga jam berlalu dan gelas kopi pun hanya menyisakan bongkahan es batu yang mulai mencair. Tidak ada makanan yang kami pesan di McD. Burger dan ayam goreng terlalu berat untuk menemani aksi nongkrong ini, namun jika di Starbucks ada satu kue yang selalu saya pesan kala kami duduk disana. Browniesnya yang moist, fudgy dan super legit. Untuk yang satu itu tidak pernah kami lupakan. ^_^
Label:
Brownies
18 Oktober 2013
Brownies Kacang Merah: Tanpa Telur! Tanpa Tepung! Tanpa Gluten!
Sekitar tiga tahun yang lalu, saat itu saya dan adik saya Tedy sedang asyik berselancar ria di internet di hadapan laptop masing-masing - saya sibuk memelototi aneka resep sedangkan Tedy heboh dengan game online-nya. Seperti biasa, jika membaca sebuah resep atau produk apapun yang ditawarkan di internet maka saya pasti selalu membaca komentar pembaca atau reviewer yang menyertainya. Menurut saya, komentar pembaca cukup penting untuk disimak karena mereka biasanya telah mencoba resep yang ditampilkan.
Sebuah foto yang menampilkan cupcake cantik dan terlihat menggugah selera membuat saya mengarahkan mouse dan mengklik artikel yang ditampilkan. Tidak ada resep yang menyertainya, si pemilik blog hanya menuliskan hasil eksperimen dia membuat cupcake. Saya telusuri tulisan ke bawah dan menemukan sebuah pertanyaan, "Halo, apakah saya bisa mendapatkan resep cupcake yang ditampilkan. Kelihatannya lezat sekali". Pertanyaan yang sopan, baik, dengan harapan mendapatkan sedikit sharing tentang sepenggal resep cupcake. Jawaban yang diberikan cukup membuat saya menggeleng-gelengkan kepala. "Cari saja di internet, banyak kok".
Label:
Brownies,
Gluten Free,
Kacang-Kacangan,
Oatmeal
09 September 2013
Cheesecake Brownies
Sudah lama saya tidak membuat cake atau kue sejenisnya yang memerlukan proses menimbang dan memanggang. Walau setiap kali melihat tampilan aneka kue dan cake di majalah atau website membuat saya meneteskan air liur sendiri namun jika teringat saya harus melewati proses pembuatannya, maka semangat saya langsung terbang. Lebih-lebih lagi jika membayangkan cucian piring setumpuk dan dapur kotor yang harus dibersihkan, saya lebih memilih untuk mendekam di atas kasur sambil menaklukkan tantangan Candy Crush berikutnya. Yeah, tentu saja! Demam game online ini bukan hanya saya saja yang merasakannya, setiap kali ada waktu luang maka suara dentingan permainan ini pasti terdengar di balik masing-masing meja kerja di kantor. Memang sulit sekali untuk lepas dari kecanduan game yang satu ini.
Hingga suatu hari teman kantor saya, Wiwid, bertanya ke saya, "Udah lama sekali kamu nggak bikin kue Ndang? Bikin dong", pintanya. "Butuh motivasi nih, mood lagi nggak ada", saya pun berkelit. Dan sejak percakapan itu maka telepon di meja saya setiap pagi selalu berdering, siapa lai kalau bukan dari Wiwid, "Sudah bikin kue hari ini? Aku kasih motivasi nih setiap hari supaya semangat". Gubrak!
Label:
Brownies,
Cheesecake
Langganan:
Postingan (Atom)