Tampilkan postingan dengan label ikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ikan. Tampilkan semua postingan

18 Februari 2025

Cakalang Rabe Rica - Pengalaman di Jayapura


Cakalang Rabe Rica

Dulu, ketika bekerja di perusahaan lama, profesi saya adalah sebagai trainer, tugas utama mengajar staf marketing yang ditempatkan di kantor cabang sebuah bank BUMN. Karena bank BUMN ini memiliki cabang dari Sabang hingga Merauke, maka trainer ditugaskan bergantian di berbagai kota, bahkan hingga ke kota-kota kecil yang hanya bisa dijangkau dengan boat, ferry, atau pesawat kecil. Satu hari, saya mendapatkan tugas mengajar di Jayapura, sendirian.  Berangkat di pukul sebelas malam dari Jakarta, transit sejenak di Biak, dan tiba di Jayapura pagi hari sekitar pukul enam. Bandar Udara Internasional Sentani terletak dekat dengan danau Sentani, ketika pesawat hendak landing maka danau Sentani yang biru kehijauan terlihat dari atas dikelilingi dengan hijaunya pepohonan, begitu indah dan peaceful

Pengalaman ini sudah sangat lama berlalu, sehingga rupa Jayapura sendiri saya agak lupa-lupa ingat. Saat itu, seingat saya, Jayapura adalah sebuah kota kecil yang tidak terlalu ramai, dan hanya ada beberapa bangunan besar yang berdiri di sana, salah satunya adalah hotel bintang empat yang saya tempati. Walau berbintang empat, hotel ini berbeda dengan hotel bintang empat umumnya di kota lain di Indonesia. Kamarnya terasa pengap, berbau apak, dan ada kesan tua dan sedikit membuat bulu kuduk merinding, terutama ketika berjalan di sepanjang lorong kamar yang remang-remang. Tidak ada kejadian horor di sini, hanya perasaan saya dan rekan-rekan trainer lainnya yang pernah berkunjung di Jayapura dan menginap di hotel ini. Mungkin saat ini, sudah banyak hotel-hotel berbintang lainnya di Jayapura, tapi saat itu, hanya hotel ini lah yang letaknya dekat dengan cabang bank yang layak ditempati.

Cakalang Rabe RicA


11 Februari 2025

Tom Yum Ikan dengan Nanas dan Kisah Anak Bulu


Tom Yum Ikan dengan Nanas

Anak bulu nomor satu saya, Chichi, punya selera makan tinggi. Tak mudah menemukan makanan yang benar-benar dia suka. Sejak tiga tahun lalu di-rescue dari jalan di depan rumah, hingga detik ini saya tak pernah benar-benar yakin apa sih sebenarnya makanan kegemaran yang aman buat dia. Ketika awal diadopsi, Chichi sudah super picky, dan karena saat itu telah berusia sekitar 3 bulan, saya tak tahu kebiasaan makan dia dulunya kala hidup di jalan, atau saat disia-siakan oleh manusia yang memeliharanya sebelumnya. Saya yakin, seseorang sengaja membuangnya di bak sampah tetangga, karena kejadian orang membuang kucing di jalanan di depan rumah saya cukup sering terjadi. Kucing-kucing yang beredar di jalan Pete, dan yang telah beranak-pinak sejak dulu adalah jenis kucing berbulu hitam putih seperti sapi. Sejak saya tinggal di sana sekitar 10 tahun yang lalu, hanya kucing warna ini lah yang berganti-ganti dan berkeliaran di seputaran area ini. Sementara Chichi memiliki warna abu-abu pasir bangunan mix dengan belang ikan mujair. Warna kucing yang sangat umum di daerah lain, tetapi super langka di jalan Pete.

Tak terhitung sudah berapa banyak merk wet food, dry food, atau makanan yang saya olah sendiri, yang dicoba, semuanya tidak ada yang benar-benar memuaskan hasilnya. Tak terhitung pula berapa sering saya googling mencari makanan kucing favorit, makanan kucing terbaik, atau the best cat food, ketika makanan tersebut dibeli dengan harga mahal hanya akan tersia-sia, karena dia tidak mau. Sekaleng makanan Chichi, lebih mahal dari budget makan siang saya, dan dari sekian banyak jenis cat food yang dicoba, so far yang dia mau makan setiap hari adalah ikan tongkol segar yang dikukus. Ikan tongkolnya bukan sembarang tongkol, harus tongkol besar, segar, jenis tongkol berdaging hitam yang hanya bisa di-provide oleh Mbak Rini, penjual ikan di pasar Blok A, langganan sejak lama. Mbak Rini menjual ikan tongkol premium, bagian kepala telah dibuang, sehingga hanya dagingnya saja yang kemudian diiris-iris dan dijual. Biasanya yang membeli adalah restoran Padang atau warung makan. Sekilo ikan tongkol yang disukai Chichi ini harganya enam puluh lima ribu rupiah, bandingkan  dengan ikan salem makanan saya sehari-hari yang cuman tiga puluh lima ribu rupiah per kilonya.

Tom Yum Ikan dengan Nanas


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...