Kalau bicara tentang kebaikan atau hal-hal baik, saya percaya dengan adanya karma. Jika kita berbuat baik maka kita akan dikelilingi dengan hal-hal baik juga, dan dibalas dengan kebaikan yang sama atau bahkan berlipat ganda. Saya bersyukur dalam usia setua ini, selalu bertemu dengan orang-orang yang baik, dan beruntung tidak pernah terbersit dalam hati untuk melakukan hal-hal yang tidak baik. Walau definisi baik di sini perlu untuk dijabarkan lebih baik lagi tapi intinya saya berusaha menjadi manusia yang baik-baik saja agar terhindar dari hal yang tidak baik. Liyer kan? Saya yang nulis lebih pusing lagi.
Nah ngomong-ngomong soal kebaikan, di kantor saya ada contoh yang kasat mata, nyata, dan riil, bukan omon-omon semata. Contoh itu adalah teman kantor saya, bernama Rahel. Rahel adalah seorang wanita, ibu dari dua orang anak lelaki yang masih bersekolah di tingkat dasar. Setiap hari, dia berangkat ke kantor di bilangan Thamrin, Jakarta, dari rumahnya di daerah Bojonggede, Bogor. Agar terhindar dari berdesakannya penumpang di KRL yang memang super tidak manusiawi padatnya kala jam berangkat dan pulang kerja, Rahel harus berangkat jam lima subuh setiap hari. Jika hendak mencari Rahel di kantor, bisa dimulai dari jam 6.30 pagi, karena pada waktu tersebut dia sudah duduk terkantuk-kantuk di meja kerjanya, setelah perjalanan panjang melelahkan dari Bogor.