23 Desember 2013

Semangkuk Sereal dan Buah: Cara mudah menikmati sarapan sedap



Jika anda bosan mengeluarkan pan dan menyalakan kompor untuk menyiapkan sarapan di pagi hari maka resep praktis kali ini mungkin bisa anda coba dirumah. Super duper mudah, fresh, bergizi dan rasanya pun lezat! Peralatan yang anda perlukan hanyalah talenan, pisau tajam dan waktu selama 10 menit untuk mempersiapkannya. Nah makanan tersebut apalagi kalau bukan semangkuk sereal dengan potongan buah segar, buah kering dan siraman susu segar yang dingin. Menyantapnya semangkuk penuh pun tidak akan membuat anda merasa berdosa walaupun perut terasa sesak kekenyangan.  

Rasanya sudah bukan masanya lagi sarapan harus diisi dengan bubur ayam atau lontong sayur yang berat, apalagi bagi pekerja kantoran seperti saya yang seharian aktifitasnya hanya duduk dan menggerakkan dua buah jari di keyboard. Sedikit sekali kalori yang terbakar dalam aktifitas tersebut, sisa sarapan akan berubah menjadi lemak yang menumpuk di perut dan paha. Memperbanyak asupan buah di pagi hari menjadi alternatif saya untuk mengisi perut dengan kenyang tanpa khawatir  kalorinya yang tinggi. Setiap hari variasi buahnya bisa disesuaikan dengan selera, namun pepaya, mangga dan pisang menjadi favorit saya karena rasanya yang manis dan pas bersanding dengan sereal dan susu



20 Desember 2013

Bingka Pandan: Lembut dan Harum



Entah kekuatan apa yang merasuki saya tadi malam, ketika jam telah menunjukkan pukul delapan malam tiba-tiba keinginan untuk membuat bingka pandan ini mencuat. Mungkin karena melihat prosesnya yang mudah atau karena semua bahan-bahannya tersedia di dapur sehingga tanpa pikir panjang lagi saya langsung membuatnya. Merasa satu resep kurang banyak bagi teman-teman kantor yang selalu kelaparan saya langsung mengeksekusi dua resep sekaligus. Membuatnya memang mudah, semua bahan cukup dimasukkan ke dalam blender dan proses hingga smooth. Tapi masalah terbesar yang muncul adalah kue bingka dengan kandungan airnya yang tinggi membutuhkan waktu yang lama dan lama untuk membuatnya matang dengan tuntas. Alhasil saya harus menunggu hingga pukul sebelas malam sebelum bisa terjun bebas di atas kasur. Capek, lelah, mengantuk, sambil dalam hati menggerutu. "Bingka, bingka betapa lamanya memanggangmu Nak"!



17 Desember 2013

Tumis Tahu Tauge dengan Soy Sauce



Tahu dan tauge, kenapa ya kedua makanan ini jika diduetkan rasanya alamak lezatnya? Contohnya kolaborasi mereka di tahu telur, lontong tahu, gado-gado, atau ketoprak, semua lezat dan semuanya merupakan makanan yang saya gemari. Ketika perut saya melilit kelaparan di hari libur kemarin, kulkas pun dibuka dan yang tampak di hadapan saya adalah sewadah besar tauge yang saya rendam di dalam air dan tahu putih. Keduanya di setiap weekend selalu menjadi penghuni tetap kulkas di rumah dan menjadi komoditas yang paling saya buru jika belanja ke pasar di pagi hari. Hmm, bahasa yang berat dan ruwet. ^_^

Anyway, banyak cara untuk membuat tahu dan tauge menjadi lauk yang sangat menyenangkan. Saya katakan menyenangkan karena lezat, sehat dan mudah dimasak. Salah sekiannya adalah dengan menumisnya sebentar dengan bumbu nan simple. Cing, cing sebentar di dapur dan sepiring makanan fantastis siap meramaikan makan siang anda. Sedap dimakan dengan nasi hangat atau disantap begitu saja tanpa ditemani karbohidrat lainnya seperti yang saya lakukan. Mantap!



16 Desember 2013

Cookies Bunga Mawar - Tanpa Telur!



Ada satu kue kering yang dulu waktu saya masih kecil sering sekali dibuat oleh tante-tante saya di Tanjung Pinang, Riau, kue semprit. Dinamakan demikian karena kue di masukkan ke dalam cetakan dan didorong keluar melalui lubang yang panjang bergerigi. Teksturnya garing, dan renyah dengan rasa butter yang kuat. Seingat saya kue ini juga super duper mudah dibuat sehingga menjadi kue favorit Ibu saya selain nastar. Di Tanjung Pinang, waktu itu, lebaran selalu dirayakan dengan meriah. Ibu-ibu dan kaum wanita di setiap rumah yang beragama muslim, dua minggu sebelumnya telah sibuk meggoreng kacang dan membuat aneka kue-kue kering. Di antara saudara yang lain, Ibu saya yang paling tidak ahli membuat segala macam penganan yang bernama kue, karena itu setiap tahun Ibu akan mengundang bala tentara (biasanya selama dua hari) untuk membuat stick keju, nastar dan kue semprit. Cukup tiga macam kue ini saja karena yang paling mudah dan banyak penggemarnya.  ^_^



13 Desember 2013

Urap - Sedapnya Salad a la Indonesia!



Dua hari yang lalu, rekan kantor saya Ani merayakan ultahnya di kantor. Kami, para kuli kantor yang selalu kelaparan, sejak seminggu sebelumnya telah sibuk bergosip dan menebak-nebak makanan apakah gerangan yang akan dibawa. Beberapa menyebutkan tumis oncom dan beberapa lagi mengatakan lontong isi sambal goreng hati andalan. Ketika hari H tiba kami cukup surprised juga dengan menu ultah kali ini. Sepanci besar bolhar telah tersedia di pantry kantor beserta puluhan lontong yang terbungkus daun. Bolhar yang menurut Ani merupakan resep ciptaan Ibunya dan berasal dari singkatan 'ngebul di dahar' alias panas-panas disantap, terbuat dari potongan iga sapi atau kambing yang dimasak dalam kuah yang banyak. Mirip seperti asem-asem iga dengan rasa asam segar yang berasal dari irisan tomat merah yang melimpah. Puluhan cabai rawit ditambahkan ke dalamnya dan mengapung di permukaan kuah yang berlemak membuat kami semua menahan air liur kala menyerbunya. Rasanya segar dan mantap. Satu mangkuk bolhar dan dua buah lontong meluncur masuk ke perut saya tanpa dosa namun saat perut sesak kekenyangan saya pun berjanji besok harus kembali lagi ke menu minim lemak dan minus protein hewani! ^_^



12 Desember 2013

Cookies Coklat Kupu-Kupu dengan Almond - Bebas Gluten, Casein dan Telur!



Sekitar tiga bulan yang lalu, saya mendapatkan tantangan tak terelakkan dari kakak saya, Wulan, yang tinggal di Batam. Membuat kue kering gluten free untuk Ellan, putranya yang berusia dua tahun. Seperti yang pernah saya ceritakan sebelumnya, keponakan saya ini alergi dengan gluten, telur, produk kedelai dan produk yang mengandung casein (susu dari hewan serta produk olahannya). Walau banyak cookies gluten free yang dijual di supermarket seperti Food Hall dan Kemchick, namun Ellan mudah bosan sehingga lebih banyak kue yang terbuang dibandingkan yang masuk ke dalam mulut mungilnya.

Terus terang pengalaman saya membuat kue kering bebas gluten sangat minim, salah satu dan hanya satu-satunya resep yang pernah saya coba hanyalah biskuit maizena yang pernah saya posting sebelumnya. Jika anda berminat silahkan klik link disini. Biskuit itu pun masih menggunakan telur dan mentega, dua bahan yang juga menjadi pantangan bagi Ellan! Sedangkan kali ini saya harus membuat kue yang selain bebas gluten, juga bebas telur dan bebas mentega atau margarine. Hasil browsing saya ke aneka web dan blog yang mengusung resep gluten free walau tidak menghasilkan resep kue yang sesuai dengan keinginan namun setidaknya membuka wawasan dan memberikan secercah harapan. Jadi untuk project kali ini saya akan mengutak-atik resep versi saya sendiri. ^_^


11 Desember 2013

Tod Man Pla - Spicy Fish Cake a la Thai



Hasil bersih-bersih freezer yang saya lakukan semalam membuat saya takjub sendiri, tanpa terduga saya menemukan segepok fillet ikan gindara yang membeku disana.  Saking seringnya saya menumpuk bahan makanan di freezer membuat saya terkadang terlupa, benda apa sajakah gerangan yang mendekam disana. Seingat saya, fillet ini diberikan oleh adik saya Wiwin sekitar sebulan yang lalu. Potongan daging ikan berwarna putih ini sedap untuk diolah menjadi aneka makanan tapi kali ini saya akan mewujudkan satu resep yang sudah lama saya idam-idamkan untuk dicoba, tod man pla. Makanan a la Thai ini terbuat dari daging ikan yang digiling hingga halus dan dicampurkan dengan aneka bumbu dan digoreng hingga matang. Sebenarnya mirip-mirip dengan otak-otak khas Tanjung Pinang yang pernah saya posting sebelumnya disini, yang membuatnya berbeda otak-otak dibungkus dengan daun kelapa atau daun pisang dan dipanggang sedangkan tod man pla proses memasaknya seperti perkedel. Namun untuk rasanya, kedua makanan ini super gurih, spicy dan sangat lezat.


06 Desember 2013

Sup Tuna dengan Wortel, Buncis dan Kentang



Beberapa minggu yang lalu saat kaki saya hampir memasuki gerbang rumah, tiba-tiba sebuah Pajero berhenti tepat di samping saya. Pemiliknya yang masih duduk di belakang kemudi kemudian menyapa saya dari jendela yang terbuka, "Baru pulang ya Mba"? Ah saya mengenalinya sebagai tetangga sebelah yang baru saja menempati rumah tersebut sekitar tiga bulan yang lalu. Tidak ingin berbasa-basi lebih lanjut saya hanya mengangguk, menebar sedikit senyum dan langsung masuk ke dalam rumah. Di lingkungan ini para tetangga jarang sekali saling mengenal, apalagi para pendatang seperti saya yang sehari-harinya bekerja di kantor.  Baru saja sekitar lima menit saya di dalam rumah terdengar gerbang di depan digedor dan suara teriakan memanggil, "Mba! Mba"! tatkala saya longok dari jendela, saya melihat samar bayangan tetangga sebelah berdiri di depan gerbang. Aduh! Mau apalagi sih cowok ini! Gerutu saya sedikit kesal. Terus terang tetangga sebelah ini terlalu ramah untuk ukuran orang asing bagi saya, beberapa kali ketika saya sedang menyapu halaman, pria ini sering kali menongolkan kepalanya dari pagar di samping rumah dan menyapa lebay membuat saya merasa tidak nyaman. 




05 Desember 2013

Pan Grilled Sate Ayam dengan Tumis Sayuran



Kalau bicara mengenai sate ayam, maka satu hal yang mengesalkan jika membelinya di abang sate adalah menunggu antrian dan prosesnya yang panjang. Malam hari dalam rintik hujan dan suhu yang dingin, membeli sate ayam merupakan kegiatan yang memerlukan perjuangan dan ketabahan belum lagi jika harus bertarung dengan nyamuk dan asap knalpot kendaraan. Baru membayangkannya saja nafsu saya untuk menyantap makanan lezat khas Indonesia ini langsung pudar. Sate ayam memang bukan makanan fast food, jadi jangan berharap bisa dihidangkan dalam tempo sesingkat-singkatnya

Tapi minggu lalu gara-gara melihat tayangan street vendor kebab di internet membuat saya tak bisa menahan diri untuk menikmati potongan daging ayam nan empuk dan moist yang baru saja keluar dari pemanggang. Kepala saya pun langsung penuh dengan ide sate ayam dengan gelimangan bumbu kacang yang super pedas. Jadi saya pun langsung mengeluarkan sebongkah daging ayam beku di freezer dan mulai meracik bumbu. Tidak memakan waktu lama, sepiring sate ayam lezat plus tumis sayuran nan crunchy terhidang di meja dapur. Kali ini tidak perlu harus capek antri di jalan yang berdebu yang penuh dengan asap kendaraan. Homemade memang paling mantap! ^_^



29 November 2013

Sayap Ayam Manis Pedas a la Korea - Yangnyeom Tongdak



Salah sekian masakan Korea lainnya yang saya gemari selain kimchi, japchae, bulgogi, aneka stew dan sup adalah ayam goreng spicy yang saya tampilkan kali ini. Sudah lama saya ingin membuatnya sendiri sejak melihat resepnya di website Maangchi, website masakan Korea yang menjadi acuan saya dalam mencoba aneka masakan negeri ginseng tersebut. Namun semangat saya baru tergerak kala mencicipinya secara langsung di Yo Chon, restoran Korea yang saya kunjungi minggu lalu. Sepiring sayap ayam yang terasa manis, pedas dan renyah membuat kami seakan kalap menyantapnya dan dalam sekejap dua puluh sayap ayam berpindah ke perut kami berempat bersama nasi goreng kimchi dan aneka salad yang laziz.  

Kelebihan ayam goreng pedas a la Korea atau dalam bahasa Korea-nya adalah yangnyeom tongdak adalah balutan tepung tipis yang super renyah kala digigit dengan lumuran bumbu merah membara yang terasa manis, pedas, dan asin. Jadi dengan kepala yang masih terbayang-bayang dengan ayam goreng nan spicy tersebut keesokan harinya saya pun lantas berburu bahan-bahannya di Lotte Mart, supermarket yang banyak menjual aneka bumbu dan makanan khas Korea. Tadi malam sepulang kantor saya pun sibuk mengulik resepnya. Tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama untuk menghadirkan sepiring sayap ayam yang siap untuk disikat. Lho bagaimana dengan OCD? Hmm, untuk sementara kita lupakan sejenak saja ya. ^_^

Pasta cabai pedas Korea (gochujang)


28 November 2013

Salad Sayur dengan Dressing Jeruk Sunskist



Sekitar seminggu yang lalu, saya dengan beberapa teman bersantap siang di sebuah resto Korea bernama Yo Chon yang terletak di lantai 4, Pacific Place, Jakarta Selatan. Ibu Jane, boss saya, meyakinkan kami semua bahwa masakan di restoran tersebut lezat dengan harga yang tidak terlalu menguras kocek selayaknya restoran Korea umumnya. Makanan yang di sajikan diluar bayangan saya karena semua menunya menggunakan bahan dasar ayam. Mulai dari aneka sayap dan paha ayam yang dibalur tepung dan digoreng hingga garing dan dibumbui dengan aneka rasa; salad sayuran dengan ayam goreng tepung yang crispy, nasi goreng kimchi dengan ayam panggang, serta aneka resep ayam dan salad lainnya. Makanan yang kami pesan cukup bervariasi dan menurut saya semuanya terasa mantap dengan taste asin manis pedas yang terasa kena bagi lidah Jawa saya. 

Kami memesan dua tipe salad, soy salsal salad dengan dressing soy sauce yang terasa asam asin gurih, permukaan salad ditaburi dengan potongan ayam goreng yang crispy dan salad sayuran biasa dengan dressing orange yang segar untuk Mba Mirah, salah satu rekan saya yang vegetarian. Keduanya terasa mantap dan tentu saja menambah wawasan akan variasi dressing salad yang saya ketahui selama ini. Jadi weekend kemarin sepulang jogging pagi di Gelora Bung Karno, dengan perut yang terasa lapar saya pun membuat semangkuk besar salad sayuran dengan dressing jeruk sunskist yang saya blender hingga halus. Rasanya segar dan yummy!



20 November 2013

Ayam Ungkep Bumbu Kuning



Ayam merupakan protein hewani yang menurut saya paling fleksibel untuk disandingkan dan dicampurkan ke bahan makanan lainnya. Sedap di makan begitu saja dengan nasi hangat, sebagai salah satu campuran salad sayur yang segar, sebagai pengisi sandwich roti gandum, atau sebagai pelengkap sup jagung yang hangat. Semua makanan yang saya sebut di atas akan semakin sedap jika ditambahkan suwiran ayam di dalamnya. Bagi saya yang maniak mempersiapkan makanan praktis untuk bekal makan siang di kantor, maka mengolah ayam dengan cara diungkep dengan bumbu kuning seperti ini lebih memiliki keunggulan. Ayam bisa saya simpan di freezer untuk jangka panjang dan pagi hari kala diperlukan saya cukup memanaskannya sebentar di microwave. Biasanya saya suka menyantapnya bersama seporsi besar salad ketimun, daun selada dan tomat dengan dressing olive oil dan jeruk nipis. Kenyang, sehat, rendah kalori dan super praktis. Jadi selain chicken fajitas yang pernah saya posting sebelumnya - anda bisa klik disini untuk melihat artikelnya - maka ayam ungkep kuning juga merupakan salah satu menu yang kudu wajib tersedia di freezer saya. ^_^



19 November 2013

Obsesi Roti 33: Roti Biji-Bijian



Awalnya saya berencana untuk membuat roti gandum utuh dengan menambahkan biji-bijian di dalamnya seperti wijen, biji poppy dan flaxseed. Tetapi olala, tepung gandum yang saya simpan di dalam salah satu kotak perkakas memasak di dapur ternyata telah lama kedaluarsa dan berubah menjadi berbau apak. Akhirnya dengan berat hati, tepung pun berakhir di tempat sampah. Tapi semangat membuat roti sedang menggebu-gebu, dan malam itu juga harus bisa diwujudkan jadi akhirnya saya menggunakan tepung terigu biasa dan mencampurnya dengan wheat bran yang masih banyak tersimpan di kulkas. Dari sisi nutrisi memang roti yang saya buat jelas tidak bisa disandingkan dengan roti gandum utuh umumnya, namun kandungan wheat bran mampu menambah serat ke dalamnya plus biji-bijian membuatnya lebih kaya akan protein, vitamin dan mineral yang bermanfaat bagi tubuh. Jadi walau tidak sempurna namun setidaknya roti ini masih lebih bergizi dibandingkan versi putihnya saja. ^_^

Flaxseed, wijen, biji poppy
Wheat Bran


12 November 2013

Omelete Roti



Hujan dan mendung, benar-benar cuaca yang sangat tidak bersahabat untuk mereka yang sedang berusaha menguruskan badan karena perut yang terus-menerus terasa lapar. Namun cuaca seperti ini sangat bersahabat dengan pemalas seperti saya yang menikmati hari nan sejuk dengan nangkring di atas kasur sambil sibuk browsing tidak tentu arah. Ketika perut lapar berbunyi - sebenarnya sejak pagi tapi saya tahan mati-matian karena belum memasuki jendela makan OCD - saya pun lantas menenangkannya dengan menegak segelas besar smoothie buah dan sayuran yang telah saya siapkan di kulkas. Setengah liter smoothie ternyata hanya bertahan sebentar karena kemudian rasa lapar kembali menyerang. Tepatnya lapar mata gara-gara saya menyaksikan tayangan street vendor India di internet yang menampilkan penjual omelete roti. Setangkup roti berisikan telur yang didadar di wajan datar beserta dengan sayuran dan aneka rempah yang tak jelas apakah gerangan yang digunakan akhirnya mampu menyeret kaki saya menuju ke dapur untuk membuatnya. Jika anda ingin makanan praktis, super mudah, mengenyangkan dan lezat, maka omelete roti ini bisa menjadi pilihan untuk dieksekusi di rumah secepatnya! ^_^



08 November 2013

Obsesi Roti 32: Roti Gulung Isi Daging Cincang, Sayuran dan Saus Salsa



Sekian lama saya terobsesi membuat lembaran roti gulung yang lembut, empuk dan bisa dilipat dan ditekuk tanpa pecah dan rusak.  Pengalaman selama ini lembaran roti yang mirip dengan tortilla ini selalu gagal dibuat walaupun telah mengikuti instruksinya dengan seksama. Akhirnya setiap kali ingin menyantap roti gulung yang diisi dengan aneka sayuran dan suwiran ayam atau cincangan daging maka saya harus membelinya di supermarket dan harganya sama sekali tidak murah. Untuk satu pack tortilla berisi 10 lembar kulit saya harus membayar sebanyak lima puluh ribu rupiah, rasanya malas sekali mengeluarkan uang sejumlah itu untuk segepok olahan tepung terigu yang saya yakin jika dibuat sendiri maka biayanya akan jauh lebih murah. 

Roti gulung seperti ini memang sangat praktis dan lezat, saya sering sekali membawanya sebagai bekal makan siang di kantor. Cukup diisi dengan cincangan tomat, rajangan daun selada, irisan ketimun, tumisan daging atau suwiran ayam rebus, plus siraman banyak saus salsa di atasnya telah membuat makan siang anda terasa seperti pesta. Super yummy! Terus terang saya tak bosan-bosannya menyantapnya setiap hari apalagi dengan saus salsa homemade yang telah saya buat dalam jumlah banyak dan masih dalam kondisi yang baik di kulkas walau telah mendekam disana hampir dua minggu lamanya. Bahkan anak lelaki Yenih, teman saya di kantor,  yang masih berusia balita sangat menyukainya. Jadi saran saya, anda harus mencobanya di rumah! ^_^ 



05 November 2013

Lasagna Meleleh a la Sintya: Super Mudah! Super Yummy!



Teman saya, Sintya, penggemar lasagna dan segala macan makanan yang berbau Italia dan Western lainnya. Jenis makanan yang saya mati-matian sedang hindari karena tidak sejalan dengan program hidup sehat yang sedang saya terapkan akhir-akhir ini. Berbeda dengan Sintya yang tetap langsing dan kurus walau menyantap aneka makanan berat dan berlemak, maka jika di saya menyantap satu porsi lasagna yang berisikan cincangan daging, pasta dan keju akan membuat timbangan naik satu kilo dengan cepat. Jadi ketika teman saya ini request untuk mencoba memasak lasagna di rumah Pete, saya pun menundanya berulang kali dengan berbagai alasan dan akhirnya weekend kemarin saya pun menyerah. 

"Waw berat Sin lasagna. Kombinasi yang nggak cocok buat program diet", cetus saya yang langsung di timpali dengan "Bikin porsi kecil saja Mba, loyang paling kecil", dengan huruf i di kata kecil yang dipanjang-panjangin. Saya pun memutar otak dan berusaha mengingat-ngingat loyang terkecil yang pernah saya miliki dan hasilnya nihil. Ukuran loyang di rumah Pete selalu jumbo size tapi saya punya alumunium foil cukup banyak dengan ukuran yang tidak terlalu besar. "Okeh deh Sin, tapi ntar dimakan sendiri saja ya", jawab saya sok yakin tidak akan tergoda dengan seloyang lasagna yang pasti akan membuat iman saya runtuh. "Mba E, nggak ikutan makan nih? Yakin"? Tanya Sintya yang diakhiri dengan tawa ngakak yang membuat saya bertanya-tanya dengan diri sendiri. Yakin? ^_^

Jamur King Oyster


29 Oktober 2013

Red Bean Stew - Sup Kental Kacang Merah dengan Wortel



Ah, Jakarta sudah memasuki musim penghujan. Saat ini hampir setiap sore kala jam pulang kantor hujan turun dengan deras, membuat perjalanan pulang ke rumah semakin berat karena kondisi macet dan kendaraan yang susah. Bagi saya sendiri, hujan membuat kegiatan jalan kaki saya menjadi terhambat. Biasanya setiap hari, rute jalan kaki saya dari kantor menuju Jalan Jend. Sudirman selama 30 menit dan kemudian dilanjutkan dengan bus Trans J hingga Blok M, dari Blok M saya akan berjalan kaki lagi hingga sampai di depan rumah dan itu menempuh waktu 30 menit lagi. Jadi total exercise saya setiap hari berjalan kaki adalah 1 jam. Menurut saya ini cukup lumayan, dibandingkan hanya duduk manis diam di dalam angkutan umum. Berjalan cepat selama 1 jam setidaknya bisa membakar sekitar 200 kalori dan membuat tubuh saya lebih aktif bergerak. 

Namun kalau kondisi becek seperti ini, memang membuat rasa malas menyerang. Kondisi jalan basah dan licin membuat saya menjadi was-was juga walau sudah ditopang dengan sepatu yang mendukung. Nah kemarin sore hujan mengguyur tepat ketika jam pulang kantor, membuat saya akhirnya 'nangkring' di kantor lebih lama. Suhu dingin dan perut lapar, tepat sekali jika ditemani dengan semangkuk stew kacang merah yang memang telah saya siapkan dari rumah untuk bekal makan di sore hari. Lezat, bergizi tinggi dan mengenyangkan. Mantap!

Daun Dill
Oregano Bubuk



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...