28 Januari 2014

Soto Kudus: Hujan-hujan kita nyoto yuk!



Bagi sebagian orang membuat soto sendiri di rumah terkesan ribet dan melelahkan. Begitu banyak bumbu yang harus di persiapkan menjadikannya makanan yang lebih gampang di beli saja di luar dibandingkan harus melewatkan waktu berjibaku di dapur. Padahal makanan lezat berkuah khas Indonesia ini sangat mudah dibuat dan percayalah tidak memakan waktu yang terlalu lama. Dengan bantuan blender dan panci tekanan tinggi bahkan waktunya bisa lebih dipersingkat lagi. Semua bumbu cukup anda masukkan ke gelas blender dan proses hingga halus, jika anda menggunakan ayam kampung yang terkadang super alot atau daging sapi yang membutuhkan waktu lama untuk direbus maka panci tekanan tinggi menjadi penyelamat.  

Variasi soto memang tak terhitung banyaknya di Indonesia, apakah terbuat dari daging sapi atau ayam, berkuah bening atau santan. Namun kunci utama untuk menghasilkan kuah soto lezat adalah kaldu kental yang menjadi kuahnya. Untuk soto ayam, saya memilih menggunakan ayam kampung karena rasa dagingnya yang gurih  akan menghasilkan rasa kuah yang mantap. Pilih ayam yang masih muda sehingga tidak memakan waktu terlalu lama walau anda rebus dengan panci biasa.  Bersama kucuran air jeruk nipis dan sambal rawit hijau menyeruput makanan ini saat musim hujan seperti ini memang terasa luar biasa! ^_^



21 Januari 2014

Lapis Daging a la My Mom



Lapis daging yang manis dengan bumbu kecoklatan yang menempel di sekujur badannya ini merupakan makanan wajib kala acara selamatan tiba di kampung halaman saya, Paron, Ngawi. Kami mengenalnya karena Mbah Wedhok (nenek dalam bahasa Jawa) selalu memasaknya sebagai salah satu pelengkap takir berisi nasi, aneka lauk dan sayur yang dibagi-bagikan ke para tamu yang hadir  saat acara kendurian, kami menyebutnya dengan nasi berkat. Entah apakah menu lapis daging ini masih menjadi tradisi di Paron namun yang jelas Ibu saya yang sama sekali tidak memiliki darah Jawa jago membuatnya

Walau bukan salah satu menu favorit namun jika masakan ini sudah berkolaborasi bersama dengan menu lain di dalam sebuah paket nasi berkat bersama dengan sambal goreng kentang, mie goreng, urap sayur, maka rasanya menjadi luar biasa. Saya masih ingat kala adik bungsu saya, Dimas, saat masih berusia sekitar 6 tahun, sangat maniak dengan nasi kenduri. Satu paket nasi berkat yang dimasukkan ke dalam cething (tempat nasi dari plastik) wajib disediakan khusus untuknya. Jika sampai terlupa maka tangisannya pun akan pecah tak terkira-kira. "Kenapa sih Dim kok suka sekali sama nasi berkat"? Tanya saya penasaran waktu itu.  "Ini kalau sudah dicampur ini, sama ini, sama ini, rasanya enak banget," jawabnya polos sambil jari telunjuknya yang mungil menunjuk aneka pernik-pernik di dalam cething. ^_^



20 Januari 2014

Sholeh-Zard - Puding Nasi Saffron a la Persia



Jika anda merupakan pembaca setia JTT dan sering mengikuti artikel saya sejak awal, maka anda tentu pernah beberapa kali membaca postingan saya tentang masakan Persia. Beberapa resep seperti ghormeh sabzi alias rebusan daging kambing dengan kacang merah dan sayuran; ayam saffron - ayam yang dimasak dengan saffron, bumbu khas Timur Tengah - pernah saya tampilkan disini. Semua resep masakan Persia yang saya bagikan ke anda merupakan sumbangan dari teman Iran saya, Said. Beliau mengajarkan saya beberapa resep masakan Persia sementara saya pun dengan antusias mengenalkan masakan Indonesia kepadanya. Satu hal yang saya pelajari selama sesi tukar menukar ilmu kuliner ini adalah masakan Persia sangat mudah di buat. Jika dibandingkan dengan masakan tanah air yang kaya bumbu dan rempah maka masakan a la Iran jauh, jauh lebih sederhana. 



16 Januari 2014

Tart Telur dengan Puff Pastry Instan



Setujukah anda jika saya katakan betapa mudahnya seseorang menjadi arogan? Saya tidak akan menunjukkan jari ke manusia siapapun kecuali diri saya sendiri karena itulah yang saya rasakan kemarin saat membuat tart telur yang saat ini saya posting. Dimulai dari janji saya dengan teman-teman kantor untuk membawa makanan karena sudah terlalu lama saya tidak bereksperimen membuat kue hingga akhirnya saya memutuskan sepertinya Portuguese egg tart bisa menjadi pilihan karena terlihat super mudah, menurut saya waktu itu. Bagaimana tidak mudah? Kue terbuat dari puff pastry (saya bisa menggunakan versi instannya) yang saya masukkan ke dalam loyang muffin dan isi dengan kocokan telur dan susu, kemudian panggang hingga adonan mengeras dan puff pastry matang. 

"Ditunggu saja egg tartnya besok ya. Gampang kok buatnya," seru saya di kantor dengan hidung kembang kempis dipicu semangat dari adrenalin. Belum apa-apa saya telah membayangkan egg tart cantik terhidang di depan mata dan seisi kantor mencicipinya sambil berseru, "Enak banget Ndang"! Ah memang tidak ada kegiatan yang paling menyenangkan selain bermimpi. ^_^



09 Januari 2014

Sambal Seruit dan Ikan Bakar a la Mas Moko - Siapkan nasi segunung untuk menyantapnya!



Tidak ada yang lebih lezat selain masakan yang simple dibuat. Menurut saya begitu, karena banyak sekali makanan sedap yang mengundang kita untuk menyantap bergunung-gunung nasi di piring terbuat dari bahan yang mudah didapat dan sederhana untuk dibuat. Contohnya resep seruit yang kali ini saya tampilkan. Resep ini dipraktekkan langsung oleh kakak ipar saya, Mas Moko,  kala saya berlibur ke Batam minggu lalu. Seruit yang merupakan sambal khas Lampung ini mungkin berbeda dengan yang akan anda temukan pada ratusan resep di internet. Rata-rata sambal seruit yang beredar disana menggunakan cabai merah dan terasi di dalam bahannya, namun percayalah versi yang ini super nendang rasanya. 


Dimulai dari cerita kakak saya, Wulan, tentang sambal seruit dan ikan mas bakar yang selalu disajikan di rumah mertuanya kala mereka berkunjung ke Lampung, daerah asal kakak ipar saya. Dan promosi panas dari Rup, asisten rumah Wulan yang menggambarkan sambal seruit buatan Mas Moko sebagai makanan tersedap yang pernah dia cicipi (ehem, terkadang Rup memang agak lebay). Otak foodie saya yang selalu  bergairah dengan segala macam makanan dan resep tentu saja langsung 'on' dengan cepat. "Ayo kita buat"! Teriak saya antusias. Jadilah di suatu sore yang cerah, sepulang kerja Wulan dan suaminya dari rumah sakit, kami menuju ke lantai tiga tempat di mana sebuah pemanggang gas bercokol disana. Sedikit aksi bakar-membakar dan ulek-mengulek, tiga puluh menit kemudian bibir kami semua mendesah kepedasan dan mulut pun mengeluarkan teriakan, "Mantap!" ^_^



08 Januari 2014

Asinan Sayur Betawi



Beberapa waktu yang lalu rekan kantor saya, Fifi membawa beberapa bungkus asinan sayur ke kantor. Aneka sayur segar yang crunchy bersama sepaket kecil sambal rawit hijau, kacang tanah goreng, dan kerupuk kuning di bungkus di dalam kantung plastik transparan. Seporsi asinan sayur ini kemudian masuk ke dalam perut saya saat makan siang, rasanya super laziz. Menurut saya asinan yang dibawa Fifi ini salah satu yang terlezat yang pernah saya santap selama tinggal di Jakarta. Fifi bercerita penjual asinan yang dibelinya ini selalu kebanjiran pembeli. Laris manis dan cepat sekali ludes,  jika kita berkunjung sedikit siang jangan harapkan untuk bisa mencicipinya. 

Asinan sayur sebenarnya makanan yang sangat simple, baik bahan dan proses pembuatannya. Kekuatan utama yang membuatnya berbeda antara asinan satu dengan lainnya adalah kuah kacangnya yang asam, asin, manis, dengan rasa pedas yang kuat. Tanpa saus kacang yang lezat maka makanan ini kurang terasa istimewa di lidah. Usut punya usut untuk menghasilkan saus kacang nan gurih bukan hanya menggunakan kacang tanah saja melainkan kacang mete pun memiliki peranan disini. Berbekal rasa yang saya kecap dari asinan yang di bawa Fifi, saya pun kemudian mencoba membuatnya sendiri di rumah. Tidak terlalu mirip, namun tidak  mengecewakan juga rasanya. ^_^



07 Januari 2014

Arsik Ikan Mas - Rasanya Juara! ^___^



"Waktu Mama di Batam, si Rup masak arsik ikan mas,"cerita Ibu saya sebulan yang lalu setelah kunjungannya selama satu minggu di rumah kakak saya, Wulan, di Batam. "Wah mantap! Enak"? Tanya saya penasaran. "Masaknya sampai empat jam, bumbunya banyak tapi rasanya biasa saja." Penjelasan Ibu saya itu membuat saya tertawa. Saya bisa membayangkan Rup, asisten kakak saya yang disela-sela kesibukannya mengurus Ellan, putra semata wayang Wulan, harus juga berjibaku di dapur membuat masakan istimewa bernama arsik. Dari sisi Wulan, saya tahu dia pasti bermaksud memberikan pelayanan terbaik kepada Ibunda dan dari sisi Rup, saya seratus persen percaya misi terselubungnya adalah memamerkan satu  lagi keahliannya memasak masakan dari daerah lain selain Jawa. ^_^



01 Januari 2014

Happy New Year 2014!


View dari Pelabuhan Tanjung Uban

Hai! Halo! I am back! ^_^

1 minggu liburan usai sudah. Menikmati pantai, pegunungan, bukit dan wisata kuliner mengesankan di Batam selama libur tahun baru kemarin memang tak akan pernah ada puasnya. 

Tetapi selalu, sesuatu yang dimulai harus diakhiri juga, begitupun dengan liburan. Tak terasa hampir dua minggu lamanya Just Try & Taste tidak berganti tampilan posting di halaman depannya, dan ini harus segera diakhiri. Tahun 2014 dengan harapan baru, semangat baru dan tentu saja diharapkan akan lebih banyak resep-resep fresh, mudah dan menarik yang bisa saya tampilkan disini. Jadi ditunggu saja ya! ^_^

Kali ini saya hanya ingin mengucapkan setulus hati bagi para pembaca setia Just Try & Taste: Selamat Tahun Baru 2014! Sukses selalu menyertai kita semua! Amin.

Salam,
Endang

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...