Tampilkan postingan dengan label Berkebun. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Berkebun. Tampilkan semua postingan

26 Oktober 2021

Grow Your Own Food (Intermezo)


Grow Your Own Food JTT
My garden

Tinggal di negara yang tidak mengenal musim dingin membuat kita bisa menanam sepanjang tahun. Sinar matahari dan air melimpah, suhu selalu cocok buat aneka tanaman, tantangan bercocok tanam tidak seberat mereka yang hidup di negara empat musim. Mungkin itu yang menyebabkan bertanam sayur dan buah sendiri di pekarangan bukan lah hal yang menjadi minat banyak penduduk. Apalagi dengan harga sayuran dan bahan pokok yang relatif terjangkau dibandingkan dengan negara empat musim, berkebun di pekarangan sepertinya bukanlah pilihan banyak warga di Indonesia. Hanya para petani dan keluarga petani dan sanak saudara petani dan mereka yang berjiwa petani yang melakukan hal tersebut, bukan warga umumnya.

Banyak yang beralasan mereka enggan berkebun karena tidak memiliki cukup lahan, atau pekarangan sempit, atau  jika ada pun tidak mendapatkan cukup sinar matahari. Memang jika tinggal di kota besar, seperti Jakarta dan Surabaya, faktor ketersediaan lahan menjadi problem utama. Tapi saya perhatikan, mereka yang tinggal di pedesaan atau kota kecil dengan pekarangan yang cukup pun enggan bercocok tanam sayuran, atau yang tinggal di Jakarta pun dengan halaman seluas rumah tipe 100 meter persegi hanya dipenuhi dengan rumput hijau. Jadi sebenarnya keinginan untuk menghasilkan bahan makanan sendiri dari lahan yang dimiliki memang tidak ada.

Grow Your Own Food JTT
Panen kale. Sawi samhong. Kale keriting dan kale dwarf


28 Mei 2020

Sukses Menyetek Basil


Sukses Menyetek Basil JTT

Basil adalah salah satu jenis daun rempah yang menjadi favorit saya, alasannya karena saya suka masakan Italia, dan basil adalah salah satu bumbu wajibnya. Alasan lain karena saya suka menanam dan mengoleksi aneka rempah di halaman yang secuplik ini. Ada kepuasan tersendiri jika bumbu dapur selalu tersedia dalam kondisi fresh dan tinggal petik dari kebun. Nah biasanya kita menggunakan daun basil yang telah dikeringkan dan dikemas didalam botol yang banyak dijual di supermarket. Tapi, jika anda sudah pernah merasakan langsung aroma basil segar maka akan segan untuk menggunakan versi keringnya. Basil segar aromanya memang lebih kuat dan mungkin bagi mereka yang tidak terlalu suka baunya yang unik akan memilih versi keringnya. Tapi aroma strong itulah yang saya cari dan justru menggugah selera makan. Saya bahkan sering memasukkan daun basil segar yang dirajang kasar banyak-banyak kedalam saus pasta agar aromanya lebih nendang.

Sukses Menyetek Basil JTT
Sukses Menyetek Basil JTT


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...