Tampilkan postingan dengan label Masakan Iran. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Masakan Iran. Tampilkan semua postingan

22 April 2020

Resep Khoresh-e Bamieh-o-Bademjan


Resep Khoresh-e Bamieh-o-Bademjan JTT

Apa yang anda lakukan saat masa-masa #stayhome yang sepertinya entah kapan akan berakhir ini? Di rumah saja saat krisis ini berbeda dengan di rumah saja saat kondisi normal di hari libur. Saat ini kita benar-benar hanya stay at home, tidak ke mal, tidak nongkrong di kafe, tidak bersantap di resto, tidak bisa ngegym bagi yang maniak olah tubuh, tidak juga berkunjung ke rumah saudara kala weekend, bahkan ke pasar dan supermarketpun terbatas. Intinya tidak kemana-mana. Tentu saja ada banyak kegiatan yang bisa dilakukan walau terkurung dirumah, tapi ketika hari demi hari berlalu dengan hal yang sama maka rasa bosan mulai muncul. Saya bahkan terkadang lupa dengan hari dan tanggal. Waktu berlalu terasa cepat. Pagi dimulai dan tiba-tiba saja adzan sholat Zuhur di masjid sudah berkumandang. Siang kemudian berlalu dan malam pun tiba. Saya melewatkan banyak waktu didepan laptop berusaha bekerja tapi tidak fokus, memasak resep termudah yang bisa ditemukan, membersihkan rumah dan mengecek tanaman dihalaman. Sejak WFH ini rumah menjadi kinclong, karena waktu luang yang begitu banyak. Rumah ini akhirnya berhasil memperbudak saya untuk membersihkannya setiap hari. 

Resep Khoresh-e Bamieh-o-Bademjan JTT

19 Oktober 2015

Resep Dolmeh - Daun Anggur Gulung Isi Daging & Nasi


Resep Dolmeh - Daun Anggur Gulung Isi Daging & Nasi JTT

Pertama kali saya mencicipi makanan bernama dolmeh adalah saat bersantap siang di sebuah restoran Persia bernama Sadaf,  di Cologne, Jerman setahun yang lalu. Sadaf merupakan salah satu restoran makanan Persia terbaik di Cologne, dan termasuk restoran Persia yang direkomendasikan oleh Trip Advisor. Jadi saya cukup beruntung ketika teman Iran saya bernama, Sudabeh, biasa dipanggil Sudi, mentraktir kami disana. 

Bayangan saya waktu itu dolmeh (walau cukup terkenal namanya), bukanlah makanan dengan cita rasa yang mengesankan. Meskipun berulangkali Sudi menekankan bahwa rasa dolmeh seharusnya tidak seperti ini dan bahwa dolmeh buatan Ibunya berpuluh-puluh kali lebih lezat, tidak mampu membuat saya seratus persen langsung percaya. Bagaimana mungkin kudapan berupa nasi dan daging cincang yang dibungkus daun anggur ini bisa lebih lezat kalau yang satu ini saja kacau sekali rasanya? Tidak asin, tidak gurih, tidak asam, tidak manis, tidak jelas. Untungnya makanan pesanan kami yang lain yaitu kebab koobideh (kebab dari daging cincang) bersama polo (nasi a la Persia) bertabur saffron di atasnya terasa luar biasa laziz, sehingga saya tidak terlalu menghiraukan rasa dolmeh yang kurang mengesankan. ^_^

Resep Dolmeh - Daun Anggur Gulung Isi Daging & Nasi JTT
Resep Dolmeh - Daun Anggur Gulung Isi Daging & Nasi JTT


15 Mei 2015

Joojeh Kabab - Kebab Ayam a la Persia



Grilling alias bakar-bakaran mungkin merupakan salah satu cara asyik untuk berpesta atau saat kita hendak mengundang teman untuk bersantap bersama di rumah. Dulu ketika masih kuliah di Jogya, teman-teman kuliah saya sering mengadakan acara bakar ayam. Bertempat di rumah kontrakan salah satu teman maka dua atau tiga ekor ayam kampung pun dibakar dan disantap beramai-ramai.  Jumlah ayam tentu saja tergantung dari banyaknya donatur yang menyumbang, semakin banyak semakin kenyang. 

Nah, bisanya teman-teman cowok yang telah mempersiapkan semuanya, sementara kaum hawa hanya duduk manis sebagai penonton, pencicip, penyumbang tawa cekikian, dan tentu saja bagian bersih-bersih dan cuci piring. Bumbu bakarannya pun tidak aneh-aneh, mungkin hanya ketumbar, kunyit, bawang putih, dan garam. Namun dengan bahan yang fresh plus bau panggangan membuat rasa ayam bakar pun menjadi luar biasa. Acara ini selain sebagai ajang silaturahmi, pendekatan bagi yang sedang mengincar pasangan, juga dihitung-hitung menambah gizi terutama bagi mahasiswa kos-kosan dan pas-pasan seperti saya. ^_^



23 Desember 2014

Ghormeh Sabzi - Cara Lezat Menyantap Sayuran a la Iran



Ghormeh sabzi mungkin merupakan cara lezat bagi keluarga Iran untuk menyantap aneka sayuran hijau beserta lauknya. Bayangkan saja untuk mewujudkannya maka masakan ini membutuhkan paling sedikit tiga jenis sayuran seperti bayam, daun bawang dan peterseli, beberapa resep bahkan menggunakan empat atau lima jenis sayuran hijau termasuk daun klabet (fenugreek), chives, dan daun ketumbar. Semua sayuran tersebut lantas dicincang atau dicacah hingga berukuran sangat kecil, kemudian dimasak bersama kacang merah, potongan daging sapi atau kambing dalam bumbu nan simple, menghasilkan seporsi makanan kaya gizi, kaya serat dan mengenyangkan. 

Makanan ini luar biasa praktis, mudah dibuat dan rasanya sangat lezat. Mungkin yang membuat prosesnya menjadi lama adalah merebus daging hingga empuk secara perlahan menggunakan api yang kecil. Cara ini selain akan membuat cita rasa ghormeh sabzi menjadi maksimal juga untuk memastikan daging sengkel yang saya gunakan benar-benar empuk. Sengkel yang mengandung sedikit lemak, berotot dan alot ini memang cocok dimasak dengan suhu tinggi dalam waktu yang lama, saat telah lunak akan memiliki tekstur yang empuk, tidak berserat dan seakan meleleh di mulut. Di ghormeh sabzi, sengkel akan membuat cita rasa masakan a la Iran ini menjadi nendang!

Limoo amani/jeruk nipis kering
Kacang merah rebus


08 Oktober 2014

Kebab Koobideh - Kebab daging kambing dan sapi cincang a la Persia



Bagi anda yang Muslim dan merayakan hari raya Idul Adha yang jatuh pada hari Minggu kemarin, maka saat ini pasti sedang sibuk mengolah daging kurban yang diperoleh. Kenapa saya bisa begitu yakinnya? Alasannya karena banyaknya pembaca JTT yang memberikan testimoni hasil trial mereka pada minggu ini dan rata-rata tidak jauh-jauh dari olahan daging, entah kambing atau sapi. Mulai dari sate tusuk, sate goreng, tongseng, kalio atau sate daging cincang merupakan resep-resep berbahan daging kambing atau sapi yang terdapat di dalam daftar resep JTT yang banyak dicoba pembaca. Hal yang menggembirakan bagi saya adalah mereka menyukai rasanya!

Nah satu lagi olahan daging kambing dan sapi yang sebenarnya sudah lama saya eksekusi namun baru sempat untuk menampilkannya sekarang adalah kebab koobideh yang saat ini saya hadirkan. Resepnya terilhami dari kebab koobideh a la Middle East yang pernah saya santap di Koln, Jerman dan Gothenberg, Swedia. Tidak terlalu sukses tetapi tetap mantap rasanya. ^_^




09 September 2014

Khoresh Bademjan & Ayam



Jika anda mulai kehabisan ide dengan menu makanan yang itu-itu saja untuk santapan sehari-hari maka mungkin kini saatnya bagi anda untuk merambah ke menu dari mancanegara. Nah masakan kali ini mungkin bisa menjadi selingan yang lezat. Chicken khoresh bademjan namanya. Okeh, yep, tebakan anda sangat tepat! Masakan ini berasal dari Iran. Dan yep sekali lagi anda benar! Masakan ini diperkenalkan oleh salah satu teman Iran saya. Sebenarnya sudah sejak lama dan bahkan beberapa kali mencoba membuatnya sendiri di rumah, namun resep yang saya tampilkan kali ini berbeda dengan chicken khoresh bademjan yang  biasa saya ekeskusi sendiri.



02 Juni 2014

Khoresh Fesenjaan - Uniknya Masakan Ayam a la Persia dengan Kacang Walnut dan Puree Buah Delima



Sebagai warga negara yang baik selayaknya jutaan penduduk Indonesia lainnya, maka saya mencintai tanah air ini. Bumi yang subur dengan alam yang indah, seni dan budaya yang unik dan beraneka ragam, serta tentu saja cita rasa masakan masing-masing daerah yang tidak bisa dibandingkan satu sama lainnya karena semua memiliki ciri khas tersendiri. Uniknya, masing-masing masakan tersebut bisa sangat berbeda dalam hal rasa dan tampilan mengikuti daerah dan kebudayaan masyarakat setempat. Sebagai orang Indonesia lahir-batin maka saya berpendapat masakan Indonesia merupakan masakan terlezat di dunia. Tidak ada yang bisa mengalahkan cita rasanya. Selezat apapun pasta a la Italia atau bulgogi a la Korea maka menurut saya masih jauh lebih sedap mie goreng Jawa dan rendang Padang. 

Lantas mengapa masakan Indonesia tidak terlalu populer di mancanegara selayaknya masakan Thailand, Korea, India atau Persia? Menurut saya banyak faktor yang terlibat disana, salah satunya mungkin karena promosi keluar yang kurang gencar dan salah lainnya adalah masakan Indonesia menggunakan banyak rempah dan bumbu yang terkadang membuat gentar para pemula yang hendak mencoba belajar membuatnya. Bahkan bagi orang Indonesia sekalipun. ^_^

Puree buah delima (pomegranate paste)
Kacang Walnut

20 Januari 2014

Sholeh-Zard - Puding Nasi Saffron a la Persia



Jika anda merupakan pembaca setia JTT dan sering mengikuti artikel saya sejak awal, maka anda tentu pernah beberapa kali membaca postingan saya tentang masakan Persia. Beberapa resep seperti ghormeh sabzi alias rebusan daging kambing dengan kacang merah dan sayuran; ayam saffron - ayam yang dimasak dengan saffron, bumbu khas Timur Tengah - pernah saya tampilkan disini. Semua resep masakan Persia yang saya bagikan ke anda merupakan sumbangan dari teman Iran saya, Said. Beliau mengajarkan saya beberapa resep masakan Persia sementara saya pun dengan antusias mengenalkan masakan Indonesia kepadanya. Satu hal yang saya pelajari selama sesi tukar menukar ilmu kuliner ini adalah masakan Persia sangat mudah di buat. Jika dibandingkan dengan masakan tanah air yang kaya bumbu dan rempah maka masakan a la Iran jauh, jauh lebih sederhana. 



04 April 2013

Ghormeh Sabzi (Rebusan Daging Kambing, Sayuran dan Kacang Merah a la Persia)



Ghormeh sabzi merupakan masakan yang sangat terkenal di Iran, bahkan sering disebut sebagai masakan nasional negara tersebut. Ghormeh dalam bahasa Persia berarti rebusan daging (stewed) dan sabzi berarti sayuran (herbs). Dari namanya sudah bisa ditebak ghormeh sabzi adalah rebusan daging dengan sayur-sayuran. Daging yang digunakan umumnya domba (lamb) dan daging sapi sementara dedaunan hijau yang sering dipakai adalah parsley (masih satu keluarga dengan seledri), daun bawang, cilantro (daun ketumbar) dan bayam. Selain kedua bahan tersebut ghormeh sabzi juga menggunakan kacang merah sebagai bahan utamanya. 

Walau memiliki bumbu yang terbilang sederhana namun ghormeh sabzi mampu menghasilkan cita rasa yang kaya dan unik, kemungkinan karena proses perebusan secara perlahan dengan menggunakan api yang sangat kecil hingga daging menjadi sangat lunak dan bumbu meresap,  serta pengaruh kuat dari beberapa bumbu rempah yang khas. Ini semua mampu menghasilkan cita rasa masakan yang spektakuler. Poin pentingnya, sejak Said, teman Iran saya mengundang saya untuk mencicipi masakan nasional khas negaranya ini maka saya pun menjadi tergila-gila dengan rebusan daging plus sayuran dan kacang merah yang simple but delicious ini! ^_^

Sayuran kering (dried herbs/sabzi)


07 Januari 2013

Ayam Saffron a la Iran



Masakan ini sangat sederhana dalam proses pembuatannya, yang membuatnya menjadi tidak sederhana adalah salah satu bumbu yang digunakannya melibatkan bumbu yang sulit ditemukan dan jika pun ada harganya mahal yaitu saffron. Terus terang jika bukan karena kebaikan hati teman saya, Said yang memberikan rempah khas negaranya ini maka mungkin saya tidak akan pernah merasakan uniknya bumbu masakan bernama saffron. Untuk mengetahui lebih jauh tentang saffron silahkan klik di postingan saya sebelumnya tentang saffron di sini.

Indra pengecap saya cukup sensitif jika berurusan dengan ayam potong, baunya yang aneh sering membuat perut saya memberontak mual. Karena itu biasanya ayam selalu saya proses dengan rempah dan cabai yang banyak dengan harapan bau ayam tidak terdeteksi. Dengan saffron, walau ayam di masak hanya dengan bawang bombay dan bawang putih namun rasanya sangat lezat, aroma dan rasa yang unik dari saffron membuat nafsu makan menjadi bertambah. Saya curiga saat ini saya sudah mengalami kecanduan rempah mahal yang satu ini karena membayangkan rasanya saja sudah membuat air liur saya menetes. Bahaya! ^_^

Saffron kering
Saffron yang direndam dengan air panas


17 Oktober 2012

Yuk Memasak Masakan Iran: Tumis Daging Sapi dengan Daun Seledri



Pertama kali saat teman saya, Said, yang asli Iran namun berkebangsaan Swedia menyatakan hendak mempraktekkan salah satu masakan khas dari negara Ibunya, saya bersorak riang. Kapan lagi saya bisa mendapatkan kesempatan melihat dan mencicipi langsung masakan ala Persia bukan? Jadi, beberapa waktu yang lalu dengan antusias saya pun menemaninya berbelanja bahan-bahan di Carefour. Namun ketika teman saya ini meraih segepok besar batang seledri, sayapun mengerutkan kening, dan tatkala dia meraih segepok daun seledri berikutnya maka kerutan di kening saya pun semakin dalam

Cukup dengan menatap mimik muka saya yang penuh tanda tanya besar dan luber dengan keraguan telah membuat Said tahu apa yang bergejolak di kepala saya. "Tenang, masakan ini umum dihidangkan oleh keluarga di Iran, tumis daging dengan seledri". Hmm, penjelasannya sama sekali tidak meyakinkan saya. Di Indonesia, daun seledri umumnya dipakai hanya sebagai pengharum masakan, itupun dalam porsi yang sedikit, namun melihat Said memasukkan dua ikat besar seledri ke dalam keranjang belanja membuat saya yakin kali ini si seledri akan menjadi salah satu bahan utama mendampingi sang daging sapi.  Anda penasaran? Yuk lanjut... ^_^



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...