08 Oktober 2015

Resep Tongseng Kambing Favorit Abang


Resep Tongseng Kambing Favorit Abang JTT

"Aduh baunya harum banget! Tante Endang masak apa sih? Nasi kebuli ya"? Pertanyaan penuh rasa ingin tahu ini dilontarkan oleh keponakan saya, Rafif, yang biasa kami panggil 'Abang' di keluarga. Putra pertama adik saya, Wiwin, ini sebenarnya termasuk picky eater namun jika sudah menyukai satu jenis makanan maka nafsu makannya susah untuk di rem dan nasi kebuli merupakan makanan favoritnya. Pada waktu-waktu tertentu, jika ada acara spesial di rumah atau ketika Ibu saya sedang datang ke Jakarta maka adik saya biasanya akan membeli nasi kebuli di sebuah restoran khusus makanan ini di Mampang. Bisa dipastikan Abang akan menyantap satu porsi besarnya sendiri. Nah harum si nasi kebuli yang kaya rempah ini mirip dengan kuah tongseng yang sedang saya masak saat itu. 

"Bukan nasi kebuli Bang, tapi tongseng daging kambing. Abang suka nggak"? Jawab Wiwin sembari mengajukan pertanyaan susulan. Berbeda dengan adiknya, Fatih, yang penggemar masakan tradisional maka selera Abang lebih western, jadi kami kurang yakin apakah dia akan menyukai si tongseng. "Abang belum pernah makan tongseng, tapi baunya harum seperti nasi kebuli, jadi pasti enak. Kapan matangnya Bu? Abang sudah lapar," saat itu jam memang sudah menunjukkan pukul dua belas siang dan sejak pagi perut bocah usia tiga belas tahun ini hanya diganjal dengan setangkup roti bakar dan segelas jus jeruk. "Bentar lagi ya, dagingnya belum empuk." Dan sejak kunjungan pertamanya itu, Abang telah berkali-kali kembali ke dapur untuk melongok sepanci tongseng yang sedang direbus di kompor, dan berulangkali bocah itu keluar dari dapur dengan tampang kecewa. Daging kambing yang sedang direbus tak kunjung empuk. ^_^

Resep Tongseng Kambing JTT
Resep Tongseng Kambing JTT

Akhirnya penantian Abang tidak sia-sia. Karena tidak menyukai potongan kubis dan pernak-pernik sayuran di dalam tongseng maka Wiwin memisahkan sebagian masakan yang belum diceburkan sayuran untuk kedua putranya. "Enak nggak Bang"? Tanyanya ketika Rafif telah duduk di meja makan dengan semangkuk tongseng panas dan sepiring nasi di hadapannya. "Enak banget Bu! Beneran nih Bu, ini enak banget"! Adik saya kembali ke dapur dan memberikan laporan, "Sukses besar! Si Abang bolak-balik bilang enak banget tongsengnya." Saya yang sedang sibuk memasukkan potongan kubis dan tomat hanya bisa berkata, "Wah gawat, bahaya itu! Ntar dia minta tambah". Tak berapa lama kemudian keponakan saya ini datang ke dapur membawa mangkuk yang telah kosong, "Bu, minta lagi dong. Abang suka"! Saya dan Wiwin hanya berpandangan dan kemudian terbahak.

Resep Tongseng Kambing JTT

Kejadian ini terjadi pada saat perayaan Hari Raya Kurban beberapa waktu yang lalu. Keluarga adik saya mendapatkan sepotong paha kambing dan dua kantung plastik berisi daging sapi. Awalnya kami bermaksud hendak membuat nasi kebuli daging kambing, namun mengingat prosesnya yang lumayan ribet akhirnya tongseng yang menjadi pilihan. Keputusan tersebut tidak salah, sepotong paha kambing pun berubah menjadi sewajan tongseng yang cukup untuk kami santap beramai-ramai. Kebetulan adik saya, Dimas yang kuliah di Grogol dan Tedy yang tinggal di Cilebut datang bersama keluarganya, dan tongseng kambing ini menjadi menu makan siang kami yang nikmat. 

Resep Tongseng Kambing Favorit Abang JTT

Kembali ke proses pembuatannya. Saya pernah posting mengenai masakan ini sebelumnya, dan sebenarnya ada dua resep masakan tongseng di JTT, yaitu tongseng daging sapi dan tongseng daging ayam, link resep disini dan disini ya. Tongseng ayam terinspirasi dari sebuah warung tongseng ngetop di sebuah desa kecil bernama Menayu di Muntilan. Menayu adalah nama desa tempat dimana saya pernah mengikuti KKN ketika masih kuliah di Jogya. Warung tongsengnya selalu penuh sesak oleh pengunjung, dan saya akui rasanya sangat lezat serta layak untuk direkomendasikan. Sayang sekali lokasinya yang masuk ke pelosok desa membuatnya sulit ditemukan. Sedangkan tongseng daging sapi, saya membuatnya dengan menggunakan bubuk kari instan yang banyak diperjualbelikan di supermarket. Masakan bernama tongseng menurut saya merupakan turunan gulai dan kari jadi rasanya tidaklah berbeda jauh dengan kedua makanan tersebut. Resep tongseng yang pernah diposting tersebut menurut saya sudah cukup lezat namun untuk resep kali ini saya melakukan modifikasi.

Resep Tongseng Kambing JTT

Pada resep tongseng kambing ini saya tidak menggunakan bubuk kari instan. Alasan pertama adalah karena saya memasak di rumah adik saya, dan koleksi bumbu Wiwin tidaklah selengkap seperti  di rumah Pete. Alasan kedua karena saya ingin membuat tongseng dengan bahan rempah yang diracik sendiri, tanpa harus bergantung dengan sebotol bubuk kari yang terkadang susah ditemukan di pasaran. Nah alasan terakhir ini sebenarnya untuk anda, pembaca JTT yang sering bertanya dimana menemukan bubuk kari seperti yang saya pergunakan, jika satu resep di blog menggunakan bumbu tersebut. Kali ini tanpa bubuk kari instan kita tetap bisa membuat tongseng dengan rasa yang mantap!  Daging kambing di resep bisa digantikan dengan daging sapi, ayam atau bebek (Ah tongseng bebek! Masih dalam impian ^_^). Saya yakin rasanya akan tetap lezat. Namun bagi anda yang memiliki bongkahan beku daging kambing di freezer, sisa-sisa Lebaran Kurban kemarin, mungkin resep ini bisa menjadi kesempatan bagi anda untuk memanfaatkannya. 

Sebagaimana tips tukang sate kambing dan seperti itulah yang kita saksikan di penjual sate kambing, maka daging kambing tidak saya cuci. Konon daging akan menjadi berbau kambing alias 'prengus' jika kita mencucinya. Namun karena 'ngeri' harus menggunakan daging dari tempat pemotongan kurban secara langsung tanpa melalui pencucian, maka saya mencucinya ketika masih dalam bongkahan besar berupa satu potong paha utuh. Daging kemudian dipotong-potong menjadi ukuran kecil dan kali ini saya tidak mencucinya lagi. Trick ini ternyata manjur karena bau kambing benar-benar menghilang dari masakan. 

Resep Tongseng Kambing Favorit Abang JTT

Bumbu tongseng relatif mudah, namun untuk membuatnya memiliki cita rasa spesial yang akan membuat keluarga (atau tetangga!) tiba-tiba datang berkunjung ke dapur adalah penambahan rempah-rempah yang digunakan. Saya menggunakan kapulaga, kembang lawang, kayu manis dan cengkeh, dan harum mereka di dalam masakan itulah yang kemudian menuntun si Abang untuk berkali-kali datang ke dapur. Karena banyak bocah-bocah cilik yang akan menyantap masakan ini maka saya hanya menggunakan sedikit cabai merah keriting di masakan untuk membuat warna kuah lebih menarik. Namun sambal berupa cabai rawit yang direbus dan ditumbuk kasar tentu saja harus dihadirkan untuk menemani sepiring tongseng kami.  

Nah bagi anda yang ingin mencobanya (terutama jika dalam porsi banyak) maka campurkan sayuran (kubis dan tomat) ke sebagian tongseng saja untuk sekali santap. Dengan cara ini sisa tongseng tanpa sayuran masih bisa anda simpan dan hangatkan berkali-kali. Ketika akan disantap kembali maka masukkan kubis dan tomat segar yang baru. Percayalah seharian Abang tidak bersedia menyantap makanan lainnya selain tongseng. Jadi apakah anda ngiler ingin mencoba tongseng favorit keponakan saya ini? Maka berikut resep dan prosesnya yang mudah ya! ^_^

Resep Tongseng Kambing Favorit Abang JTT

Resep Tongseng Kambing
Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk 10 porsi (1 kg daging)

Tertarik dengan resep berbahan daging kambing lainnya? Silahkan cek link di bawah ini ya:
Gulai Daging Kambing
Sate Kambing Bumbu Ketumbar
Ghormeh Sabzi (Rebusan Daging Kambing dan Sayuran a la Persia)

Bahan:   
- 1 buah paha kambing (berat daging sekitar 1 kg), potong-potong daging sebesar 2 x 2 cm 
- 1/4 buah kubis, rajang kasar 
- 4 buah tomat merah, potong dadu 
- 2 batang daun bawang rajang halus  
- 2 liter air untuk merebus daging

Bumbu dihaluskan:  
- 6 siung bawang putih 
- 8 siung bawang merah
- 3 buah cabai merah keriting 
- 1 1/2  sendok teh merica butiran  
- 4 butir kemiri disangrai  
- 2 sendok teh ketumbar butiran, sangrai
- 1/4 sendok teh jinten
- 1/2 buah pala
- 2 cm kunyit segar
- 3 sendok makan minyak untuk menumis

Bumbu lainnya: 
- 5 lembar daun jeruk purut, sobek kasar
- 4 lembar daun salam
- 2 batang serai, ambil bagian putihnya saja dan memarkan
- 4 cm lengkuas, belah dua memanjang dan memarkan
- 2 cm jahe, kupas dan memarkan 
- 2 batang kayu manis, masing-masing sepanjang 3 cm
- 4 buah kapulaga
- 2 buah kembang lawang/pekak
- 6 butir cengkeh 
- 2 keping fuli (seludang biji buah pala) optional  *)
- 1 sendok makan garam, tambahkan jika kurang asin 
- 2  sendok makan gula jawa disisir halus
- 2 sendok makan kecap manis (optional)
- 150 ml santan kental instan 

Note:
Gambar yang saya sertakan adalah masakan dengan 2 kg daging sehingga bumbu dan masakan terlihat banyak. Resep yang saya berikan adalah untuk 1 kg daging, agar pembaca mudah mengikuti dan mengalikannya jika memerlukan daging dalam jumlah lebih banyak. 

Bahan pelengkap:
- irisan jeruk nipis
- sambal cabai rawit (rebus cabai rawit hingga matang dan agak lunak, kemudian tumbuk kasar)
- taburan bawang merah goreng

Bingung dengan aneka rempah-rempah yang asing? Baca artikel saya di Yuk Mengenal Bumbu Dapur pada link disini. 

*) Fuli adalah seludang biji buah pala, berwarna oranye, berbentuk tipis berlubang-lubang.  Aromanya harum dan biasa digunakan pada masakan Padang atau kari. Rempah ini biasa diperjualbelikan di pasar tradisional dalam kemasan kecil berisi 2 atau 3 keping fuli.

Cara membuat:

Resep Tongseng Kambing JTT

Siapkan daging kambing (bisa menggunakan daging sapi atau ayam). Ketika daging masih dalam bongkahan besar seperti gambar diatas, maka cuci permukaannya dengan air bersih. Daging jangan direndam dalam air.  Tiriskan. Potong-potong daging sesuai selera. Jika anda menggunakan bagian paha maka potong-potong juga tulang paha menjadi ukuran lebih kecil. Daging jangan dicuci lagi. Sisihkan. 

Siapkan wajan, beri sekitar 3 sendok makan minyak. Panaskan minyak hingga benar-benar panas. Tumis bumbu halus hingga harum, masukkan semua bumbu lainnya kecuali garam, gula dan santan kental. Aduk dan tumis dengan api sedang hingga bumbu menjadi berubah tua warnanya, berbau harum dan rempah tampak layu. 

Tips. Untuk mencegah tumisan bumbu hangus sementara  bumbu belum matang maka tambahkan porsi minyak untuk menumis atau jika anda menghindari penggunaan minyak maka gunakan wajan anti lengket agar  bumbu matang dengan baik namun tidak membuatnya menjadi cepat gosong.

Masukkan potongan daging kambing, aduk dan masak hingga daging berubah warna menjadi tidak pucat lagi dan kuah dari daging menyusut. Tambahkan 1/2 porsi air di resep dan masak hingga daging empuk. Jika air habis tapi daging belum empuk maka masukkan setengah porsi air sisanya. Masak hingga daging benar-benar empuk. Jangan memasukkan air sekaligus banyak karena akan membuat daging susah empuk, jadi tambahkan air sedikit demi sedikit secara bertahap dan rebus dengan api kecil agar daging tetap gurih rasanya.

Berhubung wajan yang saya gunakan tidak mampu menampung masakan maka saya memindahkannya ke panci. ^_^

Resep Tongseng Kambing JTT

Jika daging telah empuk masukkan gula, garam dan tambahkan air hingga kira-kira kuah tongseng menjadi sebanyak 2 liter. Masak hingga kuah mendidih, cicipi rasanya dan seusaikan gula dan garam. 

Masukkan irisan daun bawang dan santan, kemudian masak dengan api kecil sambil sesekali diaduk hingga kuah mendidih dan santan matang, tandanya wangi santan mulai tercium dan warna masakan tidak pucat. Masukkan kecap manis, aduk rata.

Masukkan kubis, masak hingga kubis setengah matang (biasanya kubis di tongseng masih terasa sedikit cruncy jadi jangan masak hingga lunak). Tambahkan potongan tomat, masak selama beberapa detik hingga tomat sedikit layu. Matikan api dan sajikan tongseng dengan nasi putih hangat dan sambal cabai rawit. Super yummy!

Tips. Agar sayuran di tongseng tidak hancur dan layu  jika dipanaskan berulangkali terutama jika anda membuatnya dalam porsi besar, maka ambil secukupnya tongseng untuk sekali santap dan campurkan dengan sayuran. Sisa tongseng tanpa sayuran bisa anda simpan untuk disantap di lain kesempatan. 

TESTIMONI PEMBACA

Yusti Nurul Agustin:
Another bikin meler idung : Tongseng GPL GPR :D (Gak Pake Lama, Gak Pake Ribet)

Masih punya sisa daging kambing/sapi dari Qurban kemarin? Kalau masih, dibikin tongseng ajah. Dimakan pakai nasi anget bisa lupa kalau lagi diet :D Resep aslinya pakai daging sapi, tapi pakai daging kambing juga endes.

Tongseng
By Mba Endang Justtryandtaste Blogspot


  
Popy Aya Sophia:
Mengolah daging kambing, jadilah Tongseng ala Justtryandtaste Blogspot..





59 komentar:

  1. Mba Endang, kalo pake slow cooker Bisa, ga..??

    BalasHapus
  2. Hmmmm...ngiler.com, sy jd ingat waktu kuliah di Jogja ada warung makan favorit yg jual tongseng hati ayam dan jamur di jl. Kaliurang. Kalo bikin tongseng hati ayam dan jamur pake resep ini bisa gak? Sy belum pernah masak jamur kancing, berapa lama ya?
    Tati, kendari

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi Mba Tati, yep bisa pakai jeroan ayam dan jamur ya. Jamue dimasak bentar saja mba, 1 atau 2 menit cukup ya, masukkan ketika tongseng sudah matang.

      Hapus
  3. Mbak Endang...jangankan si Abang yg mencium langsung aroma tongsengnya, saya yg cuma baca saja ngiler abiz haha... Ijin eksekusi resepnya ya mba, sepertinya maknyuss...trims mba Endang
    ~sri han~

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sip, silahkan Mba Sri Han, memang super mantep secara saya penggemar bumbu rempah wakkkakak

      Hapus
  4. Mba Endang, minta sarannya dong....anak saya yg sulung anti cabe. Untuk membuat tongseng tetap cantik warnanya, cabe keriting diganti apa ya mba? Klo cabe merah besar yg dibuang bijinya bisa gak? Terima kasih ya mba....(Shiny)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mb Shiny, yep ganti dengan cabai merah besar yang dibuang bijinya Mba, supaya warna tongsengnya lebih cerah ya. Sukses yaa

      Hapus
  5. mbak di daerahku ada yg jual tongseng buntel, jadi bahannya pakai daging yg biasa dibuat untuk sate buntel, cuma saya ga bisa buntelin daging sm lemaknya T_T

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo Mas Rafidan, waak itu pasti sedap banget yaaa. Saya suka sate buntel, pernah coba bikin kacau jadinya. Lemaknya gak mau membungkus cincangan daging malah lepas kemana2 wakakakka. Thanks sharingnya yaa

      Hapus
  6. Baca resep tongseng ini jadi inget sama ibu. Bumbunya sama persis sama yang biasa ibu racik. Kebetulan bapak ku asli jogja. Dan setiap kali lebaran haji, bapak selalu request tongseng kambing sama ibu. Satu paha rasanya ga pernah cukup. Kebetulan saya baru beberapa bulan ini menikah & setelah nikah langsung diboyong ke rumah suami. Jadi kangen sama ibu. Kangen sama tongseng spesialnya... T.T

    Baru tau mbak kalo salah satu bumbunya itu namanya fuli. Ibu selalu bilangnya daging pala. Baunya wangi. Dan bumbu ini yang bikin cita rasa plus khas dari jogja. Apalagi kalo masaknya di atas kayu ya mbak. Tongsengnya jadi tambah harum. Nom nom... yummy ^^,

    Shanti

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thanks mba Shanti sharingnya yaa, memang tongseng dengan bumbu kumplit rasanya beda banget, apalagi dimasak di wajan tanah liat dan anglo yaa, aduhhh jadi ngiler hehehhe

      Hapus
  7. Mbak kalo skip daun jeruk purut gmn mba? Apa sangat merubah rasa? Baru inget sekitar rumah ga ada yg punya daun itu

    BalasHapus
    Balasan
    1. skip saja kalau gak ada mba, walau tentu saja lebih sedap dengan daun jeruk ya hehehe

      Hapus
  8. tongsengnya bener2 markotoppppp. pekan lalu bikin utk tmn2. sy pake daging sapi dan tambahi telurpuyuh jg hehehe.... #kreatif #hemat
    smua suka wis pokok men.
    suwun mb

    dian-solo

    BalasHapus
    Balasan
    1. haloow Mba Dian, waaah mantap! Ide pakai telur puyuhnya bisa juga tuh, bisa menghemat biaya yaa hehheheh. Thanks sharignya ya Mba ^_^

      Hapus
  9. Mbaaaaaaakkkk...paaasssss bgt msh ada daging kambing d freezer dan resep ini muncul...pucuk dcinta ulampun tiba (sok pke peribahasa) saya udh eksekusi dan jd bekal mkn siang suami, alhasil ktika dbawa k kntor lsg menuai pujian krn rasanya yg maknyoooosssss...jlas aja bs bikin suami bangga itu rasanyaaaa...bahagiaaaa bgt...makasih ya mbaaaakkkk...love u so much deh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Deetya, thanks sharingnya yaa, senang sekali resepnya disuka. Kayanya pengen bikin versi ayam dengan bumbu2 ini, pasti maknyus juga hehhehe

      Hapus
  10. Wah hari ini sya coba resepnya mba, alhamdulillah kata suami ki enaaak, dn baru kali ini saya ngolah daging *syanya ga bisa masak soalnya hehehe.
    Makasiih resep nya mba....

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks sharingnya mba Apni, senang sekali resepnya sukses dicoba. Hehehehe.

      Hapus
  11. Salam kenal Mbak.
    Setelah cukup lama jadi silent reader akhirnya komentar juga. Gara2 masak tongseng kambing yg nendang gulindang. Sampe mertua Yg jago masak ikut2 muji & sampe Tanya resepnya. Hehehe...
    Makasih ya Mbak. Wish u all the best.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba, salam kenal juga yaa, senang resepnya disuka dan thanks sharingnya yaaa

      Hapus
  12. Salken mba endang, mhn infonya.. klu saya menggunakan bumbu karih apa ada yg harus saya skip di resep tersebut. Terimakasih sebelumnya ya mba endang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Sari, coba cek resep tongseng ayam di JTT, saya pakai bumbu kari instan disana.

      Hapus
  13. Mbak Endang,untuk resef tongseng ini apakah rasanya hampir mirip dengan tongseng kaki lima atau rumah makan?... Saya punya daging sapi di freezer,mau dimasak tongseng tapi dengan resef ini atau 2 resef lainnya di blog jtt?... resef tongseng yang ini lebih banyak bumbu dan rempah2nya ketimbang tongseng ayam/sapi di jtt.

    BalasHapus
  14. assalamualaikum,,, mba endang pa kabar? sudah 2 kali saya buat tongseng daging sapi dan tongseng daging ayam, awal mula bingung karna gak punya bubuk kari instan eeeehh alhasil buat bumbu kari sendiri,resep bumbu kari saya comot dari kari ayam nanas,,,, but rasanya enaaak persis tongseng yang sering saya beli(langganan), suami sampe bilang enaak n di kasih nilai 8, secara suami emang doyan banget sama tongseng... tanks ya mba buat ilmunya moga bermanfaat buat semua termasuk saya. hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks ya mba sharingnya, senang resepnya disuka yaa

      Hapus
  15. Salam kenal mba endang..makasih buat resep luar biasa ini :) padahal jauh hari sebelum idul adha udh sibuk nyari resep olahan daging kambing di internet..dan beberapa hari menjelang idul adha ketemulah sama blog jtt ini. Tertarik sama cerita pembukanya akhirnya memberanikan diri buat eksekusi walaupun sempet bingung dgn rempah2 luar biasa banyak itu krna masih baru belajar masak hehhee..
    setelah dapet daging qurban besoknya lsg ke pasar..sampe dipasar agak limpung krna catatan bumbu yang harus dibeli malah ketinggalan, alhasil yaa ada 2 bumbu yang ga aku pake krna ga kebeli yaitu jinten dan kapulaga..entah pengaruh ke rasa atau ga tapi tanpa 2 rempah itupun rasa tongsengnya luar biasa..aku bilang luar biasa, pertama karna suami bilang enak dan repeat order di hari yang sama (untungnya dapet daging agak banyak hehhee) dan yang kedua karna ibu aku juga bilang enak..alasan yang kedua itu yang istimewa karna ibu aku agak susah klo soal makanan jadi klo ibu bilang enak berarti masakannya istimewa yeeaayy..
    Oiyaa aku juga ga pakein kol karna suami ga suka (bau katanya)..jadinya agak mirip ke gule sih wujudnya hehhee.
    Baru sempet cerita sekarang karna dari semenjak masak tongseng ini udah ada 2 resep lagi yang udh di eksekusi, soto daging sapi dan sambal goreng krecek dengan kacang merah dan tahu..semuanya enaaakk :) besok mau coba bikin tempe dan tahu bacem :))
    Terimakasih mba endang utk inspirasi dan juga detail luar biasa yang ga bikin bingung :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai mba Melissa, thanks sharingnya ya, senang resep tongsengnya disuka. Sip, moga2 sukses dengan bacemnya yaa. ^_^

      Hapus
  16. Haiii mb endang.. Apa kabar?,mg sehat selalu yaa... Saia penggemar jtt yang biasanya hanya silent rider.. Tapi kali inii mau kasih testi bahwa resep ini endeeeesh bingit..maa syaa Allaah.. Sukaa deh walhamdulillaah.. Thank you mb endang dah berbagi resep^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo mba, kabar saya baik. Thanks ya sudah menyukai resep JTT, senang resep2 nya disuka, sukses yaaa

      Hapus
  17. Sumpah bikin ngiler liat tongsengnya mba *nelen ludah

    Mba fuli itu bunga pala bukan sih? Untuk daging kambingnya cocoknya bagian apa mba? *Siap siap nyatet bahan mau ke pasar :)

    Thank you

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thanks ya, yep bunga pala ya, saya pakai bagian paha mba.

      Hapus
  18. Hai mba endang.. selama ini cm jd SR aja disini tp gatahan jg ahirnya mo komen.. thanks bgt ya mba udah sharing resep2 yg dijamin antigagal.. sy sll cr resep di jtt klo mau masak, dan tongseng ini enaak bgt,. Gapercaya klo bs msk masakan bgni.. makasiih

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks Mb Tria sharingnya, senang resepnya disuka, sukses ya

      Hapus
  19. Mba Endang, terima kasih yaa resepnya. Mau tanya, kalau pakai pressure cooker (panci presto) untuk tongseng, kapan sebaiknya daging dimasak? di awal (sebelum dimasukkan ke bumbu) atau setelah dimasukkan ke bumbu (jd dipresto nya bareng bumbu). Trims mbak. (Arie)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bumbunya ditumis dulu baru masuk daging, baru dimasukkan ke presto ya dan rebus mba Arie.

      Hapus
  20. Punten mba endang, maaf mau nanya tumben bumbunya sedikit, saya sesuaikan dengan resep mba endang ko jdnya sedikit, tp di foto mba endang kayanya banyak bumbunya. Maaf ya mba takut salah😁. Biasanya mba bumbunya banyak terus resepnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba Ariana, sori resepnya tdk dikasih penjelasan, masakan yang saya buat itu 2 kilo daging jadi terlihat banyak. Tapi untuk resep saya sesuaikan untuk 1 kilo supaya pembaca mudah mengikuti dan mengalikannya jika akan memperbanyak resep.

      Hapus
  21. Wih kalau ditambah cabenya pedesnya makin manteb pastinya. Kemringet pas makan..��

    BalasHapus
  22. mbak Endang, kebetulan lagi nyari resep tongseng. Mau tanya, kalau pakai panci presto bisa ga ? Terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa mba, rebus saja daging, tumisan bumbu dan air selama 20 menit di presto.

      Hapus
  23. Resepnya top. Aku udah nyoba.hasilnya enaaaak.... makasih sharingnya mbak.aku tunggu resep -resep berikutnya

    BalasHapus
  24. assalamualaikumm... salam kenal mb endang sya tenti dari pekanbaru...... mau tanya ni "tongseng kambing yg ini gak pake jahe ya? coz tongseng yg pernh mb endang post sblmnya ada pake jahe heheheh... owh iya mb endang saya senang kali masak pake resep mbak... suami saya suka, alhamdullah hampir semuanya sudah dicoba mau kue,brownis cookes, kalau masakan hampir semua yg udah dicoba, paling hanya beberapa aja yg belum dicoba alhamdullh gak pernah gagal mau masakan atau kue... tp yg sama sekali belum coba kue kiringnya... niat udah ada tp blm kesampai heheheh kenapaya saya. gak pernah bisa kirim komentar😞😞
    saya punya cerita😍😍
    1 bulan ni masak req suami aja oseng2 mercon(nostalgia waktu dy kuliah di jogya) dan sapi lada hitam,selama 1 bulan bolak balik masak menu itu aja .. katanya segar gak bosan2# tapi saya nya yg bosan karna selama 1 bulan mkn daging terus kepala sampai pusing ..
    cuma yg blm kesampaian saya masak sate goreng dg b.bombang.. bumbunya udah direndam cm belum dibuat coz req suami mnta 2menu itu trus sih selama sebulan ini..
    katanya bkan hanya tenti yg ngepens sm mbak endang tp dy jg ngepens tp melalui tangan saya heheheh thanks mb😘😘

    BalasHapus
    Balasan
    1. Walaikumsalam, salam kenal Mba Tenti, pakai jahe ya mba, keknya saya lupa cantumkan di resep.

      Wah thanks sharingya ya, senang resep2 JTT disuka, sukses yaaa.

      Hapus
  25. Mbak endang sudah saya coba. Mantap surantap 👍👍👍👍
    Makasih resepnya

    BalasHapus
  26. Apapun masakannya justtryandtaste emang jd rujukannya
    Jazaakillah khoyron mbak Endang
    May Alloh bless you
    Nur_padasan

    BalasHapus
  27. Halo mba Endang,
    Alhamdulillah kemarin saya sukses execute resep ini mba ^^
    Berhubung saya salah satu penggemar tongseng abang-abang, jadilah pas penyajian udah tambah kol & tomat, saya tambah kecap lagi seperti yang biasa dilakukan semua abang-abang tongseng langganan saya ^^
    Beda kecap beda rasa yah, siang saya pakai Kentj4n4 (oleh-oleh teman mama), malam saya pakai B4n9o (stok mama di dapur), ternyata lidah saya lebih memilih kecap kebumen ^^ walau nasi sudah abis, kuah tetep diseruput deh pake sendok sampai habis dimangkuk ^^ duh tonseng abang-abang mah lewat rasanya dari resep ini ^^

    thanks for sharing mba Endang,
    -net-

    BalasHapus
    Balasan
    1. halo Mba Net, thanks sharingnya ya, senang resepnya disuka. Saya juga suka yang versi abang2, pakai kol dan tomat yang banyak, plus pedas dan kecap, tapi keponakan saya nggak ada yang suka hahhahaha. Jadi bikinlah yang menyesuaikan para krucil

      Hapus
  28. Yaa Allah mba endang, rasanya nendang banget, Hari ini buat pakai daging sapi pakai resep di atas, Katanya sih emak bisa nih biar Terima pesanan tongseng 😁😁
    Makasih resep resepnya selalu mantul . Semoga mba endang selalu sehat dan berlimpah rejekinya aamiin...

    BalasHapus
  29. Jadi ngences, langsung otw warung beli bumbu...makasih resepnya ya mbak endang...semoga aq bisa sukses bikin tongseng kambingnya...

    BalasHapus
  30. Akhirnya mateng tongseng kambing aq mbak...resep mbak endang memang anti gagal...mantap...makasih resepnya ya mbak

    BalasHapus
  31. Mba Endang, biar kambing gak bau prengus kalo caranya mba endang ky gimana? makasiih

    BalasHapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...