04 Februari 2025
Ayam Sisit Bali dan Pemeriksaan Jentik
30 Januari 2025
Ayam Suwir Kecombrang
Saya suka dengan aneka rempah yang wangi, seperti basil, daun ketumbar, kemangi, kecombrang, daun kencur, di dalam masakan. Menambah nafsu makan dan membuat taste-nya menjadi dua kali lipat lebih lezat. Tapi tidak semua orang menyukai aroma daun dan bunga rempah ini, di keluarga saya, hanya saya dan Ibu yang maniak. Anggota keluarga lainnya, biasa saja reaksinya, memang sih masih mau dimakan tapi dalam kondisi terpaksa. Dulu ketika masih di Paron, di mana sayuran super murah harganya, saya sering menyantap urap kemangi sebaskom besar, hanya kemangi dan kelapa parut saja. Karena berikat-ikat kemangi mungkin hanya lima ribu rupiah saja, jadi sebaskom urap hampir tidak ada harganya. Sekarang, seikat kecil (keciiiiil banget) kemangi di Jakarta dibandrol tiga ribu hingga lima ribu rupiah, itu di pasar di dekat rumah. Hendak membuat sebaskom urap mikir tujuh kali dulu.
Nah kecombrang ini salah satu bunga rempah fav! Mau diolah apapun lezat. Apalagi ditumis bersama suwiran dada ayam dengan cita rasa pedas, gurih, asin, manis dan sedikit jejak asam. Alamak, nasi mana? Pertama kali mengenal kecombrang ketika kantor lama tempat saya bekerja mengadakan acara outing di Puncak, Bogor. Di halaman hotel tempat kami menginap, banyak tanaman kecombrang ditanam. Tumbuhan ini mirip dengan lengkuas, berpostur besar, tinggi, dengan daun-daun lebar, bunganya lantas tumbuh dari bagian rimpangnya menjulur ke atas dengan kuntum yang berwarna kemerahan, mirip seperti obor, tak heran jika nama lainnya adalah ginger torch. Ketika mekar akan sangat semarak dan wangi. Kecombrang masih satu keluarga dengan lengkuas, jahe dan sejenisnya dari family jahe-jahean (Zingiberaceae).
![]() |
Kecombrang utuh |
14 Januari 2025
Sambal Tempong dengan Ayam Goreng
![]() |
Tomat ranti |
07 Januari 2022
Resep Spicy Wonton Soup
10 November 2021
Resep Thai Chicken Basil & Simple Living
![]() |
Thai basil |
27 Oktober 2021
Resep Sup Ayam Ala Afghan
Saya suka dengan kebudayaan, apapun bentuknya. Entah itu cara hidup satu masyarakat, busana yang dikenakan, upacara keagamaan, pekerjaan sehari-hari, makanan, bentuk bangunan rumah dan gedung, atau bahasanya, apapun. Bagi saya sangat menarik memperhatikan satu gaya atau cara hidup berbeda dengan yang kita lakonin sehari-hari. Karena itu pula, jika traveling ke satu negara saya tidak terlalu bersemangat berkunjung ke kota besar yang hanya dipenuhi dengan gedung dan shopping mall. Saya ingin menyusuri pelosok desa atau kota-kota kecil yang menampilkan kehidupan sehari-hari warga asli. Mencicipi makanan asli yang dihidangkan di resto atau rumah makan tradisional, dan melihat langsung apa yang dilakukan penduduk setempat dalam mengisi waktunya. Tapi sayangnya, traveling ke pelosok seperti ini membutuhkan biaya lebih besar terutama urusan transportasi, dan juga membutuhkan waktu lebih lama yang umumnya tidak dimiliki. Jadi memang lebih mudah hanya berkunjung ke kota besarnya saja.
26 Maret 2021
Resep Pepes Ayam Kampung
17 Maret 2021
Resep Chicken Rice
22 Februari 2021
Resep Bistik Ayam dan Bertukang
30 Desember 2020
Resep Chicken Pastitsio (Lasagna ala Yunani)
15 Desember 2020
Resep Mi Ayam Rica
20 November 2020
Resep Ayam Saus Mentega
05 November 2020
Resep Bola-Bola Ayam Saus Jahe Bawang
08 Oktober 2020
Resep Sup Ayam Creamy
08 September 2020
Resep Ayam Saus Jamur Creamy
01 September 2020
Resep Chicken Pesto Pasta
13 Agustus 2020
Resep Chicken Tikka Masala
30 Juli 2020
Resep Pangsit Goreng
15 Juli 2020
Resep Ayam Panggang Kecombrang & Cerita Horor
Pada kasus di kantor saya, beberapa rekan yang sangat sensitif dengan hal ini, dan dikatakan memiliki indra keenam alias sixth sense, beberapa kali merasakannya di toilet kantor, terkadang di beberapa meja karyawan. Kejadiannya biasanya setelah senja dimana karyawan dikantor sudah tidak banyak jumlahnya. Saya tidak terlalu mengambil pusing dengan cerita-cerita ini, tidak berminat juga mengorek keterangan detail lebih jauh, karena buat apa menambah beban hidup dengan cerita horor bukan? Mendengarnya akan menimbulkan rasa takut dan akhirnya setiap kali ke toilet di malam hari jadi terasa ngeri-ngeri stres.
10 Juli 2020
Resep Cheesy Chicken Pasta
Saya tak mengerti hingga kini masih ada yang beranggapan bahwa Covid-19 hanya sekedar hoax, rekayasa, permainan elite belaka. Tidak mengerti mengapa masih ada yang begitu ignorance dengan pandemi ini sedangkan data dan fakta ditunjukkan ke hidung kita setiap hari, setiap jam, menit dan detik melalui berbagai media. Tidak mengerti mengapa masih banyak yang menyepelekan, menganggap enteng bahkan beranggapan virus ini urusan remeh sementara banyak negara di belahan dunia lainnya pontang-panting berusaha mengendalikan penyebaran virus, rumah sakit kewalahan menerima pasien, dan tempat penguburan setiap hari seakan tak pernah absen mengkebumikan mereka yang meninggal karena Covid. Kemarin, tanggal 9 Juli 2020, bertambah 2657 orang yang positif terinfeksi virus, kasus harian terbanyak sejak Covid pertama kali terdeteksi di Indonesia.
Setiap hari di negara kita kasus baru mencapai rekor baru, mulai dari 1200, 1500, 1600 hingga kemudian meloncat menjadi 2600 an. Angka-angka ini bukan sekedar statistik, bukan sekedar number, tapi adalah penduduk Indonesia yang terkena virus dan jumlahnya akan semakin bertambah setiap harinya jika melihat kondisi saat ini yang seperti ini. Masa PSBB ketat sudah berlalu, kita memasuki masa 'new normal', tapi bagaimana mau hidup normal jika kasus positif setiap hari jauh lebih banyak dibandingkan dengan bulan Maret - Mei lalu dimana PSBB diketatkan? Angka seratus ribu jumlah penduduk yang terkena Covid bukan tidak masuk akal lagi akan tercapai, dengan penambahan harian diatas 1000 orang setiap hari maka total kasus seratus ribu akan kita peroleh sekitar bulan depan. Tobat!