Rekan kantor saya ada yang memelihara ikan lele didalam ember, disekeliling ember digantung pot-pot kecil berisi tanaman kangkung yang sebagian potnya terendam didalam air. Ternyata kata beliau, budidaya lele kecil-kecilan di halaman rumah dengan cara ini sedang nge-trend, banyak videonya bertebaran di You Tube. Ember yang digunakan lumayan besar, diameter sekitar 40 - 50 cm, bagian bawah ember dipasang kran untuk membuang air dan kotoran dari dasar. Karena jenis ikannya adalah lele maka ember tidak dilengkapi dengan pompa aerator. Lele cukup tahan banting dalam kondisi air kotor bahkan berlumpur sekalipun. Hasilnya menurut rekan saya ini oke, dalam 6 bulan ikan sudah bisa dipanen. Nah yang ini tentu saja lebih berkualitas, karena jenis lele organik yang diberi pakan pelet dengan kualitas air yang bersih. Saya terus terang sangat berminat dengan sistem ini, tapi bukan ikan lele yang akan saya pelihara, melainkan ikan nila yang sering dikonsumsi. Sejak dulu saya tidak menyukai jenis catfish termasuk didalamnya adalah lele dan patin. Saya bahkan tak pernah mengkonsumsi lele mungkin sejak sepuluh tahun nan lampau.
Tampilkan postingan dengan label Masakan Betawi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Masakan Betawi. Tampilkan semua postingan
27 Juli 2020
06 Juni 2018
Resep Sayur Godog Betawi
Kantor saya sedang dihebohkan dengan cerita horor, sebenarnya bukan akhir-akhir ini saja tapi selentingan tentang adanya makhluk ghaib ini sudah didesahkan sejak beberapa tahun yang lalu. Cerita selalu dimulai dan diakhiri dengan seorang karyawan yang memiliki indra keenam alias sixth sense, dan berhubung saya tidak memiliki indra nomor enam tersebut maka cerita-cerita horor tersebut tidak terlalu saya pedulikan. Terus terang saya tidak terlalu suka dengan hal-hal yang berbau horor, anti menonton film horor atau mendengar cerita horor. Bukan karena saya tidak percaya hal-hal semacam itu, saya yakin ada banyak jenis makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT baik yang kasat mata maupun yang tak tampak, namun terlalu terlibat didalamnya membuat hidup saya akan dipenuhi bayangan nightmare. Hidup sudah cukup complicated dan susah, mengapa harus ditakut-takuti lagi dengan hal-hal berbau horor bukan? Itu prinsip saya.
Label:
Hidangan Berkuah,
Masakan Betawi,
Sayuran,
Seafood
04 Mei 2018
Resep Soto Daging Betawi
Indonesia memang negeri yang kaya ragam masakannya, namun soto sepertinya menempati masakan yang paling banyak jenisnya. Bayangkan saja, jika dikumpulkan dari Sabang sampai Merauke, berapa banyak jenis soto yang ada? Ketika beberapa minggu yang lalu diselenggarakan event kuliner di Kelapa Gading dan dikhususkan pada soto, saya sampai takjub melihat list nama-nama soto yang dicantumkan, sebagian bahkan belum pernah didengar namanya. Walau berbeda-beda, namun basic soto di masing-masing daerah hampir sama, berkuah bening atau santan, dengan bumbu light dan lebih ringan dibandingkan masakan seperti gulai, atau kari sehingga terasa lebih segar. Protein hewani yang digunakan bisa daging sapi, ayam atau jeroan.
Saya termasuk penggemar soto, walau tidak terlalu maniak namun ada saat-saat tertentu dimana rasa kangen terhadap soto begitu menggelora. Di Paron, Ngawi, kampung halaman saya, soto adalah makanan sehari-hari. Penjual soto bertebaran dimana-mana, dan soto di Paron adalah soto ayam berkuah bening. Resepnya pernah saya share sebelumnya yang bisa diklik pada link disini. Soto di Paron sangat simple, light dan segar, serta umumnya menggunakan ayam kampung sehingga kuahnya menjadi gurih rasanya.
Saya termasuk penggemar soto, walau tidak terlalu maniak namun ada saat-saat tertentu dimana rasa kangen terhadap soto begitu menggelora. Di Paron, Ngawi, kampung halaman saya, soto adalah makanan sehari-hari. Penjual soto bertebaran dimana-mana, dan soto di Paron adalah soto ayam berkuah bening. Resepnya pernah saya share sebelumnya yang bisa diklik pada link disini. Soto di Paron sangat simple, light dan segar, serta umumnya menggunakan ayam kampung sehingga kuahnya menjadi gurih rasanya.
Label:
Daging Sapi,
Hidangan Berkuah,
Masakan Betawi,
Soto
03 Mei 2018
Resep Nasi Kebuli Daging Sapi dengan Magic Cooker Maspion Black Diamond 1,8L
"Mba, nggak ke Inacraft?" Tanya Sintya, teman saya, minggu lalu. "Kepengen kesana, mungkin Minggu sore. Hari terakhir biasanya produknya banyak didiskon," jawab saya. Hari Minggunya, Sintya kembali mengirimkan pesan melalui WA, "Jadi ke Inacraft?" Tanyanya. Saya yang saat itu masih bermalas-malasan di kasur melirik jam di dinding, jarum pendeknya menunjuk ke angka tiga. Hati dan badan sebenarnya malas hendak jalan kesana, apalagi cuaca yang tadinya mendung kini berubah menjadi panas terik. Tapi saya membutuhkan beberapa piranti makan untuk keperluaan food photography, jadi walau sebenarnya berat melangkah, saya menuju ke kamar mandi juga untuk membasuh diri dan bersiap-siap ke JHCC.
Jika anda belum mengetahui mengenai Inacraft, maka ini adalah pameran kerajinan produk dalam negeri yang setiap tahun diselenggarakan di JHCC (Jakarta Hilton Convention Center) di Senayan. Bertahun-tahun yang lampau saya rajin berkunjung ke pameran kerajinan ini, namun tidak dalam dua tahun belakangan ini. Dulu produk Inacraft cukup terjangkau bagi kocek saya, banyak barang kerajinan yang lucu dengan harga cukup murah. Kini Inacraft dipenuhi produk berkelas yang walau harus saya akui kualitasnya memang bagus dan layak ekspor, tapi harganya berat bagi dompet.
Jika anda belum mengetahui mengenai Inacraft, maka ini adalah pameran kerajinan produk dalam negeri yang setiap tahun diselenggarakan di JHCC (Jakarta Hilton Convention Center) di Senayan. Bertahun-tahun yang lampau saya rajin berkunjung ke pameran kerajinan ini, namun tidak dalam dua tahun belakangan ini. Dulu produk Inacraft cukup terjangkau bagi kocek saya, banyak barang kerajinan yang lucu dengan harga cukup murah. Kini Inacraft dipenuhi produk berkelas yang walau harus saya akui kualitasnya memang bagus dan layak ekspor, tapi harganya berat bagi dompet.
23 April 2018
Resep Pecak Ikan Nila
Weekend lalu, saya berdua Ibu, pergi ke Depok melihat Bulik tepatnya melihat Umar, cucu Bulik yang baru berumur lima bulan. Umar adalah putra pertama Ririn, sepupu saya, bersama Danny, suaminya. Saya pertama kali melihat Umar ketika Ririn baru beberapa minggu melahirkan, waktu itu saya sedang flu jadi hanya berani memandang si bayi dari kejauhan. Sejak itu saya mendapatkan update tentang Umar dari foto-foto di WhatsApp yang dikirimkan Ibu atau adik saya, Wiwin, jika Ririn dan bayinya datang ke rumah Wiwin di Mampang. Umar menurut saya adalah bayi yang super ganteng. Kulitnya putih, hidungnya mancung dengan mata yang lebar. Ibu saya selalu memuji-mujinya, bercerita bahwa Umar sangat 'anteng', tidak mudah rewel dan jarang menangis.
Hari Sabtu kemarin, setelah melalui perjuangan panjang menaiki kereta dan angkot ke Depok, kami tiba di rumah Bulik. Sengaja saya tidak memberitahu Bulik mengenai rencana kunjungan ini karena Bulik suka heboh dan sibuk mempersiapkan segala macam hidangan, seakan kami sedang datang silaturahmi kala Lebaran. Bulik sedang menjemur baju diteras rumahnya ketika kami tiba dan tampak terkejut, "Kok datang nggak bilang-bilang?" Dan mulai mengomel-ngomel khas beliau seperti biasa. "Ya memang sengaja, biar Bulik nggak heboh, sibuk masak-masak," jawab saya kalem. 😄
Label:
Ikan Air Tawar,
Masakan Betawi,
Saus
13 April 2018
Resep Laksa Ayam Betawi
Pagi ini saya pergi ke timbangan badan yang berdebu dan tergeletak tak tersentuh berbulan-bulan (atau tahun!) di sudut dapur. Betapa terperanjatnya melihat jarum berlari keangka mendekati 70 kg. Tobat! Ini adalah beban terberat yang pernah dipikul si timbangan sejak hidup bersama saya bertahun-tahun lamanya. Tidak terima dengan kondisi mengerikan ini, saya pun mulai menyalahkan kondisi disekitar, mulai dari jarum timbangan yang bergeser tidak akurat hingga handuk yang melingkar di kepala karena habis keramas. Walau saya dengan sadar mengakui jika akhir-akhir ini kaki terasa berat melangkah, nafas 'sedikit' ngos-ngosan kala menaiki anak tangga, atau celana jeans mulai susah dimasukkan melewati paha, rasanya tetap susah mengakui jika diri ini gendut.
Ibu saya minggu lalu ketika kami bertemu langsung berteriak ketika melihat saya, "Haduuh, tambah gendut! Tapi Mama juga di Paron naik berat badannya, makan terus." Saya hanya diam pasrah, kali ini saya enggan berjanji hendak diet dengan serius karena yakin Ibu pasti hanya mendelik tidak percaya. Sepatu kets yang susah payah dibeli dengan harga mahal, kini berdebu didepan pintu rumah, entah kapan saya akan menginjaknya lagi dan menyelusuri jalan-jalan di seputar komplek rumah.
Ibu saya minggu lalu ketika kami bertemu langsung berteriak ketika melihat saya, "Haduuh, tambah gendut! Tapi Mama juga di Paron naik berat badannya, makan terus." Saya hanya diam pasrah, kali ini saya enggan berjanji hendak diet dengan serius karena yakin Ibu pasti hanya mendelik tidak percaya. Sepatu kets yang susah payah dibeli dengan harga mahal, kini berdebu didepan pintu rumah, entah kapan saya akan menginjaknya lagi dan menyelusuri jalan-jalan di seputar komplek rumah.
Label:
Ayam,
Hidangan Berkuah,
Masakan Betawi,
Sayuran
22 September 2017
Resep Bir Pletok - Minuman Menghangatkan Khas Betawi
Setiap kali bersama Mbak Fina melewati jalan pintas di jalan Mesjid I Karet Tengsin, di belakang Menara Batavia, kami selalu melewati sebuah toko oleh-oleh makanan khas Betawi. Jalan Karet Tengsin merupakan jalan pintas menuju ke arah Benhil yang selalu kami lalui sepulang kantor jika hendak menghindari aturan ganjil genap di jalan Sudirman. Ini merupakan akses jalan tercepat dan biasanya relatif lancar, jadi walau ukurannya tidak terlalu lebar dan kanan kiri jalan penuh berjejal penjual makanan dan rumah penduduk maka kami tetap melaluinya. Saking seringnya berlalu lalang disana, maka kami pun relatif hafal dengan penjual yang mangkal, termasuk toko apa saja yang ada.
Sebuah warung donat yang menjual donat kampung bertabur gula halus saya rekomendasikan karena murah, ukurannya jumbo, lembut dan sedap. Nah toko oleh-oleh makanan Betawi, saya lupa namanya, next time jika lewat lagi akan saya update artikel ini, selalu membuat saya penasaran. Toko bercat hijau kebiruan dengan etalase kaca ini selalu buka setiap hari, dan selalu sepi. Saya belum pernah melihat seorang pun berdiri didepan konternya. Hal yang menarik hati adalah poster yang tertempel di dinding toko, berisikan tulisan produk yang dijual antara lain bir pletok, minuman bubuk jahe, bubuk kunyit putih dan aneka minuman tradisional lainnya. Tulisan bir pletoknya inilah yang membuat saya tergoda. Jadi satu hari ketika singgah di warung donat, kami pun tak lupa untuk menjenguk si toko oleh-oleh Betawi ini. Perjalanan singkat yang sama sekali tidak mengecewakan. 😁
Sebuah warung donat yang menjual donat kampung bertabur gula halus saya rekomendasikan karena murah, ukurannya jumbo, lembut dan sedap. Nah toko oleh-oleh makanan Betawi, saya lupa namanya, next time jika lewat lagi akan saya update artikel ini, selalu membuat saya penasaran. Toko bercat hijau kebiruan dengan etalase kaca ini selalu buka setiap hari, dan selalu sepi. Saya belum pernah melihat seorang pun berdiri didepan konternya. Hal yang menarik hati adalah poster yang tertempel di dinding toko, berisikan tulisan produk yang dijual antara lain bir pletok, minuman bubuk jahe, bubuk kunyit putih dan aneka minuman tradisional lainnya. Tulisan bir pletoknya inilah yang membuat saya tergoda. Jadi satu hari ketika singgah di warung donat, kami pun tak lupa untuk menjenguk si toko oleh-oleh Betawi ini. Perjalanan singkat yang sama sekali tidak mengecewakan. 😁
Label:
Masakan Betawi,
Minuman,
Rempah dan Bumbu
19 Agustus 2015
Resep Manisan Kolang-Kaling dan Kisah Bendera
Dua minggu yang lalu ketika bendera merah putih telah berkibar diterpa angin kemarau di depan setiap rumah di jalan Pete, saya pun masih bersantai ria. Walau saya tahu bendera dan tiangnya yang saya pasang tahun lalu telah raib entah kemana di rumah namun saya tak terlalu mengambil pusing. Biasanya pedagang bendera keliling selalu lewat di depan rumah untuk menjajakan dagangannya. Atau jika apesnya tidak lewat maka saya telah berencana untuk tidak memasang bendera tahun ini. Asalkan saya bisa menghindar bertemu dengan Pak RT maka tanggal 17 Agustus akan saya lalui tanpa bendera di depan rumah. Terus terang saya dan bendera memang selalu bermasalah setiap tahunnya. Sejak menempati rumah Pete tujuh tahun silam maka setiap kali perayaan Hari Kemerdekaan, saya selalu dibuat kelabakan. Entah mengapa benda yang diperlukan setahun sekali tersebut selalu menghilang pada saat momen penting tersebut.
08 Januari 2014
Asinan Sayur Betawi
Beberapa waktu yang lalu rekan kantor saya, Fifi membawa beberapa bungkus asinan sayur ke kantor. Aneka sayur segar yang crunchy bersama sepaket kecil sambal rawit hijau, kacang tanah goreng, dan kerupuk kuning di bungkus di dalam kantung plastik transparan. Seporsi asinan sayur ini kemudian masuk ke dalam perut saya saat makan siang, rasanya super laziz. Menurut saya asinan yang dibawa Fifi ini salah satu yang terlezat yang pernah saya santap selama tinggal di Jakarta. Fifi bercerita penjual asinan yang dibelinya ini selalu kebanjiran pembeli. Laris manis dan cepat sekali ludes, jika kita berkunjung sedikit siang jangan harapkan untuk bisa mencicipinya.
Asinan sayur sebenarnya makanan yang sangat simple, baik bahan dan proses pembuatannya. Kekuatan utama yang membuatnya berbeda antara asinan satu dengan lainnya adalah kuah kacangnya yang asam, asin, manis, dengan rasa pedas yang kuat. Tanpa saus kacang yang lezat maka makanan ini kurang terasa istimewa di lidah. Usut punya usut untuk menghasilkan saus kacang nan gurih bukan hanya menggunakan kacang tanah saja melainkan kacang mete pun memiliki peranan disini. Berbekal rasa yang saya kecap dari asinan yang di bawa Fifi, saya pun kemudian mencoba membuatnya sendiri di rumah. Tidak terlalu mirip, namun tidak mengecewakan juga rasanya. ^_^
18 Juli 2013
Ikan Bawal Kuah Pecak
Beberapa waktu yang lalu, ketika adik saya Wiwin hendak merayakan ultahnya, maka kami berencana untuk mengumpulkan anggota keluarga yang ada di Jakarta untuk bersantap siang bersama di luar. Biasanya kalau dalam situasi seperti ini tiba-tiba saja tidak ada satupun restoran oke yang terekam di kepala. Saya dan Wiwin pun akhirnya sibuk googling sana-sini mencari restoran dengan kapasitas meja yang cukup besar, ber-AC dengan makanan yang enak dan terjangkau harganya. Pencarian saya justru membuat saya terdampar ke sebuah warung makan Betawi yang letaknya tidak jauh dari rumah adik saya. Namanya rumah makan Betawi H. Muhayar. Dari banyaknya rekomendasi menarik yang diberikan di internet membuat kami pun menjadi penasaran dengan rasa pecak ikan gurame yang menjadi favorit restoran tersebut.
"Yuk kita cek dulu saja sebentar tempatnya. Kalau oke kita makan disana saja", usul Wiwin dan lima menit kemudian meluncurlah kami kesana. Walau jam masih menujukkan pukul sebelas siang namun warung telah cukup ramai dengan banyaknya pengunjung yang bersantap. Melihat tampilan makanan yang tersaji di masing-masing meja membuat kami menelan air liur, sepertinya menu pecak memang menjadi menu andalan disini, terbukti dari banyaknya pengunjung yang memesan makanan tersebut. Jenis ikannya bisa bervariasi, mulai dari gurame, lele, atau gabus yang digoreng namun guyuran kuah sambal di atasnya sama, kuah pecak. Sayangnya, warung makan tersebut tidak ber-AC dan kurang representatif untuk acara kami - mengingat keponakan-keponakan saya yang masih rata-rata berusia tiga bulan hingga 9 tahun - sehingga kami pun batal untuk santap siang di restoran itu. Tapi tunggu dulu, dua bungkus pecak gurame tetap saya pesan untuk dibawa pulang. Mana mungkin kan saya menyia-nyiakan kesempatan menikmati pecak H. Muhayar yang terkenal ini? ^_^
Label:
Ikan Air Tawar,
Masakan Betawi,
Sambal
11 Juli 2013
Sayur (Sambal) Godog Betawi
Beberapa hari ini, tepatnya sejak minggu lalu, saya begitu ingin menyantap lontong dengan siraman kuah sayuran bersantan yang pedas dan nendang. Gara-garanya saya masih memiliki sisa beberapa buah lontong di kulkas dan setiap kali saya membukanya, lontong-lontong ini seakan memanggil-manggil untuk disantap. Selain membuatnya menjadi lontong tahu kecap, ada satu lagi hidangan yang selalu erat dikaitkan dengan lontong, yaitu lontong sayur. Dan sayur yang paling sedap untuk menemaninya apalagi kalau bukan sayur godog a la Betawi yang dibuat super pedas, dengan potongan daging sapi nan empuk dan cabai rawit merah yang dibiarkan utuh. Dijamin nafsu makan anda akan menggila, nafsu makan saya tepatnya, karena belum tentu anda penggemar berat lontong sayur seperti saya. ^_^
26 September 2011
Resep Soto Daging Betawi ala Pak Kustandi
Pak Kustandi bukan nama suatu resto atau warung makan yang menjual soto Betawi nan lezat. Pak Kustandi yang ini adalah rekan sekantor saya yang telah berbaik hati membagi resep soto Betawi yang telah turun temurun di wariskan di keluarganya ini. Bermula dari santap siang saya di Kedai Ria yang menyediakan soto daging Betawi yang lezat, sayapun menjadi penasaran dengan resep soto Betawi asli. Rupanya tidak perlu jauh-jauh saya mencarinya, karena Pak Kustandi memiliki resepnya yang ternyata sangat sederhana dan mudah. Rasanya? Hmm, lezat dan tidak kalah dengan soto Ria yang pernah saya ulas di artikel Jajan Yuk! Anda bisa klik disini untuk mengetahuinya.
Label:
Daging Sapi,
Hidangan Berkuah,
Masakan Betawi,
Soto
01 Agustus 2011
Resep Sayur Goreng Asam
Saya masih ingat ketika pertama kali datang ke Jakarta dan tinggal di tempat Tante di Depok, disitu untuk pertama kalinya saya merasakan sayur asam Jakarta yang tampilannya sangat jauh berbeda dengan sayur asam Jawa. Ketika saya merasakan hirupan pertama kuahnya yang berwarna merah merona itu, saya langsung berkomentar mantap. Sejak itu sayur asam Jakarta menjadi sayur favorit saya dan bahkan saya lebih menyukainya dibandingkan dengan sayur asam Jawa yang bumbunya diiris dan kuahnya cenderung berwarna bening.
Di Jakarta biasanya sayur asam dijual dalam bentuk paket dalam kantung plastik, di dalamnya si mbok penjual sayur sudah memasukkan aneka bahan pendukung sayur asam. Cara ini sangat praktis mengingat bahan-bahannya yang cukup banyak dan cukup menguras kocek jika anda harus membeli masing-masing secara terpisah. Sayur-mayur seperti kacang panjang, daun melinjo, labu siam, nangka muda, pepaya muda, kacang tanah, jagung manis dan asam muda ini cukup untuk membuat satu panci kecil sayur asam yang cukup untuk 2 - 3 porsi. Harganya? Murah, hanya tiga ribu rupiah per-kantung ^_^
Label:
Hidangan Berkuah,
Masakan Betawi,
Sayuran
19 Februari 2011
Resep Soto Betawi Kuah Susu
Soto Betawi selayaknya kuliner Betawi lainnya memang sedap, kuah santannya sarat akan bumbu dengan potongan daging atau jeroan sapi yang direbus hingga empuk dan bumbunya meresap keserat-seratnya. Pelengkapnya adalah kentang yang digoreng dan emping. Paling pas dimakan dengan nasi panas dengan sambal yang pedas dan acar timun segar yang crunchy. Kunci rasa lezatnya adalah pada bumbu medok dan santan yang sedikit kental. Hmm, mantap!
Bagi anda yang sedang berdiet memang tidak disarankan untuk sering-sering menikmatinya. Kolaborasi daging, jeroan dan santan berlemak memang cukup membuat waswas. Tapi saya ada beberapa tips untuk menguranginya, sebaiknya hanya menggunakan daging sapi tanpa lemak dan hindari penggunaan jeroan. Santannya anda ganti saja dengan susu cair low fat. Nah, soto Betawi ini menjadi lebih sehat dan rendah lemak. Untuk rasanya anda tidak perlu khawatir, tetap lezat! Apalagi jika komposisi gula dan garam yang anda gunakan takarannya pas.
Berikut resepnya ya.
Label:
Daging Sapi,
Hidangan Berkuah,
Masakan Betawi,
Soto
31 Desember 2010
Resep Pecak Ikan Gurame
Ketika saya sedang mem-posting artikel resep ini saya baru saja menikmati sepiring nasi panas dengan pecak ikan gurame sambil bertanya-tanya sendiri, "Apakah ada makanan yang lebih laziz dibandingkan ini"? Dalam hati mengucap syukur atas kuliner Betawi yang mantap habis. Pecak ikan gurame ini hanya satu dari sekian banyak masakan Betawi yang saya sukai kecuali tentu saja, semur jengkol. Memang sedap saat sedang menyantap semur atau rendang jengkol tetapi setelahnya...? Tobat! Aroma kamar mandi dan bau mulut membuat setengah pingsan (lebay dot com).
Resep pecak ikan gurame ini sebenarnya hasil browsing beberapa web kuliner dan koleksi buku masakan di lemari, kemudian saya lantas mencoba untuk melakukan modifikasi sendiri dengan menambahkan beberapa bahan di bumbunya. Hasilnya adalah kuah pecak yang kental, sarat bumbu dan nutty karena saya menambahkan kacang tanah dan mete goreng yang dihaluskan. Untuk ikannya anda bisa menggunakan ikan air tawar lainnya selain gurame, misalnya ikan mas, ikan gabus, ikan mujair atau lele. Perciki kuah pecak dengan air jeruk nipis, rasa asam segar jeruk cocok sekali berpadu dengan kuah pecak yang kental membuat nafsu makan semakin bertambah.
Resep pecak ikan gurame ini sebenarnya hasil browsing beberapa web kuliner dan koleksi buku masakan di lemari, kemudian saya lantas mencoba untuk melakukan modifikasi sendiri dengan menambahkan beberapa bahan di bumbunya. Hasilnya adalah kuah pecak yang kental, sarat bumbu dan nutty karena saya menambahkan kacang tanah dan mete goreng yang dihaluskan. Untuk ikannya anda bisa menggunakan ikan air tawar lainnya selain gurame, misalnya ikan mas, ikan gabus, ikan mujair atau lele. Perciki kuah pecak dengan air jeruk nipis, rasa asam segar jeruk cocok sekali berpadu dengan kuah pecak yang kental membuat nafsu makan semakin bertambah.
Label:
Ikan Air Tawar,
Masakan Betawi,
Sambal,
Saus
19 Desember 2010
Resep Soto Tangkar
Wuih, rumah Pete sedang ada renovasi atap total. Mulai dari teras hingga ruang tamu hanya beratapkan langit, sehingga hujan deras mengucur dengan bebas. Bapak-bapak tukang sibuk berseliweran kesana kemari mengangkut kayu dan membersihkan sisa-sisa bongkaran untuk persiapan pemasangan kerangka baja.
Hmm, hujan-hujan begini enaknya memberi makan siang apa ya untuk Bapak-Bapak yang sedang bekerja keras ini? Pilihan saya jatuh ke soto. Segar berkuah dan sedap di makan dengan nasi putih. Bosan dengan soto yang hanya berkuah bening saja, saya memilih soto tangkar. Soto dari Betawi ini berkuah santan dan menggunakan jeroan sapi seperti paru dan babat. Mirip-mirip dengan soto betawi sebenarnya, bedanya soto tangkar tidak menggunakan kentang goreng didalamnya. Jeroan sapinya saya rebus dahulu dengan bumbu soto hingga empuk dan bumbu meresap. Baru kemudian kuah kaldunya dimasak dengan santan hingga matang. Hasilnya, paru dan babat terasa lebih gurih dan tasty.
Label:
Daging Sapi,
Hidangan Berkuah,
Masakan Betawi,
Soto
27 November 2010
Resep Kue Biji Ketapang Gurih, Manis & Renyah
Biji ketapang merupakan kue khas Betawi yang biasanya hadir saat lebaran. Mirip-mirip dengan saudaranya si kue bawang. Kue biji ketapang hadir dengan rasa yang manis, gurih dan renyah. Beberapa kali makan kue biji ketapang, tapi baru satu yang menurut saya rasanya pas dengan selera saya. Kebetulan waktu itu saya bertamu ke rumah salah satu saudara tante di Depok. Nah, si Ibu pemilik rumah menjamu kita dengan satu stoples besar kue biji ketapang yang renyah dan gurih.
Tanya sana-sini resepnya, walaupun si Ibu tidak memberikannya secara detail, saya mencoba untuk mereka-reka sendiri resepnya. Yah, setidaknya hasilnya mirip dengan si biji ketapang yang saya makan waktu itu. Renyah, manis & gurih. Saya menambahkan kelapa muda parut yang disangrai sehingga kue menjadi lebih sedap.
Berikut ini resep dan prosesnya.
Langganan:
Postingan (Atom)