13 Desember 2018

Tepache - Minuman Fermentasi Khas Meksiko


Tepache - Minuman Fermentasi Khas Meksiko JTT

Nanas adalah salah satu buah favorit saya, terutama jenis nanas madu dari Subang yang berukuran besar. Kandungan airnya tinggi, teksturnya lembut, dan rasanya manis walau kulitnya masih berwarna hijau. Di pasar Blok A, nanas jenis ini banyak dijual pedagang buah, harganya berkisar antara lima belas ribu hingga dua puluh ribu rupiah. Jika sedang ke pasar, saya biasanya memborong beberapa buah sekaligus. Kulitnya yang tebal membuat nanas menjadi buah yang tahan lama disimpan disuhu ruang bahkan hingga seminggu lamanya dimeja dapur. Jika terlalu banyak, nanas yang telah dikupas dan dipotong saya masukkan ke freezer. Kondisi beku membuat nanas menjadi campuran segar smoothie buah dan sayuran, selain juga sedap menjadi campuran sup ikan. 

Seringkali usai mengupas nanas, kulitnya yang segambreng dibuang begitu saja, atau kalau lagi rajin saya masukkan ke dalam pot kompos. Tapi dua buah pot kompos dihalaman sudah sedemikian penuhnya dan belum dimanfaatkan, padahal kompos didalamnya sudah lebih dari enam bulan lamanya. Walau musim hujan telah tiba, semangat berkebun saya belum nongol juga, sehingga kompos tersebut masih tergeletak tak berguna. Ujung-ujungnya kulit nanas pun terbuang. Tapi dua minggu yang lalu kala sedang iseng mencari-cari info mengenai makanan fermentasi, saya terdampar ke minuman bernama tepache dari Meksiko. Nah minuman fermentasi ini terbuat dari kulit nanas dan rasanya asam manis segar.

Tepache - Minuman Fermentasi Khas Meksiko JTT
Tepache - Minuman Fermentasi Khas Meksiko JTT


Tepache adalah minuman fermentasi yang terbuat dari kulit dan daging buah nanas yang dimaniskan dengan gula bernama piloncillo, sejenis gula merah dari tebu yang mirip dengan gula jawa biasa. Biasanya tepache disajikan dingin dengan tambahan es batu dan taburan bubuk kayu manis. Nah sebagaimana halnya makanan/minuman fermentasi bergula lainnya, maka tepache kemungkinan mengandung sedikit alkohol terutama jika cairan didiamkan terlalu lama (lebih dari 10 hari). Saya berusaha mencari literatur mengenai kandungan alkohol pada tepache, dan hampir semua mengatakan persentasenya sangat kecil, terutama jika dikonsumsi dalam waktu 1 - 3 hari. Saat itu gula belum dirombak secara sempurna oleh ragi liar yang ada diudara menjadi alkohol.  Di Meksiko sendiri tepache masuk kedalam jenis minuman non alkohol dan umumnya dicampur dengan bir untuk menaikkan kadar alkoholnya. Dikarenakan adanya kandungan alkohol walau sangat kecil didalamnya, maka saya kembalikan ke kepercayaan masing-masing jika anda akan membuat dan mengkonsumsinya dirumah ya. 

Tepache - Minuman Fermentasi Khas Meksiko JTT

Untuk membuat tepache super mudah. Kulit nanas cukup direndam dengan air larutan gula selama 1-3 hari, pada saat itu proses fermentasi akan terjadi dan muncul busa atau gelembung kecil di permukaan cairan. Aromanya akan berubah menjadi asam khas fermentasi. Untuk rasa terbaik, sebaiknya dikonsumsi ketika masih berusia 2 - 3 hari, semakin lama maka rasa tepache akan semakin asam karena fermentasi terus berlanjut. Lebih dari 10 hari, alkohol mulai terbentuk sehingga timbul rasa getir, dan cairan akan berubah menjadi vinegar (cuka). Apakah cuka nanas aman dikonsumsi? Yep, cuka ini biasa disebut dengan pineapple vinegar dan bisa dipakai dalam dressing sebagaimana cuka apel biasanya. Untuk konsentrasi cuka lebih kuat biasanya tidak menggunakan banyak air dalam larutan gula, jadi jika anda hendak mencoba membuat cuka nanas maka kurangi takaran air pada resep dibawah.

Ada kemungkinan setelah 2-3 hari akan muncul selaput berwarna putih keruh dipermukaan cairan. Selaput ini wajar dalam proses fermentasi, jadi keruk saja dengan sendok dan buang. Cairan dibawahnya aman dikonsumsi. Bagian krusial saat membuat tepache adalah kulit nanas harus terendam total, artinya jangan ada bagian yang terekspose udara. Kulit yang terendam dengan larutan air aman dari proses pembusukan. Kulit nanas yang busuk akan berubah menjadi kehitaman, berjamur dan mengkontaminasi seluruh cairan. Untuk memastikan semua kulit nanas benar-benar terendam air bisa dengan meletakkan pemberat diatasnya, atau ikat beberapa buah kulit nanas dengan benang sehingga bobotnya lebih berat dan mudah tenggelam. 

Tepache - Minuman Fermentasi Khas Meksiko JTT
Tepache - Minuman Fermentasi Khas Meksiko JTT

Tepache bisa langsung diminum begitu saja, beberapa menyarankan mengencerkannya dengan air, tapi saya hanya menambahkan es batu saja. Rasanya yang asam, manis, sangat segar dan pas kala cuaca sedang panas. Karena saya menggunakan gula sebanyak 300 gram maka rasa tepache kurang manis dan lebih dominan asam. Jadi tambahkan porsi gula jika ingin rasa yang lebih manis. Sisa tepache harus dimasukkan ke dalam wadah tertutup dan simpan di kulkas maksimal hingga 1 minggu lamanya, lebih dari itu akan terasa sangat asam. Begitu juga jika anda hendak membuat pineapple vinegar, karena tanpa pengawet dan kandungan asamnya yang kurang tinggi maka sebaiknya disimpan dikulkas agar bertahan lama. 

Berikut ini resep dan prosesnya ya. 

Tepache - Minuman Fermentasi Khas Meksiko JTT

Tepache
Resep diadaptasikan dari The Spruce Eats - Pineapple Tepache

Untuk 2,5 liter tepache

Tertarik dengan resep fermentasi lainnya? Silahkan klik link dibawah ini:
Homemade Kimchi
Homemade Sauerkraut
Homemade Yogurt

Bahan:
- kulit nanas dari 2 buah nanas madu Subang yang besar ukurannya
- 300 - 400 gram brown sugar, bisa menggunakan gula jawa  atau gula palem
- 2,5 liter air matang
- es batu saat penyajian
- potongan nanas, saat penyajian

Peralatan:
- wadah kaca untuk menampung fermentasi
- kain kasa untuk menutup wadah
- saringan

Cara membuat:

Tepache - Minuman Fermentasi Khas Meksiko JTT

Sebelum dikupas, cuci permukaan kulit nanas hingga bersih menggunakan sikat. Kupas nanas, sisihkan kulitnya. Masukkan kulit nanas ke wadah kaca yang akan dipakai untuk fermentasi. Sisihkan.

Siapkan gelas, masukkan brown sugar dan 300 ml air panas, aduk hingga gula larut. Jika menggunakan gula jawa, rebus gula dengan 300 - 500 ml air hingga gula benar-benar larut. Diamkan air gula hingga tidak terlalu panas.

Tuangkan air gula kedalam wadah berisi kulit nanas, masukkan juga sisa air (total larutan gula + air = 2,5 liter). Pastikan kulit nanas terendam air, kulit yang tidak terendam dan terekspose udara akan membusuk. Jika perlu, beri pemberat dipermukaan kulit nanas, atau ikat beberapa buah kulit dengan benang sehingga lebih berat dan mudah tenggelam. 

Aduk hingga larutan gula dan air homogen. Tutup permukaan wadah dengan kain kasa, ikat dengan karet atau tali. Kain kasa bertujuan agar udara bebas yang mengandung mikroorganisme tetap bebas keluar masuk kedalam cairan, jadi jangan tutup dengan penutup yang membuat wadah hampa udara.

Dalam waktu 24 - 36 jam cek cairan. Fermentasi dianggap berhasil jika muncul gelembung atau buih putih di permukaan cairan. Tepache sudah dapat dikonsumsi, tapi bisa juga menunggu hingga 2 - 3 hari agar rasanya sedikit asam. Waktu fermentasi tergantung dengan suhu ruangan, semakin hangat maka fermentasi akan semakin cepat.

Saring tepache, buang kulit nanasnya, masukkan tepache ke dalam wadah bertutup rapat dan simpan di kulkas maksimal 1 minggu lamanya dihitung sejak tepache pertama kali dibuat. Ketika akan dikonsumsi, encerkan tepache dengan sedikit air atau tambahkan potongan es batu. Bisa menaburkan bubuk kayu manis atau menambahkan potongan nanas.

Note:
Semakin lama maka rasa tepache semakin asam dan sedikit getir karena mungkin terbentuk alkhohol. Jika rasa tepache semakin asam maka yang terbentuk adalah cuka nanas. 

Source:
Wikipedia - Tepache




39 komentar:

  1. Dear mbk endang
    Kebetulan saya lagi punya banyak nanas.Tapi nanas yang saya punya nanas lokal atau di jogja menyebutnya nanas jawa. Rasanya asam. Apakah kulitnya sedap di buat tepache seperti yang mbk buat?thanks

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Mba Rini, semua jenis nanas oke ya Mba, tdk masalah.

      Hapus
  2. LETS GO . SEGERA KITA PRAKTEKKAN. SAYA SUKA SEKALI NANAS,
    OH YA MBA TERIMA KASIH SAYA JADI TAHU SEKARANG KLO NANAS BISA DIFERMENTASIKAN UNTUK MINUMAN 😊👍

    BalasHapus
  3. Wah....ini enak banget mba. Natalan kemaren hendak buat nastar. Nanas diolah jadi selai dan tapache. Jd tdk ad yang terbuang. Kulitnya dibuat kompos. Memang serba manfaat. Melancarkan BAB jg. Tks mba

    BalasHapus
  4. Halo mbak endang, kalau pake gula kelapa apa bisa mbak ?

    BalasHapus
  5. Halo mbak, untuk proses fermentasinya gaperlu pakai ragi atau semacam scooby nya kombucha gt kah? Cm butuh kulit buah nanas aja ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. yep hanya kulit nanas saja, gak perlu pakai lainya. kulit nanas terutama yang masih ada bedak2 putihnya di permukaan mengandung ragi liar

      Hapus
  6. kalau hasilnya rasa airnya ada sedikit pahit pahitnya gitu kenapa ya mba?

    BalasHapus
    Balasan
    1. mungkin terbentuk alkohol, fermentasi terlalu lama

      Hapus
  7. Mba, brpa lama kalau mau dilanjutkan jdi cuka? Kemudian, jika stlh kira2 2 mggu dr pembuatan, ada endapan putih di bawah itu tandanya apa ya mba? Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. jiaah belum pernah bikin sampai cuka,endapan putih mungkin biangnya atau ragi

      Hapus
  8. Mbk fungsi minuman ini unt kesehatan apa ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. mungkin sedikit vit c dan probiotik, mungkin yaaa, kudu googling mbak

      Hapus
  9. Mbak klo sampe 4 hari masih bisa khan ya jd tepache, soalnya saya kelupaan. Itu nlm berubah jd cuka khan mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. coba dicicipi saja rasanya, selama masih ok2 saja sih gak masalah

      Hapus
  10. Halo mbak, terima kasih banyak atas resep2nya. Untuk hasil akhir tepache apakah rada kental atau cair seperti air biasa mbak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi mba Endang, aku sudah coba resepnya, hasil eksperimen tepache yang pertama enak sekalii segar dan encer seperti air. Namun ketika saya coba membuat lagi untuk kedua dan ketiga kali nya malah kurang mantap, larutan gula nya mengental mba hasilnya. Padahal saya pakai cara yang sama seperti pertama membuat. Kira-kira mbak tau gak kenapa sebabnya jadi kental ya? Makasih sebelumnya.

      Hapus
    2. kental sih biasanya karena kontaminasi, saya juga kurang tahu Mbak.

      Hapus
  11. Sebelum dibuat, kulit nanasnya di cuci dulu ato gimana?, Trus pake gula pasir bisa gak?

    BalasHapus
  12. Mba mau tanya, kalau tumbuh jamur dalam fermentasi saya, lebih tepatnya di kulit yg tidak terendam air, apakah masih aman untuk dikonsumsi mba?

    BalasHapus
    Balasan
    1. kulit harus terendam mbak, kalau tumbuh jamur saya juga bingung aman atau tidaknya, karena gak ahli juga di masalah kontaminasi jamur di makanan. seandainya dibuang jamurnya apakah yakin cairan dibawahnya gak kena jamur, soalnya kalau saya bilang aman ntar keracunan saya yang disalahkan.

      Hapus
  13. Dear Mak Endang. Apakah aman di konsumsi bagi yang menderita darah tinggi dan ada gangguan jantung Trima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. so far sih aman2 saja ya, hanya memang gulanya tinggi

      Hapus
  14. Hi mb endang mau tanya mb it bisa tahan berapa lama ya mb selama ini saya memproduksi sirup nanas dan kulitnya saya buang kl bisa tahan lama kan skalian sy jg memproduksi

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya sih simpan kulkas, sekitar 1 mingguan saja, kurang tahu bagaimana pengolahannya kalau simpan disuhu ruang

      Hapus
  15. Dear mb endang kl sdh di kemas dlm botol kemudian di simpan di frezer bisa berapa lama ya mb

    BalasHapus
    Balasan
    1. freezer bs sebulan lebih mbak, kalau chiller mungkin 5 harian

      Hapus
  16. Halo mbak Endang, wah mantap resepnya, saya mau tanya kalau misal ga ditutup kain bisa ga ya? Saya pakai toples yg ada tutupnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. kayanya yang penting harus ada udara keluar masuk buat proses fermentasi. Jadi kalau ditutup rapat mungkin akan menghambat

      Hapus
  17. Saya sdh buat rasanya seger bgt enak...
    Saya tambahkan kayu manis dan cengkeh

    BalasHapus
  18. Saya sering buat juga mbak Endang, kadang hanya dengan kayumanis, kalau ingin sedikit variasi kadang saya tambah jahe, cengkeh, dan kapulaga。◕‿◕。

    BalasHapus
  19. Mbak, denger dari seorang dokter, untuk mendapatkan manfaat probiotik yg maksimal, semua fermentasi makanan/minuman sebaiknya panen dg jangka waktu 28 hari.... betul ga sih yaaa....


    BalasHapus
  20. Mbak mudah2an sehat ya..
    Kok pertanyaan nggak dibalas sejak 20 Des 2020.
    Semoga mb Endang.. Sehat. Aamiin.

    BalasHapus

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...