26 Februari 2021

Resep Sop Iga Janda


Resep Sop Iga Janda JTT

Masih bicara mengenai DIY alias Do It Yourself alias kerjakan sendiri apa mau mu, nah selain berusaha memperbaiki kerusakan rumah sendiri dengan bertukang saat ini saya sedang bersemangat berkebun lagi. Demam tanaman hias akhir-akhir ini memang sedang booming kembali tapi bukan karena alasan tersebut saya menjadi semangat berkebun. Saya suka segala jenis tanaman, tapi tanaman yang bisa dimakan lebih menjadi pilihan. Sebenarnya cukup banyak juga tanaman hias yang dikoleksi mulai dari anggrek, adenium, keladi hias, hingga kaktus berduri yang berdasarkan feng shui sebaiknya tidak ditanam di rumah. Tapi tanaman sayur, buah dan rempah tetap menjadi terget utama untuk dikembangbiakkan.

Tahun lalu saya mencoba menanam aneka jenis sawi-sawian, selada, cabai dan tomat, kurang begitu sukses. Penyebab pertama karena media tanam yang digunakan, saya merasa kompos yang dibeli di tukang tanaman kurang bagus kualitasnya dan sepertinya miskin hara. Penyebab kedua karena kurang sinar matahari, umumnya tanaman sayur membutuhkan sinar matahari full atau at least 6 jam setiap harinya. Karena saya menanam di emperan teras, maka cahaya matahari kurang lama menyinari tanaman, akibatnya sayur mayur yang ditanam tumbuh kurus dan kurang segar. Beberapa pak choi yang saya tanam di pot di bawah sinar matahari full memang tumbuh besar tapi kendalanya adalah hama yang banyak berkeliaran mulai dari tikus, keong tanpa cangkang hingga belalang sehingga wujud tanaman hancur-hancuran. 

Resep Sop Iga Janda JTT

Kali ini saya bermaksud membuat rak tanaman yang kakinya cukup tinggi sehingga tidak mudah dijangkau hama, pot berisi aneka bibit sayuran bisa saya tangkringkan disana. Saya bahkan tertarik hendak membuat raised bed, sejenis kotak kayu berukuran cukup besar yang  diisi media tanam untuk menanam aneka sayuran, hanya kali ini ini saya bermaksud membuat jenis elevated raised bed yaitu raised bed berkaki sehingga tidak digeletakkan di permukaan tanah. Untuk semua cita-cita dan keinginan tersebut saya memerlukan skill bertukang dan peralatan pendukung, keduanya hampir tidak saya miliki tapi semangat DIY ini membuat rasa percaya diri tetap membara. Jika cewek-cewek bule di banyak video utube begitu mahirnya menggunakan bor listrik dan mesin gergaji listrik maka saya pun pastinya bisa. 

Untuk mewujudkannya saya lantas membeli kayu bekas peti kemas yang sudah diserut halus di toko online, kayu diantar menggunakan ojek instan hari itu juga. Ketika tiba, potongan-potongan kayu sepanjang 1 meter itu tergeletak di teras selama seminggu lamanya. Melihat bentuk nyatanya tiba-tiba semangat DIY saya mendadak sirna. Saya tidak memiliki mesin gergaji listrik, jadi kayu ini kudu dipotong manual, yang artinya banyak mengeluarkan tenaga. Sungguh, untuk urusan tenaga, saya paling irit membakarnya alias lebih memilih duduk-duduk manis di depan laptop menonton kembali ratusan video DIY bertukang dan berkebun yang seakan tak ada habisnya.  Saya tunggu hingga semangat kembali muncul dan motivasi membakar kaki dan tangan untuk bergerak, butuh satu minggu hingga akhirnya saya mendeprok di teras bersama gergaji, bor listrik dan segala tetek-bengek bertukang lainnya.  Okeh deh kakak, kita harus wujudkan rak tanaman ini sekarang juga.

Resep Sop Iga Janda JTT

Rak tanaman sederhana yang hendak saya buat bentuknya hanya seperti meja biasa dengan susunan antar kayu yang renggang.  Untuk menghemat tenaga, antar kayu disambung menggunakan sekrup. Hari itu saya baru tersadar ternyata menggunakan bor listrik sangat dan sangat tidak mudah seperti banyak video DIY yang banyak bertebaran di utube. Boro-boro sekrup masuk ke dalam kayu, yang ada adalah saya justru mengebor pangkal sekrup hingga 'dol' dan tak bisa digunakan. Saya juga tidak bisa langsung menancapkan sekrup di kayu dan mengebornya, jika pakai cara ini sekrup akan terpental kemana-mana, atau ketika menancap di kayu juga akan miring ke kiri dan ke kanan. Jadi kayu terpaksa harus di predrill (dilubangi) terlebih dahulu baru sekrup dimasukkan dan dibor untuk menyambung dua buah kayu. 

Memaki-maki sendiri, saya masuk kembali ke kamar dan menonton cara menggunakan bor listrik merk Bosch (bor listrik yang saya miliki sejak tiga tahun yang lalu tapi tak pernah dikeluarkan dari kardusnya!). Akhirnya dengan banyak trial error dan menghasilkan sekotak sekrup rusak saya berhasil membuat sebuah rak simple yang bisa ditangkringkan di depan teras untuk menempatkan beberapa baskom berisi bibit tanaman. Hari itu saya belajar beberapa hal, pertama adalah menggunakan gergaji manual sangatlah menghabiskan waktu dan tenaga jadi gergaji listrik adalah next peralatan pertukangan yang diperlukan. Hal kedua adalah mengebor walau itu hanyalah kayu lunak jati belanda sisa peti kemas tidak semudah yang dibayangkan. Saya akui latihan sangatlah diperlukan, tapi terlebih lagi adalah saya butuh seorang mentor yang duduk di samping saya mengajarkan step by step-nya dan mengkoreksi kesalahan apa yang saya lakukan saat menggunakan mesin bor.  

Rak tanaman yang saya buat

Tapi walau hasil rak masih ancur-ancuran (penampakan sudut rak pada gambar di atas), semangat saya tidak kendor. Minggu depannya saya order gergaji listrik merk Dewalt di online shop, sebenarnya saya naksir merk Makita tapi berhubung harganya lebih mahal dan hanya digunakan sesekali saja, maka Dewalt pun cukuplah. Mesin gergaji datang hari itu juga walau sempat mengalami kejadian menyebalkan, toko salah mengirimkan barang namun cepat tanggap ketika saya complain. Mungkin takut juga jika saya berikan bintang satu di display barangnya yang berbintang lima. Pertama kali mencoba gergaji listrik tentu saja setelah menonton puluhan video di utube  mengenai 'how to use Dewalt saw machine' akhirnya dengan perasaan ngeri-ngeri cemas saya praktekkan sore harinya. Tobat, ternyata suaranya luar biasa kencang! Takut menganggu tetangga jika digunakan di teras, saya lantas bekerja di dalam rumah memotong batangan kayu. 

Memang dengan gergaji listrik memotong kayu hanya memerlukan waktu sekian detik saja, super cepat dan walau alat terasa berat di lengan tapi jauh lebih irit tenaga dibandingkan menggunakan gergaji manual. Tapi terus terang saya masih merasa kurang nyaman, potongan kayu juga belum bisa lurus dan ketika terpotong kayu terpental dengan kencang, untungnya tidak ke arah tulang kaki. Practice makes perfect General! I know. Hanya sepertinya hendak mencoba menggunakannya lagi saya masih merasa was-was, padahal next project adalah membuat elevated raised bed, dan untuk yang satu ini saya memerlukan lebih banyak potongan kayu. Gubrak dah!

Menuju ke resep. Sop janda saya cicipi pertama kali di Bogor beberapa tahun nan lampau walau yang paling terkenal dan original adalah sop janda di Cibitung. Tapi berhubung lokasi jauh banget jadi rasanya susah dijangkau. Basic makanan ini adalah sup tulang sapi atau bisa juga menggunakan iga dan buntut yang diberi tambahan ulekan kasar cabai rawit hijau segambreng, rasanya gurih dan super pedas. Hadoh membayangkannya saja saya langsung merasa mulas. Sup panas gurih ini memang sedap disantap dengan nasi atau potongan lontong dan ketupat apalagi saat musim hujan seperti ini. Sungguh maknyus!

Berikut resep dan prosesnya.

Resep Sop Iga Janda JTT

Sop Iga Janda
Resep modifikasi sendiri

Untuk 5 porsi

Tertarik dengan hidangan berkuah lainnya? Cek link di bawah ini:

Bahan:
- 1 kg iga/buntut sapi
- 1/2 sendok teh garam
- 1/4 sendok teh merica bubuk
- 10 buah cabai rawit tumbuk kasar
- 20 buah cabai rawit hijau utuh
- 2 batang seledri rajang kasar
- 1 batang daun bawang rajang kasar

Bumbu dihaluskan:
- 2 butir kemiri
- 5 siung bawang merah
- 3 siung bawang putih

Bumbu lainnya:
- 1 liter air
- 4 butir cengkeh
- 2 cm kayu manis
- 2 cm jahe, dimemarkan
- 1/4 buah pala parut halus
- 1/2 sendok teh merica bubuk
- 1 sendok teh kaldu bubuk
- 1 sendok teh gula palem bubuk
- 1 1/2 sendok teh garam

Pelengkap:
- bawang merah goreng
- irisan jeruk nipis

Cara membuat:

Resep Sop Iga Janda JTT

Siapkan iga sapi yang sudah dibersihkan, dicuci dan ditiriskan Taburi permukaan iga dengan garam dan merica bubuk. Panaskan 2 sendok makan minyak di wajan, pan fried iga hingga permukaannya agak kecoklatan (browning). Angkat, tiriskan dan sisihkan.

Masukkan bumbu yang dihaluskan, cengkeh, kayu manis, jahe, dan pala bubuk ke wajan bekas menggoreng iga. Jika minyak kurang tambahkan sedikit. Tumis bumbu hingga harum dan matang. Tuangkan air, iga, merica, kaldu bubuk, gula palem dan garam, masak hingga iga lunak. Bisa dimasukkan ke panci presto dan masak selama 15 menit, atau masak di slow cooker posisi high selama 4-5 jam.

Resep Sop Iga Janda JTT

Jika iga telah lunak, masukkan cabai yang dihaluskan dan cabai utuh, masak hingga semua bahan matang. Tambahkan daun seledri dan daun bawang, aduk rata. Cicipi rasanya, sesuaikan asinnya, angkat. Sajikan sop iga janda dengan nasi hangat, kucuran jeruk nipis, bawang merah goreng dan taburan daun seledri. Yummy!



0 komentar:

Posting Komentar

PEDOMAN BERKOMENTAR DI JTT:

Halo, terima kasih telah berkunjung di Just Try and Taste. Saya sangat menghargai feedback yang anda berikan, terutama mengenai eksperimen dalam mencoba resep-resep yang saya tampilkan.

Komentar yang anda tuliskan tidak secara otomatis ditampilkan karena harus menunggu persetujuan saya. Jadi jika komentar anda belum muncul tidak perlu menulis komentar baru yang sama sehingga akhirnya double/triple masuknya ke blog.

Saya akan menghapus komentar yang mengandung iklan, promosi jasa dan penjualan produk serta link hidup ke blog anda atau blog/website lain yang anda rekomendasikan yang menurut saya tidak relevan dengan isi artikel. Saya juga akan menghapus komentar yang menggunakan ID promosi.

Untuk menghindari komentar/pertanyaan yang sama atau hal yang sebenarnya sudah tercantum di artikel maka dimohon agar membaca artikel dengan seksama, tuntas dan secara keseluruhan, bukan hanya sepotong berisi resep dan bahan saja. Ada banyak info dan tips yang saya bagikan di paragraph pembuka dan jawaban di komentar-komentar sebelumnya.

Satu hal lagi, berikan tanda tanya cukup 1 (satu) saja diakhir pertanyaan, tidak perlu hingga dua atau puluhan tanda tanya, saya cukup mengerti dengan pertanyaan yang diajukan.

Untuk mendapatkan update rutin setiap kali saya memposting artikel baru anda bisa mendaftarkan email anda di Dapatkan Update Via Email. Atau kunjungi Facebook fan page Just Try and Taste; Twitter @justtryandtaste dan Instagram @justtryandtaste.

Semoga anda menikmati berselancar resep di Just Try & Taste. ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...